BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM"

Transkripsi

1 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem monitoring pemancar NEC dengan fitur sms alert meliputi dari mempersiapkan kebutuhan hardware meliputi router Mikrotik dan server Nagios. Masing-masing site terdapat pemancar NEC yang nanti dihubungan dengan jaringan Local Area Network (LAN) pada kantor transmisi Metro TV. Jaringan LAN tersebut kemudian di-routing menggunakan Mikrotik. Koneksi dari site daerah ke site pusat Jakarta menggunakan fasilitas VPN yang terpasang pada Mikrotik. Dengan menggunakan fasilitas VPN, maka pemancar di setiap daerah bisa dipantau dari Jakarta. Untuk lebih jelasnya mengenai koneksi jaringan untuk sistem monitoring ini bisa dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Koneksi jalur VPN dari kantor transmisi Jakarta dan Bandung

2 31 Pada Gambar 3.1 merupakan contoh koneksi jalur VPN pada kantor transmisi Jakarta dengan kantor transmisi Bandung. Jalur VPN tersebut menggunakan provider Telkom Speedy yang lebih terjaga karena menggunakan prinsip leased line. Site yang akan dipantau meliputi 7 kota besar di Indonesia yaitu Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Infrastruktur pada masing-masing kantor transmisi berbeda. Pada kantor transmisi cabang hanya terdapat pemancar NEC yang dikoneksikan dengan switch melalui kabel ethernet. Dari switch kemudian disambung ke Mikrotik untuk di-routing kan. Pada Gambar 3.2 merupakan infrastruktur pada kantor cabang Bandung. Untuk infrastruktur pada kantor cabang di 6 kota lainnya sama seperti infrastruktur pada kantor cabang Bandung. Gambar 3.2 Kondisi Infrasruktur di Kantor Cabang Bandung Pada setiap kantor cabang diberikan 1 komputer untuk melihat keadaan pemancar melalui aplikasi website yang disediakan oleh vendor NEC. Pada kantor pusat Jakarta, terdapat perbedaan infrastruktur. Infrastruktur ini berbeda dikarenakan di Jakarta memang dikhususkan untuk memonitoring pemancar di setiap daerah serta untuk mengirimkan notifikasi dalam bentuk SMS gateway. Pada Gambar 3.3 akan menjelaskan tentang infrastruktur pada kantor pusat Jakarta.

3 32 Gambar 3.3 Kondisi Infrasruktur di Kantor Pusat Jakarta Server monitoring digunakan untuk menjadi pool data dari setiap data pemancar yang dikirimkan ke kantor pusat Jakarta. Server monitoring ini terkoneksi dengan SMS gateway sehingga ketika sistem monitoring mendeteksi ada gangguan pada pemancar daerah maka langsung mengirim sms ke setiap user. Untuk PC monitoring berfungsi untuk melihat keadaan setiap pemancar di daerah namun hanya untuk monitoring saja Perencanaan kebutuhan hardware Pada sistem monitoring dan notifikasi ini diperlukan beberapa hardware guna mendukung sistem tersebut. Beberapa hardware yang diperlukan akan dijelaskan pada bagian berikut ini : 1. Server Server monitoring menggunakan sebuah notebook dengan spesifikasi : Intel Pentium Core i3, 2.0 GHz, RAM 4GB dan hardisk sebesar 160GB. Server ini nantinya juga terpasang sistem pelaporan otomatis menggunakan sistem aplikasi SMS gateway.

4 33 2. Router Untuk router pada kantor pusat Jakarta menggunakan jenis Mikrotik Cloud Router CCR1009-8G-1S-1S+. Router ini mempunyai RAM sebesar 2GB dan CPU 1,2 GHz sehingga bisa meng-handle trafik beserta rules yang ada dengan sangat mudah. Sedangkan untuk router pada kantor cabang di 6 kota besar hanya menggunakan Mikrotik RB750GL dengan 5 port ethernet dan RAM sebesar 64MB. 3. Kabel jaringan Koneksi jaringan yang digunakan dalam implementasi ini adalah kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) CAT-5 yang sering digunakan pada jaringan Local Area Network. 4. SMS gateway Dalam pengiriman SMS ke setiap user, menggunakan sebuah SMS gateway dengan modem Wavecom M1306B. Modem ini sering digunakan oleh operator pulsa karena kehandalannya dalam menangani proses sms Perencanaan kebutuhan software Dalam implementasi sistem ini diperlukan beberapa software guna mendukung berjalannya sistem dengan baik. Berikut software yang diperlukan dalam pembuatan sistem ini. 1. Linux Mint 13 Maya Sistem operasi ini akan berisikan aplikasi Nagios untuk sistem monitoringnya. Begitu juga untuk aplikasi Gammu yang digunakan sistem pelaporan sms notifikasinya. 2. Nagios Sistem monitoring yang digunakan adalah Nagios dengan versi dimana yang versi ini yang mudah didapat. Nagios juga free source dimana tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan aplikasi ini. Nagios juga kompatibel digunakan dalam sistem operasi Linux Mint.

5 34 3. Gammu Gammu merupakan salah satu aplikasi sms gateway yang free license sehingga bisa digunakan kapan saja dan bisa dikombinasikan dengan aplikasi yang lain Perancanaan kebutuhan jaringan monitoring Jaringan monitoring ini terdapat 2 perencanaan. Untuk perencanaan pertama digunakan untuk mengatur komunikasi data antar perangkat pemancar dengan operator daerah setempat atau jaringan LAN pada kantor cabang. Sedangkan untuk perancangan kedua merupakan komunikasi antar kantor cabang dengan kantor pusat Jakarta menggunakan Virtual Private Network (VPN). Perencanaan jaringan LAN di kantor cabang diperlukan guna memudahkan operator daerah dalam memantau perangkat di kantor cabang. Dalam perencanaan jaringan kebutuhan jaringan ini setiap kota diberikan subnet sebesar /28 dimana hanya ada 16 host yang bisa dipantau pada jaringan monitoring ini. Setiap kantor diberikan satu buah Mikrotik, satu switch dan diberi alamat gateway pada Mikrotik sebagai komunikasi antar perangkat dengan router sehingga data bisa dikirimkan menuju kantor pusat. Setiap pemancar di kota tersebut memiliki nomor IP yang berbeda-beda. Daftar IP pemancar pada setiap daerah dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini Tabel 3.1 Daftar IP pemancar masing-masing site Perangkat IP Address Gateway Pemancar NEC Bandung Pemancar NEC Palembang Pemancar NEC Semarang Pemancar NEC Surabaya Pemancar NEC Medan Pemancar NEC Yogyakarta Untuk perencanaan jaringan VPN antar kantor cabang dan kantor pusat hanya membutuhkan rancangan pada daftar IP pada masing-masing kantor cabang dengan kantor pusat. Dengan adanya VPN, informasi dari kantor cabang bisa langsung dikirim ke kantor pusat. Pada Tabel 3.2 merupakan daftar IP VPN pada masing-masing kantor di Metro TV

6 35 Tabel 3.2 Daftar IP VPN pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang Kota IP Address VPN Gateway Jakarta Bandung Palembang Medan Semarang Surabaya Yogyakarta Dengan adanya VPN pada kantor pusat dan kantor cabang maka komunikasi data untuk monitoring bisa dengan mudah dikirim dan diterima ke kantor pusat. Selain itu, dengan adanya VPN, user dari kantor pusat Jakarta dengan mudah memonitoring pemancar pada kantor cabang. 3.2 Sistem Kerja Di dalam sistem implementasi ini terdapat 2 sistem kerja yaitu sistem kerja untuk sistem monitoring dan sistem pelaporan otomatisnya menggunakan sms gateway Sistem kerja monitoring pemancar Pada sistem kerja monitoring pemancar dapat dijabarkan pada Gambar 3.4 yang berupa flowchart cara kerja monitoring pemancar tersebut. Sistem monitoring nya berlaku jika pemancar sudah tersambung dengan Nagios melalui jaringan VPN. Dalam Nagios terdapat softstate dan hardstate. Softstate merupakan keadaan dimana perangkat dalam peringatan pertama apabila terjadi suatu problem. Sedangkan hardstate merupakan kondisi terakhir dimana peringatan ini harus segera memberikan notifikasi kepada user.

7 36 Gambar 3.4 Diagram cara kerja monitoring Nagios

8 37 Nagios akan memonitoring tiap 1 menit sekali atau sesuai dengan konfigurasi dari user. Apabila dalam 1 menit selanjutnya, perangkat terdeteksi dalam keadaan trouble atau status nya tidak dapat diketahui maka Nagios akan memberikan status pada perangkat tersebut dalam softstate. Ketika dalam status softstate Nagios akan tetap memonitoring sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh user. Pada implementasi ini, untuk parameter powerout dan suhu, waktu cek normal adalah 2 menit. Sedangkan pada reflect, waktu cek normalnya adalah 1 menit. Pada parameter powerout apabila dalam waktu pengecekan normal Nagios mendeteksi adanya gangguan maka status parameter tersebut menjadi softstate. Waktu perubahan softstate ke hardstate dalam parameter poweout adalah 1 menit, apabila dalam waktu tersebut Nagios masih mendeteksi adanya gangguan maka status powerout menjadi hardstate dan mengirimkan SMS notifikasi gangguan. Sedangkan pada parameter reflect dan suhu, apabila dalam waktu normal Nagios mendeteksi paramater tersebut melewati atau kurang dari batas yang ditentukan maka Nagios langsung mengirimkan notifikasi SMS gangguan. Jika Nagios mendeteksi parameter tersebut masih dalam posisi bermasalah dan pada kondisi hardstate maka notifikasi akan tetap dikirim selama 15 menit hingga perangkat tersebut kembali normal. Konfigurasi ini terdapat dalam file bernama NEC.conf. Sistem Nagios ini memonitoring perangkat menggunakan infrastruktur VPN yang telah dirancang sebelumnya. Parameter threshold untuk masing-masing service yang akan dimonitoring harus ditetapkan terlebih dahulu. Untuk parameter threshold powerout, yang perlu diperhatikan adalah kenaikan power yang fluktuatif. Hal ini dikarenakan powerout pemancar bergantung terhadap visual yang ditampilkan, ketika visual gelap maka powerout menjad besar dan ketika visual terang maka powerout menjadi kecil. Pada siaran televisi tidak dapat diprediksi kapan visual tersebut bisa terang atau gelap. Oleh sebab itu, batas threshold ini harus ditetapkan sesuai dengan ketentuan Acceptance Test Data antara Metro TV dengan pihak NEC. Selain itu, batas threshold juga ditentukan melalui cara konsultasi dengan atasan divisi transmisi Metro TV. Untuk toleransi masing-masing threshold mempunyai ketentuan yang berbeda-beda. Powerout mempunyai batas atas sebesar 5 % dan batas bawah sebesar 10% dari nilai powerout yang ditentukan. Untuk

9 38 reflect mempunyai batas sebesar 4% dari powerout. Sedangkan suhu dibatasi sebesar 48 derajat celcius. Untuk lebih lengkapnya lihat pada Tabel 3.3 dibawah ini: Tabel 3.3 Threshold parameter pemancar Parameter Batas Status > watt warning Powerout < watt warning (20000watt) < watt critical Reflect > 800 watt (4% dari powerout) warning Suhu > 48 derajat celcius warning Setelah itu, pembuatan grafis guna melihat keadaan parameter dari pemancar. Grafis tersebut terdapat pada paket Nagios Graph. Nagios Graph merupakan salah satu paket yang disediakan oleh Nagios agar monitoring bisa dipantau secara grafis Sistem kerja notifikasi SMS gateway Sistem kerja notifikasi menggunakan SMS gateway ini menggunakan sebuah software yang disebut Gammu. Gammu ini diinstall pada sistem operasi Linux Mint yang sudah terpasang sistem monitoring Nagios sehingga bisa terkoneksi dalam satu server. Notifikasi SMS ini berjalan apabila Nagios mengirimkan sinyal perintah notifikasi ke Gammu untuk segera mengirimkan SMS kepada user yang telah ditentukan. Notifikasi SMS ini akan dikirim ketika posisi perangkat dalam posisi hardstate dan dikirim kembali selama 15 menit apabila perangkat belum normal. Apabila perangkat sudah kembali normal maka Nagios akan memberikan notifikasi kepada user bahwa perangkat sudah kembali normal dan Nagios akan bekerja seperti semula. Pada Gambar 3.5 menjelaskan mengenai diagram proses pengiriman notifikasi monitoring Nagios ke user. Notifikasi ini hanya mencakup jenis host, service yang digunakan, kondisi. info detail tentang perangkatnya dan tanggal-waktu perubahan status.

10 39 Gambar 3.5 Diagram proses notifikasi SMS Nagios SMS dikirim apabila terjadi perubahan status kondisi dari perangkat, status tersebut bisa dalam recovery, warning, unknown atau critical. Dalam waktu 15 menit, notifikasi akan dikirim kembali apabila perangkat dalam keadaan warning, unknown atau critical. SMS ini hanya dikirim kepada user yang membutuhkan informasi ini seperti manajer dan teknisi terkait.

11 Instalasi Sistem Dalam bagian instalasi ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, dimulai dari persiapan instalasi Nagios, perancangan konfigurasi Nagios, pemasangan aplikasi Gammu dan konfigurasi Gammu agar bisa terhubung dengan Nagios untuk mengirimkan SMS notifikasi. Sistem Nagios beserta Gammu SMS gateway diinstal pada sistem operasi Linux Mint 13 Maya. Berikut pembahasannya lebih lanjut Instalasi dan konfigurasi Nagios Nagios yang akan diinstal disini adalah Nagios Core versi yang sudah terdapat pada repository di Linux. Sebelum memasang sistem monitoring Nagios, pastikan juga sudah melakukan update dan instalasi software pendukung. Untuk lebih jelas mengenai instalasi dan konfigurasi Nagios, berikut pembahasannya : 1. Langkah pertama adalah memastikan Linux Mint 13 Maya sudah terinstal dengan baik pada komputer server. Konfigurasi IP address subnet mask dan gateway untuk server. IP address nya netmask dan gateway Dengan menggunakan Command Line Interface (CLI) ketikan sudo su (password) agar bisa masuk ke mode administrator. Setelah itu dengan mengetikan perintah apt-get update untuk meng-update paket yang sudah ada di Linux Mint. Untuk lebih jelasnya, lihat pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7. Gambar 3.6 Konfigurasi IP address, subnet dan gateway

12 41 Gambar 3.7 Proses update paket di Linux Mint 2. Setelah update selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi paket pendukung software Nagios seperti Apache2, PHP dan beberapa paket pendukung lainnya. Dengan mengetikan, apt-ge install apache2 mysql-server mysql-client php5 php5-mysql. Setelah selesai instalasi paket tersebut, langkah selanjutnya adalah mengetikan paket-paket lain seperti apt-get install buildessential libgd2-xpm libgd2-xpm-dev libapache2-mod-php5 libperl-dev libssldev apache2-utils tunggu hingga instalasi selesai. Install lagi paket selanjutnya dengan mengetikan apt-get install build-essential php5 openssl php5-gd. Untuk lebih jelasnya, lihat pada Gambar 3.8, Gambar 3.9 dan Gambar Gambar 3.8 Proses instalasi paket Apache, mysql dan php5 Gambar 3.9 Proses instalasi build essential, libgd2 dan apache utils Gambar 3.10 Proses instalasi openssl

13 42 3. Setelah itu menambahkan username, password dan grup agar nagios bisa terinstall dengan baik seperti pada Gambar Gambar 3.11 Penambahan username, password dan grup 4. Download Nagios melalui CLI seperti perintah pada Gambar 3.12 dibawah ini. Setelah itu menunggu hingga proses download selesai. Gambar 3.12 Proses download Nagios dari website 5. Setelah selesai proses download selesai, lalu download plugins untuk Nagiosnya seperti pada Gambar Gambar 3.13 Proses download plugins Nagios

14 43 6. Exctract file Nagios yang telah di-download dengan mengetikan tar xzvf nagios tar.gz seperti pada Gambar 3.14 dan masuk ke dalam folder dengan mengetikan cd nagios-4.0.8/ seperti pada Gambar Gambar 3.14 Extract Nagios ke dalam sebuah folder Gambar 3.15 Perintah untuk masuk folder Nagios 7. Setelah masuk folder lalu langkah selanjutnya adalah mengetikan perintah sudo./configure with-command-group=nagcmd seperti pada Gambar Dengan memberikan perintah sudo make all lalu mengetikan sudo make install seperti pada Gambar Gambar 3.16 Perintah configure instalasi Nagios Gambar 3.17 Proses instalasi Nagios

15 44 9. Dengan memasukan script Nagios beserta aplikasi web service Apache dan beberapa service lainnya agar bisa berjalan secara otomatis pada service di Linux Mint seperti Gambar 3.18 Gambar 3.18 Konfigurasi script serta service Nagios 10. Selanjutnya adalah mengubah hak akses beberapa file di dalam Nagios dan mensetting kembali password untuk Nagios. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar Gambar 3.19 Setting hak akses dan configure password Nagios 11. Setelah selesai, selanjutnya adalah memasang instalasi beberapa plugins pendukung Nagios. Cara memasang instalasi ini adalah dengan mengetikan cd nagios-plugins dan compile dengan menggunakan sudo make. Untuk lebih lengkapnya, lihat pada Gambar 3.20 dibawah ini.

16 45 Gambar 3.20 Proses instalasi Nagios plugin 12. Lanjutkan dengan mengetikan sudo make install seperti pada Gambar 3.21 lalu tambahkan dengan mengetikan a2enmod rewrite dan a2enmod cgi seperti pada Gambar Gambar 3.21 Perintah sudo make install Gambar 3.22 Proses enable beberapa modul 13. Langkah terakhir adalah inisialisasi ulang file konfigurasi Nagios dengan cara mengetikan /usr/local/nagios/bin/nagios v /usr/local/nagios/etc/nagios.cfg maka akan muncul seperti Gambar 3.23.

17 46 Gambar 3.23 Proses inisialisasi file Nagios 14. Selanjutnya, instalasi Nagios Graph, Nagios Graph dapat di download melalui CLI dengan mengetikan tar -xzf nagiosgraph tar.gz. Setelah itu download paket yang lain, ketikan apt-get install lirrds-perl libgd-gd2-perl. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.24 dan Gambar Gambar 3.24 Proses download Nagios Graph

18 47 Gambar 3.25 Paket tambahan Nagios Graph Instalasi dan konfigurasi SMS gateway Langkah selanjutnya adalah instalasi dan konfigurasi SMS gateway. SMS gateway yang dipakai disini adalah Gammu SMS gateway. Sebelum melakukan konfigurasi, download terlebih dulu aplikasi Gammu SMS gateway. Pastikan modem yang akan digunakan juga kompatibel dengan aplikasi Gammu SMS gateway. Daftar modem SMS yang kompatibel dapat dilihat pada website Gammu. Selanjutnya dimulai dengan proses instalasi Gammu SMS gateway, berikut penjelasannya : 1. Pertama, masuk ke dalam mode CLI lalu dengan mengetikan sudo su dan jangan lupa memasukan passowrd. Selanjutnya mengetikan apt-get install gammu gammu-smsd seperti pada Gambar 3.26 dibawah ini. Gambar 3.26 Proses download Gammu

19 48 Setelah proses instalasi dan pemasangan aplikasi telah selesai. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi sistem monitoring Nagios, Nagios Graph beserta dengan SMS gateway menggunakan Gammu.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan. Processor : Intel pentium 4.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan. Processor : Intel pentium 4. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk mengimplementasikan Nagios dan MRTG agar Network Monitoring system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan membahas tentang implementasi dan evaluasi sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan membahas tentang implementasi dan evaluasi sebagai BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan membahas tentang implementasi dan evaluasi sebagai langkah-langkah dari pemecahan masalah yang dihadapi pada sistem monitoring. NMS Nagios yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS ` 2012 Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS PENYELENGGARAAN CBT (LINUX, MIKROTIK, SERVER, WORKSTATION, NETWORKING, UTILITIES, ENVIRONMENT)

Lebih terperinci

LAMPIRAN Gambar Pemberitahuan proses instalasi

LAMPIRAN Gambar Pemberitahuan proses instalasi LAMPIRAN Berikut akan dijelaskan langkah langkah dalam pemasangan web server pada modul Cubieboard2. 1. Pastikan modul Cubieboard2 sudah terhubung dengan koneksi internet. 2. Pada terminal, ketik perintah

Lebih terperinci

3. Lalu buat user nagios beserta paswordnya m nagios nagios

3. Lalu buat user nagios beserta paswordnya m nagios nagios 1 Instalasi Network Monitoring System Nagios di Centos 6 1. Pertama installkan packet yang diperlukan untuk memakai nagios supaya bisa dipakai untuk memonitoring jaringan. Apache PHP GCC Compiler GD development

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan sistem network monitoring ini dibutuhkan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada tahap ini akan menjelaskan proses implementasi dan pengujian terhadap sistem Cloud Computing yang akan dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

Panduan Cara Menggunakan Server VPS

Panduan Cara Menggunakan Server VPS Panduan Cara Menggunakan Server VPS [Document subtitle] Rizki Rinaldi [Course title] DESKRIPSI Nama Tutorial : Panduan Cara Menggunakan Server VPS Tujuan Tutorial : Memberikan panduan langkah demi langkah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) Processor family: Intel Core i3 processor

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) Processor family: Intel Core i3 processor BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 CPU HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) System Processor family: Intel Core i3 processor Processor: Intel Core i3-3240 with Intel HD Graphics 2500

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Server merupakan kebutuhan utama bagi hampir setiap perusahaan maupun untuk para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server merupakan sebuah mesin yang terhubung ke

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN SISTEM. Analisis sistem dari aplikasi ini terdiri dari : 3. Kebutuhan Pengembangan Aplikasi

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN SISTEM. Analisis sistem dari aplikasi ini terdiri dari : 3. Kebutuhan Pengembangan Aplikasi BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Analisis sistem dari aplikasi ini terdiri dari : 1. Analisis Proses Bisnis 2. Kebutuhan Aplikasi 3. Kebutuhan Pengembangan Aplikasi 4.1.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengumpulan Kebutuhan Sistem jaringan diskless memang terdengar asing oleh sebagian orang karena sistem jarigan ini memang tergolong baru di dunia teknologi. Di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. 4.1 Instalasi dan Penggunaan VMware Workstation 11

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. 4.1 Instalasi dan Penggunaan VMware Workstation 11 BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses membuat dan menampilkan gambar-gambar hasil yang telah dikerjakan. 4.1 Instalasi dan Penggunaan VMware Workstation 11 Tahap Instalasi VMware

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan dalam pembuatan proyek akhir Implementasi load balancer dan fail over pada email server. Berikut adalah analisis

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain : VPN (Virtual Private Network) Yang dimaksud dengan VPN atau Virtual Private Network adalah suatu jaringan private yang mempergunakan sarana jaringan komunikasi publik (dalam hal ini Internet) dengan memakai

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah jaringan di-design untuk memenuhi kebutuhan internalnya sesuai dengan fungsi pengelolaan jaringan tersebut. Saat skala jaringan telah membesar dan mencakup suatu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Materi I Monitoring Jaringan Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Monitoring performance dari jaringan Mengetahui status (up/down) service dari host yang kita monitor secara realtime dengan system alert/alarm

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan

Lebih terperinci

INSTALASI WEB SERVER PADA LINUX Oleh Dwi Kurnivan Setiono

INSTALASI WEB SERVER PADA LINUX Oleh Dwi Kurnivan Setiono INSTALASI WEB SERVER PADA LINUX Oleh Dwi Kurnivan Setiono - 04113065 Diasumsikan komputer telah terinstall sistem operasi debian atau turunannya. Untuk membuat suatu web server pada dasarnya aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

Membuat Web Server di Linux

Membuat Web Server di Linux Membuat Web Server di Linux 12.02 Susan M Web Server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast.

BAB III PERANCANGAN. Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast. BAB III PERANCANGAN Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast. 3.1. Server Shoutcast Arsitektur perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast digambarkan

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN APLIKASI SISTEM

BAB III RANCANGAN APLIKASI SISTEM BAB III RANCANGAN APLIKASI SISTEM Pada rancangan Aplikasi untuk menaikkan transmite power level modem VSAT dengan menggunakan SMS (short Message Service) dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Perangkat

Lebih terperinci

IP Subnetting dan Routing (1)

IP Subnetting dan Routing (1) IP Subnetting dan Routing (1) 1. Tujuan - Memahami prinsip subnetting - Memahami prinsip routing statis 2. Alat Percobaan PC Router dengan 2 NIC 6 unit PC Workstation 6 unit PC Server 1 unit Hub / Switch

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada Cisnet RT/RW Net saat ini terkoneksi dengan tiga

Lebih terperinci

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik Page 1 Modul 1 Pengenalan Mikrotik Router Konfigurasi Dasar Mikrotik Pengenalan Mikrotik Router Router adalah Hardware Jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan [ OSI Layer 3

Lebih terperinci

b. Perancangan Sistem

b. Perancangan Sistem BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1 Langkah Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model waterfall. Metode waterfall merupakan proses pengembangan rekayasa perangkat lunak, di mana proses pengembangannya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET

BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET 34 BAB IV PELAKSANAAN PEMASANGAN DATA INTERNET 4.1 Perancangan 4.1.1 Diagram Diagram merupakan ringkasan dengan menggunakan sedikit garis-garis, symbolsymbol atau lambang-lambang yang menggambarkan struktur

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

Dony Ramansyah. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.Com

Dony Ramansyah. Lisensi Dokumen:  Copyright IlmuKomputer.Com Monitoring Server dengan Zabbix ver 1.4 Dony Ramansyah dony_im2@yahoo.co.id http://www.geocities.com/dony_im2/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB IV KONFIGURASI DAN PENGUJIAN Penempatan dan Pemasangan Switch & Router

BAB IV KONFIGURASI DAN PENGUJIAN Penempatan dan Pemasangan Switch & Router BAB IV KONFIGURASI DAN PENGUJIAN 4.1 Penempatan Perangkat Keras Perangkat keras jaringan seperti Router, Switch, Komputer yang baik berdasarkan perancangan yang sudah dilakukan berpengaruh untuk keefektifan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Ulang Jaringan Komputer Setelah ditentukannya solusi masalah yakni dengan menambah akses point dan menambah kabel utp untuk 2 PC baru diruangan operasional, maka

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless

SWITCH ACCESS POINT WEB SERVER. dan DATABASE SERVER KOMPUTER KASIR PERANGKAT ANDROID. = Koneksi menggunakan kabel. = Koneksi menggunakan wireless BAB 3 Perancangan sistem 3.1 Diagram blok perancangan sistem WEB SERVER dan DATABASE SERVER SWITCH KOMPUTER KASIR ACCESS POINT PERANGKAT ANDROID Gambar 3.1. Blok diagram sistem = Koneksi menggunakan kabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan layanan jaringan semakin banyak, dikarenakan mempermudah pekerjaan yang dilakukan antar tiap pengguna device. Tiap pengguna device dapat berbagi data, mengirim

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Fax Server, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan implementasi terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Hasil Karya dan Implementasi Proses implementasi failover jaringan dua ISP dilakukan menggunakan tiga buah router mikrotik series (RB951Ui-2Hnd). Router satu sebagai sumber

Lebih terperinci

Membangun Webserver. Dengan menggunakan freeradius pengelolaan login user berbasis web dan dapat menangani sampai ribuan client dari banyak AP

Membangun Webserver. Dengan menggunakan freeradius pengelolaan login user berbasis web dan dapat menangani sampai ribuan client dari banyak AP Dalam mengelola keamanan Jaringan wireless bisa diterapkan mekanisme login akses client secara terpusat menggunakan FreeRadius server (open source) atau Mikrotik UserManager (Licensed Level 6) Dengan menggunakan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB. STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX IAN SQUEEZE KODE MODUL -001-002 NAMA MODUL DASAR-DASAR JARINGAN SISTEM OPERASI Rev. 1-51 URAIAN UNIT Tujuan Belajar Setelah mempelajari modul unit ini, diharapkan peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Karya Dan Implementasi Proses Implementasi Private Cloud dilakukan setelah satu server dan satu wireless router selesai di konfigurasi. Sistem operasi yang di gunakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA MAKALAH VLAN Dengan Perangkat Jaringan Mikrotik Makalah ini Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer Oleh : LUDY HERDINA YAHMAN (14111023) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISA DAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISA DAN IMPLEMENTASI 3.1 Analisa Kebutuhan Pada implementasi konferensi suara menggunakan RAT (Robust Audio Tool) pada jaringan ad-hoc memerlukan beberapa kebutuhan. Diantaranya kebutuhan pada

Lebih terperinci

MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4

MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4 PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4 TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang dual stack 2. Mengenalkan pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sesuatu supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut : 5.1 Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

RIP dan Static Routing

RIP dan Static Routing MODUL PRAKTIKUM RIP dan Static Routing A. Uraian Materi A.1 Komponen-komponen dari Router 1. CPU (Central Processing Unit) Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR PROGRAM KHUSUS KARTASURA BERBASIS MOBILE

SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR PROGRAM KHUSUS KARTASURA BERBASIS MOBILE SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR PROGRAM KHUSUS KARTASURA BERBASIS MOBILE Disusun oleh : Anik Septianingsih L200080098 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 44 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dibahas tentang perancangan sistem keamanan yang akan dibuat. Secara garis besar sistem pengamanan yang dibuat terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA UJI COBA PROGRAM. Untuk melihat cara kerja sistem dari sisi aplikasi yang dibuat agar dapat

BAB IV ANALISA UJI COBA PROGRAM. Untuk melihat cara kerja sistem dari sisi aplikasi yang dibuat agar dapat BAB IV ANALISA UJI COBA PROGRAM Untuk melihat cara kerja sistem dari sisi aplikasi yang dibuat agar dapat mengontrol modem CDM 570 L. Dibutuhkan beberapa serangkaian uji coba dari mulai Handphone sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Sistem Sistem ini terdiri dari komputer server (dalam hal ini Raspberry berfungsi sebagai server) yang terhubung dengan webcam di mana setiap saat komputer server

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Hasil Karya/Implementasi A. Tahapan Pembuatan Cacti 1. Langkah pertama membuat Cacti 2. Siapkan komputer yang sudah terinstal Opersi Sisitem Ubuntu 3. Setting IP ubuntu Gambar

Lebih terperinci

Tunnel dan Virtual Private Network

Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk meng enkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain. Dimana titik dibelakang

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan memaparkan bagaimana source kernel linux dibangun hingga menjadi sebuah paket binary kernel linux yang berkstensi.deb yang optimal serta membangun jaringan LTSP

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DAN IP TABLES BERBASIS LINUX DI LAB POLITEKNIK TELKOM

IMPLEMENTASI PENGAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DAN IP TABLES BERBASIS LINUX DI LAB POLITEKNIK TELKOM IMPLEMENTASI PENGAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DAN IP TABLES BERBASIS LINUX DI LAB POLITEKNIK TELKOM Lukman Budi Prasetio lukman.horaiy@gmail.com Henry Rossi Andrian Henry.andrian@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

Instalasi dan Konfigurasi Jaringan menggunakan Ubuntu Server LTS

Instalasi dan Konfigurasi Jaringan menggunakan Ubuntu Server LTS Instalasi dan Konfigurasi Jaringan menggunakan Ubuntu Server 12.04 LTS Lafnidita Farosanti (11650048) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING AODV PADA JARINGAN AD-HOC. Pada perangkat keras akan di jelaskan mengenai alat yang digunakan pada

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING AODV PADA JARINGAN AD-HOC. Pada perangkat keras akan di jelaskan mengenai alat yang digunakan pada BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING AODV PADA JARINGAN AD-HOC 3.1 Analisis Kebutuhan Pada Implementasi Protokol Routing Ad-hoc On-Deman Distance Vector (AODV) pada jaringan Ad-hoc memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium-Informatika menyediakan fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar mahasiswa. Laboratorium-Informatika memiliki beberapa macam perangkat jaringan yang

Lebih terperinci