Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pusat Laktasi : Lactashare

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pusat Laktasi : Lactashare"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pusat Laktasi : Lactashare Lia Ninda Safitri 1, Satrio Agung Wicaksono 2, Mochamad Chandra Saputra 3 Program Studi Sistem Informasi, 1 lianindasafitri@gmail.com, 2 satrio@ub.ac.id, 3 andra@ub.ac.id Abstrak Lactashare merupakan startup yang bergerak di bidang sosial. Tujuan startup ini membantu menyebarluaskan donor ASI di Indonesia mengingat cakupan ASI ekslusif di Indonesia belum sesuai target nasional yaitu sebesar 80%. Faktor yang mempengaruhi adalah ibu yang bekerja, tidak semua bayi mendapatkan inisiasi menyusui dini (IMD), produksi ASI tidak banyak, dan jumlah konselor laktasi sedikit. Untuk itu Lactashare membutuhkan suatu sistem informasi manajemen yang mendukung proses bisnisnya. Untuk membangun sistem informasi terdapat konsep yang dibuat untuk dasar pembangunan sistem yaitu Software Development Life Cycle (SDLC). Salah satu framework SDLC adalah Use Case Driven Object Modeling with UML atau yang biasa disebut ICONIX process. ICONIX terdiri dari enam proses. Penelitian ini menjelaskan bagaimana membangun sistem yang dibutuhkan Lactashare pada tahap menganalisis kebutuhan dan merancang sistem mengunakan ICONIX process. Evaluasi merupakan aktivitas penting dalam manajemen kebutuhan. Evaluasi yang digunakan adalah traceability matrix dan correctness. Traceability matrix merujuk pada kemampuan mendeskripsikan dan menelusuri perkembangan kebutuhan awal hingga deskripsi kebutuhan akhir. Correctness digunakan untuk melihat tingkat kebenaran fitur yang dibuat terhadap kebutuhan yang dijabarkan. Hasil dari penelitian ini adalah artefak-artefak yang dihasilkan dari tiap proses ICONIX serta hasil evaluasi dari traceability matrix dan correctness menunjukan bahwa hasil perancangan telah memenuhi kebutuhan sistem. Kata kunci: ICONIX, traceability matrix, correctness, analisis dan perancangan sistem. Abstract Lactashare is a startup in social movement.the startup aims to disseminate breastmilk donation in Indonesia because of the national exclusive breastmilk target 80% that has not been reached. It affected by several factors, such as working mother, no baby initial milking, low production of breastmilk, and the limited of lactation counselor. Therefore, Lactashare needs a management information system that support the business process. The concept needed to build system base in development of information system is Software Development Life Cycle (SDLC). One of SDLC framework is Use case Driven Object Modeling with UML or named as ICONIX. ICONIX consists of six process. This research provide an insight to build a system that support Lactashare in requrements analysis and system designing phase in ICONIX process. Evaluation is an important activity in Requirements management. Evaluations that used in this research are tracebilty matrix and Correctness. Tracebility matrix refers to the ability to describe and trace the Requirements growth from the start to the end. Correctness used to observe the correct level of a features that made to the described Requirements. The result of this research are artifact of every ICONIX process and traceability matrix and correctness show that design system is correct to the requirement. Keywords: ICONIX, tracebility matrix, correctness, analysis and design system 1. PENDAHULUAN Dalam pidato Menteri Kesehatan RI yang dibacakan oleh dr. Elizabeth Jane Soepardi, M.Epid. selaku direktur Bina Kesehatan Anak pada tanggal 14 September 2015 mengatakan, WHO merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tetapi tidak semua ibu menyusui memiliki kesempatan memberikan ASI eksluisf tersebut. Faktor yang mempengaruhi adalah ibu yang bekerja, tidak semua bayi mendapatkan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2286

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2287 inisiasi menyusui dini (IMD), produksi ASI tidak banyak, dan jumlah konselor laktasi sedikit. Faktor faktor tersebut menyebabkan cakupan ASI ekslusif di Indonesia belum sesuai target nasional sebesar 80%. Dilaporkan dari SDKI 2012 bahwa pencapaian ASI eklusif hanya mencapai 42%. Sedangkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0 6 bulan hanya mencapai 54,5% (Pusat Komunikasi Publik Sekertariat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Maka dari itu, dr. Meralda Nindyasti Eka Budiastutie membuat startup bernama Lactashare untuk membantu menyebarluaskan Donor ASI di Indonesia. Lactashare sendiri membutuhkan suatu sistem informasi yang membantu proses pendaftaran pendonor ASI, kesepakatan pendomor dan penerima ASI, hingga pengiriman ASI yang disesuaikan dengan keadaan Indonesia. Untuk membangun sistem informasi terdapat konsep yang dibuat untuk dasar pembangunan sistem yaitu Software Development Life Cycle (SDLC). Salah satu metodologi SDLC adalah use case Driven Object Modeling with UML atau yang biasa disebut ICONIX. ICONIX terdiri dari 6 proses yaitu requirement, analisys/preliminary design, preliminary design review, detail design, critical design review dan implementation. Dalam membangun sistem informasi, dibutuhkan analisis kebutuhan. Kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan proses, proyek, produk, dan orang-orang yang melakukan pekerjaan. Kebutuhan perangkat lunak membangun jembatan untuk perancangan dan konstruksi (Pressman, 2010 hal.120). Setelah analisis dilakukan, perlu adanya perancangan yang sesuai dengan analisa tersebut. Perancangan ditujukan untuk memudahkan membangun solusi dari masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan kebutuhan perangkat lunak. Menurut Pressman (2010) dalam bukunya Software Engineering Practitioner s Approach mengatakan Kita semua ingin membangun perangkat lunak untuk membuat hal-hal yang lebih baik, menghindari hal-hal buruk yang selalu mengintai dalam bayang-bayang saat upaya kita mengalami kegagalan. Untuk berhasil kita harus disiplin ketika merancang dan membangun perangkat lunak. Kita perlu pendekatan rekayasa.. Penelusuran kebutuhan merupakan aktivitas yang penting dalam manajemen kebutuhan terutama pada proyek yang besar dan kompleks. Requirement Traceability (RT) merujuk pada kemampuan untuk mendeskripsikan dan menelusuri perkembangan kebutuhan awal hingga deskripsi kebutuhan akhir (Leffingwell dalam Pertiwi, 2016). Kemudian evaluasi analisis kebutuhan dan perancangan selanjutnya adalah correctness, correctness digunakan untuk melihat tingkat kebenaran fitur yang dibuat terhadap kebutuhan yang dijabarkan. Maka dengan latar belakang yang telah dijabarkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pusat Laktasi : Lactashare. Diharapkan dengan penelitian ini untuk membantu memberikan solusi jawaban untuk pembangunan awal Donor ASI digital di Lactashare untuk Indonesia. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah buku dari Doug Rosenberg and Matt Stephens (2007) yang berjudul use case Driven Object Modelling with UML Theory and Practice. Tujuan buku ini untuk menjelaskan metode ICONIX secara keseluruhan dengan contoh kasus dan latihan. Penelitian selanjutnya dari Bella Pertiwi (2016) berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Izin Lokasi (Siloka) Pada Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kabupaten Malang dengan Pendekatan Berorientasi Objek. Penelitian tersebut betujuan untuk membangun sistem informasi menggunakan OOP dan mengevaluasi dengan traceability matrix. Penelitian terakhir dari Ali Mili dan Fariouz Tchier berjudul Software Testing Concept and Operation. Buku tersebut menjelaskan bagaimana testing untuk pengujian perangkat lunak. 2.2 Sistem Informasi Menurut O Brien (2014), sistem informasi adalah kombinasi mengorganisir manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur terorganisasi yang menyimpan, mengambil, mengubah dan memisah informasi dalam sebuah organisasi.

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Analisis dan Desain Sistem Informasi Menurut Mahdi (2012) analisis dan desain sistem infromasi adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat dan memelihara sistem yang memelihara sistem bisnis yang mempunya fungsi dasar. 2.4 Proses Bisnis Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan demi meraih tujuan tertentu. Menurut Weske (2012) bahwa proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas yang dibentuk yang saling bekerjasama dalam sebuah organisasi dan lingkungan teknis. 2.5 Use case Driven Object Modelling with UML (ICONIX Process) Use Case Driven Object Modelling with UML atau ICONIX prosess merupakan proses yang mengacu pada use case. use case ditentukan pada awal pengembangan menjadi dasar dalam menentukan model serta perilaku dari sistem yang sedang dibangun (Rosernberg & Stephens, 2007). Gambar 1. Proses ICONIX Sumber : Rosernberg & Stephens (2007) Terlihat pada gambar 1 ICONIX prosess terdiri dari beberapa tahap, tiap tahap menghasilkan produk jadi yang selanjutnya digunakan dalam mengerjakan tahap berikutnya. Produk yang dihasilkan pada tiap tahap didokumentasikan untuk membantu proses pengembangan. Banyak iterasi yang terjadi pada saat melakukan domain model, analisa use case, dan sebagainya. Model statis yang dihasilkan terus diperbaiki secara bertahap dengan bantuan model dinamis yaitu use case, robustness analysis dan sequence diagram. Terdapat 6 tahap ICONIX prosess yaitu Requirement, Analysis / Preliminary Design, Milestone 2 : Preliminary Design Review (PDR), Detailed Design, dan Milestone 3: Critical Design Review (CDR) Requirement Tahap ini memiliki empat tahap yaitu yang Functional Requirement yang menghasilkan analisa kebutuhan dan fitur distem. Kedua adalah domain modeling yang menghasilkan domain model. Domain model sendiri akan menjadi class diagram seiring perancangan dibuat. Ketiga adalah behavioral requirement yang merupakan tahap pembuatan GUI storyboard, use case diagram dan use case scenario. Keempat adalah milestone pertama yaitu requirement review, dimana Proses kontrol terhadap kesesuaian use case dengan kebutuhan klien Analysis / Preliminary Design Tahap analysis / preliminary design merupakan tahap dimana dibuatnya robustness diagram dan pemberbaharuan domain model. Yang selanjutnya pada milestone kedua yang akan ditinjau apakah robustness diagram sesuai sengan kebutuhan dan use case Detailed Design Tahap detailed design merupakan tahap dimana dibuatnya sequence diagram yang mengacu dengan robustness diagram dan use case serta pemberbaharuan domain model. Domain model dibersihkan sehingga menjadi class diagram. Yang selanjutnya pada milestone ketiga yang akan ditinjau apakah sequence sesuai dengan kebutuhan dan use case. 2.6 Unified Modelling Language Domain modelling Domain modeling merupakan pemodelan awal untuk menemukan istilah (berupa kelaskelas) yang dipakai dalam sistem. Tujuannya adalah membuat semua orang mempunyai pandangan yang sama tentang permasalahan dengan istilah-istilah yang sama yang menjadi representasi benda-benda dan konsep-konsep dari dunia nyata. (Rosernberg & Stephens, 2007) Robustness Diagram Robustness diagram adalah hybrid diantara class diagram dan activity diagram. Robustness diagram adalah representasi bergambar dari perilaku yang dijelaskan use case, menunjukan

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2289 kelas dan perilaku sistem yang berpartisipasi. Setiap kelas diwakili ikon grafis. Robustness diagram membaca lebih banyak activity diagram atau flowchart. Ada korelasi langsung 1:1 antara alur dari aksi pada robustness diagram dan langkah yang mendeskripsikan use case text. (Rosernberg & Stephens, 2007) 2.7 Traceability matrix Penelusuran kebutuhan merupakan aktivitas yang penting dalam manajemen kebutuhan terutama pada proyek yang besar dan kompleks. Requirement Traceability (RT) merujuk pada kemampuan untuk mendeskripsikan dan mengikuti perkembangan kebutuhan awal hingga deskripsi kebutuhan akhir (Leffingwell dalam Pertiwi, 2016). Gambar 2. Traceability matrix Fitur dengan use case Sumber : Leffingwell (2002) Gambar Traceability matrix menunjukan penelusuran antara kebutuhan dan definisi sistem dengan rancangan, implementasi dan test case. Penelusuran bisa dilakukan dari kebutuhan pengguna dengan fitur sistem, penelusuran fitur dengan persyaratan sistem, penelusuran fitur dengan use case, penelusuran use case dengan skenario use case dan penelusuran use case dengan use case realization (Leffingwell, 2002). 2.8 Correctness Pengujian perangkat lunak ini adalah melihat kadidat sistem terhadap kebutuhan dan memeriksa apakah kandidat sistem tersebut memiliki fungsi yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhannya (Mili & Tchier, 2014). 3. METODOLOGI Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdapat beberapa langkah. Pertama studi literatur, dimana dilakukannya pengumpulan literature dan refensi yang dibutuhkan dari jurnal, buku maupun e-book untuk mendukung penelitian dengan penjelasan teori.kemudian pengumpulan data dengan metode wawancara, pengamatan / observasi dan studi pustaka. Daftar pertanyaan wawancara sendiri dan domain objective didapatkan dari buku dari Yogiyanto, H.M., dengan judul Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis" yang mereferensi "Joseph W. Wilkinson, Accounting and Information Systems dengan penyesuaian. Masuk pada tahap berikutnya yaitu analisa kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan analisa proses bisnis dan masuk pada metode ICONIX proses pertama (Requirement), pada tahap bagian functional requirement dan domain modeling. Kemudian tahap metodologi selanjutnya adalah perancangan dengan melewati metode ICONIX tahap selanjutnya yaitu behavioral requirement dan milestone 1 : requirement review. Proses ICONIX selanjutnya adalah Analysis / Preliminary Design dimana pembuatan robustness diagram dilakukan dan memperbaharui domain model. Lanjut meninjau kesesuaian diagram dengan kebutuhan pada milestone 2 : Preliminary Design Review. Jika telah sesuai maka dilanjutkan proses Detail design dengan membuat sequence diagram dan membersihkan domain model menjadi class diagram. Terakhir adalah mengevaluasi analisis dan perancangan menggunakan traceability matrix dan correctness. 4. ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Proses Bisnis Analisis proses bisnis dilakukan dengan melakukan pemodelan menggunakan Bussiness Process Modelling Notation / BPMN untuk menggambarkan proses bisnis saat ini dan yang akan diusulkan pada Lactashare. Proses bisnis yang telah diidentifikasi adalah : 1. Mendaftar menjadi member 2. Konsultasi 3. Member menjadi pendonor 4. Member menjadi resipien 5. Donor ASI Berikut adalah contoh pemodelan proses bisnis yang telah dibuat :

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2290 Gambar 3. Proses Bisnis Donor ASI Saat Ini Gambar 4. Proses Bisnis Usulan Donor ASI Terlihat perbedaan alur yang terjadi dari gambar 3 dan 4. Gambar 3 merupakan proses donor ASI yang terjadi pada saat ini. Dan gambar 4 tentang proses bisnis usulan serta aktivitas-aktivitas yang difasilitasi oleh sistem. 4.2 Requirement Functional Requirement Telah dilakukan identifikasi aktor serta analisis dan spesifikasi kebutuhan sistem. Dan didapatkan enam aktor dari identifikasi aktor tersebut yaitu Pengguna, Member, Pendonor, Resipien, Admin, Konsultan Hasil dari analisis dan spesifikasi kebutuhan adalah terdefinisinya 16 kebutuhan fungsional yang berdasar pada proses bisnis usulan, 40 spesifikasi kebutuhan fungsional, 1 kebutuhan non-fungsional dan 27 fitur dengan 56 rincian fitur. Kode Fitur FEAT-1 FEAT-2 FEAT-3 FEAT-4 FEAT-5 FEAT-6 FEAT-7 FEAT-8 FEAT-9 FEAT-10 Tabel 1. Fitur Sistem Nama Fitur Tampil Informasi Mendaftar Sebagai Member Mendaftar Sebagai Resipien Mendaftar Sebagai Pendonor Identifikasi Pengguna Mengelola Data Admin Mengelola Data Konsultan Mengelola Data Member Mengelola Data Resipien Mengelola Data Pendonor FEAT-11 FEAT-12 FEAT-13 FEAT-14 FEAT-15 FEAT-16 FEAT-17 FEAT-18 FEAT-19 FEAT-20 FEAT-21 FEAT-22 FEAT-23 FEAT-24 FEAT-25 FEAT-26 FEAT-27 Memvalidasi Pedaftaran Resipien Memvalidasi Pedaftaran Pendonor Mengelola Profil / Data Member Mengelola Data Donor ASI Mengelola Data Butuh ASI Mengelola Data Keluarga Konsultasi Online Mengelola Daftar Rekomendasi Pendonor Melihat Profil Resipien Mengirim permintaan Donor ASI Melihat Profil Pendonor Memvalidasi Permintaan ASI Berkirim Pesan Tampilan Notifikasi Informasi Mahram Sertifikat ibu Persusuan Keandalan Sistem Pada tabel 1 terlihat fitur fitur apa saja yang harus ada pada sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah di identifikasi sebelumnya Domain Modeling Pada domain modeling, teridentifikasi kata benda dan istilah (noun dan noun-phrase) pada fase functional requirement. Setelah istilahistilah disaring didapatkan 40 domain. Domain model telah menjelaskan hubungan agregasi (has-a) dan generalisasi (is-a) dari obyek / istilah yang disebutkan Behavioral Requirement Pada tahap ini telah dibangun GUI storyboard atau rancangan tampilan awal yang menggambarkan jalannya sistem. Gambar 5. Rancangan Tampilan Daftar Member Gambar 5 menunjukan perancangan

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2291 tampilan form pendaftaran member, form dibuat berdasar kebutuhan dengan alur disesuaikan dengan proses bisnis Lactashare. Gambar 6. Use case Diagram Gambar 6 merupakan use case yang telah dibuat. Setelah itu use case dengan ICONIX oleh Doug Rosenberg dan Matt Stephen, di organisir ke dalam package. Pengelompokan use case ke dalam package berdasarkan pada fungsi-fungsi yang memiliki kesamaan tujuan. Hasil dari pengelompokkan tersebut adalah terdapat 5 package yaitu general, konsultasi, donor ASI, filter dan admin. Gambar 7. Use case diagram Package Donor ASI Gambar 7 merupakan use case diagram untuk package donor ASI. Terlihat gelembung (bubble) kasus dalam use case diagram yang dapat dilaksanakan oleh aktor Milestone 1 = Requirement review Pada tahap ini hasil dari behavioral requirement yaitu GUI storyboard, use case dan domain model di tinjau kembali dengan hasil functional requirement. Pihak yang meninjau dari tiga elemen yaitu pelanggan (customer), pihak pemasaran (marketing), dan pengguna akhir (end user). Hasil yang didapatkan adalah pembaharuan functional requirement dan pada GUI storyboard terutama pada UX dan penambahan rancangan tampilan untuk memastikan permintaan ASI yang kita kirim. 4.3 Analysis and Preliminary Design Proses ini adalah proses pembuatan perancangan yang berdasar pada hasil proses sebelumnya. Pada proses ini dibuat robustness diagram dan memperbaharui domain model Robustness Diagram Robustness analysis pada penelitian menggunakan Robustness diagram yang mana diagram ini merupakan gambaran objek dari use case yang telah dibuat. Berikut adalah salah satu Robustness diagram yang telah dibuat : Gambar 8. Robustness Diagram Memvalidasi Permintaan ASI Dalam gambar 8 terlihat Robustness diagram suatu objek berbicara ke objek berikutnya, yang menjelaskan alur sistem yang akan dibuat Memperbaharui Domain Model Dalam tahap ini domain model diperbaharui. Perbaharuan Berdasarkan pada use case, use case Scenario dan Robustness Analysis yang telah dibuat maka terdapat data atau atribut yang dapat dimasukkan dalam domain model. Maka domain yang telah diisi dengan atribut menjadi entity atau model dalam class diagram. Hasilnya adalah teridentifikasi 14 entity class. 4.4 Milestone 2 : Preliminary Design Riview Pada proses ini terdapat pembaharuan robustness diagram memvalidasi permintaan ASI karena diagram sebelumnya dianggap ambigu bagi pelanggan. Arah relasi diperbaharui dan penambahan entity yang kurang telah ditambahkan. 4.5 Detail Design Proses dimana sequence diagram dibuat dan pemberbaharuan domain model setelah sequence diagram dibuat sehingga dapat dibersihkan menjadi class diagram.

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Sequence Diagram Diagram sequence yang telah dibuat adalah 28 buah yang utama. Istilah atau pemberian nama untuk entity, aktor dan boundary yang digunakan merupakan istilah yang telah dipakai dalam domain model yang telah dibuat. Alur sequence diagram mengikuti robustness diagram yang sebelumnya mengikuti use case scenario. Maka sequence diagram yang dibuat mengikuti use case scenario sebelumnya. Berikut adalah contoh sequence diagram yang telah dibuat : 5. EVALUASI 5.1 Traceability matrix Perunutan telah dilakukan dengan merunutkan proses bisnis dengan fitur, kebutuhan dengan fitur, fitur dengan use case, fitur / kebutuhan sistem dengan kebutuhan nonfungsional, use case dengan use case scenario, use case dengan robustness diagram dan sequence diagram. Gambar 9. Sequence Diagram Melihat Rekomendasi Pendonor Gambar 9 menggambarkan sequence diagram Melihat Rekomendasi Pendonor. Terdapat satu aktor, satu boundary, satu controller dan satu entity Memperbaharui Domain Model Hasil perbaharuan domain model pada tahap ini adalah penambahan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan pada sequence diagram, serta penambahan domain yang baru muncul pada sequence. Sehingga terlihat entity, interface dan control class. Kemudian dibersihkan dan domain model dan menjadi 1 class diagram utuh. 4.6 Milestone 3 : Detail Design Riview Pada proses ini telah dilakukan peninjauan dari seorang programmer. Peninjauan telah dilakukan dengan memeriksa perancangan, dan didapatkan pemberharuan diagram sequence memvalidasi permintaan ASI. Perbedaan dengan diagram yang dibuat sebelumnya adalah terdapat fungsi deldonor() pada controller mengelola informasi mahram dan sertifikat. Fungsi ini berfungsi untuk menghapus data pada donor ASI karena permintaan donor ASI ditolak. Gambar 10. Traceability matrix Fitur dengan use case Gambar 10 menunjukan use case yang dibuat dan kolom menunjukan fitur yang yang dijabarkan. Tanda x menunjukan pemenuhan fitur oleh use case yang dibuat. Dan tidak ada baris yang kosong (semua baris terisi x). Hal ini menunjukkan bahwa semua fitur terpenuhi kebutuhannya oleh use case. Dari hasil semua traceability matrix dapat dianalisis bahwa fitur dan bisnis proses memiliki kerunutan antara aktivitas pada pemodelan proses bisnis dengan pendefinisian fitur. Dari 13 aktivitas proses bisnis dapat ditelusuri ke 14 fitur. Seluruh fitur dapat dikaitkan dengan kebutuhan dan tidak terdapat definisi fitur yang tidak berasal dari kebutuhan dan pengguna. Dari 16 kebutuhan fungsional dapat ditelusiri ke 26 fitur. Pendefinisian use case mendukung fitur dari yang sudah didefinisikan sebelumnya. Dari 26 fitur telah ditelusuri ke 28 use case. Seluruh skenario pada use case memiliki keruntuan dengan masing-masing use case yang bersangkutan. Robustness diagram dan sequence diagram memiliki kerunutan dengan use case diagram yang telah dibuat. Maka 28 use case dapat dirunutkan ke 28 robustness diagram

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2293 dan 28 sequence diagram. 5.2 Correctness Gambar 11. Hasil (R P) Gambar 11 menjelaskan akhir evaluasi, terlihat fitur-fitur tersebut sangat sesuai (totally correctness). Spesifikasi kebutuhan dimasukkan dalam himpunan R dan fitur-fitur yang dibuat ditempatkan pada himpunan P. himpunan R dan himpunan P di iriskan dan akan menghasilkan nilai dom(r P). setelah dilakukan evaluasi nilai dom(r P) = dom(r). Sesuai dengan teori correctness maka fitur-fitur yang dibuat dinyatakan memiliki proporsi total correctness / benar. 6. KESIMPULAN 1. Pada proses requirement terdapat emapat tahap. Yaitu tahap functional requirement, behavioral requirement, dan milestone 1 : requirement review. Tahap functional requirement menghasilkan 16 kebutuhan fungsional yang berdasar pada proses bisnis usulan yang telah dibuat, 40 spesifikasi kebutuhan fungsional, satu kebutuhan non-fungsional dan 27 fitur dengan 56 rincian fitur. Tahap domain modeling menghasilkan 40 domain. Tahap behavioral requirement yang menghasilkan GUI storyboard, use case package dan use case scenario. use case diagram menghasilkan 28 use case. use case package diagram menghasilkan 5 package usecase diagram. Dan hasil dari use case scenario adalah 28 skenario. Pada tahap milestone 1 : requirement riview Terdapat tinjauan lanjut dari ketiga element dan telah diperbaiki. 2. Tahap analisys / preliminary design menghasilkan 28 robustnest diagram. Kemudian memperbaharui domain modeling dengan memasukkan atribut yang telah disebutkan pada use case scenario dan robustness diagram, serta penambahan domain baru yang muncul setelah robustness dibuat. 3. Hasil dari tahap milestone 2 : preliminary design riview adalah pembaharuan robustness diagram memvalidasi permintaan ASI karna diagram, sebelumnya ambigu bagi pelanggan. 4. Tahap detail design membuat sequence diagram menghasilkan 28 sequence diagram. Dan di akhir domain model di bersihkan mengasilkan class diagram. 5. Hasil dari tahap milestone 3 : critical design riview adalah pembaharuan robustness diagram memvalidasi permintaan ASI karena diagram sebelumnya ambigu bagi pelanggan. 6. Hasil evaluasi sistem menggunakan traceability matrix menunjukan bahwa setiap kebutuhan memiliki kode yang dapat dilacak ke dalam fitur, kebutuhan dan diagram perancangan. Tinjauan menunjukkan bahwa alur pengguna sudah sesuai dengan alur pada spesifikasi kebutuhan. Dari 13 aktivitas proses bisnis dapat ditelusuri ke 14 fitur.dari 16 kebutuhan fungsional dapat ditelusiri ke 26

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2294 fitur.dari 26 fitur telah ditelusuri ke 28 use case. Seluruh skenario pada use case memiliki keruntuan dengan masing-masing use case yang bersangkutan. Dan 28 use case dapat dirunutkan ke 28 robustness diagram dan 28 sequence diagram. Hasil evaluasi dengan correctness menunjukan bahwa setiap kebutuhan sistem mendukung fitur dan juga sebaliknya. Maka sesuai dengan prasyarat rumus correctness dengan tipe proporsisi total correctness atau benar. Driven Object Modeling with UML : Theory and Practice, New York : Apress Weske,M.,2012.Business Process Management, Second Edition. London : Springer. DAFTAR PUSTAKA H.M., Jogiyanto, Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset. Leffingwell, D The Role of Requirements Traceability in System Development, [Online]. Tersedia di : [ rinted.roleofrtinsystemdevelopment.r ationaledge.sep02.pdf] Mahdi, F., A., Information Systems Analysis and Design. [e-book] < > [Diakses: 22 Juli 2017] Mili, Ali., Tchier, Farioruz., Software Testing Concepts And Operations. USA:Wiley O Brien, James A., Gorge M. Marakas, Sistem Informasi Manajemen Edisi 9 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Pertiwi, Bella, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Izin Lokasi (Siloka) Pada Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kabupaten Malang Dengan Pendekatan Berorientasi Objek, S1. Universitas Brawijaya. Pressman, Roger S., Software Engineering : A Practitioner s Approach 7th ed, US : McGraw-Hill Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Tersedia di : /beri-asi-sampai-2-tahununtuk-wujudkan-keluarga-sehat.html Rosenberg, D., Matt Stephens., Use Case

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah penelitian, diperlukan perencanaan yang rapi, pengelolaan yang benar, pengolahan berbagai kebutuhan penelitian dan penggunaan metode

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (Studi Kasus :Verifikasi Data Pada Penerimaan Siswa Baru)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (Studi Kasus :Verifikasi Data Pada Penerimaan Siswa Baru) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (Studi Kasus :Verifikasi Data Pada Penerimaan Baru) Lily PuspaDewi 1, Yupit Sudianto 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (STUDI KASUS: VERIFIKASI DATA PADA PENERIMAAN SISWA BARU)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (STUDI KASUS: VERIFIKASI DATA PADA PENERIMAAN SISWA BARU) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (STUDI KASUS: VERIFIKASI DATA PADA PENERIMAAN SISWA BARU) Lily Puspa Dewi (lily@petra.ac.id) 1 Yupit Sudianto (ic.yupit@gmail.com)

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML.

Menganalisis dan merancang sistem absensi guru dan siswa dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ABSENSI GURU DAN SISWA DENGAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN UML (STUDI KASUS : SMA NEGERI 7 BOGOR) Jejen Jaenudin, Safaruddin Hidayat Al Ikhsan, Dicky Ardiansyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN)

PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) Ari Waluyo, El Vionna Laellyn Nurul Fatich Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

Website Content Management System Pada Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Banten

Website Content Management System Pada Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Banten Website Content Management System Pada Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Banten Melissa, S. Kom Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pelita Harapan Tangerang, Indonesia melissa.fik@uph.edu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN. A. Studi Literatur

II. METODE PENELITIAN. A. Studi Literatur 1 Pembuatan Sistem Informasi Beasiswa Internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Menggunakan PHP dan MySQL Candra Dwi Aprida dan Febriliyan Samopa Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan cara: 1. Studi Pustaka Studi pustaka yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE Hani Siti Haviani Nur Asiah 1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG Titis H. 1, Prind T. P. 2, Henny I. 3 Program Studi Sistem Informasi Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Semarang 1 titis@usm.ac.id,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP Nugraha Setiadi 1, Ridwan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sufajar Butsianto, M.Kom

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sufajar Butsianto, M.Kom ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Sufajar Butsianto, M.Kom MODUL 5 UML Unified Modelling Language Tools : Star UML, Rational Rose dll TOOLS 1. Mahasiswa mengetahui tool untuk perancangan sistem informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... ii. Persetujuan Proposal Tugas Akhir... iii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iv. Pengesahan Dewan Penguji...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... ii. Persetujuan Proposal Tugas Akhir... iii. Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iv. Pengesahan Dewan Penguji... DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Persetujuan Proposal Tugas Akhir... iii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iv Pengesahan Dewan Penguji... v Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... vi Pernyataan Persetujuan Publikasi

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SEMESTER: 4 KODE : KI091318 SKS: 4 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF ITS PROGRAM : S1 DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES

APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES Novianto Yosua Tampi 1, Inge Handriani 2 2 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Jalan Meruya Selatan No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak aplikasi yang

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUK BERBASIS WEB DI PT. ANGHAUZ INDONESIA

ANALISA KEBUTUHAN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUK BERBASIS WEB DI PT. ANGHAUZ INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUK BERBASIS WEB DI PT. ANGHAUZ INDONESIA Muhammad Iqbal Akbar dan Joko Lianto Buliali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL Wulan Ayu & Ilham Perdana JURNAL ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni dan kebudayaan adalah suatu media yang memiliki peran cukup besar dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu wilayah yang

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL REENGINEERING SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (Studi Kasus Telkom Maintenance Service Centre Jawa Timur) Rumaesya Fudhola (Mahasiswi Jurusan Sistem

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2721-2728 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Niaga Berkah berdiri sejak bulan Juni 2005 bermula dari ide kreatif keluarga Bapak Kiki Sudianan dan istrinya yang bernama Lia Herliati yang mampu memadang jeli

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia internet saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat pada umumnya. Internet yang pada awalnya hanya digunakan sebagai media pertukaran data

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PRAKATA... iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi ABSTRACT... vii INTISARI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Fajar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontraktor dan pengadaan barang, yang berdiri pada tahun 2012 terletak di Jalan Pangkal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE BIMBINGAN DAN MONITORING TUGAS AKHIR (Studi Kasus STIKES Estu Utomo Boyolali)

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE BIMBINGAN DAN MONITORING TUGAS AKHIR (Studi Kasus STIKES Estu Utomo Boyolali) INFOKAM Nomor II Th. XIII/SEPTEMBER/2017 15 RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE BIMBINGAN DAN MONITORING TUGAS AKHIR (Studi Kasus STIKES Estu Utomo Boyolali) Kristiawan Nugroho Komputerisasi Akuntansi - AMIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Maskur Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Maskur

Lebih terperinci

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC)

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC) Meeting 3_ADS System Development Life Cycle (SDLC) Capaian Pembelajaran Mampu menjelaskan tentang System Development Life Cycle (SDLC) khususnya tahap planning, analysis dan design Mampu memaparkan tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaluasi guru yang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuhkolot meliputi banyak aspek, mulai dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Administrasi,

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Showroom Mobil (SISMOB) Dengan Pendekatan Berorientasi Objek (Studi Kasus: UD.

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Showroom Mobil (SISMOB) Dengan Pendekatan Berorientasi Objek (Studi Kasus: UD. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3681-3688 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Showroom Mobil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMASARAN OBAT TRADISIONAL

ANALISIS PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMASARAN OBAT TRADISIONAL ANALISIS PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMASARAN OBAT TRADISIONAL Nanik Susanti 1* 1, Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Beasiswa Internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Menggunakan PHP dan MySQL

Pembuatan Sistem Informasi Beasiswa Internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Menggunakan PHP dan MySQL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-350 Pembuatan Sistem Informasi Beasiswa Internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Menggunakan PHP dan MySQL Candra Dwi Aprida

Lebih terperinci

BAB III BAB IV Class Diagram... II Sequence Diagram... II Colaboration Digram... II Activity Diagram... II S

BAB III BAB IV Class Diagram... II Sequence Diagram... II Colaboration Digram... II Activity Diagram... II S DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 4. Kepada kakak saya Fitri dan abang saya Muhammad Mukhlis yang selalu memberikan motivasi dan nasehat.

KATA PENGANTAR. 4. Kepada kakak saya Fitri dan abang saya Muhammad Mukhlis yang selalu memberikan motivasi dan nasehat. KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan baik. Salam dan shalawat tak lupa pula penulis kirimkan kepada baginda

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI USE CASE DRIVEN OBJECT MODELING PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (VERIFIKASI DATA SISWA DAN CETAK BUKTI PENERIMAAN REKOMENDASI)

IMPLEMENTASI USE CASE DRIVEN OBJECT MODELING PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (VERIFIKASI DATA SISWA DAN CETAK BUKTI PENERIMAAN REKOMENDASI) IMPLEMENTASI USE CASE DRIVEN OBJECT MODELING PADA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (VERIFIKASI DATA SISWA DAN CETAK BUKTI PENERIMAAN REKOMENDASI) Oleh: Lily Puspa Dewi Yupit Sudianto JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI TUGAS AKHIR BERBASIS OBJECT RELATIONAL MAPPING ( STUDI KASUS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG )

RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI TUGAS AKHIR BERBASIS OBJECT RELATIONAL MAPPING ( STUDI KASUS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ) RANCANG BANGUN SISTEM ADMINISTRASI TUGAS AKHIR BERBASIS OBJECT RELATIONAL MAPPING ( STUDI KASUS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ) TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarhana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembahasan pada bab ini berisi tentang analisis dan perancangan sistem, analisis sistem meliputi analisis sistem, analisis kebutuhan fungsionalitas dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Teknologi, Object Oriented, Perangkat Lunak, Layanan.

ABSTRAK. Kata kunci : Teknologi, Object Oriented, Perangkat Lunak, Layanan. ABSTRAK Yunizar, Gun Gun. 2009. Sistem Informasi Layanan Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Dengan SMS Gateway. Tugas Akhir, Sistem Informasi, Universitas Kristen Maranatha. Pembimbing : Adelia,

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SOFTWARE MENURUT RUP

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SOFTWARE MENURUT RUP LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SOFTWARE MENURUT RUP (RATIONAL UNIFIED PROCESS) Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan Berbasis Web pada Bagian Pengembangan Pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pembuatan Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan Berbasis Web pada Bagian Pengembangan Pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-376 Pembuatan Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan Berbasis Web pada Bagian Pengembangan Pegawai Direktorat

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR MODUL PROGRAM... i ii iii iv v vii x

Lebih terperinci

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Disusun oleh : Rina Noviana 1 LINGKUP PEMBAHASAN Pengumpulan Kebutuhan Perangkat Lunak - Mengumpulkan Data mengenai analisa sistem dan masalah nya Teknik Pemodelan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM JABATAN BERBASIS WEB PADA BAGIAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM JABATAN BERBASIS WEB PADA BAGIAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM JABATAN BERBASIS WEB PADA BAGIAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DIREKTORAT

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DPR RI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DPR RI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DPR RI Meinarini Catur Utami 1), Alviatussaadah 2) 1), 2) Sistem informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl Ir. H. Juanda no

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN SBMPTN MENGGUNAKAN USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN SBMPTN MENGGUNAKAN USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN SBMPTN MENGGUNAKAN USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING Sri Herawati1), Nur Alvi Nauli2) 1,2) Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Jl Raya Telang, PO. BOX

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI WEBSITE E-COMMERCE UKM GS4 MALANG MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI WEBSITE E-COMMERCE UKM GS4 MALANG MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI WEBSITE E-COMMERCE UKM GS4 MALANG MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING Gita Indah Marthasari* 1, Diah Risqiwati 2, Tri Buana Tungga Dewi 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO Nirmala Hapsari Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web

Perancangan Sistem Pelatihan Berbasis Web Perancangan Sistem Berbasis Web Iyan Andriana Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Bandung, Indonesia Andrianache@gmail.com Widi Fauzi Asari Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Bandung,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Rancang Bangun Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Mohamad Ilham Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia Ilham.372@gmail.com Abstrak -- Kemendikbud

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk siswa SMA Negeri 1 Parongpong, maka terlebih dahulu perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB Devie Firmansyah, S.Kom., M.Kom 1, Rudi Nugraha 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Ahmad Budiman¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor Syamsu No.1 Jayaraga

Lebih terperinci

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD Pemrograman Web Berbasis Framework Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD hasan@uad.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Requirement atau penelusuran

Lebih terperinci

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan )

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) BEDA DFD DAN UML DFD ORIENTASI DATA UML INTERAKSI AKTOR O Kotak/Entitas O, Aktor Entitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA Lufti Lukmanurkarim¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor

Lebih terperinci

SNIPTEK 2014 ISBN:

SNIPTEK 2014 ISBN: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5-7 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MAKAM BARU MENGGUNAKAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS (Studi kasus pada Taman Pemakaman Umum Joglo Jakarta Barat) Dyah Asrining

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian akan menjelaskan tahapan-tahapan dari penelitian yang dilaksanakan. Bab ini terdiri dari kerangka metodologi penelitian dan penjelasannya. 3.1 Kerangka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menunjang kegiatan penelitian, dalam bab ini akan dijelaskan desain penelitian, metode penelitian yang digunakan, serta alat dan bahan penelitian. 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

7

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sudah pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks Kegagalan sistem seringkali diakibatkan karena langkah-langlah pengembangannya yang tidak lengkap, tergesa-gesa dan ceroboh. Kegagalan sistem kadang-kadang

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA 1 H Agus Salim, 2 Hermawan Julianto 1 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bimbingan dan Konseling Komprehensif adalah pelayanan yang fleksibel berdasarkan needs assessment (penilaian kebutuhan) peserta didik/konseli dan lingkungannya supaya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Visual Basic di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan (Ahi Sholihin Saragih) 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci