BAB V PENUTUP. prasekolah. Sejauh mana jalan yang mereka lalui untuk membimbing anak-anak

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Uraian uraian di atas merupakan sebuah tawaran dan pengetahuan tambahan sekaligus ajakan untuk melihat kembali pola pendidikan orang tua terhadap anakanak prasekolah. Sejauh mana jalan yang mereka lalui untuk membimbing anak-anak mereka sehingga pada akhirnya konsep diri anak-anak mereka dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, sebab kita tahu bersama bahwa apa yang ditanam, dari sanalah akan muncul buah yang akan kita petik di kemudian hari. Jika dianalogikan dalam pendidikan anak, apa yang ditanamkan pada diri anak itulah yang membentuk kepribadian di kemudian hari, karena itu pola pendidikan yang dipilih oleh orang tua untuk mendidik anaknya menjadi sangat penting apakah menempuh cara demokratis, otoriter, atau lain sebagainya. Semuanya itu sangat tergantung pada situasi dan kondisi, masalahnya dalam situasi seperti apa orang tua menerapkan pola pendidikan yang bagaimana cara penerapanya. Peran orang tua dalam proses pendidikan pengembangan konsep diri anak sangat penting, jadi hal tersebut tidak dapat kita sepelekan, sebab pendidikan konsep diri anak merupakan sebuah investasi yang takan pernah habis dikemudian hari. Karena si anak akan membawa ke mana saja ia pergi, baik di sekolah maupun dalam lingkungan sosial yang lebih besar lagi yakni masyarakat. Untuk itu kita perlu memperhatikan beberapa hal pokok berikut ini:

2 Pertama, Keluarga Perkembangan dari bayi dimulai dengan kelekatan emosional, antara anak dengan orang tua yang mengasuhnya. Si anak akan merasa aman dan tenang atau terlindungi bila berada di dekat orang tuanya, sebab orang tua dapat memenuhi kebutuhan si anak dengan baik. Si anak merasa tergantung dengan orang tuanya. Orang tua dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mencurahkan kasih sayang secara penuh kepada anaknya. Hubungan timbal balik tersebut, akan menumbuhkan kelekatan emosional pada si anak. Hal ini memberi manfaat yang sangat positif bagi si anak dan orang tuanya. Sang anak dapat belajar secara langsung pikiran, sikap dan tindakan serta prilaku dari orang tuanya. Orang tuanya juga dapat memanfaatkan kesempatan untuk memberi pendidikan dan pengarahan kepada sang anak. Kedua, Lingkungan sosial Proses pembelajaran terhadap nilai-nilai, norma maupun adat istiadat yang hidup dalam lingkungan sosial budaya akan mempengaruhi perkembangan hidup si anak. Anak dapat mengamati, memahami dan menilai serta meniru nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat juga memberikan tuntutan dan pengarahan prilaku, sikap maupun tindakan yang harus dilaksanakan oleh setiap induvidu. Dengan demikian perkembangan konsep diri, pemahaman diri, harga diri dan evaluasi diri harus disesuaikan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan masyarakat tersebut.

3 5.2 Usul Dan Saran Dalam mengembangkan kepribadian dan membentuk konsep diri anak, orang tua perlu merubah pola pendidikan dari tradisional menuju ke pola pendidikan yang lebih demokratis. Orang tua harus selalu bersedia mendengarkan anak. Orang tua yang memiliki sikap demokratis pada umumnya berorientasi pada keseimbangan individu dan relasi dengan anak, mereka tak suka dihakimi. Di sini nampak bahwa orang tua melaksanakan tanggung jawab secara baik dan benar terhadap anak, untuk itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh orang tua Pertama, Orang perlu tua memberi teladan sebagai pendidik pertama dan utama agar anak dapat memainkan peran yang tepat sesuai dengan jenis kelaminnya. Kedua, Perlu adanya penghargaan terhadap anak sebagai pribadi yang unik. Ketiga, Diusahakan sedapat mungkin agar anak tidak dihukum karena ia gagal dalam menjalankan rutinitasnya. Sangat diharapakan perlembuatan hukum dengan rasa belas kasihan terhadap anak yang melakukan kesalahan. Orang tua juga perlu menanamkan suasana yang harmonis dalam keluarga. Karena seorang anak membutukan perhatian, kasih sayang dan rasa aman dari orang tua. Orang tua sedapat mungkin berusaha agar tidak terjebak dalam situasi konflik.

4 Keempat, Orang tua hendaknya menjauhkan cara bereaksi yang suka mengatur, memerintah dan menyalahkan serta dan menginterogasi anak. Kelima, Orang tua hendaknya bijaksana dalam mendidik anak dan membimbingnya agar ia dapat berkembang secara maksimal.

5 DAFTAR PUSTAKA I. KAMUS Bagus Lorens, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia, 2005 Tim Prima, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Gita Media Pers II. BUKU Balson,Maurrice, Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Baik, Jakarta: Bumi Aksara, B simanjuntak, Psikologi Remaja, Bandung: Tarsito, Dodson Fitzhugh, Mendisiplinkan Anak Dengan Kasih Sayang Jakarta: Gunung Mulia, 1996 Field David, Kepribadian Keluarga, Yogyakarta: Kanisius, 1998 Gunarsa D Singgih, Psikologi Untuk Keluarga, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 1976., Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 1986, Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia 1989 Hadisubrata M.S, Mengembangkan Kepribadian Anak Balita, bandung: Madar Maju, 1995.

6 Hawadi Akbar Reni, Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat Bakat Dan Kemampuan Anak, Bandung: Angkasa, Kartono Kartini. Psikologi Anak ( Psikologi Perkembangan), Bandung: Madar Maju, Kohlberg, Lawrence (1981). Essays on Moral Development, Vol. I: The Philosophy of Moral Development. Harper & Row. (1983). Moral stages : a current formulation and a response to critics. Basel, NY: Karger. (1971). From Is to Ought: How to Commit the Naturalistic Fallacy and Get Away with It in the Study of Moral Development. Academic Press. Lein Laura dan Lydia O Donnel. Anak: Bagaimana Mengasuh Anak Dan Pengaruh Anak Bagi Kehidupan Orangtuanya, Yogya: Kanisius, Nadeak Wilson, Anak Dan Harapan Orang Tua, Jakarta: Gama Cipta, Firma, Narramore Bruce, Mengapa Anak-Anak Berkelakuan Buruk, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1980 Nasution Thamrin, Pendidikan Balita Dan Keluarga, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, Kwitang, 1976, Pendidikan Remaja Dan Keluarga,Jakarta: Gama Cipta, Firma, 1984.

7 , Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, Kwitang, Nahak Joseph. Pr, Diktat Psikologi Perkembanga, (Manuskrip). Ollen R. Delle, Kecakapn Hidup Pada Anak, Yokyakarta:Kanisius, 1987 Pudjijoganti R. Klara, Konsep Diri Dalam Pendidikan, Jakarta: Arcan,1997. Prkinston C. Northcote dan Rustomji MK,S. Pavri, Masalah Hubungan Orang Tua anak Dan Cara Mengatasinya,Jakarta: PT BPK Gunung mulia Kwitans 22, Sinetar Marsha, dlm. SS Boedidharmo (penterj), Kecerdasan Spiritual, Jakarta: Alex Media Komputindo Sobur Alex, Anak Masa Depan, Bandung: Angkasa Siahaan N.Hendry, Peranan Ibu Bapak Mendidik Anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Kwitans 22, Zaviera Ferdinand, Teori Kepribadian Sigmund Freud, Yogjakarta: AR_RUZZ MEDIA GRUP2007.

8