Z theory and Jesus did

Transkripsi

1 Z theory and Jesus did

2 Managemen gereja jika di telusuri berakar pada gaya otoritarian yang banyak masalah jika di terapkan pada jaman modern. Teory pandangan manusia Y, X dan Z; yang lebih cocok adalah Z (Partisipasi). Tetapi pandangan ini tidak langsung terkait dengan latar belakang Alkitab, khususnya PL yang lebih kepada otoritarian. Tetapi benih partisipasi sudah ada pada style Yesus, bagaimana dia memuridkan dan melatih rasul dalam management.

3 Gejala kebutuhan managemen yang partisipasi sudah di terobos oleh Luther pada saat reformasi, dan di teruskan dengan jaman "quaker" di Inggris (George Fox) isu pastor dan awam. Egalitarian Keimaman ditengah jemaat yang di ubah menjadi konggregasional diawali jaman Luther. teori X (McGregor '60) mendukung prinsip kontrol dan manipulasi ekstrinsik orang untuk mencapai tujuan organisasi, Teori Y Keterpaduan antara kebutuhan orang dengan tujuan organisasi sehingga menghasilkan managemen kooperasi.

4 Teori Z (Ouchi '81) Menekankan pendekatan partisipasi untuk managemen keseluruhan dari organisasi yang memberi kesempatan kepada keterlibatan anggota pada semua sisi. Model terakhir ini yang kemungkinan dekat dengan apa yang Yesus ajarkan kepada para murid, pada gereja mulamula.

5 Point point penting implementasi Teori Z dan Yang di lakukan Yesus : Pemimpin sebagai pelayan. Yesus mengutamakan pertumbuhan pribadi (Petrus jalan di Air), teladan bagi murid (Mat 4:23, 9:35) ), mengutus (kepercayaan) (Mat10:5-8, Mar 6:7) - model kooperasi management. Pengalaman kerja team, Mengutus dan memimpin 70 orang (Luk 10:1-2), Membahas isu sekitar, perumpamaan (Mat 13:36, 20:17)

6 Pemimpin transformasi perlu memiliki dimensi perilaku Karismatik leadership, Kualitas pribadi, pertumbuhan pengetahuan / intelektual. Pemimpin yang efektif menciptakan sinergi antara dirinya sendiri dengan orang lain dan menghasilkan : Trust, empathy dan motivasi. Prinsip alkitab dan sekuler yang mirip adalah : Otoritas Gembala adalah bukan coercive (paksaan), didalam mengkontrol, melainkan otoritas yang berdasarkan kepada covenan, caring, mutuality dan pemahaman emphatik.

7 Lima hal praktis yang menciptakan iklim damai di pelayanan : Motivasi Penggunaan waktu Hikmat dan pengetahuan Kerohanian yang kuat Restorasi Perlu disadari bahaya manipulasi jemaat atas pemimpin, di pemimpin pelayan, pemimpin adalah pelayan Tuhan bukan pelayan Jemaat.

8 Modelling. Pemimpin adalah jadi model baik sikap maupun perilaku. Gembala adalah bukan Tuan atas warisan Tuhan, tetapi pelayan Kristus, pemimpin agung gereja, terikat untuk menghormati kehendak Allah sebagai hukum Allah, dan kehidupannya sebagai model.

9 Harga dari Excellence hasil riset menunjukkan 8 hal : Fokus pada Pengalaman (Mat 11:2-5, Mar 1:35-39 Yesus menginginkan buah dari tindakan) Kedekatan dengan customer (Yoh 10:1-5, 21:15-17 penggembalaan melekat) Otonomy (menumbuhkan leader) dan enterpreunership (berani mengambil resiko) (Mat 25:14-30, Luk 12:22-34 percaya tuhan dan lakukan). Produktifitas melalui orang (Mar 6:35-43, Luk 5:5-7 produktifitas melalui kerja sama)

10 Kesinambungan, value driven (pencapaian pada orang bukan tehnologi) (Luk 10:17-20, 13:10-16 Orang adalah nilai tertinggi) Tempel dan rajut (kerjakan hanya yang mereka ketahui) (Mat 4:18-22, Luk 9:59-63 Mulai dari posisi mereka dan tunggu sampai jadi baik). Usahakan sederhana (Mat 23:8-12, Luk 9:1-6, 10:1-7 Yesus memanggil untuk sederhana) Simultan dilakukan baik melepas maupun mengikat (sentrality dan desentrality) (Mat 28:18-20, Luk 24:44-47 Yesus adalah pusat tetapi perintahnya adalah desentralisasi).

11 Team building.

12 Melengkapi orang-orang kudus. Isu egalitarian pekerja melawan kaum "awam", jika kaum awam dilengkapi untuk melayani akan terbuka kreatifitas baru. Kepuasan Pribadi didalam melayani. Lukas 11:28 "diberkatilah mereka yang dengar firman Allah".

13 Perbendaharaan Pribadi - mesti diperhatikan personal aksi dan reaksi terhadap situasi. Menghargai / Respek terhadap diri sendiri. Menghargai / Respek terhadap orang lain. Ingin mengerjakan yang excellent Reaksi atas keberhasilan