NEWSLETTER. Sekilas Program API Perubahan. Pramita Harjati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NEWSLETTER. Sekilas Program API Perubahan. Pramita Harjati"

Transkripsi

1 NEWSLETTER No.2 April-Juni 2011 URDI 02 I Mitra Kami 03 I Training of Trainers 04 I Planas PRB Sekilas Program API Perubahan Program API Perubahan terus meningkatkan dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan-kegiatan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. MPBI telah membuat draft awal modul Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana yang pada bulan Juli 2011 akan di ujicoba bersama aktor di tingkat nasional dan daerah. Kami juga sudah memulai kegiatan di Provinsi Lampung pada bulan Juni Kelurahan percontohan di Provinsi Sumatera Barat dan Kota Jakarta Barat telah terpilih yaitu Kelurahan Bungo Pasang (Kota Padang) dan Nagari Puluik-puluik (Kabupaten Pesisir Selatan), serta Kelurahan Jelambar Baru dan Kedoya Utara di Kota Jakarta Barat dimana pada tiap Kelurahan percontohan di Jakarta Barat telah terbentuk kelompok kerja (Pokja) API Perubahan. Saat ini program API Perubahan sedang dalam proses seleksi Universitas di Sumatera Barat dan Jakarta Barat sebagai calon pelaksana kajian kerentanan dan kapasitas di setiap Kelurahan percontohan. Kegiatan-kegiatan selanjutnya dalam waktu dekat ini adalah sosialisasi program API Perubahan dan pembentukan KPP di Provinsi Lampung, membentuk Pokja di tiap Kelurahan percontohan di Provinsi Sumatera Barat, melatih Pokja untuk API & PRB di Jakarta Barat, serta pelatihan untuk kajian kerentanan dan kapasitas bagi Universitas-universitas terpilih. Pramita Harjati pharjati@id.mercycorps.org 05 I Lokakarya dan Pelatihan 06 I Berita dari Jakarta 07 I Berita dari Sumatera Barat Gambar 1. Proses wawancara kandidat Kelurahan, melibatkan anggota Komite Penasehat untuk Propinsi dan Project Officer dalam pemilihan pilot project wilayah area Jakarta Barat berlokasi di KLH Jakarta Barat.

2 2 Mitra Kami: Urban and Regional Development Institute (URDI) Tentang URDI Urban and Regional Development Institute (URDI) adalah organisasi nirlaba independen yang mempromosikan pengembangan perkotaan dan daerah yang berkelanjutan di Indonesia melalui publikasi serta pendekatan-pendekatan lainnya untuk meningkatkan pengetahuan, komunikasi dan kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan di bidang pengembangan perkotaan dan daerah, mengembangkan penelitian dan analisa kebijakan untuk mendapatkan solusisolusi alternatif terhadap isu-isu yang ada serta memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas lainnya untuk mendukung pemerintah dalam menghadapi tantangan-tantangan pembangunan. URDI dapat bertindak sebagai fasilitator untuk mendukung komunikasi, interaksi dan kerjasama antar aktor, moderator untuk memberikan solusi bagi permasalahan, katalis untuk memberikan stimulant untuk pengembangan konsep, monitoring terhadap perencanaan dan pelaksanaan, advokasi untuk pembangunan perkotaan dan daerah yang berkelanjutan, penasehat, dan pendamping dalam mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan. Dengan berbagai peran yang dipegang, URDI memiliki inti organisasi dan jaringan yang luas sehingga keberadaannya diharapkan mampu membantu pihak-pihak yang terkait dalam berhadapan dengan segala tantangan menuju pembangunan perkotaan dan daerah yang berkelanjutan. Gambar 3. Bentuk keterlibatan URDI dalam program API PERUBAHAN Keterlibatan URDI dalam API Perubahan Dalam rangka mendukung pelaksanaan program API Perubahan perlu dilakukan pemetaan mengenai pengaturan dan pelaksanaan Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim. Mercy Corps melalui sub-grant nya memberi kepercayaan kepada URDI untuk melaksanakan Analisa Stakeholder yang merupakan masukan sebagai cara untuk lebih memahami kebijakan pemerintah, peran dan tanggungjawab setiap lembaga serta program yang dijalankan oleh berbagai lembaga termasuk LSM di berbagai tempat. Lingkup kegiatan analisa stakeholder ini meliputi: - Pemetaan stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan dampak perubahan iklim yang terkait dengan sektor air, limbah padat, drainase, sanitasi, energy, ruang terbuka hijau, kesehatan, serta system pengelolaan bencana pada tingkat nasional dan tingkat Provinsi dalam daerah program API Perubahan. - Pemetaan struktur perencanaan dan proses yang sudah ada terkait dengan perencanaan pembangunan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan adaptasi perubahan iklim dan pengelolaan bencana. Gambar 2. Salah satu bentuk pelatihan yang didukung URDI guna meningkatkan kapasitas KPP berlokasi di Gedung Nyi Ageung Serang DKI Jakarta Urban & Regional Development Institute (URDI) Komplek Perkantoran Royal Palace Blok C-3 Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH Kav. 178A Menteng Dalam Jakarta Selatan Telp: / , Fax: Identifikasi mekanisme dari program dan proses perencanaan agar dapat mengintegrasikan pengurangan risiko bencana dengan adaptasi perubahan iklim lebih baik lagi. Analisa dan pemetaan stakeholder ini sedang dilaksanakan untuk daerah program API Perubahan yaitu di tingkat Nasional, Jakarta Barat, Sumatera Barat, dan Lampung melalui pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sebagai sumberdaya pembangunan utama untuk mencapai tujuan pembangunan. Mitra Kami

3 3 Training of Trainers & Lokakarya API Perubahan Training of Trainers KPP & PO API Perubahan Penyampaian informasi mengenai perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana perlulah memperhatikan aspekaspek ilmiah dan juga di satu sisi menggunakan bahasa yang umum serta mengangkat pengetahuan lokal. Agar tidak terjadi kesalahan adaptasi dan juga kesalahan dalam tindakan pengurangan risiko bencana maka diadakan sebuah pelatihan bagi Project Officer (PO) dari Mercy Corps dan juga Komite Pengarah Provinsi (KPP) terpilih dari provinsi yang sedang melaksanakan program API Perubahan yaitu Sumatera Barat dan DKI Jakarta. Pelatihan ini diadakan selama tiga hari di Jakarta dengan menitikberatkan materi pada pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi pelatih dan fasilitator API Perubahan. Dari pelatihan ini diharapkan para pembelajar; 1. Mampu menjadi pelatih/fasilitator yang efektif 2. Mampu merancang dan menyiapkan pelatihan berbasis kompetensi 3. Mampu memilih metoda dan teknik pelatihan yang tepat dan cocok untuk suatu pelatihan di level kelompok kerja dan masyarakat 4. Mampu melakukan evaluasi pelatihan. Dalam pelatihan ini melibatkan narasumber dari Mercy Corps, MPBI, dan PMI untuk memberikan materi-materi: - Pembelajaran orang dewasa - Profil pelatih yang efektif - Bekerja secara efektif dengan mitra kerja Gambar 5. KPP dan PO diberikan pelatihan agar mampu menjadi pelatih/fasilitator yang efektif - Gaya-gaya pembelajaran - Keterampilan berkomunikasi secara efektif - Mengelola situasi sulit - Merencanakan pelatihan berbasis kompetensi, - Monitoring & evaluasi pelatihan - Keterampilan mengelola media pembelajaran - Keterampilan memfasilitasi pembelajaran API dan PRB Dalam pelatihan ini PO & KPP dari masing-masing daerah percontohan juga mengidentifikasi strategi dan rencana kerja pelaksanaan API Perubahan di daerahnya, dimana pada sesi tersebut juga digunakan sebagai ajang berbagi informasi dan pengalaman antar daerah. Setelah pelatihan ini para peserta memiliki tanggungjawab sebagai pelatih untuk mengarahkan KPP, melatih Pokja di tingkat Kelurahan, serta mendampingi proses pelaksanaan API Perubahan di daerahnya masing-masing. Willy Wicaksono wwicaksono@id.mercycorps.org Gambar 4. Kegiatan Training of Trainer untuk anggota KPP dan PO API PERUBAHAN yang berlokasi di Gedung Depkes Jakarta Kegiatan API Perubahan

4 4 dengan kebencanaan. A p i P e r u b a h a n D a l a m M u s y a w a r a h Perencanaan Pembangunan Kota Program pembangunan Kota Administrasi Jakarta Barat tahun anggaran 2012 mulai dirancang pada pertengahan bulan April 2011 ini. Melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) yang diselenggarakan selama 2 hari pada April 2011 di Kantor Walikota Jakarta Barat, seluruh unsur kedinasan (SKPD/ UKPD) serta pemerintah Kecamatan mengajukan usulan rencana kerja (Renja) tahun anggaran 2012 sesuai dengan Tupoksi masing-masing. MUSRENBANG juga dihadiri oleh perwakilan anggota DPR dan DPRD, universitas, LSM, tokoh masyarakat dan Dewan Kota. Gambar 6. Program Api Perubahan berpartisipasi dalam Munas Planas PRB yang di prakasai BNPB dan MPBI Gaung Mercy Corps di MUNAS PLANAS PRB Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana (PLANAS PRB) menggelar musyawarah nasionalnya (MUNAS) yang pertama tanggal 11 April 2011 setelah resmi dibentuk pada 20 November 2008 yang mengusung tema Membangun Masyarakat Tangguh Bencana diselenggarakan di Gedung Balai Kartini, Jakarta Selatan yang dihadiri oleh beragam organisasi dari unsur pemerintah, NGO, universitas, swasta dan media, seperti BNPB, Forum PRB daerah, MPBI, ECB, PMI, Unilever, UPN dan Mercy Corps. Tujuan umum dari penyelenggaraan MUNAS adalah membahas berbagai pencapaian program selama , memantapkan statuta dan struktur organisasi, serta menetapkan kepengurusan PLANAS untuk periode Selain berpartisipasi dalam kegiatan MUNAS, Mercy Corps juga terlibat dalam pameran yang bertujuan untuk menunjukkan hasil kerja serta pencapaian dari program-program terkait kebencanaan di berbagai wilayah kerja Mercy Corps, seperti Aceh, Sumatera Barat dan Jakarta. Booth Mercy Corps menampilkan peta evakuasi Tsunami di Kota Padang, standing banner program SCALE Resilience dan Mercy Corps, One Pager program SCALE Resilience, ACCCRN dan PREPARE Sumbar, buku Padang dari rumah ke rumah, kompilasi foto Aceh After Tsunami, Urban Bulettin, serta film Tsunami Aceh dan simulasi bencana di Sumbar. Kepala BNPB Bapak Syamsul Maarif dan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bapak Sugeng Triutomo juga mengalokasikan waktunya untuk mengunjungi booth Mercy Corps. Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB menyampaikan apresiasi serta dukungannya kepada program-program Mercy Corps, khususnya yang terkait Pada MUSRENBANG ada pemaparan program kerja dari masing-masing SKPD/ UKPD yang terbagi dalam 4 kelompok bidang, yaitu 1) Bidang Pemerintahan, 2) Bidang Prasarana Sarana dan Lingkungan Hidup, 3) Bidang Perekonomian dan 4) Bidang Kesejahteraan Masyarakat. Sedangkan SKPD/ UKPD yang terkait dengan Program Api Perubahan berada di 3 kelompok bidang, yaitu kelompok bidang 1, 2 dan 4. Dari hasil pemaparan, setidaknya ada beberapa program kerja yang dapat diintegrasikan dengan program Api Perubahan di tahun 2012, seperti program antisipasi perubahan iklim (KLH), program Identifikasi, pemantauan dan pendampingan penyelenggaraan penanggulangan bencana tingkat kecamatan (Sudin Sosial), sosialisasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat di daerah rawan bencana tingkat kecamatan (Sudin Sosial) dan pergerakan masyarakat dalam penanggulangan bencana dan kejadian luar biasa (Kelurahan). Gambar 7. Walikota Jakarta Barat memberikan paparan kegiatan untuk tahun 2012 di musyawarah perencanaan pembangunan kota berlokasi di Bappeda DKI Jakarta

5 5 JAKARTA Gambar 8. Salah satu kegiatan Lokalatih mengenai API dan PRB untuk anggota KPP yang bekerja sama dengan program CRC KEI berlokasi di Gedung Nyi Ageung Serang, Jakarta Selatan Lokakarya dan Pelatihan Api Perubahan Salah satu bentuk kegiatan dari tujuan kedua program Api Perubahan, yaitu Pemerintah dan masyarakat yang rentan dapat menunjukkan peningkatan kesadaran akan risiko yang khas dari hazard dan perubahan iklim adalah pelaksanaan lokakarya dan pelatihan (lokalatih) untuk anggota Komite Penasehat tingkat Propinsi (KPP). Lokalatih yang juga bertajuk Api Perubahan ini merupakan kerjasama antara program Api Perubahan/ SCALE Resilience bersama dengan CRC-KEI yang berlangsung selama 2 hari pada 5 6 April 2011 di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan. 30 orang anggota KPP dan 10 orang perwakilan Pokja dari program CRC-KEI mendapatkan wawasan mengenai 1) Konsep dan pengertian manajemen risiko bencana, 2) Konsep dan pengertian perubahan Iklim, pemanasan global, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta 3) Kebijakan/ legislasi pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Empat orang expert/ praktisi dibidang perubahan iklim dan kebencanaan, yaitu Bapak Edvin Aldrin dari BMKG, Bapak Ari Muhammad dari DNPI/ WWF, Bapak Iwan Gunawan dari World Bank dan Bapak Ivan Ageung dari MPBI dipilih sebagai narasumber untuk memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuan para peserta lokalatih. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah prinsip pembelajaran orang dewasa dan active learning dimana seluruh peserta didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar yang mandiri, seperti diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi. Secara garis besar, alur lokalatih terdiri dari pemaparan materi oleh narasumber, penugasan dan diskusi kelompok, pemaparan hasil diskusi kelompok, diskusi kelompok besar dan merajut kesimpulan. Sesi pertama adalah pemaparan materi oleh para narasumber yang dilanjutkan dengan proses diskusi dan tanya-jawab dimana peserta diberi keleluasaan untuk bertanya atau mengklarifikasi materi-materi yang telah disampaikan. Sedangkan sesi kedua adalah diskusi kelompok dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 orang untuk menyelesaikan penugasan yang diberikan oleh fasilitator. Pada hari pertama, setiap kelompok diminta untuk mengidentifikasi kerentanan bencana dan bahaya/ risiko perubahan iklim di masing-masing wilayah (Jakarta Barat dan Jakarta Utara), serta mengidentifikasi upaya dan inisiatif yang dilakukan untuk mengurangi dan menghadapi kerentanan serta kesenjangan yang terjadi/ gap. Sedangkan penugasan pada hari kedua, setiap kelompok diminta untuk menyusun strategi dan rencana aksi dalam menghadapi bencana dan bahaya/ risiko perubahan iklim di masing-masing wilayah. Antusiasme peserta lokalatih dapat terlihat dari keaktivan peserta memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis, proses diskusi kelompok yang berlangsung hidup, serta kesadaran peserta untuk terus mengikuti lokalatih selama 2 hari. Dipenghujung kegiatan, seluruh peserta diajak untuk merefleksikan pencapaian harapan dan tujuan yang telah ditulis pada hari pertama lokalatih, serta diminta untuk memberikan saran dan kritik terkait dengan pelaksanaan lokalatih--- Gambar 9. Proses diskusi kelompok anggota KPP sebagai peserta Lokalatih API dan PRB dalam mengidentifikasi masalah di DKI Jakarta khususnya wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara Intan Manikam Asmara iasmara@id.mercycorps.org Dini Isnaeni disnaeni@id.mercycorps.org

6 6 JAKARTA Pembentukan Pokja Kelurahan Setelah terpilihnya 2 kelurahan percontohan program API Perubahan (kelurahan Jelambar Baru dan Kedoya Utara) pada akhir Maret 2011 adalah pembentukan kelompok kerja (Pokja) di masing-masing kelurahan untuk menghubungkan pelaksanaan program ditingkat masyarakat kepada Komite Penasehat tingkat Propinsi (KPP). Hal ini dimaksudkan untuk membangun pola komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang lebih baik serta efektif diantara para pemangku kepentingan ditingkat masyarakat hingga propinsi dalam upaya membangun ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim dan risiko bencana. Dalam konteks program API Perubahan, Pokja kelurahan memiliki dua peran utama yaitu melaksanakan kegiatan di tingkat kelurahan (kajian, proyek percontohan, pelatihan, peningkatan kesadaran, menentukan prioritas kegiatan, menyusun strategi ketahanan bencana dan perubahan iklim, dll), serta memberikan informasi tentang permasalah kerentanan perubahan iklim dan bencana ditingkat masyarakat dan sekaligus memberikan input kepada KPP untuk advokasi. Mekanisme pembentukan Pokja terbagi menjadi dua tahap, diawali dengan pertemuan dengan para stakeholder kelurahan dan kecamatan yang difasilitasi oleh Kantor Lingkungan Hidup Jakarta Barat. Pertemuan pertama tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Mei 2011 di kantor Walikota Jakarta Barat yang dipimpin langsung oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Agenda pertemuan adalah penjelasan detail tentang pelaksanaan program API Perubahan ditingkat kelurahan, penjelasan mekanisme pembentukan Pokja dan pengidentifikasian organisasi/ forum kemasyarakatan yang ada di masing-masing kelurahan percontohan. Gambar 10. Proses wawancara salah satu kandidat Kelurahan wilayah Jakarta Barat berlokasi di KLH Jakarta Barat Gambar 11. Sosialisasi pembentukan Pokja Kelurahan untuk Pilot Project Jakarta Barat berlokasi di Walikota Jakarta Barat Pada pertemuan ini disepakati adanya agenda pertemuan lanjutan di masing-masing kelurahan untuk proses pembentukan pokja. Tahapan kedua dari mekanisme pembentukan Pokja adalah pertemuan dengan seluruh elemen masyarakat di tingkat kelurahan, khususnya pihak atau orang yang akan menjadi kandidat anggota Pokja. Pertemuan ini diselenggarakan di aula kelurahan yang difasilitasi dan dipimpin langsung oleh Lurah. Para perwakilan masyarakat yang hadir mendiskusikan mekanisme pemilihan anggota pokja dan menyepakati nama para pihak yang menjadi anggota Pokja. Pada Jum'at, 27 Mei 2011, kelurahan Jelambar Baru telah berhasil membentuk Pokja kelurahan yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan pertemuan perdana Pokja pada Selasa, 31 Mei Agenda pertemuan perdana Pokja kelurahan Jelambar Baru adalah penyusunan struktur organisasi Pokja serta pembahasan peran dan tugas Pokja. Pertama, ke-18 anggota Pokja diajak untuk mengidentifikasi dan memahami peran/ tugas/ fungsi Pokja, kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi struktur organisasi yang dibutuhkan dan yang terakhir, menentukan peran dari masing-masing anggota. Pertemuan Pokja kelurahan Jelambar Baru yang kedua akan membahas rencana kegiatan Pokja selama tahun Sedangkan pertemuan pembentukan Pokjavdi kelurahan Kedoya Utara akan diselenggarakan pada Jum'at, 17 Juni 2011 di aula kelurahan--- Intan Manikam Asmara iasmara@id.mercycorps.org Dini Isnaeni disnaeni@id.mercycorps.org

7 7 Sumatera Barat Seleksi Kelurahan dan Nagari Percontohan API Perubahan BPBD Provinsi Sumatera Barat merupakan titik nol kilometer nya Program API Perubahan wilayah Sumatera Barat, berawal dari sinilah pergerakan dilakukan KPP Sumbar untuk program, tepatnya di lantai III BPBD Provinsi Sumatera Barat. Proses pemilihan kelurahan dan nagari di Sumatera Barat mempunyai tantangan tersendiri karena harus menyeleksi dan mengumpulkan data dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat, terdiri dari 259 kelurahan dan 628 nagari (setingkat kelurahan) jadi total 887 kelurahan/nagari, namun yang akan dilibatkan dalam Program API Perubahan hanya 2 daerah. Setelah didapatkan calon daerah percontohan berdasarkan data BAPPEDA, Bapedalda, BPS serta kriteria yang sudah ditetapkan dll, maka ditetapkan Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai daerah percontohan, untuk ini akan diturunkan lagi ke kelurahan dan nagari. Untuk proses pemilihan kelurahan dan nagari sebagai daerah percontohan, maka KPP mengadakan beberapa tahap untuk merealisasikannya, diantaranya : 1. Sosialisasi API Perubahan (Rabu, 18 Mei 2011) KPP dibagi 2 tim, tim pertama mengadakan sosialisasi di Kota Padang, tepatnya diruang pertemuan BPBD Kota Padang yang diikuti oleh 6 kelurahan (Kelurahan Indarung, Kelurahan Sungai Sapih, Kelurahan Bungo Pasang, Kelurahan Jati, Kelurahan Lambung Bukit dan Kelurhan Banuaran Nan XX) semua kelurahan tersebut juga berada di 6 kecamatan di Kota Padang. Gambar 13. Kegiatan sosialisasi API PERUBAHAN di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur Kota Padang Semua berminat agar Program API Perubahan dilaksanakan di kelurahannya masing-masing. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan kelurahan memahami pentingnya program API Perubahan sehingga kelurahan memiliki ketertarikan untuk terlibat dengan program ini. Tim kedua mengadakan sosialisasi di ruang pertemuan BPBD Kabupaten Pesisir Selatan yang diikuti 4 nagari calon penerima Program API Perubahan (Nagari Nanggalo, Nagari Gurun Panjang, Nagari Puluik-Puluik dan Nagari Tapan) semuanya tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan. Sama halnya dengan Kota Padang, semua nagari berminat agar Program API Perubahan dilaksanakan di nagarinya masingmasing. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan nagari memahami pentingnya program API Perubahan sehingga nagari memiliki ketertarikan untuk terlibat dengan program ini. Dalam rangkaian acara sosialisasi peserta juga dibekali dengan form pernyataan minat, jadi bagi nagari/kelurahan yang betulbetul berminat ikut dalam seleksi Program API Perubahan, maka mereka harus mengembalikan form berdasarkan batas waktu yang sudah disepakati. Gambar 12. Foto bersama anggota KPP, pemerintah Kelurahan Bungo Pasang setelah sosialisasi program API PERUBAHAN 2. Focus Group Discussion (FGD) kelurahan/nagari di Kota Padang & Kab. Pesisir Selatan Untuk memfinalisasi calon daerah percontohan Program API Perubahan maka KPP mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di kelurahan & nagari yang menyerahkan surat pernyataan minatnya untuk terlibat dalam Program API Perubahan. Dari 6 Kelurahan yang menghadiri acara sosialisasi di Kota Padang hanya 4 Kelurahan yang menyatakan berminat terlibat dalam

8 8 program API Perubahan. Begitu juga FGD yang dilaksanakan di Kabupaten Pesisir Selatan, dari 4 nagari yang mengikuti sosialisasi hanya 3 yang menyatakan berminat. Dari FGD yang diikuti oleh aparat Kelurahan, ormas, dan tokohtokoh masyarakat ini didapatkan informasi lebih detail tentang kondisi Kelurahan; pengetahuan, pengalaman, dan gambaran rencana implementasi yang dapat dilakukan di Kelurahan tersebut. 3. Finalisasi Daerah Percontohan (17 Juni 2011) Panitia seleksi kelurahan/nagari memaparkan secara detail hasil penilaian yang dilakukan berdasarkan FGD di masing-masing daerah. Tim pertama memaparkan hasil penilaian selama mengadakan FGD di Kabupaten Pesisir Selatan. Tim Padang juga memaparkan hasil penilaian yang dilaksanakan dengan metode FGD. Selain panitia seleksi, pada pertemuan ini juga dihadiri oleng anggota KPP yang lain (bukan panitia kecil), mereka (KPP) juga memberikan tanggapan-tanggapan disetiap daerah karena mereka juga sudah kenal dengan calon-calon daerah tersebut. Ada kecocokan antara penilaian panitia dengan anggota KPP karena beberapa anggota KPP dulunya juga sudah berkegiatan di beberapa daerah tersebut sehingga seluk beluk daerah dan pemerintahan serta kondisi masyarakatnya sudah diketahui juga oleh beberapa anggota KPP. Gambar 14. Sosialisasi finalisasi pemilihan daerah di Kenagarian Gurun Panjang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat Flow Pemilihan Daerah Percontohan: Jakarta Barat & Sumatera Barat Kota Jakarta Barat 56 Kelurahan Provinsi Sumatera Barat 19 Kota/Kab Berdasarkan pemaparan panitia seleksi dan masukan dari anggota KPP, diskusi yang panjang dan alot di ruang pertemuan BPBD Prov.Sumbar tersebut menyepakati bahwa daerah yang dipilih untuk daerah percontohan Program API Perubahan adalah : No Nama Daerah Kecamatan Kota/ Kab Pemilihan Tahap II 10 Kelurahan Pemilihan Tahap I 4 Kota/Kab 1 Kelurahan Bungo Pasang Koto Tangah Kota Padang 2 Nagari Puluik- Puluik IV Nagari Bayang Utara Kab.Pesisir Selatan 2 Kelurahan Terpilih Pemilihan Tahap II Kriteria Daerah Percontohan: 1. Rentan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim 2. Memiliki tingkat penduduk miskin dan rentan yang tinggi 3. Mewakili kondisi geografis yang berbeda (pesisir dan pegunungan / perkotaan dan pedesaan) 4. Tidak menjadi wilayah kerja INGO lainnya di bidang yang sama 5. M e m i l i k i k o m i t m e n y a n g t i n g g i u n t u k mengimplementasikan program API Perubahan Kedoya Utara Jelambar Baru Wahyudi wahyudi@id.mercycorps.org Moeslem moeslem@id.mercycorps.org 2 Kota/Kab 12 Kelurahan 2 Kelurahan Terpilih Bungo Pasang Puluik-puluik

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Mamuju adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

Lebih terperinci

Latar Belakang. Sejumlah peraturan negara mengamanatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif:

Latar Belakang. Sejumlah peraturan negara mengamanatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif: KAJIAN PENYUSUNAN PEDOMAN PEMULIHAN FUNGSI PEMERINTAHAN B A D A N N A S I O N A L P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A R E P U B L I K I N D O N E S I A 2 0 1 0 L E M B A G A K E M I T R A A N P E

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,

Lebih terperinci

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG )

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG ) MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG ) I. PENGERTIAN Musrenbang Kecamatan merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu target MDGS adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak memiliki akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. Sehubungan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2 Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2 Working Session Safe School Sekolah Aman Bencana Tanggal Sabtu, 17 Oktober 2015; 08.00 12.00 Tempat Latar Belakang Ballroom

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN DARI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL MEWAKILI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Kick Off Meeting, Internalisasi dan Penyamaan Persepsi PPSP Kab. Wakatobi Wanci, 3 April 2013

Laporan Kegiatan Kick Off Meeting, Internalisasi dan Penyamaan Persepsi PPSP Kab. Wakatobi Wanci, 3 April 2013 Laporan Kegiatan Kick Off Meeting, Internalisasi dan Penyamaan Persepsi PPSP Kab. Wakatobi Wanci, 3 April 2013 Muhammad Dikman Maheng Provincial Facilitator Teknis (PF AT) Program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung SELAMAT DATANG! Mengapa kita berada disini (tujuan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Aceh Singkil merupakan suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH PENYUSUNAN DOKUMEN BPS/SSK

LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH PENYUSUNAN DOKUMEN BPS/SSK LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH PENYUSUNAN DOKUMEN BPS/SSK KABUPATEN JAYAWIJAYA JUM AT 07 AGUSTUS 2015 KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN JAYAWIJAYA PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN

Lebih terperinci

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2014 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN A. Pengertian 1. Musrenbang Desa/ Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

RESUME PERTEMUAN PERDANA DAN LOKAKARYA PENILAIAN DAN PEMETAAN SITUASI SANITASI POKJA SANITASI DAN AIR MINUM KABUPATEN NGAWI

RESUME PERTEMUAN PERDANA DAN LOKAKARYA PENILAIAN DAN PEMETAAN SITUASI SANITASI POKJA SANITASI DAN AIR MINUM KABUPATEN NGAWI RESUME PERTEMUAN PERDANA DAN LOKAKARYA PENILAIAN DAN PEMETAAN SITUASI SANITASI POKJA SANITASI DAN AIR MINUM KABUPATEN NGAWI Tempat : Rumah Makan Notosuman, Watualang Ngawi Tanggal : 23-24 April 2012 Waktu

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017 I. DASAR PELAKSANAAN 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

PEMILIHAN DUTA SANITASI DI SELA LOKAKARYA KONSULTASI PUBLIK SSK KOTA PROBOLINGGO

PEMILIHAN DUTA SANITASI DI SELA LOKAKARYA KONSULTASI PUBLIK SSK KOTA PROBOLINGGO PEMILIHAN DUTA SANITASI DI SELA LOKAKARYA KONSULTASI PUBLIK SSK KOTA PROBOLINGGO Bertempat di Ruang Puri Manggala Bakti Kantor Pemerintah Kota Probolinggo pada hari Selasa, 30 Nopember 2010 telah diselenggarakan

Lebih terperinci

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 1. PENGERTIAN Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN / TOR PELATIHAN PENYUSUNAN PERDA UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA Jakarta, Januari 2010

KERANGKA ACUAN / TOR PELATIHAN PENYUSUNAN PERDA UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA Jakarta, Januari 2010 KERANGKA ACUAN / TOR PELATIHAN PENYUSUNAN PERDA UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA Jakarta, 11-15 Januari 2010 I. LATARBELAKANG Sebagaimana yang dimandatkan oleh UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

Lebih terperinci

Kick off Meeting Penyusunan MPS Tahun 2015

Kick off Meeting Penyusunan MPS Tahun 2015 KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPETEN PELALAWAN Laporan Pelaksanaan Kick off Meeting Penyusunan MPS Tahun 2015 DISAMPAIKAN OLEH : POKJA SANITASI KABUPATEN PELALAWAN LAPORAN PERTEMUAN AWAL (KICK OFF MEETING)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016 ` Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Sumatera Barat Masyarakat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir

Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir i Kata Pengantar Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai potensi dampak kerusakan habitat, perubahan pada proses

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat

Lebih terperinci

DRAFT KERANGKA ACUAN

DRAFT KERANGKA ACUAN DRAFT KERANGKA ACUAN RAPAT PEMBAHASAN TINDAK LANJUT PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KOTA SABANG PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA SABANG -TAHUN 2013 Latar belakang Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik ditingkat rumah tangga maupun

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian target MDGs di bidang sanitasi memerlukan kebijakan dan strategi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kegiatan yang terukur dan

Lebih terperinci

POKJA SANITASI KAB. BANGGAI

POKJA SANITASI KAB. BANGGAI POKJA SANITASI KAB. BANGGAI LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pertemuan Perdana dan Lokalatih Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Banggai Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Tahun

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kegiatan Tanggal Tempat Latar Belakang WORKING SESSION Safe School Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Sabtu, 17 Oktober 2015; pukul 08.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor sanitasi yang mencakupi bidang air limbah, persampahan dan drainase merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif xvii Ringkasan Eksekutif Pada tanggal 30 September 2009, gempa yang berkekuatan 7.6 mengguncang Propinsi Sumatera Barat. Kerusakan yang terjadi akibat gempa ini tersebar di 13 dari 19 kabupaten/kota dan

Lebih terperinci

Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA

Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA Anggota Kelompok No Anggota Kelompok Moderator Notulen 1 Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu 2 Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Tengah 3 Dinas Kesehatan Kota Bengkulu 4 Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April December 2019

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April December 2019 DRAFT PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April2016 - December 2019 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Sumatera Barat Masyarakat dan Organisasi Tangguh Bencana

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa salah satu

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang 1 Bab : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belajar dari pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan dengan dampak negatif dari pembangunan yang kurang peduli terhadap

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LEBAK

Lebih terperinci

KOTA TANGERANG SELATAN

KOTA TANGERANG SELATAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 2011 Daftar Isi Bagian 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi sanitasi di Kabupaten Bojonegoro yang telah digambarkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro mencakup sektor air limbah, persampahan,

Lebih terperinci

Notulensi Kick of Meeting MPS Kota Sukabumi Jum at, 09 Mei 2014

Notulensi Kick of Meeting MPS Kota Sukabumi Jum at, 09 Mei 2014 Notulensi Kick of Meeting MPS Kota Sukabumi Jum at, 09 Mei 2014 Susunan Acara KICK OFF MEETING MPS PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA SUKABUMI TAHUN 2014 WAKTU TOPIK NARASUMBER

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 87 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SE Sekda Nomor 7/SE/ i. Daftar Isi... ii. Musrenbang Kelurahan Tahun I. Pendahuluan... 17

DAFTAR ISI. SE Sekda Nomor 7/SE/ i. Daftar Isi... ii. Musrenbang Kelurahan Tahun I. Pendahuluan... 17 ii i DAFTAR ISI SE Sekda Nomor 7/SE/2016... i Daftar Isi... ii Musrenbang Kelurahan Tahun 2016... 1 I. Pendahuluan... 1 II. Mekanisme Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan... 3 Lampiran Musrenbang Kelurahan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Karanganyar adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1 BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan layanan

Lebih terperinci

Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014

Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014 Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia menjadi Fasilitator Program Desa Tangguh

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA DISAMPAIKAN OLEH : EKO PUTRO SANDJOJO MENTERI DESA, PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TAHUNAN KOTA BOGOR WALIKOTA

Lebih terperinci

HASIL KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH BPS KABUPATEN SUBANG APRIL 2013

HASIL KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH BPS KABUPATEN SUBANG APRIL 2013 LAPORAN HASIL KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH BPS KABUPATEN SUBANG 16-17 APRIL 2013 AULA BAPPEDA KABUPATEN SUBANG 2013 Kata Pengantar Persamaan Persepsi (Kick Off Meeting) dan Lokalatih BPS (Buku Putih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana

SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana mewakili Konsorsium Pendidikan Bencana Ardito M. Kodijat [UNESCO Office Jakarta] Tak Kenal Maka Tak Sayang.. Presidium: ACF, LIPI, MPBI, MDMC

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir, Kick of Meeting Pokja Sanitasi Kab/Kota Kick off meeting atau Rapat Perdana secara formal belum dilaksanakan, namun komunikasi dan pertemuan non formal antar beberapa anggota Pokja sudah dilaksanakan.

Lebih terperinci

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi c. d. e. f. g. h. i. Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta Lokasi Waktu Rekomendasi Dokumentasi 3. Laporan kegiatan yang disusun oleh Unit LIDi PB diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD dan

Lebih terperinci

VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April December 2019

VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April December 2019 VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April 2016 - December 2019 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Morowali Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN LAPORAN KEGIATAN FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN 2008 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MALANG Jl. Teluk Cendrawasih 1, Malang Telp

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, 1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN

Lebih terperinci

PERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST

PERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST PERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST Disampaikan dalam Kuliah Pengantar Manajemen Bencana Fakultas Kedokteran UNAND Padang, 27 November 2013 TANGGUNG JAWAB SIAPA?

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

KEPALA BADAN KEPALA PELAKSANA JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK

KEPALA BADAN KEPALA PELAKSANA JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK LAMPIRAN If : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN-BADAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BAGAN STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH

BNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH BNPB 2014 Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH Konsepsi Rencana Penanggulangan Bencana Perencanaan Penanggulangan Bencana adalah kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan UU

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

Lebih terperinci

10/14/14. Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI

10/14/14. Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI VISI DAN MISI RPJPN 2005-2025 Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan 2015-2019 Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI RPJPN 2005-2025 (UU 17/2007) 1. Mewujudkan masyarakat, berbudaya

Lebih terperinci

ARAHAN KEPALA BAPPEDA DIY TERKAIT FORUM TEMATIK DALAM MUSRENBANG TAHUN 2016

ARAHAN KEPALA BAPPEDA DIY TERKAIT FORUM TEMATIK DALAM MUSRENBANG TAHUN 2016 ARAHAN KEPALA BAPPEDA DIY TERKAIT FORUM TEMATIK DALAM MUSRENBANG TAHUN 2016 Alur Utama Pembahasan dalam Proses Musrenbang Tahun 2015 Sektoral Kewilayahan Tematik Sektoral Trilateral Gabungan Kewilayahan

Lebih terperinci

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN 3.1 Pengertian Musrenbang RKPD di Kecamatan Musrenbang RKPD kabupaten/kota di kecamatan dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan rencana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT, Menimban: a. bahwa pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap air bersih dan sanitasi telah diakui PBB sebagai hak asasi manusia melalui deklarasi dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada akhir bulan Juli 2010.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 4 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr Notulensi Pertemua Internalisasi dan Penyamaan Persepsi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 Tanggal 9 Mei 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN TATA CARA KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH ANTAR KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci