LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMBINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMBINA"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMBINA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT PADA MATA KULIAH SEJARAH ASIA TIMUR Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun KETUA : Drs. Iyus Jayusman, M.Pd NIDN : ANGGOTA : Drs. Gurdjita, M.Pd. NIDN : Oka Agus Kurniawan S, M.Pd NIDN : UNIVERSITAS SILIWANGI NOVEMBER 2016

2 HALAMAN PENGESAHAN Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Multi Media Power Point Pada Mata Kuliah Sejarah Asia Timur Peneliti / Pelaksana Nama Lengkap : Drs. Iyus Jayusman, M.Pd. NIDN : Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Program Studi : Pendidikan Sejarah Nomor HP : Alamat surel ( ) : yusjman@gmail.com Anggota (1) Nama Lengkap : Drs. Gurdjita, M.Pd. NIDN : Perguruan Tinggi : Universitas Siliwangi Anggota (2) Nama Lengkap : Oka Agus Kurniawan Shavab, M.Pd. NIDN : Perguruan Tinggi : Universitas Siliwangi Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra : - Alamat : - Penanggung Jawab : - Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 1 (satu) dari rencana1 (satu) tahun i

3 Mengetahui, Dekan FKIP Unsil Tasikmalaya, 17 November 2016 Ketua Peneliti Dr. H. Cucu Hidayat, M.Pd. NIP Drs. Iyus Jayusman, M.Pd. NIDN Menyetujui, Ketua LP2M-PMP Prof. H. Aripin, Ph.D. NIP ii

4 RINGKASAN Tujuan Jangka Panjang Untuk jangka panjang yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Merumuskan media pembelajaran berupa multi media power point yang dapat dipakai oleh semua dosen jurusan pendidikan sejarah 2. Menghasilkan calon guru sejarah yang berkualitas dan dapat memanfaatkan multimedia presentasi Target Khusus Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Perlu didorong suatu kegiatan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi khususnya multimedia presentasi 2. Mengeambangkan multimedia power point di jurusan pendidikan sejarah pada mata kuliah sejarah asia timur Metode Yang Akan di Pakai Untuk Mencapai Tujuan Jangka Panjang Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Rencana Kegiatan yang Diusulkan Adapun rencana kerja yang diusulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengeambangkan multimedia power point di jurusan pendidikan sejarah pada mata kuliah sejarah asia timur 2. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia powerpoint Mengetahui respon dari calon guru sejarah setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia powerpoint iii

5 PRAKATA Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kemajuan penelitian ini yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Multi Media Power Point Pada Mata Kuliah Sejarah Asia Timur. Penelitian ini perlu untuk digali dikarenakan dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang inovatif, apalagi di era digital ini mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan perangkat teknologi power point. Dengan situasi seperti ini, penulis ingin mengembangkan multimedia power point dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam pengembangannya, penulis akan mengkombinasikan antara materi pembelajaran, gambar/foto/peta, dan video, dengan begitu akan terkreasi media pembelajaran yang ideal dan mahasiswa pun akan nyaman dalam kegiatan pembelajarannya. Penulis mengakui penelitian ini jauh dari sempurna. Penulis membuka kritik dan saran dari semua pihak untuk melengkapi laporan kemajuan penelitian ini. Tasikmalaya, September 2016 Penulis iv

6 DAFTAR ISI RINGKASAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Luaran Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Media Konsep Pengembangan Media Konsep Multi Media Konsep Media Powerpoint Penelitian Terdahulu BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Metode Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Tahapan Penelitian Strategi Penelitian Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan dan Analisis Data BAB V HASIL YANG DICAPAI BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA v iii iv v vi vii

7 LAMPIRAN Konsep Pengembangan Media DAFTAR TABEL Tabel 4.1 aspek penilaian multi media power point Tabel 4.2 Kategori Skala Likert Tabel 4.3 Kategori Skala Likert Tabel 5.1 Tabel Hasil Penilaian Ahli Media Tabel 5.2 Tabel Hasil Penilaian Responden Terbatas vi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Langkah-langkah penelitian R&D Gambar 5.1. Rancangan Multi Media Power Point vii

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi pada mata kuliah Sejarah Asia Timur pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016 bahwa media pembelajaran masih jarang digunakan dan hal ini berimbas dengan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, sementara respon yang ditunjukan oleh mahasiswa pendidikan sejarah sebagian besar kurang memperhatikan jalannya kegiatan pembelajaran dan mengacuhkannya, seperti mengobrol, main handphone, dan lain-lain. Adapun media pembelajaran yang sudah pernah dipakai adalah dengan menggunakan media pembelajaran power point dengan tampilan yang biasa dalam arti hanya tulisan-tulisan saja tanpa menambah gambar ataupun video dan setelah diamati oleh peneliti bahwa sebagian mahasiswa mengikuti jalannya pembelajaran, hanya yang perlu diperbaiki di sini adalah pengemasan media pembelajaran power pointnya yang harus diperbaiki agar tampilannya lebih menarik lagi, seperti menambahkan video dalam kegiatan pembelajarannya. Berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran guna mendukung belajar, maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media belajar sebagai pendukung, selain transformasi belajar secara konvensional di dalam kelas. Penggunaan media pembelajaran dalam penyampaian materi adalah salah satu cara untuk membantu menciptakan suasana belajar yang menarik, efektif, dan efisien. Media pembelajaran adalah saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau materi ajar. Media sangat diperlukan dalam pembelajaran sebagai alat penyampaian informasi, materi belajar dan pesan dari pengajar kepada peserta didik. Menurut Sutikno (2013: 15) ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar antara lain : 1

10 1. Faktor dari dalam diri individu (Internal) yang diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor jasmaniah dan faktor psikologis. 2. Faktor dari luar (Eksternal) yang timbul dari luar diri siswa. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Untuk melengkapi komponen belajar dan pembelajaran di sekolah, sudah seharusnya guru memanfaatkan media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu memiliki peranan yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Oemar Hamalik (1986:27) terkait dengan nilai praktis dari suatu media pembelajaran dimana salah satunya adalah media pembelajaran dapat melampaui batas pengalaman pribadi siswa. Pengalaman pribadi yang dimiliki oleh siswa berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan untuk melakukan perjalanan, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika siswa tidak mungkin dibawa ke obyek yang dipelajari secara langsung, maka obyeknyalah yang dibawa kepada siswa. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio-visual. Tepatlah, jika media pembelajaran sangat dibutuhkan pada saat kegiatan pembelajaran dan sudah sepatutnya untuk menciptakan pembelajaran yang ideal, maka seharusnya dosen mampu menggunakan media pemebelajaran terlebih yang dekat dengan siswa dan sesuai dengan perkembangan zaman karena tidak akan memerlukan waktu bagi siswa untuk mengenalinya. Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengembangkan media pembelajaran multimedia berupa power point karena sejauh ini media pembelajaran power point yang digunakan oleh dosen penyajiannya sangat kurang dan kurang mampu ditangkap oleh mahasiswa. 2

11 Penulis memilih powerpoint sebagai program untuk mengembangkan media ini dengan alasan program powerpoint sudah sangat akrab dengan dunia pendidikan, sehingga para pendidik tidak kesulitan apabila hendak mengembangkan lebih lanjut atau menerapkannya pada materi lain. Powerpoint biasanya digunakan dalam sebuah presentasi, akan tetapi program ini memiliki fasilitas-fasilitas untuk membuat multimedia pembelajaran interaktif. Pengembang dapat memasukkan teks, suara, gambar bahkan video sekaligus. Slide atau halaman pada powerpoint dirancang khusus dengan dilengkapi tombol-tombol yang akan melibatkan pengguna dalam pengoperasian powerpoint. Format presentasi dalam powerpoint juga dapat dihilangkan agar interaksi pengguna dengan media pembelajaran lebih terlihat. Pengguna dapat memilih menu apa saja untuk proses selanjutnya dan menerima respon dari soalsoal yang dikerjakan. Pengguna juga dapat mengulang-ulang materi dan soal sesuai kehendaknya apabila merasa belum paham. Siswa-siswa dengan beragam kemampuan yang berbeda akan sangat tertolong dengan adanya multimedia interaktif ini. Mereka dapat menggunakannya sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing, pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga media pembelajaran yang dikembangkan pun akan berperan sebagaimana mestinya. 1.2.Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Dosen jarang menggunakan media pembelajaran pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas 2. Dosen jarang menggunakan media pembelajaran power point pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas 3. Media pembelajaran power point yang digunakan oleh dosen masih kurang representatif dalam memaksimalkan penggunaanya 4. Diperlukan pengembangan media pembelajaran multimedia berbasis power point 3

12 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang ada cukup luas, sehingga perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti. Maka penelitian ini akan dibatasi padapengembangan media pembelajaran multimedia power point pada mata kuliah Sejarah Asia Timur 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan, yaitu bagaimana pengembangan media pembelajaran multimedia power point pada mata kuliah Sejarah Timur semester 5 Tahun Ajaran 2016/ Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dikemukan di atas, yaitu untuk mengetahui gambaran pengembangan media pembelajaran multimedia power point pada mata kuliah Sejarah Asia Timur semester 5 Tahun Ajaran 2016/ Luaran Penelitian Adapun target luaran wajib yang akan dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Publikasi ilmiah dalam jurnal lokal yang mempunyai ISSN atau jurnal nasional terakreditasi Sedangkan luaran tambahan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah 1. Pengayaan bahan ajar 4

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alatalat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011:3). Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Sadiman, 2002:6). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen-komponen yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat menstimulus pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. Adapun media pengajaran menurut Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. 5

14 Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24): 1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru. 2. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit) 3. Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan). 4. Semua indra siswa dapat diaktifkan. 5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar Pendapat lain dikemukanan oleh McKnow dalam Sihkabuden (2005: 19) fungsi media pembelajaran antara lain: 1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu melalui media pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis 2. Membangkitkan motivasi belajar 3. Memperjelas penyajian pesan dan informasi 4. Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu. Berdasarkan pendapat di atas bahwa media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana yang dapat mempermudah guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga media pembelajaran ini mempunyai peranan penting dalam mensinergikan atau menyamakan visi di dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran ini sangat penting dalam menarik perhatian siswa karena dengan adanya media pembelajaran ini siswa dapat memvisualisasikan dalam pikirannya mengenai materi yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Selain fungsi yang disebutkan di atas, ada beberapa manfaat media pembelajaran yang dijelaskan oleh Nana Sudjana (1990:3), yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. 3. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 6

15 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Kesimpulan yang dapat dimabi dari pendapat di atas bahwa media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran seperti meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga suasana dalam kelas tidak membosankan bagi siswa. Dengan adanya media pembelajaran ini guru tidak kehabisan tenaga dalam melakukan kegiatan pengajarannya karena tidak terlalu menekankan verbalisme dalam penyampaian materinya. Media pembelajaran yang dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya terbatas pada alat pembelajaran yang biasanya berupa model, benda, gambar, tetapi lebih dari itu, seperti yang dikemukakan oleh Lawrence Grossbreg, Ellen Wartella. D. Charles White (2002:104) sebagai berikut: Some people assume that the media are simple technologies that can be described in terms of the hardware of production tramsmission andreception, but don t that way because media include cover entire/allcomponent able to be used by teacher to clarify lesson items. Sebagian orang berasumsi bahwa media itu hanya teknologi yang dapat diuraikan dalam kaitanya dengan perangkat keras, transmisi, produksi, dan penerimaan. Namun tidak demikian karena media mencakup seluruh komponen yang dapat digunakan guru untuk memperjelas materi pelajaran. Begitu juga dengan media pembelajaran blog yang dikaji dalam penelitian ini Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran Menurut Strauss dan Frost yang dijelaskan dalam Dina Indriana (2011:32) mengidentifikasikan sembilan faktor kunci yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih media pengajaran. Kesembilan faktor kunci tersebut antara lain batasan sumber daya institusional, kesesuaian media dengan mata pelajaran yang diajarkan, karakteristik siswa atau anak didik, perilaku pendidik dan tingkat keterampilannya, sasaran pembelajaran mata pelajaran, hubungan pembelajaran, lokasi pembelajaran, waktu dan tingkat keragaman media. Pendapat lain diungkapkan oleh Arsyad (2011:71) bahwa dalam memilih media hendaknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: 7

16 1. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan/ atau audio) 2. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/ atau kegiatan fisik) 3. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik 4. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama) 5. Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektivan biaya 2.2.Konsep Pengembangan Media Pengembangan menurut adalah Tindakan mengembangkan atau menunjukkan sesuatu yang belum diketahui. Proses dari pengembangan setara bertahap dari sesuatu yang sudah ada, sebagai sebuah rencana atau metode. Perubahan bertahap atau pertumbuhan melalui proses perubahan yang berkembang juga merupakan hasil dari pengembangan atau kondisi yang telah dikembangkan. Menurut Rayandra Asyhar (2012: 94) Pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya, seperti kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lain-lain. Untuk menghasilkan suatu media pembelajaran yang baik dalam arti efektif meningkatkan mutu pembelajaran, diperlukan suatu perancangan yang baik. Menurut Sadiman, dkk (dalam Rayandra Asyhar 2011: 94), perancangan media pembelajaran dapat melalui enam tahap, antara lain: menganalisis media pembelajaran siswa, merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan butir-butir materi, menyusun instrument evaluasi, menulis naskah media, dan melakukan evaluasi. Disamping itu, tahap validasi ahli sebaiknya dilakukan terhadap naskah atau materi pada media yang sudah disusun, yang dilakukan sebelum dilakukan uji coba lapangan. Pengembangan media pembelajaran sangat penting dilakukan, baik secara individual, bersama-sama dan atau melibatkan pihak eksternal karena ketersedian 8

17 media pembelajaran di sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan masih sangat terbatas. Kata media merupakan jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Menurut Gagne (Rayandra Asyhar, 2012: 7) media adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pembelajar untuk belajar. Briggs (Rayandra Asyhar, 2012: 7) mendefinisikan bahwa media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga merangsang mereka untuk belajar. Media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (Rayandra Asyhar, 2012: 8), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bias berupa perangkat keras (hardware), seperti komputer, dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu. Jadi, berdasarkan pengetian menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan sebuah pesan dari penyampai ke penerima pesan secara terencana, sehingga penerima pesan dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif. Media dibutuhkan dalam proses pembelajaran, Menurut Daryanto (2013:5) secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, audiotori dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 9

18 6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Dari pendapat di atas, Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Rayandra Asyhar (2012: 44) berdasarkan indera yang dirangsang dalam proses pembelajaran, jenis media dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu media visual, media audio, media audiovisual dan multimedia. Media pembelajaran dimungkinkan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran sebab dengan adanya media siswa dapat berinteraksi secara audio dengan rekaman, visual dengan gambar diam atau gambar bergerak dan secara audio visual dengan video atau bisa juga yang termasuk ke dalam pengemasan media audio, media visual, dan media audo visual 2.3. Konsep Multi Media Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, dalam Suyanto,2005:21). Ketiga elemen itu saling berkaitan, tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu disebut kombinasi. Ketiga elemen itu saling melengkapi. Hosfsetter (dalam Suyanto, 2005:21) memberi definisi lain dari multimedia yaitu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, interaksi, kreasi, dan komunikasi. Multimedia di sini mengalami penyempitan makna karena hanya mengkhususkan media pada komputer. Lebih khusus lagi, jika pengguna dapat berinteraksi dengan program yang terdapat dalam komputer, maka dapat disebut sebagai multimedia interaktif. Lain lagi dengan Robin dan Linda (dalam Suyanto, 2005:21) yang mendefinisikan multimedia sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video. Berdasarkan definisi ini dapat diketahui bahwa untuk dapat disebut 10

19 multimedia, paling sedikit harus ada dua media. Gabungan dari suara dan gambar, atau gambar dan teks, atau animasi. Indriana (2011:96) mengatakan bahwa multimedia merupakan suatu sistem penyampaian pesan menggunakan jenis bahan pengajaran yang membentuk suatu unit atau paket. Menurut definisi Indriana, multimedia merupakan sebuah sistem atau suatu kesatuan yang terdiri dari komponenkomponen di dalamnya di mana antar komponen tersebut saling berkaitan. Berdasarkan definisi dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah sebuah sarana penyampaian pesan yang terdiri dari teks, suara dan gambar, animasi dan video yang dapat dirancang dan digunakan dengan bantuan komputer. Daryanto (2010: 53) mengatakan bahwa multimedia memiliki beberapa karakteristik di bawah ini, yaitu: 1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Berdasarkan pendapat tersebut, multimedia yang paling bagus harus memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Sementara multimedia terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Multimedia interaktif, pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemenelemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan. 2. Multimedia hiperaktif, multimedia jenis ini memiliki suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunya banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada. 3. Multimedia linear, pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir. 11

20 Dengan penggunaan multi media, materi yang disajikan memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan materi yang disajikan dengan media lainnya. Kelebihan-kelebihannya antara lain sebagai berikut: 1. Materi yang disampaikan mudah dicerna oleh peserta didik. 2. Salah satu bagian penting multimedia adalah animasi. Berdasarkan penelitian, siswa yang memiliki kekurangan dalam mengikuti pembelajaran dengan cara konvensional atau dengan media pembelajaran lainnya, akan mampu belajar lebih baik jika menggunakan animasi. 3. Menurut teori quantum learning, siswa memiliki modalitas belajar yang dibedakan menjadi tiga tipe yaitu visual, auditif dan kinestetik. Keberagaman modalitas ini dapat diatasi dengan menggunakan perangkat media dengan system multimedia. Jensen (dalam Daryanto, 2012: 16) menjelaskan bahwa media dapat menyediakan 4 tingkatan komunikasi interaktif. Tingkat paling rendah dari komunikasi interaktif adalah interaktivitas yang bersifat transmisi. Media menyediakan pilihan informasi untuk pengguna tanpa permintaan untuk menyeleksi. Setingkat di atasnya, adalah interaktivitas yang bersifat konsultasi. Memperbolehkan pengguna untuk memilih informasi melalui permintaan. Tingkatan ketiga yaitu bersifat percakapan. Media menyediakan kesempatan bagi pengguna untuk memasukkan informasi mereka sendiri. Tingkatan yang paling tinggi yaitu bersifat registrasi, yang menawarkan kemampuan potensial dari media untuk mencatat atau mendaftar, meminta dan mengambil informasi Konsep Media Powerpoint Semakin berkembangnya teknologi yang ada, saat ini telah tersedia aplikasi untuk mendukung pembuatan bahan ajar berbasis multimedia terutama bahan ajar multimedia interaktif diantaranya yaitu Microsoft Powerpoint. Microsoft Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang sangat popular dan paling banyak digunakan dalam pembelajaran sebagai media pembelajaran dalam penyampaian materi pelajaran. Pada tahun 1984, sebuah perusahaan bernama Foretought. Inc, bersama timnya mengembangkan sebuah program bernama Presenter. Aplikasi ini menjadi 12

21 cikal bakal Powerpoint. Powerpoint 1.0 diluncurkan untuk komputer Macintosh pada tahun Pada saat itu powerpoint masih hitam putih. Powerpoint versi berwarna baru muncul setahun kemudian. Akhir tahun 1987 Powerpoint dan perusahaan tersebut dibeli oleh Microsoft. Tahun 1990 muncul Powerpoint versi Windows pertama dan Powerpoint resmi bergabung dengan keluarga Microsoft Office. Hingga saat ini, powerpoint terus berkembang dengan fasilitas dan kemampuan yang semakin baik (Pascal, 2007: 113). Menurut Rayandra Asyhar (2012: 86) program powerpoint adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data. Powerpoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan, antara lain: 1. Personal Presentation: pada umumnya powerpoint digunakan untuk presentasi dalam classical learning. Seperti kuliah, seminar dll. Pada penyajian ini powerpoint sebagai alat bantu bagi guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan media powerpoint. Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guru. 2. Stand Alone: pada pola penyajian ini, powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun powerpoint mampu menampilkan feedback yang sudah diprogram. 3. Web Based: pada pola ini powerpoint dapat diformat menjadi file web sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan internet.hal ini ditunjang dengan adanya fasilitas dari powerpoint untuk mempublish hasil pekerjaan anda menjadi web. Berdasarkan yang telah dijelaskan diatas bahwa media pembelajaran powerpoint adalah termasuk media presentasi. Sebenarnya, hampir semua jenis media yang pada dasarnya dibuat untuk dipresentasikan kepada peserta didik atau sasaran dan yang membedakan antara media presentasi dengan media yang lain 13

22 adalah pada media presentasi materi yang ingin disampaikan dibuat dalam sebuah program computer yang dipresentasikan melalui proyektor, kemudian materi dapat diubah kedalam teks, gambar, animasi, dan video yang dikombinasikan dalam satu kesatuan yang utuh. Dan ini termasuk kedalam pengembangan media pembelajaran. Menurut Madcoms (2007) Program Microsoft PowerPoint 2003 adalah suatu program yang digunakan untuk membuat slide atau presentasi. Program Microsoft PowerPoint 2003 merupakan penyempurnaan dari program Microsoft PowerPoint versi sebelumnya. Banyak perintah yang telah diubah, dimana perintahperintah yang tidak terlalu penting telah dihilangkan dan diganti dengan perintah-perintah baru yang sangat menarik. Melalui Microsoft PowerPoint 2003 memudahkan kita dalam menyampaikan materi melaui presentasi yang didukung adanya slide yang dapat disisipi omponen-komponen berupa teks, grafik dan gambar, foto, suara, film yang dapat ditampilkan melalui desain tampilan yang menarik perhatian peserta didik, sehingga membantu proses keberhasilan tersampainya materi kepada siswa. Media pembelajaran yang dihasilkan akan cukup menarik karena memiliki beberapa fasilitas seperti: 1. Memasukkan teks, gambar, suara dan video Fasilitas yang penting dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis, membaca atau pembelajaran yang lain. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas tampilan gambar, suara dan video untuk memperjelas materi yang disampaikan. 2. Membuat tampilan menarik Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik. Fasilitas yang pertama adalah background. Background akan memperindah tampilan program. Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar dengan cara tampil yang bervariasi. 14

23 3. Membuat hyperlink Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan memberikan umpan balik secara langsung. Hubungan dengan program lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung seperti halnya dalam proses pembelajaran dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan pembelajaran yang lebih luas, pribadi dan otentik Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung, dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain atau ke jaringan internet. Pengembangan media perlu dilakukan agar ketersediaan media pembelajaran bertambah. Pengembangan media pembelajaran sangat penting artinya untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan persediaan media yang ada. Pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen pembelajaran lainnya Penelitian Terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis angkat adalah Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft Office Powerpoint Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Kelas VII Semester Genap Di Smp N 4 Tabanan Kabupaten Tabanan Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan penulisnyai Gede Putu Adhiyasa Surya Pratama., Drs. Ketut Pudjawan,M.Pd., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui prosedur pengembangan media pembelajaran dengan software Powerpoint pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VII; (2) menghasilkan suatu produk media pembelajaran Powerpoint untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VII di SMP N 4 Tabanan dalam bentuk CD yang layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development) yang dilakukan di SMP Negeri 4 Tabanan, Kabupaten Tabanan dalam waktu tujuh bulan, mulai dari bulan April 2013 sampai dengan bulan Oktober Instrumen pengumpulan data berupa lembar angket untuk ahli materi, ahli desain, dan ahli media, uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan. Analisis data 15

24 menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu digunakan untuk mengolah data hasil review yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada kuesioner, dan analisis data deskriptif kuantitatif yaitu digunakan untuk mengolah data berupa angka-angka atau persentasi yang diperoleh melalui kuesioner dalam penilaian media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran dengan Powerpoint yang dikemas dalam sebuah CD (compact disc), sedangkan prosedur pengembangan media pembelajaran yang dilakukan yaitu: (1) analisis yang meliputi analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program; (2) membuat storyboard; (3) desain program yang meliputi desain diagram alir, dan desain interface; (4) implementasi program; dan (5) pengujian. Media pembelajaran dinyatakan layak berdasarkan uji kelayakan menurut: (1) uji ahli isi mata pelajaran TIK berada pada kualifikasi sangat baik (93,33%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi baik (84%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi baik (86,67%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi baik (82.96%), uji kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (92,51%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi baik (89%). Dari hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan Powerpoint yang dikembangkan layak digunakan sebagai pendukung pembelajaran untuk mata pelajaran TIK pada kelas VII. 16

25 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dikemukan di atas, yaitu untuk mengetahui gambaran pengembangan media pembelajaran multimedia power point pada mata kuliah Sejarah Asia Timur semester 5 Tahun Ajaran 2016/ Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan rele model bagi jurusan pendidikan sejarah untuk dijadikan referensi ataupun ikut mengaktualiasikannya dalam pengembangan multimedia powerpoint 2. Manfaat Praktis a. Bagi dosen jurusan pendidikan sejara, yaitu memberikan informasi kepada dosen bahwasannya perlu adanya upaya untuk memaksimalkan teknologi yang tersedia dalam hal ini pengembangan multimedia power point, sehingga kegiatan belajar mengajarpun bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. b. Bagi mahasiswa, yaitu memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam prnggunaan multimedia power point sebagai media belajar mandirinya. 17

26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013: 297). Menurut Puslitjaknov (Putra, 2011:133) model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan model prosedural karena dianggap cocok dengan tujuan pengembangan yang ingin dicapai yaitu untuk menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakan produk yang dihasilkan dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus melalui langkah-langkah tertentu yang harus dikuti untuk menghasilkan produk tertentu Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya dengan alamat di Jl. Siliwangi 24 Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat 4.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon guru sejarah Fakultas Siliwangi Universitas Siliwangi dan sampel dalam penelitian ini adalah calon guru sejarah angkatan Tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Tahapan Penelitian Prosedur peneliian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti atau pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan model pengmbangn dalam memaparkan 18

27 komponen rancangan produk yang dikembangkan. Dalam prosedur peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap langkah dalam pengembangan. Langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pada penelitiandanpengembangan ini akan menghasilkan suatu produk media video pembelajaran.pada penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut Sugiyono (2013: 289), langkah-langkah dalam penelitian R&D menurut Sugiyono antara lain: 1. Potensi dan masalah;r&d dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Pada langkah pertama ini peneliti melakukan observasi ke program studi pendidikan sejarah FKIP Unsil, sebagai tempat penelitian 2. Mengumpulkan informasi;dalam langkah ini peneliti mengumpulkan datadata yang terkumpul, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan. 3. Desain produk;dalam hal ini peneliti mulai membuat media pembelajaran powerpoint dengan video.sebelum pembuatan adapun persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan aplikasi-aplikasi yang diperlukan dalam pembuatan media seperti MicrosoftPowerpoint dan Window Movie Maker 4. Validasi desain;setelah media dibuat, peneliti melakukan penilaian sebagai cara untuk memvalidasi media apakah layak atau tidaknya media yang digunakan, dilihat dari aspek materi dan desain, yangdilakukan oleh ahli media. 5. Perbaikan desain;setelah dilakukan penilaian dari ahli media pembelajaran, kemudian media tersebut diperbaiki atau direvisi. 6. Uji coba produk;dalam hal ini peneliti menguji coba produk pada subjek penelitian yaitu mahasiswa pendidikan sejarah angkatan Pada langkah inidigunakan angket sebagai pengumpulan data tentang mediapembelajaran yang dikembangkan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelemehan dan kekurangan pada media. 7. Revisi produk;ini dilakukan setelah dilakukan uji coba produk, dan analisis data yang terkumpul. Kemudian media diperbaiki. 19

28 8. Uji coba pemakaian;pada pengujian ini media pembelajaran powerpoint dengan digunakan dalam proses perkuliahan sejarah Asia Timur. 9. Revisi produk;pada revisi ini apabila terdapat kekurangan pada media, maka media direvisi kembali agar lebih baik lagi. 10. Pembuatan secara massal;hasil akhir dari media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan dari validasi, revisi, dan uji produk yang dilakukan kemudian dipublikasi. Langkah-langkah penelitian R&D dapat dilihat dari gambar bagan dibawah ini Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Design Revisi Produk Produksi Masal (Gambar 4.1. Langkah-langkah penelitian R&D) 4.5. Model Penelitian Model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural yang diadaptasi dari model pengembangan desain instruksional menurut Dick & Carey dan model penelitian pengembangan menurut Borg & Gall. Dalam langkah- 20

29 langkah pengembangan model ini, kegiatan pengembangan terdiri dari lima tahap diantaranya tahap identifikasi, tahap desain dan pengembangan, tahap produksi, eahap evaluasi, dan produksi media. Tahap identifikasi meliputi: (a) identifikasi terhadap tujuan, karateristik peserta didik, keahlian teknis, fasilitas, dan peralatan dan (b) identifiksi terhadap kurikulum, untuk menentukan bahan ajar. Tahap desain dan pengenbangan adalah merancang dan mengembangkan program dalam bentuk dokumen desain sesuai langkah-langkah yang diadaptasi dari model Dick & Carey, termasuk didalamnya penyusunan flow chart, penulisan naskah, dan storyboard. Langkah-langkah tahap ini adalah : (a) perumusan standar kompetensi, (b) analisis standar kompetensi (c) identifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik (d) merumuskan kompetensi pembelajaram (e) memilih strategi pembelajaran dan pengalaman belajar (f) penjabaran kompetensi dasar menjadi indicator (g) pengembangan butir uji berdasarkan acuan patokan Tahap Produksi, kegiatan dalam tahap ini yaitu membuat seluruh obyek media (assembly), misalnya pembuatan gambar (image), clip art, animasi dan vidio. Tahap evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah : (a) Validasi dan uji coba meliputi : (1) Validasi ahli isi, ahli desain dan ahli media pembelajaran, (2) ujicoba perorangan, (3 uji coba kelompok kecil, dan (4) uji coba lapangan. (b) Tahap revisi, ada dua macam yaitu : (1) perubahan terhadap materi pembelajaran dalam penyajian media pembelajaran. (2) hasil revisi berdasarkan masukan dari uji coba akan diperoleh produk akhir. Hasil dari penelitian pengembangan ini diuji tingkat validitas dan keefektifannya. Tingkat validitas media pembelajaran diketahui melalui hasil analisis dari : (1) validasi oleh ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran, (2) uji coba yang dilakukan meliputi uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji coba lapangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digunakan untuk memperbaiki/revisi produk yang dikembangkan. Dengan proses uji coba produk seperti ini, diharapkan kualitas media yang dikembangkan menjadi lebih baik. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah metode angket dengan mengunakan lembar angket. Angket adalah suatu alat 21

30 pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Angket digunakan untuk mengumpulkan data hasil review dari ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain, ahli media pembelajaran, uji coba perorangan, kelompok kecil, uji coba lapangan, dan guru pembina mata pelajaran. Pada fase desain instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas rancangan media audio visual dalam bentuk naskah (Storyboard). Instrumen diberikan kepada ahli isi bidang studi, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan kepada ahli media dan mahasiswa pendidikan sejarah angkatan Instrumen yang disusun berdasarkan keperluan pengumpulan data yang akan diberikan kepada ahli media sebagai instrumen kelayakan media digunakan untuk menganalisis desain media dan ketepatan materi, dan sebagai masukan dalam merevisi media juga untuk mendapatkan tingkat kelayakan media oleh ahli yang bersangkutan. Berikut adalah aspek penilaian dalam penyusunan multi media power point: No Aspek Penilaian Indikator Jumlah 1 Efek Strategi Menambah Pengetahuan Siswa 1 Pembelajaran Kemudahan Penggunaan Meningkatkan Motivasi Siswa Komunikasi Kemudahan Memulai Program Kejelasan Petunjuk Penggunaan Penggunaan Bahasa Desain Teknis Penggunaan Huruf Penggunaan Warna Penggunaan Gambar Penggunaan Ilustrasi Penggunaan Suara Jumlah 11 (Tabel 4.1 aspek penilaian multi media power point ) 22

31 4.7. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang memaparkan hasil pengembangan produk multimedia powerpoint yaitu langkah-langkah operasional dalam mengembangkan media pembelajaran powerpoint dan menguji tingkat kelayakan produk untuk diimplementasikan pada mata kuliah sejarah Asia Timur. Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kualitatif. Dengan cara ini diharapkan dapat mempermudah memahami data untuk proses selanjutnya. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk media yang dikembangkan. Data mengenai pendapat atau tanggapan peserta didikyang terkumpul melalui angket dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil angket dianalisis dengan kriteria sebagai berikut, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2011:66), yaitu : Penilaian Layak 4 Cukup Layak 3 Kurang Layak 2 Tidak Layak 1 Nilai (Tabel 4.2 Kategori Skala Likert) Data yang terkumpul diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase dengan rumus sebagai berikut: Persentase = Skor yang diobservasi X 100 % Skor yang diaharpkan atau dapat ditulis Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan. Setelah penyajian dalam bentuk persentase, langkah selanjutnya mendeskriptifkan dan mengambil kesimpulan tentang masing 23

32 -masing indikator. Arikunto (2011) menjelaskan bahwa kesesuaian aspek dalam pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran dapat menggunakan tabel berikut: Presentasi Pencapaian Interpretasi % Layak % Cukup Layak % Kurang Layak 0-39 % Tidak Layak (Tabel 4.3 Kategori Skala Likert) 24

33 BAB V HASIL YANG DICAPAI Pada bab ini dilaporkan tentang hasil yang sudah dicapai dalam rangkaian kegiatan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juni 2016 sampai September 2016 di Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi Persiapan Penyusunan Media Pembelajaran Dalam mempersiapkan media pembelajaran ini, hal pertama yang dilakukan adalah penyusunan dalam materi pembelajarannya dengan materi awal mengenai sejarah Cina Kuno. Peneliti menggunakan refrensi/buku yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Tidak ada kesulitan untuk menyusun materi dari buku dalam negeri. Kesulitan terjadi saat penulis mencoba menyusun materi dengan acuannya dari buku luar negeri dan memang buku yang berasal dari luar negeri lebih lengkap materinya dibanding dalam negeri. Permasalahan yang dihadapi saat penyusunan materi dengan acuan buku luar negeri adalah bahasa yang digunakan berupa bahasa inggris, sehingga penulis harus terlebih dahulu menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan saat menterjemahkannya adalah dengan menggunakan google translate, tapi hasilnya tidak maksimal maka penulis menterjemahkan secara manual satu persatu untuk kata yang tidak dimengerti. Hasil terjemahan kemudian diorganisasikan sesuai topik bahasan dan disimpan ke dalam slide power point. Proses translasi bahasa ini membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikannya. Adapun file video yang penulis simpan dalam slide power point menggunakan bahasa Inggris karena kesulitan untuk menemukan yang berbahasa Indonesia, jadi penulis merasa kekurangan sumber untuk video pembelajaran mengenai Sejarah Asia Timur. Adapun selain materi pembelajaran yang sudah berhasil dipersiapkan, yaitu silabus, rencana pembelajaran semester, dan satuan acara perkuliahan. Hal kedua, yaitu pembuatan multimedia pembelajaran power pointnya. Saat membuat multimedia power point ini, penulis menggabungkan antara materi 25

34 tulisan, gambar, dan video pembelajaran. Pembuatan multi media powerpoint ini nantinya akan dikembangkan menjadi tampilan yang berbeda, sesuai dengan hasil kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa dan ahli media Perencanaan pengembangan media Perencanaan pengembangan media penbelajaran dimulai dengan penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian belajar, dan strategi pembelajaran yang akan dilakukan. Selanjutnya media pembelajaran dikembangkan melalui empat langkah, yaitu: 1. Mengumpulkan bahan pendukung Bahan-bahan pendukung ini, berupa materi dan gambar yang akan diajarkan, mater, serta video pembelajarannya. 2. Membuat story board Setelah bahan-bahan pendukung seperti gambar, materi dan lain sebagainya terkumpul, story board dibuat untuk menggambarkan bentuk tampilan tiap slide dalam media pembelajaran yang dikembangkan. Desain story board dibuat berdasarkan bagan media yang telah dibuat. Berikut ini adalah desain story board media pembelajaran Microsoft Office Powerpoint dengan materi perang candu: (Gambar 5.1. design awal story board) 26

35 3. Memasukkan materi ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Office Powerpoint berdasarkan flowchart view dan story board dan semua bahan yang telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Office Powerpoint. Dalam Microsoft Office Powerpoint, bahasa program yang digunakan berupa perintah dalam Hyperlink, sehingga dalam penggunaannya menyatu sesuai urutan yang disusun dalam slide. Pembuatan button dapat dilakukan dengan membuat suatu objek sesuai dengan yang kita inginkan dengan menggunakan menu drawing. Berikut tampilan program Microsoft Office Powerpoint yang sudah dikembangkan: (Gambar 5.2. Tampilan Mukaenu Utama) 27

36 (Gambar 5.3. Isi Materi) 4. Menguji coba produk Setelah bahan-bahan pendukung seperti gambar, materi dan lain sebagainya terkumpul, story board dibuat untuk menggambarkan bentuk tampilan tiap slide dalam media pembelajaran yang dikembangkan. Desain story board dibuat berdasarkan bagan media yang telah dibuat dan siap untuk diujicobakan Pengembangan Produk Hasil pengembangan media pembelajaran pada Mata Kuliah Sejarah Asia Timur ini ini diperoleh data-data, yaitu: 1. Data evaluasi tinjauan ahli media yang terdiri dari data hasil validasi dan hasil revisi dari ahli media. 2. Data evaluasi tanggapan pemakaian terbatas pada kelompok kecil yakni data hasil analisis dan hasil revisi. 3. Data evaluasi hasil tanggapan pemakaian lebih luas pada kelompok besar/uji lapangan yakni data hasil analisis. Validasi ahli media terhadap media pembelajaran meliputi aspek ketercernaan media Microsoft Office Powerpoint, aspek penggunaan bahasa, aspek perwajahan dan aspek organisasi. Validasi terhadap aspek ketercernaan media Microsoft Office Powerpoint meliputi: ukuran huruf, bentuk/jenis huruf, 28

37 kualitas gambar, ukuran gambar. Validasi terhadap aspek penggunaan bahasa meliputi: konsistensi kata, istilah dan kalimat, serta konsistensi bentuk dan ukuran huruf. Validasi terhadap aspek perwajahan meliputi: halaman slide, tata letak. Validasi terhadap aspek organisasi meliputi: pengorganisasian materi, pengorganisasian bab/sub bab. Hasil validasi ahli materi dan ahli media dijadikan dasar untuk merevisi media dari aspek pembelajaran, aspek isi, aspek tampilan dan aspek pemrograman. Hasil validasi para ahli dijadikan tolok ukur tentang layak tidaknya media pembelajaran untuk diujicobakan di lapangan Tinjauan Ahli Media Multimedia pembelajaran yang dikembangkan ini divalidasi oleh ahli media. Validasi oleh ahli media meliputi 4 aspek yaitu aspek ketercernaan media Microsoft Office Powerpoint, aspek penggunaan bahasa, aspek perwajahan, dan aspek organisasi. Data hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel berikut: (Tabel 5.1. Hasil Penilaian Ahli Media) No Aspek Frekuensi Bobot Butir Bobot % Max 1 Tampilan ,28 Media 2 Penggunaa ,25 n Bahasa 3 Pengorgan isasian Berdasarkan tabel penilai dari ahli media di atas bahwa multimedia Powerpoint yang sudah dibuat memiliki nilai 89 % sehingga dikategorikan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan mengaju pada tabel 4.3 skala kelayakan. Dengan begitu peneliti akan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran di mata kuliah Sejarah Asia Timur. 29

38 5.4. Tanggapan Uji Coba Terbatas Tanggapan pemakaian terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil Tanggapan pemakaian terbatas dilakukan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah. Tujuan dilakukannya tanggapan pemakaian terbatas yaitu untuk mengetahui kenyamanan pemakaian dan juga untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan atau kegagalan fungsional media pembelajaran. Adapun angket penilaian tanggapan pemakaian terbatas adalah sebagai berikut: 1. Kualitas desain tiap slide 2. Kualitas slide secara keseluruhan 3. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 4. Bahasa yang digunakan tegas dan jelas 5. Jenis dan bentuk huruf yang digunakan dalam teks tampak jelas 6. Pemilihan warna huruf kontras dengan warna background, sehingga teks mudah dibaca 7. Gambar sesuai dengan materi yang diajarkan 8. Gambar menarik perhatian dan mendukung pemahaman terhadap materi pembelajaran 9. Kejelasan petunjuk penggunaan media tersebut 10. Kemudahan dalam menggunakan media tersebut 11. Kesederhanaan dalam pengoperasian media tersebut 12. Kemampuan media meningkatkan minat belajar 13. Kemampuan media menarik perhatian 14. Kemudahan memahami materi yang disampaikan dalam media tersebut 15. Dapat memberikan stimulus belajar baru Tanggapan pemakaian terbatas dilakukan terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah yang terdiri dari 8 orang. Data hasil tanggapan pemakaian terbatas dapat dilihat pada tabel berikut: No Aspek Frekuensi Bobot Butir Bobot % Max Tampilan

39 Media 2 Pemanfaat ,96 an media (Tabel 5.2. Hasil Penelitian Uji Coba Terbatas) Berdasarkan tabel penilai dari ahli media di atas bahwa media pembelajaran Microsoft Office Powerpoint ini dilihat dari medianya dikategorikan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan begitu peneliti akan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran di mata kuliah Sejarah Asia Timur. Jumlah Butir pertanyaan adalah 16 pertanyaan dan skor tertinggi untuk tiap butir pernyataan adalah 4. Berarti 8 x 16 x 4 = 512. Nilai/angka 512 adalah jumlah bobot maksimal dari semua butir pernyataan. Hasil pengumpulan data tanggapan pemakaian terbatas ditinjau dari aspek (1) Tampilan media, memperoleh skor 260 dengan persentase mencapai 85 % dan (2) Pemanfaatan media memperoleh skor 252 dengan persentase mencapai 78.96%. Jumlah hasil pengumpulan data terbatas diperoleh skor 420, dengan persentase mencapai 82,35%. Hasil dari pengumpulan data tanggapan pemakaian terbatas didapatkan skor 415 dengan persentase pencapaian 82,35%, berdasarkan (Tabel 4.3. Skala persentase) hasil penilaian tanggapan pemakaian terbatas berada pada skala 4. Dengan demikian dikategorikan sangat layak untuk digunakan. Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan (research and development) ini adalah media pembelajaran Microsoft Office Powerpoint untuk mata kuliah Sejarah Asia Timur pada Materi perang Candu. Proses pembuatan media pembelajaran Microsoft Office Powerpoint ini melalaui beberapa tahap, yaitu: pembuatan produk, validasi produk yang dibuat oleh ahli media. Dari hasil validasi kemudian dilakukan revisi sesuai saran yang diberikan. Setelah melakukan revisi sesuai yang disarankan oleh ahli ahli media kemudian dilakukan tanggapan pemakaian terbatas yang melibatkan mahasiswa jurusan pendidikan sejarah FKIP Universitas Siliwangi. Tanggapan pemakaian terbatas dilakukan untuk meminimalisir kesalah-kesalah atau kegagalan fungsional produk yang 31

40 dibuat. Dari hasil dan saran tanggapan pemakaian terbatas tersebut dilakukan revesi untuk lebih menyempurnakan produk yang dibuat. Tanggapan pemakaian lebih luas dilakukan terhadap kelompok besar. Tanggapan pemakaian lebih luas ini dilakukan simulasi terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Tahun Akademik 2014 Kelas A. Adapun angket penilaian tanggapan pemakaian terbatas adalah sebagai berikut: 1. Kualitas desain tiap slide 2. Kualitas slide secara keseluruhan 3. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 4. Bahasa yang digunakan tegas dan jelas 5. Jenis dan bentuk huruf yang digunakan dalam teks tampak jelas 6. Pemilihan warna huruf kontras dengan warna background, sehingga teks mudah dibaca 7. Gambar sesuai dengan materi yang diajarkan 8. Gambar menarik perhatian dan mendukung pemahaman terhadap materi pembelajaran 9. Kejelasan petunjuk penggunaan media tersebut 10. Kemudahan dalam menggunakan media tersebut 11. Kesederhanaan dalam pengoperasian media tersebut 12. Kemampuan media meningkatkan minat belajar 13. Kemampuan media menarik perhatian 14. Kemudahan memahami materi yang disampaikan dalam media tersebut 15. Dapat memberikan stimulus belajar baru Data hasil tanggapan pemakaian luas dapat dilihat pada tabel berikut: No Aspek Frekuensi Butir Bobot % Bobot Max Tampilan ,05 Media 2 Pemanfaat ,09 an media 32

41 Kriteria penilaian tanggapan pemakaian lebih luas dapat dilihat pada tabel skala presentase. Nilai/angka maksimal pada uji coba terluas adalah 1344 dari semua butir pernyataan. Hasil pengumpulan data penilaian tanggapan pemakaian lebih luas ditinjau dari aspek (1) Tampilan media, memperoleh skor 740 dengan persentase pencapaian 79,05% dan (2) Kemanfaatan media memperoleh skor 554 dengan persentase pencapaian 76,09%. Jumlah hasil pengumpulan data pemakaian lebih luas diperoleh skor 1294 dengan persentase pencapaian 77,76%. Hasil dari pengumpulan data pemakaian lebih luas didapatkan skor 1294 dengan persentase pencapaian 77,76%, berdasarkan (Tabel 4.3 Skala persentase) hasil penilaian tanggapan pemakaian lebih luas berada pada skala 4. Dengan demikian, media pembelajaran Microsoft Office Powerpoint ini dikategorikan sangat layak untuk digunakan Pembahasan Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah multi media pembelajaran Powerpoint mata kuliah Sejarah Asia Timur. Tanggapan pemakaian terbatas dilakukan untuk meminimalisir kegagalan fungsional produk yang dibuat. Dari hasil dan saran tanggapan pemakaian terbatas tersebut dilakukan revesi untuk lebih menyempurnakan produk yang dibuat. Setelah melakukan revisi sesuai saran dari tanggapan pemakaian terbatas kemudian dilanjutkan dengan tanggapan pemakaian lebih luas. Tanggapan lebih luas dilakukan guna mengetahui respon siswa mengenai multimedia pembelajaran Microsoft Office Powerpoint yang dibuat. Dari hasil dan saran tanggapan pemakaian lebih luas tersebut dilakukan revesi untuk lebih menyempurnakan produk yang dibuat. Maksud dan tujuan melakukan revisi pada produk atau media pembelajaran sesuai saran yang diberikan oleh ahli ahli media, tanggapan pemakaian terbatas dan tanggapan pemakaian lebih luas adalah untuk menghasilkan produk yang lebih sempurna dari sebelumnya serta menggali dan mencari beberapa aspek yang lazim digunakan dalam proses pengembangan produk yang meliputi: 33

42 1. Ketepatan materi atau bahan pembelajaran serta rancangan media yang dikembangkan. 2. Kualitas tampilan dan penyajian materi pada media yang dikembangkan. 3. Kemenarikan bahan ajar yang dapat memotivasi calon guru sejarah untuk belajar dengan menggunakan media pembelajaran 4. Membantu penyediaan sumber belajar yang dapat membantu calon guru sejarah dalam proses pemahaman konsep maupun pesan yang termuat dalam media pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan dari data validasi ahli media serta data hasil tanggapan pemakaian terbatas dan tanggapan pemakaian lebih luas, maka dapat disimpulkan bahwa multi media Powerpoint mata kuliah Sejarah Asia Timur sangat layak untuk digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran calon guru sejarah. 34

43 BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Kegiatan yang dilakuan selanjutnya adalah ditinjau kembali laporan akhir yang telah dibuat, mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk keperluan monev oleh tim LPPM PMP, mengirimkan jurnal untuk publikasi ilmiah ke dalam jurnal yang sudah memiliki ISSN di jurnal Candrasangkala Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 35

44 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan kegiatan penelitian yang sudah dilakukan, penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Berdasarkan tabel penilai dari ahli media bahwa multimedia Powerpoint yang sudah dibuat memiliki nilai 89 % sehingga dikategorikan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran dengan mengaju pada tabel 4.3 skala kelayakan. 2. Hasil dari pengumpulan data tanggapan pemakaian terbatas didapatkan skor 415 dengan persentase pencapaian 82,35%, berdasarkan (Tabel 4.3. Skala persentase) hasil penilaian tanggapan pemakaian terbatas pada multimedia Powerpoint berada pada skala 4. Dengan demikian, multimedia Powerpoint ini dikategorikan sangat layak untuk digunakan. 3. Hasil dari pengumpulan data pemakaian lebih luas didapatkan skor 1294 dengan persentase pencapaian 77,76%, berdasarkan (Tabel 4.3 Skala persentase) hasil penilaian tanggapan pemakaian lebih luas berada pada skala 4. Dengan demikian, multimedia Powerpoint ini dikategorikan sangat layak untuk digunakan Saran Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan pada saat penyusunan penelitian ini, yaitu diperlukan rekan/partner untuk menterjemahkan sumber yang berhasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia karena jika hanya mengandalkan google translate maka hasilnya akan acak-acakan dan tidak sesuai dengan arti sesungguhnya 36

45 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Arsyar, Rayandra Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta Asnawir dan Usman Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Daryanto Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Grossberg, Lawrence, Ellen Wartela, D. Charles Whitney, & J. Macgregor Wise, (2006). Media Making: Mass Media in A Popular Culture, Second edition, California: Sage Publication, Inc. Indriana, Dina Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Perss, Madcoms. (2007). Paduan Lengkap Microsoft Office PowerPoint Madiun Pratama, I Gede Putu Adhiyasa Sury, Pudjawan, Ketut, dan Kade Tastra, I Dewa Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft Office Powerpoint Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Kelas Vii Semester Genap Di Smp N 4 Tabanan Kabupaten Tabanan Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal TIK Putra, Nusa Research and Development. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sadiman, Arief S, dkk Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada Sihkabuden Media Pembelajaran. Malang : Elang Mas. Sudjana, Nana, dkk Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutikno Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica. Suyanto, 2005, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Penerbit Andi 37

46 Syaodih, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 38

47 Lampiran Kegiatan 1 1. Kegiatan mengajar sebelum mengembangkan multimedia power point 2. Kegiatan pada saat mengajar menggunakan multi media power point setelah dikembangkan 39

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lainnya, seperti kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lainnya, seperti kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Pengembangan Media Menurut Rayandra Asyhar (2012: 94) Pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penyusunan dokumen

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR CALON GURU SEJARAH

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR CALON GURU SEJARAH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR CALON GURU SEJARAH Oleh: M. Iyus Jayusman dan Oka Agus Kurniawan Shavab Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN DOSEN PEMBINA

LAPORAN KEMAJUAN DOSEN PEMBINA Kode/Nama Rumpun Ilmu: 722/Pendidikan Sejarah LAPORAN KEMAJUAN DOSEN PEMBINA PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTI MEDIA POWER POINT DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR CALON GURU SEJARAH Tahun ke 1 dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu Kelas X yang beralamat di Jl. Pabean No 15, Indramayu. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan 35 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan pengembangan. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 OLEH MUHAMMAD ANSHORI HASIBUAN NIM A1C108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang diberikan, karena dalam implementasi pembelajarannya menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era seperti sekarang ini dimana kemajuan teknologi informasi diterapkan di segala bidang, kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut dengan menerapkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian 17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45454545 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini mengkaji courseware multimedia pembelajaran interaktif pada sub materi pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang dikembangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Prototipe Produk 1. Hasil Pengumpulan Data Data dan informasi yang diperlukan dalam bab ini, penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data. Adapun hasil

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII 158 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII Novanita Puja Arsihna, Supurwoko, Daru Wahyuningsih Prodi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan zaman, teknologi dan khususunya dunia pendidikan sudah semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pergantian, perubahan, dan revisi-revisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Pembelajaran Interaktif Menurut Supriyanto dalam Rizkiansyah (2013) Aplikasi adalah program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu yang berlokasi di Jalan Pabean No. 15 Indramayu. Populasi pada penelitian

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI OLEH : NURHASANAH RRA1C109006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengembangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (2008: 414)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 dikembangkan dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV, Nomor 2, Tahun 2016 87 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET DEVELOPMENT INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian dilaksanakan di Kampus V Pabelan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Ahmad Yani No. 200 Kartasura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

BAB V DISKUSI HASIL PENGEMBANGAN. Pada bab diskusi hasil pengembangan CAI pada mata pelajaran Akidah

BAB V DISKUSI HASIL PENGEMBANGAN. Pada bab diskusi hasil pengembangan CAI pada mata pelajaran Akidah 130 BAB V DISKUSI HASIL PENGEMBANGAN Pada bab diskusi hasil pengembangan CAI pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi al-asma> al-husna> untuk Peserta didik Kelas VII MTs. Nurul Amanah ini akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D) Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media. Metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA Efitra Nindy Frima Yonansa, Sentot Kusairi, dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang, Malang Email:

Lebih terperinci

Oleh: Ajwar Anas Eko Prasetyo*) dan Edy Purnomo, M.Pd.**)

Oleh: Ajwar Anas Eko Prasetyo*) dan Edy Purnomo, M.Pd.**) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER KOMPETENSI DASAR PENGUKURAN SUDUT PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA Oleh: Ajwar Anas Eko Prasetyo*) dan Edy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media, metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI Titi Wijayanti & Tejo Nurseto Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: titiestukara@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS Yoshe Larissa Ulfa 1, Putri Yuanita 2, Yenita Roza 3 yoshelarissa@gmail.com, put_yuanita@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan CD Interaktif Berbasis Power Point Penelitian ini menghasilkan produk CD Interaktif berbasis Power Point yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut: 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Interaktif Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan multimedia interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam proses pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diklat dapat: memahami pengertian media pendidikan. menentukan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (Research & Development). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menuntut pola variasi pembelajaran Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

Lebih terperinci

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Oleh: Fitta Ummaya Santi Oleh: Fitta Ummaya Santi APA ITU MEDIA Sadiman, dkk 2002:6 Media: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud berarti sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,

Lebih terperinci

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang merasakan manfaat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Animasi Animasi memiliki daya tarik utama dalam sebuah program multimedia interaktif. Untuk lebih memahami animasi, berikut ini beberapa pengertian animasi menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan bertanggung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR Kholik Setiawan 1), Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Sungai Miai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA. Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C ABSTRAK PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PDF PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK SISWA KELAS XI SMA Oleh: Linda Novitasari NIM. A1C409048 ABSTRAK Materi Sistem Indera pada manusia merupakan meteri pembelajaran yang diajarkan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Widyanti Anggita Lestari NIM 08520244055 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak siswa yang menganggap., bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, disebabkan kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru, indikator kompetensi pedagogik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk membentuk karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan

Lebih terperinci

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA Santi Widianti 1), Dede Anggriawan 2), Iwan Setiadi 3) 1,2,3) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode penelitian merupakan langkah dan cara dalam mencari, menggali data, menganalisis, membahas dan menyimpulkan masalah dalam penelitian (Musfiqon,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS) PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS) Mohammad Safari MI Miftahul Huda 01, Sumberejo, Pabelan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif sebagai pendukung pembelajaran membaca bagi anak disleksia tingkat sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH OLEH: HAVIZHAH A1C110013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era globalisasi, menuntut para pebelajar dapat mengikuti semua perkembangan saat ini dan masa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall (1979: 624), yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

HARIO WIJAYANTO A

HARIO WIJAYANTO A DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program BAB III METODE PENGEMBANGAN Model Pengembangan Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program 3D Pageflip Professional pada materi struktur atom ini dilakukan dengan mengikuti model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yang akan digunakan sebagai media pembelajaran berupa Modul berbasis multimedia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini membahas tentang beberapa cakupan yang digunakan dalam penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI MACROMEDIA DIRECTOR PADA MATA KULIAH KOMPUTER MULTIMEDIA DI JURUSAN KTP FIP UNP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI MACROMEDIA DIRECTOR PADA MATA KULIAH KOMPUTER MULTIMEDIA DI JURUSAN KTP FIP UNP Volume: XV No.2. November 201 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI MACROMEDIA DIRECTOR PADA MATA KULIAH KOMPUTER MULTIMEDIA DI JURUSAN KTP FIP UNP Oleh: Nofri Hendri Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci