PERANCANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI ALAT BANTU MENCANTING YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD)
|
|
- Agus Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI ALAT BANTU MENCANTING YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD) Ilham Shalahuddin Afif, Jazuli, Rindra Yusianto Alumni Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Intisari Pengrajin batik tulis di Jawa Tengah melewati beberapa proses untuk membuat kain batik tulis. Dalam menjalani proses tersebut, membutuhkan waktu yang lama yaitu 2-3 minggu hingga menghasilkan suatu kain batik tulis yang indah dengan motif penuh. Namun dengan waktu yang lama tersebut tidak diiringi dengan penggunaan stasiun kerja batik tulis yang baik dan memperhatikan kenyamanan pekerja. Terbukti dengan analisa RULA yang menghasilkan nilai 7. Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) digunakan untuk mendapatkan desain produk yang baik dan memiliki ukuran yang nyaman digunakan bagi pengrajin batik tulis. Untuk perancangan stasiun kerja batik tuliis yang ergonomis maka dilakukan perhitungan antropometri dengan data Rentangan tangan untuk panjang gawangan meja dengan ukuran 143 cm, data tinggi siku duduk untuk tinggi penyangga gawangan cantng dengan ukuran 70 cm, data tinggi popliteal duduk untuk tinggi kursi dengan ukuran 43 cm. Hasil implementasi perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan stasiun kerja canting yang ergonomis dengan menggunakan Nordic Body Map diperoleh penurunan keluhan pekerja canting yang berarti kenyamanan yang dirasakan oleh para pekerja canting meningkat. Hasil ini menunjukkan ukuran dan desain stasiun kerja canting yang nyaman untuk pekerja. Kata Kunci : Batik Tulis, Ergonomi, Ergonomic Function Deployment (EFD) Abstract Batik artisans in Central Java passing through several processes to make batik cloth. In going through the process, takes a long time is 2-3 weeks to produce a beautiful batik cloth with a full motif. But with such a long time is not accompanied by the use of work stations batik good and attention to worker comfort. Evidenced by Rula analysis that produces a score of 7. The method Ergonomic Function Deployment (EFD) is used to get a good product design and have a comfortable size used for batik artisans. For the design of batik s work stations ergonomic then be calculated anthropometric data Spanning hand for long gawangan table with a size of 143 cm, high data elbow sitting on high buffer gawangan cantng with size 70 cm, high data popliteal sitting on a high chair with a size of 43 cm, The results of the implementation of the comparison before and after using canting ergonomic work station using Nordic Body Map obtained a decrease in worker complaints canting means comfort perceived by workers canting increases. These results indicate the size and design of work stations canting convenient for workers. Keywords: Batik, Ergonomics, Ergonomic Function Deployment (EFD) 1. PENDAHULUAN Pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) Pengrajin Batik merupakan salah satu program kerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Provinsi Jawa Tengah Seksi Industri Logam dan Tekstil. Data tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa terdapat unit industri batik (Disperindag,
2 2013). Beberapa diantaranya ada Batik Semarangan, Batik Cantingmas, Batik Semarang 16 dan Batik Pasha. Pembuatan batik tulis sendiri melewati beberapa proses, pada awalnya dilakukan proses ngemplong. Kemudian dilanjutkan dengan pengeloyoran. Setelah itu dilanjutkan proses nyorek atau memola, yaitu proses menjiplak atau membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada, atau biasa disebut dengan ngeblat. Selanjutnya masuk ke tahapan mencanting. Selanjutnya masuk ke proses nembok. Tahap akhir masuk ke proses nglorot. Dari semua proses tahapan di atas penulis ingin meneliti masalah mengenai beban kerja yang ada di proses kerja mencanting. keluhan ketidaknyamanan maupun pegal pada tubuh bagian leher, bahu, pinggang, lutut dan kaki. Dimana pada bagian anggota tubuh tersebut geraknya terbatas dan harus menahan pada posisi yang tidak ergonomis dalam waktu yang cukup lama. Hasil survey awal yang dilakukan terhadap 15 responden pembatik tulis ternyata kegiatan mencanting menimbulkan keluhan musculosketal dan kelelahan. Dilihat dari sisi keluhan musculosketal yaitu 100% sakit pada bahu kanan dan pinggang, 73% sakit pada punggung dan pantat, 60% sakit pada leher bawah dan tangan kanan, 47% sakit pada leher bawah, lutut kiri, lutut kanan dan pergelangan kaki kanan, 33% sakit pada betis. Dilihat dari kelelahan yaitu : 33% kelelahan akibat kegiatan mencanting, 47% kelelahan akibat postur tubuh yang tidak baik saat melakukan aktivitas mencanting, 20% kelelahan akibat lingkungan kerja. Berdasarkan kenyataan tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan menerapkan prinsip antropometri ergonomis pada pembatik tulis tentang perancangan kursi dan meja untuk alat bantu batik tulis. Gambar 1. Desain Alat Bantu Meja dan Kursi Mencanting Saat Ini 2. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 2. Postur Janggal Pekerja Saat Mencanting Pembatik duduk menghadap kain yang diletakkan pada gawangan yang terbuat dari kayu. Dapat dilihat pada gambar 1 ketinggian kursi ± 30 cm dan gawangan pembatik ± 70 cm. Sehingga pada gambar 2 dapat dilihat postur janggal yang ditandai oleh lingkaran oranye. Dimana saat membatik pembatik duduk membungkuk, tangan kanan memegang alat canting dan tangan kiri memegang bagian bawah kain. Posisi kerja seperti ini cukup lama, ± 8 jam sehari. Kondisi ini menyebabkan pembatik mudah merasa lelah dan Gambar 3. Alur Penelitian
3 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi yang dilakukan di IKM Batik Canting Mas, Batik Semarangan, Batik Semarang 16, Batik Pasha. Menunjukkan hasil sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Kuisioner NBM 2. Tingkat Kepuasan Konsumen Pada tahap ini mmenentkuan tingkat kepentingan konsumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada. Hasil untuk kepuasan konsumen terhadap atribut produk yang sudah ada adalah sebagai berikut: Tabel 4. Rekap Data Hasil Tingkat Kepuasan Tabel 2. Tabel Nilai RULA Dari data tersebut, kemudian langkah selanjutnya diberikan kuesioner tingkat kepentingan konsumen dan tingkat kepuasan konsumen. 1. Tingkat Kepentingan Konsumen Pada tingkat ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan konsumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada. Hasil untuk kepentingan konsumen terhadap atribut produk yang akan dibuat adalah sebagai berikut: 3. Nilai Target (Goal) Pada tahap ini, nilai target ditentukan oleh pihak perusahaan yang menunjukkan target nilai target yang akan dicapai untuk tiap kebutuhan konsumen. Berikut ini adalah hasil Nilai Target untuk produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis: Tabel 5. Goal (Target) Tabel 3. Rekap Data Hasil Tingkat Kepentingan 4. Rasio Perbaikan (Iprovement Ratio) Pada tahap ini, rasio perbaikan digunakan untuk membandingkan antara nilai target yang akan dicapai (goal) pihak perusahaan dengan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Berikut ini adalah hasil Nilai Rasio Perbaikan untuk produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis:
4 Tabel 6. Improvement Ratio Tabel 8. Raw Weight 5. Titik Jual (Sales Point) Pada tahap ini, titik jual digunakan untuk mengetahui kontribusi suatu kebutuhan konsumen terhadap daya jual produk. Berikut ini adalah hasil Nilai Titik Jual untuk produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis: Tabel 7. Sales Point 7. Normalized Raw Weight Pada tahap ini, Normalized Raw Weight merupakan nilai dari Raw weight yang dibuat dalam skala 0-1 atau dibuat dalam bentuk presentase. Berikut ini adalah hasil Nilai Normalized Raw Weight untuk produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis: Tabel 9. Normalized Raw Weight 6. Raw Weight Pada tahap ini, Raw weight digunakan untuk mengetahui nilai keseluruhan dari data-data yang dimasukkan dalam Planning Matriks tiap kebutuhan konsumen untuk proses perbaikan selanjutnya dalam pengembangan produk. Berikut ini adalah hasil Nilai Raw Weight untuk produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis: 8. Technical Responses Pada tahap ini, Technical Responses berisi data atau informasi teknis yang digunakan perusahaan untuk mendeskriptifkan kinerja dari produk atau jasa yang disediakannya. Cara yang dapat digunakan untuk menentukan isi dari matrik ini adalah dengan menentukan dimensi dan cara mengukurnya, dengan melihat fungsi produk atau jasa tersebut dan subsistemnya. Sementara itu untuk ukuran kinerja di bidang jasa dapat menggunakan pendekatan proses atau jalannya proses dari pelayanan jasa tersebut dari awal hingga akhir sampai ke konsumen. Berikut ini adalah
5 Area mencanting 125 x 60 cm, kompor 20 x 20 cm Modulus Elastisitas kayu 10 x 10^9 N/m2, <106 kg/cm2 ¾ lebih cepat Ukuran gawangan 129 x 92 cm, tinggi duduk kursi 43 cm Harga < Rp ,- 8 tahun - 20 tahun Product Characteristic Importance to Customer Terdapat area khusus untuk mencanting dan kompor canting Menggunakan bahan yang kuat dan sendi mati pada rangka utam produk Membantu pengrajin menghasilkan produk dengan lebih cepat Pengrajin nyaman dalam menggunakan produk Harga sesuai dengan kualitas produk Awet dan tahan lama Cust. Statistic Performance Improvement Ratio Raw Weight Alat Bantu Canting yang Sudah Ada Alat Bantu Canting Ergonomis hasil Technical Responses untuk produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis: Tabel 10. Technical Responses Tahapan selanjutnya adalah melakukan penentuan antropometri sebagai dasar dimensi ukuran produk. Berikut tabel rekap data antropometri yang diambil: Tahapan selanjutnya adalah menyusun House Of Ergonomic (HOE) berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut hasil penyusunan HOE Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis: Tabel 11. House Of Ergonomic Tahapan terakhir adalah melakukan perancangan desain dengan mempertimbangkan dan mengolah data yang diperoleh. Adapun data yang diperoleh terkait dengan kebutuhan konsumen, target spesifikasi dan data antropometri. Berikut hasil perancangan desain produk stasiun kerja canting ergonomis. Gambar 3. Tampak Muka Produk Competitive Analysis ( 0 = worst, 5 = best ) Alat Bantu Canting yang Sudah Ada Alat Bantu Canting Ergonomis Product Requirements Alat bantu canting mudah dalam pengoperasian Alat bantu canting memiliki konstruksi yang kuat Alat bantu canting memiliki kapasitas maksimal Alat bantu canting memiliki desain yang ergonomis Alat bantu canting memiliki ukuran yang nyaman digunakan Alat bantu canting memiliki tingkat keamanan yang baik Alat bantu canting dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal Alat bantu canting memiliki harga yang terjangkau Alat bantu canting mudah dalam perawatan Alat bantu canting memiliki bahan yang kuat dan awet Gambar 4. Tampak Atas Produk Gambar Alat Bantu Canting Target Spec Contribution Normalized Contribution Urutan Prioritas Alat Bantu Canting Lama Alat Bantu Canting Ergonomis
6 Gambar 5. Tampak 3 Dimensi Produk Tabel 12. Hasil Benchmarking RULA Alat yang Lama (Atas) dan Alat yang Ergonomis (Bawah) Tahapan selanjutnya setelah perancangan desain produk. Pembuatan produk dan implementasi produk pada IKM Batik Tulis. Dari tahap Implementasi didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 6. Tahap Implementasi Produk 4. KESIMPULAN Tabel 12. Hasil Benchmarking Nordic Body Map Alat yang Lama dan Alat yang Ergonomis Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Kuisioner Nordic Body Map awal, diketahui keluhan musculosketal yang dialami oleh pembatik canting yaitu 100% sakit pada bahu kanan dan pinggang, 73% sakit pada punggung dan pantat (bottom), 60% sakit pada leher bawah dan tangan kanan, 47% sakit pada leher atas, lutut kiri, lutut kanan dan pergelangan kaki kanan, 33% sakit pada betis kanan dan pantat (buttock). Setelah dilakukan Analisa beban kerja tubuh menggunakan RULA, didapatkan nilai RULA sebesar 7, dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa stasiun kerja canting yang digunakan oleh pembatik tulis saat ini tidak ergonomis. 2. Dari pengolahan model Ergonomic Function Deployment, variabel yang menjadi prioritas perancangan produk yaitu pengrajin nyaman menggunakan produk dengan ukuran gawangan 129 x 92 cm dan tinggi duduk kursi 43 cm, Terdapat area khusus untuk mencanting ukuran 125 x 60 cm dan kompor canting ukuran 20 x 20 cm, Membantu pengrajin menghasilkan produk hingga ¾
7 lebih cepat, Harga sesuai dengan kualitas produk yaitu < Rp ,-, Awet dan tahan lama dimana produk dapat bertahan 8 hingga 20 tahun, Menggunakan bahan yang kuat yaitu kayu dengan ME 10x 10 ^9 N/m^2 dengan daya tahan beban < 106 kg/cm2. Setelah dilakukan penerapan produk Stasiun Kerja Canting yang Ergonomis, mengalami peningkatan kenyamanan kerja yang ditunjukkan dengan berkurangnya keluhan musculoskeletal yang dialami oleh pembatik tulis, seperti terlihat pada tabel 4.27 dimana saat menggunakan stasiun kerja yang lama keluhan pada bahu kanan dan pinggang yaitu 100%, setelah menggunakan stasiun kerja canting yang ergonomis keluhan pada bagian tersebut berkurang menjadi 73%, begitu pula dengan bagian tubuh lainnya. Dilihat dari analisa RULA juga mengalami peningkatan perbaikan postur kerja, saat menggunakan stasiun kerja canting yang lama, didapatkan score RULA yaitu 7, dimana diperlukan investigasi dan pergantian produk secara segera, sedangakan saat menggunakan stasiun kerja canting yang ergonomis, didapatkan score RULA yaitu 2, yang berarti postur kerja sudah baik dengan menggunakan produk tersebut. 5. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Dan Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Astutik, R, PERANCANGAN MEJA KERJA KHUSUS RECYCLE SAMPAH ELEKTRONIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD). Universitas Dian Nuswantoro. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buwono Budiasto, B Industri Batik Jateng Tumbuh 10 Persen. Jawa Tengah: Tribun Jateng. Kotler dan Keller Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. PT.Indeks, Jakarta. MacLeod, D., 2000, The Ergonomics Manual, Comprehensive Loss Management, Inc., Minneapolis. Notoatmodjo, S Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta. Nurmianto, E Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya, Jakarta. Nurmianto, E, 1998, Ergonomi;Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi I. Cetakan II. Guna Widya. Jakarta. Nurmianto, E Ergonomi: Konsep dasar dan aplikasinya. Guna Widya. Surabaya. Peter, V Musculoskeletal Disorders, {citid 2013 june 12}. Available from: usculo.html Raymundus, E Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja. Universitas Tanjungpura, Pontianak. Santoso, G Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta. Sastrowinoto, S Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Siswiyanti; & Luthfianto, S Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis di Kelurahan Kalinyamat Wetan Kota Tegal. Universitas Pancasakti Tegal. Suma mur, P.K Keselamatan Kerja. Jakarta: CV Haji Mas Agung. Higine Perusahaan dan Tarwaka, B Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press:Surakarta.
8 Tjiptono, F Strategi Pemasaran. Edisi 3. ANDI: Yogyakarta. Tayyari, F., and J.L., Smith Occupational Ergonomic Principles and Applications.T.J. Press Ltd, Great Britain. Ulrich, K.T. & Steven D.E Perancangan & Pengembangan Produk. Salemba Teknika. Jakarta. Wignjosoebroto, S Ergonomi- Studi Gerak dan Waktu. Guna Widya:Surabaya.
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI ALAT BANTU MENCANTING YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD)
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI ALAT BANTU MENCANTING YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)
USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.
ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan pendahuluan dari laporan penelitian. Bagian yang akan dibahas adalah latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai pada penelitian, batasan masalah
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENCETAK PEMPEK KRITING DI UKM PEMPEK BU LINA PALEMBANG
PERANCANGAN ALAT PENCETAK PEMPEK KRITING DI UKM PEMPEK BU LINA PALEMBANG Adryanus Nikke Hertanto 1, Achmad Alfian 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Musi Charitas
Lebih terperinciEFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN
EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN Isana Arum Primasari *, Muhammad Hindarto Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta *email: i_prisa@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA
PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam
Lebih terperinciPerancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur 1 Isabella Nungki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciMetode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Dwi Nugroho Susanto, E12.2012.00593 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL
C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan
Lebih terperinciPerubahan Postur/Sikap Tubuh Pada Aktivitas Pewarnaan Batik (Colet) Setelah Dilakukan Perancangan Meja Batik Secara Ergonomi Untuk Mengurangi Keluhan
Perubahan Postur/Sikap Tubuh Pada Aktivitas Pewarnaan Batik (Colet) Setelah Dilakukan Perancangan Meja Batik Secara Ergonomi Untuk Mengurangi Keluhan Siswiyanti 1, Saufik Luthfianto 2 1,2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ
USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ Muhammad Zein Anwar 1, Abdul Rahim Matondang 2, Anizar 3 Departemen Teknik
Lebih terperinciIdentifikasi Keluhan dan Keinginan Mahasiswa terhadap Kursi Kuliah di Universitas Islam Bandung ( Studi Kasus : Unisba Jl. Tamansari No.
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-8491 Identifikasi Keluhan dan Keinginan Mahasiswa terhadap Kursi Kuliah di Universitas Islam Bandung ( Studi Kasus : Unisba Jl. Tamansari No.1) 1 Muhammad Widi Eka
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG
USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA KERJA KHUSUS RECYCLE SAMPAH ELEKTRONIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD)
PERANCANGAN MEJA KERJA KHUSUS RECYCLE SAMPAH ELEKTRONIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD) Rina Astutik¹, Jazuli², Rindra Yusianto³ Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )
PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional
Lebih terperinciANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN
ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN Michella Hasibuan 1, Anizar 2, Sugih Arto P 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Lebih terperinciGambar 1. 1 Empat Fase Model QFD
Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto
Lebih terperinciPerancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi
Performa (2011) Vol. 10, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Muhammad Hanafi, Rahmaniyah Dwi Astuti, dan Irwan Iftadi Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang permasalahan dari tugas akhir ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan permasalahan, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir. 1.1 Latar
Lebih terperinciRancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja
Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja Erik Ferdian Raymundus Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA KURSI ERGONOMIS PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL
PERANCANGAN MEJA KURSI ERGONOMIS PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti 1 Abstract: The aim of this research is to design the alternative table - chair to paint batik by
Lebih terperinciUsulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *
Reka Integra ISSN: 28-5081 Teknik Industri Itenas No. 2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 201 Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciPerancangan Fasilitas Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Proses Som Kaos Kaki (Studi Kasus : CV. Surya Jaya)
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-7719 Perancangan Fasilitas Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Proses Som Kaos Kaki (Studi Kasus : CV. Surya Jaya) 1 Chicha Nursagita, 2 Ir. Eri Achiraeniwati, ST.,
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI
Lebih terperinciERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR
ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan
Lebih terperinciAnalisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ
Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium
Lebih terperinciPERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL
PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Prinsip Ergonomi pada Stasiun Kerja Pemasangan Insole Sepatu di CV. Iruls Bandung Facility Design Based on The Principle
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Guwatirta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang UTRA. Dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak
Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI
PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan dan dasar pemikiran yang mendukung analisis dan pemecahan permasalahan dalam penelitian ini. 2.1 Kajian Ergonomi
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI
Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal... (Amelinda dan Iftadi) HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI Bela
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciPERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA Samuel Bobby Sanjoto *1), M.Chandra Dewi K 2) dan A. Teguh Siswantoro 3) 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang
Lebih terperinciKata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment
RANCANG BANGUN ULANG KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS BERDASARKAN DATA ANTROPOMETRI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Rudy Bastian Hutabarat Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri saat ini sangat berkembang pesat di Indonesia. Akan tetapi kepedulian para pengusaha baik perusahaan besar maupun kecil terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan industri-industri semakin pesat, baik industri manufaktur maupun jasa. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam dunia
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z
Jurnal Riset Industri Vol. 0 No., April 06, Hal. - USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z THE PROPOSED DESIGN OF WORK
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Lebih terperinciPerbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Working Facilities Improvements on a Sewing Work Station in Konveksi Permata
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA
PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA Sahria 1, Nilda Tri Putri E-mail: two_onenuardi@yahoo.com 1 Penulis Nilda Tri Putri adalah Dosen Pascasarjana
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,
Lebih terperinciPERBAIKAN DESAIN KURSI DAN MEJA SORTASI BIJI KOPI UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN KERJA DI UPH HARAPAN MAKMUR 6 BONDOWOSO
1 Pujikinasih et all; Perbaikan Desain Kursi dan Meja Sortasi untuk Meningkatkan Kenyamanan Kerja TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN PERBAIKAN DESAIN KURSI DAN MEJA SORTASI BIJI KOPI UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
USULAN PERBAIKAN SPESIFIKASI ALAT BANTU DI STASIUN KERJA PENGIKISAN ALAT CAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE (RULA) RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) Yuvie Mutiarasari 1, Rino Andias
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN
IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan
Lebih terperinciJURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :
JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Redesign Handle Wheelbarrow Untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal Menggunakan Metode Quality Function
Lebih terperinciHubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali
Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali Nabilatul Fanny Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Citra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X
PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciBEBAN KERJA FISIK KARYAWAN INDUSTRI BATIK TRADISIONAL
BEBAN KERJA FISIK KARYAWAN INDUSTRI BATIK TRADISIONAL Jazuli* 1, Tita Talitha 2, Ratih Setyaningrum 3, Peni Widyastuti 4 1, 2, 3 Dosen Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang 4 Alumni Teknik
Lebih terperincimeja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)
PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) ( Studi Kasus di Jainal Abidin Gedok ) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI
PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi di bidang manufaktur maupun jasa sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,
Lebih terperinciFurnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun
Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment Dan Antropometri Pada Stasiun Kerja Linking (Study Kasus: Sentra Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode perancangan alat atau produk dalam penelitian ini menggunakan perancangan produk dengan metode rasional. Tahapan dari penelitian ditunjukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Adanya perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki
Lebih terperinciB A B III METODOLOGI PENELITIAN
B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan
Lebih terperinciSKRIPSI EVALUASI POSTUR KERJA DAN STASIUN KERJA MEMBATIK PADA PENGRAJIN BATIK TULIS DI ALEYYA BATIK, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
SKRIPSI EVALUASI POSTUR KERJA DAN STASIUN KERJA MEMBATIK PADA PENGRAJIN BATIK TULIS DI ALEYYA BATIK, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Oleh: LINDAWATI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciUsulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi
Usulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi Anwardi 1, Sahria 2 1) Dosen Jurusan Teknik Industri UIN Suska 2) Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau Email: anwardi@uin-suska.ac.id
Lebih terperinciAnalisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri manufaktur di masa sekarang ini masih dominan dalam melakukan aktivitas manual material handling.
Lebih terperinciGAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR
GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR Keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu permasalahan umum yang dialami penjahit dalam menjalankan pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinci