BAB I PENDAHULUAN. pembiayaaan yang tidak sedikit dan salah satunya bersumber dari pajak.

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional sebagai syarat utama terciptanya kesejahteraan rakyat perlu dilaksanakan secara berkesinambungan, berkelanjutan dan merata di seluruh tanah air. Untuk melaksanakan pembangunan tersebut, tentu diperlukan pembiayaaan yang tidak sedikit dan salah satunya bersumber dari pajak. Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak menempati posisi strategis dalam peningkatan penerimaan pajak. Untuk itu peran masyarakat dalam pemenuhan kewajiban di bidang perpajakan harus terus ditingkatkan. Adanya reformasi perpajakan yang dimulai tahun 1983 mencerminkan kesungguhan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak. Hal ini mengakibatkan sistem pemungutan pajak di negara kita juga mengalami perubahan yang sangat mendasar. Perubahan tentang ciri dan corak dari sistem pemungutan pajak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bahwa pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. 2. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pajak sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan, berada pada anggota masyarakat wajib pajak sendiri. Pemerintah dalam hal ini aparat perpajakan, sesuai dengan fungsinya, berkewajiban melakukan pembinaan, penelitian dan

2 2 pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak berdasarkan ketentuan yang digariskan dalam peraturan perundangundangan perpajakan. 3. Anggota masyarakat Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk dapat melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui sistem menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri pajak yang terutang (self assessment), sehingga melalui sistem ini pelaksanaan administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih rapi, terkendali, sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota masyarakat Wajib Pajak. Produk hukum berupa peraturan perpajakan yang lebih baik juga diharapkan dapat memberikan penekanan yang lebih pada keseimbangan antara kepentingan masyarakat, Wajib Pajak dan kepentingan Negara. Keseimbangan kepentingan dimaksud berupa pelaksanaan hak dan kewajiban oleh kedua belah pihak yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, adil, serasi dan selaras dalam wujud tata aturan yang jelas dan sederhana serta memberikan kepastian hukum. Setiap tahun dalam pembahasan RAPBN dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Kementerian Keuangan dalam hal ini khususnya Direktorat Jenderal Pajak diberikan target penerimaan pajak sesuai dengan asumsi tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun yang bersangkutan. Upaya Pencapaian target penerimaan pajak tersebut dapat dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan pencairan Piutang Pajak, hal ini dapat dilihat dari trend pencairan piutang pajak yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan sehingga

3 3 menyebabkan penerimaan pajak juga akan mengalami peningkatan. Upaya Pencairan piutang pajak dalam rangka mendukung penerimaan pajak dilakukan dengan tindakan penagihan yang didasarkan atas UU No.19 tahun 2000, namun dalam pelaksanaannya piutang pajak yang belum dilunasi oleh Wajib Pajak sebagaimana mestinya masih menjadi kendala yang cukup besar. Hal ini terlihat dari perkembangan piutang pajak menunjukkan jumlah yang semakin besar. Kendala tersebut masih sering dihadapi karena peningkatan jumlah piutang pajak ini masih belum dapat diimbangi dengan efektifnya kegiatan pencairan sehingga akan mengganggu target penerimaan pajak. Upaya pencairan piutang pajak dalam rangka mendukung penerimaan pajak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penagihan aktif dan penagihan pasif. Pada setiap awal tahun setiap unit Kantor Pelayanan Pajak selalu diminta data prognosa pencairan piutang pajak, sehingga Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak dapat memperkirakan seberapa besar kontribusi pencairan piutang pajak terhadap target penerimaan pajak yang dibebankan pada setiap unit Kantor Pelayanan Pajak. Hal inilah yang mendasari ketertarikan penulis untuk meneliti sejauh mana kontribusi pencairan piutang pajak terhadap penerimaan pajak, dengan obyek penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Dua, dan memilih judul EVALUASI KINERJA PENCAIRAN PIUTANG PAJAK DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SETIABUDI DUA.

4 4 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Ruang lingkup penelitian skripsi ini berfokus pada evaluasi kinerja pencairan piutang pajak dan seberapa besar kontribusi pencairan piutang pajak tersebut terhadap penerimaan pajak. Selain itu dibahas pula upaya pencairan piutang pajak tersebut melalui pelaksanaan penagihan pajak yang dapat dibagi menjadi penagihan pasif dan penagihan aktif. Namun karena keterbatasan waktu, penulis membatasi penelitian ini dalam penagihan aktif saja yang meliputi Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP) dan Lelang, yang dilakukan untuk mencairkan tunggakan pajak di KPP dan kontribusinya (prosentase) terhadap penerimaan pajak. Untuk memanfaatkan waktu penelitian yang singkat maka penulis akan membatasi obyek yang diteliti, yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Dua dalam rentang waktu tahun pajak 2006 s.d tahun pajak Perumusan Masalah Target penerimaan pajak yang selalu naik dari tahun ke tahun memaksa Direktorat jenderal pajak untuk memutar otak dalam memenuhi target yang telah dibebankan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Pencairan Piutang Pajak melalui penagihan piutang pajak menjadi salah satu pilihan dalam rangka memenuhi target yang telah dibebankan. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, permasalahan yang ingin diangkat oleh penulis adalah :

5 5 1. Apakah kinerja pencairan piutang pajak melalui tindakan penagihan aktif telah sesuai dengan target yang ditetapkan. 2. Seberapa besar prosentase kontribusi pencairan piutang pajak melalui penagihan aktif terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penulisan skripsi ini bertujuan untuk : a. Mengetahui pencapaian kinerja pelaksanaan tindakan penagihan aktif dalam rangka pencairan piutang pajak dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan pada periode tahun pajak 2006 s.d b. Mengetahui seberapa besar nilai pencairan piutang pajak dan kontribusinya terhadap penerimaan pajak pada periode tahun pajak 2006 s.d Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : Kegunaan dari penelitian yang akan dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Setiabudi Dua, antara lain yaitu : a. Bagi Penulis Bagi penulis penlitian ini dapat memacu minat dan keinginan untuk dapat memahami tentang seberapa besar kontribusi pencairan piutang pajak terhadap penerimaan pajak dan dapat memahami

6 6 pelaksanaan tindakan penagihan aktif sebagai upaya pencairan piutang pajak dalam mendukung penerimaan pajak. b. Bagi kantor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa saran dan informasi kepada pihak manajemen KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua tentang upaya peningkatan penagihan aktif sebagai upaya pencairan piutang pajak dalam rangka mendukung penerimaan pajak yang telah dibebankan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu sebagai informasi betapa pentingnya pencairan piutang pajak sebagai salah satu upaya dalam rangka mengamankan penerimaan pajak. c. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan rekan rekan mahasiswa mengenai pentingnya pencairan piutang pajak dengan penagihan aktifnya dalam rangka menunjang penerimaan pajak demi kemakmuran Rakyat Indonesia.