Indra Gunawan, Lazim N, Mahmud Alpusari No. Hp

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Indra Gunawan, Lazim N, Mahmud Alpusari No. Hp"

Transkripsi

1 1 MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR (STUDI EKSPERIMEN KUASI SISWA KELAS V SD NEGERI 179 PEKANBARU) Indra Gunawan, Lazim N, Mahmud Alpusari gunawanindra223@gmail.com, lazim@gmail.com, Mahmud_131079@yahoo.co.id No. Hp Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: One of factor that influence low students achievement that was students hard to understand in science subject. Students didn't understand the concept of the subject. That's why the author need to did the research by Problem Based Learning (PBL). This model be able to make student built their own knowledge, increase activity, increase the independent, systematic thinking, logic and accurate for acquire ability to solve the problem in a rational manner. The main purpose of this research was for identify increase student's achievement science between student who got Problem Based Learning (PBL) and student who got conventional learning. The research method used a quasi-experimental which divide 2 classes, experiment class and control class. This research was done in SDN 179 Pekanbaru between class Vb students as a control and class Vc students as a experiment. Data research was analyzed by Wilcoxon Signed Rank Test with degree of freedom α = 0,05. The result of analysis data, in experiment class got average pretest 42,2 became 50,2 in a average posttest. and in the control class got average pretest 39,1 became 46,13 for average posttest. The result of this research showed that there was different average from both of classes but based on statistic there was no significant difference toward increase students achievement science between students who got Problem Based Learning (PBL) and students who got conventional learning. Key Word: Problem Based Learning, Student s Achievement.

2 2 MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR (STUDI EKSPERIMEN KUASI SISWA KELAS V SD NEGERI 179 PEKANBARU) Indra Gunawan, Lazim N, Mahmud Alpusari gunawanindra223@gmail.com, lazim@gmail.com, Mahmud_131079@yahoo.co.id No. Hp Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar adalah siswa sulit dalam memahami mata pelajaran IPA. Siswa tidak memahami konsepkonsep dalam sebuah materi. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pembelajaran dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM). Model pembelajaran ini mampu membuat siswa menyusun pengetahuannya sendiri, meningkatkan aktivitas siswa, dapat meningkatkan kemandirian, berfikir secara sistematis, logis dan teliti agar mendapatkan kemampuan dan kecakapan dalam memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa khususnya pada materi pembentukan tanah. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menelaah peningkatan hasil belajar IPA antara siswa yang memperoleh pembelajaran melalui model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan di SDN 179 Pekanbaru pada siswa kelas Vb sebagai kelas kontrol dan kelas Vc sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode Nonequivalent Control Group Disign. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil analisis data, di kelas eksperimen memperoleh rata-rata tes awal 42,4 menjadi 50,2 pada rata-rata skor tes akhir. Sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata tes awal sebesar 39,1 dan meningkat menjadi 46,13 dari rata-rata tes akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pada tes awal dan tes akhir, namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar IPA antara siswa yang memperoleh pembelajaran melalui model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Hasil Belajar.

3 3 PENDAHULUAN Pelajaran IPA melatih anak berfikir rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat. Objektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataan atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui panca indra (Usman Samatowa, 2006). Kenyataan yang peneliti temui di lapangan saat observasi di SD Negeri 179 Pekanbaru adalah guru yang mengajar masih menekankan pada penguasaan konsep sehingga anak kurang mampu menghubungkan konsep tersebut dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Bahkan siswa kurang mampu memecahkan masalah dan merumuskannya. Kemudian guru belum menemukan model yang tepat untuk mengajarkan pelajaran IPA kepada anak. Penumpukan informasi/konsep pada peseta didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya di komunikasikan oleh guru kepada peserta didik melalui satu arah seperti menuang air ke dalam sebuah gelas (Rampengan, dalam Trianto, 2010). Hal ini merupakan penyebab rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: 1) Dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih banyak mengandalkan buku paket jarang sekali menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran. 2) Guru tidak ada mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sekarang. 3) Guru lebih banyak memberikan teori-contoh-latihan kepada siswa. 4) Guru masih menggunakan cara-cara konvensional, bahkan guru tidak menggunakan model pembelajaran. 5) Guru jarang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran IPA. Dari faktor-faktor tersebut, hasil belajar siswa yang didapat masih rendah, hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala yang ditemui oleh peneliti seperti: 1) Dalam kegiatan pembelajaran siswa cenderung terpaku pada penjelasan guru sehingga kurangnya interaksi dalam proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan siswa tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari materi yang sedang dipelajari. 2) Siswa terlihat sulit memahami materi, dan mudah lupa terhadap pembelajaran yang telah diajarkan. 3) Siswa tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut dimanfaatkan. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan awal proses pembelajaran, sebelum memulai pelajaran guru dan siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengabsen siswa dan memulai pelajaran. Saat memulai pelajaran guru tidak ada mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sekarang, kemudian guru tidak menggunakan alat peraga saat membuka pelajaran. Pada kegiatan inti guru hanya menjelaskan materi yang ada pada buku kemudian memberi latihan yang diambil dari buku lembar kerja siswa. Pada kegiatan akhir guru mengoreksi latihan yang diberikan tadi dan memberikan PR kepada siswa. Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir siswa beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata. Bagaimana sebagai guru yang baik dapat menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Berdasarkan penjelasan di atas menurut penulis dalam pembelajaran IPA diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah tersebut, yaitu

4 4 dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Menurut Trianto (2010) model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. METODE PENELITIAN Subjek pada penelitian ini dipilih dan ditentukan bahwa kelas Vc yang berjumlah 30 orang siswa dan Vb yang berjumlah 30 orang siswa. Untuk menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol antara kelas Vb dan kelas Vc, maka telah dipilih secara acak. Jadi, dalam penelitian ini yang menjadi kelas kontrol adalah kelas Vb dan yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas Vc Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dengan menentukan sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data dan instrument yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dijelaskan pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data No Sumber Data Jenis Data 1 Siswa Tes kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA pada kelas eksperimen dan kelas kontrol 2 Siswa Penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen 3 Siswa Tes kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Teknik Pengumpulan Data Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Instrumen Butir soal pilihan ganda Pembelajaran berdasarkan masalah Butir soal pilihan ganda Pengolahan Data Tes Hasil Belajar IPA a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dengan rumus: S = x 100 (Ngalim Purwanto dalam Millati Qisthi, 2013)

5 5 Keterangan: S = nilai yang diharapkan atau dicari R = skor mentah yang diperoleh siswa N = skor maksium ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap b. Membuat tabel yang berisikan skor tes hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Mengolah Data dengan Menggunakan Statistik Langkah-langkah pengolahan data akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Membuat Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan pembuktian hipotesis yang diajukan menggunakan data-data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui kebenaran yang diduga dalam hipotesis terbukti atau tidak. Hipotesis penelitiannya adalah: Ha: Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Ho: Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: Ha : µ1 µ2 Ho : µ1 = µ2 Dengan : µ1 = rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen µ2 = rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol 2. Menggunakan Rumus Statistik Adapun rumus-rumus statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata (x skor hasil tes 1. Untuk data tunggal x = x i, (Jesi Alexander, 2013) n Keterangan: x : rata-rata x i : jumlah seluruh skor x dalam sekumpulan data n : jumlah seluruh data 2. Untuk data kelompok x = t if i f i, (Jesi Alexander, 2013) Keterangan: x : rata-rata : frekuensi masing-masing skor : jumlah titik tengah b. Menghitung standar deviasi (s) dan varians (s 2 ) untuk mengetahui penyebaran kelompok dan menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok data: s 2 = ( ( ( (, (Jesi Alexander, 2013), (Jesi Alexander, 2013)

6 6 c. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus indeks gain dengan rumus dari Meltzer (Eddy Noviana, 2008), yaitu : s or posstest g = s or s or maximum s or Kriteria indeks gain (g) berpedoman pada standar dari Hake (Eddy Noviana, 2008) yaitu: g > 0,7 : tinggi 0.3 < g 0,7 : sedang g 0,3 : rendah d. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dihitung dengan menggunakan dengan rumus berikut: 2 2 fo fe fe, (Jesi Alexander, 2013) Keterangan: x 2 : nilai chi-kuadrat f 0 : frekuensi yang diobservasi f e : frekuensi yang diharapkan e. Melakukan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat kehomogenan distribusi populasi data tes atau untuk mengetahui beberapa variansi populasi adalah sama atau tidak, dengan rumus: arians Terbesar F =, (Jesi Alexander, 2013) arians Terkecil Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika F hitung F tabel Tidak homogen Jika F hitung F tabel Homogen f. Uji dua sampel wilcoxon test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan, dengan rumus : =, (Sugiyono, 2011) Dimana: T : Jumlah jenjang / ranking terkecil : ( : ( ( Keterangan: n : Jumlah sampel yang tidak diabaikan HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Hasil Belajar Awal Siswa Tes awal adalah kemampuan hasil belajar awal siswa terhadap materi pembentukan tanah, dimana siswa belum diberikan tindakan dengan model

7 7 pembelajaran berdasarkan masalah di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Skor akan diuji dengan menggunakan uji perbedaan (wilcoxon test). Sebelum dilakukan analisis wilcoxon test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap skor tes awal tersebut. Untuk hasil analisis data tersebut ditampilkan dalam uraian berikut ini. a. Uji Normalitas Skor Tes awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah skor tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji statistik dengan rumus chi kuadrat (x 2 ) dengan perumusan hipotesis sebagai berikut : Ho : Skor tes awal berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Ha : Skor tes awal berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, maka didapat x 2 tabel adalah 11,070 dan kriteria sebagai berikut: Jika x 2 hitung x 2 tabel,maka Ho ditolak berarti data berdistribusi normal Jika x 2 hitung x 2 tabel,maka Ho diterima berarti data berdistribusi tidak normal Adapun hasil perhitungan uji normalitas terhadap tes awal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada dalam tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Skor Tes awal Normalitas Kelas Keputusan Dk x 2 hitung x 2 tabel Eksperimen 5 5,00 Normal 11,070 Kontrol 5 350,97 Tidak Normal Keterangan : dk = derajat kebebasan Sumber : Skor olahan Ms. Excel, 2007 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa skor x 2 hitung kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ada yang memenuhi dan ada yang tidak memenuhi kriteria x 2 hitung x 2 tabel. Untuk kelas eksperimen 4,99 < 11,070 dan kelas kontrol 350,97 > 11,070. Hal ini menunjukkan bahwa skor tes awal siswa kelas eksperimen berdistribusi normal dan skor tes awal siswa kelas kontrol tidak berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Skor Tes awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Setelah diketahui skor tes awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas varians skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Varians adalah kuadrat dari simpangan baku (standard deviation). Standard deviation adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya (Riduwan, 2011). Homogenitas data tes awal diuji dengan statistik secara manual menggunakan metode membandingkan varians terbesar dibanding varians terkecil, dengan menggunakan tabel F. Perumusan hipotesis pengujian homogenitas varian data tes awal pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Varian skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Ha : Varian skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, maka didapat F tabel adalah 1,85 dan kriteria sebagai berikut : F hitung F tabel, maka Ho diterima berarti varians kedua kelas homogen.

8 8 F hitung F tabel, maka Ho ditolak berarti varians kedua kelas tidak homogen. Hasil perhitungan homogenitas varians skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan dalam tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil uji Homogenitas Skor Tes Awal Kelas Homogenitas Varians F hitung F tabel Keputusan Eksperimen 116,87 Kontrol 488,37 4,18 1,85 Tidak Homogen Sumber : Skor olahan Ms. Excel, 2013 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa hasil belajar awal siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan α=0,05,tidak memenuhi kriteria F hitung F tabel atau 4,18 > 1,85, ini berarti bahwa varians kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak homogen. c. Uji Perbedaan Test Awal Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap skor tes awal, diperoleh informasi bahwa kemampuan pemahaman siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol ada yang berdistribusi normal dan ada yang tidak berdistribusi tidak normal serta ada yang homogen dan ada yang tidak homogen. Selanjutnya untuk mengetahui apakah perbedaan skor rata-rata tes awal kelas eksperimen dengan kelas kontrol cukup signifikan atau tidak, maka skor diuji dengan menggunakan wilcoxon test dengan hipotesis statistik berikut : Ha : µ1 µ2 Ho : µ1 = µ2 Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara hasil belajar awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kemampuan belajar awal siswa dapat dilihat pada hasil pengolahan wilcoxon test pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Hasil Wilcoxon Test Tes Awal Tes awal Kontrol - Tes awal Eksperimen Keterangan Z a Tidak terdapat perbedaan Asymp. Sig. (2-tailed) signifikan a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Skor olahan SPSS.16 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Z hitung = 0,517 dan p value (Asymp. Sig 2 tailed) = 0,605 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan ketentuan jika p value > 0,05 maka Ha ditolak, jika p value < 0,05 maka Ha diterima. Data di atas menunjukkan bahwa nilai p value lebih besar dari taraf signifikansi sehingga Ho di terima dan Ha di tolak. Dengan kata lain, kedua rerata skor tes awal hasil belajar tidak ada perbedaan yang signifikan dan kemampuan siswa di kedua kelas adalah sama.

9 9 2. Analisis Hasil Belajar Akhir Siswa Tes akhir adalah tes yang diberikan pada siswa setelah mereka mendapatkan perlakuan. Sama seperti tes awal, sebelum dilakukan analisis wilcoxon test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap skor tes akhir yang akan diolah secara manual. Untuk hasil analisis data tersebut ditampilkan dalam uraian berikut ini. a. Uji Normalitas Skor Tes akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Sama dengan skor tes awal, uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah skor tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji statistik dengan rumus chi kuadrat (x 2 ) dengan perumusan hipotesis sebagai berikut : Ho : Skor tes akhir berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Ha : Skor tes akhir berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, maka didapat x 2 tabel adalah 11,070 dan kriteria sebagai berikut : Jika x 2 hitung x 2 tabel,maka Ho ditolak berarti data berdistribusi normal Jika x 2 hitung x 2 tabel,maka Ho diterima berarti data berdistribusi tidak normal Adapun hasil perhitungan uji normalitas terhadap tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada dalam tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir Normalitas Kelas Keputusan Dk x 2 hitung x 2 tabel Eksperimen 5 20,50 Tidak Normal 11,070 Kontrol 5 22,40 Tidak Normal Sumber : Skor olahan Ms. Excel, 2007 Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa skor x 2 hitung kemampuan siswa setelah proses belajar mengajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak memenuhi kriteria x 2 hitung x 2 tabel. Untuk kelas eksperimen 20,50 > 11,070 dan kelas kontrol 22,40 > 11,070. Hal ini menunjukkan bahwa skor tes akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak normal. b. Uji Homogenitas Skor Tes akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Setelah diketahui skor tes akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas varians skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Homogenitas data tes akhir diuji dengan statistik secara manual menggunakan metode membandingkan varians terbesar dibanding varians terkecil, dengan menggunakan tabel F. Perumusan hipotesis pengujian homogenitas varian data tes akhir pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Varian skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Ha : Varian skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, maka didapat F tabel adalah 1,85 dan kriteria sebagai berikut : F hitung F tabel, maka Ho diterima berarti varians kedua kelas homogen. F hitung F tabel, maka Ho ditolak berarti varians kedua kelas tidak homogen.

10 10 Hasil perhitungan homogenitas varians skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan dalam tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Skor Tes akhir Kelompok Homogenitas Varians F hitung F tabel Keputusan Eksperimen 151,82 Kontrol 178,26 1,17 1,85 Homogen Sumber : Skor olahan Ms. Excel, 2007 Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar (tes akhir) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 0,05 memenuhi kriteria F hitung F tabel atau 1,17 < 1,85, ini berarti bahwa varians kelas eksperimen dengan kelas kontrol homogen. c. Uji Perbedaan Rerata (Wilcoxon Test) Untuk mengetahui apakah perbedaan skor rata-rata tes akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol cukup signifikan atau tidak, maka skor diuji dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (Wilcoxon Test). Hasil tes akhir kedua kelas penelitian dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 7. Hasil Wilcoxon Test Skor Tes akhir Kont.Post - Eks. Post Keterangan Z a Tidak Terdapat Asymp. Sig. (2-tailed) Perbedaan Signifikan a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Skor olahan SPSS.16 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Z hitung = 1,106 dan p value (Asymp. Sig 2 tailed) = 0,269 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan ketentuan jika p value > 0,05 maka Ha ditolak, jika p value < 0,05 maka Ha diterima. Data di atas menunjukkan bahwa nilai p value lebih besar dari taraf signifikansi sehingga Ho di terima dan Ha di tolak. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar IPA secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Hasil Analisis Tes Hasil Belajar Hasil skor tes awal, tes akhir dan N-Gain terhadap hasil belajar untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh seperti tertera pada tabel 8 berikut.

11 11 Tabel 8. Hasil Perolehan Skor Tes awal, Tes akhir dan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kode Siswa Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Tes awal Tes Akhir Gain Tes awal Tes Akhir Gain Jumlah , ,8 Rata-Rata 39,1 46,13 0,03 42,2 50,2 0,13 Sumber : Skor olahan Ms. Excel, 2007 Berdasarkan data di atas diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan rerata pada tes awal maupun gain dengan kriteria tinggi dan terdapat perbedaan rerata pada tes akhir dan gain pada kedua kelas. Sedangkan perolehan peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh seperti tertera pada tabel 9 berikut. Tabel 9. Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Hasil Peningkatan Meningkat Tetap Menurun Eksperimen 20 siswa 5 siswa 5 siswa Kontrol 16 siswa 4 siswa 10 siswa Sumber : Skor olahan Ms. Excel, 2007 Dari tabel diatas, pada kelas eksperimen jumlah siswa yang mengalami peningkatan yaitu 20 siswa, tetap 5 siswa, dan menurun 5 siswa berdasarkan perolehan gain. Sedangkan pada kelas kontrol jumlah siswa yang mengalami peningkatan yaitu 16 siswa, tetap 4 siswa, dan menurun 10 siswa. 4. Analisis Gain Gain adalah peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkannya perlakuan terhadap kedua kelas penelitian. Gain digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Sebelum dilakukan pengujian rerata dengan menggunakan wilcoxon test untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah perlakuan diterapkan, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian uji normalitas dan uji homogenitas dari perolehan data Gain. Adapun perolehan gain kelas eksperimen dan kelas kontrol serta dapat dilihat pada lampiran. Untuk melihat apakah perolehan gain hasil dari kedua kelas normal atau tidak, dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Hasil Uji Normalitas N-Gain Tes Awal dan Tes Akhir Normalitas Keputusan Kelompok X 2 hitung X 2 tabel Eksperimen Normal 11,070 Kontrol Normal Sumber: Skor Olahan Ms.Excel 2007 Dari data tabel ditunjukkan bahwa harga X 2 hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada X 2 tabel, ini berarti skor gain untuk kedua kelas berdistribusi normal.

12 12 Selanjutnya dari data N-Gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilihat homogenitas dari datanya dengan kriteria jika F hitung < F tabel maka data homogen. Untuk melihat apakah perolehan gain hasil dari kedua kelas homogen atau tidak, dapat dilihat pada tabel 11 berikut: Tabel 11. Hasil Uji Homogenitas N-Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas N S F hitung F table Kesimpulan Eksperimen Kontrol ,5 1,9 Tidak Homogen Sumber: Skor Olahan Ms. Excel 2007 Dari tabel di atas diperoleh bahwa F hitung > F tabel atau 3,5 > 1,9. Dengan kata lain kedua N-Gain hasil belajar adalah tidak homogen. Berikut ini perolehan nilai wilcoxon test dari N-gain dapat dilihat pada tabel 12 berikut: Tabel 12. Hasil Wilcoxon Test N-Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen Gain Kelas Eks - Gain Kelas Kontrol Kesimpulan Z a Tidak Terdapat Asymp. Sig. (2-tailed) Perbedaan Signifikan a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Skor olahan SPSS.16 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Z hitung = 1,136 dan p value (Asymp. Sig 2 tailed) = 0,256 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan ketentuan jika p value > 0,05 maka Ha ditolak, jika p value < 0,05 maka Ha diterima. Data di atas menunjukkan bahwa nilai p value lebih besar dari taraf signifikansi sehingga Ho di terima dan Ha di tolak. Artinya tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar IPA secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. B. Pembahasan Berdasarkan analisis data dihasilkan beberapa temuan beserta pembahasannya diantaranya adalah hasil tes awal, hasil tes akhir dan peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil uji perbedaan rata-rata tes awal ditemukan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki skor yang tidak berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil wilcoxon test kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki Z hitung 0,517 dan p value (Asymp. Sig 2 tailed) = 0,605. Dilihat dari hasil uji perbedaan rata-rata di atas siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama, atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik penelitian eksperimen yang dikemukakan oleh Ruseffendi (dalam Eddy Noviana, 2008) bahwa equivalensi subjek dalam kelompok-kelompok yang berbeda perlu ada, agar bila ada hasil berbeda yang diperoleh kelompok, itu bukan disebabkan karena tidak equivalennya kelompok-kelompok itu, tetapi karena adanya perlakuan. Setelah mengalami proses pembelajaran sebanyak empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan dua kali pertemuan di kelas kontrol, siswa dari kelas eksperimen dan

13 13 kelas kontrol diberikan tes akhir. Dari hasil analisis terhadap skor tes akhir, diketahui bahwa siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas eksperimen memiliki rata-rata tes awal sebesar 50,2 dengan standar deviasi 12,32 sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata tes akhir sebesar 46,13 dengan standar deviasi 13,35. Dari perbedaan rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa pada kelas kesperimen dengan kelas kontrol tetapi secara statistik perbedaan tersebut tidak berarti, hal itu didasarkan pada perhitungan wilcoxon test diperoleh Z hitung 1,106 dan p value (Asymp. Sig 2 tailed) = 0,256, yang berarti tidak perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan siswa yang belajar konvensional. Dari hasil analisis gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memperoleh rata-rata berturut-turut 0,13 dan 0,03 dengan standar deviasi 0,03 dan 0,14. Berdasarkan data ini kedua kelas mendapatkan kategori rendah untuk skor gain dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol namun secara statistik perbedaan tersebut tidak terlalu berarti. Hal ini dibuktikan dari hasil uji perbedaan rata-rata kedua kelas. Kenyataan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol namun tidak terlihat secara statistik, tetap saja pembelajaran berdasarkan masalah dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah telah mampu mengubah pembelajaran biasa yang selama ini berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang lebih baik yang menitik beratkan pada keaktifan siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Bruner (dalam Trianto, 2010), bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna, karena dengan berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi peserta didik. Hal ini sesuai dengan esensi model pembelajaran berdasarkan masalah yang dikemukakan oleh Arends (dalam Trianto, 2010). Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri sehingga lebih bermakna dan bertahan lebih lama. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA Sekolah Dasar (Studi Eksperimen Kuasi Siswa Kelas V SD Negeri 179 Pekanbaru itu terdiri dari : 1. Peningkatan hasil belajar terjadi di kelas eksperimen yang memperoleh rata-rata tes awal 42,2 menjadi 50,2 pada rata-rata skor tes akhir. Sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata tes awal sebesar 39,1 dan meningkat menjadi 46,13 dari ratarata tes akhir.

14 14 2. Hasil belajar IPA siswa yang memperoleh model pembelajaran berdasarkan masalah tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Rekomendasi Berdasarkan simpulan penelitian, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran. Adapun saran yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa disekolah, diharapkan kepada guru kelas untuk lebih sering melakukan modifikasi dan variasi cara mengajar. 2. Kepada peneliti selanjutnya agar meneliti lebih dalam lagi mengenai perbedaanperbedaan yang terjadi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol serta hubungan antara model pembelajaraan berdasarkan masalah terhadap hasil belajar IPA siswa. DAFTAR PUSTAKA Eddy Noviana Penggunaan Teknologi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa (Studi Eksperimen Kuasi di Sekolah Dasar Negeri Kota Pekanbaru). Tesis tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Jesi Alexander Modul Statistik Pendidikan. Pekanbaru: FKIP Universitas Riau. Millati Qisthi Pengaruh Penerapan Model Role Playing terhadap Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (Studi Eksperimen Kuasi Siswa Kelas V SDN 27 Pekanbaru). Skripsi tidak dipublikasikan. Pekanbaru: FKIP Universitas Riau. Riduwan & Sunarto Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Statistik Nonparametris. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Usman Samatowa Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional

Rika Delfita, Eddy Noviana, Lazim N No. Hp.

Rika Delfita, Eddy Noviana, Lazim N  No. Hp. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR (Studi Eksperimen Kelas IV SD Negeri 006 Terpadu Kubang Jaya) Rika Delfita, Eddy Noviana, Lazim N

Lebih terperinci

Randika Gustina, Gustimal Witri, Eddy Noviana

Randika Gustina, Gustimal Witri, Eddy Noviana 1 COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE PAIR CHECK TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF PRIMARY SCHOOL MATHEMATICS (Quasi Experimental Study Fifth Grade Students SDN 164 Pekanbaru) Randika Gustina, Gustimal Witri,

Lebih terperinci

Cindi Laudia, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana

Cindi Laudia, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana 1 IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING INCREASING STUDENT CIVILIZED STUDIES ABILITY (Experimental Research on Science Learning Class III SDN 188 Pekanbaru) Cindi Laudia, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana

Lebih terperinci

THE EFFECT OF STRUCTURAL ANALYTIC SYNTHETIC (SAS) METHOD TO THE BEGINNING OF THE READING ABILITY OF STUDENTS IN FIRST GRADE SD NEGERI 79 PEKANBARU

THE EFFECT OF STRUCTURAL ANALYTIC SYNTHETIC (SAS) METHOD TO THE BEGINNING OF THE READING ABILITY OF STUDENTS IN FIRST GRADE SD NEGERI 79 PEKANBARU 1 THE EFFECT OF STRUCTURAL ANALYTIC SYNTHETIC (SAS) METHOD TO THE BEGINNING OF THE READING ABILITY OF STUDENTS IN FIRST GRADE SD NEGERI 79 PEKANBARU Ulil Meisal, Otang Kurniaman, Eddy Noviana Ulilmeisal12@gmail.com,

Lebih terperinci

Khadijatul Seila Arif, M. Lazim, Erlisnawati No. HP

Khadijatul Seila Arif, M. Lazim, Erlisnawati  No. HP 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH DASAR (Studi Eksperimen Kelas IV SDN 005 Banjar Guntung Kabupaten Kuantan Singingi) Khadijatul

Lebih terperinci

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

USE OF AUDIO MEDIA IN LEARNING LISTENING TO THE TALE OF ELEMENTARY SCHOOL (STUDY EXPERIMENTS QUASI CLASS V STUDENTS SD V NEGERI 67 PEKANBARU)

USE OF AUDIO MEDIA IN LEARNING LISTENING TO THE TALE OF ELEMENTARY SCHOOL (STUDY EXPERIMENTS QUASI CLASS V STUDENTS SD V NEGERI 67 PEKANBARU) 1 USE OF AUDIO MEDIA IN LEARNING LISTENING TO THE TALE OF ELEMENTARY SCHOOL (STUDY EXPERIMENTS QUASI CLASS V STUDENTS SD V NEGERI 67 PEKANBARU) Melliani Jasprila, Otang Kurniaman, Eddy Noviana mellijasprila@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Wulan Sucitra, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari No.

Wulan Sucitra, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari  No. 1 EFFECT SOCIODRAMA METHOD THE ABALITY OF DETERMINING INTRINSIC ELEMENTS SHORT STORY PRIMARY SCHOOL STUDENTS (Quasy Experimental Study Elementarary School Student Class V 184 Pekanbaru) Wulan Sucitra,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA DAN HUKUM NEWTON Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh YULIANA CINCU NIM F37010065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP KEGIATAN POKOK EKONOMI Di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Dedai Tahun Pelajaran 2015/2016) OLEH Emilia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

THE EFFECT OF STAD COOPERATIVE LEARNING METHOD USING MEDIA AUDIO VISUAL ON STUDENTS SCIENCE ACHIVEMENTS THIRD AT THE SD NEGERI 42 PEKANBARU

THE EFFECT OF STAD COOPERATIVE LEARNING METHOD USING MEDIA AUDIO VISUAL ON STUDENTS SCIENCE ACHIVEMENTS THIRD AT THE SD NEGERI 42 PEKANBARU 1 THE EFFECT OF STAD COOPERATIVE LEARNING METHOD USING MEDIA AUDIO VISUAL ON STUDENTS SCIENCE ACHIVEMENTS THIRD AT THE SD NEGERI 42 PEKANBARU Ranty Oktarianda, Mahmud Alpusari, Eddy Noviana oktariandaranty@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN READING GUIDE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMPN 30 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2014/2015 Raudhah

Lebih terperinci

Automotive Science and Education Journal

Automotive Science and Education Journal ASEJ 1 (1) (2012) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej PENGARUH MODUL INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENERANGAN DAN WIRING KELISTRIKAN SISWA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta, PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN THE EFFECT OF ARIAS (ASSURANCE,

Lebih terperinci

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA BABUSSALAM PEKANBARU Hasnul Habiba *, Johni Azmi **, Sri Haryati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157

matematika. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya 157 ISSN 693-7945 Vol VIII No Oktober 07 PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI INSTANT ASSESSMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Farid Gunadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra, Jln.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD Ira Trianty, Budiman Tampubolon, Asmayani Salimi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email:

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 Pengaruh Learning Cycle... (Zuli Utami) 265 PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 THE EFFECT OF LEARNING CYCLE 5E TO SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT IN 4 TH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pringapus 01 dan SD Negeri Pringapus 03 berlokasi di Provinsi Jawa Tengah Kecamatan Pringapus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan dijadikan dalam dua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. akan dijadikan dalam dua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Pemilihan 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada empat kelas program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh MARIA LENI NIM F37010006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung, Tahun Ajaran 2012-2013 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Pengaruh Penggunaan Metode... (Adi Rukmana Putra) 73 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK THE INFLUENCE OF DEMONSTRATION TEACHING METHOD ON THE STUDENT

Lebih terperinci

*Mariana **Hayati *Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning *Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning

*Mariana **Hayati *Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning *Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WRITE- PAIR-SQUARE (WPS) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN DI KELAS VIII SMPN 19 PEKANBARU T. A. 2013/2014) *Mariana **Hayati

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH ERA NURSELLA NIM F32112022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan menemukan, mengembangkan, dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment research). Eksperimen semu merupakan jenis penelitian untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive 6 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling dikenal juga sebagai sampling pertimbangan, terjadi apabila

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar 15 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 345 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini bentuk pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif, karena data yang digunakan bersifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan total jumlah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI Syifa Saputra 1 1 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Ade Rahmawita dkk, (2017). Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Melalui Media. 253 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Adelia Rahmawita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada kompetensi dasar Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan kelas X Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR Journal of EST, Volume 2 Nomor 2 Agustus 2016 hal. 91-97 91 p-issn: 2460-1497 e-issn: 2477-3840 PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH

Lebih terperinci

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI 31 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA KOMPETENSI

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system 97 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION (CIRC) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 6 PEKANBARU

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODELOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotaagung, Tanggamus Tahun Ajaran 01-013 yang berjumlah 98 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci