BAB IV HASIL DAN ANALISA

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Hasil pengambilan data perhitungan keausan selongsong teflon 1. UkuranpartPada selongsong bahanteflondata yang didapat dengan cara pengambilan langsung di lapangan untuk menentukan volume kikisan yang terjadi. Ukuran pada selongsong teflon adalah Diameter dalam = mm Diameter luar = mm Tinggi = mm Gambar 4.1 Hasil alat ukur kaliper 2. Pengambilan data suhu pada bahan teflon Data pengambilan yang di lakukkan secara berulang mengasail kan data sebagai berikut. 39

2 Tabel pengambilan data suhu teflon saat digunakan Tahap Pengambilan Hasil Suhu ( 0 C ) Gambar 4.2 Hasil alat ukur suhu bahan 40

3 1. Pengambilan data tekanan Per Dalam pengambilan data tekanan per satuan yang di gunakan adalah Lbs ( pound). Hasil yang di dapat adalah 5 lbs. Hasil 5lbs di dapat dari hasil penekanan per dan tuas yang tertinggal akan menunjukkan berada di angka berapa dia terkahir kali. Gambar 4.3 Hasil alat ukur tekan 4.2 Perhitungan volume keausan selongsong teflon Pada perhitungan volume terkikis dalam setiap 6 hari didapat sebagia beriku Pernghitungan Keausan a. Jari jari lingkaran kecil selongsong ( r 1 ) = 2.5 cm Tinggi lingkaran kecil selongsong ( t 1 ) = 1 cm Jari jari lingkaran besar selongsong ( r 2 ) = 3.5 cm Tinggi lingkaran besar selongsong( t 2 ) = 1 cm 41

4 Rumus volume V =.. Gambar 4.4 Rumus volume tabung b. Volume, V1 =.. = 3.14 x x 1 = cm 3 V2 =.. = 3.14 x 3.5 x 1 = cm 3 Jadi Volume isi ( Vs ) selongsong tersebut adalah V2 V1 Vs = V2 V1 = cm cm 3 = cm 3 Selongsong mengalami keausan selama 6 hari terkikis 0.25mm = cm T terkikis = cm Volume terkikis ( Vt ) pada selongsong bahan teflon itu selama 6 hari di jalan kan selama 24 jam setiap hari nya = Volume alas selongsong x T V1 terkikis =.. 42

5 = 3.14 x x = x0.025 = cm 3 V2 terkikis =.. = 3.14 x x = x = cm 3 Jadi Vt = V2 terkikis V1 terkikis = = cm 3 Atau dengan cara cepat Vt = Vs x T = x = cm Eksperimen pembuatan penahan selongsong food grade hasil dan analisa Uji langsung aplikasi material food grade pada mesin sms svc 100 Pada ekperimen pembuatan penahan selongsong ini diaplikasikan langsung pada mesin pengemas seri svc 100. Selongsong di uji pada mesin tanpakeadaan proses produksi. Selongsong diuji dalam waktu 10 menit dengan kecepatan putaran normal setiap selongsong pada mesin tersebut19 pcs/menit. Kalau di lihat pada layar monitor kecepatan mesin tersebut menunjukkan angka 58 dengan nominal angka kecepatan maksimal nya 60. Kecepatan 58 pada setiap monitor mesin dalam kondisi berproduksi sekitar 56 sampai dengan 59, karena mesin dijalan kan dengan kemampuan maksimum untuk mengejar hasil produksi. 43

6 Gambar 4.5 Uji Ekseperimen Selongsong Kondisi permukaan selongsong yang bergesekan dengan bantalan atau piringan dalam waktu 10 menit uji coba terliahat halus. Walaupun pada akir nya penahan selongsong apabila digunakan dalam proses produksi ada keausan atau terkikis habis seperti selongsong bahan teflon tidak akan menjadi cemaran karena selongsong food grade ini adalah berasal dari bahan makanan itu sendiri Uji PH dan MC Pada uji berikut nya pengecekan terhadap derajat keasaman (PH) dan moisture contain (MC) yaitu volume kelembaban. Uji ph dan mc ini di lakukan di Lab bagian Qc yang ada di perusahaan untuk membantu menghasilkan seberapa kandungan derajat keasaman dan kelembaban bahan selongsong modifikasi ini. 44

7 Gambar 4.6 Bahan uji Lab PH dan MC di belah Tabel hasil Uji PH dan MC Uji Selongsong Material produksi PH 0.20 % 1 % MC 5.92 % 7 % Tabel hasil uji Lab diatas bahwa derajat keasaman pada selongsong masi dalam kondisi normal kurang dari 1% begitu juga kelembaban selongsong yang lebih kering dari bahan material produksi nya atau bisa dikatakan lebih keras, karena sudah di panaskan dengan kompor dan di tambah gula yang berfungsi sebagai perekat. Tidah ada tambahan bahan lain dalam material food grade ini hanya ada material produksi itu sendiri dan gula, pembuatan juga tidak memakai air. Hanya ada proses pemanasan saja untuk menyatukan gula dengan material produksi lalu setelah meleleh dimasukkan dalam cetekan, tidak ada proses lagi tinggal nunggu dingin dan mengeras. Setelah mengeras part di dorong keluar dengan tangan untuk mendapatkan hasil dari cetakan part selongsong food grade. 45

8 4.3.3 Larut dalam air Pada hasil uji larut dalam air atau hancur dalam air ini, material selongsong food grade di rendam selama 8 jam didalam air supaya terbukti bahwa part ini bisa hancur oleh air apabila direndam. Kalo part yang terbuat aja bisa hancur maka ketika part selongsong ini mengalami keausan pada proses produksinya maka serbuk yang ikut masuk dalam kemasan apa bila makanan itu disajikan dengan air panas maka aka akn ikut larut juga bercampur dengan makanan itu sendiri. Ini sangat penting bahwa disamping part selongsong food grade ini menghilangkan cemaran yang ada sebelun nya akibat cemaran selongsong bahan teflon yang terkikis juga bahan food grade ini bisa larut bercampur dengan penyajian makanan yang diproduksi, karena penyajian makan yang diproduksi untuk konsumen dengan menggunakan air panas. Gambar 4.7 Uji rendam air Ekseperimen Selongsong Perendaman part dilakukan dengan menggunakan air normal tidak dalam posisi air panas membutuhkan waktu selama 8 jam untuk bisa melihat part sudah hancur. 46

9 Gambar 4.8 Uji rendam air selama 8 jam Gambar 4.9 Uji rendam air Selongsong ketika diangkat Ketika diangkat selongsong bahan food grade sudah hancu dan tidah ada yang terlihat menggumpal karena bahan ini merata pada saat pembuatan nya dengan cara dipanaskan dan mencairkan. 47

10 Pada dasar nya hasil yang di dapat dalam modifikaasi part ini atau penggantian bahan part dari tfloen menjadi food grade untuk lebih melindungi konsumen dari cemaran yang dihasilkan dari alat dalam proses pengemasan nya, sehingga tidak ada lagi yang harus di kawatirkan, dan untuk melindungi perusahaan dari pengaduan konsumen tentang makanan yang dimakan, sehingga perusahaan akan terus tetap berjalan dan semakin maju dengan tidak adanya pengaduan konsumen terhadap perusahaan makanan tersebut. Bahan food grade untuk industi makanan sangatlah penting untuk menjaga kemanan panagan dan halan untuk mengahisilkan produk yang memenuhi ketentuan dalam hal makanan. 48