BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital
|
|
- Veronika Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, dan Net Interest Margin (NIM) terhadap kinerja bank yang diukur dengan Return On Asset (ROA) pada Bank Kecil periode Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan lima variabel independen (CAR, LDR, NPL, BOPO, NIM) dan satu variabel dependen (ROA) menunjukkan bahwa : 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) secara simultan berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA). 2. Besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent yang dapat diterangkan oleh model regresi adalah sebesar 85,2% dan sisanya sebesar 14,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 3. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh bank akan semakin besar pula karena semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka bank dapat melakukan ekspansi usahanya dengan lebih aman (lebih tahan terhadap risiko). Adanya ekspansi usaha diharapkan dapat 74
2 meningkatkan pendapatan bank (pendapatan bunga) yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan (ROA) bank. 4. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kredit yang disalurkan bank kepada nasabah debitur (LDR semakin tinggi) maka laba yang diperoleh bank akan meningkat dan ROA juga meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit dengan efektif dan jumlah kredit macetnya kecil atau nol). Namun demikian, mengingat rasio LDR juga merupakan rasio untuk mengukur likuiditas bank dimana semakin tinggi rasio LDR mengindikasikan rendahnya kemampuan likuiditas bank, sehingga LDR perlu dijaga pada tingkat yang menguntungkan dari sisi profitabilitas dan pada tingkat yang aman dari sisi likuiditas. Sesuai ketentuan Bank Indonesia (PBI No.12/19/PBI/2010), rasio LDR yang ditetapkan minimum 78% dan maksimum 100%. 5. Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio NPL akan menurunkan rasio ROA, namun penurunan rasio ROA yang disebabkan oleh NPL tidak terlalu signifikan. Hal ini terlihat dari kecilnya nilai Beta (koefisien) NPL pada persamaan regresi (Unstandardized Coefficients) hanya sebesar 0,006 atau sebesar 0,004 pada Standardized Coefficients. Tidak signifikannya pengaruh NPL terhadap ROA disebabkan karena rata-rata NIM pada Bank Kecil tergolong besar dibanding rata-rata 75
3 NPLnya sehingga dapat menutupi biaya yang timbul dari macetnya kredit (NPL). 6. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menjunjukkan bahwa semakin besar rasio BOPO akan mengakibatkan semakin kecil atau menurunnya kinerja keuangan (ROA) perbankan. Demikian sebaliknya, jika rasio BOPO semakin kecil maka kinerja keuangan (ROA) perbankan semakin membaik. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien operasional bank sehingga dapat menghasilkan profit yang lebih besar dan menunjukkan kinerja bank semakin bagus yang ditunjukkan dengan rasio ROA semakin besar. 7. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar Net Interest Margin (NIM) suatu bank dalam arti pendapatan bunga bersih meningkat, maka semakin besar pula profitabilitas bank (ROA) yang diperoleh bank tersebut, yang berarti kinerja keuangan bank semakin membaik atau meningkat. 5.2 Keterbatasan Dalam penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan adalah data rasio-rasio keuangan Bank Kecil (bank umum konvensional dengan total aset < Rp10 triliun) dengan kriteria sampel yang sudah ditentukan sebagaimana disebutkan dalam Bab III Metode Penelitian. Dengan demikian, hasil 76
4 (kesimpulan) penelitian ini tidak dapat sepenuhnya digeneralisasi untuk industri perbankan secara nasional. Periode pengamatan yang digunakan didalam penelitian ini relatif singkat yakni hanya 6 (enam) tahun (tahun 2006 sampai dengan 2011) dan dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Apabila periode pengamatan lebih lama dan/atau kriteria pemilihan sampel yang berbeda dari penelitian ini, ada kemungkinan menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan penelitian ini. 5.3 Implikasi Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini mempertegas hasil penelitian sebelumnya, antara lain sebagai berikut: 1) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardian (2008), Ponco (2008), dan Puspitasari (2009). 2) Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardian (2008), Ponco (2008), dan Puspitasari (2009). 3) Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardian (2008) dan Ponco (2008). 77
5 4) BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2005), Prasnanugraha (2007), Mahardian (2008), Ponco (2008), dan Puspitasari (2009). 5) Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2005), Prasnanugraha (2007), Mahardian (2008), Ponco (2008), dan Puspitasari (2009) Implikasi Manajerial Berdasarkan persamaan regresi linier berganda yang telah diuraikan pada BAB IV yaitu ROA = 28, ,256 LnCAR + 0,975 LnLDR 0,006 LnNPL 7,477 LnBOPO + 0,710 LnNIM, dapat disimpulkan bahwa efisiensi operasional yang diproksikan dengan rasio BOPO mempunyai nilai Beta unstandardized coefficients yang paling besar terhadap return on asset (ROA) dengan nilai koefisien sebesar 7,477. Nilai koefisien terbesar pada urutan kedua dan seterusnya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan nilai +0,975, Net Interest Margin (NIM) dengan nilai +0,710, Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan nilai 0,256, dan yang paling kecil serta tidak signifikan ialah Non Performing Loan (NPL) dengan nilai 0,006. Penggunaan Beta unstandardized coefficients untuk melihat/ menginterpretasi besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah karena hasil perhitungan/persamaan analisis regresi 78
6 memperoleh nilai konstanta, yaitu nilai variabel dependen ketika semua variabel independen tidak mengalami perubahan atau dianggap konstan. Alasan lainnya adalah karena unit ukuran variabel independen adalah sama yaitu dalam bentuk rasio-rasio (Ghozali, 2011). Hasil penelitian ini juga menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan, baik oleh manajemen bank dalam pengelolaan bank, maupun investor dalam menentukan strategi investasinya, serta pengawas/regulator perbankan di Indonesia untuk mereview kembali kebijakan dan peraturan yang telah dikeluarkan apakah berhasil memenuhi sasaran yang dikehendaki. Implikasi manajerial yang dapat diintrepretasikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi operasional suatu Bank (dalam penelitian ini adalah Bank Kecil) merupakan faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam kaitannya untuk meningkatkan ROA suatu Bank. Sesuai dengan fungsinya untuk melaksanakan intermediasi, efisiensi operasional suatu bank sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang diperoleh bank. Semakin efisien operasional bank, maka laba yang diperoleh bank tersebut akan semakin besar. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi operasi bank adalah rasio BOPO yaitu perbandingan antara total biaya operasional dengan total pendapatan operasional bank. Dalam penelitian ini, efisiensi operasional mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap rasio perolehan laba dibanding dengan variabel-variabel lain. Hal ini dapat disimpulkan dari nilai koefisien BOPO adalah yang terbesar dibanding nilai koefisien varaibel 79
7 independen lainnya. Nilai koefisien BOPO sebesar 7,477 menunjukkan adanya pengaruh negatif dan paling dominan terhadap return on asset (ROA). Semakin besar rasio BOPO, maka semakin kecil rasio ROA. Dengan perkataan lain, semakin besar rasio BOPO menunjukkan kinerja keuangan bank tersebut menurun. Dengan demikian, bagi manajemen bank sangat penting untuk memperhatikan/mengontrol pergerakan rasio BOPO agar bank selalu berada pada tingkat efisiensi yang dapat menghasilkan laba yang optimal. Porsi terbesar dari beban operasional adalah biaya dana (cost of fund) yang harus dibayar bank kepada para deposan. Berarti cara yang paling efektif untuk menurunkan rasio BOPO adalah dengan menurunkan cost of fund melalui perolehan dana murah (umumnya dalam bentuk tabungan dan giro). Selanjutnya, bagi investor perlu memperhatikan rasio BOPO (baik individual bank maupun secara industri) sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan strategi investasinya. Bila rasio BOPO suatu bank lebih kecil dari rata-rata industri, maka hal ini dapat diinterpretasikan bahwa operasi bank tersebut lebih efisien dan sebagai investor dapat berekspektasi bank akan menghasilkan return yang lebih besar. Sementara dari pihak pengawas/regulator (Bank Indonesia) juga sangat penting memperhatikan perkembangan rasio BOPO secara industri dan mendorong manajemen bank beroperasi secara efisein agar kinerja perbankan nasional semakin meningkat. 2. Setelah rasio BOPO, variabel berikutnya yang memiliki pengaruh besar terhadap besar kecilnya Return On Asset (ROA) adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Nilai koefisien LDR sebesar +0,975 menunjukkan adanya pengaruh 80
8 positif LDR terhadap return on asset (ROA). Jadi semakin tinggi rasio LDR maka rasio ROA juga akan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kredit yang dapat disalurkan bank kepada para debiturnya maka pendapatan bank juga akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan rasio ROA. Hal ini dapat terjadi karena pendapatan bunga dari kredit merupakan sumber pendapatan terbesar dari sebuah bank yang diperoleh melalui spread antara bunga kredit yang dikenakan kepada debitur dengan bunga simpanan (cost of fund) yang harus dibayarkan kepada deposan. Bagi Manajemen Bank, sangat penting untuk menjaga rasio LDR pada tingkat yang menguntungkan dari segi profitabilitas dan pada tingkat yang aman dari segi likuiditas bank sesuai ketentuan Bank Indonesia yang menetapkan LDR target berkisar antara 78% -100%. Bank yang memenuhi rasio LDR pada range ini tidak dikenakan kewajiban GWM tambahan. Dengan optimalnya LDR maka diharapkan bank akan memperoleh keuntungan yang memadai dan likuid. Selanjutnya bagi pihak investor, LDR dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan strategi investasinya dengan pertimbangan bahwa bank yang menjaga tingkat LDRnya pada tingkat LDR yang profitable dan likuid serta comply pada ketentuan regulator/pengawas bank (Bank Indonesia) maka diharapkan bank dapat memberikan return yang memadai bagi investor atas investasi yang ditanamkan pada bank tersebut. Sementara dari pihak regulator (Bank Indonesia) merupakan salah satu faktor yang menentukan bahwa bank tersebut sehat atau tidak, sehingga diharapkan BI selalu memantau LDR 81
9 perbankan agar kinerja keuangan yang dicapai bank-bank tersebut dapat meningkat. 3. Variabel independen berikutnya yang memiliki pengaruh besar terhadap ROA yaitu variabel Net Interest Margin (NIM). Hal ini terlihat dari nilai koefisien rasio NIM sebesar +0,710. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa rasio NIM mempunyai pengaruh positif terhadap terhadap besarnya nilai ROA. Semakin tinggi rasio NIM akan menyebabkan semakin tingginya rasio ROA. Bagi pihak manajemen bank, rasio NIM menunjukkan besarnya pendapatan bunga bersih yang dapat diperoleh bank tersebut, mengingat pendapatan bunga merupakan hasil dari kegiatan utama bank yaitu sebagai pihak penyalur dana kepada pihak yang membutuhkan. Karena kegiatan usaha pokoknya tersebut, maka rasio NIM ini merupakan faktor yang penting bagi kelangsungan hidup bank tersebut. Sehingga sebaiknya pihak manajemn bank harus selalu menjaga agar rasio NIM berada pada posisi yang tinggi, sehingga laba yang diperoleh juga akan tinggi. Dengan tingginya laba yang diperoleh, maka kinerja keuangan bank tersebut juga akan meningkat. Kemudian bagi pihak investor, rasio NIM dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan strategi investasi. Semakin tinggi rasio NIM maka semakin tinggi pula kemampuan bank tersebut memperoleh pendapatan bunga bersihnya, sehingga banyak investor yang tertarik berinvestasi ke bank tersebut. Sementara dari pihak regulator (Bank Indonesia) diharapkan memacu bank-bank (khususnya Bank Kecil) untuk lebih giat melakukan ekspansi kredit, sehingga pendapatan bunga bersih yang 82
10 diperoleh bank akan semakin tinggi. Dengan tingginya pendapatan bunga, maka dapat dipastikan kinerja keuangan bank tersebut akan meningkat. 4. Pengaruh variabel independen Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang positif terhadap besarnya rasio ROA, namun pengaruhnya tidak terlalu besar. Hal ini terlihat dari nilai koefisien rasio CAR sebesar +0,256. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa rasio CAR mempunyai pengaruh positif terhadap terhadap besarnya nilai ROA. Hal ini berarti semakin tinggi rasio CAR akan menyebabkan semakin tingginya rasio ROA. Disamping itu, semakin tinggi rasio CAR juga berarti bahwa semakin tinggi kemampuan bank untuk menahan risiko kerugian yang mungkin dialami bank tersebut. Bagi pihak manajemen bank, diharapkan selalu menjaga tingkat kecukupan modalnya, sehingga pada akhirnya kinerja keuangan bank tersebut juga akan meningkat. Kemudian bagi investor, rasio CAR dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi investasinya. Karena semakin besar rasio CAR suatu bank, diharapkan semakin tinggi juga ROA yang akan diperoleh bank tersebut. Sementara bagi regulator (Bank Indonesia), diharapkan selalu memantau tingkat kecukupan modal bank (khususnya pada Bank Kecil). Dengan tingginya tingkat kecukupan modal, maka bank akan lebih mampu mengembangkan usahanya terutama untuk pemberian pinjaman kepada debitur yang berujung pada peningkatan kinerja perbankan. Di sisi lain, dengan tingginya permodalan bank, maka hal ini menunjukkan bahwa perbankan lebih mampu menahan gejolak dalam hal terjadi kerugian yang menimpa bank misalnya akibat krisis ekonomi. 83
11 5. Pengaruh variabel Non Performing Loan (NPL) pada penelitian ini memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal ini terlihat dari nilai koefisien NPL yaitu 0,006 dan tidak signifikan. Dapat diinterpretasikan bahwa walaupun tingkat NPL meningkat namun tidak membawa pengaruh yang serius terhadap ROA. Tidak signifikannya pengaruh NPL terhadap ROA disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu a) manajemen bank bertindak hati-hati dan membuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang besar sehingga laba stabil (dapat dimanage), b) rata-rata NPL bank sangat kecil (< 5%) sehingga tidak berpengaruh signifikan pada ROA. NPL bank yang kurang dari 5% telah diperhitungkan dalam risiko bisnis, c) Return (laba) dalam perhitungan ROA merupakan gabungan dari pendapatan yang bersumber dari bunga (interest bearing income) dan pendapatan yang bersumber dari non bunga (fee based income) sehingga besarnya NPL tidak terlalu berpengaruh terhadap ROA, terutama bagi bank yang memiliki fee based income yang sangat besar. 5.4 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat satu variabel independen yaitu variabel Non Performing Loan (NPL) yang pengaruhnya negatif namun tidak signifikan terhadap ROA. Hal ini tidak sesuai dengan teori/hiptotesa yang menyatakan bahwa NPL memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap ROA, artinya semakin besar rasio NPL akan menurunkan rasio ROA. Pada penelitian mendatang dapat dilakukan dengan kriteria pengambilan sampel yang 84
12 berbeda dari yang dilakukan dalam penelitian ini dan/atau dengan periode pengamatan yang lebih lama atau lebih singkat dan dengan data yang lebih up to date, mungkin dapat menghasilkan variabel NPL yang memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Lebih lanjut, agar hasil penelitian berikutnya dapat dipakai/digeneralisasi untuk industri perbankan secara nasional, maka peneliti hendaknya menggunakan sampel yang mewakili semua kategori bank baik Bank Kecil, Bank Sedang, maupun Bank Besar yang beroperasi di Indonesia dengan data yang lebih up to date dan dengan kriteria pengambilan sampel yang tepat. 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, dan pembahasan data hasil analisis mengenai pengaruh Capital
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti, apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mampu mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP 5. Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan BUMN. 5.1. Kesimpulan Penelitian
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen laba. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), RORA (Return On Risked
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. asing. Penelitian ini juga ingin menguji pengaruh capital adecuacy ratio (CAR),
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Penelitian ini berangkat dari rumusan masalah berupa inkonsistensi penelitian terdahulu tentang perbandingan profitabilitas bank domestik dan bank
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di babbab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.berdasarkan uji normalitas,uji multikolinearitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. periode Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu menganalisis pengaruh NPL, LDR, dan ROA terhadap CAR pada Bank Umum periode 2008-2014. Berdasarkan hasil analisis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan NIM terhadap LDR Pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2007-2012, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga intermediasi keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari bidang keuangan. Kegiatan utama suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, tingkat kebutuhan masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank komersial memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi keuangan bank merupakan indikator sedang berkembangnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab sektor perbankan mempunyai tugas utama sebagai lembaga penghimpun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang penuh dengan resiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal sangat penting pada peranan dalam sistem keuangan. Keberadaan sistem keuangan dalam sektor perbankan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis kinerja keuangan BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan antara tahun 2007
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh keuntungan yang maksimal merupakan tujuan utama berdirinya suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah. Karena laba merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Perekonomian mendapat manfaat berupa mekanisme alokasi sumber-sumber
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat modern. Sistem pembayaran dan intermediasi hanya dapat terlaksana bila ada sistem keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan 2.1.1 Kinerja Perbankan Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan sarana intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari masyarakat (DPK) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian Indonesia di sektor perbankan mengalami keadaan yang pasang surut. Ketidakstabilan disebabkan karena adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertin Kinerja Keuangan Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan menggunakan analisis deskriptif verifikatif dan analisis statistik serta pengujian hipotesis
Lebih terperinciEkonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)
Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET) Created by : Umrah Sitti Nur Jannah Liliyani Ridwan Yudi Pratama A3009 A30289 A000 A0257 Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas hasanuddin Makassar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi secara global dan perkembangan ekonomi di Indonesia khususnya. Oleh karenanya Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan paling lengkap. Lembaga Keuangan Bank (LKB) dalam praktiknya terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan dampak bagi perekonomian di indonesia terutama pada struktur perbankan. Hal ini menyebabkan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari tugas akhir ini. Berikutnya diuraikan mengenai batasan masalah dan sistematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan sesuatu yang dipandang dan dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bank memiliki peran yang cukup andil dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan di Indonesia telah mengalami pasang dan surut. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini tidak hanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh capital adequacy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), return on assets (ROA),
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian secara parsial antara variabel independen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga yang ikut andil maupun berperan penting dalam laporan keuangan suatu perusahaan, terutama untuk mengembangkan dan mengatur perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki peranan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini Perbankan Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar mengikuti perkembangan perekonomian yang terjadi. Pengaruh terbesar dalam perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian global pada tahun 2009 hingga saat ini menunjukkan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini karena setiap aspek kegiatan operasionalnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis CAR CAR merupakan rasio untuk mengukur tingkat kecukupan modal bank. CAR ini dapat diukur dengan cara membandingkan rata-rata modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha bank sebagai lembaga intermediasi keuangan atau lembaga perantara keuangan dengan kegiatan utama adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan dari hasil penelitian bab sebelumnya mengenai pengaruh kecukupan modal, dana pihak ketiga, risiko kredit, risiko pasar, dan biaya
Lebih terperinciLia Julaeha. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
PENGARUH NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN, BIAYA OPERASIONAL/PENDAPATAN OPERASIONAL DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK(STUDI KASUS BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk PERIODE 2003 2014)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu penyokong perekonomian sebuah negara, bank sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan likuiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk
18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masalah nilai dan pengukuran sudah lama menjadi isu ekonomi khususnya akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan laba perbankan akan tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun 2014 yang pertumbuhannya hanya 5%. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara termasuk bagi negara Indonesia. Peran bank sangat penting karena bank ikut serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang semakin meningkat tiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat telah kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umunya perusahaan menganggap bahwa profitabilitas lebih penting daripada perolehan laba, karena laba yang besar bukan berarti bahwa perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal yang menghasilkan laba tersebut. Sama seperti pernyataan Pandia. mengukur efektivitas perusahaan memperoleh laba.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
Lebih terperinciBab 5. Kesimpulan dan Saran
Bab 5 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisa laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk dan memperbandingankannya dengan laporan keuangan PT. Bank Permata Tbk, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sehubungan
Lebih terperinciPengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-10 Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk
Lebih terperinci