ANALISIS PROSES PRODUKSI VIDEO KLIP NIDJI LIBERTY & VICTORY OLEH GUAVA PRODUCTION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PROSES PRODUKSI VIDEO KLIP NIDJI LIBERTY & VICTORY OLEH GUAVA PRODUCTION"

Transkripsi

1 ANALISIS PROSES PRODUKSI VIDEO KLIP NIDJI LIBERTY & VICTORY OLEH GUAVA PRODUCTION Marisca Gracelia Mahasiswi Jurusan Komunikasi Pemasaran Villa Dago, C9/32, Pamulang-Tangerang, , Marisca Gracelia / Dra. Endang Setiowati,M.Si ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui mengenai proses produksi video klip, karena video klip juga merupakan salah satu produk broadcasting yang merupakan bagian dari program musik. METODE PENELITIAN yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan wawancara mendalam dan juga dengan metode observasi partisipan. OBJEK PENELITIAN ini adalah video klip dari grup band Nidji yang berjudul Liberty & Victory. ANALISIS yang diperoleh adalah dalam memproduksi sebuah video klip prosesnya tidak berbeda dari memproduksi program acara lainnya. ada tiga tahap yang perlu dilalui, yaitu tahap praproduksi, produksi dan pasca produksi. HASIL YANG DICAPAI dalam memproduksi video klip Liberty & Victory, Guava Production juga menggunakan ketiga tahapan proses produksi tersebut. Selain itu, dalam tahap praproduksi ketika membuat sebuah konsep untuk video klip Liberty & Victory ini, Guava Production juga memperhatikan target penonton yang dituju. Hal ini dimaksudkan agar pesan dari lagu Liberty & Victory tepat sasaran dan karena dalam video klip ini melibatkan banyak pihak yang menjual brand mereka, maka diharapkan penonton yang melihat video klip ini juga terpengaruh dengan campaign yang disampaikan. SIMPULAN video klip diproduksi sama seperti program acara lainnya. Video klip Liberty & Victory ini diproduksi sebagai alat promosi pihak-pihak yang terlibat dalam video klip ini, pihak Nidji, pihak Mister Potato dan juga pihak Manchester United. Keunikan dari video klip ini adalah karena selain sebagai alat untuk promosi lagu dan penyanyinya, tetapi juga sebagai alat untuk menjual image dari tim Manchester United dan juga brand dari Mister Potato. Hal unik lainnya adalah karena dapat bekerja sama dengan tim sepak bola terkenal Manchester United untuk menjadi model video klip lagu ini serta proses pengambilan gambar yang berlokasi di Manchester, Inggris. (MG) Kata kunci : Video klip, Pra produksi, Produksi, Pasca produksi. ABSTRACT PURPOSE of the RESEARCH is to find out about the process of the production of the music video, because video clip is also one of broadcasting's products that are part of the music program. RESEARCH METHODS used in collecting data is in-depth interview and also participant observation method. The OBJECT of this research is the video clip of the band Nidji, called Liberty & Victory. The ANALYSIS is in producing a video clip of the process is no different from producing the program other events. There are three stages that need to be undertaken, pre-production, production and post production. THE RESULTS in producing video clips of Liberty & Victory, Guava Production also uses these three stages of the production process. In addition, in pre-production when creating a concept for the video clip of Liberty & Victory, Guava Production is also paying attention to the intended target audience. This is intended to be a message of Liberty & Victory is right on target and because in the video this clip involves many people who sell their brand, then the expected audience who saw the video clip is also affected by the campaign. SUMMARY of video clips produced the same as program other events. Video clip of Liberty & Victory was produced as a promotional tool of the parties involved in this video clip, Nidji, the Mister Potato and also the Manchester United. The uniqueness of this video clip is because aside from being a tool for the promotion of the song and song, but also as a tool to sell the image of the Manchester United team and the brand of Mister Potato. It is unique because it can work with the famous soccer team Manchester United to become a model video clip of this song as well as the process of taking pictures is located in Manchester, United Kingdom. (MG) Keywords : Video Clip, Pre-production, Production, Post-production

2 PENDAHULUAN Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur seperti, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi (Masduki, 2005). Video klip adalah tampilan dari potongan gambar yang dirangkai dengan atau tanpa efek tertentu, dan disesuaikan dengan ketukan irama dan lirik lagu yang dapat dinikmati secara audio visual (Naratama, 2006). Kemunculan video klip pada akhirnya mengubah industri musik. Para musisi yang sukses, kebanyakan berkat adanya video klip. Dan stelah kemunculan video klip pertama kali pada program Countdown di Australia, banyak orang menyadari bahwa video klip merupakan salah satu alat yang paling mudah untuk melakukan promosi. Kemudian mucul program MTV yang menjadi program pertama yang menayangkan video klip dalam waktu 24 jam nonstop, dengan menayangkan video klip berjudul Video Killed The Radio Star, karena pada awalnya, keberadaan video klip dianggap dapat mematikan siaran radio. Akan tetapi, hal tersebut tidak terbukti benar, karena siara radio masih tetap bertahan hingga saat ini. Selain itu juga, musik tidak lagi hanya dapat didegnarkan melalui audio saja tetapi juga secara audio visual. Hal ini dapat terjadi karena mengikuti perkembangan jaman dan juga perkembangan teknologi. Di Indonesia, ada banyak rumah produksi yang membuat video klip, salah satunya Guava Production. Sudah lebih dari 130 video klip dari penyanyi Indonesia yang dihasilkan oleh Guava Production, seperti Nidji, Ungu, Tangga, Marcel, Vidi Aldiano, Indah Dewi Pertiwi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari sekian banyak video klip yang telah dihasilkan oleh Guava Production salah satu video klip yang menarik adalah video klip Nidji dari lagunya yang berjudul Liberty & Victory. Video klip ini unik karena proses pengambilan gambarnya dilakukan di Manchester, Inggris dan juga menampilkan para pemain Manchester United seperti Wayne Rooney, Shinji Kagawa, Chicarito, Valencia dan Sir Alex Ferguson di markas mereka, Old Trafford. Video ini telah ditonton sebanyak kali oleh penikmat situs YouTube di internet. Hal yang membanggakan lainnya adalah, pada pertandingan sepak bola tim Manchester United melawan Norwich yang diadakan pada bulan Maret 2013, ditayangkan pula video klip Liberty & Victory ini sebelum pertandingan di Olf Trafford tersebut dimulai. Produksi video klip memang memiliki kemiripan dengan produksi program televisi lainnya, akan tetapi ada pula perbedaannya. Meskipun sama-sama menggunakan tiga tahapan proses produksi, praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Produksi program televisi lebih fleksibel tanpa adanya aturan yang mengikat, sedangkan untuk proses produksi video klip, butuh perencanaan yang matang pada saat membuat storyboard. Durasi video klip yang singkat, sekitar 3-4 menit mengharuskan hasil akhir video klip sama seperti yang telah tergambar dalam storyboard, sehingga dalam pengambilan gambar harus benar-benar sama dengan yang telah disusun dalam storyboard. Oleh sebab itu, dalam pembuatan storyboard telah ditetapkan estimasi adegan sehingga tidak melebihi batas durasi 3-4 menit tersebut. Menurut Zettl, ketiga tahap proses produksi adalah preproduction, production dan postproduction. Dalam tahap preproduction, meliputi segala persiapan dan segala kegiatan sebelum memasuki studio atau lapangan. Biasanya terbagi dalam dua tahap, tahap pertama yaitu penentuan konsep sampai pembuatan naskah, dan tahap kedua adalah mempersiapkan segala kebutuhan produksi dan crew. Tahap kedua yaitu production. Ketika sudah memasuki studio dan mempersiapkan alat, itu sudah masuk ke dalam tahap production, kecuali untuk rehearsal. Tahap ketiga yang juga merupakan tahap terakhir, yaitu postproduction. Tahap ini dilakukan editing yaitu membuat tampilan video jadi lebih baik mulai dari warna ataupun audio. Kegiatan dalam tahap postproduction bisa lebih lama daripada ketika production (Zettl, 2012). Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui apakah dalam memproduksi video klip Nidji yang berjudul Liberty & Victory juga menggunakan ketiga tahapan tersebut atau ada langkah tambahan yang diperlukan saat proses produksi berlangsung. Sehingga peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian ANALISIS PROSES PRODUKSI VIDEO KLIP NIDJI LIBERTY & VICTORY OLEH GUAVA PRODUCTION. Penelitian dibatasi hanya antara tim produksi dan tim kreatif Guava Production serta ruang lingkup masalah yang diteliti adalah proses produksi video klip Nidji Liberty & Victory dari tahap pra produksi, produksi dan tahap pasca produksi. Penelitian ini dibuat bertujuan untuk mengetahui proses produksi video klip, khususnya dalam video klip yang berjudul Liberty & Victory. Diharapkan hasil penelitian ini juga dapat sebagai acuan atau referensi untuk penelitian yang akan datang jika mengambil topik sejenis. Selain itu juga untuk membuka wawasan mengenai produksi video klip yang agak sedikit berbeda dari produksi program TV maupun iklan. Sehingga penelitian ini dapat membantu mengembangkan pengetahuan dalam ilmu broadcasting.

3 Selain itu juga agar dapat memberikan informasi mengenai cara memproduksi sebuah video klip. Dan bagi penonton yang menyaksikan tayangan video klip tersebut dapat mengetahui bahwa hasil video klip yang disaksikan, walaupun terlihat mudah dan biasa saja, akan tetapi melalui proses pembuatan yang rumit. Sehingga penonton pun dapat lebih menghargai hasil karya orang lain. LANDASAN TEORI Teori Proses Produksi Dalam membahas teori proses produksi, peneliti menggunakan dua teori dari dua sumber yang berbeda. Teori Proses Produksi menurut Naratama (Naratama, 2006). - Tahap praproduksi Dalam tahap ini dilakukan berbagai persiapan. Dimulai dengan diskusi konsep serta pencarian ide kreatif untuk membuat sebuah video klip. Video klip atau sering juga disebut sebagai video musik, mempunyai lima bahasa yaitu ritme, instrument musik, bahasa nada, bahasa lirik, dan penampilan. Seorang sutradara harus memahami semua itu. Selain itu, sutradara video klip juga harus memiliki imajimasi visual terhadap lirik lagu. Lirik lagu dapat diinterpretasikan ke dalam banyak hal. Oleh karena itu, dalam pembentukan konsep harus dibuat semenarik mungkin, sesuai dengan lirik lagu, pesan yang ingin disampaikan, dan nada yang digunakan dalam lagu tersebut. Setelah ide konsep didapat, kemudian persiapan dilanjutkan dengan membedah ide konsep menjadi director treatment. Di sini, ditentukan karakter yang akan dimunculkan dan cerita seperti apa yang diinginkan. Director treatment ini sering disebut juga sebagai catatan sutradara. Dengan memiliki catatan ini, akan mudah menjelaskan konsep kepada seluruh kru. Kemudian, dibentuklah storyboard. Storyboard merupakan papan yang berisi sketsa gambar mengenai adegan-adegan dalam video klip yang telah tersusun secara berurutan. Storyboard tidak hanya berisi adegan yang akan diambil gambarnya, tetapi juga dijelaskan angle pengambilan gambar yang diinginkan. Dengan melihat storyboard, kita dapat mengetahui apa saja yang kita butuhkan, setting lokasi seperti apa yang akan digunakan, properti yang perlu disiapkan, karakter talent yang diperlukan, wardrobe yang akan digunakan, dan lain-lain. - Tahap produksi. Dalam tahap ini pengambilan gambar dilakukan sesuai dengan yang telah dituangkan dalam storyboard. - Tahap pascaproduksi Setelah selesai dari tahap produksi, dilakukan proses editing. Dimulai dengan editing offline setelah itu dilanjutkan dengan editing online. Yang dilakukan dalam tahap editing offline adalah pemilihan gambar terbaik dari stock shot yang ada, kemudian menyusunnya sesuai dengan urutan pada storyboard. Pada saat editing offline, semua masih kasar. Lalu memasuki tahap editing online, semuanya disatukan, diperhalus dan diperindah dengan menambahkan efek-efek yang dibutuhkan. Teori Proses Produksi menurut Zettl (Zettl, 2009) - Tahap praproduksi Dalam tahap ini dimulai dengan memikirkan ide. Selanjutnya ide tersebut dievaluasi. Kemudian dibentuk menjadi sebuah proposal yang berisikan pemilihan sasaran yang akan dituju, penentuan treatment, pengaturan budget, kemudian penulisan naskah. Sasaran atau target audience adalah orang-orang yang diharapkan terkena terpaan pesan yang disampaikan. Treatment adalah pengarahan yang dituangkan ke dalam bentuk storyboard. Budgeting yaitu memperkirakan besarnya biaya yang akan dibutuhkan, sehingga dapat menentukan pembagian budget untuk produksi. Sejak dalam tahap praproduksi ini juga sudah ada koordinasi antarsesama kru yang akan mengerjakan proyek video klip atau program lainnya. Di sini sudah dibuat timeline dan pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. - Tahap produksi Dalam tahap ini dilakukan pengambilan gambar. Sebelum melakukan shooting, para talent yang akan berada di depan kamera perlu memperhatikan make up, clothing dan costuming. Make up digunakan untuk merias wajah dan merubah penampilan. Riasan wajah juga bisa merubah karakter wajah seseorang. Oleh sebab itu make up diperlukan untuk menyesuaikan karakter model dengan kebutuhan karakter dalam video klip.

4 Clothing dan costuming. Selain wajah yang perlu dipercantik, juga harus memperhatikan pakaian yang digunakan. Dalam produksi, wardrobe sudah dipersiapkan sebelumnya dan dibuat sesuai dengan kebutuhan video klip. Untuk wardrobe perlu diperhatikan masalah warna dan juga pola baju yang dikenakan. - Tahap pascaproduksi Dalam tahap ini semua hasil gambar dari tahap produksi di-capture, disimpan dalam komputer, lalu melalui tahap editing. Ada dua jenis editing, linear editing dan nonlinear editing. Linear editing yaitu melakukan proses editing secara berurutan. Nonlinear editing yaitu proses editing yang dilakukan per adegan namun tidak secara berurutan. Video Klip Video klip bukan merupakan program acara televisi, juga bukan termasuk kategori drama, nondrama ataupun jurnalistik. Tetapi, video klip adalah bagian dari program musik. Video klip masuk ke dalam program musik yang menggunakan format Repackaging Video di mana video klip menjadi materi utamanya. Sutradara video klip berbeda dengan sutradara program musik (Naratama, 2006). Video klip adalah perwujudan imajinasi seorang sutradara yang dituangkan dalam bentuk visual adegan-adegan hasil interpretasi lirik lagu serta irama dan ritme musik. Untuk menghasilkan video klip yang baik diperlukan ide kreatif. Dalam proses produksi video klip dikenal istilah story board. Story board adalah cara seorang sutradara untuk menuangkan ide kreatif yang ada dalam pikirannya. Dengan menggunakan story board, orang lain dapat memperoleh gambaran seperti apa video klip itu nantinya akan dibuat sehingga dapat terjadi diskusi untuk menghasilkan sebuah video yang baik, dari segi tata cahaya, angle pengambilan gambar, setting lokasi, dan sebagainya. Video klip merupakan alat promosi yang digunakan untuk mendongkrak penjualan album rekaman sang penyanyi setinggi-tingginya (Naratama, 2006). Video klip merubah industri musik. Pada akhirnya banyak seniman yang sukses dalam karirnya dengan menggunakan video klip, karena mereka tidak hanya menunjukkan bakat menyanyinya saja, tetapi juga bakat menari atau acting yang ditampilkan dalam video klip. Program TV pertama yang menampilkan video klip muncul pada tahun 1974, program Countdown yang disiarkan oleh salah satu televisi di Australia. Program ini pun memainkan peranan penting dalam perkembangan video klip. Hingga akhirnya disadari bahwa video klip merupakan salah satu cara yang mudah untuk promosi. Pada tahun 1981, muncullah program MTV yang menayangkan 24 jam nonstop video klip. Mereka mengeluarkan program tersebut dengan video Video Killed Radio Star, karena pada awalnya kemunculan video klip dianggap mematikan siaran radio yang hanya memutarkan lagu. Sepanjang tahun 1980-an, MTV menjadi alat penting yang digunakan dalam memasarkan video klip. Banyak penyanyi seperti Madonna dan Michael Jackson yang sangat sukses dengan video klip mereka. Video klip tidak hanya menunjukkan bakat menyanyi mereka tetapi juga menciptakan image. Lagu Thriller milik Michael Jackson pun menjadi video dunia yang paling sukses dan berpengaruh dalam sejarah video klip. Sejak saat itu hingga sekarang, mulai banyaklah bermunculan program-program musik yang menayangkan video klip (License, 2012). METODE PENELITIAN Riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kualitatif, karena dalam mengumpulkan datanya peneliti lebih mementingkan kedalaman data daripada keluasan hasil data yang diperoleh. Selain itu juga dalam menjabarkan data-datanya, ditampilkan dalam bentuk kalimat narasi dan bukannya data statisktik (Kriyantono, 2009). Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif. Jenis riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Periset sudah mempunyai konsep dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel (Kriyantono, 2009). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: - Wawancara. Peneliti mewawancara narasumber yang terlibat dalam proses produksi video klip Nidji yang berjudul Liberty & Victory. Yang menjadi narasumber peneliti adalah Executive Producer, Sutradara dan juga Assistant Producer, karena pada saat produksi video klip ini jabatan Producer juga dipegang oleh Executive Producer (Kriyantono, 2009).

5 - Dokumentasi. Data dokumentasi berupa storyboard yang diperoleh dari narasumber memungkinkan untuk menggali informasi mengenai proses produksi video klip Liberty & Victory. Dari data ini, peneliti dapat membandingkan apakah hasil akhir video klip Liberty & Victory sesuai dengan yang telah direncanakan dalam bentuk storyboard (Burhan, 2007). HASIL DAN BAHASAN Konsep Video Klip. Video klip ini menggambarkan bahwa dengan adanya semangat kesepak bolaan, semua orang dapat berkumpul menjadi satu tanpa adanya perbedaan status, latar belakang pekerjaan, ras, ataupun usia. Sehingga dalam video klip ini digambarkan ada banyak orang dengan suku bangsa yang berbeda-beda tetapi semuanya dapat menonton bersama serta mendukung tim sepak bola yang sama, yaitu Manchester United. Dikarenakan ada banyak pihak yang terlibat dalam video klip ini serta memiliki kepentingan untuk mempromosikan produknya, maka diselipkanlah pesan untuk menjual produk dari Mister Potato. Tahap praproduksi. Proyek video klip Liberty & Victory ini bisa dibilang merupakan proyek yang besar, karena melibatkan tiga pihak, Musica Studio yang menaungi band Nidji, Mister Potato dan juga pihak Manchester United, dan ketiganya berada di negara yang berbeda pula. Sehingga selain melibatkan banyak pihak, proyek ini juga merupakan kerjasama antarnegara, Indonesia, Malaysia dan Inggris. Segala kegiatan yang dikerjakan harus menerima persetujuan dari semua pihak yang bersangkutan, mulai dari konsep video klip, talent, extras dalam video klip, wardrobe, lokasi, properti, dan lain-lain. Segala keperluan itu tidak dapat dikerjakan sendiri oleh Guava Production, karena shooting akan dilakukan di Manchester sehingga untuk setting lokasi dan talent pun harus berada di Inggris. I was responsible for choosing a co production house in Manchester, I Video, gw lakukan sendiri proses selection PH-nya. fungsi gw di sana lebih ke uang dan maintain the flow of all these companies collaborating, including mine. ( I 3 ) Yang menjadi klien utama Guava Production adalah Mister Potato. Kemudian dari pihak Guava Production yang merupakan rumah produksi mengatur alur budgeting. Sehingga semua masalah pendistribusian keuangan diatur oleh Guava, mulai dari pembayaran crew, sewa alat, dan segala keperluan lainnya yang mendukung agar proses produksi video klip ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, dari pihak Guava Production membutuhkan partner rumah produksi di Inggris yang bisa menjadi kaki tangan untuk mengurus segala keperluan di sana. Setelah mencari melalui internet, didapatlah rumah produksi I Video di Manchester. Dengan begitu Guava memberikan gambaran referensi lokasi, talent, serta properti yang dibutuhkan, lalu pihak I Video yang membantu untuk mempersiapkan semuanya serta mengurus segala perizinannya di Inggris. Segala perkembangan yang terjadi dilaporkan dari pihak I Video melalui Baldwin yang merupakan produser dalam mengerjakan proyek video klip ini. Ngerjainnya waktu itu sepanjang dari Jakarta sih ngurusin bahas tentang wardrobe, jadi aku urus endorsement-nya Nidji, ke MAP (Mitra Adi Perkasa) di Jakarta. Dia yang pegang Mango, Top Man, sama Lacoste Live. Terus juga fitting, segala macem. Ngurus semua peminjamannya. Untuk urusan wardrobe, dalam video klip ini menggunakan endorsement dari Mitra Adi Perkasa (MAP) yang menaungi beberapa brand pakaian terkenal seperti, Top Man, Mango, dan juga Lacoste Live. Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti yang juga pernah menangani sebuah proyek video klip, untuk wardrobe ada yang disediakan oleh pihak label si penyanyi atau bila tidak sesuai akan membuat pakaian baru yang sesuai dengan referensi yang dibutuhkan. Untuk video klip Liberty & Victory ini kebetulan menggunakan endorsement, sehingga tidak perlu mencari pakaian yang sesuai karena sudah disediakan dari pihak sponsor. gw di sini mengurus, lebih ke kreatifnya, detail-detail story board, detaildetail adegan, urusan dealing dengan klien. dapet partner di sana namanya I Video ( I 1 ) Segala kebutuhan untuk shooting sudah dipersiapkan oleh pihak dari I Video berdasarkan referensi dari pihak Guava serta sudah mendapat persetujuan dari ketiga belah pihak yang bersangkutan. Sebelum berangkat ke Inggris untuk melakukan proses shooting, dari Jakarta sudah dipersiapkan pula storyboard sebagai panduan pada saat proses shooting berlangsung. Dalam storyboard digambarkan adegan-adegan yang akan diambil berdasarkan urutan cerita dan juga berbagai angle shot yang akan digunakan. Sehingga ketika melakukan pengambilan gambar, tidak memakan waktu yang lama karena

6 segalanya sudah dipersiapkan sebelumnya. Sudah ditentukan adegan apa yang akan diambil gambarnya terlebih dahulu sehingga semuanya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Lalu dibuatlah rundown untuk memperkirakan durasi waktu pengambilan gambar. Tahap produksi. Pada awalnya, yang akan berangkat dari Jakarta adalah 5 orang crew kecil yang terdiri dari Sutradara, Asisten Sutradara, Eksekutif Produser, Gaffer, dan juga Asisten Kreatif. Akan tetapi karena masalah visa yang ditolak, 3 dari 5 orang crew kecil ini tidak bisa berangkat ke Inggris untuk proses produksi video klip Liberty & Victory. Sehingga yang bisa pergi ke Inggris hanya Sutradara dan Eksekutif Produser. Sisa crew lainnya dicari penggantinya dari pihak rumah produksi I Video. syutingnya 3 hari di sana. Pembagiannya, hari pertama kita hanya mengambil adegan cerita seorang pekerja yang enggak bisa nonton bola, terus kita ambil semua adegan yang berhubungan dengan semua pemain MU di sebuah studio, sama sorenya kita ke Old Trafford buat ngambil adegan ngeband di Old Trafford. Hari kedua syuting adegan bis. Semua adegan bis, perform yang rame-rame. Menggunakan extras sekitar 30 orang. Itu seharian kita ambil adegan bis sama adegan bar. Hari ketiga kita ambil sisa cerita. Yang anak kecil sama bapak, sama yang satu lagi kita ambil adegan ada adegan Giring perform sendirian ( I 1 ) Sebelum memulai shooting, sutradara melakukan briefing ulang pada semua crew pengganti crew kecil dari Guava Production, dan meskipun baru mendengarkan pengarahan menjelang shooting, setiap crew di sana dapat melakukan tugasnya secara profesional. Proses shooting di Inggris memakan waktu 3 hari, karena ada banyak cerita di dalam video klip tersebut dan juga menggunakan banyak talent serta extras yang terlibat. Dari cerita-cerita tersebut diuraikan lagi ke dalam beberapa adegan dan adeganadegan itu yang diambil gambarnya. Selama proses shooting tidak ada masalah yang berarti yang menghambat proses produksi. Bahkan semua pihak yang terlibat melakukan tugasnya dengan sangat baik. Peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa kondisi shooting di Inggris jauh lebih kondusif bila dibandingkan dengan proses shooting di dalam negeri. Hal ini dikarenakan di luar negeri segalanya lebih teratur dibandingkan di dalam negeri. Cuacanya pun lebih bersahabat di bandingkan di dalam negeri yang kadang terlalu panas sehingga membuat terasa jauh lebih melelahkan ketika bekerja. Tidak ada lagi masalah birokrasi yang rumit yang perlu diurus jika sudah mendapatkan izin untuk melakukan shooting di sebuah lokasi serta tidak ada gangguan dari pihak luar yang tidak terlibat dalam proses shooting. Para extras yang terpilih untuk menjadi model dalam video klip pun mengetahui tugasnya dan dapat melakukan eksekusinya dengan baik, seolah aktor profesional. Mereka melakukan setiap adegan dengan sangat baik dan sesuai dengan keinginan sutradara. Mereka dapat menggambarkan perasaannya melalui ekspresi wajah yang baik dan melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati, meskipun hanya mendapatkan peran kecil dalam video klip. Tahap pascaproduksi. Ketika membicarakan masalah pascaproduksi, yang perlu dikerjakan bukan hanya editing video saja, melainkan juga menyelesaikan segala urusan dengan berbagai pihak yang bersangkutan. untuk clip Nidji kita pake endorsement, jadi aku hanya sebatas laundry aja dan kabaran sama pihak MAP-nya itu untuk balikin baju ( I 2 ) Dalam video klip Liberty & Victory ini wardrobe menggunakan pakaian dari endorsement di Jakarta, setelah selesai digunakan untuk shooting di Inggris, dikembalikan lagi pada pihak sponsor, dalam hal ini Mitra Adi Perkasa (MAP), dalam keadaan yang bersih. Sehingga meskipun tidak mengikuti proses produksi di Inggris, ketika memasuki tahap pascaproduksi, Asisten Produser kembali melakukan pekerjaannya untuk mengembalikan pakaian yang telah di laundry pada pihak sponsor. Jadi offline editing-nya dikerjain sama Idhoy, cut to cut nya. proses sisanya, kayak ngerapiin, terus efek, itu gw yang ngerjain. Kalo color grading itu Tinka yang kerjain. ( I 1 ) Pada saat pengerjaan editing video klip Liberty & Victory pun memerlukan persetujuan dari berbagai pihak yang terkait yaitu, Mister Potato, Musica, dan Manchester United. Tahap pertama yang dilakukan adalah offline editing, yaitu memilih potongan video terbaik dari seluruh hasil shooting per adegan, kemudian menyusunnya menjadi rangkaian video sesuai dengan alur ceritanya. Dalam penyusunan potongan gambar ini mengikuti storyboard yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian hasil dari offline editing inilah yang diminta persetujuannya. Jika ada pihak yang tidak setuju, maka akan diperbaiki kemudian diajukan kembali sampai semua pihak menyetujuinya. Dalam hal persetujuan ini,

7 yang paling rumit adalah birokrasi dari pihak Manchester United. Pihak Manchester United sangat detil dan hampir semua divisi yang ada perlu memberikan persetujuannya. Kalau pada awalnya hanya berhubungan dengan divisi Public Relation-nya saja untuk bekerjasama, ketika sudah memasuki tahapan editing, harus dicek dan mendapat persetujuan dari pimpinan tertingginya. Selain itu juga mempertimbangkan masalah pemain apakah masih akan digunakan oleh Manchester United untuk musim yang akan datang. Jika ada pemain yang akan diganti, maka hasil dalam video klip juga harus diganti dengan menggantinya dengan pemain yang lain. Setelah mendapat persetujuan dari semua pihak, lalu dilanjutkan dengan editing online. Pihakpihak yang bersangkutan semuanya memiliki kepentingan untuk menjual produknya, sehingga mereka membutuhkan promosi dengan cara produknya tampil dalam video klip Liberty & Victory ini. Akan tetapi, untuk tayangan televisi, tidak bisa menayangkan sebuah video klip yang mengiklankan produk di dalamnya. Cara mengatasi masalah ini yaitu dengan menambahkan visual efek dan dikerjakan saat editing online. Di beberapa adegan yang setting lokasinya memungkinkan, ditempel poster ataupun billboard yang menampilkan produk dari pihak klien, sehingga terlihat seolah-olah memang billboard dan poster atau atribut lainnya memang benar terpasang di sana. Agar semuanya itu terlihat alami, dilakukanlah yang disebut dengan color grading, yaitu proses meningkatkan atau mengubah warna agar setiap aspek yang ada di dalam video terlihat natural. Ketika proses editing selesai, maka hasil video klip yang utuh ini diberikan kepada pihak klien. Pihak yang menawarkan proyek video klip ini pada Guava adalah Mister Potato, sehingga hasil masternya diberikan pada Mister Potato dan untuk pendistribusiannya dilakukan oleh Mister Potato, karena sudah bukan lagi merupakan tanggung jawab pihak rumah produksi. Video klip Liberty & Victory ini sebenarnya dibuat dalam dua versi. Satu untuk pihak Mister Potato yang menampilkan produk-produk di dalamnya dan yang satu lagi untuk pihak Musica yang hasil editing video klipnya tanpa iklan produk agar dapat ditayangkan di televisi. Kendala selama proses produksi. Setiap memproduksi sebuah video klip pasti ada saja kendala yang muncul. Dan ketika kendala itu datang, harus mengetahui cara mengatasinya. Kendala biasanya akan menghambat proses produksi, namun dengan persiapan yang matang, maka masalah yang timbul tidak akan mengganggu jalannya produksi. Berdasarkan keterangan dari ketiga informan, peneliti menyimpulkan bahwa kendala yang dihadapi berada di tahap praproduksi dan pascaproduksi. Alasannya adalah karena ketika berada di kedua tahapan tersebut, ketiga pihak tidak saling bertemu langsung sedangkan diperlukan komunikasi yang sifatnya intens. Selama tahap praproduksi dan pascaproduksi segala perkembangan yang terjadi perlu dilaporkan pada pihak-pihak yang bersangkutan. Selain itu juga untuk meminta persetujuan dari berbagai pihak agar proses produksi dapat terus berlanjut. praproduksi ya itu masalah visa. 3 hari sebelom berangkat 3 dari 5 orang yang akan berangkat visanya ditolak, Karena penting semua itu divisinya. kendala dari editing lama gara-gara banyak pihak yang terlibat dan semua pihak itu punya kepentingan. ( I 1 ) Jika dirangkum, kendala yang dihadapi selama proses produksi video klip Liberty & Victory yaitu karena masalah menunggu persetujuan berbagai pihak dan masalah visa 3 orang crew yang ditolak beberapa hari sebelum berangkat. Perbedaan negara dan perbedaan waktu menjadi masalah yang cukup berarti karena selama menunggu persetujuan memakan waktu yang cukup lama. Terutama masalah perbedaan waktu antara Indonesia dan Inggris yang berbeda 7 jam. Jadi ketika di Indonesia menunjukkan pukul 12 siang di Inggris jam 7 malam. Padahal ketika harus melaporkan segala kegiatan dan perkembangan proyek video klip ini harus selama jam kerja. Sehingga para crew dari Guava terpaksa tetap stand by sampai malam menunggu kabar dari pihak Inggris. Kendala terbesar tentunya dikarenakan visa dari 3 orang crew Guava yang ditolak. Berdasarkan penjelasan dari informan terjadi kesalahpahaman tentang masalah visa ini, karena di Malaysia tidak sulit untuk mendapatkan visa ke Inggris. Sedangkan di Indonesia itu sangat sulit dalam pembuatan visa. Akibat pembuatan visa yang terlalu mepet, sehingga visa untuk ketiga orang crew ini tidak dapat dikeluarkan dan terpaksa mengganti crew yang akan berangkat dengan crew yang berasal dari Inggris. Tentunya hal ini berkaitan dengan masalah budgeting. Dalam waktu yang sangat singkat, harus dealing harga dengan crew yang di Inggris dengan harga yang ditetapkan oleh pihak Guava, karena harga crew di Indonesia dengan harga crew dari Inggris tentunya sangat berbeda. Selain itu juga harus membayarkan cancelation fee untuk crew dari Indonesia yang tidak bisa berangkat ke Inggris. Meskipun masalah ini teratasi dan mendapatkan crew pengganti di Inggris, namun tetap saja mengalami sedikit kerugian.

8 Unit analisis data perbandigan antara storyboard dengan hasil akhir video klip. STORY BOARD Scene 1 : Nidji perform on Red Double Decker's bus with crowd dan interaksi dengan crowd yang juga menyanyikan lagu Liberty & Victory. YANG DITAMPILKAN DALAM VIDEO KLIP Pada awal video klip ini dimulai, ditampilkan Double Decker bus pada 00:04. Pada menit pertama (01:06), awal menit kedua (02:09), serta di awal menit ketiga (03.01) dalam video klip ini ditampilkan adegan Nidji bernyanyi bersama dengan crowd di atas Double Decker bus. Scene 2 : menampilkan adegan head shot pemain MU yang menyanyikan lagu Liberty & Victory, adegan trick permainan sepak bola dan juga interaksi antara pemain MU dengan Nidji. Pada detik ke 00:20, ditampilkan cuplikan pemain MU yang memainkan trik sepak bola. Lalu ditampilkan pula beberapa aksi pemain sepak bola MU dari detik ke 00:26-00:32. Pada menit 01:10-01:15 ditampilkan Nidji yang berinteraksi dengan tim MU. Untuk adegan Nidji yang bermain sepak bola bersama tim MU sayangnya tidak ditampilkan dalam video klip ini. Lebih banyak menunjukkan interaksi bernyanyi bersama dan juga atraksi dari tim MU saja. Pada 02:20-02:24 diperlihatkan para pemain MU (head shot) menyanyikan bagian chorus dari lagu Liberty & Victory. Scene 2 : menampilkan Albert Morgan, Kios staff, cleaner staff, dan juga Megastore staff. Durasi untuk menampilkan adegan dalam scene ini tidak terlalu panjang. Dalam waktu 10 detik, orang-orang dapat melihat ketiga adegan yang berbeda tersebut, yaitu dari menit 01:33-01:40. Scene 2 : menampilkan kerumunan yang menonton pertandingan MU bersama-sama dalam sebuah bar, adegan di mana orang-orang tersebut menyanyikan part lagu Liberty & Victory, serta menampilkan orang banyak tersebut dengan atribut MU. Head shot individu yang menunjukkan perbedaan negara dan ras. Adegan cerita 1 : mengenai seorang pilot yang ditunggu oleh anaknya untuk menonton pertandingan sepak bola tim MU bersama-sama. Dalam video klip ini, dari semua adegan, lebih banyak ditampilkan scene orang banyak atau kerumunan suporter tim MU. Seperti pada menit 01:18-01:29, ditampilkan adegan orang-orang dengan angle head shot menyanyikan lagu Liberty & Victory. Lalu pada 02:33-02:36 juga ditampilkan para penonton yang sedang melakukan nonton bareng pertandingan MU di sebuah bar. Dan pada 03:04-03:09, diperlihatkan euphoria kesenangan para suporter ini melihat tim MU berhasil mencetak gol. Scene ini ditampilkan menjelang akhir video, yaitu pada menit ke 03:21-03:29 Pada awal video klip, di detik ke 00:38-00:45, diperlihatkan adegan seorang pilot yang baru saja selesai bertugas. Lalu pada 00:50-01:05, adegan seorang anak kecil yang sedang memegang bola seperti sedang menunggu seseorang di depan rumahnya.

9 Dan pada 02:45-02:47, diperlihatkan bahwa sang pilot merupakan ayah dari anak kecil yang sedang menunggu tersebut, dan mereka pun pergi bersama menuju stadion Old Trafford. Pada 02:53-03:02, diperlihatkan situasi stadion yang dipenuhi dengan berbagai atribut MU serta orang-orang yang memadati stadion untuk menonton pertandingan. Adegan cerita 2 : seorang pegawai yang menyelesaikan pekerjaannya demi menonton pertandingan MU. Akan tetapi ketika dia akan beranjak pergi dari kantornya, atasannya memberikan pekerjaan lagi padanya, sehingga dia tidak dapat meninggalkan kantor dan terpaksa menonton pertandingan MU melalui telepon genggamnya. 01:45-01:49 menampilkan seorang karyawan yang sudah menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap-siap untuk pulang. Akan tetapi pada 01:55-01:57, atasannya datang menghampiri mejanya dan memberikan setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikannya. Sehingga karyawan tersebut tidak jadi meninggalkan kantornya dan tetap duduk di mejanya untuk mengerjakan pekerjaannya tersebut. 02:41-02:45, karyawan ini menonton pertandingan MU dan juga bersorak gembira ketika MU berhasil mencetak gol. Meskipun hanya mengikuti pertandingan melalui handphone. Adegan cerita 3 : seorang pengamen yang bertengkar dengan seorang security. Lalu pada akhirnya mereka jadi berteman karena menonton pertandingan sepak bola bersama melalui display televisi sambil memakan snack Mister Potato. Pada 01:59-02:04 adegan dimulai dengan menampilkan seorang pengamen yang membawa gitarnya, lalu muncul seorang security yang mengusir pengamen itu. Kemudian pada 02:27-02:32, si pengamen pergi lalu duduk di depan sebuah toko televisi. 02:37-02:40, sang security menghampiri si pengamen yang sedang duduk sendirian. Si pengemis hampir melarikan diri ketika melihat security. Akan tetapi security itu malah duduk bersamanya dan menonton pertandingan bersama. Mereka pun bersorak bersama ketika tim MU mencetak gol yang ditampilkan pada menit 02:49-02:50 Scene 3 : Euphoria Melihat tim sepak bola yang didukungnya berhasil mencetak gol, semua suporter tim MU bersorak dan menunjukkan kebahagian mereka. Melompatlompat, atau melambaikan atribut MU yang mereka pegang. Setiap extras yang menjadi model sebagai suporter tim MU benarbenar menunjukkan raut kebahagiaan mereka dengan melompatlompat, menari, ataupun melambaikan atribut MU yang mereka kenakan SIMPULAN DAN SARAN Dari penjabaran mengenai proses produksi video klip Liberty & Victory dapat diketahui bahwa produksi sebuah video klip sama seperti memproduksi program acara televisi yang lainnya. Dalam proses produksi video klip Liberty & Victory ini juga melalui tahap praproduksi, tahap produksi serta tahap pascaproduksi. Dalam tahap praproduksi dilakukan segala persiapan, mulai dari pembentukan konsep, melihat dari target audience yang akan dituju, menentukan budgeting, serta mempersiapkan segala kebutuhan lainnya yang mendukung proses shooting. Tahap produksi adalah tahap di mana pengambilan gambar berlangsung. Konsep yang telah dibuat diwujudkan menjadi adegan nyata yang diperankan oleh talent. Sebelum tampil di depan kamera, wajah talent dirias terlebih dahulu lalu menggunakan wardrobe yang sesuai dengan situasi yang akan ditampilkan.

10 Pada tahap terakhir yaitu tahap pascaproduksi dilakukan proses editing yang menggabungkan potonganpotongan gambar adegan menjadi sebuah video utuh dengan alur cerita. Jika diperlukan dapat dilakukan penambahan visual efek agar tampilan dalam video terlihat lebih indah dan lebih menarik. Saran Saran Akademis 1. Penelitian mengenai proses produksi dalam rumah produksi, harus mengetahui alur prosesnya. Sehingga ketika terjun dalam lapangan, sudah mengetahui gambaran situasinya. 2. Menyediakan waktu yang cukup lama untuk wawancara dengan informan, karena kesibukkan yang dimiliki informan. 3. Jika memungkinkan, lebih efektif untuk melakukan wawancara dengan tatap muka, sehingga jawaban yang didapat lebih mendalam. Saran Praktis 1. Jika menangani proyek video klip di luar negeri, mempersiapkan segala kebutuhan kru dari jauhjauh hari sehingga tidak ada masalah visa yang akhirnya menimbulkan kerugian. 2. Mempertahankan dan semakin meningkatkan kinerja crew Guava Production. 3. Dalam menangani proyek besar seperti dalam proyek video klip Liberty & Victory ini, lebih mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi. REFERENSI Burhan, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cury, I. (2007). Directing and Producing for Television 3rd edition. USA: Elsevier. Elvinaro Ardianto, L. K. (2009). Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Refika Offset. Kriyantono, R. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Leonard Webster, P. M. (2007). Using Narative Inquiry as a Research Method. USA: Routledge. Masduki. (2005). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS Yogyakarta. Morissan, M. (2008). Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Prenada Media Group. Mulyana, D. (2008). Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Naratama. (2006). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Zettl, H. (2012). Television Production Handbook Eleventh Edition. USA: Wadsworth. Zettl, H. (2009). Television Production Handbook Ninth Edition. USA: Wardsworth. Jurnal Assilmia, F. (2012). Eksplorasi Media Alternatif Band Indie L'Alphalpha Melalui Pendekatan Multimedia. Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain, 1-8. Kariko, A. A. (2009). Malay Pop: Mass Media Hegemony In Indonesia Popular Music. Jurnal Lingua Cultura, Web site Internet License, U. p. (2012). PRmob. Retrieved June 1, 2013, from PRmob: id.prmob.net/musik-video/mtv.html Sumber lain Company Profile Guava Production RIWAYAT PENULIS Marisca Gracelia lahir di kota Jakarta pada tanggal 21 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Komunikasi Pemasaran, jurusan Broadcasting pada tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Guava Production berdiri sejak tahun 2008 dan mulai memproduksi video

BAB IV PEMBAHASAN. Guava Production berdiri sejak tahun 2008 dan mulai memproduksi video BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Rumah Produksi Guava Production berdiri sejak tahun 2008 dan mulai memproduksi video klip penyanyi dan grup band Indonesia sejak tahun 2010 hingga saat ini. Pendiri dari Guava

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Riset kualitatif karena bertujuan untuk menjelaskan mengenai suatu hal

BAB III METODE PENELITIAN. Riset kualitatif karena bertujuan untuk menjelaskan mengenai suatu hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Kualitatif Riset kualitatif karena bertujuan untuk menjelaskan mengenai suatu hal secara mendalam maka dibutuhkan pengumpulan data yang mendalam pula.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Wright mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: dikirimkan melalui proses komunikasi massa memiliki beberapa

BAB II LANDASAN TEORI. Wright mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: dikirimkan melalui proses komunikasi massa memiliki beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Wright mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: This new form can be distinguished from older types by the following major

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan indera pendengaran manusia. Musik mampu menggambarkan suasana yang disampaikan lewat lirik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi bagian dari momen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. 19 BAB III PERANCANGAN KARYA Berdasarkan BAB II proses membuat Video dibagi menjadi 3, yaitu Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi. 3.1 Pra Produksi Dalam tahap ini meliputi : 3.1.2 Ide Ide dasar pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi,

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam pesan. Jika di lihat dari segi komunikasi, musik digunakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam pesan. Jika di lihat dari segi komunikasi, musik digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan berbagai macam pesan. Jika di lihat dari segi komunikasi, musik digunakan sebagai media untuk menyampaikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Industri musik dewasa ini berkembang dengan pesat. Banyak grup band maupun penyanyi solo yang bermunculan dalam meramaikan belantika musik nusantara dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Pra Produksi 4.1.2 Ide Ide dasar pembuatan video klip ini diperoleh dari lirik lagu. Penulis kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. 4.1.3 Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. MODERN DAY PRODUCTION COMPANY & CONTENT STUDIO Riset Goal Penonton Ide Setelah mendapatkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND LANTERN. Naskah Publikasi. Diajukan oleh: Andi Ardiles Masela

PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND LANTERN. Naskah Publikasi. Diajukan oleh: Andi Ardiles Masela PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND LANTERN Naskah Publikasi Diajukan oleh: Andi Ardiles Masela 06.22.0568 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 i THE MAKING OF VIDEO CLIP

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Dalam tahap pasca produksi ini dilakukan tahap editing dan mixing. Hasil shooting yang sebelumnya dilakukan selama 3 hari, disortir dan dibuat list yang setelah itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi mempunyai peranan bagi kehidupan masyarakat, sebagai sarana mendapatkan informasi, hiburan, pendidikan dan referensi. Daya tarik utama televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah sebuah media yang sangat mudah diterima oleh semua orang (masyarakat). Musik juga memiliki beberapa jenis kategori atau yang biasa disebut genre

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu program tidak lepas dari kerja keras orang- orang dibelakangnya. Eksekutif produser sebagai pemimpin utama dan bertanggung jawab penuh dalam keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi multimedia sekarang ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia hiburan saat ini berkembang sangat pesat. Industri musik merupakan salah satu elemen dunia hiburan yang sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio BAB 5 EVALUASI 5.1 Evaluasi Camera Person 5.1.1 Evaluasi Audio Audio yang sudah diambil pada saat syuting hingga akhir, ada sebagian audio yang bocor dan noise. Oleh karena itu camera person melaporkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan uraian-uraian dan penjelasan pada bab sebelumnya, khususnya pada bab IV tentang pembahasan dan hasil analisis penelitian data. Ditemukan

Lebih terperinci

Alir Proses Produksi Produk Multimedia

Alir Proses Produksi Produk Multimedia Alir Proses Produksi Produk Multimedia Pre-Production Production Post- Production. Alir Proses Pada prinsipnya proses ini meliputi proses penuangan ide (proposal) produk, perencanaan produk, perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat cepat. Segala aspek teknologi setiap saat mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep Awal mula tim terbentuk, produser memiliki ide untuk membuat sebuah program kreativitas untuk menjalin hubungan erat antara ibu dan anak, dengan judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan industri musik, maka persaingan pun menjadi semakin lebih ketat dan jauh lebih sulit. Berbicara mengenai musik tak lepas dari dunia entertainment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik yang memiliki keunggulan tersendiri dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Karya yang dibuat dalam tugas akhir ini adalah sebuah program feature human interest, dimana feature human interest adalah sebuah feature yang menyentuh kebiasaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST Naskah Publikasi disusun oleh Muhamad Fauzan 06.02.6355 kepada JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI.. iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Regulasi bidang penyiaran yang membawa berbagai perubahan memberikan tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin 48 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin menunjukan mengaplikasikan teori yang sudah penulis pelajari sebelumnya. Melalui produksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Iklan Layanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti, maka dapat diambil beberapa hal yang menjadi kesimpulan dan saran peneliti. Walaupun terbatasnya waktu penelitian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, masyarakat lebih modern ditandai dengan adanya perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal jarak dan waktu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. manajemen dalam sebuah porduksi acara televisi sangatlah penting untuk

BAB IV PENUTUP. manajemen dalam sebuah porduksi acara televisi sangatlah penting untuk BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan melakukan penyajian data serta analisis data, peneliti menemukan beberapa hal yang menjadi temuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua orang tentu melakukan yang namanya komunikasi, baik dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media komunikasi massa sangatlah bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi

# Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi !" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan dalam pembuatan video klip Blood Angel yang berjudul Perjalanan Cinta adalah dengan menggunakan teknik chroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA 3.1 Video Klip Dangdut Satu Jam saja Video klip satu jam saja ini disutradarai oleh Rizal Mantovani, Rizal Mantovani sudah menyutradai beberapa artis dan group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Penelitian ini dilaksanakan pada sebuah perusahaan jasa yaitu CV. Lotus Cinema Indonesia yang beralamat di Jalan Tegal Mlati 54, Sariharjo, Ngaglik,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI.

BAB II METODOLOGI. BAB II METODOLOGI 2.1 Identifikasi Masalah Permasalahan yang diangkat didalam perancangan Video Magazive Independent Skateboarding ini diantaranya adalah : Penerapan motion graphic teks sebagai element

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Secara keseluruhan bab ini akan membahas tentang produksi hingga pasca produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Gambar proses produksi dan pasca

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 Guntamas Halim Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui bagaimana strategi produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Membuat Storyline Perancangan Produksi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id STORYLINE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 41 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan Kerja Praktik di Bios TV Surabaya. Pada pelaksaan Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci