BAB III SISTEM PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA JAMU TJAP DJAGO TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SISTEM PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA JAMU TJAP DJAGO TAHUN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 30 BAB III SISTEM PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA JAMU TJAP DJAGO TAHUN Bahan Baku Jamu Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Ketersediaan bahan baku untuk pembuatan jamu di Indonesia cukup melimpah. Industri jamu tradisional tidak memiliki ketergantungan impor. Kekayaan flora yang terdapat di Indonesia menjadi peluang untuk berkembangnya industri jamu. 1 Bahan baku jamu atau bisa disebut dengan simplisia diperoleh dari pedagang. Berikut bahan-bahan untuk pembuatan jamu: Tabel. 3 Daftar Bahan Baku Jamu Daun Salam Daun Jambu Jati Belanda Temulawak Daun Sendok Gadung Pala Kunir Lengkuas Cabe Jawa Alang-alang Bunga Cengkeh Blimbing Wuluh Kina Meniran Cengkeh Akar Wangi Jinten Jahe Merica Hitam Sereh Pepaya Kecubung Delima Putih Pasak Bumi Kina Bangle Sumber: MURI 1 Irma Wardani., Strategi Pemasaran Produk Unggulan Jamu Ngeres Linu PT. Nyonya Meneer Semarang, Tesis Fakultas Pascasarjana Agribisnis, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret), 2011, commit hlm 1-2. to user 30

2 digilib.uns.ac.id Proses Produksi Jamu Tahun Produksi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk merubah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi. Seluruh produk yang dihasilkan atau dipasarkan merupakan hasil dari serangkaian proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. 2 Jamu tradisional termasuk salah satu pengobatan alternatif yang dimiliki dan dipercaya masyarakat tempo dulu sampai sekarang, dan masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Jawa. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jamu mulai ada jamu yang membuat jamu dalam jumlah yang relatif besar dan menggunakan penjaja sebagai pengedarnya. Proses produksi jamu yang dilakukan oleh industri rumah tangga Tjap Djago ketika masih berada di Wonogiri sangat tradisional, bahkan belum menggunakan mesin modern seperti zaman sekarang. Pada awal produksinya industri jamu Tjap Djago berkembang sebagai industri rumah tangga. Awal memproduksinya hanya memiliki satu lesung kayu hingga kemudian menjadi 40 lesung kayu karena semakin dikenalnya jamu yang diproduksi. Gambar. 1 Peralatan Pembuatan Jamu Tradisional Sumber: Djawahir Muhammad, Semarang Sepanjang Jalan Kenangan Tahun Ibid., hlm 81.

3 digilib.uns.ac.id 32 Perbekalan produksi perlu dilakukan secara terencana yang meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi. Perbekalan ini akan terdiri dari, bahan baku untuk proses produksi, bahan setengah jadi, olahan yang merupakan bagian produk, bahan pembantu proses produksi, bahan pengemas dan pengepak, dan bahan-bahan lain untuk keperluan pabrik. 3 Menurut pandangan produksi, perbekalan harus sebanyak mungkin agar kebutuhan proses produksi selalu terpenuhi setiap waktu dengan mutu yang baik tanpa resiko kehabisan perbekalan. Pengendalian proses produksi pada prinsipnya adalah mengusahakan agar proses produksi berjalan lancar, tepat waktunya, dan menghasilkan produk dalam jumlah dan mutu yang telah terencana dengan baik. Perawatan perlu dilakukan secara periodik untuk mencegah terjadinya kerusakan yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi, terakhir adalah pengendalian mutu bahan yang bertujuan untuk mencegah penyimpangan mutu dan memperbaiki kesalahan-kesalahan mutu yang mungkin terjadi. Proses produksi pada industri rumah tangga jamu Tjap Djago sewaktu masih di Wonogiri dan masih menggunakan alat yang begitu tradisional karena pada waktu itu belum ada mesin modern untuk memproduksi jamu dapat dilihat dengan gambar bagan dibawah ini: 3 Singgih Wibowo., dkk, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, (Jakarta: Penebar Swadaya, 1999), hlm. 19.

4 digilib.uns.ac.id 33 Gambar. 2 Skema Produksi Sumber: PT Jamu Jago Keterangan: 1. Bahan jamu/simplisia berasal dari pedagang. 2. Gudang bahan kotor. 3. Perajangan. 4. Pemilihan/sortasi. 5. Pencucian. 6. Pengeringan. 7. Bahan jamu yang sudah bersih. 8. Peracikan. 9. Gudang peracikan. 10. Penggilingan. 11. Pengayakan. 12. Pengadukan. 13. Gudang bahan jamu setengah jadi. 14. Pencetakan jamu khusus bagian luar. 15. Pengisian ke dalam wadah, bagi jamu yang diminum.

5 digilib.uns.ac.id Pengeringan jamu, khusus untuk pemakaian luar. 17. Gudang bahan jadi. 18. Pemasaran produk. Penjelasan mengenai urutan proses produksi jamu diatas pada nomor 1 sampai dengan 8 merupakan proses pengolahan bahan jamu yang paling utama, seperti proses mendapatkan bahan baku jamu dari pedagang hingga proses peracikan. Proses produksi jamu dari nomor 9 hingga 17 merupakan proses produksi jamu dari bahan mentah menjadi jamu setengah jadi hingga menjadi menjadi jamu yang siap dikonsumsi. Pada nomor 18 merupakan proses distribusi atau pemasaran jamu. Industri jamu Tjap Djago mempunyai standarisasi dalam penyimpanan bahan jamu maupun hasil produksinya. Penyimpanan yang kurang baik dapat mempengaruhi mutu dan khasiat jamu, seperti: khasiat akan menurun, masa kadaluarsa akan diperpendek, terjadi kerusakan total. Hal-hal lain yang dapat mempengaruhi rusak khasiat jamu antara lain: 1. Kelembaban: jamu yang ditempatkan di ruangan yang lembab akan mempercepat pertumbuhan microorganism yang menggunakan zat-zat dalam jamu sebagai bahan makanannya, sehingga khasiat jamu akan menurun. 2. Sinar matahari: panas dari sinar matahri dapat mengakibatkan berurainya zat-zat dan perubahan warna pada jamu. 4 4 Juniarti A.F, Cara Penyimpanan Jamu/Obat Yang Baik, Majalah Berita Djago, Mei 1976, hlm. 6.

6 digilib.uns.ac.id 35 Tempat penyimpanan atau gudang untuk agen-agen besar tentunya disediakan tempat tersendiri. Gudang yang memenuhi syarat-syarat yaitu harus ada ventilasi untuk sirkulasi udara, jamu jangan langsung ditempatkan diatas lantai tapi ditempatkan dalam rak, penyimpanannya dipisah antara obat luar dan obat dalam. Dalam proses penyalurannya juga terdapat aturan supaya jamu yang dijual selalu dalam keadaan baik. Jamu yang dijual harus dengan cara menghabiskan stok lama kemudian mengeluarkan stok baru, karena itu setiap jamu yang baru datang harus diberi nomor urut penerimaan sehingga memudahkan pengontrolan masuk dan keluarnya jamu. Pada toko-toko pengecer cukup menempatkan jamu didalam toples, tetapi jika ada kelebihan jumlah jamu jangan diletakkan dilantai tapi simpan didalam lemari Perkembangan Mesin Industri Jamu Tjap Djago. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknik maupun sistem informasi mengakibatkan perubahan cepat dalam masyarakat, baik dibidang industri maupun kebutuhan masyarakat. Mengantisipasi gejala-gejala perubahan masyarakat, sehingga sistem kerja maupun produk yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan zaman atau dengan yang lain kita bekerja dan berkarya sesuai dengan perubahan dan dinamika masyarakat. 6 5 Ibid., hlm Suryo Hadiwinoto, Gerak Dan Irama Keluarga Besar Jamu Jago, Majalah Berita Jago (Edisi Ulang Tahun ke commit 70), Juli to user 1988, hlm. 2.

7 digilib.uns.ac.id 36 Industri jamu Tjap Djago didirikan di Wonogiri pada tahun 1918, berkembang sebagai industri rumah tangga. Indutri jamu yang berada di kota Wonogiri, 32 km di selatan Surakarta, belum mengenal listrik maupun waduk, suatu daerah yang dikatakan tandus karena daerahnya yang kering. Para petani yang mengumpulkan dan mengusahakan bahan-bahan jamu, akan tetapi pada saat itu obat-obatan sulit didapatkan akibat terisolirnya daerah tersebut akibat terganggunya lalu lintas antara Indonesia dengan Eropa akibat Perang Dunia I. 7 Pada awal didirikan industri jamu merupakan industri rumah tangga yang memakai alat-alat tradisional, akan tetapi pada tahun 1936 beliau mengundurkan diri dan diteruskan oleh para putranya dan produksi jamu terus berkembang pesat. Perlu diketahui bahwa sudah banyak tenaga manusia yang dapat digantikan dengan alat mekanis dan otomatis, tetapi didalam banyak hal manusia masih diperlukan terutama dalam hal-hal dimana alat perlengkapan mekanis itu belum dapat dipergunakan. 8 Pada tahun 1938 perusahaan yang dipimpin oleh generasi kedua, yakini Anwar, Panji, dan Lambang Suprana mulai menggunakan mesin untuk alat produksinya. 9 Mesin yang digunakan pada saat itu adalah mesin mekanik yang meliputi: 7 Suryo Hadiwinoto, Jago Tumbuh Dan Berkembang Bersama Masyarakat, Majalah Berita Jago (Edisi Ulang Tahun ke 70), Juli 1988, hlm.1 8 Buchari Zainun., Perencanaan Dan Pembinaaan Tenaga Kerja, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hlm Harian Suara Merdeka,8 Januari 2003, diakses pada tanggal 22 Januari 2014 pukul WIB.

8 digilib.uns.ac.id 37 a. Mesin Giling Pukul (tumbuk) Proses produksi yang digunakan pada awalnya menggunakan lumpang, karena pada awalnya berkembang sebagai industri rumah tangga dan menggunakan alat-alat tradisional untuk memproduksi jamu. Daerah pemasaran begitu luas dan peminat jamu yang semakin meningkat, maka Pabrik Jamu Jago mengganti alat-alat produksinya dengan mesin. Mesin giling pukul (tumbuk) mempunyai fungsi sebagai alat pengganti lumpang yaitu untuk menumbuk jamu. Penggilingan palu merupakan dari gaya pukul. Bahan baku akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbuk dengan dinding, palu atau sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat. 10 b. Mesin Ayak Gaplek Mesin ayak gaplek merupakan alat yang digunakan setelah jamu selesai ditumbuk kemudian disaring agar mendapatkan hasil kualitas super. Industri jamu Tjap Djago terkenal dengan jamu serbuknya ketika dipimpin oleh generasi kedua. Mesin ayak digunakan merupakan alat pemisah dari bahan jamu yang telah digiling, dengan alat ini bahan jamu 10 Ainunnissala Quatauji., Proses Produksi Jamu Sediaan Serbuk Di PJ Sabdo Palon Kecamatan Nguter Sukoharjo, Tugas Akhir (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2008), hlm. 11

9 digilib.uns.ac.id 38 yang telah ditumbuk akan terpisah dan menghasilkan jamu serbuk yang berkualitas baik. Pembaharuan dalam bidang sistem produksi, membuat produksi jamu menjadi lancar dan dapat memenuhi target pemasaran yang begitu luas hingga ke pelosok seluruh Jawa. 4. Daftar Hasil Produksi Jamu Produksi Pabrik Jamu Jago pada tahun 1918 sampai tahun 1949 tidak dapat dipantau setiap tahunnya, karena data yang dikeluarkan untuk produksi ketika masih diproduksi di Wonogiri tidak terdapat tahun dan jamu-jamu yang diproduksi dahulu adalah jamu serbuk yang kini terus diperbaharui dan diperbanyak jenisnya. Gambar. 3 Foto Produk Jamu Tahun 1939 Sumber: MURI Pada gambar 3 terdapat foto yang menggambarkan bahwa pada tahun 1939 jamu yang diproduksi oleh industri jamu Tjap Djago sudah begitu bermacammacam jamu. Jamu yang berada di gambar 3 merupakan jamu serbuk dan terdapat pula param yaitu jamu gosok untuk pemakaian luar. Jamu-jamu yang diproduksi

10 digilib.uns.ac.id 39 oleh industri jamu Tjap Djago secara lengkap telah dijelaskan pada tabel 4, dengan khasiat dan harganya yang berbeda-beda. Tabel. 4 Daftar Produk Jamu Tahun Pabrik Jamu Jago Galian Singset Galian Putri Poepoer Bondet Jamu Kuat Jamu Gadung Sari Jamu Pik Tay Jamu Pegel Linu Jamu Anti Batuk Minyak Param Djago Jamu Tujuh Angin Jamu Sakit Pinggang Delima Putih Parem Pusaka Jamu Olahraga Jamu Madjoen Afridolzeep Aer Rasa Jamu Triwindoe Aspirine Tablet Abdisyroop Jamu Sari Poetih Aspirin Poeder Anti Dysenterie Poeder Jamu Sri Moeda Anti Influenza Poeder Adalin Tablet Jamu Senopati Madu Moejidjat Jamu Waloeja Jamu Kinaria Sumber: PT Jamu Jago Semarang, MURI, Majalah Asia Raya, halaman 65 tahun 1943 Jamu-jamu diatas memiliki kasiat yang berbeda-beda, antara lain: 1. Galian Singset: jamu ini mempunyai manfaat menjaga kecantikan, menjadikan badan singset dan menarik. 2. Jamu Kuat: menambah kekuatan dan kesehatan badan, untuk menghindari penyakit. Jamu ini dapat dikonsumsi untuk pria dan wanita. 3. Jamu Pegel Linu: untuk sakit encok tulang dan badan pegal linu. 4. Jamu Tujuh Angin: jamu commit untuk masuk to user angin karena pilek dll.

11 digilib.uns.ac.id Parem Pusaka: untuk menghilangkan badan lelah, salah urat dan kesleo. 6. Aspirin Poeder: obat demam dan sakit kepala. Aturan pakainya tiga kali sehari dan dicampur dengan air. Harganya satu dus ƒ Anti Influenza Poeder: obat demam influenza yaitu sakit panas dingin yang disertai batuk dan badan lemas. Aturan pakainya terdapat dalam setiap dus, dalam satu dus terdapat 12 bungkus dan harganya ƒ Madu Moejidjat: mempunyai manfaat untuk segala macam penyakit, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita juga bisa untuk anak-anak. Tersedia dalam botol kecil. 9. Afridolzeep: merupakan obat yang berupa sabun bermanfaat untuk mencegah penyakit kulit dan membuat kulit halus. Aturan pakai sabun ini adalah seperti orang memakai sabun biasa, satu sabun dijual dengan harga ƒ Aspirine Tablet: merupakan obat demam dan sakit kepala. Aturan pakainya sehari tiga kali dan dicampur dengan air sampai halus. Harganya 1 tube ƒ Galian Putri: jamu yang penting kaum wanita untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. 12. Jamu Gadung Sari: menjaga kesehatan badan dan semangat dalam bekerja.

12 digilib.uns.ac.id Jamu Anti Batuk: menyembuhkan segala penyakit batuk dan masuk angin. 14. Jamu Sakit Pinggang: dengan cepat menyembuhkan pinggang pegal, sakit karena lelah bekerja atau banyak duduk. 15. Jamu Olahraga: menambah semangat, ketangkasan dan kekuatan badan bagi olahragawan. 16. Aer Rasa: obat oles badan yang kurang kuat, pegel linu, dan sakit tulang. Aturan pakainya yaitu satu botol dicampur dengan 10 lembar daun sirih yang sudah ditumbuk halus ditambah dengan 2 sendok besar minyak wijen, kemudian dicampur sampai rata dibagian yang sakit, jangan terkena emas atau perak. Harganya 1 botol berisi 6 gram ƒ Abdisyroop: obat sesak dan segala macam batuk. Harganya 1 botol ƒ Anti Dysenterie Poedar: obat untuk sulit buang air besar dan berak darah. Harganya 1 kardus berisi 12 bungkus ƒ Adalin Tablet: obat untuk anak yang sulit tidur atau untuk orang tua yang terlalu banyak pikiran. Aturan pakainya minum 2 tablet sebelum tidur. Harganya 1 tube ƒ Poepoer Bondet: bedak ini merupakan resep dari Dr. P. Winoto dari Solo, lulusan dari Eropa dan bekas dokter dari Kerajaan Surakarta. Bedak ini terdiri dari beberapa macam warna antara lain, putih, kuning langsat dan merah jambu. Bedak ini mempunyai kasiat membuat wajah

13 digilib.uns.ac.id 42 halus, dapat menghilangkan jerawat. Harganya berbeda-beda, untuk bedak ukuran besar ƒ 1.25, ukuran sedang ƒ 0.70, ukuran kecil ƒ Jamu Waloeja: jamu untuk laki-laki yang kaki dan tangannya merasa linu, kesemutan dan baik untuk laki-laki yang suka gerak badan. Satu bungkus sekali minum ƒ 0,07 ½ dan satu botol untuk 14 kali minum harganya ƒ 1, Jamu Pik Tay (Keputihan): jamu kesehatan untuk wanita, untuk wanita yang mukanya pucat dan kurus. Sebungkus untuk satu kali minum ƒ 0, 07 ½ dan untuk sebotol 14 kali minum ƒ 1, Minyak Param Djago: menyembuhkan badan lelah dan kesleo. 24. Jamu Delima Putih: jamu khusus perempuan, jamu awet muda, badan menjadi singset dan mencegah penyakit dari laki-laki. Sebungkus ƒ 0,07 ½, sebotol 14 kali minum ƒ 1, Jamu Madjoen (Tjong Yang): jamu untuk laki-laki menambah tenaga, megencangkan urat-urat yang sudah tua akan merasa muda. Sebungkus ƒ 0,07 ½, sebotol 14 kali minum ƒ 1, Jamu Triwindoe: jamu untuk perempuan yang terlambat datang bulan. Sebungkus ƒ 0,07 ½, sebotol 14 kali minum ƒ 1, Jamu Sari Poetih: jamu untuk perempuan untuk menghilangkan keputihan. Sebungkus ƒ 0,07 ½, sebotol 14 kali minum ƒ 1,10.

14 digilib.uns.ac.id Jamu Sri Moeda: jamu untuk perempuan muda ataupun tua, yang berwajah pucat dan terlihat kurus, mencegah wanita tidak cepat tua. Sebungkus ƒ 0,07 ½, sebotol 14 kali minum ƒ 1, Jamu Senopati: jamu untuk laki-laki untuk menambah nafsu makan atau untuk mereka yang bermuka pucat dan sering sakit kepala. Sebungkus ƒ 0,07 ½, sebotol 14 kali minum ƒ 1, Jamu Kinaria: obat untuk penyakit malaria. Obat dari bahan Jawa yang dikerjakan dengan penuh kenyakinan dan sudah terbukti nyata. 5. Jumlah Tenaga Kerja Industri Rumah Tangga Jamu Tjap Djago Jumlah tenaga kerja pada sebuah industri rumahan biasanya tidak lebih dari 100 orang, bahkan hanya terdiri dari 20 orang saja. Industri rumah tangga jamu Tjap Djago ketika masih awal memulai memproduksi jamu memiliki beberapa tenaga kerja/buruh atau sekitar 20 orang, akan tetapi ketika permintaan jamu melonjak, maka pabrik tersebut menambah jumlah buruh untuk memenuhi target produksi dan tenaga kerja yang ada hampir mencapai orang. Sistem perekrutannya juga melalui orang-orang terdekat, seperti saudara. Industri jamu Tjap Djago dari awal berdirinya dijalankan oleh keluarga Suprana atau disebut dengan turun temurun. Praktek tenaga kerja dadakan biasanya disebut sebagai tenaga kerja borongan, yaitu tenaga kerja yang digunakan ketika produksi meningkat. Maka ketika permintaan jamu sedang melonjak para pekerja borongan akan diikutsertakan dalam proses produksi guna mencukupi

15 digilib.uns.ac.id 44 kebutuhan jamu. Pada tahun 1930, tenaga kerja di pemasaran mulai menggunakan cebol sebagai hiburan sehingga masyarakat tertarik dengan jamu yang diproduksi oleh industri jamu Tjap Djago. Jumlah cebol dari tahun 1930 hingga tahun 1940 hanya 8-10 orang saja dan ditempatkan di mobil-mobil propaganda 2 orang setiap mobil. 11 Gambar. 4 Tenaga Kerja Industri Jamu Tjap Djago Sumber: Majalah Berita Djago Edisi Pertama Tahun 1976 Pada gambar 4 merupakan foto tenaga kerja yang ada di industri jamu Tjap Djago. Tenaga kerja di industri jamu Tjap Djago pada lebih banyak mempekerjakan kaum perempuan dan hanya ada beberapa laki-laki yang bekerja. Pada umumnya memang industri-industri jamu lebih banyak mempunyai tenaga kerja perempuan. 11 Wawancara dengan Suryo Hadiwinoto commit user tanggal 27 Juni 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi, hingga

Lebih terperinci

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt TANAMAN BERKHASIAT OBAT By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt DEFENISI Tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat (sel) tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan/

Lebih terperinci

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa Lampiran 1. Skema Kerja Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah Studi Pendahuluan Mengurus Perijinan kepada Pengageng Sasana Wilapa Ditentukan Informan Kunci Oleh Pengageng Sasana

Lebih terperinci

Tanaman Obat Keluarga TOGA

Tanaman Obat Keluarga TOGA Surabaya Januari 10, 2015 Tanaman Obat Keluarga TOGA Djoko Agus Purwanto FAKULTAS FARMASI Universitas Airlangga Apa itu TOGA? TOGA atau Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya yang dikenal

Lebih terperinci

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan beberapa hal pokok mengenai penelitian ini, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi,

Lebih terperinci

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Jamu Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS JAMU

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS JAMU KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS JAMU DISUSUN OLEH: NAMA : VERANITA DEVINTA SARI NIM : 10.12.5180 KELAS : S1-SI-2K MATA KULIAH : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PENDAHULUAN Jamu adalah sebutan orang Jawa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang umum kita dapati di kehidupan kita sehari-hari. Perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai pelengkap kegiatan ekonomi. Untuk

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JAMU BOOTH GODHONG BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. Elnawati (D1814035 Angkatan 2014) 2. Putri Atika Dewi (D1814079 Angkatan 2014)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.

Lebih terperinci

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan 78 Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS ANGGOTA RUMAH TANGGA 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : 4. Tempat Lahir : di desa ini / di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA UNTUK PENYAKIT SEHARI-HARI * Penurun panas, batuk, dan pilek Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang membahas mengenai permasalah yang ada terkait dengan sebuah objek. Adanya permasalahan menimbulkan beberapa pertanyaan, yang akan dibahas untuk menghasilkan solusi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sekilas Mengenai Industri Jamu di Indonesia Jumlah perusahaan jamu yang bergabung dalam industri jamu sampai sekarang ini sebanyak 587 GP Jamu. Sedangkan jumlah pengrajin

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA INDUSTRI RUMAH TANGGA JAMU TJAP DJAGO. A. Kondisi Geografis Kabupaten Wonogiri

BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA INDUSTRI RUMAH TANGGA JAMU TJAP DJAGO. A. Kondisi Geografis Kabupaten Wonogiri digilib.uns.ac.id 16 BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA INDUSTRI RUMAH TANGGA JAMU TJAP DJAGO A. Kondisi Geografis Kabupaten Wonogiri Berdasarkan letak geografisnya, Wonogiri terletak di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jamu Obat tradisional Indonesia yang dikenal sebagai Jamu, telah digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit sejak

Lebih terperinci

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda Bagaimana cara merawat wajah secara alami? Hal ini pertanyaan

Lebih terperinci

Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya!

Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya! http:anitanet.staff.ipb.ac.idartikel-articlehobbieskumpulan-resep-masakanbahan-pewarna-alami Bahan Pewarna Alami Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik.

Lebih terperinci

BAB 2. Data & Analisa

BAB 2. Data & Analisa BAB 2 Data & Analisa 2.1 Data & Literatur Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain : 1. Website 2. Wawancara dengan wakil perusahaan 3. Riset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH LADA

PENGOLAHAN BUAH LADA PENGOLAHAN BUAH LADA Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Lada memiliki nama latin Piper nigrum dan merupakan family Piperaceae. Lada disebut juga sebagai raja dalam kelompok rempah

Lebih terperinci

BALSEM JAHE STICK USAHA PENGOPTIMALAN PEMANFAATAN REMPAH JAHE MELALUI BALSEM SEBAGAI ALTERNATIFNYA

BALSEM JAHE STICK USAHA PENGOPTIMALAN PEMANFAATAN REMPAH JAHE MELALUI BALSEM SEBAGAI ALTERNATIFNYA PKMK-2-12-1 BALSEM JAHE STICK USAHA PENGOPTIMALAN PEMANFAATAN REMPAH JAHE MELALUI BALSEM SEBAGAI ALTERNATIFNYA Etik Pibriani, Dilla Melany, Erik Tri Hadi Mulyo, M. Tsani Kurniawan Jurusan Budidaya Pertanian,

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya!

Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya! Pewarna Alami Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya! Daun Suji daun suji daun pandan Daun suji

Lebih terperinci

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh 14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh Written by Rosalia in Beauty Tips Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara menghilangkan komedo, terlebih dahulu kita harus tahu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Warung Jamu Ginggang Deskripsi mengenai profil konsumen Warung Jamu Ginggang merupakan salah satu teknik analisis data yang digunakan untuk menggambarkan identitas

Lebih terperinci

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP Pendahuluan Indonesia terkenal kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk jenis tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap usaha dituntut agar selalu memiliki keunggulan untuk berbagai produk yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap usaha dituntut agar selalu memiliki keunggulan untuk berbagai produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di era persaingan yang semakin kompetitif dan menuju era globalisasi, setiap usaha dituntut agar selalu memiliki keunggulan untuk berbagai produk yang diciptakan.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN, KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa untuk melindungi hewan dan masyarakat yang mengkonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. Tanaman herbal tergolong rempah-rempah dan tanaman buah yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

Mengenal Tanaman Obat Keluarga

Mengenal Tanaman Obat Keluarga Mengenal Tanaman Obat Keluarga Pengertian TOGA Tga adalah singkatan dari tanaman bat keluarga. Tanaman bat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan

Lebih terperinci

Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang

Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Nur Pujiati 1), Tegar Wanda Kristiani 2), Lusiana Dewi 3), Abdul Karim,SE, MSi, Akt 4) Program Studi Akuntasi, Universitas Semarang Email: nurpujiati59@gmail.com;

Lebih terperinci

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBUATAN TEPUNG BUAH BIT (Beta vulgaris) SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGANTI TEPUNG TERIGU BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I8312020/Angkatan

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2 ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 2 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Industri Farmasi. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 245/Menkes/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami semakin meningkat seiring dengan meningkatnya perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

Lebih terperinci

Obat tradisional 11/1/2011

Obat tradisional 11/1/2011 Disampaikan oleh: Nita Pujianti, S.Farm.,Apt.,MPH Obat tradisional Bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik (sarian) atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara

Lebih terperinci

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda : Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keinginan untuk cantik secara universal adalah dorongan alamiah dari dalam diri setiap manusia. Namun pemahaman atas kata cantik bisa dipersepsikan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro 68 Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Beluntas Asam Brotowali Pisang Pepaya Jahe Sirih Bunga sepatu Sambiloto Kunyit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega diversity untuk tumbuhan obat di dunia dengan keanekaragaman hayati tertinggi ke-2 setelah BraziRismawati. Dari 40 000 jenis

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba FARMASI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp.

Lebih terperinci

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012 1 Summary STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012 TRI ASTUTI NIM 811408115 Program Studi Kesehatan

Lebih terperinci

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Subang, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Pada masing-masing

Lebih terperinci

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c Kunci Jawaban BAB 1 Ayo Berlatih 1.1 2. Hewan berkembang biak dengan cara beranak dan bertelur. Contoh hewan yang beranak kucing, sapi, dan kelinci. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR 62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor: 246/Menkes/Per/V/1990 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI OBAT TRADISIONAL DAN PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL MENTERI KESEHATAN Menimbang : a. bahwa untuk melindungi masyarakat

Lebih terperinci

MATERI PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN EDUKASI TENTANG 2015 ANAK-ANAK

MATERI PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN EDUKASI TENTANG 2015 ANAK-ANAK MATERI EDUKASI TENTANG PEDULI OBAT DAN PANGAN AMAN 2015 ANAK-ANAK 1 Term on condition Dilarang mengubah konten dan isi tanpa seizin Badan POM. Pelaku usaha, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan. Pengertian jamu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit, tumbuh sebagai batang-batang tanduk, dan tersebar hampir di seluruh kulit tubuh, wajah, dan kepala, kecuali pada

Lebih terperinci

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah ikan teri asin kering yang berkualitas dan higienis. Indikator Keberhasilan: Mutu ikan

Lebih terperinci

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 4. BERBAGI PEKERJAAN Latihan Soal 4.2

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 4. BERBAGI PEKERJAAN Latihan Soal 4.2 SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 4. BERBAGI PEKERJAAN Latihan Soal 4.2 1. Wedang Jahe Suatu produk barang minuman tradisional yang memanfaatkan sumber daya alam, yaitu wedang jahe. Wedang jahe banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sebagai santan pada masakan sehari-hari, ataupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sebagai santan pada masakan sehari-hari, ataupun sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa merupakan sumber daya alam negara Indonesia yang sangat potensial. Masyarakat pada umumnya sangat akrab dengan kelapa karena penggunaannya sebagai santan pada

Lebih terperinci

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM Penanganan dan Pengelolaan Saat Panen Mengingat produk tanaman obat dapat berasal dari hasil budidaya dan dari hasil eksplorasi alam maka penanganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan masyarakat global untuk back to nature memberi dampak meningkatnya kebutuhan produk- produk yang berbahan dasar alami. Salah satunya adalah jamu. Jamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan zat yang dikonsumsi tubuh untuk mengurangi rasa sakit maupun menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis penyakit

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan digilib.uns.ac.id BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah berdirinya Carang Mas Latansa Latansa adalah sebuah merek dari rumah produksi yang membuat makanan tradisional khas Magetan yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memanjakan, merawat dan mempercantik diri merupakan kebutuhan setiap wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari budaya luar yang masuk dan

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 246/MENKES/PER/V/1990 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI OBAT TRADISIONAL DAN PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IX SANITASI PABRIK

BAB IX SANITASI PABRIK BAB IX SANITASI PABRIK Sanitasi merupakan suatu kegiatan yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan kebersihan, kesehatan, kesejahteraan pekerja, mencegah terjadinya pencemaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.226,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup manusia terbagi menjadi dua, yaitu kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

Kepada Yth. Saudara / Saudari Responden Di tempat. Dengan hormat,

Kepada Yth. Saudara / Saudari Responden Di tempat. Dengan hormat, LAMPIRAN 74 Kepada Yth. Saudara / Saudari Responden Di tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan thesis sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi pada Fakultas Magister Manajemen Universitas Katholik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usila atau usia lanjut merupakan kelompok yang rentan yang selalu ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, dan negara. Melihat kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak adalah suatu suku terbesar yang mendiami pulau Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 6 sub suku-suku bangsa yaitu, Batak karo, Batak Simalungun, Batak

Lebih terperinci

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK Minyak melati merupakan salah satu produk minyak atsiri yang paling mahal dan banyak

Lebih terperinci

sehari-hari. Daging buah asam jawa sangat populer dalam aneka bahan masakan

sehari-hari. Daging buah asam jawa sangat populer dalam aneka bahan masakan 1 A. Judul Pemanfaatan Tepung Biji Asam Sebagai Bahan Baku Alternatif Pembuatan Bolu Asam B. Latar Belakang Tanaman asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah savana yang

Lebih terperinci

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan sangat penting bagi manusia dan harus dijaga. Apabila kesehatannya tidak diperhatikan, maka menimbulkan masalah yang merugikan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami

Lebih terperinci

UJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI

UJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI UJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: ANTRI

Lebih terperinci

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut : Penyimpanan Obat Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan dari fisik yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA PURWOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN DALAM PENANAMAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman herbal merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang sangat potensial untuk menemukan

Lebih terperinci

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep Program Profesi Ners PSIK FK USU 2009 Gout (asam urat) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang Penyakit asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon

Lebih terperinci

Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu, dan sampai saat ini ramuan tradisional ini

Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu, dan sampai saat ini ramuan tradisional ini 1.1 Latar Belakang Ramuan tradisional merupakan bagian dari sistem pengobatan masyarakat ndonesia sejak ribuan tahun yang lalu, dan sampai saat ini ramuan tradisional ini tidak pernah ditinggalkan oleh

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. hidup. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam pemenuhan

PENDAHULUAN. hidup. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam pemenuhan PENDAHULUAN Latar Belakang Dari masa ke masa kebutuhan manusia selalu meningkat. Itulah sebabnya manusia dituntut untuk selalu berusaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Sektor pertanian merupakan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jahe adalah tanaman berjuta khasiat yang berada di sekitar kita yang sudah banyak dimanfaatkan oleh manusia

Lebih terperinci

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Sejarah PT. Nyonya Meneer Semarang

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Sejarah PT. Nyonya Meneer Semarang 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Sejarah PT. Nyonya Meneer Semarang Ibu Meneer (Lau Ping Nio) merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menikah dengan pria asal Surabaya, dan kemudian pindah ke Semarang.

Lebih terperinci

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi). ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis Ketika anda membaca artikel ini, pasti anda sedang mencari cara untuk menghilangkan jerawat anda. Jerawat memang masalah yang sangat komplek sekali. Tak hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi barang yang siap dimanfaatkan oleh konsumen, yang dalam setiap kegiatannya membutuhkan sumber energi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci