BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk deskripsi. Karena interpretasi yang dilakukan adalah kualitatif, maka yang dipentingkan disini adalah unsur subyektivitas dari individu itu sendiri. Dengan demikian, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini berlaku khusus. Bukan secara umum atau generalisasi hasil tidak berlaku untuk populasi luas. Melainkan dapat diterapkan dengan tepat pada populasi yang mempunyai karakteristik sama dengan sampel. (Moloeng, 2008). Permasalahan dari penelitian ini sesuai dengan pendekatan kualitatif karena dengan pendekatan ini akan mempelajari pengalaman dan makna yang dihayati subyek secara mendalam dan mendetail karena pengumpulan data tidak dibatasi pada kategori tertentu saja (Poerwandari, 2013). Berdasarkan pencarian data yang dilakukan, untuk mengetahui gambaran penerimaan diri penderita gagal ginjal kronis dengan menggunakan tahapan Elisabeth Kobler Ross dari masing masing subyek memiliki cara yang berbeda beda sehingga memerlukan penggalian lebih dalam dengan melakukan interview pribadi kepada subyek. 27

2 B. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini terdapat 3 orang. Yang pertama adalah seorang pria dengan inisial AH. Subyek pertama ini berumur 59 tahun. Pekerjaan AH adalah sebagai konsultan pajak beberapa perusahaan di Jakarta. AH divonis oleh dokter secara medis mengidap gagal ginjal saat umur 23 tahun. Ginjal yang satu sudah tidak bisa berfungsi total dan yang satunya lagi sudah sangat bermasalah sehingga tidak bisa bekerja maksimal dalam tubuh. Dokter memvonis subyek hidupnya hanya 3 5 bulan karena ginjal yang ada hanya 30 persen. Setelah hidup dengan cuci darah, subyek melakukan transplantasi ginjal di China. Setelah subyek dinyatakan berhasil dalam proses transplantasi ginjal, team medis (dokter) memvonis subyek hidupnya paling lama 5 10 tahun. Subyek kedua adalah seorang ibu rumah tangga dengan inisial IPH dengan umur 72 tahun. IPH divonis menderita gagal ginjal pada agustus 2015 yaitu saat subyek berumur 71 tahun akibat penyakit diabetes yang IPH derita dari umur 51 tahun. Ginjal yang satu sudah tidak bisa berfungsi dan yang satunya sudah tidak bisa maksimal kerja dalam tubuh. IPH tidak melakukan transplantasi ginjal. Selama ini ia menjalani cuci darah secara rutin di rumah sakit Jakarta. Subyek ketiga adalah seorang pria dengan inisial FI, berumur 43 tahun. Saat ini FI bekerja sebagai wiraswasta dalam hal kuliner dan divonis menderita gagal pada Nopember 2010 saat subyek berusia 37 tahun akibat terlalu banyak mengkonsumsi redoxone. Sebelum menjadi wiraswasta, FI berkerja serabutan. Mulai dari supir truck hingga satpam. Saat bekerja menjadi satpam, subyek sering 28

3 mengkonsumsi redoxone hampir setiap harinya. Tanpa disadari, FI menjadi sangat ketergantungan pada redoxone. Ginjal yang satu sudah tidak bisa berfungsi dan yang satunya tidak bisa maksimal bekerja dalam tubuh FI. Langkah yang FI ambil dalam menangani penyakitnya adalah dengan melakukan cuci darah secara rutin di rumah sakit yang ada di Jakarta dan mengkonsumsi obat dari dokter. C. TAHAP TAHAP PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa tahap antara lain : 1. Tahap Persiapan Peneliti yang menyusun pedoman wawancara dan observasi dengan mengacu kepada teori yang dijadikan kerangka acuan dalam menjawab permasalahan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Melakukan wawancara dan observasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Membuat verbatim atas semua hasil wawancara pada subjek penelitian. Peneliti mengkategorikan rangkuman jawaban jawaban tersebut sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Melakukan analisa data berdasarkan kategori umum yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Penulisan hasil ini dilakukan dalam bentuk presentasi data yang sudah didapatkan. 29

4 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi dan Wawancara. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berstruktur, agar pencatatan perilaku yang muncul lebih bebas dan tidak hanya terpusat pada perilaku tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan semi terstruktur. Peneliti menggunakan wawancara ini karena dapat melakukan wawancara secara fleksibel dan tidak perlu kaku sesuai urutan pertanyaan. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan datanya menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara mendalam terhadap subyek penelitan yang terpilih. Wawancara Significant Other Observasi Wawancara Subjek 30

5 4. Alat Bantu Penelitian Alat bantu penelitian pada penelitian ini adalah: Pedoman Observasi Pedoman Observasi berisi pengamatan yang terjadi, Bagaimana orang tersebut bereaksi dan berinteraksi. Lembar Wawancara Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan mengenai hal-hal yang akan dibahas dan berfungsi sebagai alat pengecek. Alat perekam Alat perekam digunakan untuk memudahkan pelaksanaan pencatatan hasil wawancara. Pengguanaan alat perekam audio ini sepengetahuan dan persetujuan subjek oleh karenanya, sebelum wawancara peneliti memberi penjelasan mengenai perlunya menggunakan perekam audio agar subjek tidak merasa keberatan. 5. Keabsahan dan Keajegan Salah satu teknik untuk mengukur keabsahan data adalah triangulasi. Menurut Moleong (2004) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 31

6 Dalam hal ini untuk menjaga keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data, teori dan metode. Serta significant others yaitu pasangan dari subyek itu sendiri. Triangulasi data yaitu menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancari lebih dari satu subyek yang dianggap memiliki pandang yang berbeda. Triangulasi teori yaitu penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut. Triangulasi metode yaitu penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan. Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan significant others yaitu dari pasangan masing - masing subyek guna menguatkan data yang diperoleh peneliti dari lapangan. 6. Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses mengatur, menstrukturkan dan mengartikan sejumlah data yang terkumpul. Analisa data kualitatif merupakan suatu 32

7 pencarian pertanyaan-pertanyaan umum tentang hubungan antara kategorikategori data yang membuat teori mendasar (Manshall & Roshman, 1989). Dalam penelitian ini langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisa data adalah (Marshall & Roshman, 1989) : Mengubah hasil wawancara kedalam bentuk transkip analisa secara verbatim. Membaca transkip tersebut secara berulang-ulang untuk mendapatkan gambaran tentang topik yang muncul. Memberikan kode-kode pada transkip tersebut berdasarkan topik-topik yang muncul. Mendaftarkan topik-topik yang muncul tersebut dan mencoba untuk mencari hubungan diantara topik-topik tersebut. Menulis laporan berdasarkan hubungan-hubungan dari topik-topik tersebut. Penarikan kesimpulan, proses pemberian pada makna pada data, disesuaikan dengan karakteristik dan banyaknya data yang berhasil didapatkan dari wawancara yang bebas terpimpin yaitu pedoman wawancara sudah disusun, tidak ada pertanyaan baku, butir-butir pertanyaan disusun berdasarkan masalah, sub masalah dan variable. 33