ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA"

Transkripsi

1

2 i

3

4 ii

5 ii

6 iii KATA PEGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul Efektivitas Pemberian Diskon pada Penjualan Properti PT. Graha Mukti Indah. Laporan praktik kerja lapangan ini tersusun atas dukungan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Rizky Supriadi, SE, Ak, MBA selaku Direktur PT. Graha Mukti Indah, yang telah memberikan kesempatan untuk menjalankan Praktik Kerja Lapangan. 2. Bapak Daniel Abdihu selaku Manajer Marketing PT. Graha Mukti Indah, yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan membagi pengalaman dalam dunia pemasaran properti. 3. Bapak Ganjar Satriyo, S.Pd selaku HRD PT. Graha Mukti Indah, yang telah memberikan saran, ide dan motivasi selama kegitan praktik kerja lapangan. 4. Karyawan PT. Graha Mukti Indah yang selam masa Praktik Kerja lapangan telah membimbing dan membagikan pengalaman yang berharga. 5. Ibu Ayu Febriyanti P, SE., MM., MBA selaku dosen pembimbing selama masa praktik kerja lapangan dan memberikan masukan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini. 6. Teman-teman Manajemen Pemasaran angkatan 2013 yang telah mendukung dan membantu selama proses pengerjaan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekanrekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Surabaya, 17 Juni 2016 Penulis

7 iv DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan Orisinalitas... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Grafik/Diagram... viii Daftar Gambar... ix Bab 1 : Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat bagi Penulis Manfaat bagi Almamater Manfaat bagi Subjek PKL Manfaat bagi Pembaca Rancangan Rencana Praktik Kerja Lapangan Kerangka Pemikiran Manajemen Pemasaran Bauran Promosi Advertising Public Relation and Publicity... 11

8 v Sales Promotion Personal Selling Direct Marketing Diskon Bab 2 : Deskripsi Umum Tempat Praktik Kerja Lapangan Sejarah Perusahaan Data Perusahaan Prestasi PT. Graha Mukti Indah Struktur Organisasi Produk Produk PT. Graha Mukti Indah Bab 3 : Pembahasan Proses Pengumpulan data Jenis Data Metode Penyusunan Data Hasil Wawancara Teknik Dokumentasi Hasil Bab 4 : Penutup Kesimpulan Saran Daftar Pusataka Lampiran Lampiran 1: Hasil Wawancara Lampiran

9 vi Daftar Tabel Tabel 1.1 Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun Menurut Kabupaten/Kota Tabel 1.2 Jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)... 8 Tabel 3.1 Penjualan PT. Graha Mukti Indah... 26

10 vii Daftar Grafik/Diagram Grafik 3.1 Grafik Penjualan PT. Graha Mukti Indah pada tiga proyek perumahan Grafik 3.2 Grafik Penjualan PT. Graha Mukti Indah bulan Januari hingga Mei

11 viii Daftar Gambar Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran... 9 Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Graha Mukti Indah... 16

12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahun semakin bertambah. Angka kelahiran yang setiap hari bertambah mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang terus berjalan. Hal ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia termasuk Jawa Timur. Dilihat dari proyeksi pertumbuhan penduduk, Jawa Timur yang setiap tahun mengalami peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan kebutuhan akan rumah. Berikut tabel data pertumbuhan penduduk pertengahan tahun menurut kabupaten/kota di Jawa Timur. Tabel 1.1 Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun Menurut Kabupaten/Kota Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun Menurut Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Kabupaten 01. Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Sumber: Data Penduduk berdasarkan Hasil SP2010, BPS Provinsi Jawa Timur 1

13 2 Lanjutan Tabel 1.1 Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun Menurut Kabupaten/Kota Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota 71. Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu Jawa Timur Sumber: Data Penduduk berdasarkan Hasil SP2010, BPS Provinsi Jawa Timur Meningkatnya jumlah penduduk di Jawa Timur dan pendapatan masyarakat juga mempengaruhi permintaan akan rumah. Tidak hanya sebagai kebutuhan utama saja namun juga digunakan untuk kebutuhan investasi.

14 3 Rumah adalah salah satu kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh semua orang selain makanan dan pakaian, oleh karena itu kebutuhan akan rumah tidak akan pernah berhenti. Setiap orang membutuhkan rumah dalam menunjang kehidupannya. Selama masih ada manusia yang lahir, kebutuhan akan rumah akan terus bertambah. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan pendapatan per kapita masyarakat di Indonesia, maka bertambah pula kebutuhan akan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan akan rumah tidak akan pernah berhenti mengikuti laju pertumbuhan penduduk. Para developer atau pengembang melihat ini sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu menyediakan rumah yang diinginkan oleh masyarakat. Karena kebutuhan akan rumah tak sekedar menjadi kebutuhan sebagai tempat tinggal, melainkan juga sebagai sarana investasi. Para pengembang menawarkan pilihan rumah sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumennya. Dengan menawarkan desain yang menarik, lokasi yang strategis, dan proyeksi kenaikan nilai jual properti. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar dan peluang di industri properti sangat baik untuk dimanfaatkan oleh para pengembang. Persaingan dalam bisnis properti saat ini menjadi sangat sengit. Para pengembang berlomba-lomba menawarkan produknya. Divisi pemasaran melakukan beberapa strategi dalam memasarkan produkya. Mulai dari branding perusahaan, promosi, hingga layanan pasca pembelian. Di sinilah peran divisi pemasaran menjadi penting dalam menjawab kebutuhan konsumen dan bersaing dalam bisnis properti. Salah satu pengembang terpercaya yang telah dikenal oleh masyarakat di Surabaya yaitu PT. Graha Mukti Indah. Pengembang ini telah lama berkecimpung dalam industri properti di Surabaya. Tak hanya melakukan pembangunan di Surabaya, namun juga membangun perumahan di daerah

15 4 Sidoarjo. PT. Graha Mukti Indah saat ini telah membangun lima perumahan antara lain: 1. Taman Wisata Tropodo 2. Taman Wisata Tropodo Regency 3. Heavenland Park 4. Taman Wisata Regency 5. Natura Residences PT. Graha Mukti Indah memasarkan rumah di kota Surabaya dan Sidoarjo dengan kisaran harga 400 juta ke atas yang berarti PT. Graha Mukti Indah memiliki target konsumen menengah keatas berdasarkan harga rumah yang ditawarkan. Hal ini menjadi tantangan bagi PT. Graha Mukti Indah dalam memasarkan produknya. Karena tidak semua konsumen memiliki daya beli yang sama. Hadirnya kompetitor seperti perumahan The Taman Dhika, Citra Garden Sidoarjo, The Green Lake (Citraland), dan pengembang atau perumahan lainnya yang menawarkan produk rumah sejenis dengan kisaran harga yang mirip dengan harga yang dimiliki oleh PT. Graha Mukti Indah menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh marketing PT. Graha Mukti Indah. Tak hanya menawarkan rumah dengan kisaran harga yang mirip, namun juga menawarkan promo yang menarik. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Masing-masing pengembang berusaha untuk memberikan produk rumah yang terbaik dan dengan strategi pemasaran yang menarik. Tentunya akan membuat persaingan bisnis industri properti di Surabaya menjadi semakin ketat. Untuk mengahadapi persaingan yang ketat antar pengembang properti yang ada di Surabaya, pemasar PT Graha Mukti Indah menetapkan beberapa strategi pemasaran. Diperlukan startegi pemasaran yang tepat. Tidak hanya menarik bagi konsumen, namun juga dapat meningkatkan penjualan bagi perusahaan. Dengan melihat kondisi pasar untuk

16 5 menciptakan strategi yang efektif dan efisien. Berikut ini strategi digunakan untuk menarik minat konsumen dan untuk meningkatkan penjualan properti oleh PT. Graha Mukti Indah yaitu : Penggunaan vertical banner Papan reklame Iklan baris di koran Jawa Pos Pameran Open house Diskon Cash back Promo bonus Pemberian diskon adalah salah satu strategi promosi yang digunakan oleh PT. Graha Mukti Indah. Mengingat ketatnya persaingan antar pengembang, pemberian diskon dapat menarik minat konsumen. Pemberian diskon dapat mempengaruhi konsumen untuk berpaling ke produk lain dalam melakukan pembelian. Selain menarik minat konsumen, pemberian diskon juga ditujukan untuk meningkatkan penjualan. Diskon adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannya tepat waktu (Philip Kotler, Kevin Lane Keller, 2008). Diskon adalah istilah akuntansi yang paling umum. Hal ini sering diberikan, untuk mendorong penjualan (Ahira, 2013). Hal ini menjelaskan bahwa diskon adalah salah satu strategi promosi yang digunakan oleh pemasar dengan cara melakukan pengurangan harga terhadap produk yang dijual untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan. Namun pemberian diskon akan memotong atau mengurangi harga dari harga normal yang ditetapkan. Pemasar perlu menghitung nominal pemberian diskon yang diberikan agar dapat menarik konsumen dan melihat apakah pemberian diskon berpengaruh

17 6 terhadap minat beli konsumen dan pengaruhnya terhadap peningkatan jumlah penjualan. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis berniat untuk membuat laporan yang berjudul Efektivitas Pemberian Diskon pada Penjualan Properti PT. Graha Mukti Indah. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah efektivitas pemberian diskon pada penjualan properti PT. Graha Mukti Indah? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektivitas pemberian diskon pada penjualan properti PT. Graha Mukti Indah. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat bagi Penulis Hasil laporan ini dapat dijadikan tambahan wawasan dan pengalaman mengenai materi sales promotion khususnya dalam hal efektivitas pemberian diskon pada penjualan produk properti Manfaat bagi Almamater Hasil laporan dapat dijadikan sebagai referensi dalam kurikulum pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pengajar dan mahasiswa Manfaat bagi Subjek PKL Hasil dari laporan ini dapat digunakan sebagai masukan dan saran dalam kegiatan pemasaran produk properti oleh PT. Graha Mukti Indah dalam menggunakan strategi pemberian diskon penjualan properti.

18 Manfaat bagi Pembaca Laporan ini dapat dijadikan tambahan wawasan dan sumber referensi mengenai efektivitas pemberian diskon pada penjulan produk properti. 1.5 Rancangan Rencana Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1. Obyek Praktik Kerja Lapangan Topik : Promosi (Sales Promotion) Judul : Efektivitas Pemberian Diskon pada Penjualan Properti PT. Graha Mukti Indah 2. Subyek Praktik Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. Graha Mukti Indah, yang beralamat di Jalan Raya Ngagel Jaya No.80 Pucang Sewu, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) Fax. (031) Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Praktik kerja Lapangan dilaksanakan di PT. Graha Mukti Indah, pada bagian marketing selama tiga bulan dihitung masa kerja mulai tanggal 22 Februari 2016 sampai 22 Mei 2016.

19 8 Tabel 1.2 Jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Pengajuan Lokasi PKL 2 Pembekalan PKL 3 Penentuan Dosen 4 Penentuan Topik dan Judul PKL 5 Pelaksanaan PKL 6 Bimbingan dengan Dosen 7 Penyusunan Laporan 8 Pengumpulan Hasil Laporan

20 9 1.6 Kerangka Pemikiran Berikut ini adalah kerangka pemikiran laporan Efektivitas Pemberian Diskon pada Penjualan Properti PT. Graha Mukti Indah. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1. Pertumbuhan penduduk di Jawa Timur setiap tahun semakin bertambah dan mempengaruhi peninggakatan kebutuhan akan rumah. 2. Peningkatan kebutuhan rumah membuka peluang bagi para pengembang dan membuat persaingan antar pengembang menjadi semakin kompetitif. 3. Salah satu pengembang ternama di Surabaya yaitu PT. Graha Mukti Indah menghadapi persaingan yang kompetitif antar pengembang yang ada di Surabaya. 4. Dalam mengahapi persaingan yang kompetitf, PT. Graha Mukti Indah menerapkan beberapa strategi pemasaran, salah satunya pemberian "Diskon" untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan pejualan. Bagaimanakah efektivitas pemberian diskon pada penjualan properti PT. Graha Mukti Indah? Manajemen Pemasaran Bauran Promosi Advertising Public Relation and Publicity Sales Promotion Personal selling Direct marketing Diskon Efektivitas Pemberian Diskon Kesimpulan

21 Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran terdiri dari dua suku kata yaitu manajemen dan pemasaran. Manajemen yang berarti sebuah kegiatan yang dilakukan untuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sebuat tujuan tertentu. Sedangkan pemasaran memiliki arti yaitu sebuah kegiatan yang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara kegiatan produksi ke konsumsi. Manajemen pemasaran berarti sebuah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan terhadap kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong (2002 : 14) bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi Bauran Promosi Menurut Philip Kotler (2002 : 626) bauran promosi merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan komunikasi pemasaran dengan konsumen. Bauran promosi dibagi menjadi lima bentuk antara lain: Advertising Public Relation and Publicity Sales Promotion Personal Selling Direct Marketing

22 Advertising Menurut Philip Kotler (2002 : 626) advertising merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar. Dengan kata lain advertising atau periklanan yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembeliaan Public Relation and Publicity Menurut Philip Kotler (2002 : 626) public relation and publicity atau hubungan masayarakat dan publisitas adalah berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Hubungan masayarakat dan publisitas melakukan fungsi promosi produk yang dijual. Selain itu juga melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Melindungi yang dimaksud yaitu menerima keluhan konsumen dan memperbaiki keluhan tersebut untuk menjaga citra perusahaan atau produk Sales Promotion Menurut Philip Kotler (2002 : 626) sales promotion atau promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Promosi pejualan merupakan bentuk insentif yang digunakan oleh pemasar untuk merangsang pedagang dan/ atau konsumen untuk membeli merek tertentu, serta merangsang wiraniagawan untuk menjual dengan lebih agresif. Dengan promosi penjualan dapat meningkatkan keinginan konsumen dalam mencoba suatu produk. Tak hanya itu, promosi penjualan juga dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan suatu produk.

23 Personal Selling Personal selling atau penjualan personal menurut Philip Kotler (2002 : 626) adalah interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan. Dengan melalukan presentasi kepada konsumen, dapat menambah wawasan konsumen akan produk yang ditawarkan. Konsumen yang ingin bertanya dapat mendapatkan penjelasan melalui personal selling. Melalui personal selling, pemasar dapat menjual dan menerima pesanan Direct Marketing Direct marketing atau pemasaran langsung menurut Philip Kotler (2002 : 626) adalah penggunaan surat, telepon, faksimili, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Direct marketing merupakan cara yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan pemasaran secarang langsung terhadap konsumen. Selain itu, direct marketing juga digunakan untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen. Dengan itu pemasar dapat mengerti produk yang diinginkan oleh konsumen Diskon Menurut Philip Kotler dan Keller (2008 : 93) diskon adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannya tepat waktu. Diskon dalam arti umum adalah potongan harga. Hal ini menjelaskan bahwa diskon adalah salah satu strategi promosi yang digunakan oleh pemasar dengan cara melakukan pengurangan harga terhadap produk yang dijual untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan. Membayar tagihan tepat waktu dpat diartikan juga sebagai promosi pengurangan harga memiliki jangka waktu. Produk yang didiskon memiliki jangka waktu tertentu.

24 BAB 2 DESKRIPSI UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Graha Mukti Indah berdiri pada 14 Februari 2003 dengan bidang usaha real esate. Perusahaan ini pertama kali didirikan dengan nama CV. Shinori Indah Mukti pada tahun Berawal dari perusahaan keluarga, dimana pada saat berdirinya perusahaan ini pemegang sahamnya berjumlah 4 orang yaitu : Bapak Drs. Ec. Sugiat, Ak memiliki 40% dari total saham Ibu Hidajati Sugiat memiliki 40% dari total saham Ibu Novri Susanti Memiliki 10% dari total saham Bapak Rizky Supriadi memiliki 10% dari total saham Setelah Ibu Hidajati Sugiat wafat pada tanggal 23 Desember 2009, maka dengan Berita Acara RUPS maka dilakukan perubahan Akta no 9 tanggal 17 Mei 2010 dihadapan Notaris Rina Hartati Muljono untuk melakukan komposisi pemegang saham perseroan menjadi : Bapak Drs. Ec. Sugiat, Ak memiliki 40% dari total saham Ibu Novri Susanti Memiliki 30% dari total saham Bapak Rizky Supriadi memiliki 30% dari total saham Berbekal pengalaman yang luas, komitmen pelayanan profesional dan sistem manajemen yang progresif menjadikan pengembang usaha properti dalam PT. Graha Mukti Indah menjadi lebih fokus. Pengerjaan dalam bidang properti meliputi pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur sampai penyediaan produk perumahan, area komersial dan perkantoran, serta pemasaran dengan layanan profesional. 13

25 14 Visi : Menjadikan Graha Mukti Indah Group sebagai perusahaan developer properti terbesar dan terpercaya di Indonesia. Misi : Membangun properti dan lingkungan yang berkualitas terbaik dan memuaskan konsumen dengan harga terjangkau. 2.2 Data Perusahaan Berikut ini adalah data mengenai PT. Graha Mukti Indah Nama Perusahaan Alamat Kantor : PT. Graha Mukti Indah & PT. Wisma Idaman Makmur : Jl. Ngagel Jaya no.80 Surabaya Kantor Pemasaran : - Taman Wisata Tropodo Regency : Jl. Balai Desa Tropodo, Waru - Sidoarjo - Heavenland Park : Jl. Raya Lingkar Timur, Klurak, Candi Sidoarjo - Taman Wisata Regency : Bakingan, Surabaya Barat Menganti - Natura Residences : Jl. Raya Stadion Jenggolo, Sidoarjo Telepon : (031) Faximile : (031) Akta Pendirian Notaris : Rina Hartati Muljiono, SH Nomor : 8 Tanggal : 14 Februari 2003 Pengesahan : C HT.01.01TH.2003

26 15 Tanggal : 22 Agustus 2003 Ijin Operasional Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 510/185/ /2003 Tanggal : 15 Agustus 2003 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor : Tanggal : 18 September Prestasi PT. Graha Mukti Indah Beberapa prestasi dan penghargaan yang pernah diraih PT. Graha Mukti Indah Group antara lain : 1. GRIYA CIPTA NUGRAHA Tahun 2005 Diberikan kepada PT. Graha Mukti Indah Terbaik dalam pelayanan kepada konsumen 2. PENGHARGAAN DARI BUPATI SIDOARJO Tahun 2007 Diberikan kepada proyek Taman Wisata Tropodo Panutan terbaik dalam pelunasan pajak 3. GRIYA DELTA NUGRAHA Tahun 2012 Diberikan kepada proyek Taman Wisata Tropodo Sebagai 10 besar Terbaik Kategori Pengembang Besar 4. GRIYA DELTA NUGRAHA Tahun 2012 Diberikan kepada proyek Heavenland Park Sebagai Terbaik Ketiga Kategori Perumahan Menengah 5. MITRA UTAMA ADHI BARATA Tahun 2013 Diberikan kepada PT. Wisma Idaman Makmur

27 16 Sebagai The Most Platinum Mortgage Distribution in Bank BTN Sidoarjo 2.4 Struktur Organisasi Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Graha Mukti Indah yang dijelaskan pada gambar 2.1 DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR PROJECT MANAGER MARKETING MANAGER ACCOUNTING AND FINANANCE MANAGER SITE MANAGER CUSTOMER SERVICE PROJECT KOORDINATOR ESTATE MANAGEMEN T CUSTOMER SERVICE KPR KOORDINATO R MARKETING KOORDINATO R COLLECTION SUPERVISOR ACCOUNTING and FINANCE KOORDINATO R KOORDINATO R PERENCANAA N KOORDINATO R LAPANGAN KOORDINATO R PERIJINAN DAN PERTAHANAN Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Graha Mukti Indah Sumber : PT. Graha Mukti Indah (2016)

28 17 Susunan Komisaris dan Direksi Komisaris : Drs. Ec. Sugiat, Ak Direktur Utama : Novri Susanti, SE, Ak, MF Direktur : Rizky Supriadi, SE, Ak, MBA 2.5 Produk Produk PT. Graha Mukti Indah Produk atau proyek-proyek yang sedang dikembangkan oleh PT. Graha Mukti Indah adalah sebagai berikut : 1. Taman Wisata Tropodo Berlokasi di kelurahan Tropodo kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Luas tanah m² dengan jumlah unit sebanyak 245 unit rumah. 2. Taman Wisata Tropodo Regency Berlokasi di kelurahan Tropodo kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Luas tanah m² dengan jumlah unit sebanyak 59 unit rumah dan ruko. 3. Heavendland Park Berlokasi di kelurahan Kebonsari dan elurahan Klurak kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Luas tanah m² dengan jumlah unit sebanyak 446 rumah dan ruko. 4. Taman Wisata Regency Berlokasi di kelurahan Gadung kecamatan Driyorejo kabupaten Gresik Jawa Timur. Luas tanah total 20 hektar. Luas tanah yang dikembangkan saat ini m² dengan jumlah unit sebanyak 435 unit.

29 18 5. Natura Residences Berlokasi di kelurahan Siwalan Panji kecamatan Buduran kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Luas tanah total m² dengan jumlah unit sebanyak 922 unit rumah dan ruko/ruha. Dikelola oleh PT. Wisma Idaman Makmur.

30 3.1 Proses Pengumpulan Data BAB 3 PEMBAHASAN Dalam kegiatan penulisan laporan tugas akhir, diperlukan data. Data dibutuhkan untuk memperkuat hipotesis dan sebagai acuan dalam penulisan laporan tugas akhir. Jenis pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Menurut Prof. Dr. Surayana (2010 : 40) metode kualitatif instrumennya adalah orang, yaitu peneliti itu sendiri. Peneliti adalah sebagai instrumen kunci, utnuk dapat menjadi instrumen maka peneliti harus memiliki wawasan dan bekal teori yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti. Metode kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi obyektif. Analisis data bersifat induktif/kualitatif berdasarkan faktafakta yang ditemukan kemudian dikonstruksi menjadi hipotesis atau teori. Menurut Creswell (2010 : 24) metode kualitatif adalah sebuah metode yang berkembang secara dinamis, berisi petanyaan-pertanyaan terbuka, menggunakan data wawancara, data observasi, data dokumentasi, dan data audio visual, analisis bersifat tekstual dan gambar. 19

31 20 Metode kualitatif juga merupakan suatu pendekatan induktif untuk penyusunan pengetahuan yang menggunakan riset dan menekankan subjektifitas serta arti pengalaman bagi individu Jenis Data Berikut ini adalah jenis data yang digunakan dalam proses penulisan laporan tugas akhir : Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari informan. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini sumber data primer didapat dari wawancara dengan informan. Data primer ini dengan kata lain adalah hasil wawancara dengan informan yang terkait. Menurut Umar (2003 : 56), data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagi obyek penulisan. Metode wawancara mendalam atau in-depth interview dipergunakan untuk memperoleh data dengan metode wawancara dengan nara sumber yang diwawancarai Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam proses penulisan laporan praktik kerja lapangan digunakan sebagai data yang menunjang atau menguatkan data primer. Menurut Sugiyono (2005 : 62), data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitan harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Sumber data sekunder diperoleh melalui dokumen dokumen yang terkait dengan penelitian. Data sekunder ini berupa data target penjualan dan realisasi/unit terjual selama bulan Januari 2016 hingga bulan Mei 2016 pada PT. Graha Mukti Indah.

32 Metode Penyusunan Data Metode penyusunan data dilakukan dengan tujuan mengumpulkan dan menyusun data. Metode penyusunan data dilakukan agar penulis mendapatkan semua data yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan metode kualitatif, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : Wawancara Menurut Esteberg, 2002 (Sugiyono, 2012 : 317) mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menurut Zuriah (2006 : 179), wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Jenis wawancara yang digunakan pada penulisan laporan tugas akhir ini adalah wawancara terstruktur. Menurut Esteberg, 2002 (Sugiyono, 2012 : 319) wawancara terstruktur digunakan bila penulis telah mengetahui pasti informasi apa yang akan diperoleh. Pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaanpertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Berikut ini adalah pertanyaan yang akan diajukan, antara lain: 1. Bagaimanakah sistem pemberian diskon pada PT. Graha Mukti Indah? 2. Apa saja jenis diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah? 3. Kapankah saat yang tepat dalam memberikan diskon kepada calon konsumen? 4. Apakah konsumen tertarik ketika mendapat penawaran diskon? 5. Seberapa banyak konsumen yang menanyakan diskon?

33 22 6. Adakah konsumen yang meminta diskon tambahan? 7. Apakah ada konsumen yang meminta diskon dalam bentuk selain potongan nominal? (Misalnya pagar dan kanopi) 8. Bagaimanakah dampak pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah? 9. Seberapa efektif pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah? 10. Seberapa efisien pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah? 11. Bagaimanakah respon konsumen terhadap pemberian diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah? (Senang? Puas dengan layanan yang diberikan?) Hasil Wawancara Berikut ini adalah rangkuman hasil dari wawancara yang telah dilakukan pada enam orang informan yang merupakan karyawan bagian marketing pada PT. Graha Mukti Indah. 1. Tujuan : Untuk mengetahui sistem pemberian diskon pada PT. Graha Mukti Indah. Pertanyaan : Bagaimanakah sistem pemberian diskon pada PT. Graha Mukti Indah? Jawaban : Tiap proyek perumahan yang dikembangkan oleh PT. Graha Mukti Indah memiliki sistem pemberian diskon yang sama, hanya berbeda dalam jumlah diskon dan promo tambahan yang diberikan. 2. Tujuan : Untuk mengetahui jenis diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah. Pertanyaan : Apa saja jenis diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah?

34 23 Jawaban : Ada beberapa jenis diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah yaitu: - Diskon tunai berupa potongan harga, merupakan potongan harga langsung pada harga jual rumah. - Diskon uang muka, diskon yang diberikan untuk mensubsidi uang muka. - Diskon subsidi realisai, adalah diskon yang diberikan saat proses realisai. - Diskon bunga KPR, adalah diskon pada bunga KPR. - Diskon untuk rumah ready stock, adalah diskon yang diberikan pada unit rumah yang ready stock. - Diskon tertentu berdasarkan lokasi rumah, yaitu diskon yang diberikan kepada unit rumah tertentu pada lokasi tertentu. 3. Tujuan : Untuk mengetahui saat yang tepat dalam memberikan diskon kepada calon konsumen. Pertanyaan : Kapankah saat yang tepat dalam memberikan diskon kepada calon konsumen? Jawaban : Saat ada event tertentu seperti pameran, open house, open table, car free day, dan momen perayaan hari besar. 4. Tujuan : Untuk mengetahui apakah konsumen tertarik ketika mendapat penawaran diskon. Pertanyaan : Apakah konsumen tertarik ketika mendapat penawaran diskon? Jawaban : Ya, konsumen merasa tertarik ketika mendapatkan penawaran diskon, karena dapat mengurangi beban harga yang dibayarkan dan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk keperluan biaya administrasi saat realisai. 5. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa banyak konsumen yang menanyakan diskon. Pertanyaan : Seberapa banyak konsumen yang menanyakan diskon?

35 24 Jawaban : Hampir semua konsumen yang datang menanyakan tentang diskon. 6. Tujuan : Untuk mengetahui konsumen yang meminta diskon tambahan. Pertanyaan : Adakah konsumen yang meminta diskon tambahan? Jawaban : Ada, banyak dari konsumen yang meminta tambahan diskon. Terutama konsumen yang melakukan pembayaran secara cash. 7. Tujuan : Untuk mengetahui konsumen yang meminta diskon dalam bentuk selain potongan nominal. Pertanyaan : Apakah ada konsumen yang meminta diskon dalam bentuk selain potongan nominal? (Misalnya pagar dan kanopi) Jawaban : Ada konsumen yang meminta tambahan diskon selain berupa potongan nominal, misalnya dalam bentuk bonus AC. Jika pagar dan kanopi sudah masuk dalam paket penjualan dan juga bonus tandon air. 8. Tujuan : Untuk mengetahui dampak pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah. Pertanyaan : Bagaimanakah dampak pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah? Jawaban : Pemberian diskon dapat memberikan dampak bagi penjualan PT. Graha Mukti Indah menjadi semakin meningkat. 9. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa efektif pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah. Pertanyaan : Seberapa efektif pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah? Jawaban : Sangat efektif. Pemberian diskon dapat menarik minat konsumen baik itu konsumen baru atau konsumen lama. Pemberian diskon efektif untuk meningkatkan penjualan. 10. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa efisien pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah. Pertanyaan : Seberapa efisien pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah?

36 25 Jawaban : Strategi pemberian diskon merupakan strategi yang efisien dalam menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan pada PT. Graha Mukti Indah 11. Tujuan : Untuk mengetahui respon konsumen terhadap pemberian diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah. Pertanyaan : Bagaimanakah respon konsumen terhadap pemberian diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah? (Senang? Puas dengan layanan yang diberikan?) Jawaban : Konsumen yang datang memberikan respon senang dan puas terhadap pemberian diskon uang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah. Dengan konsumen yang senang, konsumen tersebut dapat merekomendasikan produk-produk PT. Graha Mukti Indah.

37 Teknik Dokumentasi Berikut ini adalah bentuk data sekunder yang berupa data target penjualan dan penjualan selama bulan Januari 2016 hingga bulan Mei 2016 pada PT. Graha Mukti Indah. Tabel 3.1 Penjualan PT. Graha Mukti Indah No 1 Perumahan/ Proyek Natura Residences Target Penjualan/bulan (unit) Penjualan Januari Februari Maret April Mei 6 1 0, Heavenland Park Taman Wisata Regency 10 4,5 2, , Total Sumber: Data Penjualan PT. Graha Mukti Indah bulan Januari hingga Mei 2016 Berdasarkan tabel 3.1 di atas, dapat dilihat bahwa PT. Graha Mukti Indah menetapkan target penjualan 6 unit untuk Natura Residences, 10 unit untuk Heavenland Park, dan 5 unit untuk Taman Wisata Regency. Untuk target penjualan total PT. Graha Mukti Indah dalam satu bulan untuk ketiga proyek perumahan ini adalah 21 unit rumah. Pada tabel di atas terdapat angka penjualan 0,5 atau angka yang tidak genap Pada tabel di atas terdapat angka penjualan 0,5 atau angka yang tidak genap. Angka yang tidak genap tersebut berarti satu unit rumah dijual oleh dua orang marketing yang bekerja sama sehingga dihitung 0,5 per orang. Natura Residences selama bulan Januari melakukan penjualan sebanyak 1 unit, pada bulan Februari menurun menjadi 0,5 unit. Pada bulan berikutnya yaitu bulan Maret, dapat melakukan penjualan

38 27 sebanyak 3 unit. Pada bulan April melakukan penjualan 3 unit dan 3 unit pula pada bulan Mei. Heavenland Park selama bulan Januari melakukan penjualan sebanyak 4,5 unit. Pada bulan Februari penjualan mengalami penurunan menjadi 2,5 unit. Namun pada bulan Maret meningkat menjadi 6 unit. Pada bulan April melakukan penjualan sebanyak 4 unit. Pada bulan Mei, penjulan meningkat menjadi 7 unit. Taman Wisata Regency selama bulan Januari melakukan penjualan sebanyak 3,5 unit. Pada bulan Februari menurun menjadi 3 unit. Pada bulan Maret menjadi 1 unit. Pada bulan April mengalami peningkatan penjualan menjadi 4 unit. Pada bulan Mei bertahan pada angka penjualan 4 unit. Dari data di atas, selama dapat disimpulkan bahwa selama bulan Januari hingga Mei, PT. Graha Mukti Indah menargetkan penjualan sebanyak 21 unit tiap bulannya dan total target sebanyak 104 unit selama lima bulan dari Januari hingga Mei. Selama jangka waktu tersebut, PT. Graha Mukti Indah berhasil melakukan penjualan sebanyak 50 unit selama lima bulan dari tiga proyek perumahan yang ada. Itu berarti PT. Graha Mukti Indah telah mencapai target penjualan sebesar 48,1% dari target yang ditentukan.

39 28 Grafik 3.1 Grafik Penjualan PT. Graha Mukti Indah pada tiga proyek perumahan Grafik Penjualan PT. Graha Mukti Indah Axis Title Januari Februari Maret April Mei Taman Wisata Regency Heavenland Park Natura Residences Sumber: Data Penjualan PT. Graha Mukti Indah bulan Januari hingga Mei 2016 Grafik 3.2 Grafik Penjualan PT. Graha Mukti Indah bulan Januari hingga Mei 2016 Grafik Penjualan PT. Graha Mukti Indah Januari Februari Maret April Mei Penjualan Sumber: Data Penjualan PT. Graha Mukti Indah bulan Januari hingga Mei 2016 Berdasarkan gambar grafik 3.1 dan 3.2, dapat dilihat bahwa penjualan pada bulan Januari 2016 hingga bulan Mei 2016 pada PT.

40 29 Graha Mukti Indah menunjukakan peningkatan penjualan. Hal ini merupakan salah satu dampak yang baik dari penggunaan strategi pemberian diskon. Peningkatan penjualan ditunjukan dari ketiga proyek perumahan yang dimiliki oleh PT. Graha Mukti Indah. Dengan peningkatan ini menyebabkan peningkatan penjualan total pada PT. Graha Mukti Indah selama bulan Januari 2016 hingga bulan Mei Meski begitu diskon bukanlah satu satunya daya tarik utama dalam pembelian rumah. Masih ada faktor lain seperti lingkungan, keamanan, dan kualitas bangunan. Karena rumah adalah produk yang high involvement yang melibatkan konsumen lebih banyak dalam proses pengambilan keputusannya. High involvement merupakan proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang (Ducan, 2005). 3.3 Hasil Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan metode wawancara dan pengumpulan data primer dan sekunder, pemberian diskon merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk menarik minat konsumen. Hal itu terbukti dengan hampir setiap konsumen yang datang menanyakan tentang diskon. Bahkan meminta diskon tambahan. Itu menunjukkan pemberian diskon merupakan sebuah magnet yang menarik bagi calon konsumen. Tak hanya menarik minat konsumen saja, pemberian diskon dapat membuat konsumen melakukan pembelian dan meningkatkan penjualan. Jika dilihat dari data wawancara dan data penjualan, pemberian diskon memiliki dampak yang baik bagi meningkatkan angka penjualan. Meski pun pemberian diskon bukanlah daya tarik utama dalam menarik minat konsumen. Namun pemberian diskon dapat menjadi bagian yang membuat konsumen senang. Dengan adanya pemberian diskon dapat memotong biaya administrasi yang harus dikeluarkan oleh konsumen

41 30 saat awal pembelian. Ini merupakan hal baik bagi konsumen. Baik pula bagi perusahaan karena dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Berikut ini adalah diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah : - Diskon tunai berupa potongan harga, merupakan potongan harga langsung pada harga jual rumah. - Diskon uang muka, diskon yang diberikan untuk mensubsidi uang muka. - Diskon subsidi realisai, adalah diskon yang diberikan saat proses realisai. - Diskon bunga KPR, adalah diskon pada bunga KPR. - Diskon untuk rumah ready stock, adalah diskon yang diberikan pada unit rumah yang ready stock. - Diskon tertentu berdasarkan lokasi rumah, yaitu diskon yang diberikan kepada unit rumah tertentu pada lokasi tertentu. Jadi, pemberian diskon bukanlah satu-satunya strategi pemasaran dan yang utama dalam menarik minat konsumen, namun pemberian diskon terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan pada PT. Graha Mukti indah.

42 BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan rumah menjadi semakin meningkat. Bisnis properti merupakan bisnis yang memiliki peluang yang sangat besar. Maka bermunculan banyak developer untuk meramaikan pasar properti. Dengan banyaknya developer yang bermunculan, persaingan yang semakin ketat. Developer dituntut untuk dapat menciptakan kebutuhan rumah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Para developer berlomba-lomba dalam menggunakan strategi pemasaran yang dapat menarik minat konsumen. Salah satu developer yang dikenal oleh masyarakat Surabaya adalah PT. Graha Mukti Indah. PT. Graha Mukti Indah merupakan salah satu developer terpercaya di surabaya yang menyediakan kebutuhan masyarakat akan properti. PT. Graha Mukti Indah harus bersaing dengan developer lain di kota Surabaya untuk menarik minat konsumen. Berbagai strategi digunakan untuk menarik minat konsumen. Salah satu strategi yang digunakan yaitu strategi pemberian diskon. Penulis tertarik untuk melakukan analisis mengenai efektivitas pemberian diskon pada penjualan PT. Graha Mukti Indah. Setelah melakukan penulisan laporan praktik kerja lapangan dengan metode kualitatif dan menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer dan ditunjang pula dengan data penjualan PT. Graha Mukti Indah selama bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2016 sebagai data sekunder. Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat ditarik dari analisa penulis: 31

43 32 1. Tiap proyek perumahan yang dikembangkan oleh PT. Graha Mukti Indah memiliki sistem pemberian diskon yang sama, hanya ada berbeda dalam jumlah diskon dan promo tambahan yang diberikan 2. Ada beberapa jenis diskon yang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah yaitu: - Diskon tunai berupa potongan harga, merupakan potongan harga langsung pada harga jual rumah. - Diskon uang muka, diskon yang diberikan untuk mensubsidi uang muka. - Diskon subsidi realisai, adalah diskon yang diberikan saat proses realisai. - Diskon bunga KPR, adalah diskon pada bunga KPR. - Diskon untuk rumah ready stock, adalah diskon yang diberikan pada unit rumah yang ready stock. - Diskon tertentu berdasarkan lokasi rumah, yaitu diskon yang diberikan kepada unit rumah tertentu pada lokasi tertentu. 3. Konsumen merasa tertarik ketika mendapatkan penawaran diskon, karena dapat mengurangi beban harga yang dibayarkan dan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk keperluan biaya administrasi saat realisai 4. Hampir semua konsumen yang datang menanyakan tentang diskon 5. Banyak dari konsumen yang meminta tambahan diskon, ada pula yang meminta tambahan diskon selain berupa potongan harga, misalnya dalam bentuk bonus AC 6. Pemberian diskon dapat memberikan dampak bagi penjualan PT. Graha Mukti Indah menjadi semakin meningkat 7. Pemberian diskon merupakan strategi yang efektif karena dapat menarik minat konsumen baik itu konsumen baru atau konsumen lama. Pemberian diskon efektif untuk meningkatkan penjualan pada PT. Graha Mukti Indah 8. Strategi pemberian diskon merupakan strategi yang efisien dalam menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan pada PT. Graha Mukti Indah

44 33 9. Konsumen memberikan respon senang dan puas terhadap pemberian diskon uang diberikan oleh PT. Graha Mukti Indah 4.2 Saran Persaingan dalam bisnis properti saat ini menjadi sangat sengit. Para pengembang berlomba-lomba menawarkan produknya. Divisi pemasaran melakukan beberapa strategi dalam memasarkan produknya. Mulai dari branding perusahaan, promosi, hingga layanan pasca pembelian. Di sinilah peran divisi pemasaran menjadi penting dalam menjawab kebutuhan konsumen dan bersaing dalam bisnis properti. Pemberian diskon adalah salah satu contoh strategi yang digunakan. Menurut data wawancara dan data penjualan PT. Graha Mukti Indah, pemberian diskon memiliki dampak yang baik bagi meningkatkan angka penjualan. Meski pun pemberian diskon bukanlah daya tarik utama dalam menarik minat konsumen. Namun pemberian diskon dapat membantu penjualan dan menjadi bagian yang membuat konsumen senang. Dengan adanya pemberian diskon dapat memotong biaya administrasi yang harus dikeluarkan oleh konsumen saat awal pembelian. Ini merupakan hal baik bagi konsumen. Baik pula bagi perusahaan karena dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk meningkatkan penjualan pada PT. Graha Mukti Indah, perlu memaksimalkan strategi pemasaran yang digunakan, tak hanya pemberian diskon. Perlu memaksimalkan strategi komunikasi berupa iklan, misalnya pemasangan vertical banner pada lokasi-lokasi tertentu yang dinilai strategis untuk bisa dilihat banyak orang. Pemasangan iklan baris pada koran. Mengadakan event seperti pameran, open house, dan open table juga dirasa dapat membantu penjualan pada PT. Graha Mukti Indah, karena dengan mengadakan event tersebut dapat menarik minat konsumen untuk tahu lebih dalam tentang produk rumah yang ditawarkan oleh PT. Graha Mukti Indah. Saat seperti itu merupakan saat

45 34 yang tepat bagi pemasar dalam menawarkan dan membujuk konsumen untuk dapat melakukan pembelian. Selain itu strategi bonus tambahan yang telah diterapkan oleh PT. Graha Mukti Indah merupakan strategi yang menarik bagi konsumen. Seperti promo bonus yang memberikan konsumen bonus AC bahkan bonus emas 10gr. Hal itu dapat memberikan efek stimulus kepada konsumen. Dengan memberikan bonus tambahan dapat memberikan nilai tambah pada produk yang didapat oleh konsumen. Strategi promosi dengan uang muka rendah juga merupakan startegi pemasaran yang menarik. Namun kebijakan uang muka dapat dicicil merupakan sesuatu hal dapat memudahkan konsumen untuk menjangkau atau membeli rumah yang diinginkan. Karena tidak semua konsumen memiliki kemampuan finansial yang sama. Maka uang muka yang dapat dicicil dengan jumlah dan jangka waktu yang lebih panjang dapat menarik minat dan memudahkan konsumen. Mengingat konsumen mendapat keringanan dari kewajiban menyiapkan uang muka yang relatif tinggi. Tak hanya menggunakan strategi pemasaran, namun kualitas produk dan layanan juga harus menjadi bagian yang diperhatikan oleh perusahaan. Tak selamanya konsumen tertarik dengan sebuah rumah hanya karena promosi yang ditawarkan. Namun hal sensitif seperti kualitas bangunan, lingkungan, keamanan, dan pelayanan pasca pembelian juga menjadi pertimbangan bagi konsumen. PT. Graha Mukti Indah merupakan salah satu pengembang yang memiliki semua hal itu. Dengan semua kelebihan yang dimiliki oleh PT. Graha Mukti Indah tentu dapat dijadikan sebagai nilai tambah yang dapat digunakan untuk mendapatkan konsumen. Di masa yang akan datang diharapkan PT. Graha Mukti Indah dapat menjadi perusahaan pengembang perumahan yang semakin baik dalam

46 35 menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah. Menjadi yang terdepan dalam inovasi dan pelayanan.

47 36 Daftar Pustaka Ahira, A. (2013, may 14). Dipetik april 05, 2016, dari Creswell, J. W. (2010). Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ducan, T. (2005). Principles of Advertising & IMC, International Edition, Edisi Kedua. New York: McGrawHill. Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Dalam Manajemen Pemasaran (hal. 626). Jakarta: Prenhallindo. Philip Kotler dan Garry Amstrong. (2002). Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Dalam P. K. Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1 (hal. 14). Jakarta: Prenhalindo. Philip Kotler dan Gary Amstrong. (2002). Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Dalam P. K. Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1 (hal. 14). Jakarta: Prenhalindo. Philip Kotler, Kevin Lane Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Dalam Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas (hal. 93). Jakarta: Penerbit Erlangga. Prof. Dr. Surayana, M. S. (2010). Metodologi Penenelitian. Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 40. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Umar, H. (2003). Metode Riset Komunikasi Organisasi Jakarta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

48 37 Lampiran

49 38 Lampiran 1 Hasil wawancara

50 31

51 32

52 33

53 34

54 35

55 36

56 37 Lampiran 2

57

58

59

60

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan rumah menjadi semakin meningkat. Bisnis properti merupakan bisnis yang memiliki peluang yang sangat besar. Maka bermunculan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana induk dibawah PT PLN (Persero) yang merupakan

Lebih terperinci

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN EVALUASI/FEEDBACK PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN MALANG, 1 JUNI 2016 APLIKASI KOMUNIKASI DATA PRIORITAS FEEDBACK KETERISIAN DATA PADA APLIKASI PRIORITAS 3 OVERVIEW KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur TOTAL SKOR INPUT 14.802 8.3268.059 7.0847.0216.8916.755 6.5516.258 5.9535.7085.572 5.4675.3035.2425.2185.1375.080 4.7284.4974.3274.318 4.228 3.7823.6313.5613.5553.4883.4733.3813.3733.367

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota TAHUN LAKI-LAKI KOMPOSISI PENDUDUK PEREMPUAN JML TOTAL JIWA % 1 2005 17,639,401

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 OLEH : Drs. MUDJIB AFAN, MARS KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR DEFINISI : Dalam sistem pemerintahan di Indonesia

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 \ PERATURAN NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia saat ini Theme Park yang berupa wisata buatan dengan konsep wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah terutama di kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah menerapkan penyelenggaraan Pemerintah daerah yang berdasarkan asas otonomi daerah. Pemerintah daerah memiliki hak untuk membuat kebijakannya

Lebih terperinci

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 61/09/35/Tahun XI, 2 September 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI JAWA TIMUR (ANGKA SEMENTARA) JUMLAH RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 SEBANYAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif khususnya mobil sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit varian mobil baru bermunculan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Menimbang: a. Bahwa dalam upaya meningkatkan kersejahteraan rakyat khususnya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu menunjukkan ketidak berhasilan dan adanya disparitas maupun terjadinya kesenjangan pendapatan

Lebih terperinci

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. ABSTRAKSI

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. ABSTRAKSI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI MOTOR HONDA SCOOPY PADA CV. MITRA MAKMUR MOTOR DIKAITKAN DENGAN BAURAN PROMOSI DI KOTA SAMARINDA Abdul Kadir Salim 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajemen Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber : BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 8667540 Pes. 104, Fax. 031-8673119 E-mail : meteojuanda@bmg.go.id

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh ruangan untuk menyediakan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya.

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini menuntut perusahaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Hal ini memacu para

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur I. PEMOHON Hj. Khofifah Indar Parawansa dan Mudjiono, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

Segmentasi Pasar Penduduk Jawa Timur

Segmentasi Pasar Penduduk Jawa Timur Segmentasi Pasar Penduduk Jawa Timur Sebelum melakukan segmentasi, kita membutuhkan data-data tentang jawa timur sebagaiuntuk dijadikan acuan. Berikut data-data yang dapat dijadikan sebagai acuan. Segmentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN SEMENTARA BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI PASAL 25/29 DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Lebih terperinci

Surabaya, 11 Juni 2014

Surabaya, 11 Juni 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN JL. Gentengkali No. Telp. (0) 542706 Pes. 26-264, 548454 Fax : 54664, 5276 Kode Pos 60275 S U R A B A Y A Surabaya, Juni 204 Nomor : 420/ 54/0.08/204 Kepada,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 No. 35/05/35/Th. XV, 24 Mei 2017 BRTA RSM STATSTK BADAN PUSAT STATSTK PROVNS JAWA TMUR Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tercapainya kondisi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Berdasarkan Tipologi Klassen periode 1984-2012, maka ada 8 (delapan) daerah yang termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN LAMONGAN PROFIL KEMISKINAN DI LAMONGAN MARET 2016 No. 02/06/3524/Th. II, 14 Juni 2017 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Penelitian Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang meningkat di segala bidang, kecenderungan masyarakat akan kebutuhan juga meningkat. Selain

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG PENETAPAN JADWAL WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha di bidang penjualan mobil yang semakin pesat dapat kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di Indonesia. Kemajuan

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS PROMOSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

PENENTUAN JENIS PROMOSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) bidang TEKNIK PENENTUAN JENIS PROMOSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) ANNA DARA ANDRIANA Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Lebih terperinci

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 Realisasi belanja APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Jawa Timur Oktober 2016 PROVINSI KABUPATEN/KOTA Provinsi Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Kabupaten/Kota DAU 2010 PAD 2010 Belanja Daerah 2010 Kab Bangkalan 497.594.900

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004 LAMPlRAN 165 LAMPIRANI UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004 HAL TANGGAL NOMOR : KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR : 18 November 2003 : 188/273/kpls/013/2003 NO DAERAH UMK Th. 2004 RplBulan

Lebih terperinci

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH Perhatian! 1. Format Kartu Kendali Validasi Proses Visitasi di bawah ini, mohon di print oleh asesor sebanyak 16 set (sesuai kebutuhan/jumlah sasaran visitasi). Selanjutnya tiap-tiap sekolah/ madrasah

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 40/06/35/Th. XIV, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015 IPM Jawa Timur Tahun 2015 Pembangunan manusia di Jawa Timur pada tahun 2015 terus mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN DEFINITIF BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI (PASAL 25/29) DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL

Lebih terperinci

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sidang Tugas Akhir Surabaya, 15 Juni 2012 Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wenthy Oktavin Mayasari

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh bidang kehidupan, terutama di bidang bisnis. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BABAK SEMIFINAL KMNR 12 RAYON SURABAYA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BABAK SEMIFINAL KMNR 12 RAYON SURABAYA RAYON SURABAYA (Meliputi : Surabaya, Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Tuban) 1. Semi Final KMNR 12 Rayon Surabaya dilaksanakan pada: Alamat : GOR BIMA UNESA KAMPUS LIDAH WETAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang di jilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pusat memberikan kebijakan kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG TIM PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA INVESTASI NON PMDN / PMA PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2006 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada triwulan III tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada triwulan III tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada triwulan III tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,40% dan diperkirakan pertumbuhan tahun 2006 mencapai 5,7%. Kondisi pertumbuhan ekonomi makro

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN BAB II PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 2.1 Sejarah dan perkembangan 2.1.1 Sejarah PLN Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena. ditandai dengan semakin gencarnya ekspansi pembangunan properti dan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena. ditandai dengan semakin gencarnya ekspansi pembangunan properti dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang karena semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat. Hal ini ditandai dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI (NET) MINYAK TANAH Dl PANGKALAN MINYAK TANAH Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016 RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016 A. PEMERIKSAAN KEUANGAN Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2015 adalah pemeriksaan

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016 No. 010/06/3574/Th. IX, 14 Juni 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016 IPM Kota Probolinggo Tahun 2016 Pembangunan manusia di Kota Probolinggo pada tahun 2016 terus mengalami

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH IX (GEDUNG KEUANGAN NEGARA II)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH IX (GEDUNG KEUANGAN NEGARA II) DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH IX (GEDUNG KEUANGAN NEGARA II) Jalan Dinoyo No.11 Telepon : (031) 561 5364 Lantai V-VI (031) 561 5385 Kotak Pos 804 Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Volume Penjualan a. Penjualan Menurut Assuari (2004:5) penjualan adalah sebagai kegiatan manusia yang mengarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek NO BAKORWIL MADIUN ALAMAT DINAS PMD KABUPATEN/ SE JAWA TIMUR 1 MADIUN - - 2 MADIUN Dinas PMD Kab. Madiun Jl. Mayjen Soengkono No. 42 Madiun Telp. (0351) 462270, 463577 3 MAGETAN Dinas PMD Kab. Magetan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Selain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur menempati posisi tertinggi

Lebih terperinci