BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, perlu menetapkan metode yang akan digunakan sebagai pedoman atau alat bantu peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan, sebagai upaya mengungkapkan permasalahan penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:2) bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan

2 86 kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Menurut Moeleong (2007:6) metode deskriptif adalah pendekatan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilamiah. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini menganalisis secara korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel pada satu kelompok subjek. Sesuai dengan pendapat Mohammad Ali (1993:128), bahwa studi korelasi pada hakekatnya merupakan penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat melihat hubungan antara fenomena atau hubungan antara dua variabel dengan variabel lain. Dalam hal ini peneliti memilih subyek yang diyakini mendapat perlakuan, kemudian mengukur efek variabel bebas (Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan) terhadap variabel terikat (Pengelolaan Perpustakaan Sekolah). Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menganalisis masalah yang diteliti, maka digunakan studi kepustakaan (bibliografis), yaitu teknik berdasarkan literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan masalah yang diteliti. Melalui studi kepusatakaan (bibliografis) dapat ditemukan berbagai teori, pendapat atau informasi

3 87 yang diperoleh dalam bentuk buku, laporan penelitian, surat kabar dan sebagainya. Studi kepustakaan akan menjadi dasar untuk memperoleh informasi, teori atau pendapat yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Desain Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) yaitu Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan, dan variabel terikat (Y) Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Berikut akan digambarkan dalam tabel : Tabel 3.1 Desain Penelitian Y X Pengelolaan Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan (X) Perencanaan Pelaksanaan Penilaian Perpustakaan Sekolah (Y) B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan unsur penting dalam penelitian, yang pada hakekatnya merupakan keseluruhan subjek penelitian. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:130), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang berguna untuk meperoleh berbagai data atau informasi yang dibutuhkan.

4 88 Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sugiyono (2009:80) yaitu Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah tenaga pengelola perpustakaan sekolah yang mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTKPU) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada tahun Sampel Penelitian Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2007:85). Sebagaimana juga dikemukakan oleh Sugiyono (2009:81) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel Penelitian ini menggunakan Sampling Purposive atau teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Pengelola Perpustakaan Sekolah yang berasal dari Kabupaten Indramayu yang telah mengikuti Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan di BPPTPKPU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010 sebanyak 18 orang. Berikut nama-nama responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini :

5 89 Tabel 3.2 Daftar Pengelola Perpustakaan Sekolah Kabupaten Indramayu yang mengikuti Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah di BPPTKPU No Nama Unit Kerja 1 Khaeruddin SD Negeri Juntikebon 1 2 Rukinah, S.Pd SD Negeri Losarang 3 Ianatudiniyah, S.Pd SD Negeri Karangampel Kidul II 4 Ute Sutijawati, S.Pd SD Negeri manangga 5 Erah Erawati, S.Pd SD Negeri Unggulan RSDBI 6 Nani Wenti SMP Negeri 1 Karangampel 7 Siti Fitrianingsih SMP Negeri 1 Losarang 8 Praja Wiguna SMP Negeri 4 Sindang 9 Tofa mustofa, S.Pd SMP Negeri 2 Jatibarang 10 Rahmat Munjidi SMA Negeri 1 Lohbener 11 Dra. R. Euis Gahrika G SMA Negeri 2 Kab. Indramayu 12 Liah Suaerah SMA Negeri 1 Sindang 13 Siti Susanah, M.Pd SMA Negeri 1 Krangkeng 14 Sri Andaryati, S.Ap SMK Negeri 2 Kab. Indramayu 15 Dewina Nareswari, A.Ma Pd SMK Negeri 1 Losarang 16 Cucu Herawati SMK Negeri 1 Sindang 17 Aef Syaiful Islam, S.Pd SMK Negeri 1 Lelea 18 Endang Sukandar, S.Pd SMK Negeri 1 Jatibarang C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian yang didampingi dengan instrumen pengumpulan data. Seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:222) bahwa :

6 90...bagaimana peneliti menentukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data, kemudian disusul dengan. cara-cara menyusun alat pembantunya, yaitu instrumen. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:97) bahwa : Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga mengasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dalam hal ini ada beberapa tahap dilakukan yaitu: 1. Tahap Penentuan Alat Pengumpul Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, berdasarkan permasalahan pada penelitian dan metode yang digunakan. Secara umum teknik pengumpulan data dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik secara langsung dan tidak langsung. Maka pada penelitian ini menggunakan teknik alat pengumpul data secara tidak langsung berupa angket atau kuesioner. Kuesioner merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan keterangan atau informasi dari responden yang tujuannya memperoleh keterangan tentang masalah yang sedang diteliti. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:142) bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket atau kuesioner dalam penelitian ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang paling dominan untuk mengungkapkan keterangan atau informasi dari responden mengenai program pelatihan

7 91 pemberdayaan perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah yang jawabannya sudah tersusun, responden cukup mengisi informasi yang terdapat dalam pilihan kuesioner tersebut. Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:103), mengemukakan alternatif jawaban yang ada dalam kuesioner bisa ditransformasi dalam bentuk simbol kuantitatif agar menghasilkan data interval. Caranya dengan jalan memberi skor terhadap setiap jawaban berdasarkan kriteria tertentu. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala bertingkat, Suharsimi Arikunto (2006:152) menyatakan skala bertingkat (rating scale), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Berdasarkan pendapat diatas maka skala yang digunakan adalah skala likert dengan empat skala. 2. Tahap Penyusunan Alat Pengumpul Data Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menyusun anget atau kuesioner adalah sebagai berikut: a. Menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang dianggap penting untuk dinyatakan responden. b. Menyusun kisi-kisi angket. c. Membuat daftar pertanyaan dari setiap variabel disertai alternatif

8 92 d. Menetapkan skala penilaian angket, dengan menggunakan skala penilaian jawaban angket adalah skala likert (Sugiyono, 2009:93), tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut: Tabel 3.3 Skala Penilaian Jawaban Angket Alternatif Jawaban Bobot Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 3. Tahap Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen/angket dilakukan sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya. Pelaksanaan uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan atas kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Uji coba instrumen ini dilakukan terhadap 18 responden atau peserta pelatihan Pengelola Perpustakaan Sekolah yang berasal dari Kabupaten Indramayu yang telah mengikuti Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan di BPPTPKPU Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada bulan November tahun Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reabilitasnya. Dengan diketahui keterjaminan validitas dan reabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

9 93 a. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah sebuah instrumen sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalididan atau keshahihan sesuai instrumen. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Sugiyono (2009:121) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji kevalididan angket, rumus yang digunakan adalah Person Product Moment (Suharsimi Arikunto (2006:170) : r xy = n. XY ( X)( Y) 2 2 ( X ) n Y 2 { n. X }{ ( Y )} 2 Keterangan: r xy n Σ X ΣY Σ XY (ΣX) 2 (ΣY) 2 = Koefisien korelasi = Jumlah responden = Jumlah Skor X = Jumlah Skor Y = hasil kali skor X dan Y setiap responden = Kuadrat skor X total = Kuadrat skor Y total

10 94 Uji Validitas butir dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil perhitungan r xy kemudian dikonsultasikan kedalam tabel Product Moment dengan taraf signifikansi pada tingkat kepercayaan 95% atau 99%. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikansi tersebut, maka item pernyataan tersebut di uji dengan uji t dengan rumus: t hitung = r xy n r xy 2 (Nana Sudjana, 2007:149) Keterangan : t = nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden Hasil t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf kepercayaan 95% atau 99%. Jika hasil perhitungan t hitung > t tabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau 99% dengan derajat dk= n-2, maka item dikatakan valid, namun bila t hitung < t tabel maka item tersebut tidak valid 1) Validitas Variabel X (Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan Instrumen variabel X (Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan ) berjumlah 32 item. Hasil uji coba instrumen diperoleh bahwa ada empat item yang tidak valid atau nilai t hitung

11 95 kurang dari 1,746 sehingga hanya 28 item yang valid. Item yang tidak valid penulis hilangkan, sehingga variabel X berjumlah 28 item (hasil peritungan terlampir) 2) Validitas Variabel Y (Pengelolaan Perpustakaan Sekolah) Hasil uji coba instrumen dari 32 butir item angket variabel Y di peroleh 8 item tidak valid karena t hitung kurang dari 1,746 item yang tidak valid penulis hilangkan, sehingga instrumen variabel Y berjumlah 24 item (hasil perhitungan terlampir) b. Uji Reabilitas Instrumen Reabilitas merupakan alat ukur yang mempunyai ketetapan atau keajegan alat atau instrumen dalam mengukur apa yang diukurnya. Seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:78) Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Hal senada juga diungkapkan oleh Nana S dan Ibrahim (2007:120) bahwa Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan/keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Pengujian reabilitas yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach (r 11 ), menurut Suharsimi Arikunto (2006:196) rumus Alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket soal bentuk uraian

12 96 Adapun langkah-langkah peritungannya adalah sebagai berikut : 1. Mencari varian tiap butir σ b = Σx 2 (Σx) 2 n n Keterangan : σ b Σx 2 = Varian tiap butir ke-n = Jumlah Kuadrat jawaban responden pada setiap item (Σx) 2 = Jumlah kuadrat skor seluruh responden setiap item n = Jumlah responden uji coba 2. Menggunakan harga varian tiap butir (σ i ) yaitu dengan menjumlahkan varian dari setiap butirnya. Mencari harga varian total dengan rumus sebagai berikut : σ b 2 = Σx 2 (Σx) 2 n n Keterangan : σ b 2 Σx 2 = Varian total = Jumlah Kuadrat skor total tiap responden (Σx) 2 = Jumlah kuadrat skor total tiap responden n = Jumlah responden uji coba

13 97 3. Kemudian menghitung reliabilitas angket dengan rumus Alpha sebagai berikut : r 11 = k 2 1- Σ σ b k-1 2 σ t Keterangan : r 11 k = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal Σ σ b 2 = Jumlah varians butir soal σ t 2 = varians total Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan r tabel tingkat kepercayaan 95% dengan kriteria kelayakan jika r 11 >r tabel berarti reliabel dan r 11 <r tabel berarti tidak raliabel. a) Reliabilitas Variabel X (Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan ) Uji reabilitas variabel X diperoleh harga r hitung 0,935 sedangkan r tabel pada taraf signifikansi 95% dengan N = 18 adalah 0,463 dengan demikian r hitung >r tabel maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel X ini reliabel.

14 98 b) Reliabilitas Variabel Y (Pengelolaan Perpustakaan Sekolah) Uji reliabilitas variabel Y diperoleh harga r hitung 0,898 sedangkan r tabel pada taraf signifikansi 95% dengan N = 18 adalah 0,463 dengan demikian r hitung >r tabel maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel Y ini reliabel. D. Pengolahan dan Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka data tersebut harus segera diolah, untuk mengolah data dan menguji hipotesis statistik diperlukan langkah-langkah atau teknik analisis data tertentu untuk membuat kesimpulan hasil dari penelitian. Dalam pengolahan data ini terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan, seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (2006:235), secara garis besar langkah-langkah untuk pengolahan data terdiri dari : a. Persiapan b. Tabulasi c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Dalam tahap ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Pada tahapan ini langkahlangkah yang dilakukan sebagai berikut:

15 99 1. Mencari Kecendrungan hitung masing-masing Variabel Dilakukan untuk memperoleh gambaran kecendrungan variabel X (Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan ) dan Variabel Y (Pengelolaan Perpustakaan Sekolah), untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator, digunakan uji statistik menggunakan rumus Weight Means Skor (WMS) sebagai berikut: X = Σx n Keterangan : X = nilai rata-rata yang dicari Σx = Jumlah skor gabungan n = Jumlah responden/sampel Langkah-langkah pengolahan WMS adalah : a. Memberi bobot pada setiap alternatif jawaban yang dipilih. b. Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban. c. Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom e. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban. f. Mencocokkan hasil peritungan setiap variabel dengan kriteria masingmasing, untuk menentukan kedudukan setiap variabel.

16 100 Tabel 3.4 Tabel Konsultasi Hasil Peritungan WMS Rentang Nilai 4,01 5,00 3,01 4,00 2,01 3,00 1,01 2,00 0,01 1,00 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah 2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku Dari Hasil data skor mentah, selanjutnya dengan mengubahnya menjadi skor baku. Adapun rumus yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:137) adalah : Ti = 10 (X X) +50 S Keteranagan : Ti = skor baku X = Data skor untuk masing-masing responden X = Rata-rata S = Simpangan baku Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, maka langkahlangkah yang harus ditempuh adalah : a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah. b. Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR). R = ST SR

17 101 c. Menentukan banyak kelas interval (BK) BK = 1+(3,3)log n d. Menentukan panjang kelas interval (KI), yaitu rentang dibagi banyak kelas. KI = R Bk e. Mencari rata-rata (X) dengan rumus : X = Σ FX Σ F f. Mencari simpangan baku dengan rumus : S = n (FX 2 ) (Σ FX) 2 n ( n 1) 3. Uji Normalitas distribusi Frekuensi Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan selanjutnya, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan penyebaran tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik. Rumus yang digunakan untuk pengujian normalitas distribusi data digunakan Chi Khuadrat (x 2 ). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Chi Kuadrat menurut Sugiyono (2009:72) adalah sebagai berikut:

18 102 a. Menentukan jumlah kelas interval. b. Menentukan panjang kelas interval yaitu : (data terbesar data terkecil) dibagi dengan jumlah kelas interval c. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, merupakan tabel penolong untuk mengitung harga Chi Kuadrat. d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (f h ), dengan cara mengalikan presentase luas setiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel. e. Masukkan harga-harga f h ke dalam tabel kolom f h. f. mencari Ci Kuadrat hitung (X 2 hitung) x 2 = Σ (f o f h ) 2 f h Keterangan : x 2 = chi Kuadrat yang dicari f o = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data f h = frekuensi yang diharapkan g. membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat Tabel: 1) Jika Chi Kuadrat hitung, x 2 hitung < x 2 tabel, maka data yang diuji berdistribusi normal 2) Jika Chi Kuadrat hitung, x 2 hitung > x 2 tabel, maka data yang diuji tidak berdistribusi normal.

19 Menguji Hipotesis Penelitian a. Uji Koefisien Korelasi Uji koefisien korelasi dimaksud untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan ) dengan variabel Y (Pengelolaan Perpustakaan), serta untuk melihat hubungan dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti. Mencari koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y dengan menggunakan Korelasi Product Moment sebagai berikut : r xy = n. XY ( X )( Y) 2 2 ( X ) n Y 2 { n. X }{ ( Y )} 2 Keterangan: r xy n Σ X ΣY = Koefisien antara Variabel X dan Y = Jumlah responden = Jumlah Skor item = Jumlah Skor total seluruh item Σ XY = hasil kali skor X dan Y setiap responden (ΣX) 2 = Kuadrat Jumlah Skor item (ΣY) 2 = Kuadrat Jumlah Skor total seluruh item

20 104 Mengidentifikasi tinggi rendahnya korelasi digunakan Kriteria penafsiran sebagai berikut : Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi (r) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sugiyono (2009:184) 1) Uji Signifikansi Menguji tingkat signifikasi korelasi antara Variabel X dengan Variabel Y. setelah harga r diperoleh, kemudian disubstitusikan kedalam rumus yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:49) : t hitung = r n r 2 Keterangan : t r n = nilai t hitung = koefisien korelasi hasil r hitung = jumlah responden Kriteria pengujian terhadap uji dua pihak dengan dk = (n 2) pada tingkat signifikansi 95% diperolah kriteria sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima Jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak

21 105 2) Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (KD) dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, untuk mengetaui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan terhadap Pengelolaan Perpustakaan sekolah digunakan rumus sebagai berikut : KD = r 2 x 100% b. Analisis regresi Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi nilai variabel dependen (variabel Y) bila nilai variabel independen (variabel X) diubah. Analisis regensi menurut sugiyono (2009:188) digunakan dengan cara : Ŷ= a + bx Keterangan : a = (ΣY)(ΣX 2 ) (ΣX)( ΣXY) nσx 2 (ΣX) 2 b = n ΣXY (ΣX)(ΣY) nσx 2 (ΣX) 2 E. Anggapan dasar Menurut Wiranto Surakhman dalam (Suharsimi Arikunto, 2006:65) menyatakan bahwa, anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik. Berdasarkan pernyataan tersebut, ada beberapa anggapan dasar yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

22 Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan bagi pengelola perpustakaan sekolah yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTKPU) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pengelola perpustakaan agar memiliki kemampuan dan keahlian dalam mengelola dan memberdayakan perpustakaan. 2. Pengelola perpustakaan harus memiliki kemampuan dan kompetensi yang mumpuni dalam bidang perpustakaan sehingga dapat mengelola perpustakaan dengan optimal dan profesional dan dapat mengelola perpustakaan sekolah sesuai dengan peran, fungsi dan tujuannya 3. Adanya pengaruh yang signifikan terhadap pengelolaan yang dilakukan pengelola perpustakaan yang diakibatkan oleh suatu proses penyelengaraan kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan Bagi pengelola Perpustakaan Sekolah yang terstruktur dengan baik. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:64) bahwa: Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan barudidasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fata empiris yang diperolah melalui pengumpulan data. Jadi

23 107 hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik Nana Syaodih (2005 :305) mengatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau submasalah yang diteliti, dijabarkan dari landasan teori tetapi harus diuji kebenarannya. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Hipotesis umum : Terjadinya Pengaruh yang positif dan signifikan dari Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan terhadap pengelolaan Perpustakaan Sekolah di Kabupaten Indramayu yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan yang telah mengikuti Program Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTKPU) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2. Hipotesis Khusus a. Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan bagi Pengelola Perpustakaan sekolah yang telah diselenggarakan oleh BPPTKPU dirancang dengan konsep yang matang sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan, sehingga pelaksanaanya terstruktur sesuai dengan rancangan, dan adanya evaluasi (penilaian) kegiatan sebagai alat ukur keberhasilan kegiatan pelatihan.

24 108 b. Pengelolaan perpustakaan sekolah di Kabupaten Indramayu sangat berkembang, sehingga peran, fungsi, dan tujuan dari perpustakaan sekolah, dapat berjalan dengan baik. c. Kegaiatan Pelatihan Pemberdayaan Perpustakaan yang telah diselenggarakan BPPTKPU telah memengaruhi pengelolaan perpustakaan sekolah di Kabupaten Indramayu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan definisi terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksud untuk mengungkapkan tentang kontribusi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian kali ini yaitu di SMK Negeri 6 Bandung kelas X Jurusan Teknik Bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan Pendidikan

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini hanya memiliki satu variabel, yaitu implementasi ujian berbasis online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. DEFINISI OPERASIONAL 1.1. Analisis 1.. Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (008;59), analisis adalah: penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Nasution (009 : 3) mengemukakan bahwa Desain penelitian merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci