BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Listrik di wilayah Jawa Barat sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1905, di Jawa Barat, didirikan perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik dengan nama Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM) yang kemudian pada tanggal 1 Januari 1920, BEM berubah menjadi perusahaan perseroan bernama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO). Pasca kemerdekaan pada tahun 1957, pengelolaan dan penyediaan tenaga listrik di tanah air seluruhnya di ambil alih oleh pemerintah Indonesia. Tahun 1961, BPU-PLN kemudian dibentuk sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI dan pada 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Berlandaskan pada peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. Adapun luas wilayah kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menjangkau lebih dari km² yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, kecuali Tangerang. Jumlah konsumennya sendiri mencapai lebih dari 8,474 juta pelanggan, atau 22 % dari jumlah pelanggan PLN secara nasional, sehingga menjadikan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini sebagai unit PLN terbesar di Indonesia. Wilayah dan beban kerja dikelola oleh Unit-unit Pelaksana Area Pelayanan dan Pengatur Distribusi dengan tujuan untuk mempermudah proses penyaluran tenaga listrik ke masyarakat di masing- masing wilayah dan memudahkan pengawasan kegiatan operasional tiap wilayah. Berikut ditampilkan komposisi pembagian wilayah kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1

2 Tabel 1.1 Area Pelayanan dan Pengatur Distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Wilayah dan Beban Kerja Jumlah Area Pelayanan 17 Unit Area Pengatur Distribusi (APD) 1 Unit Rayon 100 Unit Rayon Prima 7 Unit Kantor Pelayanan (KP) 191 KP Sumber: Laporan Tahunan PT.PLN DJBB Makna Logo Lambang PT. PLN (Persero) secara resmi digunakan sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No 031/DIR/76 tanggal 1 Juni Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber : Laporan Tahunan PLN ) Bidang Persegi Panjang Vertikal, menggambarkan bahwa PLN merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. 2) Petir atau Kilat, melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan PT. PLN (Persero). 3) Tiga Gelombang, menggambarkan gaya rambat energi listrik yang dialirkan tiga bidang usaha utama perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi. 2

3 Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Misi Misi dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yakni: a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan Struktur Organisasi Induk PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Struktur Organisasi Induk PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dipimpin oleh seorang General Manager, yang membawahi 6 manajer bidang seperti gambar 1.2 berikut ini: Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten General Manager Staff Ahli Kepala Audit Internal Manajer Perencanaan Manajer Dsitribusi Manajer Niaga Manajer Keuangan Manajer SDM & Organisasi Manajer Komunikasi, Hukum, dan Adm DM Pengembangan SDM 3 DM Administrasi SDM

4 1.2. Latar Belakang Masalah Ketersediaan tenaga listrik di Indonesia sepenuhnya dikelola oleh PT. PLN (Persero). Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang baik dalam hal pengeolalan tenaga listrik sehingga segala proses aktivitas yang dijalankan di PT. PLN (Persero) dapat berjalan dengan baik dan terorganisir. Salah satu sistem yang diciptakan untuk membantu pengelolaan tenaga listrik ini ialah dengan menggunakan sistem on-line. Sistem ini tidak hanya mempermudah dan mempercepat pertumbuhan pelanggan tetapi juga dapat menekan terjadinya praktik-praktik tidak benar, yang berpotensi merugikan. Potensi kerugian tak hanya mengarah pada pelanggan, tetapi juga negara, seperti penyelewengan, pemungutan liar, dan sebagainya. (Sumber: tribunnews.com, diakses 24 april 2015). Hingga saat ini, masih banyak terjadi permasalahan yang membuat konsumen merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh PT.PLN (Persero), seperti seringnya terjadi pemadaman listrik yang tidak mengenal waktu yang terjadi dibeberapa daerah. Hal ini menyebabkan banyaknya kritikan dan tanggapan miring dari masyarakat mengenai kinerja pelayanan publik ini. (Sumber: diakses 24 april 2015). Berbagai permasalahan yang terjadi di PT.PLN (Persero) ini menyebabkan banyaknya tuntutan dari masyarakat agar perusahaan melakukan evaluasi guna meningkatkan kinerja perusahaan khususnya kinerja dibidang pelayan. (Sumber: diakses 24 apil 2015). Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengatasi setiap rintangan yang akan dihadapi. Perusahaan yang dinamis akan selalu meningkatkan produktivitasnya melalui konsistensi menghasilkan kinerja terbaik. Adapun salah satu faktor yang dianggap paling potensial dalam penyediaan keunggulan kompetitif bagi perusahaan adalah sumber daya manusia (Suwatno & Priansa, 2011:195). Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu, setiap organisasi berusaha untuk selalu mengembangkan sumber daya yang dimiliki dengan berbagai cara seperti memberikan pelatihan, motivasi ataupun penciptaan lingkungan kerja yang kondusif dengan harapan dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pemanfaatan dan pengembangan 4

5 sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara profesional tersebut akan memberikan berbagai dampak positif, diantaranya yaitu tercapainya kinerja karyawan yang tinggi dan pada akhirnya akan membawa pengaruh terhadap naiknya produktivitas perusahaan (Siagian, 2014:30). Setiap organisasi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan organisasi lain, ciri khas tersebut menjadi identitas bagi organisasi yang dinamakan budaya organisasi. Menurut Robbins & Coulter (2014:51), budaya organisasi merupakan nilai, prinsip, tradisi, dan sikap yang mempengaruhi cara bertindak anggota organisasi. Budaya organisasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan, hal ini sejalan dengan pendapat Kotter dan Heskett (Ernawan, 2011:78) yang menyatakan bahwa budaya yang kuat dapat menciptakan suatu ikatan antara perusahaan dengan para pegawainya, dan bisa mendukung peningkatan produktivitas yang berbeda dengan perusahaan lain. Budaya organisasi dalam suatu perusahaan dapat digambarkan melalui nilainilai inti yang dijunjung tinggi oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilainilai inti yang dapat dipahami dan diaplikasikan oleh para karyawan dalam aktivitas pekerjaannya merupakan perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat. Hal ini didukung oleh Darmawan (2013:165) yang menyatakan bahwa suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati secara luas. Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilainilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut maka semakin kuat budaya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada salah satu karyawan pada divisi Pengembangan SDM di kantor distribusi PT.PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten, PT.PLN (Persero) memiliki empat budaya organisasi yang harus dijunjung tinggi oleh setiap individu perusahaan. Budaya organisasi tersebut dinamakan budaya organisasi SIPP yang meliputi: 1. Saling percaya (Mutual Trust) Yaitu suasana saling menghargai dan saling terbuka diantara sesama anggota perusahaan yang dilandasi oleh keyakinan akan integritas, itikad baik, dan kompetensi dari pihak pihak yang saling berhubungan dalam penyelenggaraan praktik bisnis yang bersih. 5

6 2. Integritas (Integrity) Yaitu wujud dari sikap anggota perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan dan pemanfaatan kekayaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta tanggung jawab terhadap semua pihak yang berkepentingan. 3. Peduli (Care) Yaitu cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan, pihak pihak yang berkepentingan dalam rangka bertumbuh kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan terhadap setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat. 4. Pembelajar (Learner) Sikap anggota perusahaan untuk selalu berani mempertanyakan kembali sistem dan praktik pembangunan, manajemen dan operasi, serta berusaha menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir demi pembaruan perusahaan secara berkelanjutan. Berdasarkan budaya organisasi SIPP diatas, maka dibentuklah sebuah indikator penilaian untuk mengukur pemahaman dan pengaplikasian budaya organisasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Pengukuran budaya organisasi ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 18 karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang rata-rata memiliki waktu kerja 1-5 tahun. Indikator Saling percaya (Mutual Trust) Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Budaya Organisasi Item Skor Skor Total Ideal Hasil Keterangan 1,2 21, % 80% Memenuhi Integritas (Integrity) 3,4, % 80% Memenuhi Peduli (Care) 6, % 80% Memenuhi Pembelajar (Learner) 8, % 80% Memenuhi Sumber: PT.PLN DJBB (Data yang telah diolah) 6

7 Terdapat 83% responden memiliki sikap saling percaya (mutual trust), dimana hasilnya menunjukan mutual trust karyawan lebih besar 3% dari target perusahaan. 81% responden memiliki integritas (Integrity), dimana nilai tersebut lebih besar 1% dari target integritas yang diharapkan perusahaann. 83% responden memiliki kepedulian (care), dan 84% responden merupakan pembelajar (learner), dimana nilai kepedulian (care) serta pembelajar (learner) masing masing lebih besar 3% dan 4% dari harapan perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi SIPP telah dipahami dan dilaksanakan oleh sebagian besar karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sesuai dengan harapan perusahaan. Hal tersebut terlihat dari hasil nilai pelaksanaan keempat budaya organisasi yang telah memenuhi sasaran nilai budaya seperti pada gambar 1.3 dibawah ini: Gambar 1.3 Grafik Pengukuran Pelaksanaan Budaya Organisasi 85% 83% Pelaksanaan Budaya Organisasi Pencapaian Target 83% 84% 81% 80% 80% 80% 80% 80% 75% Mutual Trust Integrity Care Learner Sumber: PT.PLN DJBB (Data telah diolah) Gambar 1.3 diatas menunjukan bahwa implementasi budaya organisasi SIPP di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten telah sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, dimana perusahaan mengharapkan budaya organisasi dipahami, diyakini, dan diaplikasikan dalam keseharian mayoritas karyawan di perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti merasa perlu adanya perhitungan secara statistik untuk lebih mengetahui seberapa kuat budaya organisasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Luthan (2014:338) menyatakan bahwa self-efficacy mengacu kepada keyakinan diri mengenai kemampuannya untuk memotivasi sumber daya kognitif dan tindakan yang diperlukan agar berhasil dalam melaksanakan tugas tertentu. 7

8 Jones (1986) mengungkapkan sumber atau indikator dari self efficacy tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Bandura, yaitu: 1) Perasaan mampu melakukan pekerjaan 2) Kemampuan yang lebih baik 3) Senang pekerjaan yang menantang 4) Kepuasan terhadap pekerjaan. Berdasarkan 4 indikator yang dikemukakan oleh Jones tersebut, maka dilakukan sebuah penelitian pendahuluan melalui kuisioner untuk mengukur tingkat self-efficacy karyawan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Pengukuran ini dilakukan terhadap 18 karyawan yang rata-rata memiliki waktu kerja 1-5 tahun dengan perolehan hasil sebagai berikut ini: Indikator Tabel 1.3 Hasil Pengukuran Self-Efficacy Item Skor Total Skor Ideal Hasil Hasil Perasaan mampu melakukan pekerjaan % 70% Kemampuan yang lebih baik % 70% Senang pekerjaan yang menantang % 70% Kepuasan terhadap pekerjaan % 70% Sumber: PT.PLN DJBB (Data yang telah diolah) Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Berdasarkan data yang dikelola pada tabel diatas, diperoleh hasil bahwa 83% responden merasa mampu melakukan pekerjaan dengan sangat baik, 74% responden menyatakan bahwa responden memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan orang lain, 72% responden menyatakan senang mengerjakan pekerjaan yang menantang dan 78% responden merasa puas atas hasil pekerjaan yang dilakukan. Data diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden telah memiliki self-efficacy yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai self-efficacy yang dicapai responden jauh lebih tinggi dari nilai self-efficacy yang ditargetkan perusahaan seperti gambar 1.4 dibawah ini: 8

9 Gambar 1.4 Grafik Pengukuran Self-Efficacy Karyawan Penilaian Self-efficacy Karyawan 85% 80% 75% 70% 65% 83% Pencapaian Target 78% 74% 72% 70% 70% 70% 70% 60% Perasaan Mampu Kemampuan yang Lebih Baik Tantangan Kerja Kepuasaan Kerja Sumber: PT.PLN DJBB (Data telah diolah) Gambar diatas menunjukan bahwa karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten memiliki self-efficacy yang tinggi sesuai dengan indikator penilaian self-efficacy Jones. Hal ini dapat dilihat dari nilai pencapaian self-efficacy karyawan yang telah memenuhi sasaran nilai self-efficacy yang ditargetkan oleh perusahaan. Berdasarkan data diatas, maka Peneliti merasa perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pengaruh self-efficacy terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Bernardin dan Russel (Ruky, 2002:15) memberikan pengertian kinerja sebagai catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu selama kurun waktu tertentu. Untuk mengukur dan mengetahui kinerja para karyawannya, biasanya perusahaan melakukan pengukuran kinerja karyawan secara berkala, begitu pula dengan kinerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten. Pengukuran kinerja karyawan ini lebih dikenal dengan sistem manajemen kinerja pegawai (SIM-KP) yang telah diatur dalam Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2012, dimana kinerja pegawai merupakan hasil kompilasi antara hasil pengukuran sasaran kinerja dan program pengembangan talenta pegawai. Hasil pengukuran sasaran kinerja individu diuraikan dalam tabel dibawah ini: 9

10 Tabel 1.4 Pengukuran Kinerja Pegawai Rentang Score Hasil Pengukuran Kinerja Simbol Kinerja Individu Pencapaian Luar Biasa OS Melampaui Harapan ER Memenuhi Persyaratan MR Perlu Pengembangan NI Pencapaian Minimum MG Sumber: Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2012 Sedangkan hasil pengukuran kompetensi individu diuraikan dalam tabel berkut: Tabel 1.5 Pengukuran Kompetensi Individu Rentang Score Hasil Pengukuran Kinerja Simbol Kompetensi Individu Kompetensi Sangat Istimewa KOM Kompetensi Istimewa KOM Kompetensi Rata-Rata KOM Kompetensi Kurang Ditampilkan KOM-4 Sumber: Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2012 Berdasarkan hasil kompilasi antara sasaran kinerja karyawan dan kompetensi individu, maka diperoleh hasil berupa nilai kinerja individu (NKI). Seperti tabel di bawah ini: Tabel 1.6 Pengukuran Kinerja Individu Kompetensi Kinerja Individu MG NI MR ER OS KOM-1 Sangat Potensial Luar Biasa KOM-2 Kandidat Potensial Potensial Optimal Sangat Optimal 10

11 KOM-3 KOM-4 Perlu Perhatian Sangat Perlu Perhatian Perlu Penyesuaian Adapun nilai kinerja individu (NKI) yang diperoleh dari bagian adm. PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan banten periode 2012 s.d 2014 adalah seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 1.7 Tebel Penilaian Kinerja Karyawan Periode 2012 S/D 2014 Tahun P-4 P-3 P-2 P-1 Jumlah Karyawan Sumber: Bagian Adm SDM PT.PLN DJBB (Data Diolah) Berdasarkan data diatas penilaian kinerja di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten meliputi P-1 (Sangat Optimal), P-2 (Sangat Potensial), P-3 (Optimal), dan P-4 (Potensial). Tabel 1.7 menunjukan bahwa kinerja karyawan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga tahun Akan tetapi peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan kinerja karyawan ditahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah karyawan yang memiliki nilai kinerja P-1 (Sangat Optimal) dan P-2 (Sangat Potensial) di tahun 2014 hanya sebanyak 2 orang dibandingkan tahun sebelumnnya, karyawan yang memiliki kinerja P-3 (Optimal) menurun sebanyak 4 orang sedangkan karyawan yang memperoleh nilai kinerja terendah yakni P-4 (Potensial) bertambah sebanyak 12 orang seperti pada gambar dibawah ini: 11

12 Gambar 1.5 Grafik Penilaian Kinerja Karyawan Periode 2012 S/D Nilai Kinerja Karyawan P-4 P-3 P-2 P-1 Sumber: Adm.SDM PT.PLN DJBB (Data telah diolah) Gambar diatas menunjukan bahwa kinerja karyawan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup baik, akan tetapi peningkatan kinerja karyawan tersebut masih dianggap kurang optimal karena di tahun 2014, PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten tidak mencapai target utamanya dimana ditahun 2014, perusahaan menargetkan peningkatan omzet dengan memproyeksikan penambahan pelanggan sebesar pelanggan (Sumber: diakses 24 april 2015), akan tetapi perusahaan hanya mampu memperoleh pelanggan sebanyak pelanggan. Hal ini berarti karyawan belum mampu memenuhi keseluruhan tugas yang dilimpahkan perusahaan. (Sumber: diakses 24 april 2015). Budaya organisasi berperan penting dalam mengatur perilaku karyawan dan membangun suasana kondusif dalam perusahaan, dan self- efficacy akan sangat mempengaruhi hasil dari tugas yang diserahkan karyawan pada perusahaan, sehingga kedua variabel tersebut akan berdampak pada optimal atau tidaknya kinerja sebuah perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lunenburg (2011), dimana diperoleh hasil yang menyatakan bahwa self-efficacy mempengaruhi pemilihan tugas dan resistensi individu dalam mencapai tujuannya sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja dari individu tersebut. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Chasanah (2008) dan Yolandari (2011) yang menyatakan bahwa variabel budaya organisasi dan variabel self-efficacy memberi pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Budaya Organisasi dan Self- 12

13 Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten? 2) Bagaimana pengaruh self-efficacy terhadap kinerja karyawan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten? 3) Seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan self-efficacy terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja. Secara rinci tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.. 2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh self-efficacy terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan selfefficacy terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Kegunaan Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat penelitian sebelumnya dan teoriteori mengenai budaya organisasi, self-efficacy, dan kinerja karyawan, serta dapat menjadi referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya. 13

14 Manfaat Praktis Bagi perusahaan, hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan yang dinilai dari aspek budaya organisasi dan self-efficacy Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami materi yang terdapat dalam skripsi, maka penulisan skripsi disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan secara singkat mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab II ini akan diuraikan mengenai tujuan pustaka penelitian, kerangka penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, populasi dan teknik sampling, jenis dan teknik pengumpulan data, narasumber, teknik analisis dan alur penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan diuraikan mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, dan saran yang diberikan oleh penulis. 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PLN (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang mengelola tentang kelistrikan. Awal kelistrikan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah PT. PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan dan organisasinya yang dibentuk dengan Surat Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat merupakan salah satu unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha milik negara (BUMN)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil Tempat Kerja Praktek PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Bandung Barat adalah sebuah perusahaan yang merupakan cabang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab dua penulis akan mengulas mengenai struktur organisasi, arti dan bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir Di masa sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan produktifitas dan bekerja lebih keras lagi untuk melayani para konsumennya. Bila ditelusuri

Lebih terperinci

Bab III Profil Perusahaan

Bab III Profil Perusahaan Bab III Profil Perusahaan Bagian ini akan mengetengahkan sekilas mengenai profil perusahaan. Berikutnya akan dijelaskan secara singkat mengenai kondisi sumberdaya TI yang ada di perusahaan. III.1 Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo PLN Sumber: www.pln.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Perusahaan Listrik Negara Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit BAB I PENDAHULUAN.. Sejarah Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit Bisnis PT PLN (Persero) dengan wilayah kerja meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :www.pln.co.id

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :www.pln.co.id BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II PROFIL ORGANISASI BAB II PROFIL ORGANISASI 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Udiklat Semarang (Transmission and Live Maintenance Academy) merupakan salah satu unit Pendidikan dan Pelatihan bagi Pegawai PLN, maka dengan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero)

Lebih terperinci

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan waterfall. Metode ini terdiri dari 5 tahapan yaitu, analisis, perancangan, pengkodean/pembuatan, percobaan/implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil dan Sejarah Perusahaan Visi Misi dan Moto Perusahaan Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil dan Sejarah Perusahaan Visi Misi dan Moto Perusahaan Visi Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat (selanjutnya disebut PLN Disjabar) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Februari, pukul 19:57 WIB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Februari, pukul 19:57 WIB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: www.pln.co.id, 2016 (06 Februari, pukul 19:57 WIB) Bentuk, warna dan lambang perusahaan resmi yang digunakan adalah

Lebih terperinci

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o.

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimonopoli oleh sebuah perusahaan listrik negara atau yang biasa dikenal PLN yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah sunda. Ditahun 1905, di Jawa

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, ketika beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak pemerintah kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905,

Lebih terperinci

Sumber : (diakses pada tanggal 03 Maret 2015)

Sumber :  (diakses pada tanggal 03 Maret 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian 1.1.1 Profil umum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan BUMN yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Tugas Akhir Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Garut yang berlokasi di Jalan Otista Nomor 140

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Sejak awal berdirinya PT. PLN (Persero) telah mengalami banyak perkembangan yang dibagi dalam beberapa periode: 1. Periode 1894-1942

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 5 BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 2.1 Sejarah Perusahaan Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yaitu pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan

Lebih terperinci

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman Hindia Belanda dan terus berkembang hingga saat ini. PT. PLN (Persero) sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten 2.1.1 Sejarah Instansi Berawal di tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kelistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, pada saat beberapa perusahaan Belanda antara lain pabrik gula

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna Kelistrikan di Jawa Barat dan Banten mempunyai catatan sejarah yang cukup panjang. Awal kelistrikan di bumi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah organisasi yang berdiri sejak tahun 1976. Bidang usaha PLN (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Skripsi ini meneliti laporan keuangan sebagai alat penilaian kinerja keuangan. Perusahaan yang diteliti adalah salah satu perusahaan yang termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota 8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan PT. PLN Distribusa Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH 2.1 Profil Singkat PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah 2.1.1 Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bandung berdiri Perusahaan Listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bandung berdiri Perusahaan Listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Umum Listrik Negara di Indonesia pada mulanya di monopoli oleh perusahaan swasta Belanda, seperti yang pada mulanya di tahun 1905

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG 2.1 Sejarah singkat PT. PLN ( Persero ) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk senantiasa meningkatkan pelayanan secara professional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap perusahaan harus mampu mengatur dan mengelolah sumber daya yang dimilikinya dengan efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL adalah tarif yang boleh dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) merupakan sebuah Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa. Telkom

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kelangsungan dan perkembangan suatu perusahaan. tercipta semangat kerja yang baik pada pegawai maka perlu dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kelangsungan dan perkembangan suatu perusahaan. tercipta semangat kerja yang baik pada pegawai maka perlu dipenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Salah satu tantangan yang dihadapi manusia adalah menciptakan suatu organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang semakin bermutu tinggi. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODE PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PLN JMK dibentuk bermula dari rapat umum pemegang saham (RUPS) tahun 2002 yang mengamanatkan penyederhanaan organisasi PLN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sebelum tahun 1980 di Indonesia, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari Kasmir (2008,

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISAS I DAN SELF-EFFICACY TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH BUDAYA ORGANISAS I DAN SELF-EFFICACY TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN PENGARUH BUDAYA ORGANISAS I DAN SELF-EFFICACY TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE AND SELF-EFFICACY ON EMPLOYEE PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dalam perusahaan merupakan faktor penting untuk perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi era perdagangan bebas (globalisasi), persaingan antar perusahaan lokal, nasional, maupun internasional semakin meningkat, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Sejarah Singkat Perjalanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada hasil penelitian, akan dibahas mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi berkepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi tersebut. Manajemen Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kesuksesan adalah yang diharapkan oleh seluruh perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Kesuksesan juga diawali oleh berbagai faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam rumah tangga, kantor, bisnis maupun industri,

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN KINERJA UNTUK PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat) Oleh : NUZULLIANA WINERY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang

BAB I PENDAHULUAN. NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) Sejak masa penjajahan Belanda sampai awa tahun 1942, di Indonesia dikenal suatu perusahaan yang menyediakan pasokan tenaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan CV. Bahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor berskala nasional, berpengalaman, berintegritas dan juga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan energi listrik. Untuk melihat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan energi listrik. Untuk melihat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan energi listrik. Untuk melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995). BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam berbagai entitas bisnis di dunia. Banyak perusahaan dalam bidang pelayanan publik menempatkan kualitas pelayanan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir Kota Bekasi merupakan salah satu kota satellite yang sebagian besar penduduknya bekerja dan beraktifitas di Kota Jakarta. Pertumbuhan penggunaan kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah memunculkan budaya baru yaitu budaya kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi berusaha utuk mengaksesnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melaksanakan penelitian di lapangan. Persiapan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melaksanakan penelitian di lapangan. Persiapan dalam penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Dalam persiapan penelitian, tahap langkah awal yang dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi dan persaingan merupakan faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. harus benar-benar terjaga kesejahteraannya. Umumnys, karyawan sendiri ada

BAB I PENDAHUUAN. harus benar-benar terjaga kesejahteraannya. Umumnys, karyawan sendiri ada BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan adalah asset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan yang dan harus benar-benar terjaga kesejahteraannya. Umumnys, karyawan sendiri ada yang sudah lama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan aktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Instansi Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung Sejak pendudukan kolonial Belanda, listrik sudah ada di Jawa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sejak masa penjajahan Belanda sampai tahun 1942 di Indonesia telah dikenal suatu badan perusahaan yang menyediakan tenaga listrik, baik milik pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penilaian kinerja dalam suatu instansi atau perusahaan digunakan untuk menilai perilaku yang mengukur aktivitas dalam kinerja pegawai. Penilaian kinerja juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di dalam bidang pelayanan kepada masyarakat, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi perusahaan, terutama bila dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya sebuah organisasi selalu berupaya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki untuk menghadapi dan berperan dalam lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang dinamis akan selalu meningkatkan produktivitasnya melalui konsistensi menghasilkan kinerja terbaik serta mempertahankan hal yang menjadi keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai belum optimalnya komitmen kerja karyawan atau yang biasa dikenal sebagai komitmen organisasi. Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan BUMN di Indonesia yang bertugas menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian di seluruh negara di dunia. Di Indonesia salah satu dampak dari globalisasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang ketenagalistrikan di Indonesia dimulai oleh Belanda sebelum masa kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai modal intelektual yang terdiri

Lebih terperinci