11/26/2015 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR MAJOR RESERVOIRS OF WATER
|
|
- Siska Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR MAJOR RESERVOIRS OF WATER 1
2 DISTRIBUTION OF WATER (FROM RESOURCES OF THE EARTH 1972 DATA) Type Location Volume (l) Percent Surface Lakes 1.25 x Saline lakes/seas 1.04 x Streams 1.00 x Subsurface Vadose (unsaturated) 6.7 x Groundwater (to 750 m) 4.17x Groundwater (below 750m) 4.17x Other Reservoirs Icecaps, glaciers 2.9 x Atmosphere 1.3 x Oceans 1.32 x DISTRIBUTION OF WATER (1997 DATA) Source Volume (km 3 ) % Fresh % Total Oceans 1338 x Ice caps/glaciers 24 x Groundwater 23.4 x 10 6 Fresh x Saline x Soil Moisture.0165 x Permafrost 0.3 x Lakes x Fresh x Saline x Atmosphere x Swamp Water x Rivers x Biological Water x
3 Di China : ± tahun Sebelum Masehi air untuk irigasi. ± 200 tahun Sebelum Masehi Bendungan Tzu Kiang (sungai Huang Ho) air untuk irigasi ± Ha. ± Abad 7, dibangun Saluran Induk KM. Di Mesir : ± tahun Sebelum Masehi, Air Sungai Nil untuk irigasi, bangunan peluap/pelimpah. ± 500 tahun Sebelum Masehi, Bendungan dengan panjang ± 100 M, tinggi 12 M untuk irigasi ±100 Ha. Di Indonesia : Air untuk irigasi di Pulau Jawa, Tahun ± 1852, Bendungan Glapen di Kali Tuntang, Jawa Tengah untuk perkebunan kapas ± Ha. Tahun ± 1908, Bendung Lengkong di Kali Brantas, Jawa Timur untuk tanaman tebu dan irigasi pertanian ± Ha. Irigasi Banjar Cahyana di Banyumas, Waduk Pejalin di Malahayu Brebes dan irigasi Pemali Comal di Pekalongan. 3
4 Tahun 1957, Bendungan Serbaguna Jatiluhur Kali Citarum untuk irigasi Ha dan PLTA 125 MW. Tahun 1970, banyak Bendung, Bendungan dibangun seperti Sengguruh, Karang Kates, Wlingi, Lodoyo, Wonorejo, Widas, Gunung Sari (kali Brantas), Saguling, Cirata, Curuk (kali Citarum), Sempor (di Gombong Jawa Tengah), Riam Kanan (Kalimantan), Garugu, Bakaru (Sulawesi Selatan), Batang Agam, Maninjau, Tes, Besai, Tangga, Renun, Koto Panjang (Sumatera) dan lain lain. Hydrology has been a subject of investigation and engineering for millennia. For example, about 4000 B.C. the Nile was dammed to improve agricultural productivity of previously barren lands. Mesopotamian towns were protected from flooding with high earthen walls. Aqueducts were built by the Greeks and Ancient Romans, while the History of China shows they built irrigation and flood control works. The ancient Sinhalese used hydrology to build complex irrigation Works in Sri Lanka, also known for invention of the Valve Pit which allowed construction of large reservoirs, anicuts and canals which still function. ANCIENT HYDROLOGIC HISTORY NILE RIVER THE LONGEST RIVER IN THE WORLD (6650 KM) Loucks and van Beek,
5 ANCIENT HYDROLOGIC HISTORY There were many Nilometers in Egypt, but the most important ones were at Elephantine Island. The Nilometer was important as it measured the rise of the floodwaters of the Nile. If the Nile did not rise enough, the land would experience famine conditions. If the Nile rose too high, it would flood and destroy the villages. Every temple in Egypt had a Nilometer because it was a symbol of life. 9 Persediaan air segar dunia hampir seluruhnya berasal dari hujan sebagai hasil penguapan dari air laut. Siklus Hidrologi adalah proses peralihan dari penguapan air laut bergerak keatas menjadi dingin, membeku menjadi titik titik air yang berkumpul banyak dan turun menjadi hujan. 5
6 Bibliographical Acknowledgment referenced publication for content development Peixoto and Kettani, 1973 The Control of the Water Cycle Scientific American - Vol pp
7 7
8 Tantangan Banjir 8
9 Kekeringan 9
10 Kualitas air Syarat Air Minum Yang Layak Dikonsumsi : tidak berwarna, tidak berbau, berasa alami, dan jernih. harus terbebas dari bakteri E Coli dan Coliform. kadar keasaman air juga harus berkisar antara 6,5 8,5, mengandung mineral dibawah 500 (Total dissolved solid < 500), bebas dari zat kimia beracun, logam berat, pestisida, dan bahan radioaktif. Pertanian 10
11 Perikanan Pariwisata 11
12 Energi Industri 12
13 KEGIATAN-KEGIATAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR Perencanaan (Planning) Perancangan (Desain) Konstruksi (Construction) Pengelolaan (Management) Serta Operasi Dan Pemeliharaan. Pengertian Dasar Sumber Daya Air Undang Undang Sumber Daya Air Nomor 7 tahun Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau pada sumber daya air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. 13
14 Dari definisi diatas terlihat bahwa Pengembangan Sumber Daya Air dimaksudkan : untuk memahami dan menerapkan pengetahuan Sumber Daya Air mulai dari Tahap perencanaan, pendayagaunaan, pembangunan, pemeliharaan dan pengendalian terhadap daya rusak air. PERATURAN TENTANG SUMBER DAYA AIR Peraturan menteri pekerjaan umum no. 39/PRT/1989 tentang pembagi wilayah sungai Peraturan menteri pekerjaan umum no. 63/KPR/1993 tentang garis sepadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah penguasaan sungai dan bekas sungai Peraturan menteri pekerjaan umum no. 98/KPRS/1993 tentang organisasi keamanan bendungan 14
15 Sumber daya air dikembangkan digunakan untuk mengontrol air tanah dan air permukaan. Suatu kegiatan pengembangan SDA terdiri dari mempelajari ketersediaan dan permintaan air Membuat sebuah proyek yang dapat memenuhi kebutuhan yang dapat diharapkan dari pasokan yang tersedia melalui rekayasa teknik dan langkah-langkah nonstruktural. Pengendalian air dengan mengatur laju pasokan air dalam rangka meningkatkan kondisi dalam suatu daerah. T Tujuan Penyediaan fasilitas oleh proyek adalah karena banyaknya variasi kuantitas dan kualitas, waktu pasokan, serta menyesuaikan penggunaan sumber daya agar sesuai dengan kebutuhan. Mengembangkan SDA dapat diartikan mengatur struktural komponen, layout, dan desain bersama dengan langkah-langkah nonstruktural, jika ada, untuk melayani tujuan yang telah ditetapkan. Berapa banyak air yang dibutuhkan? Untuk proyek penggunaan air, sangat penting untuk mengetahui persyaratan saat ini dan memprediksi durasi kebutuhan air dalam periode rencana untuk antisipasi penggunaan. Berapa banyak air yang tersedia? Pertanyaan ini mencerminkan tujuan utama dari studi hidrologi dan ilmu berhubungan dengan kejadian dan distribusi air alami di bumi. Perkiraan yang tepat tentang air permukaan segar dan air yang masuk dalam tanah dalam DAS serta distribusi spasial dan temporal merupakan problem yang sangat penting. 15
16 3. Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air Pencapaian Perencanaan Sumber Daya Air adalah Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang dimiliki. Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air Nasional meliputi : Pembangunan Nasional Peningkatan Nilai Hidup / Kwalitas Hidup Perbaikan Lingkungan Pemerataan Keseimbangan Pembangunan Contoh-contoh dari kebijakan yang lahir dari Undang-undang Sumber Daya Air, diantaranya adalah : Pembagian Wilayah Sungai ; diterbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 39/PRT/1989, tentang Pembagian Wilayah Sungai. Dari seluruh Wilayah Indonesia dibagi menjadi 90 Nama Wilayah Sungai dan dikelompokkan menjadi 07 Kode Wilayah Sungai. Kebijakan Pemerintah dibidang operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi diserahkan kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) diterbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 42/PRT/1989, tentang Tata Laksana Penyerahan Jaringan Irigasi Kecil berikut Wewenang Pengurusannya kepada Perkumpulan petani Pemakai Air (P3A). Kebijakan untuk melaksanakan koordinasi tata pengaturan air di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I ; diterbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 67/PRT/1993, tentang Panitia Tata Pengaturan Air Provinsi Daerah Tingkat I. 16
17 DAS MUSI Musi river : km 2 Batangharileko river : km 2 Rawas river : km 2 Lakitan river : km 2 Kelingi river : km 2 Semangus river : km 2 Lematang river : km 2 Ogan river : km 2 Komering river : km 2 No. Sub-Basin 1 Gandus 2 Gasing 3 Lambidaro 4 Boang 5 Sekanak 6 Bendung 7 Lawang Kidul 8 Buah 9 Juaro 10 Batang 11 Sungai Lincah 12 Borang 13 Sungai Nyiur 14 Sriguna 15 Aur 16 Kedukan 17 Jaka Baring 18 Kertapati 19 Keramasan 17
10. BATANG SYSTEM 6. BENDUNG SYSTEM 12. BORANG SYSTEM SMB AIRPORT SUKARAME DISTRICT a 4b 3 ILIR TIMUR 1 DISTRICT 4.
8 1 2 3 4a 4b 10 9 5 7 6 11 12 Draft Laporan Akhir Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh 1. Judul Program : Program 4-1 Pengelolaan Drainase Masyarakat 2. Lokasi Keseluruhan Kota Palembang (401 km 2 )
Lebih terperinci1. Nama Program: Program 3-7 Rehabilitasi Hutan Lindung yang ada
Draft Laporan Akhir Studi Pengeloaan Air Secara Menyeluruh 1. Nama Program: Program 3-7 Rehabilitasi Hutan Lindung yang ada 2. Lokasi Yang menjadi subyek tempat adalah Hutan Suaka Alam dan Hutan Lindung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bumi yang terbentuk dengan proporsi jumlah perairan yang lebih luas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bumi yang terbentuk dengan proporsi jumlah perairan yang lebih luas daripada daratan, menjadikan jumlah air yang tersedia sangatlah berlimpah. Tapi dalam kenyataannya,
Lebih terperinciBab III Studi Kasus. Daerah Aliran Sungai Citarum
Bab III Studi Kasus III.1 Daerah Aliran Sungai Citarum Sungai Citarum dengan panjang sungai 78,21 km, merupakan sungai terpanjang di Propinsi Jawa Barat, dan merupakan salah satu yang terpanjang di Pulau
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Bila suatu saat Waduk Jatiluhur mengalami kekeringan dan tidak lagi mampu memberikan pasokan air sebagaimana biasanya, maka dampaknya tidak saja pada wilayah pantai utara (Pantura)
Lebih terperinciPengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya Air Dr. Ir. Rispiningtati, MT. Dr. Eng. Indradi Wijatmiko, ST., M.Eng. Kontrak Perkuliahan 2 SKS / Wajib Kompetensi yang diharapkan 1. Menggunakan undang-undang keairan sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1
TINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1 Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Jl. Surabaya 2 A, Malang Indonesia 65115 Telp. 62-341-551976, Fax. 62-341-551976 http://www.jasatirta1.go.id
Lebih terperinciSub Kompetensi. Pengenalan dan pemahaman pengembangan sumberdaya air tanah terkait dalam perencanaan dalam teknik sipil.
PENGEMBANGAN AIR TANAH Sub Kompetensi Pengenalan dan pemahaman pengembangan sumberdaya air tanah terkait dalam perencanaan dalam teknik sipil. 1 PENDAHULUAN Dalam Undang-undang No 7 tahun 2004 : air tanah
Lebih terperinciANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR STUDI KASUS: DAS. CITARUM HULU - SAGULING
No. Urut : 071/S2-TL/TPL/1997 ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR STUDI KASUS: DAS. CITARUM HULU - SAGULING TI SIS Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Magister Pada
Lebih terperinciTPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 05 SUMBERDAYA AIR SUMBERDAYA ALAM Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable resources) ) maupun sumberdaya tak terbarukan (non-renewable
Lebih terperinciTEKNOLOGI HUJAN BUATAN DALAM SISTEM PENGELOLAAN WADUK IR. JUANDA, DAS CITARUM. JAWA BARAT
TEKNOLOGI HUJAN BUATAN DALAM SISTEM PENGELOLAAN WADUK IR. JUANDA, DAS CITARUM. JAWA BARAT Oleh : Sri Lestari *) Abstrak Dengan adanya kemajuan bidang industri dan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan
Lebih terperinciDr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013
Disampaikan pada Seminar Nasional dan Kongres VIII MKTI Di Palembang 5-7 November 2013 Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013 Permasalahan Pengelolaan SDA Sampah Pencemaran Banjir Kependudukan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN POTENSI SUMBERDAYA AIR PERMUKAAN
BAB II PENGEMBANGAN POTENSI SUMBERDAYA AIR PERMUKAAN Mahasiswa mampu menjabarkan pengembangan DAS dan pengembangan potensi sumberdaya air permukaan secara menyeluruh terkait dalam perencanaan dalam teknik
Lebih terperinciPENGANTAR PENGEMBANGAN SUMBERDAYA AIR
PENGANTAR PENGEMBANGAN SUMBERDAYA AIR TIU dan TIK TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM Memberikan seperangkat pengetahuan tentang prinsip-prinsip baik sistem maupun analisis pengembangan sumberdaya air dan unsur-unsurnya
Lebih terperinci1.Tidak Menggunakan Sandal 2.Tidak Menggunakan Kaos Oblong 3.Mengikuti Mata Kuliah ini minimal 80% kehadiran 4.Datang tepat waktu 5.
TEKNIK HIDROLOGI PERATURAN MATA KULIAH 1.Tidak Menggunakan Sandal 2.Tidak Menggunakan Kaos Oblong 3.Mengikuti Mata Kuliah ini minimal 80% kehadiran 4.Datang tepat waktu 5.Berlaku sopan PENILAIAN MATA KULIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan irigasi di Indonesia menuju sistem irigasi maju dan tangguh tak lepas dari irigasi tradisional yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun yang lampau.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waduk Saguling merupakan waduk yang di terletak di Kabupaten Bandung Barat pada ketinggian 643 m diatas permukaan laut. Saguling sendiri dibangun pada agustus 1981
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum adalah unit pelaksana teknis dan bidang konservasi Sumber Daya Air, pengembangan Sumber Daya Air, pendayagunaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Sungai adalah sumber daya alam yang bersifat
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan kondisi hidrologi DAS sebagai dampak perluasan lahan kawasan budidaya yang tidak terkendali tanpa memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air seringkali
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan curah hujan berkisar antara 700 s.d. 7.000 m setahun, atau rata-rata 2.800 m pertahun, termasuk salah satu jumlah yang tertinggi di dunia. Dengan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pembangunan Waduk Sadawarna adalah untuk memenuhi kebutuhan air dari berbagai macam keperluan di Kabupaten Subang, Sumedang, dan Indramayu yang mempunyai jumlah penduduk
Lebih terperinciTESIS MAGISTER OLEH : RM. RUSTAMAJI NIM
STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTASI PERBAIKAN TANAH GAMBUT DENGAN CLEANSET CEMENT SEBAGAI ALTERNATIF PERBAIKAN TANAH DASAR UNTUK KONSTRUKSI TIMBUNAN BADAN JALAN TESIS MAGISTER OLEH : RM. RUSTAMAJI NIM. 25095012
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN dan DAERAH STUDI
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN dan DAERAH STUDI 3.1 Tahap Tahap Penelitian a. Identifikasi Masalah Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah Sulitnya data debit jangka panjang pada sungai untuk
Lebih terperinci2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Dalam melaksanakan kegiatannya, manusia selalu membutuhkan air bahkan untuk beberapa kegiatan air merupakan sumber utama.
Lebih terperinciTESIS ABDULLAH ABID NIM :
STUDI ANALISIS DEBIT RENDAH UNTUK PENGEMBANGAN SDA PADA DAS LAMASI WS POMPENGAN-LARONA PROVINSI SULAWESI SELATAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Kota Palembang Kota Palembang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis Kota Palembang terletak antara 2 52' - 3 5' Lintang Selatan dan 104 37'
Lebih terperinciI. Sejarah, Fungsi dan Perundangan Irigasi
I. Sejarah, Fungsi dan Perundangan Irigasi Dalam pokok bahasan Sejarah, Fungsi dan Perundangan Irigasi akan dibahas mengenai: Sejarah irigasi di dunia dan Indonesia Fungsi irigasi dalam pertanian Perundangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk melangsungkan kehidupannya itu, manusia banyak melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk hidup, tidak lepas dari lingkungan sebagai sumber kehidupan. Untuk melangsungkan kehidupannya itu, manusia banyak melakukan caranya
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI PEMALI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciProses Pembuatan Waduk
BENDUNGAN 1.UMUM Sebuah bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya dimusimhujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan irigasi, air
Lebih terperinci2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup di bumi. Menurut Indarto (2012) : Air adalah substansi yang paling melimpah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Waduk adalah genangan air besar yang sengaja dibuat dengan membendung aliran sungai, sehingga dasar sungai tersebut yang menjadi bagian terdalam dari sebuah waduk. Waduk
Lebih terperinciDrainase Perkotaan. Pendahuluan
Drainase Perkotaan Pendahuluan Banjir (flood) Kondisi debit pada saluran/sungai atau genangan yang melebihi kondisi normal yang umumnya terjadi. Luapan air dari sungai/saluran ke lahan yang biasanya kering.
Lebih terperinciSEMINAR HASIL PENELITIAN
1 SEMINAR HASIL PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan bidang sumber daya air yang meliputi perencanaan umum, teknis, pelaksanaan fisik, operasi dan pemeliharaan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia Merupakan negara kepulauan dan dua pertiga bagian wilayah indonesia berupa perairan. Namun demikian, Indonesia juga tidak lepas dari masalah yang
Lebih terperinciKEKERINGAN SEMAKIN SERING TERJADI PADA DAERAH IRIGASI DI JAWA TENGAH
KEKERINGAN SEMAKIN SERING TERJADI PADA DAERAH IRIGASI DI JAWA TENGAH Waluyo Hatmoko 1, R. Wahyudi Triweko 2 dan Iwan K. Hadihardaja 3 1 Kandidat Doktor Teknik Sipil di Universitas Katolik Parahyangan,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wilayah studi Balai Besar Wilayah Sungai Brantas adalah Wilayah Sungai
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Balai Besar Sungai Brantas Wilayah studi Balai Besar Wilayah Sungai Brantas adalah Wilayah Sungai (WS) Kali Brantas. WS Kali Brantas merupakan WS terbesar kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi ini. Terdapat kira-kira
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. URAIAN UMUM Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran luas 100 km x 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau terdapat
Lebih terperinciPemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan
Pendahuluan 1.1 Umum Sungai Brantas adalah sungai utama yang airnya mengalir melewati sebagian kota-kota besar di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya. Sungai
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia dengan segala macam kegiatannya, dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, keperluan umum, industri, perdagangan,
Lebih terperinciDampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia
Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia Paul Rizky Mayori Tangke* Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha
Lebih terperinciPENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Kuliah 1 Jum at, 4 September 2009 (Prof. Dr. Ir. Dede Rohmat, M.T) (Dadang Ruhiat,S.Si,MT) Istilah dan Definisi Istilah dan definisi yang berkaitan dengan pengelolaan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Sungai Gung merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Tegal. Sungai Gung bersumber dari Gunung Slamet dan bermuara di Laut Jawa. Palung Sungai Gung terutama di ruas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,
Lebih terperinciANALISA KEHANDALAN JARINGAN SUNGAI YANG TERPENGARUH PASANG SURUT (STUDI KASUS SUNGAI BUAH - KOTA PALEMBANG) TESIS HERI YULIANTO NIM :
ANALISA KEHANDALAN JARINGAN SUNGAI YANG TERPENGARUH PASANG SURUT (STUDI KASUS SUNGAI BUAH - KOTA PALEMBANG) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinciPENDUGAAN TINGKAT SEDIMEN DI DUA SUB DAS DENGAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN HUTAN YANG BERBEDA
Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 217 ISBN: 978 62 361 72-3 PENDUGAAN TINGKAT SEDIMEN DI DUA SUB DAS DENGAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN HUTAN YANG BERBEDA Esa Bagus Nugrahanto Balai Penelitian dan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI PEMALI COMAL
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2014... TAHUN 2014 TENTANG POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI PEMALI COMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciREKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU
SELASA 11.20 13.00 SABTU 12.00 13.30 MATERI 2 PENGENALAN HIDROLOGI DATA METEOROLOGI PRESIPITASI (HUJAN) EVAPORASI DAN TRANSPIRASI INFILTRASI DAN PERKOLASI AIR TANAH (GROUND WATER) HIDROMETRI ALIRAN PERMUKAAN
Lebih terperinciKAJAN EFISIENSI AIR DALAM PENGEI-IBANGAN D.I. AMANDIT DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TESIS
KAJAN EFISIENSI AIR DALAM PENGEI-IBANGAN D.I. AMANDIT DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.663, 2016 KEMENPU-PR. Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai. UPT. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah perlu adanya penyediaan air yang cukup. Maka perlu kiranya untuk menyeimbangkan antara
Lebih terperinciBAB III STUDI KASUS. III.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Lahat
BAB III STUDI KASUS III.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Lahat SUNGAI LEMATANG Gambar III. 1. : Peta Wilayah Kabupaten Lahat Wilayah Kabupaten Lahat terletak pada koordinat 3.25 0 4.5 0 LS dan 102.37
Lebih terperinciORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat
Lebih terperinciSUMBERDAYA HIDROGEOLOGI
Handouts Geologi Lingkungan (GG405) SUMBERDAYA HIDROGEOLOGI Disusun Oleh: Nandi, S.Pd. 132314143 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. mempergunakan pendekatan one river basin, one plan, and one integrated
IV. GAMBARAN UMUM A. Umum Dalam Pemenuhan kebutuhan sumber daya air yang terus meningkat diberbagai sektor di Provinsi Lampung diperlukan suatu pengelolaan sumber daya air terpadu yang berbasis wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air mempunyai arti yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah sebagai
BAB I Bab I-Pendahuluan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air mempunyai arti yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah sebagai sumber air baku yaitu air yang dapat berasal dari sumber air
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI IV. 1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Daerah Aliran sungai (DAS) Citarum merupakan DAS terbesar di Jawa Barat dengan luas 6.614 Km 2 dan panjang 300 km (Jasa Tirta
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERBANDINGAN TINGKAT RISIKO BANJIR ANTARA KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN PADA ASPEK TATA GUNA LAHAN. (Kasus: Sub DAS Bengawan Solo Hulu)
TUGAS AKHIR PERBANDINGAN TINGKAT RISIKO BANJIR ANTARA KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN PADA ASPEK TATA GUNA LAHAN (Kasus: Sub DAS Bengawan Solo Hulu) Oleh: MAIDA SINTA MAWADDATI I0611013 Diajukan sebagai
Lebih terperinciI- 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I- 1 1.1 Umum Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan, akan hilang percuma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dijaga kelestarian dan pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai Pasal
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI TUNTANG DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.
BAB I SIKLUS HIDROLOGI A. Pendahuluan Ceritakan proses terjadinya hujan! Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. Tujuan yang ingin dicapai
Lebih terperinciKARAKTERISASI HIDROLOGI DANAU MANINJAU SUMBAR
KARAKTERISASI HIDROLOGI DANAU MANINJAU SUMBAR M. Fakhrudin, Hendro Wibowo, Luki Subehi, dan Iwan Ridwansyah Pusat Penelitian Limnologi LIPI mfakhrudin@limnologi.lipi.go.id ABSTRAK Danau Maninjau yang terletak
Lebih terperinciPENGERTIAN HIDROLOGI
PENGERTIAN HIDROLOGI Handout Hidrologi - Dr. Ir. Dede Rohmat, M.T., 2009 1 Pengertian Hidrologi (Wikipedia Indonesia) Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air")
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 5,500, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 36,506,596, BELANJA LANGSUNG 121,897,163,000.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.03 URUSAN WAJIB Pekerjaan Umum 1.03.02 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5,500,000.00 00 00 1 2 Retribusi
Lebih terperinci1. Identitas mata kuliah : Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA)
SILABUS MATA KULIAH 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) Nomor kode : TS315 Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 5 Kelompok Mata Kuliah : MKKP Program Studi/Program
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2016 TENTANG KRITERIA TIPOLOGI UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 10,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 48,960,360, BELANJA LANGSUNG 200,545,530,896.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.03 URUSAN WAJIB Pekerjaan Umum 1.03.02 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 10,000,000.00 00 00 1 2 Retribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa awal orde baru situasi dan keadaan ketersediaan pangan Indonesia sangat memprihatinkan, tidak ada pembangunan bidang pengairan yang berarti pada masa sebelumnya.
Lebih terperinciTinjauan ph Dan Salinitas Sungai Ambawang Untuk Lokasi Intake Pengambilan Air Bersih Optimum Kota Pontianak. Thesis Magister. Oleh
Tinjauan ph Dan Salinitas Sungai Ambawang Untuk Lokasi Intake Pengambilan Air Bersih Optimum Kota Pontianak Thesis Magister Oleh Stefanus Barlian Soeryamassoeka (250 98 092) PENGUTAMAAN REKAYASA SUMBER
Lebih terperinciSTUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota Cianjur)
Nomor Urut: 1103 / 0304 / P LAPORAN TUGAS AKHIR TL-40Z0 PENELITIAN STUDI PROSPEK PENINGKATAN PENDAPATAN PDAM DENGAN OPTIMALISASI AIR TERJUAL PADA PELANGGAN KELOMPOK RUMAH TANGGA (Studi Kasus : PDAM Kota
Lebih terperinci1. Identitas mata kuliah : Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA)
DESKRIPSI MATA KULIAH TC315 Pengembangan Sumber Daya Air: S1, 2 SKS, Semester 5 Mata kuliah ini merupakan kuliah lanjut dari perkuliahan Hidrologi, dan Teknik Irigasi. Selesai mengikuti perkuliahan ini
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan
Lebih terperinciDegradasi Lingkungan : Kasus Sumber Daya Air
Degradasi Lingkungan : Kasus Sumber Daya Air Jazaul Ikhsan jazaul.ikhsan@umy.ac.id Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Sabtu, 25 Pebruari 2017 Degradasi Lingkungan Istilah yang digunakan untuk menyebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung merupakan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup di dalamnya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang
Lebih terperinci1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan
1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan menahan sebagian radiasi matahari C. Melepas molekul
Lebih terperinciSilabus (PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR)
ISO 91:28/IWA 2 4dari 8 PROGRAM STUDI SIPIL (S1) 1. Pengantar Pengembangan sumberdaya air (SDA) 2. Survey dan investigation 3. Daerah Pengaliran Sungai (DPS) a. Komponen infrastruktur SDA; b. Tujuan SDA
Lebih terperinciMENGUBAH BENCANA MENJADI BERKAH (Studi Kasus Pengendalian dan Pemanfaatan Banjir di Ambon)
MENGUBAH BENCANA MENJADI BERKAH (Studi Kasus Pengendalian dan Pemanfaatan Banjir di Ambon) Happy Mulya Balai Wilayah Sungai Maluku dan Maluku Utara Dinas PU Propinsi Maluku Maggi_iwm@yahoo.com Tiny Mananoma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dengan sungai yang banyak dan besar. Hal ini memberikan potensi yang besar bagi pengembangan lahan pertanian
Lebih terperinci*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Copyright (C) 2000 BPHN UU 7/2004, SUMBER DAYA AIR *14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan banyaknya sungai-sungai yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung
Lebih terperinciREKOMENDASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WADUK/ DANAU PLTA DI INDONESIA MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA
REKOMENDASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WADUK/ DANAU PLTA DI INDONESIA MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA Budi Harsoyo 1), Ardila Yananto 1), Ibnu Athoillah 1), Ari Nugroho 1) 1 UPT Hujan Buatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Hidrologi Analisis hidrologi merupakan salah satu bagian dari keseluruhan rangkaian dalam perencanaan bangunan air seperti sistem drainase, tanggul penahan banjir dan
Lebih terperinciHIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hidrologi. Menurut Triatmodjo (2008) Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifatsifatnya
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH
ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Doso Sarwanto 1) dan Eko Hendarto 2) ABSTRAK Produksi susu sapi perah dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas air yang dikonsumsinya.
Lebih terperinciMAKALAH. PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR MELALUI PENDEKATAN DAERAH TANGKAPAN AIR ( Suatu Pemikiran Untuk Wilayah Jabotabek ) Oleh S o b i r i n
MAKALAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR MELALUI PENDEKATAN DAERAH TANGKAPAN AIR ( Suatu Pemikiran Untuk Wilayah Jabotabek ) Oleh S o b i r i n J U R U S A N G E O G R A F I FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDA
BAB VI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDA Sub Kompetensi Pengenalan dan pemahaman tahapan perencanaan sumberdaya air terkait dalam perencanaan dalam teknik sipil. Sub Pokok Bahasan: Pendahuluan Konsep Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna Wonogiri merupakan satu - satunya bendungan besar di sungai utama Bengawan Solo yang merupakan sungai
Lebih terperinciMENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR
MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR Heru Husaini Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Abstrak Setelah enam puluh dua tahun Indonesia merdeka, masih terdapat
Lebih terperinciTESIS. Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
KAJIAN PEMBAHARUAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN IRIGASI DITINJAU DARI SUDUT PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DAN PENDAPATAN PETANI MENGGUNAKAN PATH ANALYSIS DAN METHOD OF SUCCESSIVE INTERVAL (STUDI KASUS : D.I
Lebih terperinciTATA PENGELOLAAN BANJIR PADA DAERAH REKLAMASI RAWA (STUDI KASUS: KAWASAN JAKABARING KOTA PALEMBANG)
TATA PENGELOLAAN BANJIR PADA DAERAH REKLAMASI RAWA (STUDI KASUS: KAWASAN JAKABARING KOTA PALEMBANG) Ishak Yunus Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bina Darma Palembang Pengurus Himpunan Ahli
Lebih terperinciRC MODUL 1 TEKNIK IRIGASI
RC14-1361 MODUL 1 TEKNIK IRIGASI PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN MAKSUD IRIGASI Irigasi: Berasal dari istilah Irrigatie (Bhs. Belanda) atau Irrigation (Bahasa Inggris) diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DAS Konaweeha adalah DAS terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sungai Konaweeha sebagai sungai utama. Hulu DAS Konaweeha berada di Kabupaten Kolaka dan melintasi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI III.1 LETAK DAN KONDISI WADUK CIRATA Waduk Cirata merupakan salah satu waduk dari kaskade tiga waduk DAS Citarum. Waduk Cirata terletak diantara dua waduk lainnya, yaitu
Lebih terperinci