PEMERIKSAAN PAJAK. Pelaksanaan : Pemeriksaan Pajak/Auditor

Transkripsi

1 LAMPIRAN I SE. DIRJEN PAJAK NO. SE-03/PJ.56/1983 TGL 12 JANUARI 1988 PEMERIKSAAN PAJAK Pelaksanaan : Pemeriksaan Pajak/Auditor KEADAAN/PERBUATAN: 1. Tidak Mendaftarkan diri 2. Menyalahgunakan/menggunakan tanpa Hak NPWP 3. Tidak menyampaikan SPT. 4. Menyampaikan SPT yang isinya tidak benar/ tidak lengkap/ melampirkan keterangan yang tidak benar. 5. Memperlihatkan pembukuan, catatan/ Dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar. 6. Tidak bersedia memperlihatkan/meminjamkan pembukuan, catatan & dokumen-dokumen. 7. Tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut/dipotong. BUKTI: 1. Catatan pada Buku Register NPWP : Tidak ada Kontrak-kontrak, Faktur-faktur dan Lain sebagainya. 2. Faktur-faktur dengan NPWP milik Orang/perusahaan lain. 3. Catatan pada Buku Register Penerima- An SPT : Tidak ada. - Surat Teguran : ada - Surat permohonan penundaan SPT. Tidak ada. 4. Hasil pemeriksaan SPT : - Buku Harian, - Buku Besar, - Dokumen Pendukung - Pajak-pajak yang kurang dibayar. 5. Pembukuan, catatn, dokumen-dokumen yang palsu dan yang benar. 6. Surat pernyataan penolakan periksaan/surat pernyataan penolakan membantu kelancaran pemeriksaan/berita Acara Penolakan. 7. Bukti pungutan pajak yang dilakukan. DUGAAN KUAT ADANYA TINDAK PIDANA B U K T I : BIDANG PERPAJAKAN :

2 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PAJAK Dalam Laporan harus dijelaskan : - Keadaan, perbuatan yang dilakukan WP. - Bukti-bukti pendukung yang menyebabkan adanya dugaan tersebut. - Perbandingan data-data SPT dengan hasil pemeriksaan: Omzet/Pendapatan, Pajak seharusnya teruhtang, Pajak yang dibayar, Pajak yang kurang dibayar. Hasilnya : Terdapat Bukti Permulaan yang menyebabkan adanya dugaan telah terjadi tindak pidana perpa- jakan. PEMERIKSAAN MENCARI BUKTI PERMULAAN Pelaksana : Petugas Pemeriksa/Pengusul/Investigator. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN MENCARI BUKTI PERMULAAN Dalam Laporan dijelaskan : - Bukti permulaan yang menyebabkan adanya dugaan, telah terjadinya tindak pidana di bidang Perpajakan. - Perbuatan yang dipersangkakan. - Pasal-pasal yang dilangar. - M o t i f - Modus Operandi - Besarnya kerugian Negara berupa pajak yang kurang dibayar. Hasilnya : Terdapat Bukti Permulaan tentang telah terjadinya tindak pidana perpajakan.

3 P E N Y I D I K A N Pelaksana P e n y i d i k YURIDIS FORMIL KUP, KUHAP dan KUHP: 1. Mengembangkan Bukti Permulaan sehingga dapat menjadi bukti tindak pidana di Sidang Pengadilan, dengan penggeledahan dan penyitaan. 2. Mencari Tersangka yang melakukan tindak pidana. 3. Mencari pembantu perbuatan tindakpidana dari tersangka. 4. Mencari Saksi-saksi dari perbuatan Tersangka dalam melakukan tindak pidana. 5. Mmebuat Berita Acara Pemeriksaan terhadap: Tersangka, Saksi, Ahli. 6. Mmemperjelas unsur-unsur kesengajaan/kealpaan. 7. Menentukan besarnya kerugian Negara. 8. Mengidentifikasi unsur-unsur pidana dalam pasal 38 & 39 yang dilanggar. 9. Menyusun Berita Acara Pendapat 10. Gelar Perkara. 11. Pemberkasan. H a s I l n y a : - Berkas Perkara - Penyerahan Berkas perkara kepada Penuntut Umum/Kejaksaan.

4 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAPORAN PEMERIKSAAN UNTUK MENCARI BUKTI PERMULAAN Nomor : Tanggal : I. PERIHAL: 1. U m u m : a. N a m a : b. Nomor Pokok Wajib Pajak : c. Alamat Rumah : Telepon. d. Merk Perusahaan : Telepon. e. Jenis Usaha : f. Lokalisasi Usaha : 2. P e m e r i k s a a n : Untuk menncari Bukti Permulaan tindak pidana di bidang perpajakan. 3. Surat Perintah : a. Nomor : b. Tanggal : 4. Laporan Pemeriksaan terdahulu a. Nomor : b. Tanggal : II. LAMPIRAN : 1. Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor Tanggal : Dst III. ALASAN PEMERIKSAAN : a. Sumber Informasi : b. Resume Informasi :

5 IV. TAHAP PEMERIKSAAN : 1. Persiapan Pemeriksaan : I.1. U m u m : 1.2. Data-data yang ada pada Kantor Inspeksi Pajak. I.2.I Surat Pemberitahuan (SPT) : I.2.I.1 Pajak Penghasilan : a. Tgl. Penerimaan SPT : b. Tgl. Permohonan Pemasukan SPT : c. Tgl/Nomor persetujuan penundaan pemasukan SPT : d. Tgl. Tegoran SPT : e. Tanda Terima SPT. : - Tgl. Diterima Petugas : - Nama Petugas yang menerima : f. Penanda tangan SPT : - Nama : - Alamat : - Jabatan : - Surat Kuasa : Nomor : Tanggal : g. Nama dan Alamat Pemegang Saham : h. Nama dan Alamat Pengurus : i. Peredaran/Penerimaan Bruto : j. Penghasilan Bruto : k. Pengurangan yang diperkenankan U.U : l. Penghasilan Netto : m. Penghasilan bukan Objek Pajak : n. Pengenaan pajak yang ditangguhkan : o. Kompensasi Kerugian : p. Penghasilan Kena Pajak : q. Pajak penghasilan terhutang : r. Kredit Pajak : s. Kurang/lebih bayar : I.2.I.2. Pajak Penghasilan Pasal 21. : a. Dasar Perhitungan : b. Pajak terhutang : c. Pajak disetor : I.2.I.3 Pajak Pertambahan Nilai/PPN Barang Mewah : a. Dasar Perhitungan : b. Pajak terhutang : c. Pajak disetor : I.2.I.4 PPh Pasal 23/26 : Dst... I.2.I.5. Dst...

6 I.2.2. Ketetapan Pajak 5 tahun terakhir : No. Keterangan T a h u n Pajak Penghasilan Nomor Kohir Tanggal Omzet P K P Pajak terhutang Setoran Pajak : - PPh Ps PPh Ps PPh Ps PPh Ps 23/26 PPh Ps. 29 Kurang/ lebih dibayar 2. PPh. Pasal 21 : Nomor Kohir Tanggal Dasar Perhitungan Pajak Terhutang Pajak disetor Kurang/ lebih disetor 3. PPh. Pasal 23/26 : Nomor Kohir Tanggal Dasar Perhitungan Pajak Terhutang Pajak disetor Kurang/ lebih disetor 4. PPN/PPn. BM : O m z e t

7 Pajak Keluaran Pajak Masukan Kurang/Lebih disetor

8 2. Pelaksanaan Pemeriksaan : 2.1. Pemeriksaan kegiatan usaha Wajib Pajak. Harus dijelaskan : 1. Cara kegiatan usaha (Trade System) 2. Proses Produksi 3. Arus uang, barang dan dokumen (Flow of goods, money and papers) Pemeriksaan pembukuan, dokumen pembukuan dan catatan lain Wajib Pajak (meli puti arus dokumen dan nama para pegawai pelaksanaan) Pemeriksaan kelengkapan SPT dan lampirannya (Arsip WP) atas semua jenis pajak Pemeriksaan bukti-bukti asli atas pajak-pajak yang telah disetor : - Pajak Penghasilan Pasal 25/29. - Pajak Penghasilan Pasal Pajak Penghasilan Pasal 22 - Pajak Penghasilan Pasal 23/26 - PPN/PPn Barang Mewah, dll. 3. Hasil Pemeriksaan: 3.I. Perhitungan kekurangan pembayaran pajak/kerugian Negara : 3.I.I. Pajak Penghasilan Pasal 25/29 3.I.2 Pajak Penghasilan Pasal 22 3.I.3 Pajak Penghasilan Pasal 21 3.I.4 Pajak Penghasilan Pasal 23/26 3.I.5 PPN/PPn Barang Mewah. Dst. 3.I.6 Jumlah semua kekurangan pembayaran pajak/kerugian Negara Perbandingan SPT & Hasil Pemeriksaan : 3.2.I Pajak Penghasilan : Uraian SPT Hasil Pemeriksaan Selisih Tahun.... Penghasilan Omzet PKP Pajak Terhutang Setoran Pajak : PPh Pasal 25 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23/26 PPh Pasal 29 PPh Pasal 29 Kurang/ Lebih Setor Pajak Penghasilan Pasal 22 : Uraian SPT Hasil Pemeriksaan Selisih Tahun.... PPh Pasal 22 PPh Pasal 23/26 O b j e k

9 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23/26 Kurang/lebih Setor PPN/PPn Barang Mewah : Uraian SPT Hasil Pemeriksaan Selisih Tahun.... Omzet Pajak Keluaran Pajak Masukan Kurang/lebih Setor MODUS OPERANDI : 3.4. Pasal-pasal yang dilanggar : 3.5. Identitas Tersangka : (1). N a m a : Alamat : Jabatan/Pekerjaan : dst Identitas Pembantu : (1). N a m a : Alamat : Jabatan/Pekerjaan : dst Identitas Saksi : (1). N a m a : Alamat : Jabatan/Pekerjaan : dst Daftar Barang Bukti dan keterangan tertulis : Nomor Nama Barang Bukti Dikuasai Oleh Keterangan V. KESIMPULAN 1. Pajak-pajak yang kurang dibayar : Tahun PPh. Ps. 29 PPh.Ps. 23/26 PPh. Ps. 22 PPh. Ps.21 PPN/PPnBM Jumlah

10 dst. Jml. 2. Bukti permulaan, modus operandi dan kerugian Negara : Terdapat bukti permulaan,. yang menunjukkan bahwa wajib pajak telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan, berupa perbuatan. Melawan hukum yang melanggar pasal sehingga menimbulkan kerugian kepada Negara sebesar Rp berupa pajak yang kurang dibayar. Perbuatan tesebut dilakukan dengan cara Pada waktu pemeriksaan sedang berjalan, Wajib Pajak telah melakukan perbaikan SPT dengan membayar pokok pajak sebesar Rp... dengan ditambah denda 200% sebesar Rp..jadi jumlah yang dibayar seluruhnya sebesar Rp Tidak terdapat Bukti Permulaan, bahwa Wajib Pajak telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan, dan diusulkan untuk diterbitkan surat ketetapan pajak atas pajakpajak yang terhutang, atau (laporannya disampaikan ke Inspeksi Pajak untuk mendapat penjelasan/perhatian). 5. Lain-lain dan hambatan : a. Apabila akan dikenakan sangsi administrasi, maka besarnya pokok pajak adalah ditambah bunga, denda dan atau kenaikan adalah sebagai berikut : a.1. Sangsi Pasal 13 ayat 2 : U r a i a n Pokok Pajak Bunga Jumlah Tahun Tahun Tahun dst. a.2. Sangsi Pasal 13 ayat 3 (Idem a.1)

11 b. Hambatan : MENGETAHUI : KASI PENGUSUTAN PEMERIKSA : NIP.: N a m a NIP.: N a m a 1. KPS. PA.5 MENGETAHUI : KASUBDI PENGUSUTAN/KABID P.D. DAN PENGUSUTAN, NIP.: N a m a 2. NIP.: N a m a 3. Dst.