I. PENDAHULUAN. Persediaan minyak bumi di dunia mulai berkurang, sehingga perlu dicari

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Persediaan minyak bumi di dunia mulai berkurang, sehingga perlu dicari sumber energi alternatif. Energi alternatif yang diteliti dan terus dikembangkan di Indonesia dari berbagai sumber dan produk yang dihasilkan antara lain : energi air, angin, panas bumi, biodiesel serta biomassa. Salah satu energi terbarukan adalah biomassa yang merupakan potensi yang cukup besar untuk menjadi bahan bakar seperti biobriket. Bahan penyusun organik dari biomassa adalah Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin yang bisa didapatkan di bagian-bagian tumbuhan. Biji karet merupakan salah satu dari sekian banyak bahan baku dari biomassa yang berasal dari hasil pertanian. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Industri dan Kimia Departemen Perindustrian mengenai pemanfaatan pohon karet (Suroso, dkk 2012:9), diketahui bahwa cangkang buah karet belum termanfaatkan secara optimal bahkan kadangkala menjadi suatu limbah yang tidak memiliki nilai jual. Padahal bahan tersebut memiliki potensi untuk diolah menjadi produk yang lebih ekonomis. Biji karet atau para (Hevea brasilliensis) di Indonesia saat ini masih merupakan produk sampingan yang dapat di kategorikan belum bermanfaat karena baru sebagian kecil yang di gunakan sebagai bibit. Setiap pohon di perkirakan dapat menghasilkan butir biji/tahun atau satu hektar lahan dapat menghasilkan sampai 3 juta biji/tahun. Hal ini tentu saja sangat mendukung 1

2 apabila kita dapat memanfaatkan buah/biji dari pohon karet tersebut yang saat ini belum dimanfaakan secara maksimal, dan hanya dibuang tanpa ada pengolahan sama sekali. Kebun karet menghasilkan tidak kurang dari 5000 butir biji karet per hektar per tahun. Apabila luas perkebunan karet di bawah PTPN IX adalah 3.976,12 ha, maka dihasilkan tidak kurang dari biji karet per tahunnya. Biji karet tersebut hanya dimanfaatkan sebagian kecilnya sebagai bibit tanaman, sedangkan selebihnya dibiarkan terbuang sia-sia, mengotori areal perkebunan dan menyebabkan semak yang dapat menyulitkan proses penyadapan getah karet. Berdasarkan hal ini, peneliti tertarik untuk memaksimalkan pemanfaatan cangkang buah karet dan daun pohon karet untuk diolah kembali menjadi suatu produk, yaitu biobriket agar dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan menaikkan nilai ekonomisnya. Penelitian ini bahan yang akan digunakan sebagai campuran adalah cangkang biji karet dan daun pohon karet. Bahan biobriket dari cangkang karet dicampurkan dengan daun karet kering yang bertujuan untuk mempertahankan lamanya pembakaran, dengan alasan ketika dibakar cangkang karet dapat mempertahankan waktu pembakaran, selain itu cangkang karet banyak tersedia, mudah didapat. Variasi tersebut diharapkan akan mengambil keunggulan dari tiap-tiap variasi. Selain menggunakan variasi dari bahan tersebut, penelitian ini akan menggunakan variasi perbedaan ukuran partikel bahan penyusun briket. Proses pembuatan briket, memerlukan perekat untuk menyatukan partikel arang. Hal ini karena sifat alami bubuk arang yang cenderung saling memisah. 2

3 Bantuan bahan perekat atau lem, butir-butir arang dapat disatukan dan dibentuk sesuai kebutuhan. Pemilihan jenis perekat sangat berpengaruh terhadap kualitas bioarang. Hal ini disebabkan perekat akan mempengaruhi kalor pada saat pembakaran. Melihat berbagai cara yang telah dilakukan dalam pengelolaan briket bioarang dengan berbagai jenis biomassa dan campuran perekat yang menghasilkan karakteristik briket bioarang yang berbeda-beda. Maka pada penelitian ini peneliti akan melihat pengaruh perbedaan bentuk partikel bahan penyusun briket bioarang dari cangkang biji karet dan daun karet kering terhadap kadar air, laju pembakaran dan nilai kalor yang dihasilkan. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ukuran partikel bahan briket dari cangkang biji karet dan daun kering karet terhadap briket arang yang dihasilkan, di tinjau dari besarnya nilai kalor yaitu Low Heating Value (LHV) dan High Heating Value (HHV), kadar air serta laju pembakaran briket. C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui ukuran partikel briket yang terbaik, dengan menggunakan bahan dari cangkang biji karet dan daun kering pohon karet terhadap briket arang yang dihasilkan agar diperoleh briket yang baik. Ditinjau dari besarnya nilai kalor (HHV dan LHV), kadar air dan laju pembakaran. 3

4 D. Batasan Masalah Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah penelitian yaitu : 1. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium. Bahan baku yang di uji dan diteliti hanyalah cangkang biji karet dan daun pohon karet. sumber bahan baku diperoleh dari perkebunan karet di komplek LPP (Kampus STIP-AP) 2. Analisa mutu briket yang diamati yaitu nilai kalor (HHV dan LHV), kadar air, dan laju pembakaran. 3. Variasi komposisi campuran bahan cangkang karet dan daun pohon karet hanya (50% : 50%). 4. Pengujian kadar air, laju pembakaran dan nilai kalor yaitu HHV (High Heating Value) dan LHV (Low Heating Value) hanya pada bahan briket campuran saja. 5. Pada pengujian laju pembakaran tidak menghitung kecepatan angin, walaupun dilakukan diruangan tertutup. 6. Penyaringan partikel bahan penyusun briket (menggunakan saringan 10, 30, 60 mesh). 7. Tidak menghitung ukuran partikel arang hasil saringan. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pemanfaatan nilai ekonomis cangkang biji karet dan daunnya sebagai briket arang yang bisa dimanfaatkan sebagai enegi alternatif pengganti bahan bakar minyak tanah bagi industri rumah tangga seperti rumah makan atau industri yang penggunaan bahan bakarnya secara berkelanjutan. 4

5 F. Variabel Penelitian Variabel penelitian yaitu komposisi campuran bahan cangkang karet dan daun pohon karet (50% : 50%), perbedaan ukuran partikel bahan penyusun briket (menggunakan saringan 10, 30, 60 mesh), lama pengeringan (yaitu menggunakan oven selama 6 8 jam) dan bahan penyala briket (lilin/wax) yang sebelumnya pernah dilakukan penelitian briket oleh Andi Syahputra, Variabel bahan tersebut kemudian pengujian briket dilakukan dalam skala laboratorium dan akan mengacu kepada : a. Kadar air briket b. Laju pembakaran briket c. Nilai kalor 5