PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA PRASEKOLAH (3-4TAHUN) DI PAUD TARBIYATUS SHIBYAN DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
|
|
- Yuliana Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA PRASEKOLAH (3-4TAHUN) DI PAUD TARBIYATUS SHIBYAN DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO LISA CRISTIAN DEWI NATALIA Subject : Origami, Perkembangan, Motorik Halus, Anak usia prasekolah (3-4Tahun) DESCRIPTION Tidak sedikit orang tua yang mengejar kepentingan mereka sehingga mengabaikan upaya melatih perkembangan motorik halus anak, dan perkembangan anak masih belum tercapai sesuai dengan usia mereka antara lain hambatan dalam konsentrasi, cepat bosan, dan kurangnya koordinasi mata dan tangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh bermain origami terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah (3-4 tahun). Jenis penelitian ini true eksperiman dengan rancang bangun pre post test only control group desain,. Variabel penelitian ini yaitu permainan origami sebagai variabel independen dan perkembangan motorik halus anak sebagai variabel dependen. Populasi penelitian ini yaitu seluruh anak usia prasekolah usia (3-4 tahun) di PAUD Tarbiyatus Shibyan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto sebanyak 35 responden Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sampling sebanyak 32 responden. Data dikumpulkan dengan instrument lembar cheklist, kemudian diolah secara editing, coding, scoring dan tabulating dan disajikan dalam bentuk tabee distribusi frekuensi. Hasil penelitian setelah pemberian permainan origami menunjukkan sebagian besar perkembangan responden setelah diberikan permainan origami adalah perkembangan yang sesuai dengan usia anak sebanyak 20 responden (62,5%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan α = 0,05 dan ρ = 0,035 ρ < α sehingga H1 diterima maka ada pengaruh pemberian permainan origami terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. Salah satu bentuk keuntungan pemberian permainan origami adalah meningkatkan ketrampilan dan kreativitas anak sehingga perkembangan anak akan semakin terasah sehingga diharapkan keluarga lebih banyak mencari informasi tentang stimulasi perkembangan yang dapat diberikan dan dapat meningkatkan stimulasi perkembangan pada anak. ABSTRACT Not a few parents who are pursuing their interests so ignore attempts to train fine motor development of children, and child development have still not been achieved in accordance with their age, among other obstacles in concentration, quick and easy to get bored, switch, rigid in holding a Crayon, and lack of coordination of eye and hand. The purpose of this research was to analyze the effect of playing against the development of origami fine motor preschool aged children (3 4 years). This type of research indicated the true architecture pre post test only control group design. The research of variable game origami as the independent variable and fine motor development of children as the dependent variable. The population of this
2 research that all children aged preschool age (3-4 years) in PER Tarbiyatus Shibyan Mojoanyar District Gayaman village of Mojokerto as much as 35 respondents Samples taken with the simple random sampling a sampling technique as much as 32 respondents. Data collected with the instrument, then cheklist sheet processed in coding, editing, scoring, and tabulating and presented in the form of tabee frequency distribution. Results of the study after giving the game shows most origami the development game after being given the respondent's origami is the development of age-appropriate children as much as 20 respondents (62.5%). Wilcoxon test results indicate that α = 0.05 and ρ = 0,035 ρ, α so that H1 < received then there is influence on the development of origami game awarding fine motor preschool-aged children. One form of origami game awarding benefits is increasing the skills and creativity of the child so that the child's development would be sharpened so expect more families seeking information about developmental stimulation that can be given and can increase the stimulation of growth in children. Keywords: Origami, Development, Fine Motor, children aged preschool Contributor : Sulis Diana,SST, M.Kes Agustin Dwi Syalfina., S.ST Date : 13 Mei 2014 Type Material : Laporan penelitian Identifier : Right : Summary : LATAR BELAKANG Perkembangan motorik halus dan kognitif menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah sering memiliki kebiasaan meniru tingkah laku orang dewasa. Segala apa yang dilihat maka akan mudah diterima oleh anak. Menurut Gordon dan Browne (1986) menyatakan bahwa melalui bermain akan belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya (Mulyani, 2006). Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Permainan dapat mengasah ketrampilan dan kreatifitas anak agar tidak mengalami hambatan dalam perkembangan. Usia prasekolah adalah suatu masa ketika anak-anak belum memasuki pendidikan formal. Oleh sebab itu, pada rentang usia dini adalah saat yang tepat untuk mengembangkan kreativitas anak. Pengembangan kreativitas anak secara terarah pada rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupannya di masa depan. Tapi sebaliknya, jika orangtua tidak dapat memperhatikan pengembangan kreativitas anak secara benar dan terarah, bisa jadi akan berakibat fatal terhadap kreativitas anak yang sebenarnya (Aprilia, 2013). Kenyataan yang terjadi dalam melatih perkembangan motorik halus anak masih menemui kendala antara lain hambatan dalam konsentrasi, cepat bosan, dan mudah beralih, kaku dalam memegang Crayon, dan kurangnya koordinasi mata dan tangan. Mengingat kondisi dan hambatan perlu mengembangkan kemampuan gerak motorik halus anak agar memiliki kemampuan motorik halus yang lebih baik. Salah satunya bentuk kegiatan untuk melatih motorik halus anak yaitu melipat kertas (Yuningtias, 2012). Ketrampilan bermain origami merupakan salah satu
3 bentuk kegiatan yang sesuai dengan kurikulum pembelajran di PAUD karena Rumusan belajar yang dikembangkan di PAUD yaitu memiliki prilaku yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu, berpikir dan bersikap kreatif, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli. Namun pada kenyataannya dilapangan kemampuan motorik halus belum optimal dikarenakan guru tidak membiarkan anak untuk membuat origami sendiri, penyampaian saat mengajar yang terlalu cepat, media yang digunakan kurang menarik bagi anak, serta kurangnya variasi pembelajaran yang mengacu pada motorik halus anak (Wulandari, 2014). WHO (World Health Organitation) melaporkan bahwa 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus (WHO dalam Sidiarto, 2007). Menurut Depkes RI (2006), bahwa 0,4 Juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara sedangkan menurut Dinkes (2006) sebesar (62,02%) anak usia prasekolah mengalami gangguan perkembangan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan tingkat I Propinsi Jawa Timur 2008 untuk deteksi tumbuh kembang balita di Jawa Timur di tetapkan 80% tetapi cakupan diperiksa 40-59% dan mengalami perkembangan tidak optimal sebanyak 0,14% salah satu perkembangan yang terganggu yaitu perkembangan motorik halus anak. Pekembangan motorik halus dapat berkembang dengan baik jika masyarakat terutama orang tua dapat memberikan stimulasi dengan baik, oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan promosi kesehatan yang lebih intensif pada masyarakat tentang stimulasi perkembangan motorik halus salah satunya pemberian origami, dengan cara pemberian pendidikan kesehatan yang lebih intensif dan rutin pada masyarakat sehingga mereka lebih memahami tentang stimulasi yang dapat diberikan pada anak. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh bermain origami terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD Tarbiyatus Shibyan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto METODELOGI Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan type true eksperiman dengan rancang bangun pre post test only control group desain, dimana peneliti mengobservasi tindakan yang diberikan pada kelompok perlakuan dan membandingkan dengan kelompok control yang tidak diberikan perlakuan. Pada penelitian ini peneliti membandingkan perkembangan motorik anak yang diberikan origami. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian karakteristik Responden umur 3 Tahun sebanyak 8 anak dengan prosentase 25%. Sebagian besar responden berusia 4Tahun sebanyak 24 anak dengan prosentase 75%. Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin Laki laki sebanyak 14 anak (43,8).Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 anak (56,3%). Hasil penelitian perkembangan motorik halus anak sebelum diberikan permainan origami terdapat perkembangan anak sesuai sebanyak 14 anak dengan prosentase (43,8%), perkembangan anak meragukan sebanyak 14 anak dengan
4 prosentase (43,8%), perkembangan anak penyimpangan sebanyak 4 anak dengan prosentase (12,5%). Menurut distribusi frekuensi responden menunjukkan bahwa hampir setengahnya perkembangan anak sebelum di berikan permainan origami adalah perkembangan sesuai dengan dengan usia dan perkembangan meragukan masing masing sebanyak 14 responden (43,8%) Perkembangan motorik halus anak sesudah diberikan perkembangan origami terdapat perkembangan anak sesuai sebanyak 20 anak dengan prosentase (62,5%), perkembangan anak meragukan sebanyak 9 anak dengan prosentase (28,1%), perkembangan anak penyimpangan sebanyak 3 anak dengan prosentase (9,4%). Menurut distribusi frekuensi responden menunjukan bahwa perkembangan anak sesudah di berikan permainan origami adalah perkembangan yang sesuai dengan usia anak sebanyak 20 responden (62,5%). Perkembangan motorik halus anak sebelum dan sesudah diberikan permainan origami perkembangan sebelum di berkan origami sebanyak 14 anak mempunyai perkembangan sesuai dan setelah di berikan origami terdapat 20 anak. Perkembangan sebelum diberikan permainan origami sebanyak 14 anak mempunyai perkembangan meragukan dan setelah di berikan origami terdapat 9 anak. Perkembangan sebelum di permainan origami sebanyak 4 anak mempunyai perkembangan penyimpangan dan setelah diberikan permainan origami terdapat 3 anak. Hasil penelitian diperoleh data bahwa hampir setengahnya perkembangan anak sebelum diberikan permainan origami adalah perkembangan yang sesuai dengan usia dan perkembangan meragukan masing-masing sebanyak 14 responden (43,8%). Perkembangan adalah perubahan seseorang ke arah yang lebih maju, dewasa, atau lebih matang. Perubahan ke arah yang lebih maju disini tidak serta merat semudah membalikkan dua tangan, tetapi perubahan memalui suatu proses oleh karena itu sebagian besar membicarakan perkembangan berkaitan dengan prosesnya (Sutirna, 2013). Kemampuan motorik halus adalah kemampuan anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakan-gerakan otot indah dalam bentuk koordinasi, ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan tangan dan jari jemari (Wahyudin 2011). Sedangkan menurut Suyadi (2010) perkembangan motorik halus adalah meningkatnya koordinasian gerak tubuh yang melibatkan otot dan syaraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot dan syaraf inilah yang nantinya mampu mampu mengembangkan gerak motorik halus seperti, meremas kertas, menyobek, menggambar, menulis dan lain sebagainya. Perkembangan anak dapat dilatiha atau dirasngsang agar perkembangan sesuai dngan usia anak, dimana stimulasi adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak antara lain berupa pelatihan atau bermain. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak karena anak yang banyak medapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulasi. Stimulasi ini juga berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Stimulasi harus dilaksanakan dengan penuh perhatian dan kasih sayang (Elzha, 2013) Stimulasi perkembangan yang diberikan di tempat penelitian ini berupa bentuk permainan seperti puzzle, bermain ayunan, permainan konstruksi, tetapi jumlahnya terbatas tidak sama dengan jumlah siswa, sehingga kesempatan sisawa bermain tidak terlalu banyak. Perkembangan motorik halus responden pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami perkembangan yang sesuai dan
5 meragukan. Hal ini terjadi karena responden masih kurang diberikan stimulasi oleh orang tua sehingga perkembangan tidak dicapai secara optimal. Selain itu karena fasilitas yang tersedia di PAUD ini masih kurang sehingga responden masih belum mempunyai perkembangan yang cukup padahal pada usia ini anak memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan dan mengungkapkan kreativitasnya. Penurunan kreativitas tersebut terjadi karena anak tidak terlatih untuk berpikir kreatif, yaitu cara berpikir mendorong mereka untuk mengemukakan macam-macam jawaban Hasil penelitian tentang permainan origami terhadap perkembangan motorik halus anak diperoleh data sebagian besar perkembangan responden setelah diberikan permainan origami adalah perkembangan yang sesuai dengan usia anak sebanyak 20 responden (62,5%). Perkembangan motorik halus anak menurut departemen pendidikan nasional (2007) yaitu pada usia 4 tahun kemampuan motorik halus anak mulai mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat. Walaupun demikian pada usia ini anak masih mengalami kesulitan dalam menggunakan koordinasi gerakan motorik halusnya. pada usia 5 tahun ke atas koordinasi gerakan motorik halus anak berkembang pesat dan sudah sudah lebih sempurna lagi. Karena anak sudah mulai mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara bersamaan. Anak juga mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, seperti dalam kegiatan proyek. Salah satu manfaat dari permainan origami adalah mengasah atau melatih perkembangan motorik halus anak. Permainan origami merupakan seni melipat kertas, yang terkenal berasal dari dan berkembang di Jepang. Sebagai hobi origami memang terlihat sepele, tapi jika dilihat sebagai sesuatu yang mendidik, origami akan bermakna sangat besar. Ada berbagai macam manfaat yang diperoleh dari seni lipat-melipat ini (Marni, 2012). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus responden pada penelitian mengalami perubahan dimana pada perkembangan anak yang sesuai dengan usia terdapat sebanyak 20 responden. Keadaan Ini menunjukkan bahwa stimulasi perkembangan bermanfaat untuk mengasah dan melatih perkembangan anak, dimana dengan pemberian permainan origami dapat meningkatkan ketrampilan perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik halus yang ditunjukkan pada responden penelitian ini yaitu mereka sudah dapat melipat dengan baik, meskipun bentuk origami yang didesain tidak sebagus yang dicontohkan tetapi responden sudah mempunyai ketrampilan melipat dan menggunting atau membentuk gambar sesuai dengan arahan dan contoh yang diberikan. Terdapat perbedaan perkembangan motorik halus sebelum dan sesudah diberikan permainan origami dimana perkembangan sebelum diberikan origami terdapat 14 responden mempunyai perkembangan sesuai dan setelah diberikan origami terdapat 20 responden, pada perkembangan meragukan sebelum diberikan permainan origami terdapat 14 responden dan setelah diberikan permainan origami terdapat 9 responden, sedangkan untuk perkembangan yang menyimpang sebelum diberikan origami terapat 9 responden dan setelah diberikan permainan origami terdapat 3 responden. Hasil uji wilcoxon menunjukkan α = 0,05 dan ρ = 0,035 hasil penelitian menunjukkan bahwa ρ < α sehingga H1 diterima maka ada pengaruh pemberian permainan origami terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. Origami adalah seni melipat kertas, yang terkenal berasal dari dan berkembang di Jepang. Sebagai hobi origami memang terlihat sepele, tapi jika dilihat sebagai sesuatu
6 yang mendidik, origami akan bermakna sangat besar. Ada berbagai macam manfaat yang diperoleh dari seni lipat-melipat ini (Marni, 2012). Origami sederhana hanya membutuhkan kertas, namun dapat menghadirkan aktivitas yang dapat dilakukan orang tua dan anak bersama-sama. Origami tidak membutuhkan alat, sehingga tidak melibatkan benda-benda yang dapat membahayakan anak. Selain itu origami dapat dilakukan kapan saja. Anak-anak dapat mulai belajar origami dari usia empat tahun. Pilihlah model origami yang sederhana. Anak-anak mungkin mulai belajar dengan mengamati orang tua dan saudaranya yang lebih tua, baru kemudian mencoba membuat origami sendiri. Ketika anak sudah lebih besar, pilihlah model origami yang lebih rumit (Parenting, 2011). Berdasarkan analisis data aktifitas origami anak pada siklus I sebesar 45% dengan jumlah 9 anak yang mampu dengan mandiri. Target pencapaian dari penelitian ini adalah 75 %, oleh sebab itu penelitian ini berlanjut pada siklus ke 2.pada siklus 2 diperoleh hasil 90% dengan jumlah 18 anak yang mampu dengan mandiri. Berdasarkan analisis pada siklus ke 2 maka nilai yang diharapkan telah tercapai dan penelitian ini dinyatakan berhasil. Peneliti dapat menyimpulkan media origami dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Tarik-Sidoarjo (Wulandari, 2014). Salah satu bentuk keuntungan pemberian permainan origami adalah meningkatkan ketrampilan dan kreativitas anak sehingga perkembangan anak akan semakin terasah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang memperoleh banyak stimulasi atau rangsangan yang diberikan untuk meningkatkan perkembangan anak baik rangsangan itu diperoleh dari para guru pengajar atau dari fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah, dimana dengan rangsangan tersebut anak akan semakin terasah dan perkembangan akan semakin baik dan sesuai dengan usia anak. Sedangkan pada anak yang mengalami perkembangan meragukan atau menyimpang terjadi karena responden mempunyai kesempatan yang kurang banyak dalam melatih kreativitas mereka selama sekolah dan juga selama dirumah responden jarang diberikan stimulus atau latihan dari orang tua dalam memberikan rangsangan perkembangan motorik halus anak. SIMPULAN 1. Perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD Tarbiyatus Shibyan sebelum diberikan permainan origami diperoleh data hampir setengahnya perkembangan anak dalam kategori sesuai usia dan meragukan masing-masing sebanyak 14 responden (43,8%) 2. Perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD Tarbiyatus Shibyan setelah diberikan permainan origami diperoleh data sebagian besar perkembangan anak sesuai dengan usia sebanyak 20 responden (62,5%). 3. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan α = 0,05 dan ρ = 0,035 hasil penelitian menunjukkan bahwa ρ < α sehingga H1 diterima maka ada pengaruh pemberian permainan origami terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. REKOMENDASI 1. Bagi Peneliti berikutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran untuk peneliti berikutnya sehingga penelitian dalam bidang pediatrik dapat semakin berkembang.
7 2. Bagi Orang tua Diharapkan keluarga lebih meningkatkan pengetahuan tentang menstimulasi perkembangan anak misalnya bertanya pada petugas kesehatan, majalah atau pada teman sehingga dapat memberikan stimulasi perkembangan yang sesuai dengan usia anak dan dapat melakukan deteksi secara dini adanya gangguan perkembangan anak. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Hendaknya tenaga kesehatan lebih memperhatikan masalah anak terutama tentang pertumbuhan dan perkembangan anak misalnya dengan menggunakan KPSP, DDST, menggunakan KMS sesuai dengan fungsinya untuk mengetahuai pertumbuhan dan perkembangan anak. 4. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan Tenaga Pendidik lebih meningkatkan pengetahuan tentang bagaiman cara melatih ketrampilan dan kreativitas anak dengan mengikuti seminar atau meningkatkan informasi dengan membaca buku sehingga dapat menciptakan situasi belajar yang lebih kondusif di sekolah atau di lembaga pendidikan. ALAMAT KORESPONDEN Liza.Cristian48@yahoo.com No. Telp : Alamat : Lumajang
Sulis Diana, Prodi Kebidanan. Poltekkes majapahit Mojokerto, ABSTRAK.
PENGARUH PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PAUD UMUR 3-4 TAHUN DI TK AL- KHOLIFA DESA SELOREJO KEC. MOJOWARNO KAB. JOMBANG. ABSTRAK. Sulis Diana, Prodi Kebidanan. Poltekkes
Lebih terperinciPENGARUH BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA SABILUL MUHTADIN PURI-MOJOKERTO
PENGARUH BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA SABILUL MUHTADIN PURI-MOJOKERTO MASRURIN HIDAYATUN N. 11002206 Subject : Brain Gym, Perkembangan, Motorik halus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu disiplin ilmu pendidikan yang secara khusus memperhatikan, menelaah, dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciPENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK YANG MENDAPATKAN TERAPI BRAIN GYM DI TK DHARMA WANITA DESA TAMBAK AGUNG PURI MOJOKERTO DESYANI GESTARI 11002145 Subject : Motorik Kasar, Anak, Brain Gym DESCRIPTION
Lebih terperinciMETODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK
METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Lebih terperinciPERSONAL SOSIAL ANAK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP PADA USIA 3-4 TAHUN DI BIRATENGAH SOKOBANAH SAMPANG
PERSONAL SOSIAL ANAK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP PADA USIA 3-4 TAHUN DI BIRATENGAH SOKOBANAH SAMPANG Oleh : Imam Syafi i 11001024 Subject : Anak Usia 3-4 tahun Perkembangan, Personal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.
PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN Ika Indrawati *) Abstrak Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperimen
Lebih terperinciPEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK
Jurnal STIKES Volume 6, No. 1, Juli 2013 PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD Eko Widiantoro Dian Prawesti STIKES RS Baptis
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATENG JOMBANG
PERAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATENG JOMBANG INDAHYATI 1211010058 Subject: Peran, Perkembangan, Anak 1-3 tahun DESCRIPTION Masalah dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga umur 6 tahun dengan cara merangsang dan membantu pertumbuhan jasmani
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Anak Taman Kanak-kanak merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan. Perkembangan pada usia ini mencakup perkembangan fisik, motorik,
Lebih terperinciPengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo
Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo In Early Childhood Education Cinta Bunda Village Baran Sukoharjo) Ratna Indriati 1, Warsini 2 Akper
Lebih terperinciHUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh
HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL Oleh HENI PUTRI PRATIWI Dr. RISWANTI RINI, M.Si ASIH BUDI KURNIAWATI S.Pd, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN Feri Andriawan Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Pengetahuan orang tua dalam perkembangan emosi anak memiliki peranan
Lebih terperinciNIKO ARISTIA
PERKEMBANGAN ANAK YANG MENGIKUTI SENAM OTAK DI PAUD TARBIYATUSH SHIBYAN DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO NIKO ARISTIA 1212010028 Subject : Senam Otak, Perkembangan Anak DESCRIPTION
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
ISBN 978-602-50798-0-1 101 PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK Ima Syamrotul Muflihah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: ima.syamrotul@gmail.com
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Disusun Oleh: PUTRI FARAH PRAMUNDA
PENGARUH BERMAIN JIGSAW PUZZLE TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERTIWI DESA KLAPAGADA KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A Indah Putri Murdhani Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciRewinda Avin Pangestika 1, Erni Setiyorini 1.
PENGARUH BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRA SEKOLAH (The effect of Plasticine play to fine motor development at pre school children) Rewinda Avin Pangestika 1, Erni Setiyorini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal manusia
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN: ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH
TERAPI BERMAIN: ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH (Origami Therapy on Fine Motor and Cognitive Development of Preschool Children) Yuanita Syaiful*, Dwi Wahyuni Rahmawati**
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP
PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP Differences inchildren aged 4-5 years of independence that previously followed the play group and not follow
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU Evi Sumiarti 1 ABSTRACT The aim of this research is to improve the
Lebih terperinciDANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CARAMEMANDIKAN BAYI TERHADAP KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI PADA IBU NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO DANIA PURTIANINGSIH 1211010005 Subject : Pendidikan
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO. Wiwit Widyawati
PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO Wiwit Widyawati 1211010139 Subject : Persepsi, Remaja, Narkoba DESCRIPTION Masalah penyalahgunaan narkoba
Lebih terperinciLina Madyastuti R*, Fatiyah Rukmana Dewi**
Volume 07, Nomor 02, November 2016 Hal. 136-148 PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH (4-5 TAHUN) (The Effect Of Puzzle Therapy Of Fine Motor
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG
HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan rangsangan/ stimulasi yang berguna agar potensi berkembang,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan anak balita periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN
HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN (Survei di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013) Devi Pujiawati 1) Nur Lina, SKM.,
Lebih terperinciSTIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO
STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO DWI ISMA INAH 1211010101 Subject : Stimulasi, Perkembangan Anak, Orang Tua, Anak
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL MOJOKERTO INDRA ANGGA P Subject : Status Gizi, Balita DESCRIPTION
STATUS GIZI BALITA DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL MOJOKERTO INDRA ANGGA P 11001025 Subject : Status Gizi, Balita DESCRIPTION Umumnya pada anak dibawah lima tahun rawan sekali terjadi kekurangan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciJl. Raya Gayaman Jabon Km.02 Mojoanyar Mojokerto HP: LATAR BELAKANG
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS, KASAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK USIA PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN TAHUN DI PAUD AL KHOLIFAH DESA SELOREJO MOJOWARNO JOMBANG. Sulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada
BAB I PENDAHULUAN l.1 Latar Belakang Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada anak karena pada masa itu kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Usia tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG Munizar 1), Dyah Widodo 2), Esti Widiani 3) 1 ) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4 yang rumusannya sebagai
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI
ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail
Lebih terperinciGambaran status kesehatan jiwa pada anak usia prasekolah di Semarang. Manuscript. Oleh : Wyllydan. Nim : G2A012018
Gambaran status kesehatan jiwa pada anak usia prasekolah di Semarang Manuscript Oleh : Wyllydan Nim : G2A012018 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESESHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciKEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI
KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI Oleh: Ni Kadek Nelly Paspiani, S.Pd TK Negeri Pembina Kotabaru, nelly_paspiani@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tria Nurhasanah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap anak mempunyai tahapan perkembangan motorik halus yang berbeda satu sama lainnya, perkembangan ini didasarkan pada kemampuan intelektual anak secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI Oleh DESTI ENDANG KARTIKASARI NIM. 030215A019 e-mail : destisoediro@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK
PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK Rahayu Budi Utami STIKes Satria Bhakti Nganjuk ayu_stikes_sb@yahoo.com
Lebih terperinciNUR AFITA NIM DESCRIPTION
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 48-60 BULAN DI TK AL-AQSHA DESA BANGUN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO NUR AFITA NIM. 1211010027 Subject: Status Gizi, Perkembangan, Anak Prasekolah
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015
SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015 OLEH KOMANG TATIS YUNNY WULANDARI 1102105046 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Anastasia Merciana Handayani 1), Ni Luh Putu Eka S.
Lebih terperinciPengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun
Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Octavian Dwi Tanto Andi Kristanto Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (60136).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa prasekolah adalah waktu untuk mempelajari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan berperan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK
ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA
45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada usia tersebut anak sedang mengalami perkembangan yang sangat besar baik secara fisik,maupun
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh RENI PUSPITA SARI ( )
PENGARUH PENGGUNAAN BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL Oleh RENI PUSPITA SARI (1113054045) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak Prasekolah adalah anak yang berusia antara usia 3-6 tahun, serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi, Oktiawati, Saputri, 2015). Pada masa
Lebih terperinciMANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA
MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA Dinni Randayani Lubis, * Enda Mora Dalimunthe, ** Herlindawati *Program Studi Kebidanan STIKes Binawan. Jl. Kalibata Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak dimulai dari bayi, usia bermain atau toddler,
Lebih terperinci(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN
PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN PUBLIKASI ILMIAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh: Areza Putra Surya J120151123
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, sehingga sejak dini, deteksi, stimulasi dan intervensi berbagai
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI PICTURE OF THE LEVEL KNOWLEDGE MOTHER ABOUT EDUCATION GAMES OF PRESCHOOL
Lebih terperinciPERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR
SKRIPSI PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR 011 Oleh : Ni Made Ameondari NIM. 1202305012 KEMENTERIAN RISET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL KINDERGARTEN TEACHER OF THE EQUIPMENT GAME EDUCATIVE STIKES RS. Baptis Kediri Jl. Mayjend.
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN
PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Susi Maulida Dr. Sri Setyowati S.Pd., M.Pd PG-PAUD, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN Nur Ukhti Fila Sari Sri Joeda Andajani PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta
Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan yang sangat pesat dan perlu dilatih dengan cara yang tepat dan sesuai. Moeslichatoen (1999) mengemukakan bahwa seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Senada dengan (Fadlillah, 2013:47) pasal 28 undang-undang sistem pendidikan nasional
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciHUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN
HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN M. Ikhwan Kosasih, Ludfi Nur Farida Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri Perkembangan adalah
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI OLEH: Agustina Ina B Making NRP: 9103012035 FAKULTAS
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN BERDASARKAN USIA PERNIKAHAN IBU DI DESA SOPET KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO HOZAINATUN HASANAH NIM.
PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN BERDASARKAN USIA PERNIKAHAN IBU DI DESA SOPET KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO HOZAINATUN HASANAH NIM. 11002250 Subject : Perkembangan, Pernikahan, Anak 1-3 Tahun,
Lebih terperinciPELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO
PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO ROLIS RIVAL SUSANTO 11001039 Subject : Tugas Kesehatan, Depresi, Kusta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah anak yang berumur 36-60
Lebih terperinciTERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 5 Nomor, Februari 07 PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF ( PUZZLE) TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu program untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersiapkan kehidupan yang lebih lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Maya Rosanti Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No 4 Surabaya 60136.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PAUD sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan anak usia dini yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain sambil belajar dan belajar
Lebih terperinciMANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO
MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO 11002021 Subject : Pemeriksaan Payudara Sendiri, Penyuluhan, Tindakan SADARI.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI ORIGAMI
Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 3, September 2013 Halaman 183-187 PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI ORIGAMI Sumedi P Nugraha
Lebih terperinciK A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA
0 PENGARUH KEGIATAN MERONCE TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI TK PERTIWI SINGOPADU, SIDOHARJO, SRAGEN KELOMPOK K A TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: YULIANA DEWI A520090084
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai dewasa. Tercapainya tumbuh kembang optimal tergantung
Lebih terperinciSKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI
SKRIPSI INTERVENSI BRAIN GYM LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH (USIA 5-6 TAHUN) DARIPADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) 011 NI PUTU PURNAMAWATI KEMENTERIAN
Lebih terperinci