Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar dan klasifikasi modal (BUKU)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar dan klasifikasi modal (BUKU)"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN (STUDI PADA BANK YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ). Wa Ode Almiati Manempa, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan (studi pada Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ), 2) Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan klasifikasi modal. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumntasi dengan sumber data sekunder. Populasi dalam peneliti ini adalah 41 bank dengan sampel sebanyak 26 bank. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis rasio (pendekatan Time Series dan Cross Sectional Approach) dan teknik analisis MANOVA. ` Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1) perbandingan kinerja keuangan bank yang listed dibursa efek indonesia tahun berdasarkan pendekatan time series dan Cross Sectional Approach memiliki kinerja keuangan yang baik, 2) Perbedaan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal adalah a) Rasio Likuiditas menunjukan bahwa: 1) ada perbedaan kinerja CR antara BUKU 2) tidak ada perbedaan kinerja CR, BR, LDR, dan LAR antar BUKU, b) Rasio Aktivitas menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kinerja FATO antar BUKU. c) Rasio Solvabilitas menunjukan 1) tidak ada perbedaan kinerja DAR dan PR antar BUKU, b) ada perbedaan kinerja TIE, DER, LtDER, Ca, CAR antara BUKU dan tidak ada perbedaan kinerja TIE, DER, LtDER, Ca, CAR antara BUKU, d) Rasio Profitabilitas menunjukan bahwa a) ada perbedaan kinerja NPM, ROE, BOPO, BEP antara BUKU dan tidak ada perbedaan kinerja NPM, ROE, BOPO, BEP antara BUKU, e) Rasio Pasar menunjukan bahwa a) tidak ada perbedaan kinerja PER antar BUKU, b) ada perbedaan kinerja Q antara BUKU dan tidak ada perbedaan kinerja Q antara BUKU. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar dan klasifikasi modal (BUKU) 1

2 PENDAHULUAN Otoritas Jasa Keuangan mulai berbenah untuk menata kembali perekonomian terutama di industri perbankan, beberapa kebijaksanaan dikeluarkan diantaranya tentang kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti bank yang harus dimiliki oleh suatu bank umum. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha Dan Jaringan Kantor berdasarkan modal inti bank dijelaskan bahwa 1) arah perkembangan ekonomi global yang mengakibatkan semakin menyatunya ekonomi nasional dengan ekonomi regional dan internasional merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus di manfaatkan dan di- antisipasi agar dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian nasional, 2) seiring dengan rencana integrasi sektor keuangan ASEAN pada tahun 2020 yang memungkinkan bank-bank dengan kualifikasi tertentu (Qualified ASEAN Banks) bebas beroperasi di kawasan ASEAN, perbankan nasional perlu meningkatkan ketahanan, daya saing, dan efisiensi, 3) perkembangan ekonomi global akan berdampak pada semakin kompleksnya Kegiatan Usaha dan kebutuhan Pembukaan Jaringan Kantor Bank. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan penguatan modal Bank untuk mengantisipasi risiko yang ditimbulkan oleh kompleksitas Kegiatan Usaha dan agar Pembukaan Jaringan Kantor tidak menggunakan dana yang dihimpun dari masyarakat. 4) untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing, dalam melakukan Kegiatan Usaha dan Pembukaan Jaringan Kantor Bank perlu mengedepankan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi. Penguatan dan daya saing perbankan, perlu diikuti dengan peningkatan peran Bank sebagai lembaga intermediasi, khususnya untuk usaha produktif termasuk untuk pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil Menengah), sehingga industri perbankan nasional berperan aktif bagi kemajuan perekonomian nasional. Perbankan, khususnya Bank umum merupakan inti sistem keuangan setiap negara. Bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana dari pihak yang berlebihan dana untuk kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke- masyarakat yang kekurangan dana dalam jangka waktu tertentu. Fungsi bank adalah untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam dalam bentuk simpanan. Hal ini sangat menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan. Kehadiran dan fungsi perbankan di Indonesia baik untuk masyarakat, industri besar, menengah atau bawah mempunyai peranan dan pengaruh yang sangat signifikan. Hal ini terjadi karena kebutuhan akan bank baik untuk penguatan modal atau penyimpanan uang oleh masyarakat sudah biasa terjadi. Sistem perbankan yang sehat dinilai dari kinerja keuangan bank yang baik. Kinerja keuangan bank yang sehat dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat begitu pula sebaliknya, penurunan kinerja keuangan bank dapat menurunkan kepercayaan masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan dapat menilai kinerjanya yaitu menganalisis laporan keuangan. Tujuannya untuk mengetahui keadaan dan perkembangan kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Dengan menganalisis laporan keuangan dari perusahaan dapat diketahui perkembangan usaha yang dicapai di waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan. Dengan demikian, dapat diketahui kekuatan-kelemahan kinerja keuangan perusahaan. Hasil analisis dapat digunakan oleh pemilik atau manajer perusahaan untuk perbaikan rencana dan kebijakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat berarti dalam aktivitas ekonomi dipasar modal, terutama dalam menilai kondisi perusahaan publik. Perusahaan publik adalah perusahaan yang terdaftar disuatu bursa efek yang memiliki kewajiban menyampaikan laporan keuangan secara berkala pada publik. Investor menginvestasikan dana di pasar modal dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh calon investor untuk menentukan investasi saham. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu indikator yang di pergunakan oleh investor untuk menilai suatu perusahaan. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan, maka semakin tinggi pula return yang akan di dapatkan oleh investor. Investor akan berusaha mencari perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang terbaik dan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut dengan jalan membeli saham-sahamnya (Mahendra dkk, 2012). 2

3 Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan berskala besar maupun kecil, ataupun perusahaan bersifat profit maupun non profit mempunyai perhatian yang sangat besar dibidang keuangan. Perkembangan dunia usaha yang semakin maju menimbulkan persaingan antara perusahaan pun semakin ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Begitu pula, kondisi perekonomian yang tidak menentu meyebabkan banyak perusahaan yang mengalami penurunan. Oleh katena itu agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang maka perusahaan harus mencermati kondisi kinerja keuangannya. Ekonom Indonesia Green Investment Corpotations (IGICo) Advisory Martin Panggabean mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan ekspektasi kinerja perbankan menurun diantaranya, 1) Risiko Keredit Bermasalah, penyebab utamanya adalah kondisi ekonomi buruk menyebabkan risiko kredit meningkat. Risiko ini akan sangat berimbas pada bank kecil, dimana biaya kredit macet dan biaya pencadangan kredit dapat menekan profitabilitas, 2) Mark to Market, pelemahan nilai tukar rupiah menjadi faktor penting terhadap profitabilitas perbankan, karena kurs akan menentukan harga portfolio aset perbankan. Banyak bank memiliki portfolio SUN dan obligasi baik pemerintah maupun korporasi sehingga imbas dari pelemahan rupiah, harga aset dapat turun dan terefleksi pada nilai mark to market SUN dan obligasi. Dampak pelemahan kurs berkorelasi positif dengan jatuhnya harga saham dan obligasi, 3) Risiko Likuiditas, kekurangan likuiditas banyak bank sudah menaikan suku bunga deposito yang artinya terjadi peningkatan cost of fund. Peningkatan ini akan semakin mengurangi marjin perbankan karena volume kredit mengecil dan suku bunga kredit tidak dapat terlalu tinggi, namun disisi lain bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat. Aspek likuiditas lainnya adalah banyak bank yang sudah tidak kuat mengejar bunga DPK tinggi, sementara dengan bunga yang tinggi belum tentu dapat menambah deposan (Sandy K.F, 2015) Hal tersebut menggambarkan bahwa faktor utama kinerja perbankan menurun disebabkan kondisi ekonomi buruk yang berdampak pada biaya kredit macet dan biaya pencadangan kredit dapat menekan profitabilitas bank-bank kecil. Faktor penting lainnya pelemahan nilai tukar rupiah juga menentukan harga portfolio aset perbankan yang berdampak pada jatuhnya harga saham dan obligasi. Selain itu, kurangnya likuiditas mempengaruhi banyak bank yang menaikan suku bunga deposito, hal ini berdampak pada banyaknya bank tidak kuat mengejar bunga bank DPK yang meningkat. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja keuangan maka perlu menekan rasio kredit bermasalah (Rasio NPL) agar tidak meningkat, memperkuat kurs dan meningkatkan likuiditas. Bila pelemahan nilai tukar rupiah, kurangnya nilai likuiditas sebagai dampak kondisi ekonomi yang memburuk, maka hal tersebut sangat berimplikasi pada terjadinya fluktuasi atau naik turunnya rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun atau dari periode ke periode tertentu. Oleh karena itu, untuk mengetahui dengan tepat kondisi kinerja perusahaan maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan yang tepat. Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan diindonesia harus mengacu pada standar akuntansi (SAK). Standar akuntansi tersebut disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Disamping itu, laporan keuangan harus memenuhi pula aturan perpajakan dan aturan lainnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas mengenai perbandingan kinerja keuangan perusahaan, maka rumusan masalah utama dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana perbandingan kinerja keuangan (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Rumusan masalah diatas dapat diuraikan sebagai berikut : a) Bagaimana perbandingan rasio likuiditas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? b) Bagaimana perbandingan rasio solvabilitas/leverage (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? c) Bagaimana perbandingan rasio aktifitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? 3

4 d) Bagaimana perbandingan rasio profitabilitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? e) Bagaimana perbandingan rasio pasar (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? 2) Apakah ada perbedaan kinerja keuangan (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. Rumusan masalah diatas dapat diuraikan sebagai berikut : a) Apakah ada perbedaan rasio likuiditas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? b) Apakah ada perbedaan rasio solvabilitas/leverage (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? c) Apakah ada perbedaan rasio aktifitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? d) Apakah ada perbedaan rasio profitabilitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? e) Apakah ada perbedaan rasio pasar (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Tujuan utama diatas dapat diuraikan sebagai berikut : a) Untuk mengetahui perbandingan rasio likuiditas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? b) Untuk mengetahui perbandingan rasio solvabilitas/leverage perusahaan perbankan yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ? c) Untuk mengetahui perbandinganrasio aktifitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? d) Untuk mengetahui perbandingan rasio profitabilitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? e) Untuk mengetahui perbandingan rasio pasar (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun )? 2) Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. Tujuan utama diatas dapat diuraikan sebagai berikut : a) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rasio likuiditas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. b) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rasio solvabilitas/leverage (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. c) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rasio aktifitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. d) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rasio profitabelitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. e) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rasio pasar (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? Manfaaat Penelitian 1) Manfaat Bagi Investor, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal terhadap kinerja bank 2) Manfaat bagi perusahaan, Hasil penelitian diharapkan akan menjadi bahan masukan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan yang dianggap perlu, guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 4

5 3) Manfaat bagi pembaca atau peneliti, Sebagai bahan referensi bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya dan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pembaca serta dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah ilmu keuangan. KAJIAN PUSTAKA Analisis perbandingan adalah analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal untuk mendapatkan informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan dengan cara membandingkan laporan keuangan antar dua periode atau lebih baik dalam rupiah atau dalam unit. (Harahap, 2008;227 & Kurniawanbudi, 2013). Dengan demikian, analisis perbandingan adalah suatu analisis laporan keuangan yang penyajiannya secara horizontal dan perbandingan antar satu informasi data dengan data lainnya dalam rupiah atau unit antara dua periode atau lebih. Dengan kata lain analisis perbandingan digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan melalui laporan keuangan antara dua periode atau lebih. Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut Sucipto (2003) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan menurut IAI (2007) Kinerja Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang diwujudkan dalam aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan, baik meliputi produksi, pemasaran-pemasaran hasil penjualan. Semua transaksi yang dilakukan dicatat dalam laporan keuangan. Laporan keuangan kemudian diolah dan dianalisis sehingga memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, baik yang sedang berjalan maupun pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Menurut Sawir (2005:2) bahwa kondisi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui rasio atau indeks, yang menghubungkan data keuangan yang satu dengan lainnya. Salah satu cara yang digunakan dalam analisis rasio keuangan diperoleh melalui perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan dengan yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Cara lainnya dengan membuat perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis. Rasio keuangan tersebut adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Rasio Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio), Cash Turnover (Perputaran Kas), Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio, Load to Asset Ratio, Banking Ratio. Semakin tinggi rasio, maka tingkat likuiditas bank semakin rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk pembiayaan kredit semakin kecil. Christine, 2012:167) & (Hanafi M.M, 2008:36) Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Pengukuran rasio aktivitas terdiri dari Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over), 2) Fixed Assets Turn Over, 3) Perputaran Total Aktiva (Total AssetsTurn Over). Christine, 2012:167) & (Hanafi M.M, 2008:36) Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini menunjukkan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Pengukuran rasio aktivitas terdiri dari Net Profit Margin, 2) Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment/ ROI), 3) Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity/ ROE), 4) Rasio Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), 5) BEP (Rasio Daya Laba Besar). Christine, 2012:167) & (Hanafi M.M, 2008:36) Rasio Solvabilitas atau Leverage merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Pengukuran rasio solvabilitas terdiri dari Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Assets Ratio), Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio), Long-Term Debt To Equity Ratio (LTDtER), Times Interest Earned, Primary Ratio, Capital Ratio, dan Capital Adequancy Ratio. Christine, 2012:167) & (Hanafi M.M, 2008:36) 5

6 Market ratio merupakan rasio yang meningkatkan harga saham perusahaan dengan labanya dan dengan nilai buku perusahaan, terdiri dari Price Earning Ratio, Q tobin, Divident yield. Hanafi M.M, 2008:36 & Margaret F, 2014;12 Perbandingan rasio keuangan diatas dapat diukur berdasarkan pendekatan runtut waktu (time series) dan lintas seksi (cross sectional). Pendekatan runtut waktu (time series) yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-asio financial perusahaan dari satu periode keperiode lainnya sedangkan pendekatan lintas seksi (cross sectional) yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. Selain itu, perbandingan rasio keuangan diatas dapat pula diukur berdasarkan klasifikasi modal. klasifikasi modal adalah pengelompokan modal inti bank berdasarkan klasifikasi usaha. Taswan (2010: 213) menjelaskan keberlangsungan hidup suatu bank sangat tergantung dari kecukupan modal yang dapat menggerakkan operasional bank. Pengertian modal yang cukup atau sehat masih menjadi perdebatan antara praktisi dengan regulator. Perbedaan pandangan tersebnt disebabkan oleh perbedaan kepentingan. Setiap bank mempunyai karakteristik leverage dan tingkat insolvency (ketidak mampuan bayar utang) yang berbeda sehingga setiap bank bisa memiliki modal yang berbeda dengan bank lain. Namun otoritas pengawas bank (Bank Sentral) lebih melihat pada kemanpuan bank melindungi dana masyarakat, sebaran risiko dan kepentingan makro terkait stabilitas sistem keuangan/ perbankan. perbedaan pandangan tersebut kemudian disepakati oleh lembaga perbankan internasional yang dituangkan dalam Basel Accord II yang mempertimbangkan risiko pasar, risiko kredit dan risiko lainnya dalam penentuan kecukupan modal. Beberapa teori permodalan bank memang memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan manajernen bank, namun di sisi lain bank sebagai lembaga yang tunduk pada regulasi harus tetap mernperhatikan kecukupan modal dalam perspektif regulator. Misalnya secara konseptual bahwa pemilikan modal bank yang terlalu besar dipandang tidak efisien, namun modal besar akan mengarahkan pemegang saham bertindak hati-hati (prudent) dalam mengelola bank sebaliknya modai yang terlalu kecil akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut dan berpotensi menimbulkan moral hazard. Oleh karena itu standar kecukupan modal diperlukan agar dapat menjamin keunikan pelayanan bank, melindungi bank dari kegagalan (risiko) serta menjamin keberlanjutan bank. Peraturan OJK No. 6 tahun 2016 pasal 3 (1) di jelaskan bahwa berdasarkan Modal Inti yang dimiliki, Bank dikelompokkan menjadi 4 BUKU (Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha), yaitu 1) BUKU 1 adalah Bank dengan Modal Inti sampai dengan kurang dari Rp ,00 (satu triliun rupiah); 2) BUKU 2 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp ,00 (satu triliun rupiah) sampai dengan kurang dari Rp ,00 (lima triliun rupiah); 3) BUKU 3 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp ,00 (lima triliun rupiah) sampai dengan kurang dari Rp ,00 (tiga puluh triliun rupiah); dan 4) BUKU 4 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp ,00 (tiga puluh triliun rupiah). Kerangka Konsep KINERJA KEUANGAN BANK RASIO LIQUIDITAS RASIO AKTIVITAS RASIO SOLVABILITAS RASIO PROFITABILI RASIO PASAR BUKU I BUKU II BUKU III BUKU IV 6

7 BANK UMUM BERDASARKAN KLASIFIKASI USAHA HASIL Hipotesis Penelitian Ada perbedaan kinerja keuangan (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. Hipotesa utama diatas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan rasio likuiditas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. 2. Ada perbedaan rasio solvabilitas/leverage (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. 3. Ada perbedaan rasio aktifitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. 4. Ada perbedaan rasio profitabelitas (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal. 5. Ada perbedaan rasio pasar (studi pada bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ) berdasarkan klasifikasi modal? METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi dengan sumber data sekunder. Populasi sebanyak 41 bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia dan sampel sebanyak 26 bank. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono (2011:126). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah MANOVA. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Statistik Deskriptif a. Rasio Likuiditas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil Analisis Runtut Waktu (Time Series) tentang rasio likuiditas tahun menunjukan bahwa ada 6 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada kategori sangat baik, yakni BMRI, BBCA, BBNI, BNBA, BBKP, BEKS dan 20 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada kategori baik, yakni BBRI, BNGA, BDMN, PNBN, BNLI, BBTN, BBNP, BTPN, NISP, MEGA, BCIC, BVIC, SDRA, BJBR, BJTM, BKSW, BNII, INPC, BACA dan MAYA. b. Rasio Aktivitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil Analisis Runtut Waktu (Time Series) rasio aktivitas tahun menunjukan bahwa ada 1 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada kategori sangat baik, yakni BBNI, 23 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada kategori baik, yakni BMRI, BBRI, BBCA, BNGA, BDMN, PNBN, BNLI, BNBA, BBTN, BBKP, BBNP, BTPN, NISP, MEGA, BVIC, SDRA, BEKS, BJBR, BJTM, BNII, INPC, BACA dan MAYA dan 2 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada kategori kurang baik, yakni BCIC dan BKSW. c. Rasio Solvabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil Analisis Runtut Waktu (Time Series) rasio solvabilitas tahun menunjukan bahwa ada 7 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada kategori sangat baik yakni BMRI, BBRI, BBNI, BNGA, BTPN, BNII dan INPC, 16 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada kategori baik, yakni BBCA, BDMN, PNBN, BNLI, BBTN, BBKP, BBNP, NISP, MEGA, BCIC, BVIC, SDRA, BJTM, BKSW, BACA dan MAYA dan 3 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada kategori kurang baik, yakni BNBA, BEKS dan BJBR. d. Rasio Profitabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil Analisis Runtut Waktu (Time Series) rasio profitabilitas tahun menunjukan bahwa ada 3 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada kategori sangat baik yakni BBNI, BEKS dan MAYA, 23 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada kategori baik yakni BMRI, 7

8 BBRI, BBCA, BNGA, BDMN, PNBN, BNLI, BNBA, BBTN, BBKP, BBNP, BTPN, NISP, MEGA, BCIC, BVIC, SDRA, BJBR, BJTM, BKSW, BNII, INPC dan BACA. e. Rasio Pasar Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil analisis Time Series (runtut waktu) rasio pasar tahun menunjukan bahwa ada 3 bank dengan nilai rasio pasar berada pada kategori sangat baik yakni BBRI, BBCA dan BBNI, 20 bank dengan nilai rasio pasar berada pada kategori baik yakni BMRI, BDMN, PNBN, BNLI, BNBA, BBTN, BBKP, BBNP, BTPN, NISP, MEGA, BVIC, SDRA, BEKS, BJBR, BJTM, BKSW, BNII, BACA dan MAYA dan 3 bank dengan nilai rasio pasar berada pada kategori kurang baik yakni BNGA, BCIC dan INPC. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun dengan Pendekatan Lintas Seksi (Cross Sectional) a. Rasio Likuiditas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil analisis Cross Sectional (lintas waktu) rasio likuiditas tahun menunjukan bahwa ada 14 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada kategori sangat baik yakni BMRI, BBRI, BBNI, BNGA, BNLI, BBTN, BBKP, BBNP, BTPN, NISP, SDRA, BJBR, BJTM dan BNII, 4 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada kategori baik yakni BBCA, BDMN, PNBN, BNBA dan 8 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada kategori kurang baik yakni MEGA, BCIC, BVIC, BEKS, BKSW, INPC, BACA dan MAYA. b. Rasio Aktivitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil analisis lintas seksi rasio aktivitas tahun menunjukan bahwa ada 7 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada kategori sangat baik yakni BBRI, BBCA, BNGA, BBKP, BBNP, BTPN, BJTM, 10 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada kategori baik yakni BMRI, BBNI, BDMN, PNBN, BNBA, NISP, MEGA, BVIC, SDRA dan BJBR dan 9 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada kategori kurang baik yakni BNLI, BBTN, BCIC, BEKS, BKSW, BNII, INPC, BACA dan MAYA. c. Rasio Solvabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil analisis lintas seksi rasio solvabilitas tahun menunjukan bahwa ada 8 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada kategori sangat baik yakni BMRI, BBCA, BBNI, BDMN, BNBA, BCIC, BJTM dan BKSW, 3 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada kategori baik yakni BBRI, PBNB dan BTPN dan 15 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada kategori kurang baik yakni BNGA, BNLI, BBTN, BBKP, BBNP, NISP, MEGA, BVIC, SDRA, BEKS, BJBR, BNII, INPC dan MAYA. d. Rasio Profitabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil analisis lintas seksi rasio profitabilitas tahun menunjukan bahwa ada 10 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada kategori sangat baik yakni BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, BNGA, BDMN, BTPN, BJBR, BJTM dan MAYA, 8 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada kategori baik yakni PNBN, BNLI, BNBA, BBTN, BBKP, MEGA, BVICdan SDRA dan 8 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada kategori kurang baik yakni BBNP, NISP, BCIC, BEKS, BKSW, BNII, INPC dan BACA. e. Rasio Pasar Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil analisis lintas seksi rasio pasar tahun menunjukan bahwa ada 1 bank dengan nilai rasio pasar berada pada kategori sangat baik yakni BJBR, 5 bank dengan nilai rasio pasar berada pada kategori baik yakni BMRI, BBRI, BNBA, BBTN, SDRA dan 20 bank dengan nilai rasio pasar berada pada kategori kurang baik yakni BBCA, BBNI, BNGA, BDMN, PNBN, BNLI, BBKP, BBNP, BTPN, NISP, MEGA, BCIC, BVIC, BEKS, BJTM, BKSW, BNII, INPC, BACA dan MAYA. Hasil Analisis Statistik Inferensial Perbedaan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal a. Perbedaan Rasio Likuiditas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada perbedaan kinerja CR antara BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 2. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja CR antara BUKU 8

9 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4 dan BUKU 4 dengan 3. Hal ini berarti tingkat CR suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (2) ada perbedaan kinerja QR antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja QR antara BUKU 1 dengan BUKU 2. Hal ini berarti tingkat QR suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (3) ada perbedaan kinerja CsR antara BUKU 4 dengan BUKU 1 dan BUKU 4 dengan BUKU 2,. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja CsR antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Hal ini berarti tingkat CsR suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (4) ada perbedaan kinerja RPK antara BUKU 4 dengan BUKU 1 dan BUKU 4 dengan BUKU 3,. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja RPK antara BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 2. Hal ini berarti tingkat RPK suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (5) tidak ada perbedaan kinerja BR, LDR, dan LAR antar BUKU. Hal ini berarti tingkat BR, LDR, dan LAR suatu bank tidak terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan b. Perbedaan Rasio Aktivitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) tidak ada perbedaan kinerja FATO dan INWC antar BUKU. Dengan kata lain, peningkatan FATO dan INWC suatu bank tidak ditentukan oleh besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (2) ada perbedaan kinerja TATO antar BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja TATO antar BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 2 dengan BUKU 3 dan BUKU 4 dengan BUKU 2. Dengan demikian peningkatan TATO suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. c. Perbedaan Rasio Solvabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) tidak ada perbedaan kinerja DAR antar BUKU. Hal ini berarti tingkat DAR suatu bank tidak terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (2) ada perbedaan kinerja TIE antar BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 1. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja TIE antar BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 1 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. Hal ini berarti tingkat TIE suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (3) ada perbedaan kinerja DER antar BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 2 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja DER antar BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 2 dengan BUKU 3 dan BUKU 3 dengan BUKU 1. Hal ini berarti tingkat DER suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (4) ada perbedaan kinerja LtDER antar BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja LtDER antar BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 2 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 1. Hal ini berarti tingkat LtDER suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (5) ada perbedaan kinerja PR antar BUKU 1 dengan BUKU 2. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja PR antar BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2, BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Hal ini berarti tingkat PR suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (6) ada perbedaan kinerja Ca antar BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja Ca antar BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2. Hal ini berarti tingkat Ca suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. (7) ada perbedaan kinerja CAR antar BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja CAR antar BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2. Hal ini berarti tingkat CAR suatu bank tidak/ terpengaruh terhadap besarnya modal yang dimiliki perusahaan. d. Perbedaan Rasio Profitabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal 9

10 Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada perbedaan kinerja NPL antar BUKU 2 dengan BUKU 4 dan BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja NPL antar BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2, BUKU 4 dengan BUKU 3. Hal ini menunjukan besarnya modal mempengaruhi kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. (2) ada perbedaan kinerja NIM antar BUKU 3 dengan BUKU 1, 4 dengan BUKU 1, 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja NIM antar BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2. Hal ini menunjukan besarnya modal mempengaruhi kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. (3) ada perbedaan kinerja NPM antar BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja NPM antar BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 2 dengan BUKU 1, 2 dengan BUKU 3, 4 dengan BUKU 1, dan BUKU 4 dengan BUKU 2. Hal ini menunjukan besarnya modal mempengaruhi kemampuan bank dalam menghasilkan laba. (4) ada perbedaan kinerja ROA antar BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja ROA antar BUKU 1 dengan BUKU 2 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. Hasil ini menunjukkan besarnya modal mempengaruhi tingkat efisiensi manajemen dalam menghasilkan laba dilihat dari jumlah aset yang dimiliki (5) ada perbedaan kinerja ROE antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja ROE antar BUKU 2 dengan BUKU 1 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. Hasil ini menunjukkan besarnya modal mempengaruhi seberapa efektifnya perbankan menggunakan modal yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan. (6) ada perbedaan kinerja BOPO antar BUKU 2 dengan BUKU 4, dan BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja BOPO antar BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4 dan BUKU 2 dengan BUKU 3. Hal ini berarti kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional tidak/terpengaruh dari besarnya modal yang dimiliki (7) ada perbedaan kinerja BEP antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja BEP antar BUKU 2 dengan BUKU 1 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. hal ini berarti kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pengaruh pajak serta bunga tidak/terpengaruh dari besarnya modal yang dimiliki. e. Perbedaan Rasio Pasar Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) tidak ada perbedaan kinerja PER antar BUKU. Hal ini berarti seberapa banyak rupiah yang harus dibayar perusahaan pada investor untuk setiap Rp 1 laba periode berjalan tidak terpengaruh dari besarnya modal yang dimiliki (2) ada perbedaan kinerja Q antar BUKU 2 dengan BUKU 4 Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja Q antar BUKU BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 2 dengan BUKU 3 dan BUKU 3 dengan BUKU 4. Hal ini berarti kondisi peluang investasi yang dimiliki perusahaan atau potensi pertumbuhan perusahaan tidak/ terpengaruh dari besarnya modal yang dimiliki. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : a) perbandingan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan pendekatan Runtut Waktu (Time Series), b) perbandingan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Pendekatan Lintas Seksi (Cross Sectional), c) perbedaan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan pendekatan Runtut Waktu (Time Series) adalah sebagai berikut: a. Perbandingan rasio likuiditas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun adalah a) ada 6 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada peringkat sangat baik, b) ada 20 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada peringkat baik. b. Perbandingan rasio solvabilitas/leverage Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun adalah a) ada 7 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada peringkat sangat 10

11 baik, b) ada 16 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada peringkat baik, c) ada 3 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada peringkat kurang baik. c. Perbandingan rasio aktifitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun adalah a) ada 1 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada peringkat sangat baik, b) ada 23 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada peringkat baik, c) ada 2 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada peringkat kurang baik. d. Perbandingan rasio profitabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun adalah a) ada 3 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada peringkat sangat baik, b) ada 23 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada peringkat baik. e. Perbandingan rasio pasar Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun adalah a) ada 3 bank dengan nilai rasio pasar berada pada peringkat sangat baik, b) ada 20 bank dengan nilai rasio pasar berada pada peringkat baik, c) ada 3 bank dengan nilai rasio pasar berada pada peringkat kurang baik. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Pendekatan Lintas Seksi (Cross Sectional) adalah sebagai berikut: a. Perbandingan rasio likuiditas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ialah a) ada 14 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada peringkat sangat baik, b) ada 4 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada peringkat baik, c) ada 8 bank dengan nilai rasio likuiditas berada pada perangkat kurang baik, b. Perbandingan rasio solvabilitas/leverage Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ialah a) ada 8 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada peringkati sangat baik, b) ada 3 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada peringkat baik c) ada 15 bank dengan nilai rasio solvabilitas berada pada peringkat kurang baik. c. Perbandingan rasio aktifitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ialah a) ada 7 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada peringkat sangat baik, b) ada 10 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada peringkat baik, c) ada 9 bank dengan nilai rasio aktivitas berada pada peringkat kurang baik. d. Perbandingan rasio profitabilitas Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ialah a) ada 10 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada peringkati sangat baik, b) ada 8 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada peringkat baik, c) ada 8 bank dengan nilai rasio profitabilitas berada pada peringkat kurang baik. e. Perbandingan rasio pasar Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun ialah a) ada 1 bank dengan nilai rasio pasar berada pada peringkat sangat baik, b) ada 5 bank dengan nilai rasio pasar berada pada peringkat baik, c) ada 20 bank dengan nilai rasio pasar berada pada peringkat kurang baik. Perbedaan Kinerja Keuangan Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan Klasifikasi Modal. a. Perbedaan Rasio Likuiditas menunjukan bahwa 1) ada perbedaan kinerja CR antara BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 2. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja CR antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. 2) ada perbedaan kinerja QR antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja QR antara BUKU 1 dengan BUKU 2. 3) ada perbedaan kinerja CsR antara BUKU 4 dengan BUKU 1 dan BUKU 4 dengan BUKU 2,. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja CsR antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. 4) ada perbedaan kinerja RPK antara BUKU 4 dengan BUKU 1 dan BUKU 4 dengan BUKU 3,. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja RPK antara BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 2. 5) tidak ada perbedaan kinerja BR, LDR, dan LAR antar BUKU. b. Perbedaan Rasio Aktivitas menunjukan bahwa 1) tidak ada perbedaan kinerja FATO dan INWC antar BUKU. 2) ada perbedaan kinerja TATO antara BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja TATO antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan 11

12 BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 2 dengan BUKU 3 dan BUKU 4 dengan BUKU 2. c. Perbedaan Rasio Solvabilitas menunjukan 1) tidak ada perbedaan kinerja DAR antar BUKU. 2) ada perbedaan kinerja TIE antara BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 1. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja TIE antara BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 1 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. 3) ada perbedaan kinerja DER antara BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 2 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja DER antara BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 2 dengan BUKU 3 dan BUKU 3 dengan BUKU 1. 4) ada perbedaan kinerja LtDER antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja LtDER antara BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 2 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 1. 5) ada perbedaan kinerja PR antara BUKU 1 dengan BUKU 2. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja PR antara BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2, BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. 6) ada perbedaan kinerja Ca antar BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja Ca antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2. 7) ada perbedaan kinerja CAR antar BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja CAR antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2.. d. Perbedaan Rasio Profitabilitas menunjukan bahwa 1) ada perbedaan kinerja NPL antara BUKU 2 dengan BUKU 4 dan BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja NPL antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 3 dengan BUKU 2, BUKU 4 dengan BUKU 3. 2) ada perbedaan kinerja NIM antara BUKU 3 dengan BUKU 1, 4 dengan BUKU 1, 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja NIM antara BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 3 dengan BUKU 2. 3) ada perbedaan kinerja NPM antara BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja NPM antara BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 2 dengan BUKU 1, 2 dengan BUKU 3, 4 dengan BUKU 1, dan BUKU 4 dengan BUKU 2. 4) ada perbedaan kinerja ROA antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2 dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja ROA antara BUKU 1 dengan BUKU 2 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. 5) ada perbedaan kinerja ROE antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja ROE antara BUKU 2 dengan BUKU 1 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. 6) ada perbedaan kinerja BOPO antara BUKU 2 dengan BUKU 4, dan BUKU 3 dengan BUKU 4. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja BOPO antara BUKU 1 dengan BUKU 2, BUKU 1 dengan BUKU 3, BUKU 1 dengan BUKU 4 dan BUKU 2 dengan BUKU 3. 7) ada perbedaan kinerja BEP antara BUKU 3 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 1, BUKU 4 dengan BUKU 2, dan BUKU 4 dengan BUKU 3. Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja BEP antara BUKU 2 dengan BUKU 1 dan BUKU 3 dengan BUKU 2. e. Perbedaan Rasio Pasar menunjukan bahwa 1) tidak ada perbedaan kinerja PER antar BUKU. 2) ada perbedaan kinerja Q antara BUKU 2 dengan BUKU 4 Akan tetapi tidak ada perbedaan kinerja Q antara BUKU BUKU 1 dengan BUKU 4, BUKU 2 dengan BUKU 1, BUKU 2 dengan BUKU 3 dan BUKU 3 dengan BUKU 4. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat peneliti berikan yaitu: 1. Pihak perusahaan a. Bank yang menempati peringkat sangat baik, agar menempatkan manajemen risiko secara efektif dan koprehensif serta patuh terhadap ketentuan dan prosedur interen secara konsisten b. Perusahaan yang menempati peringkat baik agar melakukan tindakan korektif atas kelemahan melalu penerapan manajemen risiko dan pengendalian operasional secara memadai serta menerapkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan prosedur 12

13 interen secara konsisten sehingga mampu mengatasi pengaruh negatif dari kondisi perekonomian dan industri keuangan c. Bank yang menempati peringkat kurang baik agar memperkuat penerapan manajemen risiko dan pengendalian operasional serta mematuhi peraturan dan prosedur interen secara konsisten sehingga mampu mengatasi pengaruh negatif dari kondisi perekonomian dan industri keuangan. 2. Pihak investor Investor dalam melakukan investasi agar memilih Bank yang menempati peringkat sangat baik atau baik dan menghindari Bank yang menempati peringkat kurang baik. 3. Pihak peneliti selanjutnya a. Peneliti selanjutnya diharapkan mengambil sampel dengan memperhatikan ukuran perusahaan dan jenis Bank serta bank keuangan lainnnya. b. Peneliti mendatang hendaknya meneliti tentang pengaruh klasifikasi modal terhadap kinerja keuangan perbankan. c. Akan lebih akurat lagi apabila peneliti selanjutnya dapat menemukan literatur sejenis yang dapat mendukung penelitian. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik diantaranya sebagai berikut: a. Penelitian ini hanya menganalisis kinerja berdasarkan beberapa indikator dari rasio keuangan perbankan, sementara masih banyak variabel rasio-rasio keuangan lain. b. Penelitian ini mengambil sampel pada bank umum persero (BUMN pemerintah), Bank Umum Swasta Nasional (BUSN devisa), Bank Umum Swasta Nasional (BUSN non devisa) dan bank Campuran Perusahaan. c. Kurangnya literatur yang mendukung penelitian karena terbatasnya penelitian tentang klasifikasi modal perbankan. DAFTAR PUSTAKA Christine Dwi K.S Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45.(Online) Vol.4 No.2 ( Mahendra. Alfredo, Luh Gede Sri Artini dan A.A. Gede Suarjaya Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Volume 6. Nomor 2. Sandy K.F, 2015, ( Harahap, S.S Analisis Kritisatas Laporan Keuangan.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Hanafi, M.M, Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Sucipto. (2003). Penilaian Kinerja Keuangan. USU Digital Library. Sawir, Agnes Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Margaret, F Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi pertama. Jakarta. Dian Rakyat Taswan Manajemen Perbankan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN buku.pdf 13

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat 29 perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga sahamnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Bank yang pada awal kemunculannya di Indonesia sejak penjajahan Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang 65 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian dimana suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio 51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Data Variabel Penelitian Dari data BEI dapat ditelusuri tentang bagaimana kondisi profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk X - 2 BABP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan perbankan memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana merupakan elemen utama yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, E-ISSN:

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, E-ISSN: JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, 49 60 E-ISSN: 2528-0163 49 Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, Springate, dan Grover Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Perbankan (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Keuangan cukup berperan besar bagi perekonomian suatu negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan dengan aktivitas yang berhubungan

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defri (2012:2) (Totong Sudarto, lps.go.id, 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defri (2012:2) (Totong Sudarto, lps.go.id, 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana dalam

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RBBR (RISK- BASED BANK RATING) (Studi pada Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Nora Yacheva Muhammad Saifi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indeks LQ 45 dibuat dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan analisis komparatif. Penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap aktivitas ekonomi memerlukan jasa perbankan untuk memudahkan transaksi keuangan. Di

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 menyimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masalah nilai dan pengukuran sudah lama menjadi isu ekonomi khususnya akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus Krisis

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus Krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua pihak mengetahui bahwa terjadinya krisis di Indonesia yang beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus 1997. Krisis ini berkembang secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan akan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat karena fungsi utama dari bank yaitu sebagai lembaga

Lebih terperinci

Siti Ma sumah (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Purwokerto, ABSTRAK

Siti Ma sumah (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Purwokerto,   ABSTRAK 0 PENGARUH MODAL PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Siti Ma sumah (Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang terhimpun digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan

Lebih terperinci

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank Lampiran i Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank Sampel Sampel 1 2 3 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk - - 2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 1 3 BBKP Bank Bukopin Tbk 2 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan tonggak sejarah dimana secara resmi PT Sampoerna Investama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai lembaga perantara (financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki usaha untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya. Untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya, perusahaan tidak akan terlepas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL Ida Roito Situmeang Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jln. Prof.Dr. Hamka Kampus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan perekonomian dan pembangunan nasional. Sehingga dalam hal ini

Lebih terperinci

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab sektor perbankan mempunyai tugas utama sebagai lembaga penghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat bagi perusahaan yang membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu terhadap badan

Lebih terperinci