WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan"

Transkripsi

1 WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1389 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Daerah Kota Bandung Pembentukan Nomor 08 Susunan Tahun Perangkat 2016 tentang Daerah Kota Bandung, perlu menetapkan Peraturan Walikota Bandung tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pangan Pertanian Kota Bandung; Mengingat : 1. Ung-Ung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Ung-Ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Ung-Ung Nomor 9 Tahun 2015 tentang Peru Kedua Atas Ung-Ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung; MEMUTUSKAN Jalan Wastukancana No. 2 Bandung Telepon (022) Fax. (022) Bandung Provinsi Jawa Barat

2 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BANDUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat adalah Pemerintah Republik Indonesia. 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 3. Daerah adalah Kota Bandung. 4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Bandung. 5. Walikota adalah Walikota Bandung. 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung. 7. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, menyejahterakan masyarakat. 8. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kota Bandung yang merupakan unsur pembantu Walikota DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 9. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Bandung. 10. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Bandung. 11. Dinas

3 3 11. Dinas Pangan Pertanian yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pangan Pertanian Kota Bandung. 12. Kepala Dinas Pangan Pertanian adalah Kepala Dinas Pangan Pertanian Kota Bandung. 13. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Pangan Pertanian Kota Bandung. 14. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unit pelaksana teknis pada Dinas yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. 15. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas fungsi Dinas. 16. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 18. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 19. Rencana Strategis yang selanjutnya disingkat Renstra adalah dokumen perencanaan satuan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 20. Rencana Kerja yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk untuk periode 1 (satu) tahun. 21. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang selanjutnya sisingkat APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Bandung. 22. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat LKIP adalah laporan yang berisikan akuntabilitas kinerja suatu instransi pemerintah. 23. laporan...

4 4 23. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban yang selanjutnya disingkat LKPJ adalah laporan keterangan pertanggungjawaban yang berupa informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran atau akhir masa jabatan yang disampaikan oleh Walikota kepada DPRD. 24. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disingkat LPPD adalah laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan rencana pembangunan daerah yang disampaikan oleh Walikota kepada Pemerintah. 25. Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disingkat penyelenggaraan IPPD adalah pemerintahan informasi daerah yang disampaikan oleh Walikota kepada masyarakat. 26. Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi yang selanjutnya PPID adalah Pejabat yang bertanggungjawab di big penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan pelayanan informasi di Ba Publik. 27. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas merupakan Pemerintahan yang unsur pelaksana Urusan menyelenggarakan urusan pemerintahan big pertanian perikanan. (2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berkedudukan di bawah bertanggunjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Bagian

5 5 Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 Susunan Organisasi Dinas ditetapkan sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan ; 3. Sub Bagian Program, Data Informasi. c. Big Ketahanan Pangan, membawahkan: 1. Seksi Ketersediaan Cagan Pangan; 2. Seksi Distribusi Pangan; 3. Seksi Konsumsi Dan Penganekaragaman Pangan. d. Big Keamanan Pangan, membawahkan: 1. Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura; 2. Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; 3. Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan. e. Big Tanaman Pangan Hortikultura, membawahkan: 1. Seksi Sarana Prasarana Tanaman; 2. Seksi Produksi Perlindungan Tanaman; 3. Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Tanaman. Big Peternakan, membawahkan: 1. Seksi Sarana Prasarana Peternakan; 2. Seksi Produksi Kesehatan Hewan; 3. Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan. g. Big Perikanan, membawahkan: 1. Seksi Sarana Prasarana Perikanan; 2. Seksi Produksi Kesehatan Perikanan; 3. Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan. h. Big

6 6 h. Big Pemberdayaan, Penyuluhan Kerjasama membawahkan: 1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian; 2. Seksi Penyuluhan; 3. Seksi Kerjasama Antar Lembaga. i. UPT; j. Jabatan Pelaksana kelompok Jabatan Fungsional. BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 4 (1) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. (2) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di big pangan, big pertanian big perikanan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan pangan pertanian; b. pelaksanaan kebijakan pangan pertanian; c. pelaksanaan evaluasi pelaporan pangan pertanian; d. pelaksanaan administrasi pangan pertanian; e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Dinas adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan penyusunan penetapan rencana, program, anggaran Dinas berdasarkan kebijakan umum Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. mendelegasikan

7 7 b. mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Walikota agar tujuan sasaran tercapai; d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan; e. melakukan pembinaan jasmani rohani, pemberian tanda pensiun penghargaan, pegawai pembinaan dalam pra rangka pasca meningkatkan kesejahteraan pegawai; memimpin, mengatur, membina mengendalikan pelaksanaan program kegiatan Dinas yang meliputi Sekretariat, Big, Sub Bagian Kepala Seksi; g. mengoordinasikan penyelenggaraan tugas yang meliputi pengoordinasian penyusunan, pelaksanaan, evaluasi pelaporan rencana program Dinas; h. melaksanakan fasilitasi, pembinaan pengendalian tata naskah dinas Dinas; i. melaksanakan dokumentasi pengelolaan mengoordinasikan peraturan kearsipan, pengelolaan perung-ungan, protokol hubungan masyarakat di lingkungan Dinas; j. melaksanakan mengoordinasikan penyusunan data informasi penetapan rencana daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra Renja, serta rencana lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perung-ungan; k. melaksanakan mengoordinasikan penyusunan data informasi penetapan laporan kinerja daerah yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP laporan lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perung-ungan; l. memeriksa, memaraf /atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam Dinas; membuat

8 8 m.membuat telaahan staf perumusan kebijakan Dinas; n. melaksanakan pembinaan, pengembangan, monitoring, evaluasi pelaporan pangan pertanian; o. menyelenggarakan kewenangan Dinas urusan dalam yang menjadi pangan pertanian; p. merumuskan kebijakan teknis Daerah pangan pertanian; q. menyelenggarakan mengoordinasikan perencanaan, implementasi evaluasi kebijakan pangan pertanian; r. menyelenggarakan pengawasan pengendalian pangan pertanian; s. melaksanakan hubungan dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai dengan tugas fungsinya; t. menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pangan pertanian; u. melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Dinas Pasal 5 (1) Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas. (2) Sekretaris Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas kesekretariatan yang meliputi pengelolaan umum kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengoordinasian penyusunan program, data informasi serta pengoordinasian tugas-tugas big. (3) Dalam

9 9 (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dinas menyelenggarakan fungsi: a. pengoordinasian penyusunan rencana program kesekretariatan Dinas; b. pengoordinasian perumusan kebijakan kesekretariatan Dinas; c. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan kesekretariatan Dinas; d. pengoordinasian pelaksanaan evaluasi pelaporan kesekretariatan Dinas; e. pengoordinasian pelaksanaan administrasi kesekretariatan Dinas; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Sekretaris Dinas terdiri dari: a. menyusun rencana, anggaran Sekretariat penyusunan rencana program,, pengoordinasian program, anggaran Dinas berdasarkan kebijakan operasional Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan sekretariat; e. melakukan pembinaan mengusulkan pemberian jasmani tanda rohani, penghargaan, pembinaan pra pasca pensiun pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai sekretariat Dinas; mengoordinasikan pelaksanaan program kegiatan Dinas kesekretariatan yang meliputi pengelolaan umum kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengoordinasian penyusunan program, data informasi serta pengoordinasian tugas-tugas big; g. pengoordinasian...

10 10 g. pengoordinasian penyelenggaraan tugas yang meliputi pengoordinasian penyusunan, pelaksanaan, evaluasi pelaporan rencana program Sekretariat Dinas; h. melaksanakan fasilitasi, pembinaan pengendalian tata naskah dinas Sekretariat Dinas; i. melaksanakan pengelolaan dokumentasi peraturan perung-ungan, pengelolaan kearsipan, protokol hubungan masyarakat di lingkungan Sekretariat Dinas; j. melaksanakan mengoordinasikan penyusunan data informasi penetapan rencana daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra Renja, serta rencana lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perung-ungan; k. melaksanakan mengoordinasikan penyusunan data informasi penetapan laporan kinerja daerah yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP laporan lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perung-ungan; l. memeriksa, memaraf /atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam Sekretariat Dinas; m. membuat telaahan staf perumusan kebijakan Sekretariat Dinas; n. melaksanakan hubungan dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai dengan tugas fungsinya; o. melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi pelaporan Sekretariat Dinas; p. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional di Lingkungan Dinas; q. mengkaji merumuskan data informasi kesekretariatan; r. mengidentifikasi...

11 11 r. mengidentifikasi mengumpulkan data informasi dari unit ; s. mengolah, menata menyimpan data /atau informasi yang diperoleh dari unit ; t. melaksanakan pelayanan informasi publik; u. menyeleksi pengujian data informasi yang termasuk dalam kategori dikecualikan dari informasi yang dibuka untuk publik; v. melaksanakan sama dengan pejabat pada unit untuk melakukan pengujian guna menentukan aksesibilitas atas suatu informasi; w. melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi jika diperlukan dalam penyelesaian sengketa informasi; x. melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi dalam pengelolaan pelayanan informasi serta dokumentasi; y. melaksanakan formulasi pengoordinasian perencanaan perumusan, kebijakan pangan pertanian; z. melaksanakan pengoordinasian implementasi evaluasi kebijakan pangan pertanian; aa. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Sekretaris Dinas membawahkan: 1. Sub Bagian Umum Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Data Informasi. Paragraf 1 Sub Bagian Umum Kepegawaian Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. (2) Kepala

12 12 (2) Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris Dinas pelayanan administrasi umum kepegawaian. (3) Dalam, melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program pelayanan administrasi umum kepegawaian; b. penyiapan kebijakan operasional pelayanan administrasi umum kepegawaian; c. pelaksanaan kebijakan pelayanan administrasi umum kepegawaian; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan pelayanan administrasi umum kepegawaian; e. pelaksanaan administrasi pelayanan administrasi umum kepegawaian; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian adalah sebagai berikut: a. menyusun program rencana Sub Bagian Umum Kepegawaian; b. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; d. membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan administrasi umum kepegawaian; e. melakukan pembinaan jasmani rohani, mengumpulkan mengolah data usulan pemberian tanda penghargaan, pembinaan pra pasca pensiun pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai; melaksanakan...

13 13 melaksanakan mengoordinasikan administrasi persuratan yang meliputi penerimaan, pencatatan, pendistribusian pengiriman naskah dinas; g. melaksanakan pengelolaan kegiatan rapat-rapat kedinasan; h. melaksanakan pengelolaan kearsipan naskah dinas dokumentasi kedinasan; i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan dinas; j. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan kehumasan keprotokolan; k. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan kerumahtanggaan, kebersihan, keindahan, ketertiban lingkungan, keamanan serta pelayanan administrasi umum Dinas UPT; l. melaksanakan mengoordinasikan administrasi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan pemeliharaan data serta dokumentasi kepegawaian, m. melaksanakan mengoordinasikan administrasi rencana kebutuhan formasi mutasi pegawai, n. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan administrasi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun cuti pegawai; o. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan administrasi kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, taspen, taperum, asuransi kesehatan pegawai, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (SKUMPTK); p. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan administrasi pelatihan, pengembangan ijin pendidikan belajar/tugas belajar, ujian dinas/ujian penyesuaian ijazah; q. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan administrasi penghargaan, pengembangan karir, peningkatan pemberian kesejahteraan pegawai; r. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan administrasi presensi kehadiran pegawai, apel pegawai, hukuman disiplin; s. melaksanakan...

14 14 s. melaksanakan mengoordinasikan pengelolaan administrasi ijin perceraian pegawai; t. melaksanakan mengoordinasikan penyusunan penilaian prestasi pegawai, daftar nominatif untuk kepangkatan (DUK); u. melaksanakan mengoordinasikan administrasi rencana kebutuhan penganggaran BMD Dinas; v. melaksanakan mengoordinasikan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan pemeliharaan, BMD Dinas; w. melaksanakan mengoordinasikan administrasi penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, pengusulan penghapusan BMD Dinas; x. melaksanakan mengoordinasikan administrasi penataausahaan BMD Dinas; y. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas administrasi umum kepegawaian; z. membuat telaahan staf rumusan kebijakan administrasi umum kepegawaian; aa. melaksanakan pengawasan pengendalian administrasi umum kepegawaian; bb. melaksanakan pembinaan, monitoring, pelaporan administrasi evaluasi, umum kepegawaian; cc. melakukan hubungan dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat instansi terkait sesuai dengan tugas fungsinya; dd. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf...

15 15 Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris Dinas keuangan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program keuangan; b. penyiapan kebijakan operasional keuangan; c. pelaksanaan kebijakan keuangan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan keuangan; e. pelaksanaan administrasi keuangan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut: a. menyusun rencana, program Sub Bagian Keuangan; b. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; d. membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan Sub Bagian Keuangan; e. menyusun petunjuk teknis operasional administrasi pengelolaan keuangan Dinas; melaksanakan...

16 16 melaksanakan penyusunan pengumpulan anggaran data pendapatan, belanja pembiayaan Dinas; g. melaksanakan penyiapan pelaksanaan administrasi keuangan, anggaran, pendapatan belanja; h. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji tam penghasilan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN); i. menganalisis rancangan data untuk anggaran penyusunan pelaksanaan program kegiatan Dinas; j. melaksanakan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan belanja Dinas; k. melaksanakan pembinaan administrasi keuangan; l. melaksanakan pengoordinasian, penyiapan penyusunan pengelolaan laporan anggaran pertanggungjawaban pendapatan, belanja pembiayaan Dinas; m. melaksanakan penataausahaan keuangan Dinas; n. melaksanakan pengelolaan kearsipan administrasi keuangan Dinas; o. menyiapkan, mengonsep, memeriksa, memaraf konsep naskah dinas keuangan; p. membuat kebijakan telaahan umum staf sebagai pengelolaan kajian administrasi keuangan Dinas; q. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi, pelaporan keuangan; r. melakukan hubungan dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai dengan tugas fungsinya; s. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf...

17 17 Paragraf 3 Sub Bagian Program, Data Informasi Pasal 8 (1) Sub Bagian Program, Data Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. (2) Kepala Sub mempunyai Bagian tugas Program, Data melaksanakan Informasi sebagian tugas Sekretaris program, data informasi. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Program, Data Informasi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program program, data informasi; b. penyiapan kebijakan operasional program, data informasi; c. pelaksanaan kebijakan program, data informasi; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan program, data informasi; e. pelaksanaan administrasi program, data informasi; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Sub Bagian Program, Data Informasi adalah sebagai berikut: a. menyusun rencana, program Sub Bagian Program, Data Informasi; b. melaksanakan penyiapan data informasi perumusan rencana program program, data informasi; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. melaksanakan...

18 18 e. melaksanakan pengidentifikasian pengumpulan data informasi dari unit di lingkungan Dinas; melaksanakan pengolahan, penataan penyimpanan data /atau informasi yang diperoleh dari unit di lingkungan Dinas; g. melaksanakan pelayanan informasi publik; h. melaksanakan penyeleksian pengujian data informasi yang termasuk dalam kategori dikecualikan dari informasi yang dibuka untuk publik; i. melakukan sama dengan pejabat pada unit untuk melakukan pengujian guna menentukan aksesibilitas atas suatu informasi; j. melakukan koordinasi dengan PPID jika diperlukan dalam penyelesaian sengketa informasi; k. melakukan pengelolaan koordinasi dengan pelayanan PPID dalam informasi serta dokumentasi; l. melaksanakan mengoordinasikan administrasi program dalam rangka penyiapan pengoordinasian data informasi rencana daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra, Renja serta rencana dinas lainnya sesuai dengan peraturan perung-ungan; m. melaksanakan mengoordinasikan penyusunan data informasi penetapan laporan kinerja Daerah yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP laporan-laporan lainnya sesuai dengan peraturan perung-ungan; n. melaksanakan pengelolaan data, penyajian pengembangan aplikasi serta sistem informasi; o. melaksanakan pembinaan pengawasan manajemen pengelolaan data informasi; p. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas program, data informasi; q. membuat telaahan staf perumusan kebijakan program, data informasi; r. melaksanakan...

19 19 r. melaksanakan hubungan dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat instansi terkait sesuai dengan tugas fungsinya; s. melaksanakan pengawasan pengendalian program, data informasi; t. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan program, data informasi; u. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Ketiga Big Ketahanan Pangan Pasal 9 (1) Big Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Big. (2) Kepala Big Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Big Ketahanan Pangan. (3) Untuk melaksanakan tugas pada ayat (2), Kepala sebagaimana dimaksud Big Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program ketahanan pangan; b. penyiapan perumusan ketahanan pangan; c. pelaksanaan kebijakan ketahanan pangan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan ketahanan pangan; e. pelaksanaan administrasi ketahanan pangan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Big Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi ketahanan pangan; b. menyusun...

20 20 b. menyusun rencana program ketahanan pangan; c. mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan ketahanan pangan; membagi tugas mengarahkan sasaran kebijakan big Ketahanan Pangan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan; g. memantau pelaksanaan program big Ketahanan Pangan sesuai rencana untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan; h. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program yang telah ditetapkan; i. mengkaji kebijakan teknis ketahanan pangan sebagai rumusan kebijakan; j. mengkaji mengkoreksi pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan di big ketahanan pangan; k. mengkaji kebijakan sebagai penyusunan program ketahanan pangan; l. melaksanakan tata usaha umum untuk mendukung ketahanan pangan; m. memeriksa, memaraf menandatangani konsep naskah dinas; n. melakukan penyiapan Jejaring Ketahanan Pangan Daerah; o. membuat telaahan staf sebagai perumusan kebijakan ketahanan pangan; p. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; q. melaksanakan...

21 21 q. melaksanakan komunikasi, informasi edukasi ketahanan pangan; r. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program ketahanan pangan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; s. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Kepala Big Ketahanan Pangan membawahkan: a. Seksi Ketersediaan Cagan Pangan; b. Seksi Distribusi Pangan; c. Seksi Konsumsi Penganekaragaman Pangan. Paragraf 1 Seksi Ketersediaan Cagan Pangan Pasal 10 (1) Seksi Ketersediaan Cagan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Ketersediaan Cagan Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Ketahanan Pangan Ketersediaan Cagan Pangan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Ketersediaan Cagan Pangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program ketersediaan cagan pangan; b. penyiapan kebijakan ketersediaan cagan pangan; c. pelaksanaan kebijakan operasional ketersediaan cagan pangan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan ketersediaan cagan pangan; e. pelaksanaan...

22 22 e. pelaksanaan administrasi ketersediaan cagan pangan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Ketersediaan Cagan Pangan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi ketersediaan cagan pangan; b. menyusun rencana program ketersediaan cagan pangan; c. mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan ketersediaan cagan pangan; memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa kebijakan data sebagai penyusunan ketersediaan cagan pangan; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan ketersediaan cagan pangan; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan ketersediaan cagan pangan; j. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan ketersediaan cagan pangan; k. mengidentifikasi kawasan ketersediaan cagan pangan untuk penyusunan kebijakan; l. menyiapkan...

23 23 l. menyiapkan analisis kajian Ketersediaan cagan pangan daerah; m. menyiapkan data informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM); n. menyiapkan data informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan; o. menyiapkan pengembangan jaringan informasi ketersediaan cagan pangan; p. menyiapkan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN); q. melakukan penyusunan laporan pendokumentasian kegiatan ketersediaan cagan pangan; r. memberikan bimbingan pemantauan evaluasi ketersediaan cagan; s. menyiapkan menyusun koordinasi pembinaan serta pengawasan ketersediaan cagan pangan; t. melaksanakan kegiatan Pengembangan cagan pangan; u. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; v. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum ketersediaan cagan pangan; w. melakukan hubungan dengan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Pemerintah Pusat; x. menyiapkan melaksanakan komunikasi, informasi edukasi ketersediaan cagan pangan; y. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program ketersediaan cagan pangan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; z. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf...

24 24 Paragraf 2 Seksi Distribusi Pangan Pasal 11 (1) Seksi Distribusi Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Ketahanan Pangan Distribusi Pangan. (3) Dalam melaksanakan tugas pada ayat (2), sebagaimana dimaksud Kepala Distribusi Pangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program distribusi pangan; b. penyiapan kebijakan distribusi operasional pangan; c. pelaksanaan kebijakan distribusi pangan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan distribusi pangan; e. pelaksanaan administrasi distribusi pangan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Distribusi Pangan adalah sebagai berikut : a. mengkaji merumuskan data informasi distribusi pangan; b. menyusun rencana program distribusi pangan; c. mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan distribusi pangan; memeriksa...

25 25 memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan distribusi pangan; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan distribusi pangan; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan distribusi pangan; j. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan distribusi pangan; k. melakukan penyiapan data informasi rantai pasokan kebutuhan pangan (supply demand); l. melakukan penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan; m. melakukan penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat produsen konsumen untuk informasi harga; n. melaksanakan kegiatan pemantauan analisis akses pangan masyarakat; o. melaksanakan kegiatan operasional Dewan Ketahanan Pangan; p. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; q. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum distribusi pangan; r. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; s. menyiapkan melaksanakan komunikasi, informasi edukasi distribusi pangan; t. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program Seksi Distribusi Pangan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; u. melaksanakan...

26 26 u. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 3 Seksi Konsumsi Penganekaragaman Pangan Pasal 12 (1) Seksi Konsumsi Penganekaragaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Konsumsi Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Ketahanan Pangan konsumsi penganekaragaman pangan. (3) Untuk melaksanakan tugas pada ayat (2), sebagaimana dimaksud Kepala Seksi Konsumsi Penganekaragaman Pangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program konsumsi penganekaragaman pangan; b. penyiapan kebijakan konsumsi penganekaragaman pangan; c. pelaksanaan kebijakan operasional konsumsi penganekaragaman pangan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan konsumsi penganekaragaman pangan; e. pelaksanaan administrasi konsumsi penganekaragaman pangan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Konsumsi Penganekaragaman Pangan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi konsumsi penganekaragaman pangan; b. menyusun rencana program konsumsi penganekaragaman pangan; c. mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan...

27 27 d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan konsumsi penganekaragaman pangan; menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan konsumsi penganekaragaman pangan; g. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan konsumsi penganekaragaman pangan; h. melaksanakan kegiatan penyuluhan sumber pangan alternatif; i. melaksanakan kegiatan gerakan makan sayur buah, gerakan makan ikan serta gerakan minum susu; j. penyiapan Pelatihan Konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang, Aman (B2SA); k. penyiapan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian evaluasi di Konsumsi Penganekaragaman Pangan; l. membuat telaahan kebijakan umum staf sebagai Seksi kajian Konsumsi Penganekaragaman Pangan; m. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; n. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat stake holder terkait; o. menyiapkan melaksanakan komunikasi, informasi edukasi Distribusi Pangan; p. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program Seksi Distribusi Pangan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; q. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian...

28 28 Bagian Keempat Big Keamanan Pangan Pasal 13 (1) Big Keamanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Big. (2) Kepala Big Keamanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas big Keamanan Pangan. (3) Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2), Kepala Big Keamanan Pangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program keamanan pangan; b. penyiapan perumusan kebijakan keamanan pangan; c. pelaksanaan kebijakan keamanan pangan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan keamanan pangan; e. pelaksanaan administrasi keamanan pangan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Big Keamanan Pangan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi keamanan pangan; b. menyusun rencana program keamanan pangan; c. mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan keamanan pangan; memberi...

29 29 memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif efisien; g. memantau pelaksanaan program keamanan pangan daerah sesuai rencana untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan; h. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil yang diharapkan; i. mengkaji Keamanan kebijakan Pangan teknis di big sebagai rumusan mengkoreksi pedoman kebijakan; j. mengkaji pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan di Big Keamanan Pangan; k. mengkaji kebijakan sebagai penyusunan program Keamanan Pangan; l. melaksanakan tata usaha umum untuk mendukung Keamanan Pangan; m. melakukan penyiapan jejaring keamanan pangan daerah (JKPD); n. membuat telaahan staf sebagai perumusan kebijakan di big Keamanan Pangan; o. memeriksa, memaraf /atau menandatangani konsep naskah dinas; p. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; q. melaksanakan komunikasi, informasi edukasi big keamanan pangan; r. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program Keamanan Pangan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; s. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam...

30 30 (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Kepala Big Keamanan Pangan membawahkan: a. Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura. b. Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; c. Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan. Paragraf 1 Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura Pasal 14 (1) Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big keamanan Pangan Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; b. penyiapan kebijakan keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; c. pelaksanaan keamanan kebijakan pangan operasional hasil tanaman pangan hortikultura; d. pelaksanaan keamanan evaluasi pangan hasil pelaporan tanaman pangan hortikultura; e. pelaksanaan administrasi keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian...

31 31 (4) Uraian tugas Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan Hortikultura adalah sebagai berikut : a. mengkaji merumuskan data informasi keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; b. menyusun rencana program keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan Keamanan Pangan hasil tanaman pangan holtikultura; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan keamanan pangan evaluasi pelaksanaan hasil tanaman kegiatan pangan hortikultura; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; j. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan keamanan pangan hasil tanaman pangan holtikultura; k. mengidentifikasi...

32 32 k. mengidentifikasi kawasan Keamanan Pangan hasil tanaman pangan holtikultura untuk penyusunan kebijakan; l. melaksanakan pengelolaan koordinasi laboratorium pembinaan pengujian mutu hasil tanaman pangan hortikultura; m. memberikan bimbingan pemantauan pemeriksaan higiene sanitasi lingkungan usaha tanaman pangan hortikultura; n. menyiapkan menyusun koordinasi pembinaan serta pengujian mutu pengawasan hasil lalu tanaman lintas pangan hortikultura; o. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum seksi keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura; p. menyiapkan, mengnsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; q. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; r. menyiapkan melaksanakan komunikasi, informasi edukasi keamanan pangan hasil tanaman pangan hortikultura s. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program seksi keamanan pangan hasil tanaman pangan holtikultura sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; t. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 2 Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan Pasal 15 (1) Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala

33 33 (2) Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Keamanan Pangan keamanan pangan hasil peternakan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program keamanan pangan hasil peternakan; b. penyiapan kebijakan keamanan pangan hasil peternakan; c. pelaksanaan kebijakan operasional keamanan pangan hasil peternakan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan keamanan pangan hasil peternakan; e. pelaksanaan administrasi keamanan pangan hasil peternakan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi keamanan pangan hasil peternakan; b. menyusun rencana program keamanan pangan hasil peternakan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan keamanan pangan hasil peternakan; memeriksa...

34 34 memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; j. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; k. melaksanakan kegiatan Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; l. mengidentifikasi Keamanan kawasan Pangan Hasil melaksanakan Peternakan dikawasan tersebut untuk penyusunan kebijakan; m. melaksanakan pengelolaan veteriner koordinasi, laboratorium dalam rangka pembinaan kesehatan pengawasan masyarakat kesehatan masyarakat veteriner; n. melaksanakan pengawasan pemotongan hewan pengujian mutu hasil peternakan yang beredar; o. mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Produk Pangan Hasil Peternakan untuk lalu lintas produk hasil peternakan; p. melaksanakan Pemeriksaan terkait Higiene Sanitasi tempat lingkungan usaha di Big Peternakan untuk pembuatan Surat Rekomendasi Pembuatan Nomor Kontrol Veteriner; q. memberikan

35 35 q. memberikan bimbingan pemantauan pemeriksaan higiene sanitasi lingkungan usaha hasil peternakan di daerah; r. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum Seksi Keamanan Pangan Hasil Peternakan; s. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; t. melakukan hubungan Perangkat Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; u. menyiapkan melaksanakan komunikasi, informasi edukasi keamanan pangan hasil peternakan; v. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan keamanan pangan Hasil Peternakan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; w. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 3 Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan Pasal 16 (1) Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Keamanan Pangan keamanan pangan hasil perikanan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program keamanan pangan hasil perikanan; b. penyiapan

36 36 b. penyiapan kebijakan keamanan pangan hasil perikanan; c. pelaksanaan kebijakan operasional keamanan pangan hasil perikanan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan keamanan pangan hasil perikanan; e. pelaksanaan administrasi keamanan pangan hasil perikanan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi keamanan pangan hasil perikanan; b. menyusun rencana program keamanan pangan hasil perikanan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan keamanan pangan hasil perikanan; memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan; i. menyusun

37 37 i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan; j. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan; k. melaksanakan kegiatan Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan; l. mengidentifikasi Keamanan kawasan Pangan Hasil melaksanakan Perikanan dikawasan tersebut untuk penyusunan kebijakan; m. melaksanakan koordinasi, pembinaan pengelolaan laboratorium perikanan; n. melaksanakan pengawasan pengujian mutu hasil Perikanan yang beredar; o. mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Produk Pangan Hasil Perikanan untuk lalu lintas produk hasil Perikanan; p. memberikan bimbingan pemantauan pemeriksaan higiene sanitasi lingkungan usaha hasil Perikanan; q. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum Seksi Keamanan Pangan Hasil Perikanan; r. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; s. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; t. menyiapkan melaksanakan komunikasi, informasi edukasi keamanan pangan hasil perikanan; u. melaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan keamanan pangan Hasil Perikanan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; v. melaksanakan

38 38 v. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Kelima Big Tanaman Pangan Hortikultura Pasal 17 (1) Big Tanaman Pangan Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Big. (2) Kepala Big Tanaman Pangan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas tanaman pangan hortikultura. (3) Dalam melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Big Tanaman Pangan Hortikultura menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program tanaman pangan hortikultura; b. penyiapan perumusan kebijakan tanaman pangan hortikultura; c. pelaksanaan kebijakan tanaman pangan hortikultura; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan tanaman pangan hortikultura; e. pelaksanaan administrasi tanaman pangan hortikultura; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Big Tanaman Pangan Hortikultura adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi tanaman pangan hortikultura; b. menyusun rencana program tanaman pangan hortikultura; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan

39 39 d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan tanaman pangan hortikultura; menyusun kebijakan perbenihan, produksi, pengolahan pemasaran hasil di big tanaman pangan hortikultura; g. merencanakan kebutuhan penyediaan benih di big tanaman pangan hortikultura; h. memeriksa, memaraf /atau menandatangani knsep naskah dinas; i. melakukan Daerah, hubungan Pemerintah Provinsi, dengan Perangkat Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai tugas fungsinya; j. membuat telaahan staf perumusan kebijakan dinas; k. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan tanaman pangan hortikultura; l. mengawasi peredaran, sertifikasi benih di big tanaman pangan hortikultura; m. memberikan bimbingan produksi big di penerapan tanaman peningkatan pangan hortikultura; n. memberikan bimbingan pascapanen, pengolahan pemasaran hasil di big tanaman pangan hortikultura; o. melaksanakan pembinaan bimbingan teknis alat mesin pertanian; p. memfasilitasi pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di big tanaman pangan hortikultura; q. memantau mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di big tanaman pangan hortikultura; r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam

40 40 (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Kepala Big Tanaman Pangan Hortikultura membawahkan: a. Seksi Sarana Prasarana Tanaman; b. Seksi Produksi Perlindungan Tanaman; c. Seksi Pengolahan Pemasaran Tanaman; Paragraf 1 Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pasal 18 (1) Seksi Sarana Prasarana Tanaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Sarana Prasarana Tanaman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big tanaman pangan holtikultura sarana prasarana tanaman. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana Prasarana tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program sarana prasarana tanaman; b. penyiapan kebijakan sarana prasarana tanaman; c. pelaksanaan kebijakan operasional sarana prasarana tanaman; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan sarana prasarana tanaman; e. pelaksanaan administrasi sarana prasarana tanaman; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Sarana Prasarana Pertanian adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi sarana prasarana tanaman; b. menyusun

41 41 b. menyusun rencana program sarana prasarana tanaman; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan sarana prasarana tanaman; melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran seksi sarana prasarana tanaman; g. menyusun kebijakan sarana prasarana tanaman; h. menyediakan dukungan infrastruktur sarana prasarana tanaman; i. melakukan penghitungan penyediaan pupuk, pestisida, alat mesin pertanian; j. menyediakan mengawasi peredaran pupuk, pestisida, irigasi, serta alat mesin pertanian; k. melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida, alat mesin pertanian; l. melakukan rehabilitasi, penyusunan irigasi, peta konservasi, pengembangan, optimalisasi pengendalian lahan pertanian; m. memeriksa, memaraf /atau menandatangani knsep naskah dinas; n. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan sarana prasarana tanaman; o. melakukan Daerah, hubungan Pemerintah Provinsi, dengan Perangkat Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai tugas fungsinya; p. membuat telaahan staf perumusan kebijakan dinas; q. melakukan

42 42 q. melakukan penyiapan pengawasan pengujian mutu benih di big tanaman pangan; r. melakukan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan benih pengembangan varietas unggul; s. memantau mengevaluasi sarana prasarana tanaman; t. melakukan penyiapan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air; u. melakukan penyusunan pendokumentasian kegiatan laporan seksi sarana prasarana pertanian; v. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 2 Seksi Produksi Perlindungan Tanaman Pasal 19 (1) Seksi Produksi Perlindungan Tanaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Produksi Perlindungan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Tanaman Pangan Holtikultura produksi perlindungan tanaman. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Produksi Perlindungan Tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program produksi perlindungan tanaman; b. penyiapan kebijakan produksi perlindungan tanaman; c. pelaksanaan kebijakan operasional produksi perlindungan tanaman; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan produksi perlindungan tanaman; e. pelaksanaan

43 43 e. pelaksanaan administrasi produksi perlindungan tanaman; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi produksi tanaman pangan hortikultura serta perlindungan tanaman adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi produksi perlindungan tanaman; b. menyusun rencana program produksi perlindungan tanaman; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan produksi perlindungan tanaman; menyusun rencana teknis operasional program produksi tanaman pangan hortikultura serta perlindungan tanaman sebagai pedoman pelaksanaan tugas; g. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan program rencana yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif efisien; h. memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; i. melakukan penyiapan penyusunan, pemberian bimbingan teknis pemantauan serta evaluasi perlindungan tanaman; j. melakukan

44 44 j. melakukan penyiapan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT); k. melakukan penyiapan pengamatan OPT; l. melaksanakan penyiapan sekolah lapang pengendalian hama terpadu; m. melakukan penyiapan penanganan dampak peru iklim; n. melakukan penyusunan pendokumentasian pelaporan kegiatan seksi perlindungan tanaman; o. memeriksa data kebijakan sebagai Seksi penyusunan Produksi Perlindungan Tanaman; p. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan produksi perlindungan tanaman; q. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan Seksi Produksi Perlindungan Tanaman; r. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan Seksi Produksi Perlindungan Tanaman; s. melaksanakan bimbingan teknis budidaya produksi perlindungan tanaman; t. menyiapkan penetapan sentra komoditas produksi perlindungan tanaman; u. melaksanakan bimbingan seleksi bibit tanaman, produksi benih, pengamatan, identifikasi pengembangan pemetaan; v. melakasanakan pemberdayaan bimbingan kelompok tani gabungan kelompok tani; w. melaksanakan penangkar pembinaan benih tanaman, pengawasan penyebaran bibit tanaman pangan hortikultura di Daerah; x. mengidentifikasi kawasan produksi tanaman pangan hortikultura untuk penyusunan kebijakan; y. menyusun...

45 45 y. menyusun menyiapkan evaluasi untuk menyusun laporan pelaksanaan kegiatan produksi perlindungan tanaman; z. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum di seksi produksi perlindungan tanaman; aa. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; bb. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; cc. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan perlindungan program seksi tanaman produksi sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; dd. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 3 Seksi Pengolahan Pemasaran Tanaman Pasal 20 (1) Seksi Pengolahan Pemasaran Tanaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Tanaman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Tanaman Pangan Hortikultura pengolahan pemasaran hasil tanaman. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Tanaman menyelengarakan fungsi: a. penyusunan rencana program pengolahan pemasaran hasil tanaman; b. penyiapan kebijakan pengolahan pemasaran hasil tanaman; c. pelaksanaan kebijakan operasional pengolahan pemasaran hasil tanaman; d. pelaksanaan

46 46 d. pelaksanaan evaluasi pelaporan pengolahan pemasaran hasil tanaman; e. pelaksanaan administrasi pengolahan pemasaran hasil tanaman; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Tanaman adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi pengolahan pemasaran hasil tanaman; b. menyusun rencana program pengolahan pemasaran hasil tanaman; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan pengolahan pemasaran hasil tanaman; menyusun rencana teknis operasional program di pengolahan pemasaran hasil tanaman sebagai pedoman pelaksanaan tugas; g. melaksanakan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif efisien; h. memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; i. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan pengolahan pemasaran hasil tanaman; j. menyusun...

47 47 j. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan pemasaran hasil tanaman; k. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan pengolahan pemasaran hasil tanaman; l. mengidentifikasi lokasi pengolahan pemasaran hasil tanaman untuk penyusunan kebijakan; m. menyiapkan menyusun koordinasi pembinaan penerapan pola kemitraan fasilitasi sama usaha tani; n. menyusun menyiapkan pengendalian pengawasan usaha hasil olahan tanaman kegiatan pengolahan pemasaran hasil tanaman; o. melaksanakan bimbingan teknis penerapan pola kemitraan fasilitasi sama usaha tani; p. menyediakan fasilitasi permodalan pengolahan pemasaran hasil tanaman; q. memfasilitasi rekomendasi/perizinan pengolahan pemasaran hasil tanaman; r. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum pengolahan pemasaran hasil tanaman; s. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; t. melakukan hubungan Perangkat Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; u. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan kegiatan pengolahan pemasaran hasil tanaman sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; v. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian

48 48 Bagian Keenam Big Peternakan Pasal 21 (1) Big Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Big. (2) Kepala Big Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas big Peternakan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Big Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program peternakan; b. penyiapan perumusan kebijakan peternakan; c. pelaksanaan kebijakan peternakan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan peternakan; e. pelaksanaan administrasi peternakan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Big Peternakan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi peternakan; b. menyusun rencana program peternakan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan peternakan; menyusunan pengolahan kebijakan perbibitan, pemasaran hasil produksi, di big Peternakan; g. merencanakan

49 49 g. merencanakan kebutuhan penyediaan bibit di big Peternakan; h. melakukan pengawasan peredaran, sertifikasi bibit pakan di big Peternakan; i. memberikan bimbingan penerapan peningkatan produksi di big Peternakan; j. melakukan pembinaan bimbingan teknis alat mesin peternakan; k. memeriksa, memaraf /atau menandatangani konsep naskah dinas; l. melakukan Daerah, hubungan Pemerintah Provinsi, dengan Perangkat Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai tugas fungsinya; m. membuat telaahan staf perumusan kebijakan dinas; n. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan tanaman pangan hortikultura; o. memberikan bimbingan pascapanen, pengolahan pemasaran hasil di big Peternakan; p. memfasilitasi izin usaha/rekomendasi teknis di big Peternakan; q. memantau mengevaluasi di big Peternakan; r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Kepala Big Peternakan membawahkan: a. Seksi Sarana Prasarana Peternakan; b. Seksi Produksi Kesehatan Hewan; c. Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan. Paragraf

50 50 Paragraf 1 Seksi Sarana Prasarana Peternakan Pasal 22 (1) Seksi Sarana Prasarana Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Sarana Prasarana Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big peternakan sarana prasarana peternakan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana Prasarana Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program sarana prasarana peternakan; b. penyiapan kebijakan sarana prasarana peternakan; c. pelaksanaan kebijakan operasional sarana prasarana peternakan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan sarana prasarana peternakan; e. pelaksanaan administrasi sarana prasarana peternakan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Sarana Prasarana Peternakan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi sarana prasarana peternakan; b. menyusun rencana program sarana prasarana peternakan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina

51 51 e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan sarana prasarana peternakan; melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran seksi sarana prasarana peternakan; g. menyusun kebijakan sarana prasarana peternakan; h. menyediakan dukungan infrastruktur sarana prasarana peternakan; i. melakukan penghitungan penyediaan pakan, alat mesin peternakan; j. menyediakan mengawasi peredaran pakan, alat mesin peternakan; k. melakukan penjaminan mutu pakan, alat mesin peternakan; l. melakukan penyusunan rehabilitasi, peta konservasi, pengembangan, optimalisasi pengendalian lahan peternakan; m. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum pengolahan pemasaran hasil tanaman; n. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; o. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; p. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan kegiatan pengolahan pemasaran hasil tanaman sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; q. melakukan penyiapan pengawasan pengujian mutu bibit di big peternakan; r. melakukan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan benih pengembangan bibit unggul; s. memantau mengevaluasi sarana prasarana peternakan; t. melakukan

52 52 t. melakukan penyusunan pendokumentasian kegiatan laporan seksi sarana prasarana peternakan; u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 2 Seksi Produksi Kesehatan Hewan Pasal 23 (1) Seksi Produksi Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Produksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala big peternakan produksi kesehatan hewan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Produksi Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program produksi kesehatan hewan; b. penyiapan kebijakan produksi kesehatan hewan; c. pelaksanaan kebijakan operasional produksi kesehatan hewan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan produksi kesehatan hewan; e. pelaksanaan administrasi produksi kesehatan hewan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian Tugas Kepala Seksi Produksi Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi produksi kesehatan hewan; b. menyusun rencana program produksi kesehatan hewan; c. mendelegasikan

53 53 c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan produksi kesehatan hewan; memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan produksi kesehatan hewan; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan produksi kesehatan hewan; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan produksi kesehatan hewan; j. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan produksi kesehatan hewan; k. melaksanakan bimbingan teknis budidaya peternakan kesehatan hewan; l. menyiapkan penetapan sentra lokasi budidaya peternakan; m. melaksanakan bimbingan seleksi bibit ternak, produksi benih ternak, pengamatan, identifikasi pemetaan lokasi; n. melaksanakan bimbingan pengembangan pemberdayaan kelompok tani ternak gabungan kelompok tani ternak; o. mengidentifikasi kawasan produksi peternakan untuk penyusunan kebijakan; p. menyusun...

54 54 p. menyusun menyiapkan evaluasi untuk menyusun laporan pelaksanaan kegiatan peternakan kesehatan hewan; q. menyiapkan pengawasan mutu obat hewan tingkat distributor; r. menyiapkan pengamatan, pencegahan pemberantasan penyakit hewan; s. menyiapkan menetapkan persyaratan teknis kesehatan hewan penerbitan keterangan kesehatan hewan; t. memfasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan, penanggulangan, penutupan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular; u. mengawasi peredaran penerapan mutu obat hewan; v. memfasilitasi izin/rekomendasi usaha distributor obat hewan izin praktek dokter hewan; w. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum di seksi produksi kesehatan hewan; x. Menyiapkan, mengonsep, memeriksa, memaraf konsep naskah dinas; y. melakukan Perangkat hubungan daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; z. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program seksi produksi kesehatan hewan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; å. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 3 Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan Pasal 24 (1) Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Seksi...

55 55 (2) Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big peternakan pengolahan pemasaran hasil peternakan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program pengolahan pemasaran hasil peternakan; b. penyiapan kebijakan pengolahan pemasaran hasil peternakan; c. pelaksanaan kebijakan operasional pengolahan pemasaran hasil peternakan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan pengolahan pemasaran hasil peternakan; e. pelaksanaan administrasi pengolahan pemasaran hasil peternakan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Peternakan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi pengolahan pemasaran hasil peternakan; b. menyusun rencana program pengolahan pemasaran hasil peternakan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan pengolahan pemasaran hasil peternakan; memeriksa

56 56 memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; g. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan pengolahan pemasaran hasil peternakan; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan pemasaran hasil peternakan; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan pengolahan pemasaran hasil peternakan; j. mengidentifikasi lokasi pengolahan pemasaran hasil peternakan untuk penyusunan kebijakan; k. menyiapkan menyusun koordinasi pembinaan penerapan pola kemitraan fasilitasi sama usaha tani ternak; l. menyusun menyiapkan pengendalian pengawasan usaha hasil olahan ternak kegiatan pengolahan pemasaran hasil peternakan; m. melaksanakan bimbingan teknis penerapan pola kemitraan fasilitasi sama usaha tani ternak; n. menyediakan fasilitasi permodalan pengolahan pemasaran hasil peternakan; o. memfasilitasi rekomendasi/perizinan pengolahan pemasaran hasil peternakan; p. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum pengolahan pemasaran hasil peternakan; q. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf knsep naskah dinas; r. melakukan

57 57 r. melakukan hubungan Perangkat Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; s. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan Kegiatan pengolahan pemasaran hasiltanaman sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; t. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Ketujuh Big Perikanan Pasal 25 (1) Big Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Big. (2) Kepala Big Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Big Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program perikanan; b. penyiapan perumusan kebijakan perikanan; c. pelaksanaan kebijakan perikanan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan perikanan; e. pelaksanaan administrasi perikanan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Big Perikanan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi perikanan; b. menyusun rencana program perikanan; c. menjelaskan

58 58 c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan perikanan; menyusun kebijakan pengolahan perbenihan, pemasaran hasil produksi, di big perikanan; g. merencanakan kebutuhan penyediaan benih perikanan; h. memeriksa, memaraf /atau menandatangani konsep naskah dinas; i. melakukan Daerah, hubungan Pemerintah Provinsi, dengan Perangkat Pemerintah Pusat, instansi terkait sesuai tugas fungsinya; j. membuat telaahan staf perumusan kebijakan dinas; k. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan perikanan; l. mengawasi peredaran, sertifikasi benih di big Perikanan; m. memberikan bimbingan penerapan peningkatan produksi Perikanan; n. memberikan bimbingan pascapanen, pengolahan pemasaran hasil di big Perikanan; o. melaksanakan pembinaan bimbingan teknis alat mesin perikanan; p. memfasilitasi izin usaha/rekomendasi teknis di big Perikanan; q. memantau mengevaluasi di big Perikanan; r. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam

59 59 (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Kepala Big Perikanan membawahkan: a. Seksi Sarana Prasarana Perikanan; b. Seksi Produksi Kesehatan Perikanan; c. Seksi Pengolahan Pemasaran Perikanan. Paragraf 1 Seksi Sarana Prasarana Perikanan Pasal 26 (1) Seksi Sarana Prasarana Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Sarana Prasarana Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Big Perikanan sarana prasarana perikanan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana Prasarana Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program sarana prasarana perikanan; b. penyiapan kebijakan sarana prasarana perikanan; c. pelaksanaan kebijakan operasional sarana prasarana perikanan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan sarana prasarana perikanan; e. pelaksanaan administrasi sarana prasarana perikanan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Seksi Sarana Prasarana Perikanan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi sarana prasarana perikanan; b. menyusun

60 60 b. menyusun rencana program sarana prasarana perikanan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan sarana prasarana perikanan; melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran Seksi Sarana Prasarana perikanan; g. menyusun kebijakan sarana prasarana perikanan; h. menyediakan dukungan infrastruktur sarana prasarana perikanan; i. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum sarana prasarana perikanan; j. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; k. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; l. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan perikanan Kegiatan sebagai sarana prasarana pertanggungjawaban kepada atasan; m. melakukan penghitungan penyediaan pakan, alat mesin perikanan; n. menyediakan mengawasi peredaran pakan, alat mesin perikanan; o. melakukan

61 61 o. melakukan penjaminan mutu pakan, alat mesin perikanan; p. melakukan rehabilitasi, penyusunan peta konservasi, pengembangan, optimalisasi pengendalian lahan perikanan; q. melakukan penyiapan pengawasan pengujian mutu benih di big perikanan; r. melakukan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan benih pengembangan bibit unggul; s. pemantauan evaluasi sarana prasarana perikanan; t. melakukan penyusunan pendokumentasian kegiatan laporan Seksi sarana prasarana perikanan; u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 2 Seksi Produksi Kesehatan Perikanan Pasal 27 (1) Seksi Produksi Kesehatan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Produksi Kesehatan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala big perikanan produksi kesehatan perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Produksi Kesehatan Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program produksi kesehatan perikanan; b. penyiapan kebijakan produksi kesehatan perikanan; c. pelaksanaan kebijakan operasional produksi kesehatan perikanan; d. pelaksanaan

62 62 d. pelaksanaan evaluasi pelaporan produksi kesehatan perikanan; e. pelaksanaan administrasi produksi kesehatan perikanan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Seksi Produksi Kesehatan Perikanan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi produksi kesehatan perikanan; b. menyusun rencana program produksi kesehatan perikanan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan produksi kesehatan perikanan; menyusun rencana teknis operasional program produksi kesehatan perikanan; g. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan program rencana yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif efisien; h. memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; i. memeriksa kebijakan data sebagai dibig penyusunan produksi kesehatan Perikanan; j. menyusun...

63 63 j. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan produksi kesehatan Perikanan; k. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan big produksi kesehatan Perikanan; l. menganalisa data untuk kajian pelaksanaan kegiatan dibig produksi kesehatan Perikanan; m. melaksanakan bimbingan teknis budidaya perikanan; n. menyiapkan penetapan sentra lokasi budidaya perikanan; o. melaksanakan bimbingan seleksi bibit ikan, produksi benih ikan, pengamatan, identifikasi pemetaan lokasi; p. melaksanakan bimbingan pengembangan pemberdayaan kelompok tani ikan gabungan kelompok tani ikan; q. mengidentifikasi kawasan produksi perikanan untuk penyusunan kebijakan; r. menyusun menyiapkan evaluasi untuk menyusun laporan pelaksanaan kegiatan produksi kesehatan Perikanan; s. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum di produksi kesehatan perikanan; t. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; u. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; v. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program seksi produksi kesehatan ikan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; w. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 3

64 64 Paragraf 3 Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan Pasal 28 (1) Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala big perikanan pengolahan pemasaran hasil perikanan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program pengolahan pemasaran hasil perikanan; b. penyiapan kebijakan pengolahan pemasaran hasil perikanan; c. pelaksanaan kebijakan operasional pengolahan pemasaran hasil perikanan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan pengolahan pemasaran hasil perikanan; e. pelaksanaan administrasi pengolahan pemasaran hasil perikanan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Seksi Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi pengolahan pemasaran hasil perikanan; b. menyusun rencana program pengolahan pemasaran hasil perikanan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan

65 65 d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan pengolahan pemasaran hasil perikanan; menyusun rencana teknis operasional program di pengolahan pemasaran hasil perikanan; g. melaksanakan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif efisien; h. memeriksa mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program sebagai untuk penyempurnaan hasil sebagai penilaian kinerja bawahan; i. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan pengolahan pemasaran hasil perikanan; j. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan pemasaran hasil perikanan; k. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan pengolahan pemasaran hasil perikanan; l. mengidentifikasi lokasi pengolahan pemasaran hasil perikanan untuk penyusunan kebijakan; m. menyiapkan menyusun koordinasi pembinaan penerapan pola kemitraan fasilitasi sama usaha tani ikan; n. menyusun menyiapkan pengendalian pengawasan usaha hasil olahan ikan kegiatan pengolahan pemasaran hasil perikanan; o. melaksanakan bimbingan teknis penerapan pola kemitraan fasilitasi sama usaha tani ikan; p. memfasilitasi...

66 66 p. memfasilitasi rekomendasi/perizinan pengolahan pemasaran hasil perikanan; q. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum pengolahan pemasaran hasil perikanan; r. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memaraf konsep naskah dinas; s. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; t. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan Kegiatan pengolahan pemasaran hasil perikanan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; u. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Kedelapan Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama Pasal 29 (1) Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama dipimpin oleh seorang Kepala Big. (2) Kepala Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas big pemberdayaan, penyuluhan, sama. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program pemberdayaan, penyuluhan, sama; b. penyiapan perumusan kebijakan pemberdayaan, penyuluhan, sama; c. pelaksanaan

67 67 c. pelaksanaan kebijakan pemberdayaan, penyuluhan, sama; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan pemberdayaan, penyuluhan, sama; e. pelaksanaan administrasi pemberdayaan, penyuluhan, sama; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi pemberdayaan, penyuluhan, sama; b. menyusun rencana program pemberdayaan, penyuluhan, sama; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan pemberdayaan, penyuluhan, sama; memantau pelaksanaan kebijakan big pemberdayaan, penyuluhan, sama sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan; g. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil yang diharapkan; h. mengkaji kebijakan teknis pemberdayaan, penyuluhan, sama sebagai rumusan kebijakan; i. mengkaji

68 68 i. mengkaji pembinaan, mengoreksi monitoring, evaluasi pedoman pelaporan pemberdayaan, penyuluhan, sama; j. mengkaji pembinaan, mengoreksi monitoring, evaluasi pedoman pelaporan pemberdayaan, penyuluhan, sama; k. mengkaji kebijakan pembinaan, monitoring evaluasi serta laporan pemberdayaan, penyuluhan, sama; l. mengkaji kebijakan pembinaan, monitoring evaluasi serta laporan pemberdayaan, penyuluhan, sama; m. melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung pelaksanaan pemberdayaan, penyuluhan, sama; n. membuat telaahan staf sebagai perumusan kebijakan pemberdayaan, penyuluhan, sama; o. memeriksa, memaraf, /atau menandatangani konsep naskah dinas; p. melakukan hubungan Perangkat Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; q. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan penyuluhan, program sama pemberdayaan, sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; r. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. (5) Dalam melaksanakan tugas fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat (3), Kepala Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama membawahkan: a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian; b. Seksi Penyuluhan; c. Seksi Kerjasama Antar Lembaga. Paragraf 1

69 69 Paragraf 1 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian Pasal 30 (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Pemberdayaan, Penyuluhan, Kerjasama pemberdayaan masyarakat pangan pertanian. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; b. penyiapan kebijakan pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; c. pelaksanaan kebijakan operasional pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan pemberdayaan pengembangan usaha mikro fasilitasi UKM; e. pelaksanaan administrasi pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pangan Pertanian adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data pemberdayaan masyarakat informasi pangan pertanian; b. menyusun rencana program pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan

70 70 d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; g. melakukan penyiapan anggaran seksi pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; h. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; i. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; j. menganalisa data untuk kajian pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; k. melaksanakan pemberdayaan masyarakat pangan pertanian; l. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum di big kajian kemitraan partisipasi masyarakat; m. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memarafg konsep naskah dinas; n. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; o. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pangan pertanian sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; p. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. Paragraf 2

71 71 Paragraf 2 Seksi Penyuluhan Pasal 31 (1) Seksi Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Penyuluhan melaksanakan Pemberdayaan, sebagian mempunyai tugas Penyuluhan Kepala Kerjasama tugas Big penyuluhan. (3) Dalam melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Penyuluhan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program penyuluhan; b. penyiapan kebijakan penyuluhan; c. pelaksanaan kebijakan operasional penyuluhan; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan penyuluhan; e. pelaksanaan administrasi penyuluhan; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Seksi Penyuluhan adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi penyuluhan; b. menyusun rencana program penyuluhan; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan penyuluhan; melakukan perencanaan penerapan metode penyuluhan; g. melakukan

72 72 g. melakukan diseminasi hasil penelitian pengkajian teknologi; h. melakukan penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, pemberian bimbingan teknis serta pemantauan evaluasi kelembagaan ketenagaan metode, serta informasi penyuluhan; i. melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran seksi penyuluhan; j. melakukan penyiapan penyusunan program penyuluhan; k. melakukan penyiapan materi pengembangan metodologi penyuluhan; l. melakukan penyiapan informasi media penyuluhan; m. melakukan penyiapan pengembangan pengelolaan sistem manajemen informasi penyuluhan; n. melakukan penyiapan penguatan pengembangan serta peningkatan kapasitas di big ketenagaan penyuluhan; o. melakukan penyusunan pengelolaan database di big ketenagaan penyuluhan; p. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum di big kajian kemitraan partisipasi masyarakat; q. menyiapkan, mengonsep, memeriksa memarafg konsep naskah dinas; q. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; r. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program penyuluhan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; s. melakukan penyiapan pengembangan kompetensi penyuluh; t. melakukan penyiapan fasilitasi penilaian pemberian penghargaan kepada penyuluh; u. melakukan penyiapan fasilitasi akreditasi di big kelembagaan penyuluhan; v. melakukan

73 73 v. melakukan penyiapan fasilitasi sertifikasi akreditasi kelembagaan petani; w. melakukan penyiapan pemberian penghargaan penilaian kepada kelembagaan penyuluh; x. melakukan penyusunan pelaporan pendokumentasian kegiatan seksi penyuluhan; y. melakukan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugasnya. Paragraf 3 Seksi Kerjasama Antar Lembaga Pasal 32 (1) Seksi Kerjasama Antar Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. (2) Kepala Seksi Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Big Pemberdayaan, Penyuluhan Kerjasama sama antar lembaga. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Kerjasama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program sama antar lembaga; b. penyiapan kebijakan sama antar lembaga; c. pelaksanaan kebijakan operasional sama antar lembaga; d. pelaksanaan evaluasi pelaporan sama antar lembaga; e. pelaksanaan administrasi sama antar lembaga; pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya. (4) Uraian tugas Kerjasama Antar Lembaga adalah sebagai berikut: a. mengkaji merumuskan data informasi sama antar lembaga; b. menyusun

74 74 b. menyusun rencana program sama antar lembaga; c. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan agar pean dapat dilaksanakan secara efektif efisien; d. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan sasaran tercapai; e. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk meningkatkan produktivitas pengembangan karier bawahan sama antar lembaga; menyusun rencana teknis operasional progam di sama antar lembaga; g. menjelaskan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif efisien; h. memeriksa data sebagai penyusunan kebijakan sama antar lembaga; i. melakukan penyiapan anggaran seksi sama antar lembaga; j. menyusun menyiapkan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan sama antar lembaga; k. menyusun menyiapkan hubungan pelaksanaan sama antar lembaga; l. menganalisa data untuk kajian sama antar lembaga; m. melaksanakan sama antar lembaga; n. membuat telaahan staf sebagai kajian kebijakan umum di sama antar lembaga; o. menyiapkan, mengonsep, memeriksa, memaraf konsep naskah dinas; p. melakukan Perangkat hubungan Daerah, fungsional Pemerintah dengan Provinsi Pemerintah Pusat; q. melaksanakan

75 75 q. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaporan pelaksanaan program sama antar lembaga sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; r. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas fungsinya. BAB IV UPT Pasal 33 Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian tugas, fungsi uraian tugas serta tata Satuan Organisasi UPT pada Dinas diatur dalam Peraturan Walikota. BAB V Bagan Struktur Organisasi Dinas Pasal 34 Bagan Struktur Organisasi Dinas tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 35 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas berdasarkan keahlian spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perung-ungan. (2) Kelompok

76 76 (2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perung-ungan. (3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas. BAB VII TATA KERJA Pasal 36 (1) Dalam melaksanakan tugas fungsinya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Big, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Fungsional, wajib integrasi UPT Kelompok Jabatan menerapkan sinkronisasi, prinsip baik koordinasi, dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Dinas, serta instansi lain di luar Dinas, sesuai dengan tugas fungsinya. (2) Setiap atasan bawahannya satuan organisasi masing-masing wajib mengawasi bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perung- ungan. (3) Setiap atasan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin mengkoordinasikan bawahan masingmasing memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap atasan satuan organisasi wajib mengikuti mematuhi petunjuk bertanggung jawab kepada atasan masing-masing menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan organisasi dari yang diterima bawahannya oleh wajib atasan satuan diolah dipergunakan sebagai untuk penyusunan laporan lebih lanjut untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam

77 77 (6) Dalam penyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan. (7) Dalam melaksanakan tugas setiap atasan satuan organisasi dibawahnya dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 37 (1) Penetapan Tugas, Fungsi, Uraian Tugas Tata Kerja sebagaimana diatur dalam merupakan landasan Peraturan Organisasi di lingkungan bagi Dinas Walikota ini satuan-satuan wajib untuk dilaksanakan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian uraian tugas masing-masing jabatan bagi satuan-satuan Organisasi di lingkungan Dinas diselaraskan dengan aktivitas ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 38 (1) Ketentuan mengenai Bagan Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas serta Tata Kerja Dinas yang telah ada sebelum Peraturan Walikota ini diungkan dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember (2) Pada saaat mulai berlakunya Peraturan Walikota ini Pejabat yang ada dalam melaksanakan Tugas Pokok, Fungsi, uraian tugas serta Tata Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap menduduki jabatannya melaksanakan tugasnya sampai dengan ditetapkannya Pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Walikota ini. (3) Pengisian jabatan Kepala Dinas Kepala Unit Kerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota ini dilaksanakan paling lambat pada akhir bulan Desember BAB X

78 78 BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 39 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Bandung Nomor 429 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Tata Kerja Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kota Bandung (Berita Daerah Kota Bandung Tahun 2010 Nomor 31), dicabut dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari Agar setiap pengungan orang mengetahuinya, Peraturan Walikota memerintahkan ini, dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bandung. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 20 Desember 2016 WALIKOTA BANDUNG, TTD. MOCHAMAD RIDWAN KAMIL Diungkan di Bandung pada tanggal 20 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG, TTD. YOSSI IRIANTO BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 50 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, H. BAMBANG SUHARI, SH. Pembina NIP

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1387 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1380 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1399 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1401 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1407 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1390 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1394 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1406 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 1384 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1383 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENATAAN RUANG KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1381 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1405 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1385 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG. Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung; Informasi dan Transaksi Elektronik;

WALIKOTA BANDUNG. Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung; Informasi dan Transaksi Elektronik; WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1393 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1343 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

Jalan Wastukancana Nomor 2 Telp. (022) Fax (022) Bandung, Provinsi Jawa Barat

Jalan Wastukancana Nomor 2 Telp. (022) Fax (022) Bandung, Provinsi Jawa Barat WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 1339 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 1339 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 1339 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI,URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1377 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KAMPUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG 1 SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 30 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 428 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 30 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 428 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 30 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 428 TAHUN 2010 TENTANG RICIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PEMAKAMAN DAN PERTAMANAN KOTA

Lebih terperinci

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 115 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 104 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 69 TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 69 TAHUN 2016 Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 69 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 - 2-3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA SALINAN BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

Lebih terperinci