PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA UKM CIRENG CAGEUR GROUP BOGOR. Oleh INTAN ANGGRAENI H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA UKM CIRENG CAGEUR GROUP BOGOR. Oleh INTAN ANGGRAENI H"

Transkripsi

1 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA UKM CIRENG CAGEUR GROUP BOGOR Oleh INTAN ANGGRAENI H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA UKM CIRENG CAGEUR GROUP BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh : INTAN ANGGRAENI H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

3 RINGKASAN INTAN ANGGRAENI, H Penerapan Sistem Akuntansi Sederhana pada UKM Cireng Cageur Group Bogor. Di bawah bimbinganh.musa HUBEIS Kondisi perekonomian di Indonesia yang kurang stabil membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan, disamping membantu mengurangi tingkat pengangguran, maka dapat dikatakan UKM merupakan salah satu kunci bangsa Indonesia keluar dari krisis. Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia 51,257 juta unit usaha, dari jumlah tersebut kurang dari 50,70 juta termasuk kategori usaha mikro, 520 ribu merupakan usaha kecil dan 39 ribu termasuk unit usaha menengah, 70% usaha unit mikro termasuk dalam kategori belum layak usaha dan belum bankable (tersentuh oleh bank). Pencatatan Keuangan sangat penting bagi sebuah unit bisnis, termasuk UKM. Pencatatan keuangan pada UKM bukan hanya menjadikan pembukuan yang baik dan rapi, akan tetapi dapat memudahkan kerjasama yang berkaitan dengan keuangan, yaitu pendanaan pada pihak ketiga (Bank) dan untuk melihat keefektifan dan keefisienan usaha. Berdasarkan rumusan permasalahan penelitian yang diteliti, maka dapat ditentukan tujuan penelitian yaitu: mengetahui kondisi pencatatan keuangan yang dilakukan UKM Cireng Cageur Group, membentuk suatu sistem yang tepat dengan transaksi keuangan pada UKM Cireng Cageur Group dan Mengetahui penghasilan atau laba yang didapat sebelum dan setelah diterapkan sistem akuntansi pada UKM Cireng Cageur Group. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara yang dilakukan terhadap karyawan produksi dan supervisor di UKM Cireng Cageur Group dan observasi. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang dilakukan melalui pencarian data yang bersifat teoritis yang ada hubungannya dengan obyek penelitian yang memanfaatkan data perusahaan yang berupa data keuangan, buku-buku pendukung teori, dan hasil penelitian terdahulu. UKM Cireng Cageur Group telah melakukan proses pencatatan yang meliputi kebutuhan biaya dan pendapatan UKM secara rinci, namun proses pencatatan tersebut tidak dilakukan sesuai kaidah sistem akuntansi secara tepat, ii

4 sehingga masih sulit untuk menilai UKM ini mendapatkan laba atau rugi.siklus sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur Group di awali dengan klasifikasi akun, membuat neraca saldo awal, membuat jurnal umum, membuat buku besar, membuat laporan laba rugi dan membuat neraca. Hasil perhitungan pada sistem akuntansi menghasilkan pendapatan pada UKM Cireng Cageur bulan Oktober 2011 sebesar Rp , dan laba pada bulan tersebut Rp ,-. iii

5 Judul Skripsi : Penerapan Sistem Akuntansi Sederhana Pada UKM Cireng Cageur Group Bogor Nama : Intan Anggraeni NIM : H Menyetujui, Dosen Pembimbing (Prof. Dr. Ir. H.Musa Hubeis,M.S., Dipl. Ing, D.E.A) NIP : Mengetahui, Ketua Departemen (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : Tanggal Lulus : iv

6 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Intan Anggraeni merupakan anak pertama dari pasangan Anggoro dan Ita Juwita, dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 09 Juni 1987.Pertama kali menginjakan ilmu pendidikan pada tahun 1991 di TK Pertiwi Cigombong dan selanjutnya menempuh pendidikan di SD Pakemitan Cicurug, di SMP Negeri 2 Cicurug, di SMU Negeri 1 Cijeruk lalu pindah kelas 2 ke SMU Negeri 3 Bogor.Penulis diterima sebagai mahasiswi Akademi Pimpinan Perusahaan di Depok melalui jalur prestasi, sehingga tidak melalui tes ujian masuk.selama menjadi mahasiswa APP, penulis pernah aktif menjadi anggota organisasi,yaitu Keluarga Mahasiswa Bogor (KMB). Pada bulan November 2008, penulis mendapatkan gelar Ahli madya di APP Depok.Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan S1 dan diterima sebagai mahasiswi Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Institut pertanian Bogor (IPB).Selain mengarungi pendidikan, ada beberapa pelatihan dan pengalaman kerja yang pernah diikuti, yaitu di PT. Indosat,Tbk Bogor bagian Staff General Affair(2008), di PT. (Persero) Angkasa Pura 2 Bandara-Soekarno Hatta bagian Penagihan Piutang (2008), di PT.Cosma Mitra Sejahtera Bogor sebagai Staff Kesekretariatan (2009) dan di Bank CIMB Niaga Bogor sebagai Teller(2010). Pada tahun 2011, penulis melaksanakan penelitian di kota Bogor dengan judul skripsi Penerapan Sistem Akuntansi Sederhana pada UKM Cireng Cageur Group Bogor v

7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTyang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi berjudul Penerapan Sistem Akuntansi Sederhana pada UKM Cireng Cageur Group Bogor adalah penelitian penulis yang dilaksanakan pada bulan Agustus November 2011 dan bertempat di UKM Cireng Cageur Group yang beralamat di Jalan Ceremai Bantarjati Kaum RT.001/012, Kelurahan Bantarjati, Bogor Utara Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun berharap dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Bogor, Maret 2012 Penulis vi

8 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan segala berkah dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1. Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing,DEA sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan arahan selama proses penulisan dan penelitian ini. 2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut., MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan pada penelitian ini. 3. Bapak Didin Jaenudin sebagai pemilik UKM Cireng Cageur Group yang telah memberikan kesempatannya kepada penulis untuk melakukan penelitian di UKM ini. 4. Bapak Yadi sebagai Supervisor UKM Cireng Cager Group yang telah banyak membantu dalam mengumpulkan informasi dan bahan-bahan yang diperlukan penulis di UKM ini. 5. Kedua orangtua tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik motivasi, materi dan doa yang tiada henti-hentinya. 6. Teman-teman Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Program Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan masukannya, sehingga penelitian ini dapat selesai. Bogor, Maret 2012 Penulis vii

9 DAFTAR ISI RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi UCAPAN TERIMA KASIH... vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 6 II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi UKM Pada UMKM Kelebihan dan Kekurangan UKM, atau Industri Kecil Pengertian Akuntansi Akuntansi Berbasis Komputer Microsoft Excell Jenis Perusahaan Pengertian Lembaga Keuangan Akun Kode Akun Laporan Keuangan Penelitian Terdahulu Yang Relevan III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum UKM Cireng Cageur Grup Macam-macam rasa isi Cireng yang diproduksi Aspek Produksi Aspek Pemasaran Aspek Keuangan Aspek Organisasi viii

10 4.2 Sistem Akuntansi di UKM Cireng Cageur Group Proses Pembentukan Model Sistem Akuntansi Klasifikasi Akun Neraca Saldo Awal Jurnal Umum Buku Besar Laporan Laba Rugi Neraca Harga Pokok Produksi Siklus Kerja Model Sistem Akuntansi Penerapan Sistem Akuntansi Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

11 DAFTAR TABEL No Halaman 1. Data Koperasi dan UMKM kota Bogor tahun Kelebihan dan Kekurangan UKM/IK Analisis Kekuatan dan Kelemahan UKM Contoh Kode Numerial Kode Kelompok Contoh Kode Kelompok Contoh Kode Blok Nomor dan nama akun x

12 DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Aspek Organisasi Pencatatan UKM Cireng Cageur Group Siklus Kerja Sistem Akuntansi xi

13 No DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Bagan dan Saldo Awal Akun UKM Cireng Cageur Group Bagan Jurnal Buku Besar UKM Cireng Cageur Group Bagan Buku Besar Bagan Laporan Laba Rugi Bagan Neraca Kuesioner UKM Cireng Cageur Group Proses Pembuatan Cireng xii

14 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Kedua sumber daya tersebut merupakan aset yang paling berharga dalam proses pembangunan Indonesia. Akan tetapi, kondisi perekonomian di Indonesia saat ini kurang stabil, maka membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan, disamping mengurangi tingkat pengangguran UKM juga memegang peranan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Peranan tersebut, yaitu menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi masyarakat, maka dapat dikatakan UKM merupakan salah satu kunci bangsa Indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak mampu bertahan, tetapi seiring itu banyak pula UKM yang berdiri.ukm yang tidak mampu bertahan, pada umumnya dikarenakan adanya beberapa kendala pada tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen, SDM, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan pembiayaan usaha alias modal usaha.kebutuhan modal sangat terasa pada saat seseorang ingin memulai usaha baru. Alhasil, biasanya bila motivasinya kuat, seseorang akan tetap memulai usaha kecil tetapi dengan modal seadanya.pada usaha yang sudah berjalan, modal tetap menjadi kendala lanjutan untuk berkembang.masalah yang menghadang usaha kecil menyangkut kemampuan akses pembiayaan, akses pasar dan pemasaran, tata kelola manajemen usaha kecil serta akses informasi.kesulitan usaha kecil mengakses sumber-sumber modal karena keterbatasan informasi dan kemampuan menembus sumber modal tersebut.padahal pilihan sumber modal sangat banyak dan beragam. Lembaga keuangan bank adalah sumber modal terbesar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil.namun untuk bermitra dengan bank, usaha kecil dituntut menyajikan proposal usaha yang feasible atau layak usaha dan menguntungkan.disamping itu lembaga keuangan bank mensyaratkan usaha

15 2 kecil harus bankable alias dapat memenuhi ketentuan bank.inilah persoalannya akibat bank berlaku prudent atau hati-hati, maka makin mempersulit usaha kecil untuk mengakses sumber modal. Usaha kecil yang sulit mengakses bank akan mencari jalan pintas. Kemana lagi kalau bukan kepada para pelempar uang alias rentenir, tetapi usaha kecil harus rela dengan biaya uang yang mencekik. Ada anggapan keliru seolah olah usaha kecil tidak mempermasalahkan biaya bunga yang tinggi dari rentenir.mereka terpaksa memakai uang rentenir karena akibat sulit mengakses modal dari bank. UKM yang menghasilkan laba yang besar, tidak menjadi jaminan mendapatkan pinjaman dari Bank dikarenakan sulitnya investor yang bersedia untuk meminjamkan atau menanamkan modalnya pada UKM.Alasan yang mendasar adalah UKM tersebut tidak dapat menunjukkan bukti operasional dan keuntungan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan selain untuk menarik investor, merupakan memang tahap awal dari penerapan akuntansi yang akan menghasilkan informasi dan mempunyai peranan penting, baik untuk penyusunan perencanaan, pengendalian, maupun untuk pengambilan keputusan keuangan. ( 19 Januari 2012) Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia 51,257 juta unit usaha (Badan Pusat Statistik ), dimana 50,70 juta termasuk kategori usaha mikro, 520 ribu usaha kecil dan 39 ribu unit usaha menengah. Sebanyak 70% usaha unit mikro termasuk dalam kategori belum layak usaha dan belum bankable (tersentuh oleh bank), kata Agus Muharrom/Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi dan UKM, di Jakarta.(Syaifullah, M (2009).Pameran Kredit Perdana Akan Kucurkan Rp 2 Triliun. ( Kredit-Perdana-Akan-Kucurkan-Rp-2-Triliun.03 Desember 2009). Salah satu daerah yang mengalami pertumbuhan peningkatan UKM adalah daerah Kota Bogor.Secara umum pertumbuhan UKM di Bogor meningkat dalam beberapa tahun ini.meningkatnya pertumbuhan UKM tidak lepas dari dukungan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) setempat, yaitu adanya pelatihan teknis kepada

16 3 pelaku UKM secara terus menerus, mencarikan mitra pembeli hasil produk UKM dan menyalurkan permodalan bagi unit usaha yang dinilai potensial. Beberapa kendala yang masih membayangi pertumbuhan UKM, yaitu kurangnya wawasan pelaku usaha, buruknya kemampuan di bidang produksi dan pemasaran, serta masalah permodalan.banyak pelaku UKM di Bogor masih belum mampu menerapkan sistem keuangan yang rapi dan teratur, sehingga sebagian pelaku UKM sulit mendapatkan bantuan Pinjaman dari Bank. Jika dilihat dari data yang dikeluarkan Disperindagkop jumlah UKM dan Koperasi di Bogor telah mencapai 50 ribu lebih pelaku usaha, yang bila dikelola dengan lebih baik dapat tumbuh lebih pesat, sehingga secara langsung dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Bogor. (bataviase.co.id, 2010). Berikut jumlah Koperasi dan UMKM kota Bogor tahun 2008 sampai dengan 2011 yang didapatkan langsung pada Dinas Koperasi dan UKM kota Bogor tercantum pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Data koperasi dan UMKM kota Bogor tahun Sumber : Dinas Koperasi dan Ukm kota Bogor, 2012 Dari data Tabel 1 diatas terlihat UKM kota Bogor mengalami kenaikan setiap tahunnya sebanyak 1 persen begitu juga perencanaan tahun berikutnya. Dari hasil wawancara dengan Ibu Ani salah satu pengurus dibagian seksi dinas Koperasi dan UKM kota Bogor bahwa pada tahun 2008UKM dengan jumlah merupakan 6 persen dan ditahun 2010 mengalami peningkatan sebanyak 1

17 4 persen sehingga menjadi 7 persen dengan jumlah dan pada tahun 2011 masih diangka 7 persen sebanyak dan direncanakan ditahun ini pun meningkat sebanyak 1 persen sehingga jumlahnya menjadi begitu juga dengan tahun-tahun berikutnya. Kenaikan sebanyak 1 persen diperkiraan bisa mencapai 300 UKM yang harus dilakukan pembinaan sehingga didapatkan kenaikan sesuai dengan perencanaan. Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Bogor tentunya tidak luput dari peran Disperindagkop kota Bogor dan Pihak Bank yang telah ditentukan. Pembinaan itu berupa pelatihan-pelatihan bimbingan proposal, manajemen usaha, memberikan pemasok produk, kapasitas SDM, dan akses modal. Pembinaan dilakukan satu kali dalam setahun apabila mendapatkan anggaran sebanyak Rp50juta, akan tetapi apabila mendapat anggaran sebanyak Rp100juta dilakukan pembinaan sebanyak dua kali dalam setahun. Bogor sangat berpotensi dalam perkembangan bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UKM).Mengingat sering dijadikan tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Untuk itu, data terbaru pertumbuhan UKM di Kota Bogor di tahun 2011 pertumbuhannya naik 7 persen dari jumlah sebelum yang tersebar di 6 kecamatan kota Bogor. Menurut Kepala kantor Koperasi dan UMKM Kota Bogor Adang Rahmat. "Bahkan produk UKM asli Bogor, diperkenalkan ke pasar nasional sampai internasional", Namun diakuinya Pemkot Bogor masih terbatas melakukan pembinaan terhadap UKM.Selain terbatas anggaran, program pengembangan dan pembinaan juga membatasi jumlah UMKM.Persoalan klasik yang masih menghantui UMKM di kota Bogor adalah permodalan dan pemasaran. "kami tetap memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mengikuti program pembinaan", ungkap Adang Rahmat.Pesatnya perkembangan UMKM di kota Bogor, mengingat kota bogor, menjadi salah satu tujuan wisata baik kuliner, maupun wisata belanja. Akibatnya perkembangan disektor ini pun menjadi surga bagi UMKM untuk terus mengembangkan produknya mulai dari industri makanan dan minuman, home industry dan berbagai varian produk lainnya khas Bogor. Apabila sektor UMKM ini terus meningkat, Kepala Koperasi dan UMKM kota Bogor Adang Rahmat optimis

18 5 PAD dari sektor jasa akan terus meningkat. ( Persoalan klasik adalah permodalan dan pemasaran. Permodalan dasar utamanya yaitu karena sistem akuntansi yang belum diterapkan, dikarenakan UKM banyak mengalami kendala dalam pembuatannya, yaitu minimnya ilmu yang dimiliki tentang sistem akuntansi dan hal itu merupakan kendala sebagian besar yang dihadapi oleh beberapa UKM, dengan kata lain, tidak mengerti harus bagaimana, apa yang harus dipersiapkan, dan bagaimana menerapkannya. Hal serupa ditemui pada UKM Cireng Cageur Group, yang belum menerapkan sistem akuntansi.pada saat ini, UKM Cireng Cageur group pencatatan keuangannya hanya sebatas pemasukan dan pengeluaran yang hanya dicatat sederhana pada buku khusus laporan keuangan.pencatatan keuangan tersebut di catat per hari oleh supervisorukm Cireng Cageur Group padahal UKM Cireng Cageur Group merupakan Agen Cireng di Bogor, dan tentunya tidak sedikit distributor yang melakukan permintaan Cireng.Pencatatan keuangan tersebut dapat menjadi kendala bagi UKM Cireng Cageur group ini.untuk itu dilakukan penelitian berjudul Penerapan Sistem Akuntansi Sederhana pada UKM Cireng Cageur Group Bogor 1.2 Perumusan Masalah Pencatatan Keuangan sangat penting bagi sebuah unit bisnis, termasuk UKM. Pencatatan keuangan pada UKM bukan hanya menjadikan pembukuan yang baik dan rapi, akan tetapi dapat memudahkan kerjasama yang berkaitan dengan keuangan, yaitu pendanaan dan pihak ketiga (Bank) dan disamping untuk melihat keefektifan dan keefisienan usaha makaperumusan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana transaksi pencatatan keuangan yang dilakukan pada UKM Cireng Cageur Group? 2. Sistem Akuntansi bagaimanakah yang dapat diterapkan pada kegiatan transaksi keuangan pada UKM Cireng Cageur Group? 3. Bagaimana penghasilan atau laba yang didapat sebelum dan setelah diterapkan sistem akuntansi pada UKM Cireng Cageur Group?

19 6 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, maka dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kondisi pencatatan keuangan yang dilakukan UKM Cireng Cageur Group. 2. Membentuk suatu sistem yang tepat dengan transaksi keuangan pada UKM Cireng Cageur Group. 3. Mengkajipenghasilan, atau laba yang didapat sebelum dan setelah diterapkan sistem akuntansi pada UKM Cireng Cageur Group. 1.4 Ruang lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan model penerapan sistem akuntansi berdasarkan data dan informasi yang dimiliki pada UKM Cireng Cageur Group. Penelitian ini dilakukan pada bulan September -November 2011 dan data yang di ambil yaitu pada bulan Oktober 2011 dikarenakan Pencatatan maupun bukti-bukti dokumen secara lengkap baru dilakukan di bulan Oktober 2011.

20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi UKM Pada UMKM Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Untuk itu diperlukan penguatan kelompok UMKM yang melibatkan banyak kelompok.definisi dan UMKM berdasarkan instansi sebagai berikut: 1. Pasal 6 UU no.20 tahun 2008 tentang UMKM Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta dan itu tidak termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, serta total penjualan tahunannya paling banyak sekitar Rp300 juta. Usaha kecil adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta tidak termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, dan total penjualan tahunannya paling banyak Rp300 sampai dengan Rp2,5 milyar Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki kekayaan lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp1 milyar tidak termasuk dengan tanah dan tempat bangunan usaha, dan memiliki total penjualan tahunan paling banyak Rp2,5 milyar sampai dengan Rp50 milyar. 2. Badan Pusat Statistik (BPS) Usaha mikro adalah suatu usaha yang mempekerjakan tenaga kerja lebih kecil dari empat orang dan sudah termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar.usaha kecil adalah suatu usaha yang mempekerjakan tenaga kerja 5-19 orang.sedangkan usaha menengah adalah suatu usaha yang mempekerjakan tenaga kerja orang tenaga kerja. 3. Bank Indonesia Usaha mikro adalah suatu usaha yang dijalankan oleh masyarakat miskin, yang dimiliki oleh keluarga, bersumber daya lokal dan menggunakan teknologi yang sederhana, dan lapangan usaha nya mudah untuk keluar dan masuk. Usaha kecil adalah suatu usaha yang memiliki aset lebih kecil dari Rp200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan usaha, omset tahunan lebih kecil dari Rp1 milyar dan dimiliki oleh orang Indonesia, dan harus berbadan

21 8 hukum tidak boleh tidak. Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset lebih kecil dari Rp5 milyar untuk sektor industri, dan aset lebih kecil dari Rp600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan usaha untuk sektor nonindustri, omset pertahun lebih kecil dari Rp3 milyar. ( 2011) 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Usaha Kecil Menengah (UKM) atau Industri kecil Menurut Hubeis (2009), kelebihan dan kekurangan UKM tercantum pada Tabel 2 dan Tabel 3 yang menyajikan analisis kekuatan dan kelemahan UKM dibawah ini: Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan UKM/IK Kelebihan 1. Dasar pengembangan kewirausahaan 2. Organisasi internal sederhana 3. Mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan/padat karya (lapangan usaha dan lapangan kerja) berorientasi ekspor dan substitusi impor (perkokoh struktur industri dan perolehan devisa) 4. Aman bagi perbankan dalam memberikan kredit 5. Bergerak di bidang usaha yang cepat menghasilkan 6. Mampu memperpendek rantai distribusi 7. Fleksibilitas dan adaptabilitas dalam pengembangan usaha Sumber : Hubeis, 2009 Kekurangan 1. SDM lemah dalam kewirausahaan dan manajerial 2. Keterbatasan keuangan 3. Ketidakmampuan aspek pasar 4. Keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, prasarana dan sarana 5. Ketidakmampuan dalam menguasai informasi 6. Tidak didukung kebijakan dan regulasi memadai 7. Tidak terorganisasi dalam jaringan dan kerja sama 8. Sering tidak memenuhi standar Tabel 3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan UKM Faktor-Faktor Kekuatan Keterangan 1. Manusia a. Motivasi Mutu SDM, terutama pendidikan formal rendah, termasuk kemampuan melihat peluang bisnis terbatass b. Pasokan tenaga kerja berlimpah dan upah murah 2. Ekonomi bisnis a. Mengandalkan sumber-sumber keuangan yang mudah diperoleh b. Mengandalkan bahan baku local(tergantung jenis produk yang dibuat) c. Melayani segmen pasar bawah yang tinggi permintaanya a. Produktivitas, etos kerja dan disiplin rendah b. Penggunaan tenaga kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan mengejar target c. Sering mengandalkan anggota keluarga sebagai pekerja tidak dibayar a. Nilai tambah yang diperoleh rendah dan akumulasinya sulit terjadi b. Manajeman keuangan buruk c. Mutu produk belum memenuhi standar pasar dan pelayanan belum menjadi ukuran utama

22 9 Lanjutan Tabel 3. Sumber : Hubeis, 2009 (proporsi dari populasi paling besar) Dari ilustrasi yang dimuat pada Tabel 2 dan 3, dapat dikatakan ada empat (4) faktor umum yang mempengaruhi kegagalan usaha kecil menurut Hubeis (2009), yaitu: a. Manajerial yang tidak kompeten b. Kurang member perhatian. c. Sistem kontrol yang lemah. d. Kurangnya modal. Sedangkan yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil adalah empat (4) faktor dasar berikut. a. Kerja keras, motivasi, dan dedikasi. b. Permintaan pasar akan produk atau jasa disediakan c. Kompentensi manajerial d. Keberuntungan. Faktor keberhasilan dan kegagalan usaha kecil yang dikemukakan erat kaitannya dengan bentuk pembinaan, baik parsial maupun alternatif menurut Hubeis (2009) berikut: a. Pembiayaan parsial 1) Pengembangan model inti-plasma 2) Pengembangan modal bapak angkat, yaitu antara usaha kecil dengan perusahaan besar,ataubadanusaha Milik Negara. 3) Kemitraan usaha antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil. 4) Kepemilikan saham oleh usaha koperasi dan pembinaan rutin oleh lembaga pemerintahan terkait. b. Pembinaan Alternatif 1) Bantuan inkubasi bisnis yang melibatkan pemerintah, perguruan tinggi (PT) dan dunia usaha (pengusaha besar dan atau BUMN). 2) Pengembangan perusahaan model ventura. c. Pembuatan klinik konsultasi bisnis (KKB) di tingkat PT, perusahaan swasta dan dunia usaha (pengusaha besar dan atau BUMN).

23 10 d. Pengembangan konsep LIK(Lingkungan industry Kecil)/PIK (Perkampungan industri Kecil). 2.3 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi bersangkutan. Definisi akuntansi menurut Hidayat (2009) adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Dari definisi tersebut, akuntansi dapat dilihat sebagai proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut. a. Identifikasi. Identifikasi terhadap transaksi yang terjadi untuk membedakan apakah transaksi tersebut merupakan transaksi bisnis atau non-bisnis. Transaksi bisnis adalah kejadian atau kondisi yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas. b. Pencatatan. Pencatatan secara kronologis dan sistematis terhadap semua transaksi bisnis yang sudah diidentifikasi. c. Komunikasi. Pelaporan dan distribusi laporan keuangan yang sudah dicatat kepada pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. 2.4 Akuntansi Berbasis Komputer Perkembangan zaman banyak berpengaruh terhadap bidang teknologi, yang dapat dilihat pada awal tahun 1990-an maraknya penggunaan komputer pribadi. Pengguna komputer di Indonesia mulai mengenal program aplikasi akuntansi berbasis sistem operasi DOS (disk operating system).saat itu program yang paling popular adalah DacEasy Accounting (DEA).DEA merupakan pertama yang dikenal dan diajarkan di beberapa perguruan tinggi maupun lembaga kursus.sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, sistem operasi komputer mulai bergeser ke Windows. Program aplikasi lain mulai dikenal seperti MYOB, Peachtree, Accpacc, Simply Accounting, Platinum,

24 11 Accounting Professional, dan QuickBook yang merupakan produk luar negeri. Program aplikasi akuntansi buatan Indonesia antara lainaccurate2000, Zahir Accounting, dan Jamparing (Arifin, 2008). Program tersebut pada dasarnya dibuat massal dan siap dioperasikan untuk mengolah data akuntansi untuk perusahaan dagang atau jasa.jarang sekali program aplikasi akuntansi yang dibuat untuk keperluan perusahaan manufaktur. Prosedur pengoperasian setelah program terpasang dikomputer, yaitu pengguna melakukan pengaturan awal periode akuntansi, menyiapkan nama akun, nama pemasok, nama pelanggan, pencatatan data barang, mengatur akun penghubung dan saldo awal. Setelah pencatatan data awal selesai, pengguna sudah dapat mencatat transaksi dan hanya sebagian kecil transaksi yang dicatat dalam jurnal seperti akuntansi manual. Hanya dengan sekali input data, pengguna sudah dapat memperoleh laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi, buku besar, rincian piutang maupun hutang, mutasi barang dan sebagainya setiap saat diperlukan (Arifin, 2008). 2.5 Microsoft Excell 2007 Menurut Triastuti 2007, banyak sekali para pelaku bisnis yang menggunakan Microsoft excel 2007untuk menyelenggarakan sistem akuntansi pada perusahaannya. Penggunaannya sangat mudah dan fleksibel, serta banyak sekali manfaat yang dapat diambil.dibandingkan dengan sistem manual, komputerisasi jelas banyak memberikan keuntungan, disamping efisiensi waktu dan tenaga, mendapatkan kemudahan untuk mengakses data dan sehingga data menjadi akurat.data-data dari setiap perusahaan pasti berbeda-beda, dengan Microsoft Excel 2007, dapatdenganmudah menyesuaikan dengan kebutuhan.microsoft excel merupakan salah satu program yang ada dalam Microsoft Office System. Versi terbarunya adalah Microsoft Office Office 2007 mencakup aplikasi baru dan server-side tools. Kepala di antara ini adalah Groove, sebuah kolaborasi dan suite komunikasi untuk usaha kecil, yang awalnya dikembangkan oleh Jaringan Groove sebelum diakuisisi oleh Microsoft pada tahun Juga termasuk adalah Office SharePoint Server 2007, revisi utama untuk platform server untuk aplikasi Office, yang mendukung " Excel Services", sebuah arsitektur client-server untuk mendukung workbook

25 12 Excel yang dibagi secara real time antara beberapa mesin, dan juga dapat dilihat dan diedit melalui halaman web. Menurut Arifin (2008), data akuntansi pada Excel tetap mengikuti siklus akuntansi seperti akuntansi manual, namun tidak serta merta sama persis seperti akuntansi manual. Otomatisasi siklus akuntansi dengan Excel berawal dari jurnal transaksi.dari kejadian tersebut laporan keuangan secara otomatis sudah terisi. Dengan demikian, setiap transaksi secara otomatis akan mempengaruhi neraca atau laporan laba rugi. Proses akuntansi ini tidak lagi memerlukan proses posting, pembuatan neraca lajur, jurnal penyesuaian dan sejenisnya untuk menghasilkan neraca dan laporan laba rugi setelah pajak. Dalam hal ini tidak perlu repot menyusun buku besar karena data historis setiap akun atau rekening sudah secara otomatis terisi melalui jurnal transaksi. 2.6 Jenis Perusahaan Menurut Hidayat (2009) Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi dimana sumber daya (input) diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi pelanggan.pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan yang membeli barang atau jasa untuk mendapatkan manfaat dari pembelian barang atau jasa tersebut. Dalam hal ini dapat disimpulkan, bahwa sebuah aktivitas bisnis kecil maupun besar yang menghasilkan produk atau jasa dari sumber daya yang dimiliki untuk dijual kepada pelanggan yang disebut perusahaan. Umumnya, tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba, atau keuntungan dari penjualan produk atau jasa tersebut, kendati banyak juga perusahaan nirlaba yang tidak bertujuan mencari keuntungan.perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan, terdapat beberapa jenis perusahaan, yang secara umum dibagi atas perusahan manufaktur (manufacturing), perusahaan dagang (merchandising) dan perusahaan jasa (service). a. Perusahaan Jasa Dalam perusahaan jasa, perusahaan tidak memproduksi dan menjual barang, tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Jasa bersifat abstrak, maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan dan biaya

26 13 penjualan. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa tidak disebut sebagai penjualan,melainkan disebut pendapatan jasa. Contohnya; Penginapan, persewaan mobil, koperasi, dan warung internet adalah beberapa contoh perusahan jasa b. Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang tidak memproduksi barang tetapi menjual barang yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan karakteristik ini, maka pendapatan akan diperoleh dari pembelian dan penjualan barang dagangan. Perusahaan harus membeli barang terlebih dahulu untuk dijual kepada pelanggan. Contohnya; Toko buku, butik pakaian, dan toko telepon seluler adalah beberapa contoh perusahaan dagang. c. Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Dalam perusahaan jenis ini, terdapat proses produksi yang mengubah input dari sumber daya yang dimiliki menjadi output. Contohnya; Perusahaan pembuat sepatu dan konveksi adalah beberapa contoh perusahaan manufaktur. 2.7 Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (klaims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.( 2009)

27 Akun Akun merupakan catatan akuntansi secara individual untuk mencatat kenaikan atau penurunan atas unsur harta (asset), utang (liability), dan modal (capital). Contoh dari setiap kelompok akun adalah : 1. Harta: Kas, Piutang dagang, Piutang wesel, Biaya biaya dibayar dimuka, Perlengkapan, Persediaan, Tanah, Bangunan, Mesin, dan lain lain. 2. Utang: Utang Dagang, Utang wesel, Utang gaji, Utang bunga, Utang sewa, Utang iklan, Utang pajak penghasilan, utang obligasi danutang sewa guna. 3. Owner equity: Modal dan Prive. 4. Pendapatan: Penjualan, Pendapatan Jasa, Pendapatan Sewa, pendapatan bunga, Pendapatan deviden. 5. Beban: Beban gaji, Beban sewa, Beban asuransi, Beban perlengkapan, Beban iklan dan Beban penyusutan. 2.9 Kode Akun Kode akun dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpangan, serta pembebanan yang dituju pada setiap akun. Kode akun adalah pemberian tanda atau nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.sebagaimana dijelaskan diatas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpangan setiap akun. Oleh karena itu, kode akun hendaknya memiliki kriteria mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat,serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada. ( dalam Ervillia, 2009). Sistem akuntansi suatu perusahaan dalam pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi.semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleknya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan. Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode menemonik serta kode kombinasi huruf dan angka.( dalam Ervillia 2009).

28 15 1. Kode Numerial Kode Numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1,2, 3 dan seterusnya. Contoh kode akun numerial dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Contoh Kode Numerial Kode Akun Nama Akun - Harta: 1 Kas 2 Piutang usaha 3 Perlengkapan 4 Peralatan 5 Tanah 6 Gedung - Kewajiban: 7 Utang usaha 8 Utang gaji 9 Utang bank - Modal: 10 Modal - Pendapatan: 11 Pendapatan usaha 12 Pendapatan sewa - Beban 13 Beban gaji 14 Beban perlengkapan 15 Beban listrik, air, dan telepon Sumber : Kode Desimal Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakkan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok. a. Kode Kelompok kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri Tabel 5. Kode Kelompok Kelompok Akun

29 16 Lanjutan Tabel 5. Golongan Akun Jenis Akun Sumber : Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang kedua, sehingga diberi nomor urut 2, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 112. Secara rinci contoh kode kelompok dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Contoh Kode Kelompok Kode Akun Kelompok akun Golongan Akun Jenis Akun 1 Harta 11 Harta Lancar 11 Harta Lancar Kas 112 Piutang usaha 12 Harta Tetap 121 Peralatan Kewajiban 21 Utang Lancar 211 Utang Usaha Modal 31 Modal 311 Prive 4 Pendapatan 41 Pendapatan Usaha 411 Pendapatan Jasa Service 42 Pendapatan diluar usaha 421 Pendapatan Sewa 5 Beban 51 Beban Usaha 511 Beban Gaji 512 Beban Perlengkapan 52 Beban diluar usaha 521 Beban Bunga 52.. Sumber : 2010

30 17 b. Kode Blok Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomor , kewajiban diberi nomor , modal diberikan nomor , pendapatan nomor dan beban nomor Secara rinci, contoh kodeblok dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Contoh Kode Blok Kode akun Golongan akun Harta Harta lancer 101 Kas 102 Piutang usaha Harta tetap 151 Peralatan Kewajiban Utang lancer 201 Utang usaha Utang jangka panjang 251 Utang Bank Modal 301 Modal Tn.A Pendapatan Pendapatan Usaha 401 Pendapatan jasa service Pendapatan luar usaha 451 Pendapatan sewa Beban Beban Usaha 501 Beban gaji Beban luar usaha 551 Beban bunga Sumber : 2010

31 Laporan Keuangan Laporan Keuangan menurutarif dan Wibowo (2004) adalah sarana komunikasi dari sebuah perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomi.menurut Yadiati dan Wahyudi (2006) laporan keuangan terdiri dari : a. Laporan Laba Rugi Laporan ini merupakan laporan hasil usaha yang menandingkan (matching concept) antara pendapatan dan beban. Penandingan ini akan menghasilkan kelebihan dari salah satu sisi. Jika laporan laba rugi terdapat kelebihan pendapatan dibandingkan beban, maka kelebihan ini disebut dengan laba bersih (net income/net profit). Sebaliknya, jika laporan laba rugi terdapat kelebihan beban dibandingkan pendapatan, maka kelebihan ini disebut rugi bersih (net loss). Penandingan antara pendapatan dan beban ini dilakukan dalam satu periode akuntansi b. Laporan Ekuitas Pemilik Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi perubahan ekuitas pemilik dalam jangka waktu tertentu. Dalam laporan ini harus dijelaskan tiga (3)aspekyaitu : (1) investasi awal pemilik; (2) penambahan sebagai akibat dari adanya tambahan investasi pemilik dan terjadinya laba usaha; dan (3) pengurangan sebagai akibat adanya penarikan modal (prive) atau pembagian laba (dividen). Laporan perubahan ekuitas pemilik ini akan menghasilkan perhitungan modal pemilik yang ada pada perusahaan pada periode tertentu. Sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari modal pemilik ini akan dicantumkan pada necara.

32 19 c. Neraca Neraca ini merupakan laporan yang memberikan informasi tentang posisi kekayaan perusahaan berupa keseimbangan antara aktiva dan kewajiban serta modal yang menjadi sumber kekayaan perusahaan tersebut.bentuk neraca ada yang berbentuk perkiraan (account form) yang menggambarkan format seperti persamaan akuntansi ada juga bentuk lainyaitu bentuk laporan (report form).bagian aktiva dalam laporan (report form) neraca disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas.kas pada urutan pertama, diiikuti oleh bahan kebersihan dan perlengkapan. d. Laporan Arus Kas Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi arus perputaran kas.arus kas dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu (1) arus kas dari aktivitas operasi; (2) arus kas dari aktivitas investasi; dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan.sumber penerimaan kas berasal dari pelanggan dan pembayaran kas berkaitan dengan pembayaran beban operasi dan pembayaran kepada kreditor, kalau dibandingkan dengan laba bersih akan terdapat perbedaan dengan informasi yang disajikan dalam arus kas dari aktivitas operasi ini. Hal ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu diterima atau dibayar tunai dengan uang kas. Arus kas dari aktivitas investasi memberikan informasi berkaitan penggunaan uang kas untuk pembelian atau penerimaan uang dari penjualan aktiva tetap Penelitian Terdahulu Yang Relevan Ervillia (2009) dalam Skripsinya yang berjudul Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor), menyelesaikan proses pembentukan model sistem akuntansi di UKM Waroeng Cokelat yang dimulai dari klasifikasi akun,

33 20 pembentukan form neraca saldo awal, jurnal umum, buku besar, laporan laba rugi dan neraca. Model sistem akuntansi yang telah dibuat dan disesuaikan dengan transaksi keuangan UKM Waroeng Cokelat, antara lain Neraca Saldo Awal, Jurnal Umum, Buku Besar, Laporan Laba Rugi dan Neraca. Fansuri (2006) dalam Skripsinya yang berjudul Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil Menegah (Studi Kasus UKM OZI Aircraft Model Bogor). Peneliti mengembangkan sistem akuntansi yang telah ada dan kemudian mengukur efektifitas dan efisiensi sistem yang dibuat berdasarkan input, process, output, benefit, dan impact.hasil dari penelitian ini adalah model sistem akuntansi yang dibuat berdasarkan pada transaksi yang sering digunakan UKM Aircraft Model. Model sistem akuntansi ini dibuat berdasarkan pada pedoman pencatatan keuangan yang berlaku secara umum, antara lain : Neraca Saldo Awal, Jurnal Umum, Buku Besar, Laporan Laba/rugi, Neraca, Laporan Arus Kas, Format Pengendalian Persediaan /Stok, dan Kartu File, disertakan juga format penentuan harga pokok produksi untuk setiap produksi barang jadi.

34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Tujuan awal pembentukan suatu unit usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan.namun dalam prakteknya banyak juga pelaku usaha yang kandas di tengah jalan, penyebabnya karena ketidakmampuan unit usaha tersebut untuk bersaing dengan pesaing-pesaingnya.untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang untuk membuat sebuah unit usaha.dalam hal ini berbagai aspek harus dikelola dengan baik, seperti proses produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan yang terpenting adalah sistem pengelolaan keuangan yang rapi dan teratur. Saat ini masih banyak UKM yang belum menjalankan aspek-aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, khususnya aspek pengelolaan keuangan yang rapi dan teratur.kebanyakan UKM yang ada masih menggunakan sistem keuangan yang sangat sederhana, sehingga pencatatan aliran uang belum terekam dengan baik.hal itulah yang mendorong mengapa penelitian ini perlu dilaksanakan pada sebuah UKM tentang bagaimana penerapan sistem akuntansi yang benar dan sesuai dengan aktivitas keuangannya. UKM sudah pasti memiliki aktivitas keuangan berupa transaksi-transaksi penerimaan maupun pengeluaran dalam tiap periode tertentu. Langkah awal yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalan dasar yang terdapat pada UKM Cireng Cageur Group, yang setelah di diidentifikasi didapatkan kendala dalam permodalan. UKM Cireng Cageur group didalam permodalannya yaitu masih membutuhkan modal tambahan yang tentunya disini membutuhkan pihak ketiga yaitu lembaga keuangan (Bank). Syarat-syarat peminjaman modal kepada bank yaitu yang paling penting dengan adanya bukti-bukti transaksi atau berupa dokumen laporan keuangan, karena lembaga keuangan akan memudahkan memberikan pinjaman kepada UKM yang mempunyai syarat tersebut terlebih lagi UKM yang sudah memiliki sistem akuntansi.ukm Cireng cageur Group belum memiliki laporan keuangan yang

35 22 sesuai dengan kaidah akuntansi yang tepat, sehingga diperlukan sistem akuntansi yang tepat. Pembentukan model sistem akuntansi yang akan diterapkan, disesuaikan berdasarkan pada sistem akuntansi perusahaan pada umumnya. Akun-akun yang telah disusun dan dikelompokan akan menjadi akun referensi dari penulisan transaksi-transaksi yang terdapat pada UKM dalam jangka waktu tertentu. Model yang dibentuk tentu didasarkan pada kemampuan UKM tersebut.beberapa hal yang akan menjadi dasar pembentukan model tersebut adalah kemudahan mengakses, tingkat keefektifan dan keefisienan model tersebut. Tahapan berikutnya yang menjadi perhatian adalah tahap bagaimana model sistem akuntansi tersebut dapat diterapkan pada UKM dalam jangka waktu tertentu. Satu hal yang menjadi perhatian khusus adalah jangka waktu yang dilakukan akan mewakili akun-akun yang telah disusun dalam model dengan rujukan dari transaksi-transaksi keuangan yang rutin dilakukan. Pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan pada aturan model yang telah dibentuk dan dikonversi sebagai sistem akuntansi yang layak, baik dalam praktek maupun teoritisnya. Penelitian dilakukan dengan rencana yang tentunya telah disusun sebelumnya.untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 1. UKM Cireng Cageur Group Permasalahan Permodalan Hubungan dengan Lembaga keuangan Kebutuhan Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Penerapan Sistem Akuntansi

36 23 Gambar 1.Kerangka pemikiran penelitian Penelitian dilakukan di UKM Cireng Cageur Grup, yang telah memiliki pengaturan manajemen, baik dari sisi keuangan, pemasaran dan produksi dikelola secara efektif dan efisien.pada penelitian ini, kondisi UKM diamati dari kondisi pencatatan keuangan yang telah dilakukan selama ini. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Cireng Cageur Group yang berlokasi di Jalan Ceremai Bantarjati Kaum RT.001/012, kelurahan Bantarjati, Bogor Utara Waktu penelitian ±3bulan, yaitu bulan September hingga November Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari : 1. Wawancara yang dilakukan terhadap karyawan produksi dan supervisor di UKM Cireng Cageur Group yang ditampilkan pada Lampiran Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas produksi yang dilakukan para pekerja dalam menghasilkan produk. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang dilakukan melalui pencarian data yang bersifat teoritis yang ada hubungannya dengan obyek penelitian yang memanfaatkan data perusahaan yang berupa data keuangan, buku-buku pendukung teori, dan hasil penelitian terdahulu. 3.4 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan berdasarkan teori sistem akuntansi jenis perusahaan manufaktur yang telah berlaku secara umum,disamping berdasarkan pada model sistem akuntansi yang akan dibentuk sebagai alat pencatatan transaksi keuangan pada sebuah UKM. Model sistem akuntansi tersebut dibentuk dengan menggunakan Microsoft Excel yang merancang sistem akuntansi terintegrasi antar satu jurnal dengan jurnal lainnya.metode analisis data menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif.

37 24 1. Pengumpulan Dokumen Bukti Transaksi Keuangan Pengumpulan bukti transaksi dilakukan sebagai langkah awal pembentukan model sistem akuntansi dengan caramengklasifikasikan transaksi sebagai akun yang terperinci. Beberapa dokumen yang akan dikumpulkan adalah: a. Bukti Harga Pokok Produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) b. Bukti Penjualan c. Bukti Kas Masuk d. Bukti Kas Keluar 2. Pengkodean Akun Pengkodean dilakukan untuk mengklasifikasikan akun pada kode akun yang sesuai.pengkodean didasarkan pada pengklasifikasian yang terdapat pada sistem akuntansi perusahaan manufaktur: a. Nomor akun 1 untuk golongan akun harta atau aktiva b. Nomor akun 2 untuk golongan akun hutang atau liabilitas c. Nomor akun 3 untuk golongan akun modal atau equitas d. Nomor akun 4 untuk golongan akun penjualan e. Nomor akun 5 untuk golongan akun beban atau biaya f. Nomor akun 6 untuk golongan akun pendapatan atau biaya lain-lain 3. Pembuatan Neraca Saldo Awal Neraca saldo dibuat didasarkan pada sisa atau saldo awal.saldo awal ini didapatkan berdasarkan saldo akhir pada periode tertentu sebelumnya yang dilakukan dengan proses tutup buku. 4. Pembuatan Jurnal Umum Pembuatan jurnal umum dilakukan sebagai alat pencatatan seluruh transaksi yang terjadi pada UKM pada jangka waktu tertentu.jurnal umum dibuat berdasarkan pada dokumen bukti transaksi dan dicatat sebagai akun yang sesuai. Sedangkan nominal yamg tertera akan dicatat sebagai debet maupun kredit sesuai dengan saldo normal akun transaksi tersebut.

38 25 5. Pembuatan Buku Besar atau Posting Buku besar dirancang sebagai akun pengendali dari setiap akun yang dimiliki.dalam buku besar dapat digambarkan bertambah dan berkurangnya suatu akun dari suatu transaksi periode tertentu, serta menghitung saldo akhir yang dihasillkan pada akhir periode tertentu. 6. Pembuatan Laba/Rugi Laporan laba/rugi disusun untuk mengetahui laba/rugi perusahaan.unsur dari laporan laba/rugi adalah pendapatan dan beban yang dihasilkan pada suatu periode tertentu. 7. Pembuatan Neraca Neraca disusun untuk mengetahui posisi harta, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Neraca menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola harta, kewajiban dan ekuitas pada suatu periode tertentu.

39 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum UKM Cireng Cageur Grup UKM Cireng Cageur Group pertama didirikan sekitar tahun 1998 di Bogor oleh Bapak Didin Jaenudin sebagai UKM yang bergerak dibidang makanan yang memproduksi Cireng.UKM Cireng Cageur Group berlokasi Jalan Ceremai Bantarjati Kaum RT.001/012, kelurahan Bantarjati, Bogor Utara Sebelum mendirikan UKM ini, Bapak Didin merupakan seorang supir yang bekerja di Institut Pertanian Bogor. Dikarenakan pendapatan perbulan masih kurang dari cukup, maka dari itu beliau mempunyai ide untuk mencoba membuka usaha sendiri dengan memproduksi Cireng yang lain dari biasanya. Pada saat Bapak Didin mencoba membuka usaha Cireng, beliau masih bekerja sebagai supir, sehingga disamping bekerja, beliau juga membuka usaha.pada awalnya, usaha yang diciptakan hasil dari ide beliau itu mengalami kegagalan, karena masyarakat belum mengenal produk Cireng dengan isi berbagai rasa yang diciptakan Bapak Didin.Kegagalan tersebut merupakan keputusasaan dalam melanjutkan usaha Cireng, sehingga hasil produksi cireng disebarkan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat dengan selembar nomor telepon Bapak didin dengan harapan apabila ada beberapa yang berminat dapat dengan mudah menghubungi beliau.kemudian setelah itu beliau tidak melanjutkan usaha cireng tersebut.akan tetapi, Keesokan harinya ketika beliau sedang bekerja sebagai supir, ternyata masyarakat yang sudah mencicipi Cireng yang disebar berdatangan kelokasi tempat dijualnya cireng yang pada saat itu menggunakan gerobak di Taman Kencana Bogor dan menghubungi Bapak Didin.Dari situ banyak masyarakat yang berdatangan, sehingga menarik beberapa orang yang mau melakukan usaha Cireng isi dengan mengambil produksinya dari Bapak Didin Jaenudin.Pada saat ini produksinya mencapai dari total 15 pabrik yang dimiliki Bapak Didin Jaenudin Macam-macam rasa isi Cireng yang diproduksi UKM Cireng Cageur Grup memproduksi berbagai macam isirasa pada Cireng yaitu ada 10 macam rasa seperti Kacang Pedas (KCP), Ayam Pedas

40 27 (AP), Kornet Pedas (KP), Sosis Pedas (SP), Baso Pedas (BP), Keju (KJ), Kornet tidak Pedas (KTP), Abon (AB), Ati Ampela (AA), Coklat Keju (CK). Selain 10 macam rasa yang diproduksi masih ada tiga macam rasa yang diproduksi bulan September dan Oktober 2011, yaitu: a. Bulan September : 1) Jagung Kornet Pedas (JKP) 2) Jagung Kornet tidak Pedas (JKTP) b. Bulan Oktober : 1) Telur Kornet pedas (TKP) Jadi total keseluruhan yang diproduksi saat ini ada 13 isi rasa Cireng yang diproduksi oleh UKM Cireng Cageur Grup Aspek Produksi Proses produksi Cireng dilakukan yaitu dengan melalui beberapa tahapanyaitu : 1. Tahapan Pembuatan Adonan Tahapan ini merupakan pembuatan adonan yang terdiri dari empat kilogram terigu dan dua kilogramsagu dimasukkan kedalam bak besar yang sudah tercampur dengan air matang, yang kemudian digilas memakai tangan kurang lebih sekitar satu jam sampai menjadi adonan merata. 2. Tahapan Pembentukan Adonan Tahapan ini, adonan yang sudah jadi, dibuat memanjang seperti tabung yang ukurannya sekitar panjang 15cm, lebar 6cmdengan menggunakan tangan yang sudah dilapisi oleh plastik.tahapan ini adonan dibentuk seperti tabung, agar mempermudah pada tahapan berikutnya. 3. Tahapan Memipih Adonan Tahapan ini, adonan yang sudah berbentuk tabung kemudian satu persatu dipipih, atau digilas dengan alat pemipih yang terbuat dari kayu.adonan yang dipipih tidak boleh menghasilkan adonan yang tipis, atau tebal.apabila adonan yang terlalu tipis pada tahapan selanjutnya, yaitu penggilingan adonan tersebut akan terputus, atau sobek. Sebaliknya, adonan yang terlalu tebal akan sulit dalam proses penggilingan. 4. Tahapan Penggilingan Adonan

41 28 Tahapan penggilingan adalah hasil adonan yang sudah dipipih sebelumnya dan kemudian adonan tersebut digiling dengan menggunakan alat penggilingan. Hasil dari penggilingan berupa adonan akan berbentuk panjang dan tipis yang satu adonan bisa untuk membungkus 2-3 isi Cireng. 5. Tahapan Pembungkusan Isi Cireng Sebelum pembungkusan isi cireng terlebih dahulu isi cireng disajikan diatas meja besar yg sudah dilapisi plastik permanen supaya tidak kotor. Isi cireng tersebut terdapat berbagai macam rasa tiap barisnya.setelah isi cireng tersaji diatas meja, adonan yang sebelumnya sudah digiling diletakan diatas isi cireng kemudian dicetak dengan berbagai macam cetakan yang tiap cetakan berbeda-beda arti rasa. 6. Tahapan Pengemasan Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah Cireng yg sudah dicetak sesuai rasa, kemudian dimasukan kedalam boks berbentuk persegi panjang yang didalamnya terdapat berbagai macam rasa. Boks tersebut merupakan pesanan distributor dan penjualan secara langsung yang akan dilakukan pada pagi hari Aspek Pemasaran Pemasaran yang dilakukan oleh Cireng Cageur Grouppada awalnya dilakukan dengan berjualan di sekolah-sekolah, kampus maupun dijalanan.setelah banyaknya permintaan, selain terjun langsung saat ini telah menjadi agen bagi para pedagang atau distributor di daerah Bogor dan Jakarta.Pendistribusian pemasaran di UKM Cireng Cageur Group didistribustikan kepada tiga distributor yaitu kepada tempat pengolahan, Iip, dan Bobby. Dari ketiga distributor tersebut didistribusikan lagi ke 15 tempat, yaitu: 1. Tempat pengolahan membawahi Kota Bogor didaerah Ciheuleut, Jalan Sudirman, Taman Kencana, Ciawi, dan Tajur. 2. Iip membawahi Kab Bogor dan Depok didaerah Ciomas, Jasinga, Leuwiliang, Parung, dan Depok. 3. Bobby membawahi Kota Jakarta didaerah Tanah Abang, Bekasi, Slipi, Kuningan, dan Gajah Mada.

42 Aspek Keuangan Modal awal berdirinya UKM Cireng Cageur Grup Rp600 ribu Pada bulan pertama (1) berdirinya UKM ini, usaha cireng mengalami kerugian.setelah itu, pada bulan ketiga (3) UKM ini mengalami keuntungan cukup nyata.modal awal berdirinya UKM ini didapatkan dari Modal sendiri.setelah berkembangnya UKM ini menjadi 15 unit usaha, modal mengalami peningkatan menjadi Rp15 juta - Rp20 juta sudah termasuk dengan aset gerobak bagi pedagang Aspek Organisasi Struktur organisasi di UKM Cireng Cageur Group saat ini cukup baik, karena dari mulai pemilik, supervisor sampai karyawan telah memiliki job deskription yang jelas. Pembagian kerja sudah tertata rapi, sehingga setiap karyawan sudah memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing. Pada Gambar 2 diperlihatkan struktur organisasi di UKM Cireng Cageur Group. Pemilik UKM Cageur Group Supervisor Produksi Pengantaran & Belanja Bag. Masak Isi Distributor JKT Gambar 2. Struktur organisasi UKM Cireng Cageur Group a. Deskripsi Pekerjaan di UKM Cireng Cageur Grup 1) Pemilik Didin Jaenuddin merupakan pemilik dari UKM Cireng Cageur Group yang memilikitugas yaitu mengawasi dan bertangung jawab mengelola UKM Cireng Cageur Grup. 2) Supervisor

43 30 Sumaryadi merupakan Supervisor dari UKM Cireng Cageur Grup, dengan tugas mengawasi, membuat laporan keuangan mingguan, mengatur bagian produksi, dan penggajian. 3) Bagian Produksi Pada bagian produksi ini terdapatlima orang yang bekerja antara lain: i. Agus bagian membuat adonan ii. Aki bagian pencetakan iii. Sandi bagian pencetakan iv. Tandi bagian tengah (pembentukan,pemipihan dan penggilingan adonan) v. Jarkasih bagian tengah (pembentukan,pemipihan dan penggilingan adonan) 4) Bagian Pengantaran dan Belanja Bagian pengantaran dan belanja menjadi tugas Arief terhadap distributor, atau pedagang-pedagang dan juga bagian belanja bahanbahan produksi. 5) Bagian Masak Isi Cireng Ibu Yani dan Pak Marsudin memiliki tugas bagian memasak berbagai macam rasa isi cireng. 6) Bagian Distributor Jakarta Iip adalah Distibutor Jakarta yang melakukan pemesanan Cireng di UKM Cireng Cageur Grup yang dipasarkan di daerah Jakarta dan sekitarnya. 4.2 Sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur Group UKM Cireng Cageur Group dalam pencatatan keuangannya hanya mencatat sebatas transaksi pemasukan dan pengeluarannya yang relatif sangat sederhana. Pertengahan tahun, UKM ini merekrut salah satu pegawai yang mengerti akan pembukuan secara baik dan rapi, walaupun masih dilakukan secara manual, sehingga ada sedikit perubahan dalam pencatatannya. Akan tetapi, walaupun telah mengalami perbaikan, UKM Cireng Cageur Group belum menerapkan Sistem Akuntansi yang baku. Padahal UKM Cireng Cageur Grop merupakan Agen Cireng di Bogor, yang tentu banyak permintaan dari

44 31 distributor-distributor.kendala yang dihadapi akibat pencatatan keuangann sederhana dan belum di terapkan sistem akuntansi, membuat pencatatan keuangan tidak menjadi detailsehingga hasil yang didapat masih kurang akurat sesuai dengan faktanya.contoh dari pencatatan UKM Cireng Cageur Group diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 3. Pencatatan UKM Cireng Cageur Group 4.3 Proses Pembentukan Model Sistem Akuntansi Pembentukan model sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur Group dibantu dengan Software Microsoft Excel. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah pengklasifikasian nomor dan nama akun serta saldo awal akun, pembuatan jurnal, pembuatan buku besar, pembuatan laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) Klasifikasi Akun Pengklasifikasian nomor dan nama akun yang terjadi di UKM Cireng Cageur dilakukan dengan mengklasifikasikan nomor dan nama akun yang sering terjadi di UKM ini, dengan kata lain berdasarkan seringnya transaksi yang terjadi di UKM ini. Nomor akun dimulai dari angka 1 untuk kelompok harta, angka 2 kelompok hutang, angka 3 kelompok modal, angka 4 untuk kelompok pendapatan dan angka 5 untuk kelompok biaya. Nomor dan nama akun yang dipakai di UKM Cireng Cageur dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nomor dan nama akun NO AKUN& NAMA AKUN AKTIVA : 1-10 Aktiva Lancar 1-11 Kas 1-12 Rek bank 1-13 Perlengkapan 1-14 Piutang Gaji 1 Okt 2011 Saldo Rp Belanja Terigu Rp Gaji Karyawan Rp Rp Laba Rp

45 Lanjutan Tabel Piutang usaha 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1-17 Persediaan Bahan Baku 1-18 Persediaan Barang dalam Proses 1-19 Biaya Promosi dibayar dimuka 1-20 Aktiva Tetap 1-21 Peralatan Produksi 1-22 Akum. Peny. Peralatan Produksi 1-23 Mesin 1-24 Akum. Peny. Mesin 1-25 Kendaraan KEWAJIBAN : 1-26 Akum. Peny. Kendaraan 2-10 Hutang Lancar 2-11 Hutang Dagang MODAL : 3-10 Ekuitas 3-11 Modal 3-12 Laba periode Berjalan 3-13 prive PENDAPATAN : 4-10 Penjualan Barang Dagangan BEBAN : 5-10 Biaya-biaya 5-11 HPP Barang Dagangan 5-12 Gaji Karyawan 5-13 Biaya Promosi 5-14 Biaya Transportasi 5-15 Biaya Listrik 5-16 Biaya Telepon 5-17 Biaya Sewa Kendaraan 5-18 Perawatan Aktiva 5-19 Biaya Konsumsi 5-20 Biaya ATK 5-21 Biaya Bunga 5-22 Biaya Gas 5-23 Biaya Air 5-24 Biaya Listrik 5-25 Biaya sewa Garasi 5-26 Biaya sewa pabrik 5-27 Biaya sewa kendaraan 5-28 Biaya Operasional 5-29 Biaya Lain-lain Sumber : Hidayat, 2007

46 Neraca Saldo Awal Pada tabel neraca saldo awal terdapat 5 kolom akun yaitu nomor akun, nama akun, saldo awal, penempatan debet kredit, dan pengelompokan neraca atau laba rugi. Nomor dan nama akun didapatkan dari pengklasifikasian akun sebelumnya. Saldo awal merupakan transaksi terakhir sebelum transaksi selanjutnya yang akan diperhitungkan. Saldo awal biasanya didapat pada akhir bulan, sehingga perhitungan transaksi bulan selanjutnya mudah untuk dilakukan. Neraca saldo awal pada bulan Oktober 2011 terdapat beberapa akun dan jumlah saldo awal yaitu pada akun kas Rp , persediaan barang dagangan Rp , peralatan produksi Rp , akumulasi penyusutan peralatn produksi Rp , mesin Rp , akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000, kendaraan Rp , akumulasi penyusutan kendaraan Rp , hutang dagang Rp , dan modal Rp Saldo awal akun dalam pembuatannya dilakukan secara manual. Untuk mengetahui perhitungan secara rinci dapat dilihat di Lampiran Jurnal Umum Jurnal umum dibuat untuk menuliskan semua transaksi yang terjadi di UKM Cireng Cageur. Transaksi ini akan mempengaruhi nilai yang berada disisi kolom debet dan kolom kredit. Jurnal umum memiliki komponen sebagai berikut: a. Judul jurnal yang terdiri dari nama UKM Cireng Cageur Group dan tanggal periode jurnal yaitu 1 Oktober 2011 akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun. b. Kolom komentar, akan secara otomatis memberikan informasi mengenai transaksi yang terjadi pada kolom debet dan kredit. Jika kolom debet dan kredit seimbang, maka akan memberikan informasi yang berisi pencatatan transaksi seimbang dan apabila kedua kolom debet dan kredit tidak seimbang maka akan memberikan informasi berisi saldo tidak seimbang, makadicek ulang. c. Tanggal transaksi, berisi informasi tanggal berapa transaksi dilakukan. d. Kolom keterangan, berisi kolom yang tersedia untuk mencatat kegiatan transaksi selama masa periode tertentu.

47 34 e. Kolom debet dan kredit, berisi jumlah nominal dari setiap transaksi yang setiap transaksinya akan seimbang antara kedua kolom tersebut, jika pencatatan transaksinya tepat. f. Kolom jumlah debet dan jumlah kredit, berisi nilai total secara keseluruhan debet dan kredit, jika kedua kolom seimbang maka pencatatan transaksi sudah tepat. Berdasarkan total transaksi pada Jurnal Umum antara debet dan kredit didapatkan sebesar Rp Jurnal umum dalam pembuatannya dilakukan secara manual. Untuk mengetahui transaksi-transaksi pada UKM Cireng Cageur Group pada satu periode yaitu bulan Oktober 2011 dapat dilihat secara rinci di Lampiran Buku Besar Buku besar dibuat untuk mempermudah melihat transaksi-transaksi secara rinci per akunnya. Buku besar diperoleh datanya dari jurnal umum, sehingga data dalam buku besar tidak ditulis secara manual, karena sudah secara otomatis akan muncul. Buku besar menampilkan bagian-bagian berikut : a. Judul buku besar, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode buku besar akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun. b. Nomor akun, berisi tempat melihat akun yang akan dilihat. c. Nama akun akan secara otomatis keluar, ketika kita memilih nomor akun d. Saldo awal, berisi informasi awal dari sebuah akun yang diperoleh dari kolom saldo awal akun. e. Saldo akhir, berisi jumlah terakhir transaksi setiap periodenya. f. Kolom tanggal transaksi, berisi tanggal transaksi pada jurnal. g. Kolom uraian transaksi akan secara otomatis keluar, ketika kita memilih nomor akun h. Kolom jumlah debet dan jumlah kredit, berisi nilai total secara keseluruhan debet dan kredit, jika kedua kolom seimbang, maka pencatatan transaksi sudah tepat. i. Kolom saldo, berisi total saldo transaksi sebelumnya ditambah transaksi yang terjadi pada kolom debet dan kredit. j. Total merupakan hasil pengurangan dari kolom debet dan kolom kredit.

48 35 Buku Besar merupakan hasil posting dari semua akun-akun yang terdapat pada Jurnal Umum, Buku besar akun-akunnya terisi secara otomatis oleh sistem, salah satunya contohnya akun kas yang memiliki saldo awal Rp dan saldo akhir Rp Untuk mengetahui secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Laporan Laba Rugi Laporan keuangan dalam sistem akuntansi yang lainnya adalah laporan laba-rugi.laporan ini berisi informasi berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh UKM Cireng Cageur pada periode tertentu.akun-akun yang terdapat di dalam laporan ini adalah akun biaya dan pendapatan.laporan laba rugi memiliki bagian-bagian yaitu : a. Judul laporan laba rugi, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode laporan laba rugi akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun. b. Kolom keterangan, berisi akun-akun yang memiliki pengaruh didalam laporan laba-rugi. Akun-akun terdiri dari akun biaya dan akun pendapatan. c. Kolom awal periode, berisi penjumlahan dari kolom akhir periode dan periode berjalan pada masing-masing akun. d. Komponen pajak, nilainya diisi secara manual. Data yang diperoleh pada laporan laba rugi dari hasil posting buku besar, yang didalam hanya terdapat akun biaya dan pendapatan dan secara otomatis terisi oleh sistem.ukm Cireng Cageur Group mendapatkan Laba sebesar Rp dan pendapatan sebesar Rp Untuk pengetahui lebih rinci dapat dilihat pada lampiran Neraca Laporan keuangan selanjutnya adalah neraca yang berguna untuk untuk memberikan informasi aktiva dan pasiva yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu.aktiva terdiri dari harta, sedangkan pasiva terdiri dari hutang dan modal. Akun-akun yang masuk dalam neraca adalah akun harta dengan nomor

49 36 akun 1, akun hutang dengan nomor akun 2 dan modal dengan nomor akun 3. Proses pembuatan neraca dibuat dalam bentuk account. Dua kelompok besar yaitu pasiva pada sisi kanan dan aktiva pada sisi kiri dan kedua sisi ini harus sama total akhirnya pada awal periode dan akhir periode. a. Judul neraca, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode neraca akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun. b. Sisi kiri atau aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. c. Sisi kanan atau pasiva terdiri dari akun hutang dan akun modal. d. Pada kedua sisi terdapat kolom awal periode yang merupakan rujukan dari saldo awal akun. e. Nilai laba periode berjalan pada kolom periode berjalan diperoleh dari laporan laba rugi pada periode yang sama. Nilai pada kolom akhir periode pada form neraca ini akan ditransfer pada form neraca yang akan digunakan untuk laporan keuangan ke pihak eksternal UKM Cireng Cageur. Form neraca ini terdiri dari : a. Judul neraca, berisi nama UKM Cireng Cageur dan tanggal periode neraca akan secara otomatis tersedia sesuai dengan tabel saldo awal akun. b. Nomor dan nama akun ditulis secara manual dan disesuaikan dengan form neraca pada tabel sebelumnya. c. Saldo pada form ini akan otomatis muncul dan sesuai dengan nilai akhir periode pada form neraca pada tabel sebelumnya. Neraca yang terdapat pada UKM Cireng Cageur Group yaitu untuk total Aktivanya sebesar Rp dan Pasivanya sebesar Rp Untuk mengetahui secara rinci dapat dilihat pada lampiran Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi (HPP) dibuat secara sederhana dengan mempertimbangkan fokus penelitian ini yaitu pada sistem akuntansi sederhana.metode yang dipakai dalam menghitung harga pokok produksi tergantung pada sifat produksinya. Metode pengumpulan HPP terdiri dari dua, yaitu metode harga pokok pesanan (job ordercost method) dan metode harga pokok proses (process cost method). Penelitian ini memakai metode HPP secara sederhana karena tidak secara

50 37 rinci membebankan biaya-biayanya.beberapa bagian sistem akuntansi yang tidak dibuat seperti laporan arus kas dan pengelolaan persediaan. HPP yang terdapat pada UKM Cireng Cageur Group, sebagai berikut: Kebutuhan Bahan Baku : Perasa : Tepung terigu 32 kg : Rp ,- Sagu 16 kg : Rp ,- Keju : Rp ,- Coklat : Rp Ayam : Rp ,- Kornet : Rp ,- Telur Puyuh : Rp ,- Sosis : Rp Abon Sapi : Rp ,- Jagung : Rp ,- Biaya tenaga kerja 5 orang x Rp ,- : Rp ,- Biaya listrik Rp hari : Rp ,- Biaya transportasi : Rp ,- Sewa/kontrak rumah : Rp ,- + : Rp Harga Pokok Produksi untuk 2000 item : Rp. 644, Siklus kerja Model Sistem Akuntansi Siklus kerja sistem akuntansi yang dibuat pada UKM Cireng Cageur berdasarkan siklus akuntansi sederhana, atau pada umumnya. Keseluruhan sistem terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga hanya bagian tertentu saja yang dikerjakan secara manual selebihnya akan muncul secara otomatis. Pengerjaan sistem akuntansi secara manual/diketik, yaitu pada neraca awal dan jurnal kemudian laporan keuangan yang secara otomatis keluar, yaitu buku besar, laporan laba rugi dan neraca akhir. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pencatatan semua transaksi pada jurnal umum. Pada jurnal umum tanggal transaksi, keterangan transaksi, jumlah

51 38 transaksi dan pemililihan akun diisi secara manual dan akan berpengaruh pada kolom debet dalam kolom kredit. Setelah seluruh kolom pada jurnal umum diisi secara manual, kolom pada tabel buku besar akan terisi secara otomatis. Selain buku besar yang otomatis memunculkan data, neraca dan laporan laba rugi juga akan muncul secara otomatis. Berikut ini disajikan secara sederhana urutan kerja sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur pada Gambar 4. Saldo Awal Akun Jurnal Umum Buku Besar Laporan Laba Rugi Neraca Gambar 4. Siklus kerja sistem akuntansi Tahapan siklus akuntansi yang telah terbentuk adalah : 1. Tulis nama perusahaan dan tanggal periode laporan yang ingin dibuat pada bagian judul di saldo awal akun. 2. Klasifikasikan akun-akun yang sering terjadi pada suatu perusahaan dan berikan nomornya sesuai peraturan akuntansi secara umum, letakkan pada saldo awal akun. 3. Klasifikasikan akun-akun yang ada ke dalam neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan akuntansi secara umum. 4. Tuliskan saldo akhir periode sebelumnya, atau saldo awal periode yang akan dibuat pada saldo awal tahun.

52 39 5. Tuliskan transaksi-transaksi yg terjadi pada periode yang akan dibuat pada jurnal umum dan pilihlah akun-akun yang berpengaruh kemudian diklasifikasikan pada kolom debet dan kredit 6. Jika pada peroide yang sedang berjalan ada pajak yang dibayarkan, maka tuliskan di laporan laba rugi 7. Pada tahap terakhir informasi dapat dilihat pada sistem keuangan yang tersedia. 4.5 Penerapan Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang telah dibuat didalam Microsoft Excel, sistem akuntansi tersebut dapat diterapkan pada UKM Cireng Cageur. Nomor dan namaakun terlebih dahulu telah dibuat untuk menyesuaikan dengan transaksi yang sering terjadi di UKM Cireng Cageur. Seluruh transaksi yang dimasukkan kedalam sistem akuntansi ini didapatkan dari data pembukuan UKM Cireng Cageur secara rinci. Sistem akuntansi pada neraca awal dan jurnal umum diisi secara manual.data transaksi yang diisikan pada neraca awal dan jurnal umum yaitu data bulan Oktober 2011 di UKM Cireng Cageur.Data bulan Oktober 2011 dipilih, karena transaksi pada bulan ini masih up to date,sehingga dapat menggambarkan kondisi UKM saat ini.data keuangan UKM Cireng Cageur berupa buku catatan pembukuan baik itu yang berisi data pendapatan, maupun data pengeluaran UKM. Neraca awal dan jurnal umum yang telah diisikan secara manual maka secara otomatis terlihat hasilnya pada laporan keuangan buku besar, neraca, dan laporan laba rugi.berdasarkan sistem akuntansi yang dibuat, maka data bulan Oktober 2011 di UKM Cireng Cageur dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Total nominal pada jurnal umum, baik sisi kredit, maupun dari sisi debet Rp Pada buku besar dapat dilihat transaksi yang terjadi yang mempengaruhi suatu akun. Salah satu contohnya akun kas saldo awalnya sebesar Rp dan saldo akhir Rp Saldo awal diperoleh dari neraca saldo awal akun dan saldo akhir diperoleh dari hasil transaksitransaksi pada jurnal umum. 3. Pendapatan UKM Cireng Cageur Group sebelum menggunakan sistem

53 40 akuntansi sederhana pada bulan Oktober 2011 mendapatkan pendapatan sebesar Rp dan laba sebesar Rp dan setelah diterapkan sistam akuntansi sederhana pada laporan laba rugi jumlah pendapatan yang di peroleh pada UKM Cireng Cageur bulan Oktober 2011 Rp dikurang biaya-biaya sebesar Rp menghasilkan laba Rp ,-. Pendapatan sebelum menggunakan sistem sebesar Rp diperoleh dari total penjualan selama bulan Oktober Pihak UKM hanya mengetahui bahwa total pendapatan sama dengan total penjualan. Bagi UKM total penjualan dikurang total pengeluaran merupakan total laba bersih yang diperoleh. Sedangkan pada sistem akuntansi total penjualan barang dagang harus dikurang dengan HPP barang dagang yang hasil dari pengurangan tersebut merupakan laba kotor. Kemudian Laba kotor dikurang dengan semua pengeluaran seperti biaya-biaya dan pajak (bila terdapat biaya pajak) merupakan laba bersih. Berikut Laporan Laba Rugi sebelum menggunakan sistem akuntansi : Penjualan barang dagang Rp Biaya pengeluaran Rp Laba Bersih Rp Pendapatan dan laba yang diperoleh sebelum diterapkan sistem akuntansi lebih besar daripada setelah menggunakan akuntansi, dikarenakan pihakukm tidak memperhitungkan biaya-biaya seperti biaya salah satu karyawan yang tidak dibayarkan dikarenakan masih adanya hubungan keluarga, kemudian biaya transportasi yang tidak diperhitungkan dengan alasan jarak yang masih dekat dan biaya konsumsi. 4. Nilai neraca pada awal periode(1 Oktober 2011) baik dari sisi aktiva maupun pasiva Rp Jumlah itu terdiri dari aktiva yang berjumlah Rp dan aktiva tetapnya Rp , hutang dagang senilai Rp dan jumlah modal sebesar Rp Harga pokok produksi per unit Cireng seluruh rasa di UKM Cireng Cageur adalah Rp. 644,7.

54 Implikasi Manajerial 1. Secara Teknis Dengan menggunakan sistem akuntansi sederhana pada UKM Cireng Cageur Group ini dalam pencatatan pelaporan keuangannya akan lebih mudah dan terperinci, selain itu akan tersusun dengan baik, jelas, dan rapi. 2. Secara Ekonomis Dengan menggunakan sistem akuntansi sederhana pada UKMCireng Cageur Groupakan mempermudahkan untuk melihat suatu perkembangan grafik usaha Cireng melalui laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah akuntansi. Disamping itu, penyusunan laporan keuangan selain untuk menarik investor, mempermudah mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dan merupakan tahap awal dari penerapan akuntansi yang akan menghasilkan informasi dan mempunyai peranan penting, baik untuk penyusunan perencanaan, pengendalian, maupun untuk pengambilan keputusan keuangan.

55 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. UKM Cireng Cageur Group telah melakukan proses pencatatan keuangan yang meliputi kebutuhan biaya dan pendapatan UKM secara rinci, namun proses pencatatan tersebut tidak dilakukan sesuai kaidah sistem akuntansi secara tepat, sehingga masih sulit untuk menilai UKM ini mendapatkan laba atau rugi. b. Siklus sistem akuntansi di UKM Cireng Cageur Group diawali dengan klasifikasi akun, membuat neraca saldo awal, membuat jurnal umum, membuat buku besar, membuat laporan laba rugi dan membuat neraca. c. Hasil perhitungan pada sistem akuntansi sebelum diterapkan sistem akuntansi pendapatan pada UKM Cireng Cageur bulan Oktober 2011 yaitu Rp dan laba sebesar Rp setelah menggunakan sistem akuntansi menghasilkan pendapatan Rp dan laba Rp Saran a. Pencatatan keuangan yang di lakukan oleh UKM Cireng Cageur Group sebaiknya tidak dilakukan dengan pencatatan manual akan tetapi dengan sistem akuntansi yang telah dibuat. b. UKM Cireng Cageur Group sebaiknya mempelajari dasar-dasar akuntansi yang tujuannya agar mengetahui akun-akun apa saja yang masuk kedalam pencatatan laporan keuangan sehingga memudahkan dalam pengerjaan laporan selanjutnya. c. Data keuangan yang telah diperoleh sebaiknya diaplikasikan kedalam sistem akuntansi yang telah dibuat, sehingga pihak UKM dapat mengetahui laba UKM yang sesungguhnya dapat digunakan untuk pengajuan pinjaman terhadap lembaga keuangan.

56 43 DAFTAR PUSTAKA Arifin, J Komputer Akuntansi dengan Microsoft Excell 2007.PT Elex Media Komputindo. Jakarta Ervillia, P Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil Menengah, Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor.Skripsi pada Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Fakhrurrazy, (2009) Desember Fansuri Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil Menengah, Studi Kasus UKM OZI Aircraft Model Bogor.Skripsi pada Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hidayat, T Teori dan Praktik membuat Aplikasi Akuntansi dengan Ms. Excel. Mediakita. Jakarta Hubeis, M Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator Bisnis. Ghalia Indonesia. Bogor Lia Data Koperasi dan UMKM Kota Bogor tahun Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor. Bogor Soemarso, S.R Revisi Akuntansi Suatu Pengantar PT Salemba Emban Patria. Jakarta Solider, (2011). ikasi-pemberlakuan-uu-no.-20/2008-terhadap-data-kredit-umkm-. 30 November 2011 Syaifullah, M (2009). Pameran Kredit Perdana Akan Kucurkan Rp 2 Triliun.From eran-kredit-perdana-akan-kucurkan-rp-2-triliun. 03 Desember 2009 Triastuti, Y Step By Step Pembukuan UKM dengan Ms.Excel Cakrawala. Jakarta Yadiati, W., dan Ilham Wahyudi Pengantar Akuntansi. Prenada Media Group. Jakarta

57 LAMPIRAN 44

58 45 Lampiran 1. Bagan dan Saldo Awal Akun UKM Cireng Cageur Group UKM CIRENG CAGEUR GROUP BAGAN dan SALDO AWAL AKUN Per 1-Oct-11 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL DEBET/KREDIT KELOMPOK 1-10 Aktiva Lancar Aktiva Lancar DEBET NERACA 1-11 Kas Kas 1,234,500 DEBET NERACA 1-12 Rek bank Rek Bank - DEBET NERACA 1-13 Perlengkapan Perlengkapan DEBET NERACA 1-14 Piutang Gaji Piutang Gaji DEBET NERACA 1-15 Piutang usaha Piutang usaha DEBET NERACA 1-16 Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan 1,800,000 DEBET NERACA 1-19 Biaya Promosi dibayar dimuka Biaya Promosi dibayar dimuka - DEBET NERACA 1-20 Aktiva Tetap Aktiva Tetap - DEBET NERACA 1-21 Peralatan Produksi Peralatan Produksi 1,860,000 DEBET NERACA 1-22 Akum. Peny. Peralatan Produksi Akum. Peny. Peralatan produksi (51,667) DEBET NERACA 1-23 Mesin Mesin 500,000 DEBET NERACA 1-24 Akum. Peny. Mesin Akum. Peny. Mesin (5,000) DEBET NERACA 1-25 Kendaraan Kendaraan 14,000,000 DEBET NERACA 1-26 Akum. Peny. Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan (222,223) DEBET NERACA 2-10 Hutang Lancar Hutang Lancar - KREDIT NERACA 2-11 Hutang Dagang Hutang Dagang 1,078,460 KREDIT NERACA 3-10 Ekuitas Ekuitas - KREDIT NERACA 3-11 Modal Modal 27,000,000 KREDIT NERACA 3-12 Laba periode Berjalan Laba Periode Berjalan KREDIT NERACA 3-13 prive Prive DEBET NERACA 4-10 Penjualan Barang Dagangan Penjualan Barang Dagangan KREDIT LABA RUGI 5-10 Biaya-biaya Biaya-biaya DEBET LABA RUGI 5-11 HPP Barang Dagangan HPP Barang Dagangan DEBET LABA RUGI 5-12 Gaji Karyaw an Gaji Karyaw an DEBET LABA RUGI 5-13 Biaya Promosi Biaya Promosi DEBET LABA RUGI 5-14 Biaya Transportasi Biaya Transportasi DEBET LABA RUGI 5-15 Biaya Listrik Biaya Listrik DEBET LABA RUGI 5-16 Biaya Telepon Biaya Telepon DEBET LABA RUGI 5-17 Biaya Sew a Kendaraan Biaya Sew a Kendaraan DEBET LABA RUGI 5-18 Peraw atan Aktiva Peraw atan Aktiva DEBET LABA RUGI 5-19 Biaya Konsumsi Biaya Konsumsi DEBET LABA RUGI 5-20 Biaya ATK Biaya ATK DEBET LABA RUGI 5-21 Biaya Bunga Biaya bunga DEBET LABA RUGI 5-22 Biaya Gas Biaya gas DEBET LABA RUGI 5-23 Biaya Air Biaya Air DEBET LABA RUGI 5-24 Biaya Listrik Biaya Listrik DEBET LABA RUGI 5-25 Biaya sew a Garasi Biaya sew a garasi DEBET LABA RUGI 5-26 Biaya sew a pabrik Biaya sew a pabrik DEBET LABA RUGI 5-27 Biaya sew a kendaraan Biaya sew a kendaraan DEBET LABA RUGI 5-28 Biaya Operasional Biaya Operasional DEBET LABA RUGI 5-29 Biaya Lain-lain Biaya Lain-lain DEBET LABA RUGI

59 46 Lampiran 2. Bagan Jurnal Umum UKM Cireng Cageur Group UKM CIRENG CAGEUR GROUP 1 Oktober 2011 PERIODE : 01 OCTOBER OCTOBER 2011 TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT NO AKUN JUMLAH NO AKUN JUMLAH CEK 1-Oct-2001 penjualan dari pabrik 1-11 Kas 528, Penjualan Barang Dagangan 528,000 OK 1-Oct-2001 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 343, Persediaan Barang Dagangan 343,200 OK 1-Oct-2011 penjualan dari Iip 1-11 Kas 325, Penjualan Barang Dagangan 325,000 OK 1-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 211, Persediaan Barang Dagangan 211,250 OK 1-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 715, Penjualan Barang Dagangan 715,000 OK 1-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 464, Persediaan Barang Dagangan 464,750 OK 1-Oct-2011 mas Boby transfer untuk kasbon gaji odang dkk 5-12 Gaji Karyawan 1,338, Kas 1,338,000 OK 1-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 786, Kas 786,000 OK 1-Oct-2011 di beli perlengkapan 1-13 Perlengkapan 50, Kas 50,000 OK 1-Oct-2011 bonus pegawai 5-12 Gaji Karyawan 30, Kas 30,000 OK 1-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 1-Oct-2011 beli kardus 1-13 Perlengkapan 20, Kas 20,000 OK 1-Oct-2011 kekurangan belanja bahan baku iip 1-16 Persediaan Barang Dagangan 20, Kas 20,000 OK 1-Oct-2011 beli meises 1-16 Persediaan Barang Dagangan 7, Kas 7,800 OK 1-Oct-2011 kasbon karyawan 5-12 Gaji Karyawan 350, Kas 350,000 OK 1-Oct-2011 racikan untuk pabrik klaten 1-11 Kas 350, Penjualan Barang Dagangan 350,000 OK 1-Oct-2011 beli keju 1-16 Persediaan Barang Dagangan 500, Kas 500,000 OK 1-Oct-2011 bayar sewa garasi 5-25 Biaya sewa Garasi 90, Kas 90,000 OK 2-Oct-2011 penjualan bobby 1-11 Kas 1,000, Penjualan Barang Dagangan 1,000,000 OK 2-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 650, Persediaan Barang Dagangan 650,000 OK 3-Oct-2011 penjualan dari pabrik 1-11 Kas 556, Penjualan Barang Dagangan 556,000 OK 3-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 361, Persediaan Barang Dagangan 361,400 OK 3-Oct-2011 penjualan dari IIP 1-11 Kas 245, Penjualan Barang Dagangan 245,000 OK 3-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 159, Persediaan Barang Dagangan 159,250 OK 3-Oct-2011 penjualan bobby 1-11 Kas 714, Penjualan Barang Dagangan 714,000 OK 3-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 464, Persediaan Barang Dagangan 464,100 OK 3-Oct-2011 pulsa bobby 5-16 Biaya Telepon 11, Kas 11,500 OK 3-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 996, Kas 996,600 OK 3-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 3-Oct-2011 beli kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 3-Oct-2011 beli gula merah 1-16 Persediaan Barang Dagangan 20, Kas 20,000 OK 4-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 520, Penjualan Barang Dagangan 520,000 OK

60 47 Lanjutan Lampiran 2. 4-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 338, Persediaan Barang Dagangan 338,000 OK 4-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 269, Penjualan Barang Dagangan 269,000 OK 4-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 174, Persediaan Barang Dagangan 174,850 OK 4-Oct-2011 penjualan bobby 1-11 Kas 523, Penjualan Barang Dagangan 523,000 OK 4-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 339, Persediaan Barang Dagangan 339,950 OK 4-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 997, Kas 997,000 OK 4-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 4-Oct-2011 service motor 5-29 Biaya Lain-lain 50, Kas 50,000 OK 4-Oct-2011 bayar kontrakan pabrik 5-26 Biaya sewa pabrik 450, Kas 450,000 OK 4-Oct-2011 abah ambil uang 3-13 prive 71, Kas 71,000 OK 4-Oct-2011 bram ambil uang 3-13 prive 56, Kas 56,000 OK 4-Oct-2011 yadi ambil uang 3-13 prive 46, Kas 46,000 OK 4-Oct-2011 pulsa pabrik 5-16 Biaya Telepon 121, Kas 121,500 OK 5-Oct-2011 penjualan dari pabrik 1-11 Kas 800, Penjualan Barang Dagangan 800,000 OK 5-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 520, Persediaan Barang Dagangan 520,000 OK 5-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 80, Penjualan Barang Dagangan 80,000 OK 5-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 52, Persediaan Barang Dagangan 52,000 OK 5-Oct-2011 penjualan bobby 1-11 Kas 452, Penjualan Barang Dagangan 452,000 OK 5-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 293, Persediaan Barang Dagangan 293,800 OK 5-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,174, Penjualan Barang Dagangan 1,174,000 OK 5-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 6-Oct-2011 penjualan dari pabrik 1-11 Kas 617, Penjualan Barang Dagangan 617,000 OK 6-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 401, Persediaan Barang Dagangan 401,050 OK 6-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 239, Penjualan Barang Dagangan 239,000 OK 6-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 155, Persediaan Barang Dagangan 155,350 OK 6-Oct-2011 penjualan bobby 1-11 Kas 677, Penjualan Barang Dagangan 677,000 OK 6-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 440, Persediaan Barang Dagangan 440,050 OK 6-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,167, Kas 1,167,500 OK 6-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 7-Oct-2011 penjualan dari pabrik 1-11 Kas 627, Penjualan Barang Dagangan 627,000 OK 7-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 407, Persediaan Barang Dagangan 407,550 OK 7-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 271, Penjualan Barang Dagangan 271,000 OK 7-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 176, Persediaan Barang Dagangan 176,150 OK 7-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 512, Penjualan Barang Dagangan 512,000 OK 7-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 332, Persediaan Barang Dagangan 332,800 OK 7-Oct-2011 beli plastik dan tali rafia 1-13 Perlengkapan 35, Kas 35,000 OK 7-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 7-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK 7-Oct-2011 beli kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 7-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 3, Kas 3,000 OK

61 48 Lanjutan Lampiran 2. 7-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 993, Kas 993,000 OK 8-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 530, Penjualan Barang Dagangan 530,000 OK 8-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 344, Persediaan Barang Dagangan 344,500 OK 8-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 119, Penjualan Barang Dagangan 119,000 OK 8-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 77, Persediaan Barang Dagangan 77,350 OK 8-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 471, Penjualan Barang Dagangan 471,000 OK 8-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 306, Persediaan Barang Dagangan 306,150 OK 8-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 711, Kas 711,000 OK 8-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 8-Oct-2011 beli sunlight sabun cuci piring 5-28 Biaya Operasional 10, Kas 10,000 OK 10-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 745, Penjualan Barang Dagangan 745,000 OK 10-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 484, Persediaan Barang Dagangan 484,250 OK 10-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 245, Penjualan Barang Dagangan 245,000 OK 10-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 159, Persediaan Barang Dagangan 159,250 OK 10-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 608, Penjualan Barang Dagangan 608,000 OK 10-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 395, Persediaan Barang Dagangan 395,200 OK 10-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 963, Kas 963,000 OK 10-Oct-2011 solatip 1-13 Perlengkapan 30, Kas 30,000 OK 10-Oct-2011 beli sunlight sabun cuci piring 5-28 Biaya Operasional 10, Kas 10,000 OK 10-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK 10-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 10-Oct-2011 susu dan panir 1-16 Persediaan Barang Dagangan 455, Kas 455,000 OK 10-Oct-2011 kekurangan belanja terigu 1-16 Persediaan Barang Dagangan 40, Kas 40,000 OK 10-Oct-2011 beli kacang ijo 1-16 Persediaan Barang Dagangan 50, Kas 50,000 OK 10-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 10-Oct-2011 telur puyuh 3kg 1-16 Persediaan Barang Dagangan 75, Kas 75,000 OK 10-Oct-2011 kasbon Iip 5-12 Gaji Karyawan 300, Kas 300,000 OK 11-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 867, Penjualan Barang Dagangan 867,000 OK 11-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 563, Persediaan Barang Dagangan 563,550 OK 11-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 113, Penjualan Barang Dagangan 113,000 OK 11-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 73, Persediaan Barang Dagangan 73,450 OK 11-Oct-2011 penjualan bobby 1-11 Kas 665, Penjualan Barang Dagangan 665,000 OK 11-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 432, Persediaan Barang Dagangan 432,250 OK 11-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,024, Kas 1,024,000 OK 11-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 11-Oct-2011 listrik pabrik 5-24 Biaya Listrik 100, Kas 100,000 OK 11-Oct-2011 kasbon ulan 5-12 Gaji Karyawan 160, Kas 160,000 OK 11-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 11-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 3, Kas 3,000 OK 12-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 537, Penjualan Barang Dagangan 537,000 OK

62 49 Lanjutan Lampiran Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 349, Persediaan Barang Dagangan 349,050 OK 12-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 192, Penjualan Barang Dagangan 192,000 OK 12-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 124, Persediaan Barang Dagangan 124,800 OK 12-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 614, Penjualan Barang Dagangan 614,000 OK 12-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 399, Persediaan Barang Dagangan 399,100 OK 12-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 806, Kas 806,500 OK 12-Oct-2011 beli tali rafia 1-13 Perlengkapan 140, Kas 140,500 OK 12-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 12-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 13-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 844, Penjualan Barang Dagangan 844,000 OK 13-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 548, Persediaan Barang Dagangan 548,600 OK 13-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 189, Penjualan Barang Dagangan 189,000 OK 13-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 122, Persediaan Barang Dagangan 122,850 OK 13-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 537, Penjualan Barang Dagangan 537,000 OK 13-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 349, Persediaan Barang Dagangan 349,050 OK 13-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 997, Kas 997,500 OK 13-Oct-2011 beli mika kecil 1-13 Perlengkapan 40, Kas 40,000 OK 13-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 13-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 13-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 3, Kas 3,000 OK 14-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 620, Penjualan Barang Dagangan 620,000 OK 14-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 403, Persediaan Barang Dagangan 403,000 OK 14-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 183, Penjualan Barang Dagangan 183,000 OK 14-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 118, Persediaan Barang Dagangan 118,950 OK 14-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 670, Penjualan Barang Dagangan 670,000 OK 14-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 435, Persediaan Barang Dagangan 435,500 OK 14-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 515, Kas 515,500 OK 14-Oct-2011 beli tali rafia 1-13 Perlengkapan 140, Kas 140,500 OK 14-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK 14-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 14-Oct-2011 ganti ban motor pabrik 5-29 Biaya Lain-lain 28, Kas 28,000 OK 15-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 623, Penjualan Barang Dagangan 623,000 OK 15-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 404, Persediaan Barang Dagangan 404,950 OK 15-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 244, Penjualan Barang Dagangan 244,000 OK 15-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 158, Persediaan Barang Dagangan 158,600 OK 15-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 566, Kas 566,000 OK 15-Oct-2011 beli tali rafia 1-13 Perlengkapan 140, Kas 140,500 OK 15-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 15-Oct-2011 gajiaan Iip 5-12 Gaji Karyawan 167, Kas 167,000 OK 17-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 626, Penjualan Barang Dagangan 626,000 OK

63 50 Lanjutan Lampiran Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 406, Persediaan Barang Dagangan 406,900 OK 17-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 221, Penjualan Barang Dagangan 221,000 OK 17-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 143, Persediaan Barang Dagangan 143,650 OK 17-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 505, Penjualan Barang Dagangan 505,000 OK 17-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 328, Persediaan Barang Dagangan 328,250 OK 17-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,017, Kas 1,017,000 OK 17-Oct-2011 beli sunlight sabun cuci piring 5-28 Biaya Operasional 10, Kas 10,000 OK 17-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK 17-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 17-Oct-2011 bonus pegawai 5-12 Gaji Karyawan 30, Kas 30,000 OK 17-Oct-2011 beli kacang ijo 1-16 Persediaan Barang Dagangan 40, Kas 40,000 OK 17-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 27, Kas 27,500 OK 18-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 626, Penjualan Barang Dagangan 626,000 OK 18-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 406, Persediaan Barang Dagangan 406,900 OK 18-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 74, Penjualan Barang Dagangan 74,000 OK 18-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 48, Persediaan Barang Dagangan 48,100 OK 18-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 667, Penjualan Barang Dagangan 667,000 OK 18-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 433, Persediaan Barang Dagangan 433,550 OK 18-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 799, Kas 799,000 OK 18-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK 18-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 18-Oct-2011 ganti uang Bi Yani 2-11 Hutang Dagang 22, Kas 22,000 OK 18-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 19-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 872, Penjualan Barang Dagangan 872,000 OK 19-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 566, Persediaan Barang Dagangan 566,800 OK 19-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 202, Penjualan Barang Dagangan 202,000 OK 19-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 131, Persediaan Barang Dagangan 131,300 OK 19-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 708, Penjualan Barang Dagangan 708,000 OK 19-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 460, Persediaan Barang Dagangan 460,200 OK 19-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,061, Kas 1,061,500 OK 19-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 20-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 568, Penjualan Barang Dagangan 568,000 OK 20-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 369, Persediaan Barang Dagangan 369,200 OK 20-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 72, Penjualan Barang Dagangan 72,000 OK 20-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 46, Persediaan Barang Dagangan 46,800 OK 20-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 1,000, Penjualan Barang Dagangan 1,000,000 OK 20-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 650, Persediaan Barang Dagangan 650,000 OK 20-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 617, Kas 617,500 OK 20-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 20-Oct-2011 solatip 1-13 Perlengkapan 30, Kas 30,000 OK

64 51 Lanjutan Lampiran Oct-2011 beli tali rafia 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 20-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 20-Oct-2011 pulsa pabrik 5-16 Biaya Telepon 189, Kas 189,000 OK 20-Oct-2011 kasbon Iip 5-12 Gaji Karyawan 20, Kas 20,000 OK 20-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 20-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 4, Kas 4,000 OK 21-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 777, Penjualan Barang Dagangan 777,000 OK 21-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 505, Persediaan Barang Dagangan 505,050 OK 21-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 160, Penjualan Barang Dagangan 160,000 OK 21-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 104, Persediaan Barang Dagangan 104,000 OK 21-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 300, Penjualan Barang Dagangan 300,000 OK 21-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 195, Persediaan Barang Dagangan 195,000 OK 21-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,062, Kas 1,062,000 OK 21-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK 21-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 21-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 21-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 4, Kas 4,000 OK 22-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 590, Penjualan Barang Dagangan 590,000 OK 22-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 383, Persediaan Barang Dagangan 383,500 OK 22-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 196, Penjualan Barang Dagangan 196,000 OK 22-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 127, Persediaan Barang Dagangan 127,400 OK 22-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 287, Penjualan Barang Dagangan 287,000 OK 22-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 186, Persediaan Barang Dagangan 186,550 OK 22-Oct-2011 gajiaan Iip 5-12 Gaji Karyawan 192, Kas 192,000 OK 22-Oct-2011 bram ambil uang 3-13 prive 950, Kas 950,000 OK 22-Oct-2011 abah ambil uang 3-13 prive 500, Kas 500,000 OK 22-Oct-2011 kasbon ulan 5-12 Gaji Karyawan 250, Kas 250,000 OK 22-Oct-2011 kasbon ojang 5-12 Gaji Karyawan 200, Kas 200,000 OK 24-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 395, Penjualan Barang Dagangan 395,000 OK 24-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 256, Persediaan Barang Dagangan 256,750 OK 24-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 301, Penjualan Barang Dagangan 301,000 OK 24-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 195, Persediaan Barang Dagangan 195,650 OK 24-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 795, Penjualan Barang Dagangan 795,000 OK 24-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 516, Persediaan Barang Dagangan 516,750 OK 24-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 906, Kas 906,000 OK 24-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 24-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 24-Oct-2011 kekurangan beli sagu 1-16 Persediaan Barang Dagangan 196, Kas 196,500 OK 24-Oct-2011 beli lampu pabrik 5-28 Biaya Operasional 38, Kas 38,000 OK 25-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 774, Penjualan Barang Dagangan 774,000 OK

65 52 Lanjutan Lampiran Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 503, Persediaan Barang Dagangan 503,100 OK 25-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 220, Penjualan Barang Dagangan 220,000 OK 25-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 143, Persediaan Barang Dagangan 143,000 OK 25-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 791, Penjualan Barang Dagangan 791,000 OK 25-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 514, Persediaan Barang Dagangan 514,150 OK 25-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,228, Kas 1,228,000 OK 25-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 25-Oct-2011 kasbon Agus 5-12 Gaji Karyawan 700, Kas 700,000 OK 25-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 25-Oct-2011 pulsa pabrik 5-16 Biaya Telepon 93, Kas 93,000 OK 26-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 990, Penjualan Barang Dagangan 990,000 OK 26-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 643, Persediaan Barang Dagangan 643,500 OK 26-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 125, Penjualan Barang Dagangan 125,000 OK 26-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 81, Persediaan Barang Dagangan 81,250 OK 26-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 398, Penjualan Barang Dagangan 398,000 OK 26-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 258, Persediaan Barang Dagangan 258,700 OK 26-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,183, Kas 1,183,000 OK 26-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 26-Oct-2011 biaya sewa mobil angkut gerobak 5-27 Biaya sewa kendaraan 100, Kas 100,000 OK 27-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 711, Penjualan Barang Dagangan 711,000 OK 27-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 462, Persediaan Barang Dagangan 462,150 OK 27-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 133, Penjualan Barang Dagangan 133,000 OK 27-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 86, Persediaan Barang Dagangan 86,450 OK 27-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 711, Penjualan Barang Dagangan 711,000 OK 27-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 462, Persediaan Barang Dagangan 462,150 OK 27-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,064, Kas 1,064,500 OK 27-Oct-2011 beli sunlight sabun cuci piring 5-28 Biaya Operasional 10, Kas 10,000 OK 27-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 27-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 10, Kas 10,000 OK 27-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 3, Kas 3,000 OK 28-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 740, Penjualan Barang Dagangan 740,000 OK 28-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 481, Persediaan Barang Dagangan 481,000 OK 28-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 105, Penjualan Barang Dagangan 105,000 OK 28-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 68, Persediaan Barang Dagangan 68,250 OK 28-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 567, Penjualan Barang Dagangan 567,000 OK 28-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 368, Persediaan Barang Dagangan 368,550 OK 28-Oct-2011 penjualan Bu Lilis 1-11 Kas 70, Penjualan Barang Dagangan 70,000 OK 28-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 45, Persediaan Barang Dagangan 45,500 OK 28-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,212, Kas 1,212,000 OK 28-Oct-2011 beli gas 5-22 Biaya Gas 15, Kas 15,000 OK

66 53 Lanjutan Lampiran Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 28-Oct-2011 kasbon Muri 5-12 Gaji Karyawan 300, Kas 300,000 OK 29-Oct-2011 penjualan pabrik 1-11 Kas 596, Penjualan Barang Dagangan 596,000 OK 29-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 387, Persediaan Barang Dagangan 387,400 OK 29-Oct-2011 penjualan IIP 1-11 Kas 168, Penjualan Barang Dagangan 168,000 OK 29-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 109, Persediaan Barang Dagangan 109,200 OK 29-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 329, Penjualan Barang Dagangan 329,000 OK 29-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 213, Persediaan Barang Dagangan 213,850 OK 29-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 897, Kas 897,000 OK 29-Oct-2011 solatip 1-13 Perlengkapan 30, Kas 30,000 OK 29-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 29-Oct-2011 gajiaan Iip 5-12 Gaji Karyawan 192, Kas 192,000 OK 30-Oct-2011 penjualan Boby 1-11 Kas 1,735, Penjualan Barang Dagangan 1,735,000 OK 30-Oct-2011 penjualan 5-11 HPP Barang Dagangan 1,127, Persediaan Barang Dagangan 1,127,750 OK 31-Oct-2011 pembelian barang dagangan 1-16 Persediaan Barang Dagangan 1,011, Kas 1,011,500 OK 31-Oct-2011 biaya transportasi 5-14 Biaya Transportasi 10, Kas 10,000 OK 31-Oct-2011 kardus 1-13 Perlengkapan 12, Kas 12,000 OK 31-Oct-2011 beli air minum 5-19 Biaya Konsumsi 3, Kas 3,000 OK 31-Oct-2011 bonus pegawai 5-12 Gaji Karyawan 80, Kas 80,000 OK 97,335,050 97,335,050 OK

67 54 Lampiran 3. Bagan Buku Besar UKM CIRENG CAGEUR GROUP BUKU BESAR PERIODE : 01 OCTOBER OCTOBER 2011 NO AKUN & NAMA AKUN : NAMA AKUN 1-11 Kas Kas SALDO AWAL : 1,234,500 SALDO AKHIR : 7,509,600 TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR 1-Oct SALDO AWAL 1,234,500-1,234,500 1-Oct penjualan dari pabrik 528,000-1,762, ,762,500 1-Oct penjualan dari Iip 325,000-2,087, ,087,500 1-Oct penjualan Boby 715,000-2,802, ,802,500 1-Oct mas Boby transfer untuk kasb - 1,338,000 1,464,500 1-Oct pembelian barang dagangan - 786, ,500 1-Oct di beli perlengkapan - 50, ,500 1-Oct bonus pegawai - 30, ,500 1-Oct biaya transportasi - 10, ,500 1-Oct beli kardus - 20, ,500 1-Oct kekurangan belanja bahan bak - 20, ,500 1-Oct beli meises - 7, ,700 1-Oct kasbon karyawan - 350, ,700 1-Oct racikan untuk pabrik klaten 350, ,700 1-Oct beli keju - 500,000 40,700 1-Oct bayar sewa garasi - 90,000 (49,300) 2-Oct penjualan bobby 1,000, , ,700 3-Oct penjualan dari pabrik 556,000-1,506, ,506,700 3-Oct penjualan dari IIP 245,000-1,751, ,751,700 3-Oct penjualan bobby 714,000-2,465, ,465,700 3-Oct pulsa bobby - 11,500 2,454,200 3-Oct pembelian barang dagangan - 996,600 1,457,600 3-Oct biaya transportasi - 10,000 1,447,600 3-Oct beli kardus - 10,000 1,437,600 3-Oct beli gula merah - 20,000 1,417,600 4-Oct penjualan pabrik 520,000-1,937, ,937,600 4-Oct penjualan IIP 269,000-2,206, ,206,600

68 55 Lanjutan Lampiran 3. 4-Oct penjualan bobby 523,000-2,729, ,729,600 4-Oct pembelian barang dagangan - 997,000 1,732,600 4-Oct biaya transportasi - 10,000 1,722,600 4-Oct service motor - 50,000 1,672,600 4-Oct bayar kontrakan pabrik - 450,000 1,222,600 4-Oct abah ambil uang - 71,000 1,151,600 4-Oct bram ambil uang - 56,000 1,095,600 4-Oct yadi ambil uang - 46,000 1,049,600 4-Oct pulsa pabrik - 121, ,100 5-Oct penjualan dari pabrik 800,000-1,728, ,728,100 5-Oct penjualan IIP 80,000-1,808, ,808,100 5-Oct penjualan bobby 452,000-2,260, ,260, ,260,100 5-Oct biaya transportasi - 10,000 2,250,100 6-Oct penjualan dari pabrik 617,000-2,867, ,867,100 6-Oct penjualan IIP 239,000-3,106, ,106,100 6-Oct penjualan bobby 677,000-3,783, ,783,100 6-Oct pembelian barang dagangan - 1,167,500 2,615,600 6-Oct biaya transportasi - 10,000 2,605,600 7-Oct penjualan dari pabrik 627,000-3,232, ,232,600 7-Oct penjualan IIP 271,000-3,503, ,503,600 7-Oct penjualan Boby 512,000-4,015, ,015,600 7-Oct beli plastik dan tali rafia - 35,000 3,980,600 7-Oct biaya transportasi - 10,000 3,970,600 7-Oct beli gas - 15,000 3,955,600 7-Oct beli kardus - 10,000 3,945,600 7-Oct beli air minum - 3,000 3,942,600 7-Oct pembelian barang dagangan - 993,000 2,949,600 8-Oct penjualan pabrik 530,000-3,479, ,479,600 8-Oct penjualan IIP 119,000-3,598, ,598,600 8-Oct penjualan Boby 471,000-4,069, ,069,600 8-Oct pembelian barang dagangan - 711,000 3,358,600 8-Oct biaya transportasi - 10,000 3,348,600 8-Oct beli sunlight sabun cuci piring - 10,000 3,338, Oct penjualan pabrik 745,000-4,083, ,083, Oct penjualan IIP 245,000-4,328,600

69 56 Lanjutan Lampiran ,328, Oct penjualan Boby 608,000-4,936, ,936, Oct pembelian barang dagangan - 963,000 3,973, Oct solatip - 30,000 3,943, Oct beli sunlight sabun cuci piring - 10,000 3,933, Oct beli gas - 15,000 3,918, Oct biaya transportasi - 10,000 3,908, Oct susu dan panir - 455,000 3,453, Oct kekurangan belanja terigu - 40,000 3,413, Oct beli kacang ijo - 50,000 3,363, Oct kardus - 10,000 3,353, Oct telur puyuh 3kg - 75,000 3,278, Oct kasbon Iip - 300,000 2,978, Oct penjualan pabrik 867,000-3,845, ,845, Oct penjualan IIP 113,000-3,958, ,958, Oct penjualan bobby 665,000-4,623, ,623, Oct pembelian barang dagangan - 1,024,000 3,599, Oct biaya transportasi - 10,000 3,589, Oct listrik pabrik - 100,000 3,489, Oct kasbon ulan - 160,000 3,329, Oct kardus - 10,000 3,319, Oct beli air minum - 3,000 3,316, Oct penjualan pabrik 537,000-3,853, ,853, Oct penjualan IIP 192,000-4,045, ,045, Oct penjualan Boby 614,000-4,659, ,659, Oct pembelian barang dagangan - 806,500 3,853, Oct beli tali rafia - 140,500 3,712, Oct biaya transportasi - 10,000 3,702, Oct kardus - 10,000 3,692, Oct penjualan pabrik 844,000-4,536, ,536, Oct penjualan IIP 189,000-4,725, ,725, Oct penjualan Boby 537,000-5,262, ,262, Oct pembelian barang dagangan - 997,500 4,265, Oct beli mika kecil - 40,000 4,225, Oct biaya transportasi - 10,000 4,215, Oct kardus - 10,000 4,205, Oct beli air minum - 3,000 4,202, Oct penjualan pabrik 620,000-4,822, ,822, Oct penjualan IIP 183,000-5,005,100

70 57 Lanjutan Lampiran ,005, Oct penjualan Boby 670,000-5,675, ,675, Oct pembelian barang dagangan - 515,500 5,159, Oct beli tali rafia - 140,500 5,019, Oct beli gas - 15,000 5,004, Oct biaya transportasi - 10,000 4,994, Oct ganti ban motor pabrik - 28,000 4,966, Oct penjualan pabrik 623,000-5,589, ,589, Oct penjualan IIP 244,000-5,833, ,833, Oct pembelian barang dagangan - 566,000 5,267, Oct beli tali rafia - 140,500 5,126, Oct biaya transportasi - 10,000 5,116, Oct gajiaan Iip - 167,000 4,949, Oct penjualan pabrik 626,000-5,575, ,575, Oct penjualan IIP 221,000-5,796, ,796, Oct penjualan Boby 505,000-6,301, ,301, Oct pembelian barang dagangan - 1,017,000 5,284, Oct beli sunlight sabun cuci piring - 10,000 5,274, Oct beli gas - 15,000 5,259, Oct biaya transportasi - 10,000 5,249, Oct bonus pegawai - 30,000 5,219, Oct beli kacang ijo - 40,000 5,179, Oct kardus - 27,500 5,152, Oct penjualan pabrik 626,000-5,778, ,778, Oct penjualan IIP 74,000-5,852, ,852, Oct penjualan Boby 667,000-6,519, ,519, Oct pembelian barang dagangan - 799,000 5,720, Oct beli gas - 15,000 5,705, Oct biaya transportasi - 10,000 5,695, Oct ganti uang Bi Yani - 22,000 5,673, Oct kardus - 10,000 5,663, Oct penjualan pabrik 872,000-6,535, ,535, Oct penjualan IIP 202,000-6,737, ,737, Oct penjualan Boby 708,000-7,445, ,445, Oct pembelian barang dagangan - 1,061,500 6,383, Oct biaya transportasi - 10,000 6,373, Oct penjualan pabrik 568,000-6,941, ,941,600

71 58 Lanjutan Lampiran Oct penjualan IIP 72,000-7,013, ,013, Oct penjualan Boby 1,000,000-8,013, ,013, Oct pembelian barang dagangan - 617,500 7,396, Oct kardus - 10,000 7,386, Oct solatip - 30,000 7,356, Oct beli tali rafia - 10,000 7,346, Oct biaya transportasi - 10,000 7,336, Oct pulsa pabrik - 189,000 7,147, Oct kasbon Iip - 20,000 7,127, Oct kardus - 10,000 7,117, Oct beli air minum - 4,000 7,113, Oct penjualan pabrik 777,000-7,890, ,890, Oct penjualan IIP 160,000-8,050, ,050, Oct penjualan Boby 300,000-8,350, ,350, Oct pembelian barang dagangan - 1,062,000 7,288, Oct beli gas - 15,000 7,273, Oct biaya transportasi - 10,000 7,263, Oct kardus - 10,000 7,253, Oct beli air minum - 4,000 7,249, Oct penjualan pabrik 590,000-7,839, ,839, Oct penjualan IIP 196,000-8,035, ,035, Oct penjualan Boby 287,000-8,322, ,322, Oct gajiaan Iip - 192,000 8,130, Oct bram ambil uang - 950,000 7,180, Oct abah ambil uang - 500,000 6,680, Oct kasbon ulan - 250,000 6,430, Oct kasbon ojang - 200,000 6,230, Oct penjualan pabrik 395,000-6,625, ,625, Oct penjualan IIP 301,000-6,926, ,926, Oct penjualan Boby 795,000-7,721, ,721, Oct pembelian barang dagangan - 906,000 6,815, Oct kardus - 10,000 6,805, Oct biaya transportasi - 10,000 6,795, Oct kekurangan beli sagu - 196,500 6,598, Oct beli lampu pabrik - 38,000 6,560, Oct penjualan pabrik 774,000-7,334, ,334, Oct penjualan IIP 220,000-7,554, ,554,600

72 59 Lanjutan Lampiran Oct penjualan Boby 791,000-8,345, ,345, Oct pembelian barang dagangan - 1,228,000 7,117, Oct biaya transportasi - 10,000 7,107, Oct kasbon Agus - 700,000 6,407, Oct kardus - 10,000 6,397, Oct pulsa pabrik - 93,000 6,304, Oct penjualan pabrik 990,000-7,294, ,294, Oct penjualan IIP 125,000-7,419, ,419, Oct penjualan Boby 398,000-7,817, ,817, Oct pembelian barang dagangan - 1,183,000 6,634, Oct biaya transportasi - 10,000 6,624, Oct biaya sewa mobil angkut gero - 100,000 6,524, Oct penjualan pabrik 711,000-7,235, ,235, Oct penjualan IIP 133,000-7,368, ,368, Oct penjualan Boby 711,000-8,079, ,079, Oct pembelian barang dagangan - 1,064,500 7,015, Oct beli sunlight sabun cuci piring - 10,000 7,005, Oct biaya transportasi - 10,000 6,995, Oct kardus - 10,000 6,985, Oct beli air minum - 3,000 6,982, Oct penjualan pabrik 740,000-7,722, ,722, Oct penjualan IIP 105,000-7,827, ,827, Oct penjualan Boby 567,000-8,394, ,394, Oct penjualan Bu Lilis 70,000-8,464, ,464, Oct pembelian barang dagangan - 1,212,000 7,252, Oct beli gas - 15,000 7,237, Oct biaya transportasi - 10,000 7,227, Oct kasbon Muri - 300,000 6,927, Oct penjualan pabrik 596,000-7,523, ,523, Oct penjualan IIP 168,000-7,691, ,691, Oct penjualan Boby 329,000-8,020, ,020, Oct pembelian barang dagangan - 897,000 7,123, Oct solatip - 30,000 7,093, Oct biaya transportasi - 10,000 7,083, Oct gajiaan Iip - 192,000 6,891, Oct penjualan Boby 1,735,000-8,626,100

73 60 Lanjutan Lampiran ,626, Oct pembelian barang dagangan - 1,011,500 7,614, Oct biaya transportasi - 10,000 7,604, Oct kardus - 12,000 7,592, Oct beli air minum - 3,000 7,589, Oct bonus pegawai - 80,000 7,509, ,509, ,509, ,509, ,509, ,509, ,509, ,509,600 Jumlah 39,975,500 32,465,900 7,509,600

74 61 Lampiran 4. Bagan Laporan Laba Rugi UKM CIRENG CAGEUR GROUP LAPORAN LABA RUGI PERIODE : 01 OCTOBER OCTOBER 2011 Keterangan AWAL BERJALAN AKHIR 4-10 Penjualan Barang Dagangan - 39,915,000 39,915, HPP Barang Dagangan - 24,954,150 24,954,150 Laba (Rugi) Kotor - 14,960,850 14,960, Gaji Karyawan - 4,309,000 4,309, Biaya Promosi Biaya Transportasi - 250, , Biaya Listrik - 100, , Biaya Telepon - 415, , Biaya Sewa Kendaraan - 100, , Perawatan Aktiva Biaya Konsumsi - 23,000 23, Biaya ATK Biaya bunga Biaya gas - 105, , Biaya Air Biaya Listrik - 100, , Biaya sewa garasi - 90,000 90, Biaya sewa pabrik - 450, , Biaya sewa kendaraan - 100, , Biaya Operasional - 78,000 78,000 Jumlah Biaya Usaha - 6,120,000 6,120,000 Laba Bersih Usaha - 8,840,850 8,840,850 Pendapatan Lain-lain Biaya Lain-lain - 78,000 - Jumlah Pendapatan Lain-lain - (78,000) - Laba (Rugi) Sebelum Pajak - 8,762,850 8,840,850 Pajak Laba Setelah Pajak - 8,762,850 8,840,850

75 62 Lampiran 5. Bagan Neraca UKM CIRENG CAGEUR GROUP NERACA PERIODE : 01 OCTOBER OCTOBER 2011 AKTIVA AWAL BERJALAN AKHIR 1-10 Aktiva Lancar Aktiva Lancar Kas Kas 1,234,500 6,275,100 7,509, Rek bank Rek Bank Perlengkapan Perlengkapan - 836, , Piutang Gaji Piutang Gaji Piutang usaha Piutang usaha Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan 1,800, ,750 2,006, Biaya Promosi dibayar dimuka Biaya Promosi dibayar dimuka Aktiva Tetap Aktiva Tetap Peralatan Produksi Peralatan Produksi 1,860,000-1,860, Akum. Peny. Peralatan Produksi Akum. Peny. Peralatan produksi (51,667) - (51,667) 1-23 Mesin Mesin 500, , Akum. Peny. Mesin Akum. Peny. Mesin (5,000) - (5,000) 1-25 Kendaraan Kendaraan 14,000,000-14,000, Akum. Peny. Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan (222,223) - (222,223) - Total Aktiva 19,115,610 7,317,850 26,433,460 Cek Balance OK PASIVA 2-10 Hutang Lancar Hutang Lancar Hutang Dagang Hutang Dagang 1,078,460 (22,000) 1,056, Ekuitas Ekuitas Modal Modal 27,000,000-27,000, Laba periode Berjalan Laba Periode Berjalan prive Prive - (1,623,000) (1,623,000) Total Pasiva 28,078,460 (1,645,000) 26,433,460

76 63 Lampiran 6. Kuesioner UKM Cireng Cageur Group KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Daftar pertanyaan Profil UKM 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 2. Siapa nama pendiri UKM ini? 3. Apa visi dan misi dari UKM ini? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan? 5. Apakah UKM ini sudah Berbadan Hukum? 6. Dimana UKM ini didirikan? 7. Produk apa saja yang dijual oleh UKM ini? 8. Bagaimana UKM ini memasarkan produknya? 9. Dimana saja UKM ini memasarkan produknya? 10. Berapa jumlah karyawan UKM ini? 11. Apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh UKM ini? II. Identifikasi Pencatatan Keuangan UKM 1. Data keuangan apa saja yang dimiliki oleh UKM? 2. Apakah UKM mengetahui Sistem Akuntansi? 3. Apakah ada Sistem Akuntansi di UKM ini?jika ada, Sistem Akuntansi seperti apa? 4. Sistem Akuntansi yang seperti apa yang dibutuhkan di UKM pada saat ini? 5. Apakah UKM inigin menerapkan Sistem Akuntansi? 6. Apakah UKM meminta bukti pembelian dan apakah bukti tersebut disimpan? III. Identifikasi Kondisi Keuangan UKM A. Aktiva (Harta) 1. Transaksi penjualan dilaksanakan secara tunai atau kredit? 2. Apakah dalam bertransaksi sering menggunakkan uang kas atau uang tunai? 3. Apakah UKM sering melakukan pembelian peralatan kantor? 4. Apakah UKM melakukan pembelian bahan baku? 5. Apakah UKM melakukan penjualan barang jadi? 6. Apakah UKM memiliki aktiva tetap seperti bangunan, kendaraan ataupun yang lainnya?sebutkan! B. Hutang 1. Apakah UKM sering melakukan transaksi pembelian secara kredit? 2. Apakah UKM melakukan pembayaran pajak penjualan? 3. Apakah UKM meminjam uang dibank atau dilembaga lain sebagai modal? C. Ekuitas 1. Apakah modal UKM ini merupakan modal sendiri? 2. Apakah pemilik sering melakukan penarikan tunai dari UKM untuk keperluan sendiri?

77 Lanjutan Lampiran IV. 3. Apakah keuntungan yang diperoleh dijadikan modal untuk kegiatan UKM selanjutnya? D. Pendapatan dan Harga Pokok 1. Pendapatan UKM selama ini berasal dari aktivitas penjualan apa saja? Apakah barang setengah jadi atau barang jadi? 2. Apakah selama ini UKM menghitung harga pokok produksi dari barang yang dijual? 3. Apakah selama ini UKM menghitung harga pokok penjualan dari barang yang dijual? 4. Apakah UKM sering memberikan diskon penjualan kepada konsumen? 5. Apakah UKM sering menerima pengembalian barang dari konsumen karena alasan tertentu? 6. Apakah UKM berproduksi karena ada pesanan atau berproduksi tanpa ada pesanan? E. Beban-beban 1. Beban operasional apa saja yang sering dibayarkan UKM selama aktivitas produksi berlangsung?sebutkan! 2. Apakah UKM juga sering membayar beban selain beban operasioanl?sebutkan! Identifikasi Aktivitas Pendukung 1. Apakah UKM melakukan pengelolaan persediaan yang dimiliki? 2. Siapa saja nama pemasok bahan baku ke UKM? 3. Siapa saja nama pelanggan dari UKM ini? 4. Siapa saja nama karyawan UKM ini? 5. Gambarkan bagan organisasi UKM ini dari pemilik sampai karyawan dlm bidangnya!

78 65 Lampiran 7. Proses Pembuatan Cireng a. Pembuatan adonan yang terdiri dari terigu dan sagu yang dicampur air matang di dalam bak besar b. Pembentukan adonan yang berupa seperti tabung-tabung c. Pemipihan adonan dan alat pemipih

79 66 Lanjutan Lampiran 7. d. Alat penggilingan dan hasil adonan setelah digiling e. Pembungkusan Isi Cireng

80 67 Lanjutan Lampiran 7. f. Berbagai macam isi rasa cireng g. Berbagai macam cetakan cireng

81 68 Lanjutan Lampiran 7. h. Daftar pesanan cireng termasuk arti rasa tiap-tiap cetakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi UKM Pada UMKM Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Tujuan awal pembentukan suatu unit usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan.namun dalam prakteknya banyak juga pelaku usaha yang kandas di tengah

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA USAHA JASA GILANG RAMADHAN STUDIO DRUMMER SOLO. Ainin Syukuria Putri Ari Susanti STIE Surakarta

SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA USAHA JASA GILANG RAMADHAN STUDIO DRUMMER SOLO. Ainin Syukuria Putri Ari Susanti STIE Surakarta Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menegah, 1 (1), 29-36 SISTEM AKUNTANSI SEDERHANA PADA USAHA JASA GILANG RAMADHAN STUDIO DRUMMER SOLO ISSN 2477-2836 Ainin Syukuria Putri Ari Susanti STIE Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana yang baik untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Di samping mengurangi angka pengangguran, UMKM juga

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DENGAN PROGRAM GMATH-KOPERASI PADA KOPERASI MITRA KARSA, BOGOR. Oleh RAHMA SARTIKA H

ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DENGAN PROGRAM GMATH-KOPERASI PADA KOPERASI MITRA KARSA, BOGOR. Oleh RAHMA SARTIKA H ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DENGAN PROGRAM GMATH-KOPERASI PADA KOPERASI MITRA KARSA, BOGOR Oleh RAHMA SARTIKA H24076103 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Risye Ayuliawati Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, riseayu19@gmail.com Abstrak Tujuan Mengetahui bagaimana implementasi penyusunan

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI Definisi Akun Pengelompok kan Akun Kode Akun Bentuk Akun Jurnal Buku Besar 3.1 Akun 3.1.1. Pengertian Akun (Account) Akun atau perkiraan ialah suatu media untuk mencatat

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor) Oleh PUSPA ERVILLIA H

ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor) Oleh PUSPA ERVILLIA H ANALISIS PERUMUSAN DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor) Oleh PUSPA ERVILLIA H 24066037 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : 1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan aspek fungsi akuntansi

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut: Contoh Soal Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut: Dari data di atas, buatlah: 1. Laporan laba rugi 2. Laporan Perubahan Modal 3.

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Snapshoes Care Snapshoes Care usaha cuci sepatu dan tas premium merupakan usaha yang baru terbentuk pada tanggal 12 April 2016. Usaha cuci sepatu

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Aspek Keuangan dan Pembiayaan Bisnis Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Manajemen Kas Lingkup Kas adalah aset yang paling penting namun yang paling tidak produktif yang dimiliki suatu bisnis.

Lebih terperinci

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM. PENERAPAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA TOKO PUTRA KARYA FURNITURE Nama : SARI MULAYATI NPM : 26212853 Jenjang/Jurusan

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Ruang Lingkup Akuntansi

Pertemuan 1. Ruang Lingkup Akuntansi Pertemuan 1 Ruang Lingkup Akuntansi Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian akuntansi, kegunaan dan pemakai informasi akuntansi, konsep dasar akuntansi, dan siklus akuntansi manual. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA I. PILIHAN GANDA 1. Sumber pencatatan untuk neraca saldo berasal dari a. Akun modal d. akun buku besar b. Jurnal umum e. laporan perubahan modal c. bukti transaksi

Lebih terperinci

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010 REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Keuangan Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi adalah sebuah aktifitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SMK MUHAMMADIYAH MAJALENGKA KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK KENDARAAN RINGAN 2. TEKNIK KOMPUTER JARINGAN.3. AKUNTANSI Alamat : Jl. Pengeran Muhammad Km.05 Desa Palabuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Nama Akun: Kas No. Akun: 111 Kompetensi Dasar 5.6 Membuat ikhtisar siklus tansi perusahaan jasa 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo buku besar. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA Dalam bab 2 telah dijelaskan bagaimana kita menganalisis transaksi bisnis dan pengaruhnya ke dalam persamaan dasar akuntansi yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagaimana

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA Dasar Akuntansi 1 1 Definisi Akuntansi; Dari sudut Pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II AKUN DAN KODE AKUN 7 BAB II AKUN DAN KODE AKUN 2.A. Pengertian Akun/Perkiraan. 2.B. Akun. 2.C. Laporan Keuangan dan unsur-unsurnya. A. PENGERTIAN AKUN/ PERKIRAAN 1. Pengertian Akun Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN A. Kebutuhan Penyesuaian Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan para

Lebih terperinci

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

BAB 3 PENGAKUNAN & PENGKODEAN. Asgard Chapter

BAB 3 PENGAKUNAN & PENGKODEAN.  Asgard Chapter BAB 3 PENGAKUNAN & PENGKODEAN Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com PENGAKUNAN DAN PENGKODEAN Akuntansi mengolah dan menyajikan informasi keuangan dalam bentuk akun-akun (accounts). Di bab ini kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian yang begitu pesat menampilkan Indonesia menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal ini tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN BAB 9 LAPORAN KEUANGAN A. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pada bab 8 sudah dijelaskan bahwa neraca lajur merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang meliputi: 1. Laporan laba

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1 Pengertian UMKM Beberapa defenisi dari UMKM memiliki pengertian yang berbeda berdasarkan sumbernya (Hubeis, 2009; Tambunan, 2009)

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PENGANTAR AKUNTANSI GAMBARAN UMUM AKUNTANSI Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO

BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO BAB 6 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian ke akun-akun yang bersangkutan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Laporan Keuangan Tujuan utama dari siklus akuntansi suatu perusahaan, yaitu untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah UKM dan sektor ekonomi kerakyatan informal lainnya yang sering pula disebut dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), telah bertumbuh kembang sejak sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM Endra Murti Sagoro 1 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan laba rugi. 2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan perubahan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI MODUL PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Tommy Kuncara 2. 3. Laboratorium Akuntansi Dasar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA Daftar Isi

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI Uji Kompetensi Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Pernyataan-pernyataan tentang akuntansi berikut ini benar, kecuali.. a. Akuntansi adalah bahasa bisnis b.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi Surabaya Sebagai suatu badan usaha, BMT dalam menjalankan kegiatan usahanya, tentu ingin mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. Komponen Laporan Keuangan Beberapa komponen yang ada dalam Laporan Keuangan yaitu: 1. Laporan Neraca Neraca merupakan laporan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini begitu ketat dan kompetitif. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 10 Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Seperti yang telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya, laporan keuangan merupakan produk akhir

Lebih terperinci

Gawe Mancing Halaman.. oke!!!

Gawe Mancing Halaman.. oke!!! Gawe Mancing Halaman.. oke!!! 43 BAB III PERMASALAHAN 3.1. Identifikasi Permasalahan Inti dari permasalahan yang dapat diangkat berdasarkan Latar Belakang yang telah disebutkan, bahwa sistem operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini sangat cepat dan dinamis, tak terkecuali bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI. Pengantar Akuntansi. Dendy Kurniansyah, SE., M.Ak. Warren Reeve Fess Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM. Modul ke:

PENGANTAR AKUNTANSI. Pengantar Akuntansi. Dendy Kurniansyah, SE., M.Ak. Warren Reeve Fess Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM. Modul ke: Modul ke: 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGANTAR AKUNTANSI Pengantar Akuntansi Dendy Kurniansyah, SE., M.Ak Warren Reeve Fess Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.    Phone: SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK http://mahsina1.wordpress.com Email: Mahsina_se@hotmail.com Phone: +62-82115522262 Pengertian Siklus Keuangan Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi

Lebih terperinci

BAB 6 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo

BAB 6 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo BAB 6 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca adalah selisih antara jumlah sisi debit dengan jumlah sisi kredit dari suatu akun buku besar. Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1 JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1 SIKLUS PADA AKHIR PERIODE: PENYIAPAN LAPORAN KEUANGAN JAWABAN SOAL 1 Besarnya laba/rugi PT IBADAH untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 adalah: Penghasilan

Lebih terperinci

» Proses Akuntansi» Siklus Akuntansi» Jurnal Umum» Posting» Neraca Saldo HAL : 1

» Proses Akuntansi» Siklus Akuntansi» Jurnal Umum» Posting» Neraca Saldo HAL : 1 » Proses Akuntansi» Siklus Akuntansi» Jurnal Umum» Posting» Neraca Saldo HAL : 1 HAL : 2 HAL : 3 » Pencatatan transaksi secara langsung ke rekening buku besar tidak dibenarkan oleh siklus akuntansi Transaksi

Lebih terperinci

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, November Penyusun. Modul Membuat Laporan Keuangan Untuk SMK/MAK Kelas XI Semester Genap

KATA PENGANTAR. Malang, November Penyusun. Modul Membuat Laporan Keuangan Untuk SMK/MAK Kelas XI Semester Genap KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kami karena kami dapat menyelesaikan modul Laporan Keuangan ini. Modul ini bisa digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keberadaan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keberadaan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi berpengaruh langsung kepada berbagai bentuk usaha di Indonesia. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk memperbaiki pertumbuhan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI DAN

PENGANTAR AKUNTANSI DAN Modul ke: PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS Fakultas 01FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi Pengertian Perusahaan Secara ekonomik, perusahaan diartikan sebagai kegiatan memproduksi barang

Lebih terperinci

BAB I. 1. Ruang Lingkup Akuntansi

BAB I. 1. Ruang Lingkup Akuntansi 1 BAB I 1. Ruang Lingkup Akuntansi a. Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bank mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

BAB PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI BAB PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI 1.1. NERACA LAJUR Neraca lajur atau yang biasa disebut kertas kerja (worksheet) adalah selembar kertas berkolom kolom yang digunakan untuk menghimpun semua data akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. PSAK. Politeknik. Ilmu Pelayaran. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. fakta-fakta atau angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

BAB II LANDASAN TEORI. fakta-fakta atau angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Menurut McLeod (McLeod, 1998,) informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sedangkan arti dari data sendiri adalah fakta-fakta atau angka-angka

Lebih terperinci

JURNAL DAN POSTING. Putu Semaradana, S.Pd

JURNAL DAN POSTING. Putu Semaradana, S.Pd JURNAL DAN POSTING Putu Semaradana, S.Pd Rekening merupakan alat untuk mencatat pertambahan dan pengurangan dalam satuan uang. Penambahan dicatat pada salah satu sisi rekekning dan pengurangan dicatat

Lebih terperinci

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur BAB 8 NERACA LAJUR A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur Neraca lajur merupakan kertas kerja bantu penyusunan laporan keuangan dan bukan merupakan laporan keuangan Neraca lajur disebut juga kertas kerja

Lebih terperinci