BAB I PENDAHULUAN.

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Telekomunikasi semakin berkembang dan terus menerus mengalami kemajuan. Semakin berkembangnya telekomunikasi, kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi sangat kuat. Masyarakat saat ini mengalami ketergantungan pada telekomunikasi. Keberadaan telekomunikasi menjadi penghubung dan media bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Telekomunikasi tidaklah lagi hanya sebagai penghubung antar individu, melainkan sebagai pendorong peningkatan produktivitas dengan adanya layanan data mobile. Perusahaan telekomunikasi berlomba-lomba untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih dikenal masyarakat dan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Perusahaan telekomunikasi perlu meningkatkan layanannya agar dapat bersaing dengan pesaingnya terutama dalam penggunaan teknologi yang semakin maju. Pelayanan yang baik dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk perusahaan tersebut. Produk yang dihasilkan dengan didukung kualitas pelayanan yang baik meningkatkan keuntungan perusahaan. Perusahaan besar memiliki peluang memperoleh keuntungan yang semakin besar serta pertumbuhan perusahaan yang baik dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Menurut Selular.ID (2015) jumlah pengguna layanan mobile tumbuh setiap tahunnya. Pada kuartal 2015, ada penambahan pengguna mobile baru sebesar 4% atau sekitar 108 juta pengguna. Menurut VP Marketing Communication Ericsson Indonesia, jumlah mobile subscriber di Indonesia lebih banyak daripada jumlah penduduknya. Pertumbuhan pelanggan yang baik memberikan gambaran bahwa perusahaan tersebut memiliki kepercayaan yang tinggi dari para pelanggan sehingga memilih menggunakan jasa layanan data seluler dari perusahaan tersebut. Pertumbuhan pelanggan 1

2 2 yang baik mendorong perusahaan Telekomunikasi untuk meningkatkan pelayanannya. Peningkatan pelayanan Telekomunikasi perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam perusahaan, terutama dari pihak pengelolah, pemilik perusahaan dan investor. Nilai perusahaan sendiri merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelolah sumber daya yang tercermin dalam harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Gambar 1.1 merupakan rata-rata harga saham tahunan dalam mata uang Rupiah. Pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa Nilai Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia dalam jangka waktu 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Penurunan Nilai Perusahaan akan memberikan dampak pandangan negatif bagi Investor dalam keputusan investasi pada perusahaan Telekomunikasi di Indonesia. Melemahnya Nilai Perusahaan Telekomunikasi dapat menyebabkan investor tidak ingin lagi berinvestasi pada sektor Telekomunikasi. Gambar 1.1 Grafik Rata-rata Harga Saham Tahunan Sumber : Pengolahan data (2016) Peningkatan Nilai Perusahaan perlu dilakukan untuk membawa perusahaan Telekomunikasi kembali memiliki citra diri di hadapan Investor. Nilai Perusahaan yang tinggi menarik investor untuk berinvestasi, karena

3 3 dengan harga saham yang tinggi mengindikasikan perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik sehingga dapat memenuhi keinginan investor untuk mendapatkan keuntungan yang semakin tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah ukuran, profitabilitas, pertumbuhan dan struktur modal perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal (Hermuningsih, 2012). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Laba ditahan yang besar membuat perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang (Sartono, 2009). Profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan pendanaan internal perusahaan sehingga perusahaan dapat mengurangi penggunaan hutang. Peningkatan profitabilitas memberikan dampak positif bagi investor, dengan profitabilitas perusahaan yang tinggi perusahaan dapat memberikan return yang tinggi bagi investor. Rasio profitabilitas terdiri dari profit margin, rentabilitas ekonomi, return on investment, return on equity dan earnin per share. Penelitian ini menggunakan return on equity (ROE) sebagai rasio profitabilitas. ROE merupakan rasio keuangan yang mampu menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu mengelolah modal sendiri secara efektif dan menghasilkan laba bersih dalam pengembalian ekuitas pemegang saham. Hermuningsih (2013) mengungkapkan adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan

4 4 mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikkan permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal. Pertumbuhan perusahaan yang baik menarik investor untuk berinvestasi, dengan pertumbuhan yang tinggi investor berharap pertumbuhan perusahaan akan terus meningkat dari periode ke periode, sehingga investor merasa aman dengan perusahaan yang jauh dari kebangkrutan. Firnanti (2011) Pertumbuhan perusahaan dapat mempengaruhi kepercayaan kreditor terhadap perusahaan dan kesediaan pemodal untuk memberikan pendanaan melalui utang jangka panjang. Struktur modal merupakan imbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri. Perubahan struktur modal bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan (Sutrisno, 2013). Pajak membuat nilai perusahaan atau harga saham dipengaruhi oleh struktur modal. Semakin tinggi proporsi utang yang digunakan maka akan semakin tinggi harga saham (Sartono, 2009). Penelitian Lutwihajib, dkk (2016) di perusahaan manufaktur menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara profitabilitas, ukuran perusahaan, hutang, growth opportunity terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun simultan. Menurut Degryse, dkk (2012) dan Daskalakis, dkk (2014) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Pertumbuhan perusahaan mendorong perusahaan untuk meningkatkan hutang karena perusahaan membutuhkan sumber dana yang lebih banyak. Hasil penelitian Cekrezi (2013) dan Hermuningsih (2012) menunjukkan bahwa profitabilitas yang berpengaruh negatif terhadap rasio hutang. Menurut hasil penelitian Cekrezi (2013), Daskalakis, dkk (2014) dan Hermuningsih (2012) ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap rasio hutang. Frank dan Goyal (2009) mengungkapkan bahwa Perusahaan besar lebih aktif menggunakan hutang, sedangkan perusahaan kecil lebih aktif menggunakan modal sendiri. Menurut hasil penelitian Marchyta dan Astuti (2015) total

5 5 hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Rinnaya, dkk (2016) terdapat pengaruh signifikan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Hermuningsih (2012) profitabilitas serta ukuran perusahaan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda, seperti pada hasil penelitian Eriotis, dkk (2007) yang menyatakan terdapat pengaruh negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan struktur modal yang diukur dalam rasio hutang, berbeda dengan hasil penelitian Degryse, dkk (2012) dan Daskalakis, dkk (2014) dan teori Pecking order yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak menggunakan modal eksternal (Firnanti, 2011). Agha (2015) dan Firnanti (2011) menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap rasio hutang dan Li, dkk (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap hutang jangka pendek dan total rasio hutang. Hasil penelitian Marchyta dan Astuti (2015) menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. Menurut Dewi dan Wirajaya (2013) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya perbedaan hasil penelitian. Adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu dan teori yang ada membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap variabel ukuran, pertumbuhan, profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Ketertarikan peneliti akan semakin berkembangnya industri telekomunikasi khususnya di Indonesia dengan pengguna telekomunikasi yang meningkat setiap tahunnya membuat penelitian ini dilakukan pada sektor Telekomunikasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah populasi penelitian yang digunakan dalam sektor Telekomunikasi yang

6 6 terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan data terbaru tahun Penelitian ini menggunakan struktur modal sebagai variabel intervening mengacu pada penelitian Hermuningsih (2012) terdapat pengaruh tidak langsung profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal. MM II menyatakan nilai perusahaan dipengaruhi struktur modal (Sartono, 2009). Menurut Chen dan Chen (2011) Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan berpengaruh signifikan secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal. Struktur modal sebagai variabel intervening meningkatkan nilai signifikan sehingga penelitian ini menggunakan variabel struktur modal sebagai variabel intervening. Variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas Identifikasi, Perumusan, Batasan Masalah Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, Identifikasi masalah yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah: 1. Nilai Perusahaan pada sektor Telekomunikasi di Indonesia semakin menurun setiap tahunnya dalam jangka waktu tiga tahun terakhir. Padahal Nilai Perusahaan merupakan salah satu pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan dengan Nilai Perusahaan yang rendah akan dinilai negatif oleh investor dan menyebabkan investor tidak mau melakukan investasi. Nilai Perusahaan yang tinggi akan menarik minat investor untuk berinvestasi karena dimata investor perusahaan tersebut mampu mengelolah sumber daya dengan baik dan akan mampu memberikan keuntungan yang besar bagi investor. 2. Adanya gap penelitian terdahulu atas faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dimana ukuran, pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan. Penelitian lain menyatakan dimana ukuran, pertumbuhan dan

7 7 profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening Batasan Masalah 1. Penelitian ini menggunakan data perusahaan sub sektor telekomunikasi yang listing di BEI periode Penelitian ini meneliti variabel ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, dan struktur modal perusahaan sebagai faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini tidak memasukkan faktor lain diluar variabel yang diteliti Perumusan Masalah 1. Bagaimana ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal 2. Bagaimana pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal 3. Bagaimana profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal 4. Bagaimana struktur modal perusahaan berpengaruh terhadap nilai 5. Bagaimana ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai 6. Bagaimana pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai 7. Bagaimana profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap nilai 8. Bagaimana pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruhi secara simultan terhadap struktur modal 9. Bagaimana pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruhi secara simultan terhadap nilai

8 Maksud Dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini untuk melihat kesesuaian teori faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan serta menguji hasil penelitian sebelumnya untuk melihat kesesuaian hasil penelitian terdahulu dengan kondisi saat ini Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengkaji pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal. 2. Mengkaji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal. 3. Mengkaji pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap struktur modal. 4. Mengkaji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. 5. Mengkaji pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 6. Mengkaji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. 7. Mengkaji pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan. 8. Mengkaji pengaruh simultan pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. 9. Mengkaji pengaruh simultan pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan Manfaat Dan Kegunaan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjelaskan ukuran, pertumbuhan, profitabilitas dan struktur modal dalam mempengaruhi nilai perusahaan sehingga dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat

9 9 lebih memperhatikan faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna : a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi perusahaan dalam melihat pengaruh ukuran, pertumbuhan, profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan agar dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dan evaluasi dalam mengelolah perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. b. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi terutama dalam melakukan investasi pada sektor Telekomunikasi. c. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitianpenelitian serupa dalam melakukan penyusunan penelitian selanjutnya.