BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Letak Geografis dan Sejarah Kabupaten Aceh Tengah Aceh tengah merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Ibukota Kabupaten Aceh Tengah yaitu Takengon, yang memiliki luas wilayah ,12 Ha terdiri dari 14 Kecamatan dan 268 Desa. Kota Takengon terletak pada ketinggian meter di atas permukaan laut. Daerah ini terletak pada Lintang Utara dan Bujur Timur. Ditinjau dari letaknya Kabupaten Aceh Tengah, pada bagian Utara berbatasan dengan Kabupaten Bieruen dan Kabupaten Aceh Utara. Pada bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur. Sedangkan disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Gayo Lues. Kabupaten Aceh Tengah terbagi lagi menjadi 14 Kecamatan, Kecamatan tersebut antara lain: Atu Lintang, Bebesen, Bies, Bintang, Celala, Jagong Jeget, Kebayakan, Ketol, Kute Panang, Linge, Lut Tawar, Pegasing, Rusip Antara, dan Silih Nara. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kecamatan Kabupaten Aceh Tengah No Kecamatan Luas (Ha) 1 Linge ,89 2 Bintang ,07 3 Lut Tawar 8.310,16 4 Kebayakan 4.817,95 5 Pegasing ,11

2 No Kecamatan Luas (Ha) 6 Bebesan 2.895,52 7 Kute Panang 2.094,86 8 Silih Nara 7.504,35 9 Ketol ,86 10 Celala ,85 11 Atu Lintang ,87 12 Jagong Jeget ,75 13 Bies 1.231,55 14 Rusip Antara ,33 Total ,13 Sumber : Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Aceh Tengah Awal mula nama kota Takengon berasal dari bahasa Gayo Beta ku engon yang berarti begitu saya lihat. Dan diduga kata-kata tersebut diucapkan oleh Genali yang merupakan orang pertama yang dipercaya menemukan kota Takengon. Kabupaten Aceh Tengah berdiri pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-oendang No. 10 tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah Kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-undang No.7 (Drt) Tahun Wilayahnya meliputi tiga kewedanaan yaitu kewedanaan Takengon, Gayo Lues dan Tanah Alas. Kemudian pada tahun 1974 Kabupaten Aceh Tengah dimekarkan kembali menjadi Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tenggara melalui Undang-undang No. 4 Tahun 1974, pemekaran ini terjadi karena sulitnya transportasi dan didukung oleh masyarakat. Dan kembali lagi dimekarkan pada tanggal 7 Januari 2004 Kabupaten Aceh Tengah tetap menjadi Ibukota Takengon dan Bener Meriah menjadi Ibukota Simpang Tiga Redelong, dengan Undang-undang No. 41 Tahun Kolonial Belanda memasuki wilayah Aceh Tengah sekitar tahun 1904, kolonial Belanda tertarik untuk datang ke Aceh Tengah karena potensi perkebunan tanah Gayo sangat cocok untuk budidaya Kopi Arabika, tembakau dan damar. Pada masa ini wilayah

3 Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai Ibukotanya. Pada masa itu juga di kota Takengon mulai berkembang menjadi pusat pemasaran hasil bumi dataran tinggi Gayo, khususnya sayuran dan kopi. Kemudian masuknya penduduk Jepang pada tahun sebutan Onder Afdeeling Takengon diubah menjadi Gun yang dipimpin oleh Gunco. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 sebutan tersebut berganti lagi menjadi wilayah yang kemudian berubah lagi menjadi Kabupaten. 2.2 Iklim Kabupaten Aceh Tengah termasuk ke dalam daerah yang beriklim Tropis, dan memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan berlangsung dari bulan September sampai November.Curah hujan rata-rata setiap tahun mm sampai dengan mm, rata-rata hujan setiap tahun 113 hari sampai dengan 160 hari per tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yang mencapai 316,5 mm, curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli yang mencapai 6,2 mm. Sedangkan pada musim kemarau berlangsung pada bulan Januari sampai Agustus. Selengkapnya dapat diilihat dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Data Curah Hujan Kabupaten Aceh Tengah Tahun Tahun Curah Hujan ,75 mm ,71 mm ,52 mm ,98 mm ,77 mm mm Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPA) Kabupaten Aceh Tengah

4 Kabupaten Aceh Tengah memiliki suhu udara yang sejuk antara C, suhu terpanas terjadi pada bulan April dengan suhu 26,6 C. Dan suhu terdingin pada bulan September dengan suhu 19,70 0 C. Kelembaban udara di Aceh Tengah berkisar 80,08%,kelembaban udara terbasah 86,28% dan terkering 74,25%. Kecepatan angin tercepat 2,53m/det dan terlambat 0,95m/det. 2.3 Topografi Kabupaten Aceh Tengah memiliki topografi wilayah yang bervariasi mulai dari dataran dengan kemiringan lereng 0-2%, landai dengan kemiringan 2-8%, berombak dengan kemiringan lereng 8-15%, bergelombang dengan kemiringan lereng 15-25%, berbukit dengan kemiringan lereng 25-40%, bergunung dengan kemiringan lereng >40%. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3. No Tabel 2.3 Kemiringan Lahan, Bentuk dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Tengah Kemiringan Bentuk Wilayah Luas Lereng (%) Wilayah (Ha) (%) Datar 4.780,91 1, Landai 7.100,07 1, Berombak ,33 7, Bergelombang ,05 22, Berbukit 184,932,46 41,52 5 >40 Bergunung 115,295,30 25,89 Jumlah ,12 100,00 Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPA) Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Tengah memiliki ketinggian tempat yang beragam, dimulai dari ketinggian mdpl 0,03%, ketinggian mdpl 4,70%, ketinggian

5 mdpl 12,29%, ketinggian mdpl 13,85%, ketinggian mdpl 17,47%, ketinggian mdpl 20,35%, ketinggian mdpl 24,18%, ketinggian mdpl 6,60% dan ketinggian >2000 mdpl 0,53%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Ketinggian Tempat dan Luas Wilayah Kabupaten Aceh Tengah Luas No Ketinggian (mdpl) % Wilayah(Ha) ,41 0, ,72 4, ,76 12, ,22 13, ,09 17, ,32 20, ,95 24, ,90 6,60 9 > ,76 0,53 Jumlah ,13 100,00 Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPA) Kabupaten Aceh Tengah 2.4 DAS (Daerah Aliran Sungai) Daerah aliran sungai yang ada di Kabupaten Aceh Tengah, antara lain; Kreung Peusangan, Kreung Woyla, Kreung Jambo Aye, Kreung Meureubo, Kreung Tripa, Kreung Tamiang, Kreung Seunagan. Sungai dimanfaat oleh masyarakat sekitar sebagai sumber air untuk pertanian, perkebunan, kebutuhan sehari-hari dan digunakan untuk pembangkit listrik. Sungai-sungai yang digunakan untuk pembangkit listrik yaitu Sungai Peusangan dan anak-anak Sungai Woyla. Sungai Peusangan dimanfaatkan sebagai

6 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan di alirkan ke Kecamatan Silih Nara yaitu di Dusun Singkiren Kampung Semelit Mutiara. Kemudian Sungai Peusangan dan anak-anak Sungai Woyla dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang di pasok untuk kebutuhan listrik di beberapa tempat, yakni; Kampung Bergang dan Karang Ampar Kecamatan Ketol dengan kapasitas 45 kw; Kampung Berawang Dewal dan Kampung Merah Said Kecamatan Jagong Jeget dengan kapasitas 200 kva; Kampung Tanjung dan Kampung Kuala Rawa Kecamatan Rusip Antara dengan kapasitas 150 kw; dan Kampung Tanoh Depet dan Depet Indah Kecamatan Celala dengan kapasitas 45 kw. 2.5Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah juga memiliki sebuah danau, danau tersebut dinamakan dengan Danau Laut Tawar. Biasanya orang setempat menyebutnya dengan Danau Lut Tawar. secara astronomis Danau Laut Tawar ini terletak di LU dan BT memiliki luas kira-kira Ha dengan panjang 17 km dan lebar km, volume air kira-kira m 3 atau 2,5 triliun liter. Pasokan air Danau Laut Tawar didapat dari 14 sungai dan anak sungai yaitu Wih Nareh, Wih Gembrik, Wih Empan, Wih Rawe, Wih Nosar, Wih Menganya, Wih Bewang, Wih Uning, Wih Kala Rengki, Wih Kebayakan, Wih Ulung (ular) Gajah, Wih Bintang, dan Wih Linung Bulen. Danau Luat Tawar ini dikelilingi oleh barisan gunung dan bukit antara lain bur ni Kelieten, bur ni Birang Panyang, bur ni Telege, bur ni Lelabu, maka tidak heran Danau Laut Tawar ini juga dijadikan sebagai komoditi pariwisata. Selain itu Danau Laut Tawar juga dimanfaatkan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan warga. Maka warga sekitar Danau Laut Tawar tidak sedikit yang berprofesi sebagai nelayan air tawar, dan air danau tersebut juga dimanfaatkan sebagai irigasi untuk petani sawah yang ada di sekitar danau Laut Tawar. Di sekeliling Danau Laut Tawar terdiri dari beberapa wilayah Kecamatan,

7 yaitu; Kecamatan Lut Tawar, Kecamatan Kebayakan, Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Bintang. Danau Laut Tawar memiliki kedalaman yang bervariasi berdasarkan relief danau, berikut ukuran kedalaman Danau Laut Tawar: - 35 meter dari pinggir danau memiliki kedalaman 8,9 meter meter dari pinggir danau memiliki kedalaman 19,27 meter meter dari pinggir danau memiliki kedalaman 51,13 meter Begitu pula dengan suhu di Danau Laut Tawar, suhu air di danau ini juga bervariasi berdasarkan tingkat kedalamannya. Berikut ukuran suhu air Danau Laut Tawar berdasarkan kedalamannya: - Kedalaman 1 meter dengan suhu 21,55 C - Kedalaman 5 meter dengan suhu 21,37 C - Kedalaman 10 meter dengan suhu 21,15 C - Kedalaman 20 meter dengan suhu 20,70 C - Kedalaman 50 meter dengan suhu 19,35 C Di sekeliling Danau Laut Tawar terdapat lahan hutan Pinus namun secara perlahan hutan Pinus ini semakin berkurang. Salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya hutan di sekeliling danau yaitu hutan yang dijadikan lahan perkebunan. Alih fungsi lahan ini berdampak pada menyusutnya debit air dan tingginya sedimentasi di Danau Laut Tawar.

8 Danau Laut Tawar dikelilingi oleh batu gamping 3 dan batuan metasedimen 4 umumnya struktur geologi di sekitar Danau Laut Tawar berupa Karts yang ditandai dengan gua-gua yang ada di sekeliling danau, struktur perlipatan, dan Sesar yang ditandai dengan adanya air terjun. Lingkungan Danau Laut Tawar terdiri dari kemiringan yang landai, curam, dan sangat curam. Lingkungan danau yang kemiringan yang landai yaitu berada di sekitar Kecamatan Kebayakan, Kecamatan Lut Tawar, Kecamatan Bebesen, dan Kecamatan Bintang. Lingkungan dengan kemiringan yang curam berada di sekitar Kecamatan Lut Tawar, Kecamatan Kebayakan, dan Kecamatan Bintang. Serta lingkungan dengan kemiringan sangat curam berada di sekitar Kecamatan Lut Tawar. Keindahan alam menjadikan Danau Laut Tawar sebagai tempat yang banyak menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negri. Selain itu Danau Laut Tawar juga memiliki peran penting dalam pengendalian keseimbangan air khusus untuk Kota Takengon dan menjadi sumber air untuk Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Utara. Danau Laut Tawar diduga oleh Ir. P.J Jansen terbentuk karena adanya sesuatu material yang hilang dari dalam gunung berapi, lalu akibat dari kekosongan yang terjadi dasar tanah turun ke pusat bumi hal ini terbukti bahwa tepi bagian utara dan selatan sangat curam 5. Air Danau Laut Tawar ini dipasok dari mata air yang ada di celah-celah tebing yang berdampingan dengan Danau Laut Tawar, informasi ini saya peroleh dari salah satu informan saya yang bernama Aman Nani. Berikut pernyataannya: 3 Batu gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral kalsium karbonat (CaCo3). 4 Batuan metasedimen adalah batuan malihan yang berasal dari batuan sedimen. Beberapa contoh batu malihan Sabak, Filit, Sekis, Marmer dst. Selengkapnya dapat dilihat melalui 5 Dapat dilihat dalam buku C. Snouck Hurgronje Gayo: Masyarakat dan Kabudayaan Awal Abad ke- 20

9 . Dedesen terbuat dari mata aer di pengger danau (Dedesen terbuat dari mata air di pinggir danau). Informasi dari salah satu informan ini menjadi bukti bahwa di pinggir-pinggir Danau Laut Tawar ada mata air. Mata air ini berasal dari air gunung yang kemudian keluar dari celah-celah tebing di pinggir Danau Laut Tawar. Apabila volume air berlebih maka air disalurkan oleh sungai Peusangan. Danau Laut Tawar menjadi rumah bagi ikan Depik (Rasbora Leptosoma)ikan ini merupakan ikan endemik di danau ini, selain itu ada beberapa jenis Ikan musiman yang juga hidup di Danau Laut Tawar sepertieyas (Rasbora Argyrotaenia), Kawan (Puntius Tawarensis). Jenis Ikan yang tidak musiman yaitu Relo (Rasbora Tawarensis), Kerup (Anabas Testudineus), Jejolong (Mystacoleucus Magnatius), Keperas (Puntuis Sumatranus), Peres (Osteochilus Hasselti), Bawal (Cyprinus Carpio), Pedih (Labeobarbus), Lele (Clarias Batrachus), Gabus dan Lokot (Ophiocepalus Gachua), Lindung (Anguilla), Ili (Homaloptera Heterolepsi), Mujaher (Tilapia Mosambica) 6. Tumbuhan yang hidup di Danau Laut Tawar yaitu Chlorophyceae 7 sebesar 35%, Bacillariophyceae 8 24%, Myxophyceae 9 9% dan kelas lain sebesar 32%. Tumbuhan lain juga ditemukan di Danau Laut Tawar seperti Hydrilla sp, enceng gondok dan kiambang. 2.6 Letak dan Akses Menuju Kecamatan Kebayakan Kecamatan Kebayakan terletak di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kecamatan Kebayakan terdiri dari 22 kampung atau kelurahan, yaitu; Lot Kala, Jongok Meluem, Gunung Bukit, Pinangan, Paya Tumpi, Bukit Sama, Paya Reje Tami Delem, Kelupak Mata, Mendale, Kala Lengkio, Jongok Bathin, Kute Lot, Gunung 6 Nama latin Ikan Depik ada dua yaitu Rasbora Leptosoma (lihat, melalatoa;1981,ha-l33) dan Rasbora Tawarensis (yang dibuat Oleh Muchlisin). 7 Chlorophyceae adalah ganggang hijau. 8 Bacillariophyceae atau Diatomeae adalah jasad renik bersel satu. 9 Myxophyceae adalah ganggang lendir.

10 Balohen, Paya Tumpi Baru, Paya Tumpi 1, Timangan Gading, Gunung Bahgie, Bukut Eweh Tami Delem, Bukit, Telege Atu, Tawar Sedenge, Musara. Jarak Kecamatan Kebayakan dengan Ibukota Kabupaten Aceh Tengah yaitu Takengon sepanjang 2,5 km, dengan jarak tempuh lebih kurang lima menit perjalanan. Jarak Kecamatan Kebayakan dengan Ibukota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam sepanjang 325 km, dengan jarak tempuh lebih kurang enam jam perjalanan. Secara geografis Kecamatan Kebayakan mempunyai luas wilayah 56,34 Ha. Ditinjau dari letak, pada bagian Utara Kecamatan Kebayakan berbatasan dengan Kecamatan Bukit dengan Kec. Wih Pesam (Kabupaten Bener Meriah). Pada bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Bintang. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Lut Tawar. sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bebesen. Tabel 2.5 Data Luas Wilayah Kecamatan Kebayakan No Nama Kampung/kelurahan Luas Wilayah Ha Jumlah Dusun 1. Lot Kala 5, Jongok Meluem 2, Gunung Bukit 1, Pinangan 4, Paya Tumpi 1, Bukit Sama 6, Paya Reje Tami Delem 2, Kelupak Mata 6, Mendale 6, Kala Lengkio 1,60 3

11 No Nama Kampung/kelurahan Luas Wilayah Ha Jumlah Dusun 11. Jongok Bathin 2, Kute Lot 1, Gunung Balohen 1, Paya Tumpi Baru 3, Paya Tumpi 1 1, Timangan Gading 1, Gunung Bahgie 2, Bukit Eweh Tami Delem 1, Bukit 1, Telege Atu 3, Tawar Sedenge Musara - - Jumlah 56,34 51 Sumber: Data Kependudukan Kecamatan Kebayakan Untuk mencapai Kecamatan Kebayakan dari kota Takengon sangat mudah hanya dengan menggunakan alat transportasi darat, dan memerlukan jarak tempuh selama lima menit. Dengan pilihan kendaraan yang bervariasi, dapat menggunakan kendaraan pribadi, dengan menggunakan angkutan umum labi-labi (angkot) dengan jurusan Kebayakan dengan membayar ongkos sekitar rupiah. Menggunakan becak motor dengan membayar ongkos sekitar rupiah Keadaan Penduduk Kecamatan Kebayakan Kependudukan Secara keseluruhan penduduk Kecamatan Kebayakan berjumlah jiwa dengan kepala keluarga, penduduk perempuan jiwa dan penduduk laki-laki

12 7.023 jiwa data ini didapat berdasarkan jumlah penduduk dalam Kecamatan Kebayakan tahun Tabel 2.6 Data Kependudukan Kecamatan Kebayakan NO Nama Kampung/Kelurahan Penduduk Lakilaki Penduduk Perempuan Jumlah 1. Lot Kala Jongok Meluem Gunung Bukit Pinangan Paya Tumpi Bukit Sama Paya Reje Tami Delem Kelupak Mata Mendale Kala Lengkio Jongok Bathin Kute Lot Gunung Balohen Paya Tumpi Baru Paya Tumpi Timangan Gading Gunung Bahgie Bukit Eweh Tami Delem Bukit Telege Atu Tawar Sedenge Musara Jumlah Sumber: Data Kependudukan Kecamatan Kebayakan

13 Mata Pencarian Wilayah Kecamatan Kebayakan memiliki potensi untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian, perikanan, peternakan, perdangan dan lainlain. Sebagian besar masyarakat Kecamatan Kebayakan berprofesi sebagai petani, kemudian berprofesi sebagai nelayan. Sisanya bekerja di bidang lain seperti PNS (Pegawai Negri Sipil), pedagang, dan lain-lain. Namun ada pula yang memiliki profesi ganda. Misalnya seorang warga yang berprofesi sebagai PNS, kemudian memiliki kerja sampingan mengolah lahan yang ia miliki. Ada pula warga berprofesi nelayan yang juga bertani, atau seorang pegawai PNS yang juga sebagai nelayan Etnis, Agama dan Bahasa Gayo Penduduk di wilayah Kecamatan Kebayakan di dominasi oleh etnis Gayo selain itu ada juga dari luar etnis Gayo seperti Batak, Cina, Jawa, Minang, Aceh. Etnis Gayo terbagi dalam beberapa kelompok yaitu; kelompok Orang Gayo Lut; Gayo Deret; Gayo Serbejadi; Gayo Kalul; Gayo Lues. Kelompok Orang Gayo Lut yaitu kelompok Orang Gayo yang tinggal di sekitar Danau Laut Tawar. Kelompok Orang Gayo Deret yaitu kelompok orang Gayo yang tinggal didaratan. Orang Gayo Serbejadiatau sering disebut Gayo Semamah adalah kelompok Orang Gayo yang tinggal di sekitar Sungai Peurelak. Orang Gayo Kalul merupakan kelompok Orang Gayo yang tinggal di daerah Sungai Tamiang. Kelompok Orang Gayo yang tinggal di wilayah Aceh Tengah dan khususnya wilayah Kecamatan Kebayakan di dominasi oleh kelompok Orang Gayo Lut dan Gayo Deret. Mengenai asal mula Orang Gayo, memiliki beberapa versi yang diperoleh dari legenda-legenda yang berkembang di masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa Orang

14 Gayo berasal dari sekelompok orang yang melarikan diri karena tidak mau masuk agama Islam di daerah pantai. Arti kata Gayo menurut versi ini yaitu Kayo yang artinya takut/melarikan diri. Dapat disimpulkan bahwa menurut versi ini, Orang Gayo ada setelah masuknya ajaran agama Islam. Versi lain tentang asal mula Orang Gayo, ada yang mengatakan bahwa Orang Gayo berasal dari Negeri Rum negeri rum ini di duga dari daerah Timur Tengah. Orang yang berasal dari Negeri Rum tersebut bernama Genali menurut cerita Genali terdampar di sebuah pulau kecil, pulau kecil tersebut menjadi pulau Sumatra. Genali memiliki hubungan dengan anak raja yang berasal dari Negeri Johor. Putri Johor tersebut membawa serta pengasuh dan penginangnya dan pada saat itu berkembanglah penduduk di pulau tersebut. Kemudian Genali menjadi raja pertama di daerah tersebut, pulau kecil tersebut bernama Buntul Linge dengan nama kerajaan Kerajaan Lingga. Asal mula Orang Gayo selalu dikaitkan dengan kalimat asal linge awal serule yang memiliki arti Linge dan Serule sama-sama asal dan sama-sama awal. (Melalatoa;1981) Tetapi versi yang mengatakan bahwa Orang Gayo awalnya sekumpulan orang yang tidak mau masuk Islam, dan lari ke Tanah Gayo saat ini. Versi tersebut dibantahkan dengan adanya fosil yang ditemukan oleh Arkeolog yang bernama Ketut Wardhana pada tahun 2009 di daerah Mendale Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah. Fosil tersebut berumur 4400 tahun. Fosil tersebut identik dengan DNA (Deoxyribonucleic Acid) Orang. Gayo saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa fosil tersebut nenek moyang Orang Gayo. Sedangkan ajaran Islam masuk ke Aceh pada abad ke-12 melalui Kerajaan Pasai. Fosil tersebut ditemukan di dalam gua atau ceruk Ujung Karang dengan keadaan kaki terlipat dan menjadi cara penguburan manusia pada saat itu di Tanah Gayo. Cara penguburan pada saat itu dengan cara badan ditindihkan dengan batu dan dengan kaki

15 yang dilipat ke belakang, diduga hal ini dilakukan agar jenazah aman dari gangguan binatang atau mungkin cara penguburannya sudah diatur berdasarkan prosesinya. Pada saat ditemukan tulang paha kaki dan pinggul dalam posisi tertindih batu. Kemudian di situs Loyang Mendale ditemukan gerabah yang diberi hiasan warna merah dan putih pada permukaan bagian luar, dengan temper yang kasar dan tidak ada motif hias lain. Kemudian di situs yang sama ditemukannya kapak persegi, membuktikan bahwa di daerah Gayo sudah ada budaya Neolitik 10 yang berkembang 5000 tahun silam. Kerangka manusia purba ini ditemukan di daerah Mendale Kecamatan Kebayakan dan dekat dengan Danau Laut Tawar. Jauh sebelum ditemukan kerangka tersebut ada orang yang menduga bahwa sudah ada sejak zaman neolitik, ini didasari oleh ragam hias di Gayo yaitu pahatan tertentu di rumah Gayo berupa lambang-lambang bagian tubuh dari binatang. Lambang-lambang itu selain sebagai hiasan tetapi juga menyangkut kepercaan mereka. Ragam hias tersebut berupa anyaman seperti tikar, wadah yang dianyam seperti; tape, sentong, bebalun. Ragam hias tersebut juga memiliki ikatan dengan kepercayaan. Kemudian ragam hias tembikar dengan berbagai motif dan nama seperti; kekukut, memayang, kekuyang, gegenit, tapak tikus, dll. Nama-nama hiasan tersebut diambil dari unsur tubuh binatang seperti telapak tikus, kaki lipan. Ada pula nama dari alam seperti awan berangkat, semua itu dapat dihubungkan dengan aktivitas mereka di masa lalu.(melalatoa;1981) Sistem kekerabatan Orang Gayo bersifat Patrilineal atau mengikuti garis keturunan dari ayah. Perkawinan pada Orang Gayo menurut adat exogam belah (minimal lineage), yang mana seseorang dilarang kawin sesama anggota satu belah. Kelompok 10 Neolitikum atau Zaman Batu Muda yaitu fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang memiliki ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternak dan pembuatan tembikar.

16 belah ini yaitu kelompok kerabat yang masih saling mengenal, dalam satu kampung biasanya terdiri dari beberapa belah, tetapi ada pula dalam satu kampung yang terdiri dari satu belah saja. Perkawinan akan membentuk sebuah keluarga batih (nuclear family). Keluarga batih yang baru ini masih tinggal dengan orang tua atau keluarga batih senior dalam jangka waktu tertentu, yang dikenal dengan sebutan sara kuren atau sara dapur (satu dapur). Dua keluarga yang hidup dalam satu atap maka akan membentuk sebuah keluarga luas (extended family). Aturan menetap setelah menikah (resident patterns) yang diumum di masyarakat Gayo yaitu virilokal yang mana kedua pengantin akan tinggal di sekitar kediaman suaminya, dalam istilah Gayo disebut kawin juelen atau ango. Selain virilokal, adapula yang uxorilokal (menetap di kediaman kerabat istri setelah menikah) yang dalam bahasa Gayo disebut dengan angkap. Ada tiga bentuk angkapyaitu angkap nasap, yang mana sang suami tinggal selamanya di lingkungan kerabat istri dan biasanya pasangan suami istri ini diberikan satu rumah dan lahan untuk bertani. Yang kedua yaitu angkap biasa, yang mana pasangan suami istri bisa saja pindah dari rumah kerabat istri ke kediaman kerabat suami (virilokal) dengan persetujuan orang tuanya. Dengan syarat membayar kembali mas kawin (unyuk). Yang ketiga yaitu angkap sentaran (angkap sejep) dalam angkap ini dibedakan menjadi dua bentuk yaitu angkap duduk edet (angkap tekunul utang) yang mana pada angkap ini pasangan suami istri tidak mampu membayar seluruh teniron(permintaan). Saat itu suami menjadi anggota belah istrinya, ketika sang suami sudah bisa membayar hutangnya berupa teniron maka ia juga harus membayar penesoh (soh=kurang) karena kepergiannya menyebabkan keluarga belah dari pihak istri berkurang. Bentuk yang kedua yaitu angkapdengan pejanyin, yang mana pada bentuk angkap ini terjadi karena adanya

17 perjanjian dan alasan tertentu. Selain itu ada berkembang pula adat menetap utrolokal yang dalam bahasa Gayo disebut kuso kini (ke sana-ke mari), dalam adat menetap ini pasangan pengantin bebas untuk memilih tinggal di lingkungan kerabat suami atau kerabat istri. Ada norma-norma yang mengatur hubungan keluarga batih dengan sesama anggotanya. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Orang Gayo menarik garis keturunan dari ayah atau patrilineal, dan ayah merupakan pihak yang memiliki kedudukan tertinggi di suatu keluarga. Setelah ayah kedudukan tertinggi berikutnya yaitu anak laki-laki dewasa. Karena ayah memiliki kedudukan tertinggi di dalam keluarga, maka sosok ayah sangat dihormati dan disegani oleh anggota keluarga. Hubungan ayah dengan menantu laki-laki terlihat kaku, seorang menantu laki-laki sangat segan oleh mertua laki-laki (avoidance relationship). Bahkan karena segannya jarang ada komunikasi antara menantu laki-laki dengan mertua laki-laki, dan apabila mereka berpapasan di jalan maka menantu akan memilih untuk mencari jalan pintas. Kemudian rasa segan berikutnya terjadi pada seorang perempuan dengan saudara laki-laki yang lebih tua dari suaminya (temude). Hubungan yang terbilang bebas yaitu hubungan antara menantu laki-laki dan mertua perempuan, adik perempuan ayah (ibi) dan suaminya ibi (kil), kemudian orang tua dari ayah dan ibu yaitu kakek (awan) dan nenek (anan). Hubungan bebas ini dilihat dari komunikasi yang lebih terbuka dan kedekatan diantaranya. Kemudian aturan dalam tutur atau sapaan, seorang pengantin akan disapa dengan sebutan aman mayak(untuk pengantin laki-laki) dan inen mayak (untuk pengantin perempuan). Dan apabila sepasang pengantin ini sudah memiliki anak laki-laki maka akan disapa dengan aman uwin (ayah dari anak laki-laki) dan inen uwin (ibu dari anak

18 laki-laki). Apabila mereka memiliki anak perempuan maka akan disapa dengan aman ipak (ayah dari anak perempuan) dan inen ipak (ibu dari anak perempuan). Untuk sapaan yang sifatnya tetap biasanya diambil dari nama anak pertamanya misalnya anak pertamanya bernama Genali, maka akan disapa dengan aman Genali (ayah Genali) dan inen Genali (ibu Genali). Sehubungan dengan istilah kekerabatan Orang Gayo yang bersifat patrilineal memiliki enam tingkat ke atas dan tiga tingkat ke bawah ego. Enam tingkat ke atas yaitu ama (ayah), mpu, datu (uyut), muyang, nini, entah. Dantiga tingkat dibawah ego yaitu anak, kumpu(cucu)dan piut (buyut). Namun kini sebutan kekerabatan dalam istilah Gayo sudah kabur, karena kebanyakan Orang Gayo sudah tidak menggunakan sebutan kekerabatan dalam bahasa Gayo. Ini mungkin disebabkan oleh masuknya budaya luar dan bahasa Indonesia yang kemudian digunakan Orang Gayo dalam sebutan kekerabatan, misalnya sebutan inesudah diganti dengan sebutan mamak, mama, dan ibu. Dan sebutan ama diganti dengan sebutan ayah, bapak, dan papa. Sebutan anan diganti dengan nenek, dan sebutan untuk awan diganti dengan kakek Agama Keberadaan Islam di Tanah Gayo diduga sudah cukup lama, kemungkinan lebih lama dari masuknya Islam ke Aceh. Adanya dugaan ini berdasarkan adanya batu nisan yang bertuliskan Allah dan Muhammad dalam tulisan Arab. Batu nisan tersebut diduga berasal dari masa yang lebih tua dari jaman Islam, bentuk batu nisan tersebut berbentuk seperti menhir yang mungkin berasal dari megalitik. Perkembangan agama di Tanah Gayo ada tiga tahap yang dilihat dari bagaimana mereka mengamalkan ajaran agama tersebut. Yang pertama yaitu perkembangan sebelum masuknya agama Islam mereka masih mempercayai animisme (mempercayai kekuatan-

19 kekuatan gaib yang ada di pohon-pohon besar, batu-batu besar, mata air dsb). Pada masa ini mereka sudah fanatik dengan Islam, mereka pantang disebut kafir, agama Islam tidak boleh dihina walaupun mereka sendiri juga belum mengamalkan ajaran Islam sepenuhnya. Saat itu mereka belum memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai ajaran Islam, mereka hanya mengerjakan ajaran Islam seperti; melaksanakan khitan, menjalankan kenduri maulud, dan melaksanakan kenduri mayit. Walaupun begitu ada juga yang telah mengerjakan ajaran Islam yang paling pokok seperti sholat, puasa dan bayar zakat. Orang-orang tersebut biasanya sudah berusia lanjut dan sudah bergelar Tengku. Kemudian perkembangan dimana Orang Gayo sudah beragama Islam namun Animisme masih juga dirasakan. Yang terakhir yaitu perkembangan dimana Orang Gayo sudah mengamalkan ajaran Islam secara murni dengan cepat. Lalu pada tahun 1928 Muhammaddiyah berdiri di sekitar kota Takengon dan beberapa desa yaitu desa Teritit dan Bintang. (Melalatoa;1981) Kini agama Islam masih mendominasi di Aceh Tengah dan pada Orang Gayo khususnya, ada juga agama lain seperti Kristen dan Budha. Biasanya agama Kristen dan Budha dianut oleh para pendatang dari daerah lain seperti Batak dan Cina. Walaupun begitu mereka hidup dalam rasa toleransi yang tinggi dan saling menghormati Bahasa Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Orang Gayo memiliki kelompok-kelompok, kelompok tersebut antara lain orang Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Gayo Serbejadi, dan Gayo Kalul. Karena kelompok-kelompok tidak tinggal dalam satu lingkup atau wilayah, maka dalam bahasa mereka memiliki dialeg tersendiri. Dialek tersebut dibagi

20 menjadi dua yaitu dialek Gayo Lut, yang terdiri dari sub-dialek Gayo Lut dan Gayo Deret kemudian memiliki sub-subdialek yaitu Bukit dan Cik. Dan yang kedua yaitu Dialek Gayo Lues yang terdiri dari sub-dialek Gayo lues dan Serbejadi, sub dialek Serbejadi terbagi lagi kedalam dua sub-subdialek yaitu sub-subdialek Serbejadi dan sub-subdialek Lukup. Berdasarkan pemencarannya bahasa Gayo dan bahasa Aceh terjadi pada tahun 1515 SM dengan jangka kesalahan 423 tahun. Bahasa Gayo dan bahasa Karo pada tahun 609 SM dengan jangka kesalahan 340 tahun (Melalatoa;1981). Pemencaran bahasa ini juga mematahkan dugaan bahwa Orang Gayo merupakan sekelompok orang yang tidak mau masuk Islam, dengan bukti Orang Gayo ada jauh sebelum kedatangan Islam di Aceh. Bahasa Gayo juga menyerap pengaruh bahasa Melayu, ini dikarenakan adanya hubungan komunikasi dengan Orang Temiang dan Orang Gayo yang bekerja di perkebunantembakau di Sumatera bagian Timur, Langkat. Walaupun begitu bahasa Gayo tidak memiliki dialek yang sama dengan bahasa Melayu maupun Aceh.(Hurgronje;1996) Sarana dan Prasarana Secara umum masyarakat di Kecamatan Kebayakan sudah tersentuh dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi yang ada di daerah tersebut seperti adanya listrik, kini disetiap rumah sudah menggunakan tenaga listrik sebagai penerangan dan menggunakan prabot-prabot rumah tangga yang sifatnya elektronik. Sistem informasi dan komunikasi di Kecamatan Kebayakan ini juga terbilang maju. Banyak alat ataupun fasilitas untuk memperoleh informasi yang dimiliki warga secara pribadi seperti televisi, telepon (telepon genggam ataupun telepon rumah), jaringan internet, dan lain-lain. Di tambah lagi dengan tersedianya warnet di beberapa tempat di Kecamatan Kebayakan.

21 Sarana pendidikan di Kecamatan Kebayakan cukup baik, dimana di Kecamatan Kebayakan ini memiliki sarana pendidikan sekolah umum berupa Taman Kanak-kanak (TK) milik swasta bejumlah 9 sekolah dengan 41 guru. Sekolah Dasar Negri (SDN) berjumlah 10 sekolah dan swasta 1 dengan jumlah guru keseluruhan 119 orang. Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 2 sekolah dengan tenaga pengajar 62 orang. Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 2 sekolah; dan milik swasta 1 sekolah dengan tenaga pengajar 123 orang. Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negri (MIN) 2 sekolah; dan milik swasta 1 sekolah dengan tenaga pengajar 54 orang. Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negri (MTSN) 1 sekolah dengan 27 orang tenaga pengajar. Selain sarana pendidikan, sarana kesehatan juga memiliki peran penting bagi warga sekitar Kecamatan Kebayakan dan terbilang cukup memadai. Di Kecamatan Kebayakan terdapat 1 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), 3 Pustu (Puskesmas Pembantu), dan 3 Polindes (Poliklinik Desa). Tempat ibadah juga berperan penting bagi masyarakat sekitar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu tempat ibadah juga di jadikan sebagai tempat untuk berorganisasi seperti misalnya di beberapa mesjid ada membentuk kelompok Remaja Mesjid, Serikat Tolong Menolong (STM), dan lain sebagainya. Untuk kecamatan Kebayakan tempat ibadah yang ada hanya tempat ibadah bagi umat muslim saja, ini dikarena rata-rata masyarakat Kecamatan Kebayakan beragama muslim. Masjid dan meunasah yang ada di Kebayakan terbilang cukup banyak karena hampir di setiap desa memiliki paling tidak 1 masjid ataupun meunasah. Untuk yang beragama nasrani karena jumlahnya yang sangat sedikit maka untuk tempat ibadah berada di kota Takengon.

22 2.6.4 Pemerintahan Adat Sistem pemerintahan di Kabupaten Aceh Tengah khususnya Kecamatan Kebayakan menggunakan sistem pemerintahan adat yaitu Sarak Opat.Sarak Opat terdiri darireje(raja/kepala Kampung), Imem (Imam), Petue (petua) dan Rayat (Rakyat). Kembalinya Sarak Opat dalam pemerintahan di Kabupaten Aceh Tengah pada saat dibentuknya otonomi daerah. Peran dan fungsi Petue mendapat legalitas dengan adanyaqanun Aceh no 10 tahun 2008 yang mengatur tentang lembaga adat. Peranan Reje diharapkan memerankan beberapa unsur seperti; keadilan, kesucian, kasih sayang, bijaksana. Keempat unsur itu disebut Musuket Sipet. Peran Petue dituntut untuk memahami kejadian dan gejala yang hidup di masyarakat, yang disebut Musidik Sasat.Imem berperan dibidang keagamaan, yang menuntun Reje, Petue dan Rayat apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang oleh agama, peran tersebut disebut Muperlu Sunet. Kemudian Rayatmemiliki peran dalam hal musyawarah atau disebut Genap Mupakat. Ada sanksi-sanksi yang diberikan kepada pejabat adat, apabila dinyatakan telah melakukan penyimpangan. Penyimpangan yang dilakukan oleh Reje disebut Taksir, peyimpangan yang dilakukan Petue disebut Tingel, penyimpangan yang dilakukan oleh Imem disebut Laman, dan penyimpangan yang dilakukan oleh Rayat disebut Salah. Sanksi yang diberika kepada Reje, Petue, dan Imem yang melakukan penyimpangan yaitu sanksi berupa melepaskan peranannya sebagai pejabat adat. Sedangkan sanksi yang diberikan untuk Rayatyang melakukan penyimpangan yaitu melepaskan peranan sebagai Rayat disertai denda, pengucilan bahkan diusir oleh masyarakat setempat yang disebut Parak dan Jeret Naru.(Melalatoa;1981)

Profil Kabupaten Aceh Tengah

Profil Kabupaten Aceh Tengah Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Tengah : Takengon : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues Sebelah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB II PROFIL KABUPATEN ACEH TENGAH BAB II PROFIL 2.1 Geografis, Topografis dan Geohidrologi Aceh Tengah adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Aceh yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar yang terdapat di Aceh. Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI STUDI. setempat maupun pendatang. Suku asli yang mendiami provinsi Aceh terdiri dari 10 suku,

BAB II DESKRIPSI LOKASI STUDI. setempat maupun pendatang. Suku asli yang mendiami provinsi Aceh terdiri dari 10 suku, BAB II DESKRIPSI LOKASI STUDI 2.1 Latar Belakang Sejarah Suku Gayo Provinsi Aceh memiliki populasi ± 4,9 juta penduduk yang terdiri dari suku asli setempat maupun pendatang. Suku asli yang mendiami provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG 1) Kabupaten Aceh Tengah secara resmi dikukuhkan pada tahun 1956 melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956, tepatnya 11 tahun setelah Negara Republik Indonesia memproklamirkan

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KEMUKIMEN DALAM KABUPATEN ACEH TENGAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KEMUKIMEN DALAM KABUPATEN ACEH TENGAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KEMUKIMEN DALAM KABUPATEN ACEH TENGAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TENGAH, Menimbang : a. bahwa berdasarkan qanun

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BIES, KECAMATAN RUSIP ANTARA, KECAMATAN ATU LINTANG DAN KECAMATAN JAGONG JEGET DALAM KABUPATEN ACEH TENGAH DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Karakteristik Wilayah Studi 1. Letak Geografis Kecamatan Playen terletak pada posisi astronomi antara 7 o.53.00-8 o.00.00 Lintang Selatan dan 110 o.26.30-110 o.35.30 Bujur

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) KETAPANG NUSANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) KETAPANG NUSANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) KETAPANG NUSANTARA KABUPATEN ACEH TENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri dari sepuluh Provinsi. Salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera adalah Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN KECAMATAN BENER KELIPAH, KECAMATAN MESIDAH KECAMATAN GAJAH PUTIH DALAM KABUPATEN BENER

Lebih terperinci

SDN 1 ATU LINTANG Dusun Sido Mulyo Atu Lintang Kec. Atu Lintang Kab. Aceh Tengah Negeri

SDN 1 ATU LINTANG Dusun Sido Mulyo Atu Lintang Kec. Atu Lintang Kab. Aceh Tengah Negeri npsn nama_sp alamat_jalan desa_kelurahan kec_ kab_ status_ sekola nomor_telepon email 69862386 SD IT CENDEKIA TAKEN Jln. Pertamina - Kebet Dusun Pediwi Kamp Kampung Kebet Kec. Bebesen Kab. Aceh Tengah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013 POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN 2013 Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013 PENERIMAAN DAERAH 2 Penerimaan Aceh Tengah meningkat secara

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27 Lintang Selatan dan 110º12'34 - 110º31'08 Bujur Timur. Di IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya, salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Secara geografis,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Bener Meriah

Profil Kabupaten Bener Meriah Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Bener Meriah : Simpang Tiga Redelong : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Bireuen Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI KABUPATEN BENER MERIAH Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dikenal juga dengan nama Dataran Tinggi Gayo. kontak satu dengan yang lain, karena tiadanya prasarana perhubungan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. ini dikenal juga dengan nama Dataran Tinggi Gayo. kontak satu dengan yang lain, karena tiadanya prasarana perhubungan yang baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah yang merupakan wilayah tempat tinggal orang Gayo pada umumnya, terletak di tengah tengah wilayah adminstratif yang kini di sebut Provinsi Nanggroe Aceh

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Sumber: Gambar 4.1 Peta Provinsi Banten 1. Batas Administrasi Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa yang memiliki luas sebesar 9.160,70

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

Nomor: W1-A3/ 334 /KU.04.02/IV/2015 Tgl: 28 April 2015 M BIAYA JALAN PETUGAS PEMANGGILAN / PEMBERITAHUAN PADA MAHKAMAH SYAR'IYAH TAKENGON

Nomor: W1-A3/ 334 /KU.04.02/IV/2015 Tgl: 28 April 2015 M BIAYA JALAN PETUGAS PEMANGGILAN / PEMBERITAHUAN PADA MAHKAMAH SYAR'IYAH TAKENGON NO Lampiran II : Keputusan Ketua Mahkamah Syar'iyah Takengon Kecamatan Nomor: W1-A3/ 334 /KU.04.02/IV/2015 Tgl: 28 April 2015 M BIAYA JALAN PETUGAS PEMANGGILAN / PEMBERITAHUAN PADA MAHKAMAH SYAR'IYAH TAKENGON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tanah Gayo meliputi pusat pegunungan Bukit Barisan bagian Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tanah Gayo meliputi pusat pegunungan Bukit Barisan bagian Utara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanah Gayo meliputi pusat pegunungan Bukit Barisan bagian Utara yang merupakan dataran tinggi dengan ketinggian diatas 1.000 Meter diatas permukaan laut. Wilayahnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Umum Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK 12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL 18 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Timur Geografis Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci

BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci 15 BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Kecamatan Ukui 1. Geografis Kecamatan Ukui Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci merupakan salah satu Kecamatan yang termasuk dalam

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung 1. Keadaan Geografis Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN 3.1 Data Lokasi Gambar 30 Peta Lokasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62 1) Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaram Umum Objek Penelitian 1. Kota Bandar Lampung a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 Gambar 4.1. Peta Administrasi Bandar

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok IV. KONDISI UMUM 4.1 Lokasi Administratif Kecamatan Beji Secara geografis Kecamatan Beji terletak pada koordinat 6 21 13-6 24 00 Lintang Selatan dan 106 47 40-106 50 30 Bujur Timur. Kecamatan Beji memiliki

Lebih terperinci

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai

Lebih terperinci

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian Bab 3 Deskripsi Daerah Penelitian 25 III.1. Pengantar Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dengan mengambil studi kasus praktik pendidikan dan pembelajaran

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 23 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Tanjung yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Profil Perusahaan PT. Cipta Kridatama didirikan 8 April 1997 sebagai pengembangan dari jasa penyewaan dan penggunaan alat berat PT. Trakindo Utama. Industri tambang Indonesia yang

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. km dari Ibu Kota takengon Provensi Aceh yaitu Kota Banda Aceh dengan ketinggian ±

BAB 1 PENDAHULUAN. km dari Ibu Kota takengon Provensi Aceh yaitu Kota Banda Aceh dengan ketinggian ± BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Takengon terletak di sebelah barat Danau Laut Tawar, yang jaraknya ± 330 km dari Ibu Kota takengon Provensi Aceh yaitu Kota Banda Aceh dengan ketinggian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG DENGAN

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN BAB I PENDAHULUAN Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu hal, pemberdayaan juga dapat didefinisikan memanfaatkan sumberdaya yang terdapat pada suatu wilayah

Lebih terperinci

REKAPITULASI DATA BASIS KELOMPOK UPPKS TERDAFTAR DALAM DIREKTORI BKKBN PROVINSI NAD PER TANGGAL 21 JULI 2008

REKAPITULASI DATA BASIS KELOMPOK UPPKS TERDAFTAR DALAM DIREKTORI BKKBN PROVINSI NAD PER TANGGAL 21 JULI 2008 REKAPITULASI DATA BASIS KELOMPOK UPPKS TERDAFTAR DALAM DIREKTORI BKKBN PROVINSI NAD PER TANGGAL 21 JULI 2008 KABUPATEN/KOTA : ACEH SELATAN Kelompok UPPKS Berusaha Dasar Berkembang Mandiri Pra KS KS I Pst

Lebih terperinci