BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengungkapan pendapatan komprehensif lain terhadap variabel terikat berupa praktik

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan dan Implikasi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas berupa pengungkapan pendapatan komprehensif lain terhadap variabel terikat berupa praktik manajemen laba. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah ukuran perusahaa, rasio lancar, rasio hutang terhadap total aset, dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian ini dipilih menggunakan metode non-probability purposive sampling yang merupakan perusahaan terdaftar di Burse Efek Indonesia (BEI) dalam rentang tahun Sampel terpilih merupakan perusahaan yang telah menerapkan PSAK 1 (revisi 2009), dilihat diungkapkannya komponen pendapatan komprehensif lain di dalam laporan laba rugi komprehensif,serta memiliki data pendukung lainnya.kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya adalah: 1. Pengungkapan pendapatan komprehensif lain tidak berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba. Dengan kata lain, pengungkapan pendapatan komprehensif lain tidak berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi praktik manajemen laba. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. 54

2 2. Hanya ada dua variabel kontrol yang berpengaruh secara signifikan terhadap praktik manajemen laba, yakni ukuran perusahaan dan rasio hutang terhadap total asset. Sedangkan variabel kontrol lainnya ditemukan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. 3. Perubahan dalam variabel bebas dan variabel kontrol secara bersama-sama hanya dapat menjelaskan perubahan dalam variabel terikat sebesar 3,3%. Hal ini dilihat dari nilai adjusted R 2 yang menunjukkan nilai sangat minim yakni hanya 0,033. Dengan penolakan hipotesis tersebut, penulis berargumen bahwa kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut: 1. Informasi yang tersaji dalam komponen pendapatan komprehensif lain terlalu kecil. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Akbar (2015) bahwa tambahan informasi yang muncul dengan diungkapkannya pendapatan komprehensif lain hanya bernilai sangat kecil, sehingga sulit untuk mengukur besar sumbangan pengaruhnya terhadap manajemen laba. Meskipun demikian, pengungkapan pendapatan komprehensif lain dapat meningkatkan nilai informasi untuk mendukung pengurangan asimetri informasi antara manajemen dengan pemilik. Pengungkapan ini dapat mengurangi selisih (gap) informasi yang dimiliki antara manajemen dan pemilik. Dengan demikian asimetri informasi dapat berkurang dan manipulasi laba dapat diminimalisir. Hal ini ditunjukkan dengan arah pengaruh negatif yang ditunjukkan pada hasil penelitian ini meskipun hasilnya menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan. 55

3 2. Besar atau kecilnya nilai yang diungkapkan di dalam komponen pendapatan komprehensif lainantar perusahaan disebabkan oleh perbedaan item yang disajikan.tidak semua item yang termasuk ke dalam pendapatan komprehensif lain selalu muncul di laporan laba rugi komprehensif. Item-item tertentu dapat muncul tergantung kepada keadaan ekonomi negara domisili perusahaan dan juga kebijakan akuntansi perusahaan. Contohnya adalah untung (rugi) selisih kurs (PSAK 11) dan surplus revaluasi (PSAK 16). Besar kecilnya untung (rugi) selisih kurs yang diungkapkan tergantung kepada aktivitas perusahaan dan kondisi ekonomi negara domisili perusahaan. Kuat lemahnya kurs suatu negara serta intensitas transaksi global perusahaan mempengaruhi besar kecilnya nilai yang disajikan dalam pos untung (rugi) selisih kurs. Kebijakan akuntansi perusahaan juga menentukan ada atau tidaknya item surplus revaluasi. Mayoritas perusahaan-perusahaan di Indonesia lebih memilih untuk menggunakan model biaya (Zakaria, 2011), bukan model revaluasi, sehingga pada banyak perusahaan item surplus revaluasi tidak akan tersaji di pendapatan komprehensif lain. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Jumlah sampel observasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan total jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI dalam kurun tahun Hal ini disebabkan oleh adanya kriteria pengambilan sampel yang digunakan dalam metode sampling. 56

4 2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel berupa perusahaan yang bergerak di sektor non-keuangan, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir untuk perusahaan-perusahaan lain di sektor kuangan. 3. Penelitian ini tidak dapat menangkap secara spesifik item apa saja di dalam komponen pendapatan komprehensif lain yang berkontribusi dalam membentuk nilai pendapatan komprehensif lain itu sendiri. Selain itu penulis juga tidak bisa menentukan apakah kecilnya rasio pendapatan komprehensif lain ini benar disebabkan oleh perbedaan dalam nilai yang diungkapkan dalam item-item tertentu, misal untung (rugi) selisih kurs dan surplus revaluasi, di dalam komponen pendapatan komprehensif lain. 5.3 Saran 1. Bagi investor, manajemen laba masih menjadi isu yang berkembang. Meskipun pengungkapan pendapatan komprehensif lain tidak dapat dijadikan prediktor mengenai ada atau tidaknya praktik manajemen laba, namun dengan pengungkapan ini investor diharapkan mendapat informasi yang lebih baik terkait dengan kondisi perusahaan. Tambahan informasi ini diharapkan dapat mengurangi keenjangan informasi antara manajemen dan pemilik. 2. Bagi regulator, termasuk Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) agar lebih menaruh perhatian pada praktik manajemen laba. Praktik manajemen laba dapat mengganggu transparansi dan kualitas informasi di dalam laporan keuangan. Sehingga diharapkan ada standar-standar dari DSAK atau aturan- 57

5 aturan dari regulator untuk mencegah atau setidaknya membatasi munculnya praktik ini di lingkungan perusahaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar penelitian selanjutnya melibatkan item-item pembentuk komponen pendapatan komprehensif lain. Tujuannya adalah agar peneliti dapat membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil penelitian serupa dari negara lain yang juga melibatkan item-item pendapatan komprehensif lain secara spesifik. Dengan demikian peneliti dapat menemukan apa yang menyebabkan rasio pendapatan komprehensif lain di Indonesia sangat kecil. Selanjutnya, peneliti dapat mengkombinasikan faktorfaktor lain yang berpotensi mempengaruhi manajemen laba dengan variabel yang telah ada di dalam penelitian ini. Ini karena sisa kontribusi dari faktor lain di luar model penelitian ini adalah sebesar 96,7%. Angka tersebut menunjukkan bahwa ada banyak kontribusi faktor-faktor lain diluar model yang dapat mempengaruhi praktik manajemen laba. 58