BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan rangkuman seluruh hasil penelitian, mencakup hasil

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP Bab ini menyajikan rangkuman seluruh hasil penelitian, mencakup hasil perhitungan dan analisis data sebagai kesimpulan dari penelitian ini. Pada bab ini juga disajikan implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistik mengenai pengaruh Corporate Governance, peran komite pemantau risiko dan komite manajemen risiko terhadap kinerja bank yang dilihat dengan indikator CAMEL dimana telah dijabarkan dalam Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Corporate Governancedengan proksi jumlah board independenceberhubungan signifikan positif terhadap kinerja bank dengan capital(car) sebagai indikator. 2. Corporate Governancedengan proksi jumlah board independenceberhubungan signifikan negatif terhadap kinerja bank dengan asset(npl) sebagai indikator. 3. Corporate Governancedengan proksi jumlah board independenceberhubungan signifikan negatif terhadap kinerja bank dengan earnings(roa) sebagai indikator.

2 4. Corporate Governancedengan proksi jumlah board independencetidak berhubungan terhadap kinerja bank dengan liquidity(ldr) sebagai indikator. 5. Tidak ada satupun proksi dari tata kelola risiko (peran kpr dan cro) yang berhubungan signifikan terhadap kinerja bank dengan capital(car) sebagai indikator. 6. Tata kelola risiko (peran kpr dan cro)dengan proksi bank memiliki kpr berhubungan signifikan negatif terhadap kinerja bank dengan asset(npl) sebagai indikator. 7. Tata kelola risiko (peran kpr dan cro)dengan proksi bank memiliki cro berhubungan signifikan positif terhadap kinerja bank dengan earnings(roa) sebagai indikator. 8. Tidak ada satupun proksi dari tata kelola risiko (peran kpr dan cro) berhubungan terhadap kinerja bank dengan liquidity(ldr) sebagai indikator. B. Implikasi Penelitian Berikut adalah implikasi yang diharapkan dari penelitian ini: 1. Bagi Akademisi Penelitian ini tidak mendukung penelitian Mongiardino dan Plath, karena beberapa faktor yang membedakan antara kondisi perusahaan di USA dan di Indonesia, juga perbedaan sampel yang cukup terlihat. Namun diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi tentang pemahaman Corporate Governance, tata kelola risiko (peran Komite Pemantau Risiko dan Komite Manajemen Risiko) terhadap kinerja bank pada perusahaan sub sektor bank di Indonesia 2. Bagi perusahaan Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dari bahan pertimbangan tentang pencegahan masalah beresiko sebelum

3 terjadinya suatu permasalahan dan dapat memprediksi kinerja perusahaan ke depan. Selain itu, hasil dari penelitian ini bisa dijadikan tambahan informasi jika perusahaan ingin mencegah terjadinya risiko yang akan terjadi dan menilai kinerja bank dengan CAMEL sebagai indikator. C. Keterbatasan Penelitian Adanya beberapa keterbatasan menyebabkan ketidak sempurnaan pada penelitian ini. Keterbatasan ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selajutnya agar dpat menghasilkan penelitian yang lebih optimal. Berikut merupakan keterbatasan pada penelitian ini: 1. Data dalam penelitian ini kemungkinan mengalami bias data dikarenakan kurangnya informasi mengenai pengukuran peran Komite Pemantau Risiko - Komite Manajemen Risiko dan adanya data seperti car,npl, ldr yang pada beberapa bank tidak sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. 2. Terdapat masalah autokorelasi pada model regresi ketiga yang digunakan pada penelitian ini. 3. Sampel pada penelitian ini hanya mencakup perusahaan pada satu sub sektor. 4. Penelitian ini menggunakan beberapa proksi pengukuran variabel independen dari penelitian sebelumnya yang kemudian disesuaikan dengan keadaan Indonesia. Hal ini menyebabkan untuk beberapa proksi lainnya belum pernah diteliti pada penelitian sebelumnya. D. Saran Berdasarkan kesimpulan, keterbatasan dan kelemahan pada penelitian ini, adapun saran yang bisa disampaikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya, yakni: 1. Menambahkan pengukuran gaji dan/atau tunjangan-tunjangan board independence dan membandingkan dengan kinerja bank sehingga dapat diketahui apakah bank mengalami peningkatan kinerja atau tidak.

4 2. Memperdalam pengukuran proksi tata kelola risiko (peran kpr dan cro) sehingga pengukuran variabel independen lebih akurat. 3. Menambahkan pengukuran kinerja bank agar lebih akurat, seperti menggunakan manajemen laba. 4. Melakukan penelitian dengan range data yang lebih panjang. Diharapkan hasil penelitian dapat lebih optimal menunjukkan efek dari variabel independen. 5. Pada penelitian ini terdapat bias data akibat data yang disampaikan dalam annual report tidak sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Salah satunya adalah data tentang non performing loan (npl) dimana beberapa bank memiliki npl>5%. Oleh karena itu, untuk mengatasi risiko gagal bayar (credit risk) terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan bank sebelum menerima kredit yang diajukan oleh calon debitur, yaitu dengan menggunakan analisis kredit 5C + 3R : a. Bank harus mengetahui dengan jelas karakter dari pemohon kredit dengan mengumpulkan informasi dari referensi nasabah dan bankbank lain tentang history pembayaran transaksi. b. Bank harus mengetahui seberapa besar kemampuan calon debitur untuk membayar pinjaman sesuai perjanjian. c. Bank harus menganalisis mengenai besaran modal yang dimiliki oleh calon debitur. d. Bank menganalisis apakah memungkinkan memberikan kredit sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi. e. Bank harus menilai seberapa besar jaminan yang dimiliki calon debitur yang sesuai untuk memenuhi pinjaman. f. Bank harus menilai apakah hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur setelah mendapat kredit cukup untuk menutup pinjaman. g. Bank juga harus menilai jangka waktu pengembalian kembali kredit. h. Bank harus menilai sejauh mana ketahanan suatu perusahaan calon debitur untuk menanggung risiko gagal bayar.

5