Non Compliance Analysis. Disusun oleh : Inggi Irawan ( )

Transkripsi

1 Non Compliance Analysis Disusun oleh : Inggi Irawan ( )

2 Non-Compliance Analysis fokus pada 3 bentuk utama: Situasi dimana individu DO NOT KNOW (tidak tahu). Hal ini terjadi jika pekerja tidak mendapatkan pelatihan yang cukup atau mereka tidak mengetahui tentang perubahan aturan yang ada. Situasi dimana individual dan team CAN NOT COMPLY (tidak patuh).hal ini terjadi jika operator atau manager menolak untuk mematuhi peraturan yang ada. Situasi dimana ada keputusan yang tidak mengikuti peraturan dan prosedur. Individual dan team secara explisit atau inplisit memutuskan bahwa mereka WILL NOT COMPLY (tidak akan patuh) pada peraturan yang ada.

3 Never know (belum pernah tahu) DO NOT KNOW (tidak tahu) Kurangnya pelatihan atau kegagalan penerapan peraturan Forgot (Lupa) Did not understand (tidak mengerti) Faktor individu, asumsi yang tidak realistis pada bagian suatu organisasi tentang bagaimana suatu hal disebutkan Kurangnya pengalaman atau kurangnya panduan tentang penerapan informasi yang ada

4 CAN NOT COMPLY (tidak patuh) Scarce resources (keterbatasan sumber) Sering digunakan untuk mengijinkan non-compliance.investigator harus yakin bahwa sumber yang cukup telah diminta Impossible (ketidak mungkinan) Organisasi dapat membebankan peraturan yang bertentangan sehingga sangat tidak mungkin mendapatkan satu peraturan dengan memuaskan tanpa mengabaikan peraturan lain

5 WILL NOT COMPLY (tidak akan patuh) No penalty or no reward (tidak ada sanksi atau penghargaan) Mungkin tidak ada faktor pendukung untuk mematuhi sesuai dengan peraturan dan mungkin kecenderungan untuk mengabaikan Disagree (ketidaksetujuan) Individu dan grup tidak menyadari pentingnya peraturan dan dapat menolaknya.

6 Kesulitan dalam penggunaan Non-Compliance Analysis 1. Akar penyebab (root causes) yang lebih umum tidak mencakup semua root causes yang potensial dari kejadian yang berbeda pada suatu industri. Oleh karena itu bentuk ini membatasi analisa investigator tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pelatihan, alokasi sumber dan komunikasi prioritas keselamatan. 2. Sulit untuk menentukan ketepatan peraturan dan kebijakan dokumen yang sesuai dengan proyek yang dilaksanakan. Masing-masing departemen sering memodifikasi dokumen yang ada pada organisasinya untuk mendukung aktifitasnya. 3. Mungkin tidak ada ketidakpastian pada suatu organisasi tentang kepatuhan individu dengan peraturan yang ada.

7 Design Tabel untuk Non-Compliance Analysis Causal Factor Procedure or Regulation Compliance Assessment

8 Contoh Kasus Kebakaran hebat terjadi di Palembang di gedung restoran dan karaoke HEPPY (Juli,2002). Kebakaran pada bangunan berlantai 6 mengakibatkan korban jiwa 45 orang dan luka-luka 15 orang. Kebakaran tersebut terjadi karena adanya short circuit. Walaupun kebakaran terjadi dalam 8 jam tetapi mengakibatkan kerugian 8 milyar rupiah. Karena pada gedung yang terbakar adalah gedung yang mempunyai resiko kebakaran tinggi karena bahan bangunan tersebut menggunakan bahan kedap suara seperti ijuk, kain, soft board dan bahan pengisi lainnya. Tetapi kenyataannya pada bangunan tersebut sistem proteksi pasif tidak perpasang maupun kurangnya sarana jalan keluar yang aman pada bangunan berlantai 6, sehingga bangunan akan aman dari kebakaran apabila hal-hal yang menyangkut pencegahan dan penanggulangan kebakaran telah diperhitungkan dari semenjak tahap perencanaan bangunan tersebut

9 TABEL UNTUK NON-COMPLIANCE ANALYSIS Causal Factor Procedure or Regulation Compliance Assessment Short Circiut Tidak adanya sistem proteksi pasif pada gedung Kurangnya rute emergency exit PUIL 2000 Penggunaan isolasi kabel yang sesuai SNI Pemasangan Sprinkler NFPA Tentang ERP CAN NOT COMPLY Kabel yang terpasang tidak sesuai dengan arus yang mengalir DO NOT KNOW Tidak tahu tentang persyaratan pemasangan sprinkler DO NOT KNOW Tidak tahu tentang banyaknya jalan penyelamatan yang harus ada dalam gedung 6 lantai

10 REFERENSI CHRIS JHONSON HAND-BOOK

11 THANK S 4 De ATTENTION