PEMBUATAN ALAT PENCETAK BIOBRIKET KULIT DURIAN. Dra. Erti Praputri, Msi 1) Abstrak

Transkripsi

1 PEMBUATAN ALAT PENCETAK BIOBRIKET KULIT DURIAN Fani permadi 1), Ova siswati 1), Ellyta Sari, ST, MT 1), dan Dra. Erti Praputri, Msi 1) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Jalan Gajah Mada No. 19 Gunung Pangilun Olo Nanggalo, Padang, Sumatera Barat fani.permadi87@gmail.com Abstrak This research aims to design tools biobriket printer capable of providing resistance properties biobriket the award of pressure when printing biobriket meeting resulted in the atomic structure contained such dibiobriket that has properties that hard and not brittle.of the test results obtained throughout the results have exceeded the national standard England about biobriket compressive strength, where the results obtained for the rubber and adhesive tapioca shells with a ratio of 3: 1 (cylinder) is Kg / cm2 and a ratio of 2: 1 (elipsoidal) is Kg / cm2. Kata kunci : biomassa,biobriket,kuat tekan.. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pencetak biobriket yang mampu memberikan sifat ketahanan terhadap biobriket tersebut,pemberiaan tekanan saat pencetakan biobriket mengakibatkan rapatnya struktur atom yang terdapat dibiobriket tersebut sehingga memiliki sifat yang keras dan tidak rapuh.dari hasil pengujian didapatkan seluruh hasilnya telah melebihi standar nasional indonesia tentang kuat tekan biobriket,dimana hasil yang didapat untuk cangkang karet dan perekat tapioka dengan perbandingan 3:1 (silinder) adalah 13,402 g/cm 2 and perbandingan 2:1 (elipsoidal) adalah 25,593 g/cm 2.

2 Pendahuluan Berdasarkan penelitian tentang biobriket kulit durian yang telah banyak diteliti (Pramudia dan Mulya andika, Santoso Joko,2011, serta Syaiful Achmad, 2010 ) tidak ada memperhatiakan tentang kuat tekan biobriket, semua penelitian tersebut hanya memperhatikan nilai kalor biobriket tersebut. Dalam Standar Nasional Indonesia, belum ada ketentuan tentang standar untuk kuat tekan dan sifat fisik lainnya yang berpengaruh dalam proses penyimpanan dan pengangkutan seperti: sifat relaksasi, ketahanan (durability), ketahanan terhadap air (water resistance) dan sifat higroskopis briket biomasa, dalam penelitian kali hanya memperhatikan kuat tekan biobriket tersebut,karena standar nasional indonesia untuk kuat tekan belum diketahui maka dalam penelitian ini memakai standar kuat tekan inggris sebesar 12 Kg/Cm 2 Di dasari dari hasil penelitian tersebut maka dalam penelitian ini akan merancang sebuah alat yang mampu memberikan tekanan pada saat pencetakan sehingga sifat fisik kususnya dalam kuat tekan dapat diperoleh. Tujuan Penelitian ini 1. Merancang alat pembuat briket dengan sistem ulir. 2. Menguji efesiensi alat yang di rancang tersebut berdasarkan nilai kuat tekan yang diperoleh. 3. Bisa dimiliki oleh masyarakat kalangan menengah kebawah. Metodologi penelitian Prosedur Penelitian a. Pembuatan alat pencetak briket 1. Persiapan alat dan bahan 2. Pemotong sesuai ukuran yang dapat dilihat Pada Gambar Pengelasan tiang penyangga di keempat sudut alas yang telah dibuat 4. Pembuatan Lubang ulir dibagian atas penyangga sesuai dengan jenis ulir yang ada (ulir 10 cm) 5. Pengelasan baut untuk ulir di lubang yang telah dibentuk 6. Pengelasan penyangga ke tiang yang telah di las sebelumnya 7. Pembuatan penampang dengan mesin bubut seuai yang terlihat di gambar 3.1 berbentuk setengah elip dan lingkan penuh 8. Pembuatan tempat penampungan biomassa dari pipa besi dan di licinkan

3 dalamnya mengunakan kertas kasar (ampalas ) 9. Berikan warna agar terlihat menarik b. Pengujian 1. Meletakkan sampel uji sedemikian rupa pada landasan uji alat Universal Testing Machine. 2. Mengatur pembebanan sebesar 5 ton dan mengatur setiap kenaikan strip skala ukur 5 kg. 3. Menurunkan pembebanan secara vertikal dengan kecepatan yang diatur oleh operator melalui kontroler hingga briket pecah karena penekanan. 4. Mencatat nilai gaya tekan yang ditunjukkan oleh jarum pada skala ukur yang terdapat pada alat uji. 5. Menaikkan penekan ke posisi semula dan membersihkan landasan uji kuat tekan untuk uji selanjutnya. Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan ditampilkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dikerjakan Hasil dari alat yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Alat cetak biobriket Komponen penyusun alat dan fungsinya Tabel 4.1 Komponen penyusun alat dan fungsinya Komponen Fungsi Gambar Ulir dan pemutar Selinder Pemberi gaya dorong dan penggerak Tempat raw material 4.1 Hasil Hasil rancangan alat lengakap

4 Besi pengukuir tinggi Penampang ellipsoidal Tiang penyangga dan alas Penampang 4.2 Pembahasan Pengukur tinggi yang diinginka n Pencetak bentuk elipseidal Memperk okoh dan sebagai meja kerja Pencetak bentuk Hasil pengujian effesiansi alat Hasil pengujian alat dapat digambarkan melalui garfik pada Gambar 4.2 kuat tekan (kg/cm2) Hasil uji kuat tekan C3K1 C2K1 S3K1 S2K1 Biobriket elipseidal Gambar 4.2 Hasil uji effesiensi alat pencetak biobriket Pada Gambar 4.2 terlihat jelas hasil pengujian menunjukan nilai yang cukup bagus, dimana dari hasil pengujian didapatkan nilai kuat tekan biobriket yang dicatak oleh alat ini mencapai 25,953 Kg/cm 2 untuk elipseidal dan 13,403 untuk bentuk,dan hasil ini sudah melampaui standar yang dipakai yaitu standar kaut tekan inggris, namun ada beberapa yang tidak memenuhi syarat hal ini disebabkan karena biomassa yang digunakan tidak sejenis. Untuk mengahasilkan kuat tekan yang bagus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan saat pencetakan,namun juga jenis bahan yang digunakan, tetapi untuk alat yang dibuat ini setidaknya lebih bagus hasilnya dari alat cetak manual lainya, hal ini dibuktikan dengan dipenuhinya standar kuat tekan biobriket yakni 12,7 (untuk standar inggris),dan hasil yang didapatkan juga seragam dari segi bentuk maupun ukuranya Kelebihan dan kekurangan alat pencetak biobriket Kelebihan Kuat tekan yang didapatkan memenuhi standar kuat tekan inggris Bentuk dan ukuran seragam Tidak memerlukan biaya mahal

5 Mudah dibawa kemana mana Tidak memerlukan teknik khusus untuk pengoperasian. Bentuk briket yang dihasilkan dua dalam satu alat Kekurangan Hasil yang diperoleh hanya satu percetak Tidak otomatis Memerlukan tenaga dalam pencetakan Tidak bisa untuk produksi sekala besar Daftar Pustaka Adan, I.U (1998). Membuat Briket Bioarang. Kanisius. Melda ayunda dan Saputra Yonda (2010) Briket dari kulit Kakao Universitas Bung Hatta, Padang Nasirotunnisa (2010) Analisa kalor bahan bakar biomassa yang dapat dimanfaatkan menggunakan kompor biomassa.uin Maulana Malik Ibrahim. Malang Santoso Joko,2011. Kemampuan Biji Durian Sebagai Perekat Briket Semarang Syaiful Achmad, Pemanfaatan Sampah Kulit Durian dan Batu Bara Sebagai Sumber Energi Alternatif Biocoal, Thesis UGM Hariono, briket arang, (online), ( diakses Hariyadi Deno,2010 Briket Kulit Durian Sebagai Alternatif Gantikan Minyak Universitas Tanjungpura, Pontianak Kurniawan, O., dan Marsono (2008). Superkarbon; Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Penebar Swadaya.