Evaluasi Biaya Perangkat Lunak Menggunakan Metode Fuzzy Use Case Point

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Evaluasi Biaya Perangkat Lunak Menggunakan Metode Fuzzy Use Case Point"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 7, Juli 218, hlm Evaluasi Biaya Perangkat Lunak Menggunakan Metode Fuzzy Use Case Point Rika Priyanti Manik 1, Andi Reza Perdanakusuma 2, Mochamad Chandra Saputra 3 Program Studi Sistem Informasi, 1 rikapriya@gmail.com, 2 andireza@ub.ac.id, 3 andra@ub.ac.id Abstrak Estimasi biaya perangkat lunak merupakan aspek yang sangat penting dalam proyek teknologi informasi untuk pembuatan anggaran. Software house memproduksi beragam perangkat lunak secara berkelanjutan dalam waktu dan biaya yang terbatas. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah pembuatan anggaran yang baik, dengan cara melakukan estimasi biaya. Software house PT. Sekawan Media Informatika dan CV. Profile Image pada penelitian ini belum memiliki format standar dalam menentukan estimasi biaya. Estimasi biaya pada penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Use Case Point. Estimasi biaya diperoleh setelah mendapatkan estimasi waktu. Kemudian, estimasi biaya dan waktu yang diperoleh dialokasikan ke setiap fase yang terjadi pada tahap pengembangan perangkat lunak (dalam hal ini yaitu SIPAS dan SMTPX) sehingga memberikan saran penjadwalan pengembangan perangkat lunak SIPAS dan SMTPX. Metode Fuzzy Use Case Point, yang digunakan untuk memperoleh estimasi biaya, dievaluasi menggunakan 2 proyek perangkat lunak yang telah selesai. Pada akhir penelitian ini, dilakukan evaluasi biaya pengembangan perangkat lunak, dengan membandingkan hasil estimasi biaya yang diperoleh menggunakan metode Fuzzy Use Case Point dengan alokasi biaya aktual yang dikeluarkan perusahaan. Hasil evaluasi pada penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pertimbangan bagi software house dalam mengalokasikan biaya pengembangan perangkat lunak melalui metode estimasi Fuzzy Use Case Point. Kata kunci: estimasi biaya, use case point, fuzzy use case point Abstract Software cost estimation is a very important aspect in information technology project for budgeting. Software house produces various software continously in limited time and cost. Therefore, a good budgeting is required by doing cost estimation. Software house PT. Sekawan Media Informatika dan CV. Profile Image at this research, still do not have a standard format to do cost estimation. Cost estimation in this research utilizes Fuzzy Use Case Point method. Cost estimation is obtained after getting time estimation. Then, the estimated cost and time are allocated to each phase that occurs in the software development (in this research, SIPAS and SMTPX), thus it provides suggestion for scheduling the development of software SIPAS and SMTPX. Fuzzy Use Case Point method, that is used to get the cost estimation, evaluated by using 2 software development projects that had been completed. At the end of this research, evaluation of cost estimation for software development is conducted, by comparing the cost estimation result which is gotten by using Fuzzy Use Case Point method with software house s actual cost allocation. The evaluation result from this research is useful to give such as consideration for software house to allocate cost for software development through estimation method Fuzzy Use Case Point. Keywords:cost estimation, use case point, fuzzy use case point. 1. PENDAHULUAN Menurut Kashyap et al (214), estimasi biaya perangkat lunak bersifat sangat penting untuk tawar-menawar, pembuatan anggaran, pengendalian dan perencanaan.untuk dapat memproduksi berbagai perangkat lunak dalam cakupan waktu dan biaya yang terbatas, maka dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik dalam mengalokasikan biaya. PT.Sekawan Media Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2649

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 265 Informatika dan CV.Profile Image melakukan estimasi biaya dengan melakukan perkiraan. Perkiraan biaya ditetapkan dengan pertimbangan manajer terhadap jumlah sumberdaya yang tersedia, tingkat kesulitan pada tahap implementasi perangkat lunak, dan kemampuan keuangan pelanggan. Sehingga tidak ada format standar yang pasti digunakan dalam melakukan estimasi. Perusahaan tempat penelitian penulis juga merupakan perusahaan yang baru saja berdiri 4-5 tahun, sehingga masih membutuhkan banyak pengalaman dalam memperkirakan biaya. Kegagalan estimasi biaya sering terjadi karena kebutuhan yang berubah-ubah dari pihak pelanggan Software House. Maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dalam mengestimasi biaya yang diukur melalui pendefinisian kebutuhan pengguna terhadap perangkat lunak. Untuk memperoleh estimasi biaya, maka harus diketahui estimasi waktu yang diperlukan selama tahap pengembangan perangkat lunak. Estimasi biaya dan waktu yang diperoleh dialokasikan ke dalam fase-fase yang terjadi selama pengembangan, sehingga menghasilkan penjadwalan.pada akhir penelitian ini, dilakukan evaluasi biaya pengembangan perangkat lunak, dengan membandingkan hasil estimasi yang diperoleh menggunakan metode Fuzzy Use Case Point dengan alokasi aktual yang dikeluarkan perusahaan. Hasil evaluasi pada penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pertimbangan bagi software house dalam mengalokasikan biaya pengembangan perangkat lunak melalui metode estimasi Fuzzy Use Case Point. Metode Use Case Point dapat digunakan untuk mengestimasi usaha pengembangan perangkat lunak berdasarkan use case (Anda, 22).Metode Fuzzy Use Case Point yaitu metode Use Case Point yang telah ditingkatkan dengan menggunakan logika fuzzy pada penelitian Nassif et al (21). Metode ini kemudian disebut Fuzzy Use Case Point pada penelitian Hariyanto yang berjudul Estimasi Proyek Pengembangan Perangkat Lunak dengan Fuzzy Use Case Points pada tahun 215 (Hariyanto dan Wahono, 215). 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1. Manajemen Proyek Menurut Schwalbe (24), manajemen proyek merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan pemangku kepentingan dan harapan dari sebuah proyek Project Life Cycle Project Life Cycle (PLC) adalah sekumpulan tahapanlogis yang menggambarkan kehidupan sebuah proyek dari awal hingga akhir untuk mendefinisikan, membangun, dan memberikan produk dari proyek (Marchewka, 23). Estimasi biaya dilakukan pada salah satu tahap Project Life Cycle, yaitu pada tahap Plan Project. Tahapan yang terdapat dalam siklus hidup proyek ini adalah Define Project Goal, Plan Project, Execute Project Plan, Close Project, dan Evaluate Project System Development Life Cycle Dalam fase Execute Project Plan pada Project Life Cycle, terdapat Systems Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menggambarkan fase-fase dalam mengembangkan sistem informasi (Schwalbe, 212). SDLC merupakan bagian dari Project Life Cycle (PLC) karena beberapa aktivitas untuk mengembangkan sistem informasi terjadi selama fase eksekusi. Terdapat 5 fase dasar yang pada umumnya terdapat dalam pengembangan sistem yaitu Planning, Analysis, Design, Implementation, dan Maintenance and Support Work Breakdown Structure Menurut Schwalbe (212), Work Breakdown Structure (WBS) merupakan pengelompokan pekerjaan terkait dalam proyek dan penentuan keseluruhan cakupan proyek. WBS menggambarkan pekerjaan pada proyek dengan menguraikan aktivitas pekerjaan ke dalam tingkatan task yang berbeda-beda Gantt Chart Menurut Schwalbe (212), Gantt Chart merupakan format standar untuk menampilkan informasi penjadwalan suatu proyek dengan membuat daftar aktivitas proyek disertai penanggalan awal dan akhir sesuai proyek Metode Fuzzy Use Case Point Metode Use Case Point dapat digunakan untuk mengestimasi usaha pengembangan perangkat lunak berdasarkan use case (Anda,

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer ). Konsep logika fuzzy diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh dari Universitas California di Berkeley pada Adapun penamaan Fuzzy Use Case Point dikemukakan oleh Hariyanto dan Wahono pada penelitiannya yang berjudul Estimasi Proyek Pengembangan Perangkat Lunak dengan Fuzzy Use Case Points pada tahun 215. Persamaan Use Case Point terdiri dari 3 variabel (Clemmons, 26): 1. Unadjusted UseCase Points (UUCP) 2. The Technical Complexity Factor (TCF) 3. The Environmental ComplexityFactor (ECF) Unadjusted Use Case Points (UUCP) diperoleh dari penjumlahan Unadjusted Actor Weight (UAW) dengan Unadjusted Use Case Weight (UUCW) (Clemmons, 26) seperti pada persamaan 1 berikut: UUCP = UAW + UUCW (1) Pada Tabel 1, dapat diketahui bobot masing-masing aktor berdasarkan kategorinya.total Unadjusted Actor Weights (UAW) diperolehdengan menghitung berapa banyak aktor dari masing-masing kategori dan dikalikan dengan bobot aktorseperti persamaan 2 berikut: n UAW = i=1 BobotAktor i (2) n merupakan jumlah aktor, i merupakan urutan tertentu, sedangkan BobotAktor i merupakan bobot aktor urutan ke-i (lihat Tabel 1). Unadjusted Use Case Weight menunjukkan kompleksitas use case yang diukur dari jumlah transaksi dalam sebuah use case. Setiap use case dalam sistem dikategorikan dalam kategori sederhana,medium, atau kompleks. Unadjusted Use Case Weight diperoleh dari penjumlahan bobot tiap use case menggunakan rumus pada persamaan 3 sebagai berikut: n UUCW = i=1 BobotUseCase i (3) n merupakan jumlah use case, i merupakan urutan tertentu, sedangkan BobotUseCase i merupakan bobot use caseurutan ke-i(lihat Tabel 2). Kategori Aktor Sederhana Tabel 1. Kategori Aktor Deskripsi Aktor mewakili sistem lain dengan Application Bobot Aktor 1 Medium Kompleks Programming Interface (API) yang ditetapkan. Aktor mewakili sistem lain yang berinteraksi lewat protokol, seperti Transmission Control Protocol/Internet Protocol. Aktor merupakan orang yang berinteraksi melalui Graphical User Interface. Tabel 2. Kompleksitas Use Case Jumlah Transaksi dalam Use Case 2 3 Bobot Pada Tabel 2, jumlah transaksi dalam setiap use case digunakan untuk menentukan bobotuse case. Technical Complexity Factor (TCF) adalah salah satu faktor untuk memperkirakan ukuran software dengan memperhitungkan pertimbangan teknis pada sistem. 13 technical factor disajikan pada Tabel 3: Tabel 3. Technical Factor Ti Technical Factor Bobot T1 Sistem Terdistribusi 2 T2 Kinerja 1 T3 Efisiensi Pengguna Akhir 1 T4 Pemrosesan Internal yang Kompleks 1 T5 Kemampuan Melakukan Penggunaan Kembali Kode T6 Kemudahan Instalasi.5 T7 Kemudahaan Penggunaan.5 T8 Dukungan Antar Platform 2 T9 Kemudahan untuk Mengubah 1 T1 Konkurensi 1 T11 Fitur Keamanan Khusus 1 T12 T13 Ketergantungan pada Kode Pihak Ketiga Fasilitas Pelatihan Khusus untuk Pengguna Diperlukan 1 1 1

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2652 Perceived complexity pada 13 technical factor ditetapkan antara dan 5. Nilai berarti technical factor tidak berhubungan atau berpengaruh dengan proyek, 3 berarti berpengaruh biasa, 5 berarti berpengaruh kuat. Ketika ragu-ragu, digunakan nilai 3 (Clemmons, 26).Perceived complexity pada technical factor dikalikan dengan bobot untuk mendapatkan total technical factor seperti yang ditunjukkkan pada persamaan 4 berikut: 13 TF = i=1 PerceivedComplexity Bobot i (4) TF merupakan ke-13 technical factor, Perceived Complexity merupakan dampak beragam technical factor pada produktivitas proyek,i merupakan urutan technical factor, Bobot i merupakan bobot faktor ke-i yang ditetapkan pada setiap technical factor. Technical factor (TF) digunakan untuk memperoleh nilai Technical Complexity Factor (TCF) seperti yang ditunjukkan pada persamaan 5 berikut: TCF =.6 + (,1 TF) (5) TCF merupakan Technical Complexity Factor, TF merupakan ke-13 technical factor. Menurut Ochodek et al (21), terdapat masalah dalam melakukan penilaian pada technical factor maupun lingkungan, yaitu kurangnya skala standar. Penelitian yang dilakukan Anda et al (21) menyatakan kesulitan dalam memberikan penilaian pada technical factor dan environmental factor akibat kurangnya dasar yang menjadi perbandingan, sehingga harus menebak apa yang dimaksud oleh setiap faktor. Ani dan Basri (213) memberikan solusi untuk masalah ini. Untuk menyederhanakan estimasi, Ani dan Basri memberikan nilai 3 terhadap semua technical factor kecuali faktor 5,8, dan technical factor tersebut diberikan nilai saat tim sedang mengerjakan proyek pengembangan perangkat lunak yang baru. Alasan utama mengapa nilai 3 diberikan pada technical factor lainnya adalah berdasarkan jumlah use case yang kurang dari 5. Jumlah use caseyang kurang dari 5 bermakna sistem yang dikembangkan tidak terlalu kompleks, dan tingkat kompleksitas dianggap rata-rata. Environmental Complexity Factor (ECF) adalah faktor yang diterapkan untuk memperkirakan ukuran software dengan menghitung pertimbangan lingkungan pada sistem. ECF ditentukan dengan menetapkan skor antara sampai 5 pada setiap 8 Environmental factor pada tabel 4. Adapun nilai pada setiap environmental factor ditetapkan oleh manajer proyek (Ribu, 21). Tabel 4. Environmental Factor Ei EnvironmentalFactor Bobot E1 Keakraban dengan metode pengembangan yang digunakan 1,5 E2 Pengalaman Aplikasi,5 E3 Pengalaman Berorientasi Objek 1 E4 Menguasai Kemampuan Analis,5 E5 Motivasi 1 E6 Kebutuhan yang Stabil 2 E7 Pekerja Paruh Waktu -1 E8 Bahasa Pemrograman yang Sulit -1 8 EF = i=1 PerceivedComplexity Bobot i (6) Pada persamaan 6 di atas, nilai kompleksitas yang ditetapkan oleh manajer proyek pada enviromental factor (Perceived Complexity) tersebut dikalikan dengan bobot tiap faktor (Bobot i ). ECF = (.3 EF) (7) Pada persamaan 7 di atas, nilai yang diperoleh dijumlahkan untuk mendapatkan total enviromental factor(ef), yang akan digunakan untuk mendapatkan Enviromental Complexity Factor (ECF). Untuk memperoleh nilai total estimasi usaha yang dikeluarkan untuk pembuatan perangkat lunak, maka nilai Fuzzy Use Case Point dikalikan dengan nilai jam yang untuk setiapuse Case Point (Ribu, 21). Karner mengusulkan nilai jam sebesar 2 staff hours (angka 2 adalah hasil perkalian staff dengan hour) untuk ditetapkan pada setiap Use Case Point. Schneider dan Winter (1998) mengusulkan untuk menetapkan nilai staff hours berdasarkan environmental factor. Jumlah faktor pada faktor lingkungan pertama sampai keenam yang kompleksitasnya di bawah 3 dihitung dan ditambahkan dengan jumlah faktor pada faktor lingkungan ketujuh sampai delapan yang kompleksitasnya di atas 3. Jika total penjumlahannya 2 atau kurang dari 2, maka nilai staff hour yang digunakan adalah 2. Sedangkan apabila penjumlahannya adalah 3 atau 4, maka digunakan nilai 28. Usaha = FUCP staffhours (8) Pada persamaan 8 di atas,fuzzy Use Case Point diperoleh dengan mengalikan Unadjusted Use Case Point dengan Technical Complexity Factor dan Environmental Complexity Factor.

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2653 FUCP = UUCP TCF ECF (9) Pada persamaan 9 di atas, usaha yang diperoleh didistribusikan dengan guideline yang dihasilkan oleh penelitian Saleh (211) Estimasi Biaya Untuk menghitung biaya per aktivitas pelaksanaan proyek, maka penelitian ini menggunakan standar gaji Indonesia Salary Guide 214 dan 216 yang diterbitkan oleh Kelly Service. 3. METODOLOGI Gambar 1 di bawah menunjukkan langkahlangkah yang dilakukan dalam penelitian ini yang akan diuraikan sebagai berikut: 3.3. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan metode observasi untuk mendapatkan use case scenario, wawancara untuk mendapatkan pengerjaan dan biaya pengembangan perangkat lunak, dan pengisian lembar penilaian untuk menilai environmental factor oleh manajer proyek. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan use case diagram oleh tim pengembang. Pengumpulan data dilakukan sejak Maret sampai Juni Estimasi Waktu Dalam melakukan estimasi waktu, perlu diketahui nilai Unadjusted Use Case Point, Technical Complexity Factor, Environmental Complexity Factor, Fuzzy Use Case Point, usaha, dan distribusi usaha yang digambarkan pada gambar 2. Gambar 2. Tahapan estimasi waktu Gambar 1. Metodologi penelitian 3.1. Identifikasi Masalah dan Menentukan Metode Estimasi Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yangdihadapi oleh PT. ABC terkait estimasi biaya sebuah proyek perangkat lunak, kemudian menentukan metode estimasi yang paling tepat digunakan sesuai permasalahan yang dihadapi Studi Pustaka Pada bagian ini, dilakukan kajian terhadap literatur-literatur ilmiah yang berkaitan dengan penelitian Estimasi Biaya Estimasi biaya diperoleh dengan mengalikan nilai usaha pada standar gaji. Standar gaji yang digunakan mengacu pada Indonesia Salary Guide yang dikeluarkan oleh Kelly Service Penjadwalan Penjadwalan terdiri dari sumberdaya manusia, waktu, dan biaya pada setiap aktivitas dalam melakukan pengembangan sistem informasi. Penjadwalan dilakukan dalam Work Breakdown Structure Evaluasi Metode Estimasi Untuk mengevaluasi metode estimasi yang digunakan, maka dilakukan evaluasi dengan menggunakan hasil estimasi dan nilai aktual dari 2 data proyek pengembangan perangkat lunak

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2654 yang telah selesai, yaitu SIPAS dan SMTPX Evaluasi Biaya Evaluasi biaya dilakukan dengan cara membandingkan hasil estimasi dengan nilai aktual. 4. HASIL Pada Gambar 3, use case diagram pada SIPAS terdiri dari 6 aktor dan 1 use case. Pada Gambar 4, use case diagram pada SMTPX terdiri dari 5 aktor dan 15 use case. Setiap use casedideskripsikan dalam use case scenarioseperti pada Tabel 5. Melalui use case scenario, diperoleh jumlah transaksi pada setiap use caseseperti pada Tabel 6. Pada bagian ini, diperoleh hasil dari lembar penilaian environmental factor yang telah diisi oleh manajer proyek. Tabel 5. Use Case Scenario Use Case Login pada SIPAS Kode Use Case 1 Judul Use Case Actor Precondition Main Success Scenario Login Guest Aktor Guest belum masuk ke dalam sistem. Komputer yang digunakan untuk melakukan login memiliki koneksi ke internet. Aktor Guest telah berada pada halaman login sistem. 1) Aktor Guest mengisi formulir login berupa nama dan sandi pengguna. 2) Aktor Guest memilih untuk masuk ke halaman pengguna. 3) Sistem memvalidasi data pada formulir login. 4) Sistem melakukan autentikasi bagi aktor Guest yang akan masuk ke dalam sistem. 5) Sistem menampilkan halaman pengguna. Tabel 6. Transaksi Use Case Login pada SIPAS Transaksi 1: 1) Aktor Guest mengisi formulir login berupa nama dan sandi pengguna. 2) Aktor Guest memilih untuk masuk ke halaman pengguna. 3) Sistem memvalidasi data pada formulir login. 4) Sistem melakukan autentikasi bagi aktor Guest yang akan masuk ke dalam sistem. 5) Sistem menampilkan halaman pengguna. Transaksi 2: 1) Sistem menampilkan pesan kesalahan pada pengisian data di formulir login. Jumlah Transaksi: 2 5. PEMBAHASAN 5.1. Menghitung Unadjusted Use Case Point Nilai Unadjusted Use Case Point diperoleh dari penjumlahan Unadjusted Use Case Weight (UUCW) dengan Unadjusted Actor Weight (UAW). Setiap use case diidentifikasi untuk dikelompokkan di antara 1 tingkatan berdasarkan banyaknya transaksi dalam use case. Unadjusted Use Case Weight dapat dihitung ketika bobot setiap tingkatan transaksi dikalikan dengan banyaknya use case pada setiap tingkatan transaksi. Subflow Extension Postcondition Tidak ada 3a: Aktor Guest tidak memiliki ijin masuk ke dalam sistem (belum terdaftar). 3a1: Sistem menampilkan pesan kesalahan pada pengisian data di formulir login. Aktor Guest telah masuk ke dalam sistem pada halaman user. Gambar 3. Use case diagram SIPAS

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2655 Setiap aktor dikategorikan berdasarkan antarmuka yang digunakan aktor untuk berinteraksi dengan sistem untuk memperoleh perhitungan nilai Unadjusted Actor Weight pada SIPAS. Maka, dari hasil perhitungan Unadjusted Use Case Weight dan Unadjusted Actor Weight, dapat diperoleh nilai Unadjusted Use Case Point (UUCP) pada SIPAS yang disajikan pada Tabel 7. Pada Tabel 7, nilai Unadjusted Use Case Point sebesar 67,5menunjukkan ukuran perangkat lunak dengan tidak mempertimbangkan pengaruh technical factor (faktor teknis) pada produktivitas proyek dan pengaruh environmental factor (faktor lingkungan) Menghitung Fuzzy Use Case Point Nilai Fuzzy Use Case Point dapat diperoleh dengan mengalikan Unadjusted Use Case Point, Technical Complexity Factor, dan Environmental Complexity Factor. Pada Tabel 8 di bawah, diperoleh nilai Fuzzy Use Case Point pada perangkat lunak SIPAS sebesar 51. Angka tersebut akan dikalikan dengan nilai staff-hours per Use Case Point untuk mendapatkan besarnya usaha pengembangan perangkat lunak. Technical Complexity Factor dan Environmental Complexity Factor meningkatkan besarnya Unadjusted Use Case Point sekitar 82 % (55,8/67,5*1) Menghitung Estimasi Waktu Fuzzy Use Case Point dikalikan dengan nilai staff-hours per Use Case Point yang dikemukakan oleh Karner, yaitu sebesar 2. Nilai 2 yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teori penentuan staff hour yang dikemukakan oleh Schneider dan Winter (1998). Jumlah faktor pada faktor lingkungan pertama sampai keenam yang di bawah 3 dihitung dan ditambahkan dengan jumlah faktor pada faktor lingkungan ketujuh sampai delapan yang di atas 3. Jika penjumlahannya adalah 2 atau kurang dari 2, maka nilai staff hour yang digunakan adalah 2. Maka, estimasi usaha pada pengembangan perangkat lunak SIPAS adalah sebesar 2 55,8 = 111,6 staff-hours. Pada Tabel 9, total estimasi usaha tersebut didistribusikan ke dalam berbagai aktivitas dalam pengembangan perangkat lunak lunak sesuai persentase usaha setiap aktivitas.dari distribusi usaha tersebut, diperoleh pembagian sumberdaya staf dan waktu (jam) yang disajikan pada Tabel 1. Gambar 4. Use case diagram SMTPX Tabel 7. Unadjusted Use Case Point Perhitungan Unadjusted Use Case Weight (UUCW) Hasil 52,5 Unadjusted Acto rweight (UAW) 15 Unadjusted Use Case Point (UUCP) Tabel 8. Fuzzy Use Case Point Perhitungan UUCW+UAW= 52,5+15=67,5 Hasil Unadjusted Use Case Point 67,5 Technical Complexity Factor 1,2 Environmental Complexity Factor,8 Fuzzy Use Case Point 67,5 1,2,8 =55,8 Pada Tabel 1, lamanya waktu pengembangan mengacu pada lamanya waktu yang diperlukan pada fase manajemen proyek, yaitu yaitu 91,87 jam. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan SIPAS adalah 91,87 jam. Maka, total waktu (jam) pada seluruh fase yang terdapat pada bagian Software Phase,

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2656 disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan dalam fase Manajemen Proyek, yaitu 91,87 jam Menghitung Estimasi Biaya Pengembangan perangkat lunak SIPAS berlangsung dari tahun 214.Oleh sebab itu, standar gaji yang digunakan pada penelitian ini yaitu standar gaji Indonesia Salary Guide 214 yang diterbitkan oleh Kelly Service, Inc. Software Phases Tabel 9. Distribusi Usaha SIPAS Aktivitas % Usaha Usaha Requirements ,62 Spesifications ,62 Design 1 11,16 Implementation 1 11,16 Integration Testing ,62 Acceptance & Deployment ,62 Total 55,8 Ongoing life-cycle activities Project Management ,87 Configuration Management ,83 Quality Assurance ,87 Documentation ,83 Training and support ,83 Evaluation and Testing ,57 Aktivitas Require ments Spesifica tions Total 55,8 Tabel 1. Estimasi Biaya Setiap aktivitas Jum lah staf Dur asi (ja m) 6 13, , 78 Design 6 18, 37 Impleme ntation Integrati on Testing Acceptan ce & Deploym ent 6 18, , , 78 Biaya per jam (Rp) Software Phases Biaya per Pegawa i (Rp) Biaya per Aktivita s (Rp) , , , , , , , , , Ongoing Life Cycle Activities , , , Project Manage ment Configur ation Manage ment Quality Assuranc e Docume ntation Training and support Evaluatio n and Testing 1 91, , , , , , , , 52 Rp , , , , , , , , , , Pada Tabel 1 di atas, diperoleh nilai estimasi biaya setiap aktivitas dalam pengembangan SIPAS, dengan mengalikan durasi dengan staf setiap aktivitas. Dengan menjumlahkan seluruh estimasi biaya setiap aktivitas, maka diperoleh total estimasi biaya pengembangan SIPAS pada Tabel 11. Tabel 11. Total Estimasi Biaya Pengembangan SIPAS Kelompok Aktivitas Total Estimasi Biaya Software Phases Rp Ongoing life-cycle activities Rp TOTAL Rp Maka total estimasi biaya untuk pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) dengan menggunakan metode Fuzzy Use Case Point adalah Rp (Empat puluh enam juta empat ratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus rupiah) Membuat Estimasi Penjadwalan Padapenelitianini, WBS digunakan untuk membagi pekerjaan yang terdiri dari 4 tingkatan: 1. Level pertama merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS). 2. Level kedua merupakan 3 tahap pertama dari Project Life Cycle yang telah dijelaskan sekilas bab 2. 3 Tahap awal dari siklus hidup proyek adalah Define Project Goal, Plan Project, dan Execute Project Plan. Estimasi biaya dilakukan pada tahap Plan Project. Pengembangan SIPAS

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2657 dilakukan pada tahap Execute Project Plan. 3. Level ketiga terdiri dari 2 fase yaitu Software Phase dan Ongoing Activity sesuai guideline distribusi usaha yang dibuat oleh Kassem Saleh (211), distribusi usaha mencakup aktivitasaktivitas yang terdapat dalam Software Phases dan Ongoing Activity. 4. Level keempat terdiri dari dari 12 fase yaitu Requirements, Spesifications, Design, Implementation, dan Acceptance & Deployment, Project Management, Configuration Management, Quality Assurance, Documentation, Training & Support, dan Evaluation and Testing. Pada Tabel 12 di bawah ditampilkan penjadwalan pada pengembangan SIPAS di PT. ABC. Pada Tabel 12 diperoleh estimasi penjadwalan pengembangan SIPAS berdasarkan hasil distribusi usaha yang telah diperoleh sebelumnya. Lamanya pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) selama 91,87 jam, total biaya sebesar Rp , alokasi sumberdaya sebesar 26 staff, yaitu 6 System Analyst, 9 Software Engineer, 9 Test Analyst, 1 Project Manager, 1 Software Quality Assurance. Sedangkan pada pengembangan SMTPX, pengembangan dilakukan dengan durasi 129,84 jam, total biaya sebesar Rp , alokasi sumberdaya sebesar 26 staff, yaitu 6 System Analyst, 9 Software Engineer, 9 Test Analyst, 1 Project Manager, 1 Software Quality Assurance. Tabel 12. Estimasi Penjadwalan SIPAS Aktivitas Staf Durasi (jam) Biaya (rupiah) Requirements 6 13, , Spesifications 6 13, , Design 6 18, , Implementation 6 18, , Integration Testing Acceptance & Deployment Project Management Configuration Management 6 13, , 6 13, , 1 91, , 1 45, ,5 Quality Assurance 1 91, ,5 Documentation 1 45, ,5 Training and support Evaluation and Testing 5.6. Evaluasi Biaya 1 45, ,5 3 76, , Tabel 13 menunjukkan perbandingan antara estimasi alokasi sumberdaya manusia, waktu, dan biaya pengembangan SIPAS menggunakan metode Fuzzy Use Case Point dengan alokasi sumberdaya manusia, waktu, dan biaya pengembangan aktual : Tabel 13. Perbandingan Hasil Estimasi SIPAS Sumberdaya Manusia (staf) Fuzzy Use Case Point Aktual 26 staf 6 staf Waktu (jam) 91,87 jam 48 jam Biaya Total Rp Rp.32.. Faktor penyebab perbedaan alokasi sumberdaya manusia, waktu, dan biaya total dari pengembangan perangkat lunak SIPAS disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Analisis Hasil Esimasi SIPAS Analisis Perbandingan Analisis Perbandingan Alokasi Sumberdaya Manusia (staf) Analisis Perbandingan Waktu (jam) Analisis Perbandingan Biaya Total Deskripsi Perbedaan alokasi sebesar 2 staf ini terjadi karena pada Fuzzy Use Case Point dilakukan pembagian sumberdaya yang lebih merata pada fase pengembangan sesuai keahlian. Sedangkan pada perusahaan PT.ABC, seorang staf dapat memiliki peran ganda, misalnya seorang manajer proyek juga berperan sebagai System Analyst. Perbedaan alokasi waktu sebesar 388,13 ini terjadi karena pada metode Fuzzy Use Case Point, pembagian sumberdaya yang merata menyebabkan seorang staf tidak dieksploitasi secara berlebihan sehingga mengakibatkan kinerja yang lebih efisien. Perbedaan alokasi biaya sebesar Rp ini terjadi karena pada metode Fuzzy Use Case Point, alokasi sumberdaya manusia lebih besar, dan standar gaji yang digunakan pada penelitian ini juga lebih tinggi

10 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer KESIMPULAN daripada yang ditetapkan perusahaan. Setelah melakukan penelitian ini, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Estimasi waktu yang menggunakan metode Fuzzy Use Case Point pada SIPAS adalah 91,7 jam, pada SMTPX adalah 129,84 jam. 2. Estimasi biaya menggunakan metode Fuzzy Use Case Point pada SIPASadalah sebesar Rp ,pada SMTPX adalah Rp Hasil penjadwalan SIPAS dan SMTPX berdasarkan WBS membutuhkan alokasi 26 staf, waktu 91,87 jam, dan biaya sebesar Rp Sedangkan pada SMTPX, membutuhkan alokasi 26 staf, waktu 129,84 jam, dan biaya sebesar Rp Rp Estimasi alokasi sumberdaya manusia lebih besar daripada alokasi aktual karena pada metode estimasi, sumberdaya manusia disebar pada berbagai aktivitas pada pengembangan sesuai keahlian masing-masing. Estimasi waktu lebih singkat daripada durasi pengerjaan aktual karena pada estimasi dilakukan pemerataan tugas pada beragam posisi IT sehingga seorang staf lebih fokus dalam melakukan pekerjaannya selama pengembangan. Estimasi alokasi biaya lebih besar daripada alokasi biaya aktual, karena dengan menggunakan Fuzzy Use Case Point, estimasi alokasi sumberdaya yang dibutuhkan lebih besar, dan terdapat standar gaji yang lebih tinggi pada estimasi ini. Kedua hal ini menyebabkan lebih tingginya estimasi biaya dari alokasi biaya aktual. DAFTAR PUSTAKA Anda, B. 22. Comparing effort estimatesbased on use cases with expert estimates.empirical Assessment in SoftwareEngineering (EASE), (p.13). Keele UK. Anda, B. & Dreiem, H. & Sjøberg, D.&Jørgensen,M. 21. Estimating software development effort based on use cases - experiences from industry. The Unified Modeling Language. Modeling Languages, Concepts,and Tools, vol. 2185, pp Ani, Z.C. & Basri,S A Case Study of Effort Estimation in Agile Software Development Using Use Case Points. Special Issue-Agile Symposium, Malaysia, vol.25(4). Clemmons, R.K. 26. Project Estimation With Use Case Points, Diversified Technical Services, Inc. Hariyanto, M. & Wahono, R.S Estimasi Proyek Pengembangan Perangkat Lunak dengan Fuzzy Use Case Points. Journal of Software Engineering, 1(1). Kashyap,D. & Shukla,D. & Misra, A.K Refining the Use Case Classification for Use Case Point Method for Software Effort Estimation. Association of Computer Electronics and Electrical Engineers. Kelly Service, Inc. Employment Oulook and Salary Guide 214/15 : A Tool for Workforce Planning. Kelly Service, Inc. Employment Oulook and Salary Guide 216 : A Tool for Workforce Planning. Marchewka, J. 23.Information Technology Project Management. Hoboken, NJ Wiley. Nassif, A.& Capretz, L.F.& Ho, D.21. Enhancing Use Case Points Estimation Method Using Soft Computing Techniques. Journal of Global Research in Computer Science. Ochodek, M., Nawrocki, J. dan Kwarciak, K., 21. Simplifying Effort Estimasi Based on Use Case Points, Sciencedirect. Ribu, K. 21. Estimating Object-Oriented Software Projects with Use cases. Master of Science Thesis. University of Oslo Department of Informatics. Saleh, K Effort and Cost Allocation in Medium to Large Software Development Projects.Intenational Journal of Computers (1), Schwalbe, K. 24. Information Technology Project Management, 3th edition. Thompson, Canada. Schwalbe, K Information Technology Project Management, 7th edition. Course Technology, Cengage Learning.

11 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2659 Schneider, G. & Winters, J Applying Use cases A Practical Guide. Addison- Wesley.

ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MODUL ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK DENGAN METODE USE CASE POINT

ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MODUL ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK DENGAN METODE USE CASE POINT ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MODUL ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNTUK UNIT BISNIS PABRIK GULA DI PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE USE CASE POINT IDENTITAS PENULIS TUGAS AKHIR NAMA : Grandys FrieskaPrassida

Lebih terperinci

Estimasi Biaya Pembuatan Modul Enterprise Resource Planning (ERP) Untuk Unit Bisnis Pabrik Gula Di PT. Perkebunan XYZ Dengan Metode Use Case Point

Estimasi Biaya Pembuatan Modul Enterprise Resource Planning (ERP) Untuk Unit Bisnis Pabrik Gula Di PT. Perkebunan XYZ Dengan Metode Use Case Point JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Estimasi Biaya Pembuatan Modul Enterprise Resource Planning (ERP) Untuk Unit Bisnis Pabrik Gula Di PT. Perkebunan XYZ Dengan Metode Use Case Point Grandys

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil dari proses yang dijalankan tiap tahapnya sesuai dengan metode penelitian. Pembahasan terhadap hasil yang diperoleh digunakan untuk menjawab rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terdahulu yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI. terdahulu yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori dan penelitian terkait terdahulu yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini. 2.1 Penelitian Effort Rate (ER) Sebelumnya Pada penelitian

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... xii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii BAB I PENDAHULUAN...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... xii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini diperlukan sebagai panduan agar tahapan pengerjaan penelitian tugas akhir ini dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Adapun tahapan pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Estimasi Use Case Points (UCP) Dalam Proyek Software Domain Bisnis

Penggunaan Metode Estimasi Use Case Points (UCP) Dalam Proyek Software Domain Bisnis JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.2 September 2017, pp. 241~248 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 241 Penggunaan Metode Estimasi Use Case Points (UCP) Dalam Proyek Software Domain Bisnis Edhi Prayitno AMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan pengerjaan tugas akhir dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Start. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan pengerjaan tugas akhir dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Start. Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam tugas akhir diperlukan sebagai panduan agar tahapan pengerjaan tugas akhir dapat berjalan secara terarah dan sistematis. Tahapan-tahapan pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka perlu dibuat langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. maka perlu dibuat langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Penelitian Untuk memudahkan penelitian dan memperoleh hasil yang diharapkan, maka perlu dibuat langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian pembuatan Estimasi

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI EFFORT RATE (ER) PADA METODE USE CASE POINT (UCP) UNTUK ESTIMASI EFFORT PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI BIDANG BISNIS

PENENTUAN NILAI EFFORT RATE (ER) PADA METODE USE CASE POINT (UCP) UNTUK ESTIMASI EFFORT PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI BIDANG BISNIS JURNAL TEKNIK POMITS 1 PENENTUAN NILAI EFFORT RATE (ER) PADA METODE USE CASE POINT (UCP) UNTUK ESTIMASI EFFORT PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI BIDANG BISNIS Puji Agustin Ningrum, Sholiq Jurusan

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi

Jurnal Sistem Informasi JSIKA Vol, No (13)/ ISSN 338-13X Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika PENENTUAN EFFORT RATE PADA ESTIMASI EFFORT MENGGUNAKAN METODE USE CASE POINT UNTUK PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

3.1 Analisis Sistem Identifikasi Masalah Prosedur menentukan HPS Analisis Kebutuhan

3.1 Analisis Sistem Identifikasi Masalah Prosedur menentukan HPS Analisis Kebutuhan 1 DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Batasan Masalah...

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI EFFORT RATE (ER) PADA METODE USE CASE POINT (UCP) UNTUK ESTIMASI EFFORT PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI BIDANG PENDIDIKAN

PENENTUAN NILAI EFFORT RATE (ER) PADA METODE USE CASE POINT (UCP) UNTUK ESTIMASI EFFORT PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI BIDANG PENDIDIKAN JURNAL TEKNIK POMITS 1 PENENTUAN NILAI EFFORT RATE (ER) PADA METODE USE CASE POINT (UCP) UNTUK ESTIMASI EFFORT PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI BIDANG PENDIDIKAN Irine Dwi Kenestie, Sholiq Jurusan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: andyutomo@gmail.com ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek Pembangunan Aplikasi Layanan Publik

Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek Pembangunan Aplikasi Layanan Publik 1 Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek Pembangunan Aplikasi Layanan Publik Renny Sari Dewi Universitas Internasional Semen Indonesia; Jl Raya Veteran Gresik, +6231 3985482

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK Agung Rizki Subhan & Handaru Jati Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 548-964X Vol., No., Januari 8, hlm. 369-379 http://j-ptiik.ub.ac.id Perbandingan Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Antrian RSUD Dr Soetrasno

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK Wendi Wirasta,S.T.,M.T 1, Abdul Wahid Khoeruddin 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE INCREMENTAL DALAM MEMBANGUN APLIKASI USE CASE POINT PADA PERUSAHAAN DTS

IMPLEMENTASI METODE INCREMENTAL DALAM MEMBANGUN APLIKASI USE CASE POINT PADA PERUSAHAAN DTS Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 IMPLEMENTASI METODE INCREMENTAL DALAM MEMBANGUN APLIKASI USE CASE POINT PADA PERUSAHAAN DTS Mukhamad Faiz Fanani 1). Sholiq 2) dan Feby Artwodini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI ESTIMASI USAHA UNTUK PROYEK SOFTWARE YANG BERORIENTASI OBJEK Muhsin Shodiq

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, memicu sebuah perusahaan untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi untuk dapat bersaing secara kompetitif

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC)

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) Software Proses Planning Implementation Analysis Design Pengembangan Perangkat Lunak Sebuah Lapisan Teknologi Model Proses Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model

Lebih terperinci

Defri Kurniawan, M.Kom

Defri Kurniawan, M.Kom Review & Motivation Software Engineering Defri Kurniawan, M.Kom 1 Content Why Software Engineering? Definisi Software Engineering Peranan Perangkat Lunak Disiplin ilmu Software Engineering 2 WHY SOFTWARE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB Devie Firmansyah, S.Kom., M.Kom 1, Rudi Nugraha 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB D-7-1 PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB Silvia Rostianingsih e-mail : silvia@peter.petra.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya Siwalankerto 121-131

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL REENGINEERING SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (Studi Kasus Telkom Maintenance Service Centre Jawa Timur) Rumaesya Fudhola (Mahasiswi Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK BAB 3 PERENCANAAN PROYEK 3.1. PENDAHULUAN Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan.

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK BAB 3 PERENCANAAN PROYEK 3.1. PENDAHULUAN Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan.

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Melalui mata ajar ini

Lebih terperinci

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Development and Quality Plans TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Development Plan & Quality Plan Objectives Kegiatan

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK I

REKAYASA PERANGKAT LUNAK I REKAYASA PERANGKAT LUNAK I Proses Pembangunan Perangkat Lunak Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN PENGERTIAN SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK BAB 3 PERENCANAAN PROYEK 3.1. PENDAHULUAN Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan.

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI Project Management Body of Knowledge Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Proyek yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi internal perusahaan Proyek yang berhubungan dengan pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Kelompok Aktivitas Pengembangan Perangkat Lunak

BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Kelompok Aktivitas Pengembangan Perangkat Lunak BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu yang terkait dalam pengerjaan tugas akhir ini. 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Penelitian Kelompok Aktivitas Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Arna Fariza Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Rekayasa Perangkat Lunak 1 Tujuan Mengetahui bagaimana melakukan rekayasa terhadap sebuah perangkat lunak Mengetahui software

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan atau instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik,

Lebih terperinci

SDLC : Project Planning

SDLC : Project Planning SDLC : Project Planning Review Materi Sebelumnya Tahapan SDLC Pendekatan SDLC (Contoh Model/Metodologinya) Pendekatan dalam Pengembangan Sistem Capaian Pembelajaran Melakukan fase planning (terkait visibilitas

Lebih terperinci

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14 SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE Materi ke-2 Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14 PENGEMBANGAN SISTEM METODE PENGEMBANGAN SISTEM Banyak metode pengembangan sistem yang tersedia Metode yang paling

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 Teknik dan Metode Manajemen Proyek

BAB 1 Teknik dan Metode Manajemen Proyek A. Jenis Metodologi Manajemen Proyek - PERT charts. - Gantt charts. - Event Chain Diagrams. - Run charts. - Project Cycle Optimisation. - Dan lain-lain. BAB 1 Teknik dan Metode Manajemen Proyek Di antara

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2721-2728 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Segala sesuatu kebutuhan manusia sudah dapat dikomputerisasikan menjadi teknologi yang dapat mempermudah segala

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Antonius Gatot Yudo Pratomo, Aris Tjahyanto Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Aplikasi Perencanaan Biaya Pengembangan dan Implementasi Software Berbasis Activity-based Costing. Panca Rahardiyanto

Aplikasi Perencanaan Biaya Pengembangan dan Implementasi Software Berbasis Activity-based Costing. Panca Rahardiyanto Aplikasi Perencanaan Biaya Pengembangan dan Implementasi Software Berbasis Activity-based Costing Panca Rahardiyanto Latar Belakang Pengembangan software secara in-house atau out sourcing Perusahaan membutuhkan

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Manajemen Proyek Semester Genap E.N. Tamatjita e-mail : tamatjita@gmail.com http://www.tamatjita.com 1 Pendahuluan INTI : Ilmu perencanaan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN V-MODEL TRADISIONAL DAN ADVANCE V-MODEL

PERBANDINGAN V-MODEL TRADISIONAL DAN ADVANCE V-MODEL PERBANDINGAN V-MODEL TRADISIONAL DAN ADVANCE V-MODEL Windi Eka Y.R, Saiful Bukhori, Dhani Ismoyo Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember Email : windi.ilkom@unej.ac.id Abstrak V-Model merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain menyebabkan sulitnya membangun sebuah diagnosa serta

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain menyebabkan sulitnya membangun sebuah diagnosa serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam penggolongan Psikologi Abnormal, terdapat jenis-jenis gangguan kepribadian dengan jumlah macam gejala yang tidak sedikit, serta terdapatnya faktor

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11: Pengembangan Sistem Informasi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Metodologi Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN)

PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) PERANCANGAN WEBSITE DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA (STUDI KASUS DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN KEBUMEN) Ari Waluyo, El Vionna Laellyn Nurul Fatich Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC)

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC) Meeting 3_ADS System Development Life Cycle (SDLC) Capaian Pembelajaran Mampu menjelaskan tentang System Development Life Cycle (SDLC) khususnya tahap planning, analysis dan design Mampu memaparkan tentang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Makalah Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV MMT-ITS PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 ANTONIUS GATOT

Lebih terperinci

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER Alvi Fajar Purnama Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Universitas Komputer Indonesia e-mail : Alvirey_1982@yahoo.com

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNIT BISNIS PABRIK GULA PADA PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE FUNCTION POINT

PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNIT BISNIS PABRIK GULA PADA PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE FUNCTION POINT PERKIRAAN BIAYA PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) UNIT BISNIS PABRIK GULA PADA PT. PERKEBUNAN XYZ DENGAN METODE FUNCTION POINT Penyusun Tugas Akhir: Imania Daniari - 5208100079 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI E-journal Teknik Informatika, Volume 4, No. 2 (2014), ISSN : 2301-8364 1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Shalahudin A.P. Djafar 1), Stanley D.S. Karouw

Lebih terperinci

USE CASE POINT - ACTIVITY-BASED COSTING: METODE BARU UNTUK MENGESTIMASI BIAYA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

USE CASE POINT - ACTIVITY-BASED COSTING: METODE BARU UNTUK MENGESTIMASI BIAYA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK USE CASE POINT - ACTIVITY-BASED COSTING: METODE BARU UNTUK MENGESTIMASI BIAYA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Renny Sari Dewi, Apol Pribadi Subriadi, Sholiq Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cycle (SDLC) Software Development Life Cycle (SDLC) Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa butuh SDLC? 1 2 Software pun harus punya dan butuh siklus hidup SDLC 3 Apa itu SDLC? Siklus

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Sistem Informasi

Manajemen Proyek Sistem Informasi Modul ke: 07 Fakultas Bambang FASILKOM Manajemen Proyek Sistem Informasi Dengan semakin banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang TI dan karakteristik TI itu sendiri akan menciptakan adanya proyek-proyek secara

Lebih terperinci

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah anggaran yang diajukan untuk satu tahun berjalan yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

Proses Pengembangan Sistem

Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan Sistem Andreas Hadiyono Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Backgorund Dosen Universitas Gunadarma (2010-Sekarang) Web development and web security di kemenpora.go.id,

Lebih terperinci

Software Engineering Streaming

Software Engineering Streaming Software Engineering Streaming by Meiliana D4572 - Ganjil 2017/2018 - Outline Introduction Course Structure Research Topics Application Example from Thesis SE Career Software Engineering Definition The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan olahraga latihan angkat beban (weight lifting), aerobik (aerobics) dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan olahraga latihan angkat beban (weight lifting), aerobik (aerobics) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitness adalah aktivitas yang mampu membuat orang mejadi lebih bugar dengan olahraga latihan angkat beban (weight lifting), aerobik (aerobics) dan pemenuhan nutrisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Mikael Yurubeli, Ria Arafiyah, Med Irzal Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA UNJ

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Pengendalian Skripsi Berbasis Android Untuk Mahasiswa Dan Dosen

Pengembangan Aplikasi Pengendalian Skripsi Berbasis Android Untuk Mahasiswa Dan Dosen Pengembangan Aplikasi Pengendalian Skripsi Berbasis Android Untuk Mahasiswa Dan Dosen Yana Nuryana 1, Asri Mulyani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK SCRIPT TRANSPORTATION INFORMATION SYSTEM OLEH SCREEN STUDIO STUDI

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SEMESTER: 4 KODE : KI091318 SKS: 4 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF ITS PROGRAM : S1 DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Pengembangan Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Pengembangan Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah-langkah agar dapat mengorganisir pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Try Out Ujian Nasional atau dengan kata lain dapat disebut dengan uji coba Ujian Nasional merupakan suatu bentuk ujian sebagai uji coba bagi setiap siswa/siswi sebelum

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007

Universitas Bina Nusantara. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007 Universitas Bina Nusantara Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007 IT COLLABORATION SUITE UNTUK MEMONITOR DAN MENGENDALIKAN CHANGE REQUEST ATAU PROJECT DI PT SERASI

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1

BAB I Pendahuluan. 1 BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja, tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Kelompok Aktivitas Pengembangan Perangkat Lunak

BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Kelompok Aktivitas Pengembangan Perangkat Lunak BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu yang terkait dalam pengerjaan tugas akhir ini. 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Penelitian Kelompok Aktivitas Pengembangan

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Web, Asuhan Keperawatan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Manajemen

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Web, Asuhan Keperawatan, Metode Waterfall, Sistem Informasi Manajemen ABSTRAK Tenaga perawat mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang

Lebih terperinci

Perencanaan Proyek Perancangan Perangkat Lunak

Perencanaan Proyek Perancangan Perangkat Lunak Perencanaan Proyek Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Software Engineering Bertalya,, 2009 Perencanaan Proyek Objektivitas perencanaan proyek adalah menyediakan framework yang dapat memungkinkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY WAREHOUSE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI CV D-SIGN DIGITAL PRINTING Muhamad Aris Munandar 41510120034 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga penting

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK & REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANGKAT LUNAK & REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT PERANGKAT LUNAK & REKAYASA PERANGKAT LUNAK Defri Kurniawan M.Kom Refrensi content Why Software Engineering Perangkat Lunak (PL) Definisi Jenis-jenis berdasarkan Market,

Lebih terperinci