MAKALAH ILMU BAHAN ESKALATOR DISUSUN OLEH : PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH ILMU BAHAN ESKALATOR DISUSUN OLEH : PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1 MAKALAH ILMU BAHAN ESKALATOR DISUSUN OLEH : APRILIA DWI NUGROHO ( ) MUHAMMAD RAFII NAUFAL ( ) PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR

2 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui komponenkomponen dari sebuah eskalator. Kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang Eskalator yang sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati setiap bagiannya serta bahan dari setiap bagian tersebut. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Bila menemukan kekurangan atau kesalahan, kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terimakasih. Penulis DAFTAR ISI 2

3 KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... 1 B. RUMUSAN MASALAH... 2 C. TUJUAN PENULISAN... 2 BAB II PEMBAHASAN A. APA ITU ESKALATOR FUNGSI JENIS SEJARAH DAN PERKEMBANGAN... 7 B. FISIK ESKALATOR TAMPILAN DAYA LISTRIK BAGIAN, KOMPONEN DAN BAHAN... 8 A. Bagian Paling Luar... 9 B. Bagian Dalam CARA KERJA C. PROSEDUR KERJA ESKALATOR D. PERAWATAN DAN ANALISIS KERUSAKAN Perawatan Eskalator Sistem Perawatan Prosedur Pelaksanaan BAB III PENUTUP 3

4 A. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN SAAT PRESENTASI

5 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebuah bangunan yang besar dan tinggi memerlukan sebuah sarana angkut / transportasi yang nyaman untuk aktifitas perpindahan orang dan barang secara vertikal. Beberapa sarana angkut vertikal yang bekerja secara mekanik elektrik adalah : Eskalator Travelator / Moving walk Elevator (Lift) ( Sejak jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co., yang mana dari dia timbullah nama escalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step), dengan elevator). ( Awal mulanya saat Seeberger dan Otis bergabung, telah menghasilkan eskalator pertama step type eskalator untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exhibition 1900 dan memenangkan hadiah pertama. Mr. Seeberger pada akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada tahun ( Perkembangan eskalator, perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil mengembangkan eskalator spiral (kenyataannya lebih cenderung melengkung / curve daripada melingkar / spiral) dan secara eksklusif dijual sejak pertengahan tahun Eskalator ini dipasang di Osaka, Jepang pada tahun ( 1

6 Dasar dari eskalator sendiri adalah modifikasi dari konveyor yaitu plat penahan yang diletakkan pada sebuah lintasan dengan dihubungkan pada sebuah motor melalui rantai / chain. Namun dari yang sering ditampakkan dari eskalator di sebuah pusat belanja, hotel ataupun instansi pemerintah hanyalah bagian terluarnya saja. Tangga yang berjalan, pegangan karet, papan penahan di sisi kiri dan kanan yang terkadang hanya ditempeli iklan produk dan deck penumpu sebagai lantai pendaratan. ( Alasan di atas membuat kami tertarik untuk mengkaji komponenkomponen eskalator serta bahan dari tiap komponen tersebut. Sehingga penulis membuat makalah ilmu bahan : Eskalator ini untuk pemenuhan tugas semester mata kuliah Ilmu Bahan. B. RUMUSAN MASALAH Beberapa permasalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah 1. Apa saja bagian dan bahan dari tiap bagian eskalator? 2. Mengapa memilih bahan tersebut untuk komponen pada eskalator? 3. Bagaimana cara mengoperasikan eskalator dengan benar? 4. Bagaimana cara merawat eskalator berdasarkan bahan yang telah ditelaah? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Mengetahui bahan yang digunakan pada setiap komponen eskalator. 2. Mengetahui alasan pemilihan bahan yang digunakan untuk komponen pada eskalator. 3. Mengetahui dasar dari pengoperasian eskalator yang terpasang. 4. Mengetahui cara merawat eskalator berdasarkan bahan yang telah ditelaah 2

7 BAB II PEMBAHASAN A. APA ITU ESKALATOR Eskalator menurut istilah berasal dari kata scala yang berarti permukaan dan elevate yang berarti tinggi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tangga dengan anak tangga yg bergerak naik atau turun, dengan bagian dari rangkaian rantai angkut yang tidak berujung dan bergerak terus-menerus dengan motor listrik, biasanya diperlengkapi dengan pegangan yg turut bergerak. ( Eskalator yang didukung oleh kecepatan konstan bolak motor saat ini dan bergerak di sekitar 1-2 kaki (0,300,61 m) per detik. Sudut maksimum kemiringan eskalator ke tingkat lantai horizontal adalah 30 derajat dengan kenaikan standar sampai sekitar 60 kaki (18 m). Eskalator modern memiliki bagian aluminium atau baja langkah tunggal yang bergerak pada sistem trek dalam loop terus menerus. ( Eskalator modern memiliki bagian step aluminium atau baja yang bergerak pada sebuah sistem lintasan yang memutar terus menerus (loop). Eskalator yang biasa digunakan adalah model 2 berpasangan dengan satu naik dan satu turun. Namun, di beberapa tempat - terutama toko Eropa dan stasiun metro - tidak ada eskalator turun, eskalator hanya naik. Beberapa eskalator modern memiliki sisi panel samping yang biasanya untuk menutupi isinya dibiarkan transparan yang memperlihatkan gear bagian dalamnya. Arah gerakan (atas atau bawah) dapat secara permanen sama, atau dikendalikan oleh personil sesuai dengan waktu hari, atau secara otomatis dikendalikan oleh 3

8 siapapun tiba dulu, apakah di bagian bawah atau di atas (sistem diprogram sehingga arah tidak terbalik saat penumpang berada di eskalator). ( 1. Fungsi dari Eskalator Setiap orang pasti pernah menggunakan eskalator yang kini telah banyak tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan gedung-gedung berlantai lebih dari dua. Fungsi eskalator yang utama adalah sebagai pemindah/alat transportasi antar lantai bagi seseorang yang dapat kita temui di pusat perbelanjaan, bandara, gedung pertemuan, hotel, stadion dan bangunan umum lainnya. ( 2. Jenis-Jenis Eskalator a. Eskalator Paralel Eskalator Paralel adalah eskalator yang hanya naik dan turun seperti biasanya dengan lintasan yang lurus. Kecepatan : 0.5m/s Kemiringan : 30 / 35 derajat Lebar step : 800 / 1000 mm Daya : 50 Hz / 3p Bahan Handrail : Stainless steel yang dilapisi Karet Bahan Step : Stainless steel Bahan Landing plate : Stainless steel anti skid Pengoperasian : Tombol Berhenti Emergency / Mengubah Kunci (Key Switch) / Operasi Inspeksi (Manual) Iluminasi : Cahaya di bawah dan di atas step Indikator : Indikator kegagalan pada kabinet kontrol ( 4

9 Gambar 1.1. Eskalator Paralel (Sumber : b. Eskalator Multi Paralel Eskalator Multi Paralel adalah eskalator yang disusun 2 atau 3 tapi searah bersamaan. Kecepatan : 0.5m/s Kemiringan : 30 / 35 derajat Lebar step : 800 / 1000 mm Daya : 50 Hz / 3p Bahan Handrail : Stainless steel yang dilapisi Karet Bahan Step : Stainless steel Bahan Landing plate : Stainless steel anti skid ( Gambar 1.2. Eskalator Multi Paralel (Sumber : 5

10 c. Eskalator Jenis Spiral Digunakan untuk memperindah arsitektural dan menghemat ruang Kemiringan : 30 derajat Kecepatan : 25m/sekon Penumpang : 6300 per jam Kecepatan rata-rata : 25m/menit Kenaikan vertikal : 3500 ~ 6600 m Sebenarnya ada sebuah eskalator spiral di Times Square, Hong Kong. Jesse Reno, sebagai praktisi eskalator yang pertama kali dikenal dan digunakan masyarakat. Di daerah stasiun tabung Holloway Road, London juga dirancang eskalator pertama yang dipasang di sistem kereta api bawah tanah dalam bentuk spiral eskalator pada tahun Perangkat eksperimen ini tidak pernah terlihat di depan umum, dan dilupakan selama beberapa dekade. Sisa-sisa eskalator sprial ini sekarang berada di depot London Transport Museum di Acton. ( dan Gambar 1.3. Eskalator Spiral (Sumber : d. Eskalator Unik (Freeform escalator) Levytator, adalah eskalator unik desainnya berasal dari City University di London. Eskalator 6

11 ini bisa bergerak dalam garis lurus atau kurva dengan atau tanpa naik atau turun. Step-step yang bergerak hanya masuk di landing plate dan tidak menghilang. Jadi step yang sama langsung diputar untuk menggerakkan 2 eskalator secara aktif. Step yang digunakan juga tak berbeda biasa. karena Pemasangan mesin mesin bagaikan juga memutar sebuah karet penghubung di mesin diesel namun secara horisontal. ( Gambar 1.4. Eskalator unik (Levytator) (Sumber : 3. Sejarah Dan Perkembangan Eskalator Penemuan eskalator ini adalah Charles D. Seeberger yang Perusahaan langkah Otis bekerja sebagai karyawan dari Elevator, pertama-jenis Beliau menghasilkan eskalator dibuat untuk digunakan oleh masyarakat umum. Ciptaan Charles dipasang di Pameran memenangkan hadiah Paris 1900, pertama. di mana Seeberger ia juga menciptakan istilah eskalator dengan menggabung scala, yang merupakan bahasa Latin dari langkahlangkah (step), dengan bentuk kecil dari "lift." Pada tahun 1910 Seeberger menjual hak paten asli untuk penemuan Meskipun kepada banyak Perusahaan perbaikan yang Otis telah Elevator. dibuat, 7

12 desain dasar Seeberger tetap digunakan saat ini. Ini terdiri dari platform lantai atas dan bawah dihubungkan dengan rangka logam. Yang menarik tangga dapat melalui lingkaran tak berujung. Dan juga mendukung dua pegangan tangan, yang dikoordinasikan untuk bergerak dengan kecepatan yang kurang lebih sama dengan langkah kaki kita. ( Untuk eskalator jaman sekarang, kebanyakan di Indonesia memakai eskalator modifikasi yang telah banyak diproduksi oleh berbagai macam perusahaan seperti PT Fujita Nayottama, PT. Citas Otis Elevator, PT. Este Indoniaga, PT. Berca Schindler Indonesia, dan lain-lain. ( r-alamat-perusahaan-penyedia-elevator-escalatordan-lift-bag-1-dari-2/) B. FISIK ESKALATOR 1. Tampilan Eskalator Gambar 2.1. Tampak Luar Eskalator Gambar 2.2. Tampak Dalam Eskalator (Sumber: (Sumber: 2. Daya Listrik Eskalator Eskalator pada jaman sekarang adalah eskalator dengan menggunakan daya input dari listrik yang dihubungkan ke mesin motor utama yang akan menggerakkan chain, step dan karet pegangan. Berdasarkan hasil riset, daya listrik yang digunakan oleh sebuah eskalator adalah sebesar 187,000 Kilo Watt-Hour dalam setahun. 8

13 ( 3. Bagian, Komponen, dan Bahan Eskalator Eskalator yang kita lihat biasanya hanyalah bagian luarnya saja, jarang sekali bagian dalamnya sampai ditampilkan seperti di luar negeri. Sebenarnya, sistem dari eskalator sangatlah rumit dan merinci, namun dalam makalah ini yang kami bahas adalah versi singkat-nya agar lebih mudah dimengerti. Menurut kami, bagian eskalator dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. Bagian paling luar (bagian yang nampak) b. Bagian dalam (Yuriadi Kusuma, 2013 : 1) a.bagian Paling Luar Bagian paling luar adalah bagian yang paling nampak dalam sebuah eskalator. Bagian luar eskalator ini diagi lagi ke beberapa sub bagian komponen agar tidak menyusahkan bila dipelajari. Pembagian tersebut yaitu: 1. Handrail (Rel tangan / pegangan) 2. Comb 3. Balustrade (Pagar penyangga rel tangan) 4. Newel 5. Skirt 6. Steps (Anak tangga) 7. Landing Platform (Lantai pendaratan) (Yuriadi Kusuma, 2013 : 2) 1. Handrail Handrail adalah bagian pegangan yang bergerak atau sabuk pagar bergerak sepanjang pegangan. BAHAN yang digunakan dalam karet handrail hitam itu : Karet poliuretan yang berasal dari campuran polimer dan karet sintetis agar kuat, tahan lama dan tidak licin. Karet pegangan ini dirancang untuk melawan degradasi dari kondisi lingkungan, sobek dan perusakan oleh manusia. ( jonpurba.wordpress.com/) 9

14 Gambar Handrail (Sumber : electrical-knowhow.com) 2. Comb Comb adalah bagian dari peralatan eskalator berbentuk sama seperti sisir, memiliki gigi yang cocok dengan alur step untuk mencegah bendabenda kecil memasuki mekanisme internal eskalator. Comb menggunakan BAHAN plat baja agar tidak cepat aus karena akan sering bergesekan dengan sepatu, dan benda-benda yang cukup keras. Untuk gambar comb adalah yang diberi garis merah. ( jonpurba.wordpress.com/) Gambar Comb (Sumber : mitsubishielectric.com) 3. Balustrade Balustrade (Pagar Penyangga Rel Tangan) di sini ada 2 jenis, yaitu bagian interior panel adalah bagian panel utama dari balustrade terletak langsung di bawah pegangan handrail. BAHANnya adalah kaca tebal sebagai penahan pegangan. Kaca 10

15 tebal dipiih karena kaca tersebut akan dipres dengan pengangan sehinggan pegangan yang berjalan tidak mudah lepas dan pelumasan kaca lebih mudah ketimbang pelumasan pada logam. Bagian kedua adalah deck board yaitu pijakan atau tempat interior menempel. Deck board ini terbuat dari stainless steel yang tahan akan karat karena seringnya kontak dengan udara luar dan gesekan dengan orang yang menaiki eskalator. ( Gambar Balustrade (Sumber : electrical-knowhow.com) 4. Newel Newel adalah bagian bulat balustrade, yang terletak di ujung tangga, baik bagian bawah maupun atas. Semua pasti ada newel-nya. Newel ini terbuat dari stainless steel, menempel pada interior dan menjadi tumpuan awal ketika seseorang akan menggunakan eskalator. Maka dari itu bagian ini harus kokoh dan anti karat. ( Gambar Newel (Sumber : electrical-knowhow.com) 11

16 5. Skirt Skirt adalah proyeksi dari setiap sisi eskalator, Fungsinya adalah untuk mengamankan susunan tangga yang ada di sisi dekat step. BAHAN yang digunakan juga sama seperti pada deck board, yaitu stainless steel. ( Gambar Skirt (Sumber : stephaniescerra.com ) 6. Steps Anak tangga merupakan tempat pijakan dari penumpang eskalator dan bagian permukaannya harus selalu dalam keadaan horisontal pada saat membawa penumpang. Adapaun material yang digunakan harus terbuat dari BAHAN yang tidak mudah terbakar seperti aluminium, stainless steel, dan besi cor. Untuk memudahkan penumpang dalam membedakan satu anak tangga dengan anak tangga yang lain harus diberi warna kuning. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 4) Gambar Step (Sumber : electrical-knowhow.com) 7. Landing Platform 12

17 Lantai pendaratan ada dua, yaitu bagian atas dan bawah yang berfungsi sebagai tempat landasan saat kita akan naik ke eskalator atau turun dari eskalator. Di bawah lantai pendaratan ini adalah sebuah kotak dek besar dimana di dalamnya ada gear-gear dan mesin-mesin sebagai penggerak step. BAHAN dasarnya adalah plat baja keras yang diberikan terkstur khusus agar menghindari licin dan sebagai penambah nilai estetika. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 6). Gambar Lapisan Landing Platforms (Sumber : electrical-knowhow.com) b. Bagian Dalam Bagian dalam eskalator juga dapat dibagi lagi ke beberapa subbab agar tidak rumit. Pembagiannya: 1. Rangka 2. Step rail (roda anak tangga) 3. Roller 4. Chain 5. Gear 6. Electric motor ( jonpurba.wordpress.com/) 13

18 1. Rangka Rangka (Truss), dari namanya saja kita sudah pasti paham. Rangka inilah bagian penopang utama dari sistem eskalator yang berjalan. BAHAN yang digunakan adalah baja yang terstruktur dan di cat anti karat. Sifat utama yang diambil adalah kekuatan-nya dan pastinya daya tahan. ( electrical-knowhow.com) Gambar Rangka Eskalator (Sumber : electrical-knowhow.com) 2. Step rail Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai penggerak anak tangga (step chain roller) dan roda anak tangga (step roller). Rel harus dipasang dan disetel dengan benar agar gerakan roda anak tangga dan roda rantai penggerak anak tangga halus dan lurus. Dalam pengoperasiannya, rel ini harus diberi pelumas, agar selalu solid. MATERIALnya adalah besi siku, mengingat akan pentingnya kekuatan menarik 14

19 sebuah step yang berat saat dinaiki seseorang. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 3) Gambar Step rail (Sumber : aflye.com) 3. Roller Roller adalah penyangga dari sebuah step (anak tangga) pada rel yang telah menempel di rangka utama. BAHAN utamanya adalah karet poliuretan. Poliuretan digunakan secara meluas dalam dudukan busa fleksibel berdaya lenting (daya pegas) tinggi, panel isolator busa yang kaku, segel busa mikroseluler dan gasket, roda dan ban karet yang tahan lama, senyawa pot elektrik, segel dan lem berkinerja tinggi, serat Spandeks, alas karpet, dan bagian plastik yang keras. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 3) Gambar Roller (Sumber : aliexpress.com) 15

20 Gambar Penggunaan Roller di Step (Sumber : buckylab.blogspot.com) 4. Chain Ada beberapa jenis chain (rantai) yaitu : a. Rantai penggerak utama (driving chain) Rantai penggerak utama yaitu yang menggerakkan step agar tetap melaju pada jalurnya. BAHAN-nya terbuat dari Stainless / Karbon besi hollow, dikarenakan perlu bahan yang kokoh dan anti karat agar bisa terus menerus bergerak. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 3) Gambar Driving Chain (Sumber : hzdonghua.en.made-in-china.com) b. Rantai penggerak anak tangga (step chain) Rantai penggerak anak tangga adalah rantai yang diberikan roller sebagai pembuat anak tangga mendatar dikala keluar dari landasan. BAHAN rolller nya ialah karet 16

21 poliuretan. Butuh bahan yang anti slip agar step tetap bisa berjalan dengan lancar. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 3) Gambar Step Chain (Sumber : hzdonghua.en.made-in-china.com) c. Rantai penggerak pegangan tangan (hand rail driving chain) Rantai penggerak pegangan tangan adalah rantai yang bergerak bersamaan dengan handrail dan berkecepatan sama dengan step. BAHAN rolller nya ialah karet poliuretan. Butuh bahan yang anti slip agar handrail tetap bisa berjalan dengan lancar. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 3) Gambar Hand rail driving chain (Sumber : escalatorparts.en.alibaba.com) 5. Gear Gear dalam eskalator terbagi menjadi beberapa bagian : a. Drive Gear (Gear pengarah) 17

22 Gear ini terletak di ruang mesin sebagai penggerak utama sistem eskalator. Gear ini dihubungkan dengan mesin setelah kecepatan putar dari mesin diturunkan melalui sebuah kotak pada mesin yang disebut gear pereduksi kecepatan, sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30 meter permenit.( Yuriadi Kusuma, 2013 : 3) Gambar Drive Gear (Sumber : renold.com ) b. Gear pembalik Gear pembalik berfungi sebagai pembalik step agar naik/turun. Yang arahnya berlawanan dengan drive gear. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 4) Gambar Gear Pembalik (Sumber : best-b2b.com) 18

23 Kedua gear ini bekerja secara simbiosis mutualisme, saling membantu dalam memutar step. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 4) BAHAN dari gear ini adalah baja khusus paduan antara krom dan molibdenum dalam proses yang canggih, sehingga menghasilkan tegangan tarik yang sangat kuat, yaitu mencapai 2 ton. ( Electric Motor Spesifikasi : a. Motor penggerak adalah motor induksi 3 phasa dengan arus bolak balik, frekuensi 50 Hz. b. Putaran dari motor penggerak ini kemudian diturunkan oleh kotak kecepatan, sehingga gear pereduksi didapat kecepatan linear kurang lebih 30 meter permenit. c. Untuk menahan gerakan anak tangga pada saat motor terhenti, ataupun pada saat supply daya terputus dipasang rem magnet. d. Cara kerjanya mirip seperti mesin dalam traktor, menggunakan prinsip gerak benda melingkar. ( m.plm.automation.siemens.com) Gambar Electric Motor 19

24 (Sumber : m.plm.automation.siemens.com) Gambar di atas adalah ruangan mesin di eskalator pada lantai pendaratan. Gambar mesin motor utama yang memutar gear dan menggerakkan step dengan roller nya yang juga menggerakkan pemutar untuk menggerakkan handrail. Syarat ruang mesin eskalator: 1. Pencahayaan harus ada pada ruang mesin. 2. Ventilasi yang tersedia harus cukup, agar panas radiasi dari mesin dapat segera keluar. ( electrical- knowhow.com) 4. Cara Kerja Eskalator a.ketika kunci saklar diputar, arus listrik mengalir menuju saklar kemudian ke kumparan tembaga. Dimana akan terjadi medan magnet yg akan memutar stator. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan terjadinya medan magnet putar, sehinggah terjadi putaran pada stator motor yang berada di electric motor. Electric motor yang menerima daya b. lalu menggerakkan motornya untuk menggerakkan drive gear yang juga disambungkan ke handrail drive. c.drive gear mengggerakkan step dan rollernya. d. Chain guide membalikkan step agar mengikuti lintasan roller untuk kembali ke drive gear. Dan seterusnya. ( science.howstuffworks.com) 20

25 Gambar 2.5. Cara Kerja Eskalator (Sumber : science.howstuffworks.com) C. PROSEDUR KERJA ESKALATOR Untuk cara cara pengoperasian yang benar, dapat dibaca dari manual book operation yang diberikan oleh masing masing pabrik pembuat. Salah satu panduan operasi yang kami kutip dari salah satu produsen eskalator, Schindler, seperti di bawah ini : Panduan Pengoperasian - Kontrol Untuk pemilik atau operator, satu-satunya kontrol untuk pengoperasian eskalator menyebabkan memulai dan menghentikan eskalator. Personil bangunan yang berwenang harus dilatih dalam memulai dan memberhentikan eskalator agar siap dalam keadaan darurat. Off / emerge ncy stop button (instalasi yang lebih 21 Schindler

26 Kunc i Sakl ar - Off / On emergen cy stop button (instalasi yang Gambar 3.1. Kontrol pengoperasian eskalator (Sumber : us.schindler.com) Saklar kunci - On Saklar - on adalah kunci yang dioperasikan dan berlokasi di kedua bagian atas dan bawah masing-masing eskalator. Lokasinya dapat bervariasi, tergantung pada model. Arah dikendalikan oleh-arah pada saklar. Saklar ditandai untuk mengindikasi sebuah putaran arah jarum jam untuk operasi ke arah atas dan putaran berlawanan arah jarum jam untuk operasi ke arah bawah. Putar kunci untuk memulai perjalanan ke arah yang diinginkan. Jika Anda memilih untuk mengubah arah perjalanan eskalator yang mana eskalator Anda telah dioperasikan dalam jangka waktu yang signifikan, hubungi teknisi servis Anda untuk bimbingan. Disarankan agar tidak ada orang / suatu benda di eskalator ketika mulai beroperasi. ( Off / tombol berhenti darurat Tombol stop adalah tombol tekan warna merah yang terletak di newels atas dan bawah untuk aksesibilitas yang mudah dalam keadaan darurat. Newel ini terletak di kedua ujung eskalator. (Banyak model lama memiliki fitur ini di samping saklar on di bawah newel tersebut. Silakan periksa eskalator Anda segera mungkin dan menginformasikan semua personil bangunan untuk lokasi tombol ini) Fungsi tombol tekan ada dua, yakni sebagai berhenti normal dan tombol berhenti darurat. Jangan pernah memberhentikan eskalator saat penumpang naik kecuali dalam darurat. Hal tersebut dapat menyebabkan cedera pada penumpang yang mungkin tidak siap untuk berhenti. Jika berhenti darurat diperlukan ketika pengendara hadir, mengingatkan pengendara 22

27 sebelum menekan tombol berhenti darurat. Re-start eskalator hanya setelah kondisi darurat teratasi. ( Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengoperasian eskalator : 1. Pada saat terjadi kebakaran, gempa bumi atau keadaan darurat lain, hendaknya seluruh eskalator segera dimatikan oleh petugas, blokir jalan masuk / keluar eskalator dan umumkan agar penumpang tidak menggunakan eskalator. 2. Untuk mencegah kerusakan eskalator dan juga demi keselamatan, dianjurkan untuk mematikan eskalator bila : a. Salah satu pegangan tangan tidak berjalan b. Ada bunyi tabrakan / gesekan yang tidak normal c. Keluar asap / bau terbakar dari panel kontrol maupun dari motor atau rem magnet. d. Ada balustrade kaca yang pecah e. Ada salah satu penutup yang lepas f. Jumlah penumpang melebihi kapasitas 3. Adapun hal hal yang dianjurkan untuk diperhatikan : a. Dilarang membuang sampah diatas anak tangga eskalator b. Anak kecil hendaknya didampingi orang tua c. Dilarang duduk diatas anak tangga d. Dilarang menaiki / duduk pada pegangan tangan (Yuriadi Kusuma, 2013 : 11) D. PERAWATAN DAN ANALISIS KERUSAKAN 1. Perawatan Eskalator Kita bicara mengenai suatu arti dari suatu perawatan eskalator true value maintenance. Dalam perawatan eskalator berarti kita melakukan suatu penghematan karena memperpanjang umur dari peralatan tersebut, jika : - Dilakukan oleh ahlinya - Menggunakan peralatan (tools) yang cocok - Memakai suku cadang yang tepat dan asli (correct genuine parts) - Dilaksanakan secara sistematis 23

28 Berdasarkan pengalaman, maka biaya perawatan eskalator adalah : 1. Kurang lebih 3 % dari harga barang pertahun untuk sistem menyeluruh / terpadu (full maintenance) 2. Kurang lebih 2 % dari harga barang pertahun untuk sekadar oiling and greasing (OG- Maintenance) Umur rata rata eskalator yang wajar, jika dirawat secara teratur, sistematis periodik, dapat mencapai lebih dari 40 tahun. Setelah berumur 30 sampai 40 tahun terserah kepada pemiliknya atau pengelola gedung. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 12) Eskalator yang tidak dirawat akan rusak dalam waktu kurang lebih 5 6 tahun. Bila dirawat sekedarnya akan rusak pada umur 8 10 tahun. Sebagai contoh perbandingan biaya perawatan eskalator setelah 40 tahun, dengan perawatan sama dengan 40 x 3 % = 120 % dari harga harga awal. Sedangkan tanpa perawatan akan mengalami 4 atau 5 kali ganti baru atau 3 kali lipat lebih mahal. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 13) 2. Sistem Perawatan Ada dua cara berlangganan pemeliharaan escalator yang pada umumnya dilaksanakan oleh agen pemegang merk dagang, yaitu : A. Full or Comprehensive Maintenance (OM) Sistem perawatan terpadu meliputi : Pemeriksaan berkala (periodic check up) Pelumasan (lubrication) Penyetelan kembali (re-adjustment) Penggantian part (replacement) Reparasi, kecuali jika ada kerusakan tidak wajar (repair) Test tahunan (annual test) Pelayanan macet (call back service) B. Oil and Grease (OG), meliputi : Pemeriksaan berkala 24

29 Pelumasan Penyetelan sekedarnya (minor adjustment) Sedangkan point no 4 7 atas dasar laporan / pesanan terpisah, dan persetujuan tersendiri antara pelaksana dan pemilik atau pengelola gedung. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 13) Keuntungan dan kerugian antara dua sistem Atas dasar pengalaman maka sistem OM (full Maintenance) mempunyai banyak keuntungan dan secara total pada akhirnya lebih menguntungkan dibandingkan sistem OG. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 13) Daftar perbandingan : Tabel 1.1. Tabel daftar perbandingan perawatan eskalator OM dan OG FULL 1. MAINTENANCE (OM) Anggaran biaya tidak berubah tiap tahun OIL AND GREASE (OG) 1. tiap Biaya naik turun tergantung repair dan part dapat part yang diganti. dianggarkan. 2. Tidak perlu negosiasi 2. atas suatu kerusakan 3. Biaya mahal Atas dasar laporan kerusakan dan persetujuan. pada 3. Biaya murah pada awalnya awalnya tetapi secara karena escalator baru belum keseluruhan setelah + ada keausan atau kerewelan 10 tahun menjadi lebih murah, seterusnya lebih ekonomis. 4. Beban moral pemilik terhadap penyewa 4. Manajemen bertanggung gedung jawab atas 25

30 gedung berkurang jika kecelakaan terjadi kecelakaan akibat penumpang kelalaian keterlambatan mengganti part (Yuriadi Kusuma, 2013 : 14) 3. Prosedur Pelaksanaan Eskalator dibagi atas dua macam golongan komponen : 1. Komponen utama yang senantiasa bekerja selama operasi memerlukan perawatan rata rata 80 jam setahun : a. Traction machine termasuk motor dan brake b. Controller, tombol tombol dan travelling cables fixtures - Rantai penarik (traction / chain) dan sprocket - Rantai pembawa step c. Governor dan tripping switch d. Step roller dan step track e. Handrails dan lain lain 2. Komponen sampingan yang kurang / tidak berfungsi atau hanya terjadi bahaya / emergency, memerlukan perawatan rata rata 30 jam / tahun : a. Step b. Balustrade c. Safety device d. Indle sheave e. Landing step dan decking Masing masing komponen mendapat giliran pemeriksaan / perawatan sesuai jadwalnya sehingga tidak ada yang terlupakan mulai dari peralatan pit terbawah sampai ujung atas kamar mesin. (Yuriadi Kusuma, 2013 : 14) 26

31 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah : 1. Bagian dan bahan dari eskalator terdiri dari : a. Bagian luar : 1. Handrail (Rel tangan / pegangan) - karet poliuretan 2. Comb - plat baja 3. Balustrade (Pagar penyangga rel tangan) - kaca tebal dan stainless steel Newel - stainless steel Skirt - stainless steel Steps (Anak tangga) - alumunium, stainless steel, dan besi cor 7. Landing Platform (Lantai pendaratan) - plat baja 27

32 b. Bagian dalam : 1. Rangka baja 2. Step rail (roda anak tangga) - besi siku 3. Roller - karet poliuretan 4. Chain - stainless / karbon besi hollow dan karet poliuretan 5. Gear - baja khusus paduan antara krom dan molibdenum 6. Electric motor 2. Komponen pada eskalator terdiri atas bahan-bahan yang memiliki beberapa faktor pertimbangan pemilihan bahan, agar eskalator bisa berjalan dengan fungsi optimal dan sebaik mungkin. 3. Cara menyalakan eskalator dengan menggunakan kunci saklar (on) di bagian atas dan bawah eskalator, tetapi posisi tepat nya bervariasi, tergantung pada model. Setelah kunci di putar, step eskalator akan berjalan dengan sendirinya. Cara mematikan eskalator dengan cara menekan tombol stop yang berwarna merah yang terletak di newels atas dan bawah, yang berada di ujung eskalator. Tombol ini punya dua fungsi, yakni sebagai berhenti normal dan berhenti darurat. 4. Proses penggunaan dan perawatan eskalator yang sesuai dengan buku panduan dan standar keamanan dapat membuat eskalator berjalan dengan baik, ditambah lagi dengan servis berkala, agar eskalator tak cepat rusak. 28

33 DAFTAR PUSTAKA Buku : Barney, G.C Elevator Technology. John Wiley & Sons Inc. : New Jersey. Kusuma, Yuriadi Sistem Mekanikal Gedung - Eskalator. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB : Jakarta. Internet : Anonim Escalators Basic Components. (diakses 7 November 2014) Anonim Uraian System Escalator dan Travelator. (diakses 17 Desember 2014) Anonim. Escalator. (diakses 7 November 2014) Anonim. Escalator. escalator1.htm, (diakses 11 Desember 2014) 29

34 Anonim. Escalator. (diakses 27 November 2014) Letink, Dave How It Works - Escalators, (diakses 27 November 2014) Mitsubishi Electric Corporation. Elevator Moving Walks Equipment. s/e_s_equipment.html, (diakses 27 November 2014) Purba, Jon Escalator. (diakses 7 November 2014) Schindler Elevator Corporation, Schindler Owner's Guide, (diakses 18 Desember 2014) DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN SAAT PRESENTASI Pada presentasi, ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan dari peserta yaitu: 1. Pertanyaan dari Iqbal Debi A. : Pada beberapa eskalator, ada yang dapat hidup dengan sendirinya ketika ada seseorang yang mendekat pada jarak tertentu. Bagaimanakah sinkronisasinya dengan eskalator? Jawaban: Beberapa eskalator yang harga nya lebih mahal biasanya dilengkapi oleh sensor jarak, yang mana bisa membaca suatu objek, kemudian bergerak seperti biasanya. 2. Pertanyaan dari Yunus Karsiana: Apakah saat membeli eskalator antara eskalator untuk naik dan eskalator untuk turun dibedakan? Ataukah keduanya telah disatukan pada satu mesin? Jawaban: Sebenarnya mesin motor yang dipasang pada eskalator tersebut dapat digunakan ke dua arah. Hanya tinggal mengatur di ruang kontrol pada landing plate 3. Pertanyaan dari Indriya Galih P. : Bagaimanakah kejadian pada kaki yang terjepit di eskalator yang pernah keluar di berita? 30

35 Jawaban: Untuk kejadian kaki yang terjepit pada eskalator, biasanya adalah kaki yang terjepit pada comb yang bergerigi sebagai pembersih step. Pada kejadian ini, kemungkinannya adalah sebuah step yang memiliki jarak yang agak renggang dengan comb dan muat memakan / menjepit sepatu / sandal yang dipakai orang yang menggunakan eskalator. 4. Pertanyaan dari Haris Imam K. F.: Bagaimanakah prinsip kerja eskalator mendatar yang biasa ada di bandara? Apakah mirip dengan eskalator miring? Jawaban: Prinsip kerja dari eskalator mendatar atau konveyor dan eskalator miring sebenarnya sama, Karena pada dasarnya, eskalator mengadopsi dasar dari konveyor hanya bedanya adalah kemiringan tangganya. 31

TRANSPORTASI VERTIKAL ESKALATOR TRAVELATOR

TRANSPORTASI VERTIKAL ESKALATOR TRAVELATOR UTILITAS 02 TRANSPORTASI VERTIKAL ESKALATOR TRAVELATOR PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari Transportasi Vertikal adalah Moda transportasi digunakan untuk mengangkut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear LIFT (ELEVATOR) Lift atau elevator merupakan alat transfortasi vertikal suatu gedung. Lift sekarang ini telah menjadi kebutuhan yang mendasar di gedung gedung pemerintahan, perkantoran, hotel, apartemen,

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB II TEORI ELEVATOR BAB II TEORI ELEVATOR 2.1 Definisi Elevator. Elevator atau sering disebut dengan lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Tentang Alat/Mesin Pengerol Pipa Alat/mesin pengerol pipa merupakan salah satu alat/mesin tepat guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. KONE MiniSpace TM KONE Minispace TM adalah lift dengan pengimbang menggunakan EcoDisc, motor sinkronisasi tanpa perseneling yang digerakkan oleh suatu penggerak frekuensi variable.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang solusi dari permasalahan yang diberikan dalami tugas kerja praktik yaitu tentang instalasi dan cara kerja dari penyambung track electric dan alat pemantau

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG

PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG Oleh : Ir, Iwan Sugiarmawan 1 Lokasi -Lokasi dengan Potensi Bahaya 82 83 2 1 Sumber Bahaya 1. Pintu lift yang terbuka disengaja atau tidak tanpa ada kereta/car nya. 2. Bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat sekaligus memindahkan muatan yang dapat digantungkan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dibagian ini akan dibahas tentang tinjauan beberapa model dari alat angkut yang sudah ada, rencana rancangan, dasar pemilihan material, spesifikasi bahan, dan rumus-rumus yang akan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya

Lebih terperinci

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT 3.1. Sejarah Perkembangan Lift Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

138 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII

138 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII Gerak Lurus 137 138 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII V Gerak Lurus Jika kamu berada di dalam mobil yang sedang berjalan dan memandang sebuah pohon di pinggir jalan, kamu akan melihat seolah-olah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERBAIKAN/PENGGANTIAN KOMPONEN YANG RUSAK PENGECEKAN CAPASITOR, DINAMO, SAKLAR TIMER PENGECEKAN INSTALASI POWER INPUT UNIT Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci Alur

Lebih terperinci

saklar pemisah (disconnecting switch)

saklar pemisah (disconnecting switch) saklar pemisah (disconnecting switch) Mochammad Facta S.T.,M.T., APP, Ph.D Tahun 2015 Referensi 1. Arisminandar A., Teknik Tenaga Listrik III: Gardu Induk, Pradnya Pramita, 1990 2. GEC Measurement, Protective

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

SIRKULASI (VERTIKAL & HORIZONTAL) PADA BANGUNAN BERTINGKAT.

SIRKULASI (VERTIKAL & HORIZONTAL) PADA BANGUNAN BERTINGKAT. Pertemuan ke-2 dan ke-3 Materi Perkuliahan : Sirkulasi ( vertikal dan horizontal) pada bangunan bertingkat yang berkaitan dengan pergerakan manusia, barang dan kendaraan. Sistem aksesibilitas dari moda

Lebih terperinci

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH UTILITAS BANGUNAN DOSEN : Ir. Edi Hari Purnomo, MT OLEH : MARDIAN SANJAYA (08106100 ) WAHYU RESTRIONO (0810610022) ARIF LUKITO (0810610033) AYU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya serta pelaksanaan proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi Colt T120 tahun 1977, maka

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana

BAB III DASAR TEORI. makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana BAB III DASAR TEORI 3.1 Water Decaunting Water Decaunting merupakan satu siklus dari rantai siklus pembuatan makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana kaleng sarden yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 56/M-IND/PER/5/2009 TANGGAL : 28 Mei 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API I. UMUM Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki

Lebih terperinci

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters Jenis transportasi vertikal 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters Tranportasi vertikal Elevator Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah : 1. Waktu menunggu (Interval, Waiting time) 2. Daya angkut

Lebih terperinci

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

Perawatan Kodak Scanner seri i2000

Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Persyaratan Sistem: Berikut ini adalah konfigurasi sistem minimum yang disarankan untuk menjalankan Kodak scanner i2400/i2600/i2800. prosesor dan memori yang direkomendasikan:

Lebih terperinci

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala Standar Nasional Indonesia Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala ICS 91.140.90 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...

Lebih terperinci

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran 1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

Pemindah gigi (derailleur) depan

Pemindah gigi (derailleur) depan (Indonesian) DM-RBFD001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah gigi (derailleur) depan SORA FD-R3000 FD-R3030 CLARIS FD-R2000 FD-R2030 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 44 TAHUN 2010 STANDAR SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA a. bahwa dalam Pasal 197 Peraturan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Jenis Jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun Dalam merancang tata letak jalur kereta api di stasiun harus disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi di lapangan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT Di susun oleh: 1. Kevin Adelin (L2F009059) 2. Rohmat Hidayat (L2F009064) 3. Alga Bagas S (L2F009065) 4. Adhi Warsito (L2F009077) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 boks Kit, yakni Kit Mekanika, Kit Hidrostatika

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASANTEORI

BAB II LANDASANTEORI BAB II LANDASANTEORI 2.1. Sejarah Perkembangan Elevator Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift, lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi

Lebih terperinci

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian Institut Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dewan Eksekutif Yuan Berdasarkan data 5 tahun terakhir dari pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT Mesin ketam adalah mesin dengan pahat pemotong bolak-balik, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakkan benda kerja menyilang terhadap jalur pahat,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 22 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman (Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700

Lebih terperinci

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES Mengenal fisik lemari es sangat diperlukan baik oleh pemilik atau calon tukang servis. Pada saat melakukan pemeliharaan terkadang kita dituntut untuk bisa membuka bagian-bagian

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 MESIN SILENT CUTTER TYPE SCR-250S Mesin cutter ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan V-belt untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu

Lebih terperinci

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 SISTEM TRANSPORTASI PADA BANGUNAN Sistem Transportasi pada bangunan,

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

ELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)

ELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil) Jawaban ( Katup Solenoid Tunggal dan Silinder Kerja Tunggal ) Alat Penyortir ( Sorting Device ) Soal : Dengan menggunakan alat penyortir, benda ditransfer dari ban berjalan satu ke ban berjalan lainnya.

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun BAB III LANDASAN TEORI A. Jenis jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun Tata letak jalur stasiun terdiri atas jalan jalan rel yang tersusun sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya. Penggambaran skema

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI NOMOR : P.45.INDO5.00401.0212 DG Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI 1 1 2 Nama-nama bagian 1 3 4 3 5 5 11 6 11 7 12 8 13 14 02/14 2.A Pemasangan / Instalasi

Lebih terperinci

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2 Nokia Speakerphone HF-200 1 2 3 4 5 6 7 Edisi 2 8 10 9 15 13 14 12 11 16 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HF-36W telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan

Lebih terperinci