BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem berasal dari bahasa yunani systema. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja secara bersama sama untuk menghasilkan suatu kesalahan metode, prosedur, teknik yang digambarkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi kesalahan yang berfungsi untuk mencatat tujuan. Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ( 2006 : 168 ), sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapain suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia, serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM ( 2005 : 8 ), sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem 13

2 14 yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. II.2. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang atau masa yang akan datang. Informasi juga merupakan fakta fakta atau data yang telah di proses sedemikan atau mengalami proses transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi. Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ( 2006 : 168 ), menyatakan informasi adalah hasil pemprosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh seorang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta fakta yang ada. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM ( 2005 : 23 ), menyatakan informasi adalah data yang telah di klasifikasi atau diolah atau di interprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P.Schell ( 2007 : ) menyatakan informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi juga menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Output informasi digunakan oleh orang dalam perusahaan ( baik

3 15 manajer dan professional lainnya ) yang membuat keputusan untuk memecahkan berbagai masalah organisasi. II.3. Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi dapat di defenisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ( 2006 : 11 ), menyatakan sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM ( 2005 : 42 ), menyatakan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

4 16 II.4. Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis disingkat SIG merupakan salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan, dan anlisis. SIG memiliki perbedaan pokok dengan sistem informasi lain. Perbedaan ini justru menjadi ciri karakteristiknya. SIG memberi analisis keruanagan terhadap data atribut sendiri. SIG menjelaskan dimana, bagaimana dan apa yang akan terjadi secara keruanagan yang diwujudkan dalam gambaran peta dengan berbagai penjelasan secara deskriptif, tabular, dan grafis. Dari kemampuanya tersebut, SIG memberi dua jenis model informasi yaitu dalam bentuk spasial ataupun atribut dalam bentuk tabular ataupun deskriptif. Berbagai bentuk data ini digunakan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri dalam proses analisisnya. Hubungan antara bentuk spasial dan deskribtif dijelaskan secara topologis. Menurut Eko Budiyanto ( 2005 : 3 ) menyatakan SIG adalah sebuah rangkaian sistem yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat ( lunak / keras ) maupun objek permasalahan. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data seperti : 1. Perolehan dan verifikasi 2. Kompilasi 3. Penyimpanan 4. Pembaharuan dan perubahan

5 17 5. Manajemen dan pertukaran 6. Manipulasi 7. Penyajian 8. Analisis Sistem informasi geografis atau geographic information system ( GIS ) adalah suatu sistem informasi menyangkut keberadaan obyek di permukaan bumi berikut informasi yang terkandung di dalamnya yang mempunyai keterkaitan secara geografis dengan objek lainya ( Widyawarta : 2010 ). II.5. ArcView Menurut Eddy Prahasta ( 2009 : 1 ) ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah di kembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuankemampuan untuk melakukan visualisasi, mengeksplor, memiliki query ( baik basisdata spasial maupun non-spasial ), menganalisis data geografis, dan sebagainya. II.5.1. Kemampuan Perangkat SIG ArcView Adapun kemampuan-kemampuan perangkat SIG ArcView secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut : Pertukaran data Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis Menampilkan informasi ( basis data ) spasial maupun atribut Menjawab query spasial maupun atribut

6 18 Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG Membuat peta tematik Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainya ( dengan menggunakan extension yang ditunjukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView ) II.6. Tempat Pemakaman Umum Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan disediakan untuk masyarakat umum yang membutuhkannya. Tempat Pemakaman Umum ini berada dalam pengawasan, pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah itu sendiri. Dalam penggunaan lahan Tempat Pemakaman Umum untuk makam dikelompokkan berdasarkan agama yang dianut oleh orang yang meninggal tersebut. Alat yang dibutuhkan untuk menggali tanah hanya cangkul. Kemudian ukuran tanah untuk makam disediakan maksimal 2,50 x 1,50 meter dengan kedalaman sekurang-kurangnya 1,50 meter dari permukaan tanah ( Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 1987, Penyediaan dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Pemakaman Umum ). II.7. UML ( Unified Modeling Language ) UML singkatan dari Unified Modeling Language yang bearti bahasa pemodelan standar. Mengatakan sebagai bahasa, bearti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-

7 19 aturan yang harus kita ikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dengan bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem. Intinya UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mendukung para pengembang sistem ini. Sebagai perancangan sistem, mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain ( Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ; 2011 : 6-7 ). Pengembangan sistem adalah aktivitas manusia. Tanpa adanya kemudahan untuk memahami sistem notasi, proses pengembangan kemungkinan besar akan mengalami kesalahan. UML adalah sistem notasi yang sudah dibakukan di dunia pengembangan sistem, hasil kerjasama dari Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. UML yang terdiri dari serangkaian diagram memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat cetak biru sistem yang komperhesif kepada klien, programmer dan tiap orang yang terlibat dalam proses pengembangan tersebut. Dengan UML akan dapat menceritakan apa yang seharusnya dilakukan oleh sistem bukan bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem ( Munawar ; 2005 : 25). Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan 9 tipe diagram, yang lain menyebutkan 8 diagram karena ada beberapa diagram yang digabungkan misalnya diagram komunikasi, diagram urutan, dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. namun pada penulisan skripsi

8 20 ini penulis akan menggunakan 3 tipe diagram UML yaitu use case diagram, sequence diagram, statechart diagram. II.7.1. Tipe Diagram UML Adapun 9 tipe diagram UML adalah : 1. Diagram Class Diagram class bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kaloborasi-kaloborasi, serta relasi - relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem beorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas - kelas aktif. 2. Diagram Paket Diagram paket bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas - kelas merupakan dari diagram komponen. 3. Diagram Use Case Diagram Use Case ini bersifat statis memperlihatkan himpunana use case dan aktor-aktor ( suatu jenis khusus dari kelas ). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem, yaitu actor, use case, dan sistem / sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang. Sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar II.1 mengilustrasikan actor, use case dan boundary.

9 21 Sistem Sistem Actor Sistem Sistem Sistem Use Case Gambar II.1 Use Case Model ( Sumber : Munawar ; 2005 : 64 ) Actor Sistem Sistem Sistem 4. Diagram Interaksi dan Sequence ( urutan ) Diagram Interaksi dan Sequence ( urutan ) bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek dalam use case. Name 1 Name 2 Participant (Obyek) Activation Message Lifeline Gambar II.2. Simbol-simbol Sequence Diagram ( Sumber : Munawar ; 2005 : 89 )

10 22 5. Diagram Komunikasi ( Communication Diagram ) Diagram Komunikasi ( Communication Diagram ) bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekanakan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan. 6. Diagram Statechart ( Statechart Diagram ) Diagram Statechart ( Statechart Diagram ) bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status ( state ), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagaram ini terutama paling penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka ( interface ), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sitem yang kreaktif. Diagram Statechart menggambarkan semua state yang dimiliki oleh suatu objek dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Gambar II.3 Simbol Diagram Statechart ( Sumber : Munawar ; 2005 :74 ) Pada gambar II.3 bentuk lingkaran solid memaparkan bagaimana objek dibentuk atau diawali, tanda panah ( transition ) menjelaskan bagaimana sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara

11 23 memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya, dan double round memaparkan bagaimana sebuah objek dibentuk dan dihancurkan. 7. Diagram Aktivitas ( Activity Diagram ) Diagram Aktivitas ( Activity Diagram ) bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskipsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainya seperti Use Case atau interaksi. Tabel II.1 Simbol Activity Diagram Gambar Nama Titik awal Titik akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan Fork, digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk menggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu

12 24 Rake, menunjukkan adanya dekomposisi Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Flow final ( Sumber : Munawar ; 2005 : ) 8. Diagram Komponen ( Component Diagram ) Diagram Komponen ( Component Diagram ) bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagarm ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan kedalam satu ataub lebih kelas-kelas antarmukaantarmuka serta kolaborasi-kolaborasi. 9. Diagram Deyployment ( Deyployment Diagram ) Diagram ini bersifat statis memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankann ( run time ). Memuat simpul-simpul beserta komponen - komponen yang ada didalamnya. diagram deyployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita

13 25 berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin ( distributed computing ). II.8. Pengertian Database Basisdata ( Database ) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi ( Rulianto Kurniawan ; 2010 : 146 ). Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat di eksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau di eksplorasi secara cepat dan muda untuk dihasilkan informasi ( Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM : 2006 : 99 ). Elemen-elemen data di suatu berkas ( file ) database harus digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang direkam di database, file-file database harus mempunyai elemen-elemen untuk menampung input yang dimasukkan. Hirarki atau tingkatan data dalam database yaitu : 1. Database Suatu database menggambarkan data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

14 26 2. File Suatu file menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis, dimana kumpulan dari file membentuk suatu database. 3. Record Suatu record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu dimana kumpulan dari record membentuk suatu field. 4. Field Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dimana kumpulan dari field membentuk suatu record. 5. Byte Merupakan atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. 6. Bit Merupakan bagian terkecil dari data secara keseluruhan yaitu berupa karakter ASCII ( American Standard Code Form Information Interchange ) nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte. II.9. ERD ( Entity Relationship Diagram ) Model entity-relationship ( ER ) pertama kali diperkenalkan oleh Charles Bachman pada tahun 1969-an. Kemudian, diagram yang juga mendeskripsikan struktur data ini di populerkan oleh Pin-Shan Peter Chen pada tahun Menurut Eddy Prahasta ( 2009: 172 ) Diagram ERD yang telah berisi komponen-komponen entity set ( representasi table ) dan relationship set ( yang

15 27 masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari sebagian dunia nyata ) dapat digambarkan lebih baik dan sistematis. Adapun simbol-simbol dan notasi yang digunakan di dalam penulisan diagram ini adalah : 1. Persegi panjang dengan garis tunggalnya mempresentasikan entity set ( biasa, normal, atau kuat ), sementara yang menggunakan garis ganda merupakan weak entity set. 2. Ecllips yang menyatakan atribut-atribut entity set. 3. Belah ketupat ( diamond ) dengan garis tunggalnya menggambarkan relationship set antara dua entity set biasa, sementara yang menggunakan garis ganda mewakili relasi yang terjalin antara entity set biasa dengan weak entity set. 4. Garis yang menghubungkan antara entity set ( table ) dengan atributatributnya dan antara entity set dengan relationship set-nya. Berikut ini merupakan gambar tampilan elemen Dasar Diagram ER: entity set relasi Weak Entity set relasi atribut weak entity set Gambar II.4: Contoh Tampilan Elemen Dasar Diagram ER (Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 173)

16 28 II.9.1. Diagram ER Untuk Relasi Satu Kesatu Sebagai ilustrasi,diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara entity set ( tabel ) mahasiswa dengan entity set ( tabel ) KTM. Relationship set-nya dinamai Memiliki. Dengan relasi ini, setiap mahasiswa akan memiliki satu KTM setiap saatnya. Dan setiap KTM akan dimiliki oleh seorang mahasiswa. Berikut ini adalah gambar dari ilustrasi diatas: Nama Tgl.Valid NIM 1 Mahasiswa Memiliki KTM No. KTM 1 Alamat Gambar II.5: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Satu ke Satu ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 173 ) II.9.2. Diagram ER Untuk Relasi Satu Kebanyak Sebagai ilustrasi, diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara entity set karyawan dengan entity set departemen. Pada contoh ini, relationship set-nya dinamai sebagai Bekerja. Dengan relasi ini, setiap departemen terdapat terdapat banyak karyawan yang bekerja di dalamnya dan setiap karyawan hanya dapat bekerja dalam satu departemen saja. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi di atas :

17 29 Nama Nama Id Id Departemen 1 Bekerja N Karyawan Jabatan Alamat Gambar II.6: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Satu ke Banyak ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 175 ) II.9.3. Diagram ER Untuk Relasi Banyak Kesatu Sebagai ilustrasi, diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara entity set karyawan dengan entity set departemen. Pada contoh ini, relationship set-nya dinamai sebagai Bekerja. Dengan relasi ini, banyak karyawan bekerja di satu departemen atau setiap karyawan hanya dapat bekerja dalam satu departemen. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi di atas : Nama Nama Id Alamat Karyawan N Bekerja 1 Departemen Id Jabatan Gambar II.7: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Banyak ke Satu ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 175 )

18 30 II.9.4. Diagram ER untuk Relasi Banyak Kebanyak Sebagai ilustrasi, diagram ER berikut memperlihatkan adanya relasi antara entity set mahasiswa dengan entity set mata kuliah. Relationship set-nya dinamai Mengambil (atau mempelajari ). Dengan relasi ini, setiap mahasiswa (banyak) dapat mengambil lebih dari satu (banyak) mata kuliah. Begitu pula dengan setiap mata kuliah yang dapat diambil oleh lebih dari satu (banyak) mahasiswa. Berikut ini merupakan gambar dari ilustrasi di atas : Bobot Nama Matakuliah M Mengambil N Mahasiswa Nim Kode Nama Alamat Gambar II.8: Contoh Tampilan Diagram ER dengan Relasi Banyak ke Banyak ( Sumber : Eddy Prahasta ; 2009 : 176 ) II.10. Kamus Data Menurut Abdul Kadir, Terra Ch Triwahyuni ( 2005: 500 ) Kamus data ( data dictionary ) digunakan untuk menyimpan deskripsi data yang digunakan dalam basis data. Setiap elemen data antara lain memiliki tipe dan ukuran. Kamus data terkadang juga berisi ketentuan yang mengatur nilai yang bisa dimasukkan dalam field. Sebagai contoh, jika definisi sebuah field menyatakan bahwa hanya huruf P

19 31 dan W yang bisa dimasukkan ke dalam field bernama jenis_kelamin, maka sistem akan menolak sekiranya pemakai memasukkan data L ke field tersebut. Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo ( 2006: 118 ) kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan SI karena peralatan ini berfungsi untuk : 1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam data flow diagram. 2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya data alamat diurai menjadi nama jalan, nomor, kota, negara dan kode pos. 3. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut. II.11. Normalisasi Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relalisasinya. Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi, dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh data yang optimal ( Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM ; 2006 : ). Secara umum proses normalisasi dibagi atas tiga tahap yaitu tahap tidak normal, normalisasi tahap 1, normalisasi tahap 2, normalisasi tahap 3. Pada tahap

20 32 yang ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. 1. Bentuk tidak normal. Pada tahap ini, semua data yang direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi. Misalnya untuk anak sistem informasi seminar, bentuk tidak normal : kode pembicara, nama pembicara, alamat pembicara, kota pembicara, telepon pembicara, spesialisasi, judul seminar, kode seminar, nama pembicara, tanggal, jam, tempat, biaya, kode peserta, nama peserta, alamat peserta, kode peserta, kode nota, kota peserta. 2. Normalisasi tahap 1. Pada tahap ini dibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan dikelompokan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang. a. Tabel pembicara berisi : 1) Kode pembicara 2) Nama pembicara 3) Alamat pembicara 4) Kota pembicara 5) Telepon pembicara 6) Spesialisasi b. Tabel seminar berisi : 1) Kode seminar 2) Judul seminar 3) Kode pembicara

21 33 4) Tanggal 5) Tempat 6) Jam 7) Biaya c. Tabel peserta berisi : 1) Kode peserta 2) Nama peserta 3) Alamat peserta 4) Kota peserta 3. Normalisasi tahap 2. Pada tahap ini ditentukan tahap field kunci dari masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel. a. Tabel pembicara berisi : 1) [Kode pembicara], 2) Nama pembicara 3) Alamat pembicara 4) Kota pembicara 5) Telepon pembicara 6) Spesialisasi b. Tabel seminar berisi : 1) [Kode seminar], 2) Judul seminar 3) Kode pembicara

22 34 4) Tanggal 5) Jam 6) Tempat 7) Biaya c. Tabel peserta berisi : 1) [Kode peserta], 2) Nama peserta 3) Alamat peserta 4) Kota peserta 4. Normalisasi tahap 3. Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu. a. Tabel pembicara berisi : 1) [Kode pembicara] 2) Nama pembicara 3) Alamat pembicara 4) Kota pembicara 5) Telepon pembicara 6) Spesialisasi b. Tabel seminar berisi : 1) [Kode seminar] 2) Judul seminar 3) [Kode pembicara **]

23 35 4) Tanggal 5) Jam 6) Tempat 7) Biaya c. Tabel peserta berisi : 1) [Kode peserta] 2) Nama peserta 3) Alamat peserta 4) Kota peserta II.12. PHP dan MySQL Menurut kamus besar komputer, Php adalah bahasa pemograman untuk menjalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain Php adalah singkatan dari Hypertext preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source atau gratis. Php merupakan script yang nyatu dengan HTML dan berbeda pada server ( server side HTML embedded scripting ). Php adalah bahasa pemograman script yang paling banyak dipakai saat ini. Php adalaah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis bearti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau update. Semua script Php dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Contoh dari aplikasi Php adalah Php BB dan MediaWiki. Php juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft.

24 36 Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan Php adalah mambo, joomla dll ( Rulianto Kurniawan ; 2010 : 2 ). Php pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun Pada saat itu Php bernama FI ( Form interpreted ) adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Kemudian perkembangan selanjutnya, rasmus melepas kode sumber tersebut dan menamainya Php atau FI yang berganti kepanjangan personal home page atau form interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programer yang tertarik untuk ikut mengembangkan Php. Selanjutnya pada November 1997, diliris PhpFI 2.0 yang merupakan cikal bakal PHP 3. Pada liris ini interpreter sudah di implementasikan dalam C. dalam liris ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan Php atau FI secara signifikan. Kemudian Php dikembangkan lagi menjadi Php versi 3, Php versi 4 dan terakhir PHP versi 5. Dari sebuah perusahaan bernama Zend. MySQL adalah salah jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk jenis RDMS (Relation Database Manajement Sistem ). MySQL ini mendukung bahasa pemograman Php. MySQL juga mempunyai query atau bahasa SQL ( Structured Query Language ) yang simple dan menggunakan escape character yang sama dengan Php. MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah anda dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengizinkan proses yang boleh anda lakukan ( Rulianto Kurniawan : 2010 : 16 ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom, MM. 2003: 36). Sistem informasi Geografis Perangkat Lunak Hasil

yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom, MM. 2003: 36). Sistem informasi Geografis Perangkat Lunak Hasil 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi II.1.1. Pengertian Sistem Norman L. Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan (Budi Sutedjo; 2006 : 168). Sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan. Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling bergantung dan terintegrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Analisis dan Perancangan Sistem Secara Umum Analisis Sistem didefenisikan untuk memahami dan menspesifikasikan dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem II.1.1 Sistem Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari suatu interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang semua beroperasi yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis (GIS) Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto Hartono (2005 : 2) Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam dua kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Secara garis besar, sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Dasar Sistem dan Informasi II.1.1. Konsep Dasar Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1 Sistem Hanif Al Fatta (2007 : 3) mengemukakan Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah sekumpulan atau bagian-bagian yang mempunyai kaitan satu sama lain, yang bersama beraksi menurut pola tertentu terhadap masukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Sistem dan Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan. Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling bergantung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011 : 3) sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling berelasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Data dan Informasi Kata system berasal dari bahasa yunani Sistem yang berarti kesatuan. Sistem adalah kumpulan eleman yang berhubungan, berinteraksi dan bergantungan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Defenisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa defenisi sistem secara umum : 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III. 1. Analisa Sistem ng Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem informasi geografis letak lokasi rumah sakit di Deli Serdang.kni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Secara umum sistem dapat di definisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling ketergantungan (inter - relasi) di dalam usaha mencapai suatu tujuan atau dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Menurut Sutabri (2012:16) mendefinisikan, menarik kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Mengembangkan Sistem Aplikasi Layanan Administrasi

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Sistem Menurut Hanif Al Fatta (2007 : 24) perancangan sistem merupakan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian bagian dari sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa inggris, to compute yang artinya menghitung. Jadi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa inggris, to compute yang artinya menghitung. Jadi, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa inggris, to compute yang artinya menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Itulah pada mulanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG) itu sendiri merupakan suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensikan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Istilah sistem sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai sistem perbankan, sistem akutansi, sistem inventori, sistem perangkat lunak,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 UNIFIED MODELLING LANGUAGE Menurut Fowler (2005:1) Unified Modelling Language (selanjutnya disebut UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung meta-model tunggal, yang membantu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi dari pengembangan sistem, diantaranya : 1. Menurut Jogiyanto (2005:2), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya.

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Sistem Menurut Herlambang Soendoro (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang pemecahan masalah yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Menurut (Anastasia Diana & Lilis Setiawati; 2011:3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Dalam bab ini akan diterapkan mengenai landasan teori yang bertujuan untuk membahas permasalahan yang diambil. Sesuai judul dalam pembuatan Laporan Akhir, yang akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Menurut (Adam Suseno & Ricky Agus; 2012 : 1), Sistem informasi yang memiliki kepaduan antara teknologi informasi dan aktifitas dari orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Menurut (Anastasia Diana & Lilis Setiawati; 2011:3) Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Pada bagian ini akan dibahas defenisi sistem informasi akuntansi dan istilah yang berkaitan dengan hal tersebut untuk membantu anda memahami seluruh materi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Rizky (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Memo Memo merupakan pesan ringkas, yakni pesan yang ditulis seseorang dengan singkat, jelas, dan mudah untuk dipahami. Menurut pemakaiannya, memo ada yang bersifat resmi dan bersifat

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen elemen atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen elemen atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefenisikan sebagai suatu jaringan kerja dari

Lebih terperinci