BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Perusahaan Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN Telekomunikasi dan Siemen AG pada tahun Kerja sama ini berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf (PTT) sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun Pada tahun 1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep-1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda Sungkar Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: Y.A.5/273/10 tanggal 1 Agustus 1975, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Notaris Muhammad Hanafi, S.H., Nomor: 30 tanggal 19 Juli 2012, dan telah mendapat persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU A.H.01.02, Tahun 2012 tanggal 27 Juli (PT. INTI, 2015) 1

2 Gambar 1.1 Sejarah PT. Inti Sumber: (PT. INTI, 2015) Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: 036/MPBUMN/ 1988, PT. Industri Telekomunikasi INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai tindak lanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN. Pada tahun yang sama BPIS beralih status menjadi sebuah holding company dengan nama PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT BPIS dan sepuluh BUMN strategis di bawahnya menjadi anak perusahaan. Kondisi ini berakhir pada tahun 2002, dimana PT BPIS dibubarkan pada bulan Maret 2002 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun Selanjutnya pengelolaan INTI beralih kembali ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN. (Inti, 2015) Logo Perusahaan Gambar 1.2 Logo PT. INTI Sumber: (PT. INTI, 2015) 2

3 Logo PT.INTI terdiri dari serangkaian huruf visual yang dapat dibaca (Logotype). Logotype diolah sedemikian rupa dengan memperhatikan nilai keseimbangan, simplicity, perbedaan yang khas (differentiation), mudah dibaca dan menyatu dalam konsep yang bercirikan keluwesan, dinamika dan modern. Stilasi huruf N pada PT.INTI merupakan pengembangan dari ide kurval perubahan, bentuk kurva biru muda yang bermuara pada Lingkungan biru tua melambangkan konsep perubahan berkelanjutan (Change For Sustainable Connectivity). Sesuai dengan visi PT.INTI untuk menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan untuk mentrasformasikan mimpi menjadi realita. Kurva baru menjual pengembangan PT.INTI yang lebih baik. Logo menggunakan warna biru muda dan warna biru tua, mengambil inspirasi dari warna langit dan samudera yang dalam. Mencerminkan sifat dasar PT.INTI yang tenang namun past, penuh kepercayaan, mendalam, berkebudayaan, berilmu dan bertekhnologi tinggi. Secara keseluruhan logo mencerminkan karakter yang luwes, dinamis, moderen dan inovatif. Kesederhanaan tampilan (simplicity) memberi kesan keramahan, transparasi dan kemudahan sesuai dengan perkembangan bidang informasi dan komunikasi yang senantiasa menuntut nilai tambah (value). (Inti, 2015) Visi dan Misi A. Visi Visi PT.INTI adalah menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "mimpi" menjadi "kenyataan." Kepercayaan adalah prinsip yang utama bagi PT. INTI, terlebih pada saat ini. Pada era di mana pilihan makin mengglobal dan kompetisi makin meningkat, perusahaan yakin bahwa kepercayaan merupakan cara paling efektif untuk merebut hati dan pikiran manusia. PT. INTI berpengalaman lebih dari 35 tahun bergerak dalam industri telekomunikasi, PT. INTI telah memperoleh kepercayaan itu. Sampai hari ini, perusahaan dipercaya untuk memberikan solusi kesisteman bagi para operator telekomunikasi ternama di Indonesia. Tak hanya itu, perusahaan pun secara konsisten terlbat dalam pembangunan telekomunikasi di Indonesia sejak awal kami berdiri. Sesuai dengan salah satu misinya, yaitu berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri. 3

4 Fokus PT. INTI (Persero) adalah memberikan jasa engineering bidang infokom (ICT) yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan klien serta memaksimalkan nilai. Dengan cara itu perusahaan berharap dapat mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan secara mutual. Tak diragukan lagi bahwa PT. INTI tak hanya menjadi bagian penting dari mimpi klien, tetapi bahkan menjadi bagian penting dari mimpi Indonesia. (Inti, 2015) B. Misi 1. Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. 2. Memaksimalkan value (nilai) Perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan. 3. Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam negeri. (Inti, 2015) Struktur Organisasi Gambar 1.3 STRUKTUR ORGANISASI PT. INTI Sumber: (PT. INTI, 2014) 4

5 1.1.5 Sasaran dan Tujuan Perusahaan 5 (Lima) Sasaran/tujuan perusahaan yaitu: 1. Menjadi perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, ditinjau dari perspektif keuangan, pelanggan, proses internal maupun organisasi dan SDM. 2. Menjadi perusahaan yang mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan. 3. Memberikan nilai yang tinggi untuk produk dan jasa kepada pelanggan. 4. Memberikan nilai kembali yang memadai atas saham. 1.2 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang begitu pesat di zaman sekarang ini, menuntut banyak perusahaan untuk semakin berkembang maju dan juga stabil dalam perkembangan nya. Efek dari globalisasi yang sangat mempengaruhi suatu perusahaan adalah efek dari perekonomian dunia yang dapat mempengaruhi ke stabilan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Salah satu nya adalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.INTI Persero) yaitu perusahaan milik negara yang bergerak dibidang industri telekomunikasi. Dalam menjalankan kegiatan perusahaan untuk lebih maju diperlukan banyak faktor yang harus diperhatikan dan dikontrol agar bisa berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu faktornya adalah menjalankan budaya organisasi yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang diterapkan di lingkungan kerja agar para karyawan bisa memberikan kinerja yang maksimal pada perusahaan dan dapat membantu menstabilkan produktivitas serta mencapai tujuan dari perusahaan. Wibowo (2010) menyatakan bahwa sejarah menunjukan adanya dua macam ciri budaya yang ada di bumi ini secara umum dan lebih dominan dibandingkan dengan budaya lainnya yaitu terdapat budaya dari wilayah barat dan timur. Budaya Barat cenderung ditandai dengan sifat individualistik dan kompetitif, sedangkan budaya Timur lebih bersifat kolektivistis dan kerja sama. Indonesia yang berada di wilayah timur bumi, termasuk negara yang memiliki budaya kolektivistis dan kerjasama, terbukti dengan adanya budaya team work yang diterapkan di PT.INTI Persero. Organisasi merupakan suatu entitas sosial yang terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih dengan batasan yang relatif dan terindikasi, yang 5

6 berfungsi secara berkelanjutan untuk mencapai seperangkat sasaran bersama, Robbins dalam Torang (2013) dalam menambahkan bahwa organisasi adalah sistem peran, aliran aktivitas dan proses pola hubungan kerja yang melibatkan beberapa orang sebagai pelaksana tugas, yang dirancang untuk menjalankan tujuan bersama. Maka dari situlah terbentuk organisasi yaitu sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama. Menurut Kreitner dan Kitnicki (2005) budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungan nya yang beraneka ragam. Setiap perusahaan memiliki sistem nilai yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan lainnya karena sistem nilai dalam budaya organisasi harus sesuai dengan tujuan dan juga aturan perusahaan tersebut dan menjadi identitas perusahaan. Sistem nilai tersebut dapat tumbuh sendiri menyesuaikan dengan kebiasaan yang dilakukan oleh para stakeholder dan shareholder perusaahan sehingga terbentuk lah sistem nilai yang dijalankan oleh mereka dalam mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. PT.Industri Telekomunikasi Indonesia memiliki sistem nilai mereka sendiri dalam mencapai tujuan perusahaan, atau disebut budaya kerja. Budaya kerja ini diterapkan pada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan baik dan mencapai tujuan dari perusahaan. Dalam setiap aktivitasnya, pegawai perusahaan diharapkan memiliki nilai-nilai yaitu : Integritas pribadi yang kuat, Networking, Teamwork/Trust, dan juga Inovasi. Seluruh nilai-nilai tersebut terangkum dalam budaya "HARMONY INTI", dimana Direksi melakukan konseling secara langsung kepada pegawai untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Nilai dan Budaya Perusahaan tersebut diatas diharapkan dapat menjadikan karyawan PT. INTI (Persero) menjadi karyawan yang profesional dan menjalankan tugas sesuai etika bisnis. 6

7 1. Integritas ( Integrity) Integritas adalah bertindak secara konsisten dengan memegang teguh norma norma dan nilai, etika profesi bisnis yang berlaku, serta bersikap jujur dan terbuka.adapun indikator perilaku dalam integritas ini adalah Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (Values) dan keyakinan (Beliefs) selaras dengan tujuan perusahaan. 2. Jaringan Kerja ( Networking ) Networking adalah istilah yang menggambarkan proses mengenai keterlibatan dalam merancang, melaksanakan, upgrade, mengelola dan bekerja dengan jaringan dan teknologi jaringan. Networking juga dapat diartikan sebagai membuat sekelompok kenalan dan rekan melalui komunikasi untuk saling menguntungkan. 3. Kerjasama & Kepercayaan ( Team Work/Trust ) Kerjasama adalah kemauan untuk bekerjasama secara koperatif dan menempatkan, baik diri maupun kelompoknya, sinergis menjadi bagian dari perusahaan. Kerjasama harus beriringan dengan saling percaya nya antar pihak yang saling terkait karena kepercayaan merupakan modal yang sangat kuat dalam bekerjasama. 4. Inovasi ( Innovation ) Selalu inovatif dan kreatif adalah kemampuan untuk menentukan atau menciptakan pemikiran, produk dan jasa baru yang mempunyai nilai tambah atau lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan hasil obersvasi dan pengamatan selama peneliti melakukan kegiatan magang di PT.INTI (Persero) tepatnya di divisi Human Capital Management, peneliti melakukan pengamatan langsung di divisi HCM untuk mengetahui bagaimana kondisi mengenai budaya organisasi yang diterapkan oleh perusahaan. Dan setelah peniliti melakukan obersvasi dan pengamatan langsung dilapangan untuk lebih meyakinkan, peneliti melakukan wawancara kepada staf dari divisi HCM yang merupakan pembimbing dari peneliti selama magang, dan didapatlah hasil berikut : 7

8 No. 1 2 Objek Wawan cara Ibu Resna Asmara Bpk. Andik Eko Tabel 1.1 Hasil Wawancara (Pilot Study Unstructured Interview) Jabatan Pertanyaan Jawaban Staf Senior Pengembanga n SDM dan Organisasi divisi Human Capital Management Staf Senior Pengembang an SDM dan Organisasi divisi Human Capital Management & Assesor Perusahaan BUMN 1. Budaya apakah yang diterapkan di PT.INTI? 2. Peranan apa yang dilakukan oleh divisi HCM terhadap budaya organisasi yang ada di perusahaan? 3. Bagaimana kondisi penerapan budaya organisasi di PT.INTI terutama di divisi HCM? 1. Budaya apakah yang diterapkan di PT.INTI? 2. Peranan apa yang dilakukan INTI (Integrity, Network, Trust/Teamwork, dan Innovation, dan dijelaskan beserta pengertian nya. Divisi HCM merupakan divisi yang mengontrol dan juga mengembangkan penerapan budaya organisasi di PT.INTI Menurut ibu Resna, kondisi budaya organisasi terutama di divisi nya, karyawan masih belum terlalu menjunjung tinggi budaya organisasi perusahaan dan juga kurangnya internalisasi budaya organisasi tersebut kepada karyawan. INTI (Integrity, Network, Trust/Teamwork, dan Innovation, namun beliau menjawab kurang yakin karena beliau bertanya pada karyawan lain mencoba memastikan apakah benar budaya organisasi di PT.INTI dan juga tidak dijelaskan Menurut bpk. Andik divisi HCM berperan 8

9 oleh divisi HCM terhadap budaya organisasi yang ada di perusahaan? 3. Bagaimana kondisi penerapan budaya organisasi di PT.INTI terutama di divisi HCM? sebagai fasilitator bagi budaya organisasi untuk diterapkan dan dikembangkan Kurangnya penekanan pada karyawan mengenai budaya organisasi tersebut sehingga membuat karyawan tidak terlalu peduli dengan budaya tersebut Setelah peneliti melakukan wawancara kepada karyawan di divisi HCM yaitu ibu Resna Asmara sebagai staf senior pengembangan SDM dan Organisasi divisi HCM dan bpk. Andik Eko sebagai staf senior pengembangan SDM dan Organisasi divisi HCM dan juga sebagai assesor untuk perusahaan BUMN untuk di wawancara mengenai budaya organisasi apa yang diterapkan di PT.INTI (Persero) dan hasil nya setelah melakukan wawancara didapatkan bahwa karyawan di divisi HCM menurut ibu Resna Asmara, karyawan masih belum menjunjung tinggi budaya organisasi yang ada di perusahaan karena kurangnya internalisasi mengenai budaya organisasi yang ada di perusahaan sehingga beberapa karyawan masih ada yang beranggapan bahwa budaya organisasi atau biasa disebut budaya kerja HARMONY INTI hanya sekedar jargon sehingga terlihat masih kurang kesadaran nya untuk penerapan budaya organisasi tersebut pada kegiatan kerja sehari-hari nya, dan pernyataan ini didukung ketika peneliti mengajukan pertanyaan nomor satu mengenai budaya organisasi apa yang ada di PT.INTI (Persero) kepada karyawan lain namun yang bersangkutan meminta bertanya pada karyawan yang lain dan juga sedikit menjawab namun tidak sesuai dengan budaya organisasi yang diterapkan perusahaan, dan juga ada yang bertanya kepada karyawan lain ketika di tanya mengenai budaya organisasi apa yang diterapkan di PT. INTI (Persero). Disamping itu, ketika karyawan awal masuk kerja, telah disosialisasikan dan juga diberi pedoman mengenai budaya kerja yang ada di perusahaan. Namun menurut hasil wawancara yang peneliti lakukan buku pedoman tersebut hanya sekedar formalitas diawal saja, maka dari itu terbukti bahwa ketika peneliti bertanya kepada karayawan mengenai budaya organisasi apa yang ada di 9

10 PT.INTI (Persero) beberapa menjawab ada yang tidak sesuai dengan budaya organisasi yang ada dan juga ada bertanya kepada karyawan lain untuk meyakinkan jawaban tentang budaya organisasi apa yang ada di perusahaan nya. Dari hasil wawancara ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa kurangnya ada kesadaran akan budaya organisasi perusahaan. Menurut Robbins dan Judge (2008:259) budaya yang kuat (Strong Culture) adalah budaya yang memegang teguh nilai-nilai inti organisasi dan juga dijunjung bersama, semakin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap berbagai nilai itu, semakin kuat lah budaya tersebut. Selaras dengan definisi diatas, budaya organisasi di PT.INTI (Persero) kurang dijunjung tinggi dan juga nilai-nilai budaya Harmony INTI masih kurang dipegang teguh dan juga diterapkan pada kegiatan perusahaan dikarenakan nilai-nilai inti organisasi tersebut boleh dibilang dikesampingkan dalam penerapan kerja seharisehari di divisi tersebut. Menurut Kotler dan Hessket dalam Moeljono (2005) terdapat logika tentang cara mengukur kekuatan suatu budaya yang dapat berhubungan dengan kinerja yaitu terdapat tiga gagasan seperti : a. Penyatuan tujuan. Dalam sebuah perusahaan dengan budaya yang kuat, karyawan cenderung berbaris mengikuti penabuh genderang yang sama. b. Budaya yang kuat sering dikatakan membantu kinerja bisnis karena menciptakan suatu tingkatan yang luar biasa dalam diri para karyawan. c. Budaya yang kuat membantu kinerja karena memberikan struktur dan kontrol yang dibutuhkan tanpa harus bersandar pada birokrasi formal yang kaku dan yang dapat menekan tumbuhnya motivasi dan inovasi. Dalam tiga gagasan diatas memperkuat pendapat dari Robbins mengenai budaya yang kuat dan diperkuat oleh pernyataan Kotler dan Hessket mengenai hubungan budaya yang kuat berpengaruh terhadap kinerja. Dan budaya organisasi yang terdapat di PT.INTI tergolong bukan budaya yang kuat atas hasil pilot study peneliti dengan cara wawancara dengan beberapa karyawan di PT.INTI divisi HCM. Peneliti juga mendapatkan data dari Annual Report PT.INTI (Persero) pada tahun 2014 dan disini ditemukan laba bersih PT.INTI (Persero) yang menurun dan puncaknya pada tahun 2014 PT.INTI (Persero) mengalami kerugian. Dan pada 10

11 Annual Report 2014 juga disampaikan bahwa kerugian yang dialami ini tidak luput dari faktor selain eksternal yaitu faktor internal perusahaan yang kurang fokus dan konsisten dalam mengoptimalkan kinerja salah satu nya yaitu sumber daya manusia di perusahaan. Gambar 1.4 Data Fluktuasi Laba PT.INTI (Persero) Sumber : Annual Report PT.INTI (Persero) 2014 Dampak dari menurun nya laba perusahaan membuat target dan tujuan dari perusahaan menjadi tidak tercapai. Menurut Moeheriono (2012:95), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, dan juga visi misi dari sebuah organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi, dan kinerja dapat diukur melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Oleh sebab itu jika sebuah perusahaan tidak mempunyai tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran maka kinerja organisasi tidak dapat mungkin untuk diketahui bila tidak 11

12 ada tolak ukur keberhasilannya. Berdasarkan pernyataan diatas mengenai kinerja, dapat disimpulkan bahwa gambaran kinerja perusahaan dapat dilihat melalui tujuan dari perusahaan dan juga target yang ditentukan oleh perusahaan, namun berdasarkan data yang peneliti dapat dari annual report PT.INTI (Persero) menunjukan bahwa target perusahaan yang memiliki target untuk meningkatkan profit setiap tahun tersebut tidak terpenuhi dan cenderung menurun hingga mencapai minus pada tahun 2014 ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan menurun. Dan menurut Deal dan Kennedy dalam Shazad (2014) budaya organisasi yang lemah merupakan suatu kelonggaran bagi perusahaan. Sehingga perusahaan yang memiliki weak culture dapat menimbulkan beberapa penurunan pada segala aspek di perusahaan dan weak culture juga dapat menimbulkan tujuan individu masing-masing dalam perusahaan sehingga karyawan merasa tidak terikat dengan perusahaan dan dapat membuat perusahaan utuh karena didalam nya memiliki tujuan yang berbeda tidak seragam.. Menurut Kotter dan Heskett dalam Wibowo (2010:6), bahwa peranan budaya organisasi sangat menentukan bagi pencapaian tujuan organisasi, setelah dilakukan penelitian terhadap perusahaan yang menekankan pada budaya organisasi didalamnya dapat meningkatkan pendapatan rata-rata 682%, sedangkan yang kurang memerhatikan budaya organisasi pada perusahaan hanya meningkat 166%, penelitian terhadap perusahaan ini dilakukan dalam kurun waktu yang sama yaitu 11 tahun. Oleh karena itu dengan menunjukan ada nya perbedaan laba yang sangat drastis diantara perusahaan yang fokus dengan budaya organisasi dan perusahaan yang tidak mengutamakan budaya organisasi bisa diambil kesimpulan yaitu budaya organisasi dapat mempengaruhi peningkatan laba suatu perusahaan yang fokus dan mengutamakan faktor budaya organisasi. Di sebuah perusahaan, budaya organisasi kemungkinan akan menjadi suatu faktor yang bahkan lebih penting lagi dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dala dasawarsa yang akan datang, karena budaya yang mengutamakan dan memaksakan kinerja dalam fokus untuk meningkatkan profit akan malah berdampak negatif karena kecenderungan perusahaan dalam menerima perubahan-perubahan taktik dan strategi yang dibutuhkan. Maka kita tidak bisa memaksakan budaya yang hanya berfokus pada kinerja namun kita harus dapat membuat budaya seadaptif 12

13 mungkin agar dapat menyesuaikan dengan taktik dan strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan, Tika (2005:140). Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai sistem nilai umum perusahaan yang dapat diperkirakan dengan melihat budaya organisasi dari berbagai latar belakang pada tingkat yang berbeda dalam organisasi menurut Robbins dan Sanghi dalam jurnal Shazad et al. (2012). Norma dan nilai-nilai yang kuat dapat mempengaruhi semua orang-orang yang terikat dengan organisasi, oleh karena itu norma harus sangat diperhatikan jika organisasi ingin meningkatkan kinerja pelaksanaan karyawan dan profitabilitas menurut Stewart dalam jurnal Shazad (2014). Dengan begitu norma dan nilai-nilai yang ada di dalam PT.INTI (Persero) harus ditanamkan baik-baik kepada seluruh pihak perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan dan juga terus meningkatkan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang dinamis akan selalu meningkatkan kinerja karyawannya melalui konsistensi dan juga menghasilkan kinerja terbaik serta mempertahankan hal yang menjadi keunggulan kompetitif perusahaan tersebut, faktor yang dianggap paling potensial dalam penyediaan keunggulan kompetitif bagi perusahaan adalah sumber daya manusia. Menurut Wibowo (2010) suatu organisasi biasanya dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kinerja segenap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Namun, kinerja sumber daya manusia sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi, termasuk budaya organisasi. Karenanya, kemampuan menciptakan suatu organisasi dengan budaya yang mampu mendorong kinerja adalah suatu kebutuhan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi ikut mempengaruhi pembentukan kinerja yang baik. Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan diatas, disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero) dengan berdasarkan penelitianpenelitian serupa yang telah dilakukan oleh para peneliti ahli sebelumnya. 13

14 1.3 Perumusan Masalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang dinaungi oleh negara dan juga merupakan supplier besar per industrian telekomunikasi di Indonesia. PT. INTI (Persero) memiliki budaya organisasi dalam menjalankan kegiatan perusahaan nya yang dilaksanakan oleh para pegawai nya. Dengan banyak nya konsumen PT. INTI (Persero) di Indonesia ini tentu nya dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat memberikan kinerja maksimal demi tercapai nya tujuan perusahaan, namun disini peneliti menemukan data mengenai budaya organisasi yang kurang kuat dalam membentuk kinerja karyawannya dan salah satu efek nya adalah membuat laba perusahaan terus menurun. Peneliti ingin mengetahui dampak pengaruh dari budaya organisasi yang diterapkan yang dilakukan oleh PT. INTI (Persero) pada karyawannya sehingga berdampak pada kinerja karyawan. Pada hasil pencarian literatur mengenai studi ini, terdapat studi mengenai faktor faktor pengaruh dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di suatu perusahaan. Disini peneliti menggunakan model penelitian sebelumnya untuk meneliti pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. INTI (Persero). 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan peneletian sebelumnya yang telah dilakukan, memiliki beberapa subvariabel atau faktor dari budaya organisasi yang perlu diuji hubungan nya terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian terbentuklah beberapa pertanyaan penelitian : 1. Bagaimana budaya organisasi yang ada di PT.INTI (Persero)? 2. Bagaimana kinerja karyawan yang ada di PT.INTI (Persero)? 3. Seberapa besar budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui adanya dampak budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang bersifat negatif sehingga terjadi penurunan laba karena kurang optimal nya kinerja dari tahun ke tahun. 2. Menguji faktor-faktor yang terdapat pada model penelitian pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT.INTI (Persero). 14

15 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan oleh peneliti terhadap PT. INTI (Persero) adalah diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan juga bahan dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan dan juga dapat menjaga stabilitas kinerja karyawan di PT. INTI (Persero), agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Dan juga perusahaan dapat mengetahui cara memperlakukan karyawannya dengan baik dan sesuai, agar para karyawannyaman dan dapat memberikan kinerja dan kontribusi yang maksimal terhadap perusahaan. Kedua, yaitu manfaat teoritis yaitu penelitian ini dapat bermanfaat dalam menguji model yang ada dari penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya yang mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya di perusahaan Pakistan, diuji kembali oleh peneliti di perusahaan Indonesia untuk menambah pemahaman tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada seluruh pegawai PT. INTI (Persero) yang merupakan sebagai pelaku di lingkungan budaya organisasi di perusahaan dan juga sebagai objek yang mempengaruhi perusahaan oleh kinerja yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan survei dan penyebaran kuisioner juga wawancara. PT. INTI (Persero) di jalan Moh.Toha Bandung dipilih menjadi lokasi penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Budaya Organisasi sebagai variabel X dan Kinerja Karyawan sebagai variabel Y. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi dari budaya organisasi di PT. INTI (Persero) terhadap kinerja karyawan yang memiliki dampak kepada kemajuan perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Dengan sistematika secara garis besar sebagai berikut : 15

16 Bab II Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan landasan teori yang mendasar mengenai objek penelitian yang meliputi landasan teori dari budaya organisasi dan kinerja karyawan. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, dan identifikasi variabel penelitian budaya organisasi (X) dan kinerja karyawan (Y). Bab IV Bab ini akan menjelaskan mengenai hasil perhitungan dari kuesioner yang telah disebar. Bab V Bab ini memuat mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di bab sebelumnya. Selain itu bab ini akan memuat saran dan juga penyempurnaan penelitian berikutnya. 16

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Kantor pusat PT. INTI berada di Jalan Moh. Toha No. 77

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Kantor pusat PT. INTI berada di Jalan Moh. Toha No. 77 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Tempat dan Kedudukan Perusahaan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI berdiri pada tanggal 30 Desember 1974, beralamat di jalan Moh. Toha

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI berdiri pada tanggal 30 Desember 1974, beralamat di jalan Moh. Toha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT. INTI berdiri pada tanggal 30 Desember 1974, beralamat di jalan Moh. Toha no. 77 Bandung, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam industri

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. INTI PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi PT. Industri Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi PT. Industri Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 PT. Industri Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau disingkat INTI adalah Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah PT INTI PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) resmi berdiri melalui Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1974. Sejak tanggal 28 Desember 1974 dengan Keputusan

Lebih terperinci

Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No.

Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Bio Farma PT Bio Farma adalah perusahaan vaksin dalam negeri yang memiliki kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan tentang pelaku ekonomi nasional terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap objek studi Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap objek studi Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap objek studi 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Penelitian ini mengambil tempat di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero, yang beralamat di Jalan Moh.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Berpusat di Bandung PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) telah berkiprah dalam bisnis telekomunikasi selama 35 tahun. Pelanggan utama PT. INTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari jawatan PTT (Post,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tenaga kerja atau karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah di tentukan oleh perusahaan. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010). BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.INTI) Persero sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero) Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos yang pertama kali didirikan yaitu di Batavia (Jakarta) pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Bank JATIM, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan perusahaan bidang jasa yang penting dalam membantu masyarakat. Jasa-jasa perbankan sangat berperan dalam membantu masyarakat melakukan transaksi. Menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat didirikan, pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat didirikan, pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat didirikan, pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, juga meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya memiliki sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya memiliki sifat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya memiliki sifat untuk berhubungan atau berinteraksi, bekerja sama, dan membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Listrik di wilayah Jawa Barat sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1905,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi saat ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sudah maju pesat, ditandai dengan semakin berkembangnya segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta No. 28 Tanggal 11 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 20 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Visi Dan Misi Orgasnisasi Visi Perusahaan: INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "MIMPI menjadi REALITA Dalam hal ini, "MIMPI"

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN BUDAYA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang ada di organisasi dapat dikembangkan. Pengaturan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus memperhatikan dengan baik setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada berbagai bidang salah satunya di bidang industri. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : NURUL KUSUMA WARDHANI F 100 030 219

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan berkembang pesatnya dunia bisnis saat ini dalam skala global ataupun negara. Hal tersebut berbanding

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

Universitas Multimedia Nusantara

Universitas Multimedia Nusantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang bergerak cepat telah meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

Visi, Misi, Strategi dan Nilai

Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi Kami Menjadi perusahaan coating terkemuka di dunia dengan memberikan secara konsisten solusi berkualitas tinggi, inovatif, dan berkesinambungan yang dipercaya pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) berperan sebagai motor penggerak bagi kehidupan organisasi, manusia yang mengatur dan menjalankan sarana dan prasarana yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan).

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan). 4 BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pertani merupakan perusahaan perseroan terbatas (Persero) dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian. Lini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG NILAI-NILAI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia maupun untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas, berbagai upaya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1961, layanan telekomunikasi di Indonesia diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara. Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Budaya Organisasi Organisasi telah ada sejak ratusan tahun lalu dimuka bumi, tidak ada literatur yang secara jelas menjelaskan asal muasal terjadinya organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan memegang peranan sangat penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap SDM yang ada dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi itu dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan secara profesional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek

BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian PT Akses Nusa Karya Infratek BAB I PENDAHULUAN 1.1.! Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Akses Nusa Karya Infratek PT. Akses Nusa Karya Infratek, secara resmi didirikan pada 2 Juni 2008 adalah sebuah perusahaan Swasta Nasional

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang semakin luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang dirasakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas 2.1.1 Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Tugas pokok dan fungsi bidan desa yaitu: (Depkes, 2000) a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan sebagai sebuah konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yanga selalu diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia bisnis di lingkungan global dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia bisnis di lingkungan global dan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia bisnis di lingkungan global dan persaingan yang ketat,setiap perusahaan atau organisasi bersaing menjadi yang terbaik.setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini mengarahkan perusahaan menuju ke arah yang lebih baik, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan CV. Bahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor berskala nasional, berpengalaman, berintegritas dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi digital dengan percepatan akses yang sedemikian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi digital dengan percepatan akses yang sedemikian besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang kompetitif, keadaan perekonomian yang fluktuatif dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat dimana perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia bisnis dewasa ini semakin meningkat. Setiap perusahaan berusaha untuk mencari keunggulan kompetitif, sementara pesaing juga melakukan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah suatu hal yang penting dalam kegiatan usaha apapun karena kualitas dari hal tersebut sangatlah menentukan kinerja dari suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang dinamis akan selalu meningkatkan produktivitasnya melalui konsistensi menghasilkan kinerja terbaik serta mempertahankan hal yang menjadi keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo PLN Sumber: www.pln.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan dunia usaha atau bisnis. Hal itu dikarenakan, semua kegiatan usaha yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TELEPON PADA PT. TELKOMSEL SOLO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TELEPON PADA PT. TELKOMSEL SOLO PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TELEPON PADA PT. TELKOMSEL SOLO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang dapat menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut Sagala (2010:1) mutu. Menurut Laporan Pengembangan Manusia (Human Developement

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut Sagala (2010:1) mutu. Menurut Laporan Pengembangan Manusia (Human Developement BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini semakin pesat dan menuntut semua pihak agar bisa dan siap bersaing di era globalisasi. Kenyataan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Obyek Penelitian Sekretariat Wakil Presiden sebagai lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Sekretaris

Lebih terperinci

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang menimpa

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang menimpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era transformasi global khususnya dalam bidang ekonomi di Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit diprediksikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melalui sumber daya manusia yang dimiliki. organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melalui sumber daya manusia yang dimiliki. organisasi dengan individu yang di dalamnya memiliki kinerja yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik lembaga publik maupun lembaga bisnis, dituntut untuk mampu melakukan dinamika perubahan. Berbagai perubahan harus dilakukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dalam perusahaan merupakan faktor penting untuk perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Sumber

Lebih terperinci