Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda."

Transkripsi

1 B A B. I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda. Media sebagai sarana bermainnya pun berbeda-beda pula baik di darat, laut, maupun udara, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Disebut sebagai olahraga ekstrem karena olahraga ini memiliki gerakan dan atraksi yang melibihi batas normal seperti kecepatan, ketinggian, bahaya, pengerahan fisik tingkat tinggi, ataupun tantangan yang spektakuler (sumber: Extreme Sport. Wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa inggris). Sehingga jenis olahraga ini membutuhkan keterampilan dan kecekatan artinya otak dan otot saling nyambung (sumber:ace.indonesian Skateboarding,Gagas Media,Jakarta,2006). Olahraga ekstrem ini memiliki sejarah yang sejak kemunculannya sampai dengan saat ini, telah mengalami perubahan-perubahan baik dari teknik maupun sarana bermainnya sehingga wujudnya lebih sempurna. Kesemua jenis dari olahraga ekstrem memiliki pasang surut dalam hal popularitas di setiap tahunnya. Popularitas olahraga ekstrem tidak hanya menjangkiti para pemainnya atau penggemarnya, tetapi juga berdampak pada munculnya industri-industri yang menyediakan peralatan maupun atribut atau aksesorisnya. Industri-industri ini secara tidak langsung turut melestarikan olahraga ekstrem, dengan cara mensponsori event-event yang diadakan seperti kompetisi dan lain-lain, menjadi sponsor dari salah satu atau beberapa pemain yang terbilang cukup ahli, ataupun sekedar menyediakan sarana dan peralatan sehingga mudah mendapatkannya. Jadi BAB. I - 1

2 olahraga ekstrem ini tidak dapat semata-mata dikatakan hanyalah sebagai permainan iseng-iseng, melainkan dapat pula dijadikan profesi yang menghasilkan jika dilakukan secara sungguh-sungguh atau ditekuni. Dari sekian banyak olahraga ekstrem yang antara lain mencakup olahraga air, udara, dan darat, penulis memilih beberapa jenis diantaranya untuk dikembangkan menjadi judul Skripsi dan Tugas Akhir dalam hal penyediaan sarana dan fasilitas. Jenis olahraga ekstrem yang terpilih yaitu, Skateboard dan BMX Freestyle. Adapun latar belakang pemilihan jenisnya adalah sebagai berikut : Dari segi media yang digunakan yaitu darat, olahraga sepenuhnya dilakukan di darat dan sebagian besar berupa ruang terbuka (outdoor) sehingga pengembangan dari segi arsitektural berupa bangunan (building) dan taman bermain (landscape). Dalam hal popularitas, skateboard dan BMX freestyle lebih banyak dibicarakan dikalangan remaja dan umum daripada olahraga ekstrem yang lain. Dari segi kemudahan, karena media yang digunakan darat sehingga lebih mudah dan praktis dibanding harus pergi ke laut atau terbang ke udara. Selain itu dalam memilih judul ini penulis lebih menitik beratkan pada fasilitas yang mewakili remaja (remaja dewasa) yaitu Fasilitas Kreatifitas Remaja, dengan perhatian yang diberikan dalam hal penyediaan fasilitas bagi kegiatan yang mereka lakukan diharapkan para remaja lebih terpacu untuk lebih baik lagi dan tidak keluar dari moral dan norma perilaku (kenakalan remaja) yang berlaku BAB. I - 2

3 di lingkunagan masyarakat. Sekaligus mengenalkan kepada masyarakat luas tentang olahraga ekstrem. Extreme Sport Community ini merupakan pengembangan dari Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) dimana pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 6 yang lalu penulis mengambil judul yang sama. Namun penulis merasa bahwa GOR dengan fasilitas olahraga seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, volley, dan lain-lain sudah cukup banyak tersedia bahkan hampir disetiap kota. Atas dasar pertimbangan itulah penulis mencoba dengan jenis olahraga lain, maka terpilihlah jenis olahraga ekstrem yang fasilitasnya dirasa kurang ketersediaannya. Maka dari itu terciptalah suatu bangunan gelanggang olahraga yang khusus menampung jenis olahraga ekstrem yang cukup popular dikalangan remaja Indonesia. I. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan fasilitas ini adalah : 1) Merencanakan sebuah fasilitas yang mampu mewadahi jenis olahraga ekstrem, sehingga mampu bertahan dan melahirkan generasi penerusnya. 2) Karena wujudnya yang sebagian besar berupa ruang terbuka (outdoor), maka sekaligus dapat berfungsi pula sebagai ruang terbuka (open space) yang dapat dimanfaatkan pula sebagai penghijauan kota dan berfungsi sebagai paru-paru kota. 3) Aktifitas olahraga ekstrem dapat pula dijadikan sebagai hiburan pertunjukkan yang menarik. Hal ini dibuktikan pada beberapa event tertentu yang diadakan, jenis olahraga ekstrem ini disajikan dalam paket sebuah BAB. I - 3

4 hiburan. Sehingga secara tidak langsung fasilitas ini juga dapat dijadikan sebagai alternative hiburan masyarakat umum. 4) Perencanaan dengan area terbuka dan penghijauan yang cukup menjadikan area ini cukup sejuk dan nyaman sebagai tempat bersantai sejenak dan sekedar bercengkrama (kong kow- kong kow). 5) Mempertahankan kekayaan yang pernah ada agar tidak hanya menjadi sebuah cerita dihari esok. 6) Menyelamatkan ruang-ruang publik agar tidak disalahkan gunakan dalam penyaluran hobi demi keamanan dan keselamatan umum. I. 3. PERUMUSAN MASALAH Dalam proses perencanaan dan perancangan penulis menemukan beberapa hambatan atau permasalahan. Maka penulis merumuskannya sebagai berikut : 1) Bagaimana memadukan beberapa jenis bentuk konstruksi area permainan untuk menciptakan suatu landasan sebagai sarana permainan yang seirama dengan gerakan yang dilakukan. 2) Bagaimana mengelompokkan atau membedakan arena bermain yang sesuai dengan kelompok tingkatan kemampuan dari pemainnya. 3) Memasukkan fasilitas lain sebagai pendukung dan tidak mengganggu kegiatan utama. 4) Bagaimana menciptakan suatu kawasan yang mempunyai ciri khas yang mencerminkan komunitas olahraga ekstrem tersebut, sehingga mampu dijadikan sebagai suatu community bagi pelakunya. 5) Bagaimana mentranformasikan tema terhadap bangunan. BAB. I - 4

5 I. 4. BATASAN PROYEK Yang menjadi pembahasan pokok dalam perencanaan fasilitas ini adalah ruang lingkup perencanaan bangunan dan kaitannya dengan manusia sebagai pengguna dan lingkungan sebagai media interaksi. Pemilihan judul dilatar belakangi oleh kurang tersedianya fasilitas tersebut sehingga tidak mampu mewadahi kegiatan positif yang sudah cukup lama berkembang dan tidak sedikit melahirkan ahlinya yang cukup diperhitungkan dalam kompetisi internasional. Perencanaan berpedoman pada standarisasi konstruksi serta dimensi sarana permainan yang telah menjadi ketentuan umum pada skatepark, sehingga penggunaannya dapat semaksimal mungkin. Desain bangunan dan landscape disesuaikan dengan gaya hidup dan dandanan ala skater, yang disebut-sebut sederhana tapi gaya dan nggak banyak pernik tapi berkarakter (sumber: Ace.Indonesian Skateboarding,Gagas Media,Jakarta,2006). I. 5. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deduktif, dimana pembahasan dimulai dari hal yang bersifat umum sampai dengan hal yang bersifat khusus (sumber: kutipan teori perkuliahan Seminar Arsitektur, oleh Ir. Srijanti). Pembahasan dimulai dari penjabaran olahraga nasional yang umumnya dikenal oleh masyarakat luas kemudian masuk kedalam spesifikasi jenis olahraga ekstrem dengan berbagai jenisnya. Kemudian dengan melakukan pengamatan melalui pengumpulan data serta informasi-informasi yang didapat, maka terpilihlah dua jenis olahraga ekstrem untuk dijabarkan kembali lebih detailnya. Olahraga yang terpilih yaitu skateboard dan BMX freestyle, pemilihan didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang telah disebutkan diatas, serta bentuk dari BAB. I - 5

6 arena bermain yang terbilang identik satu dengan yang lain. Setelah itu dilakukan suatu pengenalan lebih dalam agar penulis mampu mengerti dan memahami sedikit banyak mengenai jenis olahraga yang terpilih. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi dilakukan antara lain dengan cara : 1) Penelusuran data dan informasi melalui internet. 2) Studi pustaka atau literatur melalui buku-buku mengenai olahraga terkait. 3) Studi pustaka atau literatur melalui buku dan materi perkuliahan berkenaan dengan tema. 4) Pengumpulan data dan informasi dari instalasi terkait. 5) Dialog dengan para pelaku olahraga ekstrem. 6) Studi perbandingan dengan melakukan survey langsung pada fasilitas serupa. 7) Studi banding dengan pengumpulan data dan visualisasi fasilitas serupa pada beberapa negara berkembang di dunia dengan penelusuran melalui internet. BAB. I - 6

7 I. 6. SISTEMATIKA PEMIKIRAN Latar belakang Maksud dan Tujuan Permasalahan Ruang lingkup Studi data dan informasi : Olahraga ekstrem Spesifikasi olahraga ekstrem Sejarah olahraga ekstrem Tinjauan judul dan tema Studi banding Studi literatur dan pustaka Tema : Arsitektur Metafora ANALISA Analisa perilaku dan kegiatan Analisa kebutuhan ruang dan bangunan Analisa tapak dan lingkungan KONSEP PERANCANGAN Program ruang Konsep dasar perancangan Konsep tapak Konsep sarana Konsep bangunan DESAIN BAB. I - 7

8 I. 7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan : Latar belakang, Maksud dan tujuan serta Perumusan permasalahan arsitektural, Batasan proyek, Metode penelitian, Alur pendekatan pemecahan permasalahan arsitektural, Sistematika pembahasan. Bab II Tinjauan Umum Proyek Bab ini menjelaskan : Tinjauan teoritis proyek, Gambaran umum proyek, Studi banding. Bab III Tinjauan Khusus Bab ini berisikan : Pengertian judul, Pengertian tema proyek, Tinjauan teoritis penerapan teori-teori arsitektur, Tinjauan empiris. Bab IV Analisa Perencanaan Bab ini berisikan : Analisa pemilihan tapak, Analisa non fisik, Analisa konteks lingkungan tapak yang dipilih, Analisa fisik tapak, Analisa program perencanaan dan perancangan. Bab V Konsep Perancangan Bab ini berisikan : Konsep dasar perancangan, Konsep tapak dan lingkungan, Konsep perencanaan dan perancangan bangunan. BAB. I - 8

diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan

diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan B A B. I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara penghasil tanaman hias yang diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Pembangunan JORR W1 yang menghubungkan Kebon Jeruk dan Penjaringan memberikan dampak positif dan negatif bagi kawasan di sekitarnya. Salah satu dampak negatif yang

Lebih terperinci

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memiliki tubuh dan jiwa yang sehat merupakan dambaan setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan BAB I PENDAHULUAN Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Di dalam gedung ini terdapat berbagai fasilitas yang mendukung segala aktivitas

Lebih terperinci

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

2016 BANDUNG SPORTS CLUB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi

Lebih terperinci

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komik adalah salah satu bentuk hiburan yang cukup di gemari di Indonesia. Pada tahun 1968 sampai 1980 indonesia mengalami masa jayanya dengan komik-komik buatan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Fenomena kehadiran permainan berteknologi tinggi menggeser permainan konvensional. Kaum muda sekarang tetap perlu mengenal permainan berteknologi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. Latar belakang pada bab ini membahas tentang seluk beluk atau dasar pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend

Lebih terperinci

I. 1 Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. 1 Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek I. 1 Latar Belakang I. 1. 1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Olahraga merupakan kebutuhan dasar manusia untuk mengolah jasmani manusia agar memiliki jasmani yang sehat. Olahraga dapat dilakukan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Tabel 1. 1 Pertumbuhan Jumlah Pelajar di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Tabel 1. 1 Pertumbuhan Jumlah Pelajar di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pada perkembangan jaman yang semakin pesat saat ini, olahraga menjadi salah satu kegiatan yang diperhatikan. Olahraga merupakan

Lebih terperinci

1.1 Pengertian Judul.

1.1 Pengertian Judul. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul. Djogja Freestyle Park, dari judul tersebut dapat diartikan perkata sebagai berikut : Freestyle Secara Umum : Berarti gaya bebas. Freestyle : Suatu kegiatan olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Kelayakan Proyek Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal ini membuat tingkat kebutuhannya juga semakin bertambah, salah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan Game Online tidak lepas dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Maraknya Game Online merupakan cerminan dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olahraga adalah suatu kegiatan untuk menyehatkan tubuh baik secara jasmani maupun rohani. Kegiatan olahraga ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan

Lebih terperinci

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola adalah salah satu cabang olang raga yang sangat popular di seluruh dunia, hampir jutaan orang disetiap penjuru dunia turut mengambil bagian dalam dunia persepakbolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang bermaksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh, Kegiatan olahraga ini dapat menjadi kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, banyak perkembangan yang terjadi dipusat-pusat kota, seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur. BAB I PENDAHULUAN I.1. Deskripsi Proyek Judul : Topik : Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara Ekspresionisme Tema : Pengolahan Bentuk Kampus yang Ekspresif dalam Menaungi Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah. cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah. cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan intelektual dan emosional para remaja saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik merupakan suatu seni yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Melalui Musik bisa menjadi salah satu sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kita rasakan,dan

Lebih terperinci

EXTREME SKATEPARK CENTRE DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Dekonstruksi

EXTREME SKATEPARK CENTRE DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Dekonstruksi LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR EXTREME SKATEPARK CENTRE DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Dekonstruksi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir KBA BAB I PENDAHULUAN

Seminar Tugas Akhir KBA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. Pada latar belakang terdapat uraian alasan dan hal-hal yang mendasari penulisan

Lebih terperinci

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di Kota Semarang. Universitas Diponegoro telah

Lebih terperinci

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, pola pikir serta gaya hidup (lifestyle) masyarakat mengenai pemenuhan kebutuhan hidupnya juga mulai mengarah

Lebih terperinci

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN ASRAMA ATLET BASKET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN ASRAMA ATLET BASKET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN ASRAMA ATLET BASKET DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA

Lebih terperinci

Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA BAB I PENDAHULUAN

Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) bagi masyarakat adalah suatu momok menakutkan memberikan gambaran tentang ODHA (Orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dibahas latar belakang masyarakat kota Denpasar yang memerlukan adanya sebuah tempat penitipan dan perawatan bayi serta anak, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk di kota Jakarta meningkat pesat karena kota Jakarta sebagai pusat pergerakan ekonomi di Indonesia. Banyak masyarakat yang tertarik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya

Lebih terperinci

darah tidak berfungsi dengan baik.

darah tidak berfungsi dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Pola hidup masyarakat Indonesia yang semakin kini semakin tidak sehat dan lingkungan yang kurang bersih menyebabkan banyaknya penyakit bermunculan. Penyakit

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode BAB 3 METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Pusat Olahraga Aeromodelling di Malang ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode ini berisi tentang paparan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang terbentuknya sport club di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan Konseptual

Lebih terperinci

Revitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang

Revitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1995) adalah ruang/lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu(kuda), olahraga dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia modifikasi sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan grafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat

Lebih terperinci

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vespa adalah sebuah kendaraan yang memiliki daya tarik tersendiri dari bentuknya yang khas. Vespa juga memiliki salah satu inspirasi bagi perkembangan teknologi transportasi

Lebih terperinci

2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG

2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga Bola Voli merupakan salahsatu olahraga yang digemari selain olahraga Sepak Bola. Olahraga ini cukup popular dikalangan masyarakat, baik dalam lingkup sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan dasar program perencanaan dan perancangan arsitektur (DP3A) yang disusun oleh penulis adalah Gedung Rektorat Universitas Darussalam Gontor Ponorogo

Lebih terperinci

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia olahraga semakin bangkit dari tidurnya ketika piala AFF 2010 digelar di Jakarta. Kepercayaan dan harapan masyarakat semakin tinggi kepada bidang olahraga untuk

Lebih terperinci

PEKALONGAN BASKETBALL ARENA

PEKALONGAN BASKETBALL ARENA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang dipilih adalah PEKALONGAN BASKETBALL ARENA. Untuk mengetahui pengertian dari definisi judul tersebut akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. : Jl. Jenderal Sudirman, Kec. Tangerang, Kotamadya Tangerang. : Berskala lingkungan, diutamakan untuk para. sekitarnya.

BAB II TINJAUAN UMUM. : Jl. Jenderal Sudirman, Kec. Tangerang, Kotamadya Tangerang. : Berskala lingkungan, diutamakan untuk para. sekitarnya. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Gambaran umum proyek Judul proyek Tema proyek Sifat proyek Lokasi proyek : Pusat Kegiatan Remaja : Arsitektur Organik : Fiktif : Jl. Jenderal Sudirman, Kec. Tangerang, Kotamadya

Lebih terperinci

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas negeri terbesar di Indonesia. Universitas Diponegoro memiliki beberapa kampus di Jawa Tengah yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Sejarah merupakan hal penting yang harus dipelajari turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Lewat sejarah generasi muda belajar untuk mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan khususnya pada bidang modifikasi. Begitu juga pada wilayah Jateng dan sekitarnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil merupakan suatu hal yang beberapa tahun belakangan ini sedang marak diperbincangkan di kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan perancangan, metoda penelitian dan pemahaman terhadap proyek. Latar belakang yang memaparkan tentang alasan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara terpadat penduduknya di dunia. Dimana jumlah penduduk secara keseluruhan ditinjau dari hasil sensus penduduk 2000, telah mencapai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 4.1. Konsep perancangan utama Konsep perancangan dari extreme sport center ini adalah memadukan beberapa fungsi aktivitas kedalam satu bangunan. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persoalan utama yang dihadapi kota-kota besar di Pulau Jawa akibat pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi adalah masalah transportasi, masalah transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PNDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak bola merupakan olah raga paling popular dan digemari bukan hanya di Indonesia bahkan juga didunia saat ini. Sepak bola telah menjadi suatu fenomena tersendiri.

Lebih terperinci

SEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN

SEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas olah raga sudah menjadi bagian kehidupan dari masyarakat saat ini. Kehidupan masyarakat perkotaan yang sibuk menuntut kebugaran fisik agar dapat beraktifitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir dengan judul Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar sesuai dengan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 2. Pemilihan Kasus Dalam proses pendewasaan dirinya, setiap manusia pasti mengalami sebuah masa yang disebut dengan masa remaja. Remaja berarti mulai dewasa,

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menjamurnya sekolah sekolah sepakbola yang ada di Indonesia membuktikan bahwa semakin besar animo masyarakat akan kecintaannya terhadap sepakbola. Terbukti juga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adapun dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdapat dua hal yang melatar belakanginya, yaitu : I.1.1 Latar Belakang Proyek I.1.2 Latar Belakang Topik dan Tema I.1.1

Lebih terperinci

BAB I. : 1. Masa muda, 2. Kaum muda, 3. Remaja. : Tempat yang dianggap penting/pumpunan dari berbagai kedudukan/kegiatan sesuai dengan golongannya 2

BAB I. : 1. Masa muda, 2. Kaum muda, 3. Remaja. : Tempat yang dianggap penting/pumpunan dari berbagai kedudukan/kegiatan sesuai dengan golongannya 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Pengertian Judul Berau : Suatu nama daerah daerah tingkat II berbentuk kabupaten yang ada di provinsi Kalimantan Timur. Youth 1 Center Pusat Sarana Sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Universitas Multimedia Nusantara merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar mengajar di

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Dua hal yang melatar belakangi dari penulisan karya ilmiah ini :

BAB I. PENDAHULUAN. Dua hal yang melatar belakangi dari penulisan karya ilmiah ini : BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dua hal yang melatar belakangi dari penulisan karya ilmiah ini : 1. Latar belakang judul 2. Latar belakang dan tema I.1.1. Latar belakang judul ( Islamic school )

Lebih terperinci

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1 I PENDHULUN 1.1 LTR ELKNG Indonesia merupakan pasar yang optimal bagi produsen otomotif, seperti sepeda motor atau kendaraan lain. Seiring dengan perkembangannya, Indonesia selalu dijadikan pasar yang

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech) LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran budaya, semua serba canggih, praktis, tersaji dengan cepat mungkin, seiring itu juga timbul masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Proyek Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertumbuhan kotanya cenderung pesat. Sebagai ibukota negara, Jakarta menjadi pusat dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011. BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam budaya Indonesia, tidak ada keterlibatan latihan fisik seperti olahraga modern. Suku asli Indonesia umumnya menghubungkan aktivitas fisik dengan praktik kesukuaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta mengingat jumlah penduduk Jakarta yang terus bertambah, sehingga saat ini di Jakarta banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya akan keragaman seni kebudayaan yang perlu dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Salah satunya yang berhubungan dengan pementasan yaitu seni teater.

Lebih terperinci

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Aerotropolis adalah pengembangan dari konsep aerocity, yang merupakan konsep paling modern dalam pembangunan dan pengelolaan bandara dewasa ini. Pada konsep aerotropolis,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Animasi (anime) merupakan sebuah produk entertaintment, media, bahkan industri yang sangat pesat perkembangannya seiring dengan perkembangan teknologi. Penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya bambu kurang diminati oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, hal-hal yang terkait pentingnya olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-bog

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-bog BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bog-bog Bali Cartoon adalah sebuah media dalam bentuk majalah yang mengangkat tema keragaman dan keunikan budaya Bali pada jaman modernisasi dalam media kartun. Bog-bog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini popularitas X-treme Sport yang telah berakar kuat diantara kalangan muda di dunia. Beberapa contoh dari negara negara yang mendukung olahraga ini antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai garis besar landasan konsep yang meliputi pengertian judul, latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Sport Hall Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Depok adalah sebuah Kotamadya di provinsi Jawa Barat. Luas wilayahnya 275 km² dengan populasi 1.369.461 jiwa. Terdapat enam Kecamatan di Kotamadya Depok yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Suatu era dimana terjadinya pasar tunggal dan basis produksi bersama, yang tentunya akan membuat arus

Lebih terperinci

Fasilitas sportainment Di Taman Ria Senayan Jakarta

Fasilitas sportainment Di Taman Ria Senayan Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan sebagai ibu kota, memiliki perkembangan paling pesat dibandingkan dengan kota kota besar lainnya di Indonesia. Konsekuensi

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Komik sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk

Lebih terperinci