Studi Perancangan Suatu Multiplace Chamber Rectangular Untuk Terapi Oksigen Hiperbarik
|
|
- Hartanti Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Studi Perancangan Suatu Multiplace Chamber Rectangular Untuk Terapi Oksigen Hiperbarik Erik S. Cahya, Sugiyono, Dinar Kresno, Agung WW Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,UGM Yogyakarta Jl. Grafika No.2, Yogyakarta ABSTRAK Salah satu bagian yang penting pada suatu alat terapi oksigen hiperbarik adalah hyperbaric chamber.chamber merupakan suatu bejana tekan yang berfungsi untuk menahan tekanan internal pada saat terapi.studi ini mengembangkan suatu rancangan multiplace chamber yang memiliki penampang persegi (rectangular).bentuk kompleks rancangan chamber mengakibatkan penelitian ini sulit untuk dilakukan secara analitik.oleh karena itu, penelitian ini dilakukan secara numerik dengan bantuan paket software yang memiliki kemampuan dalam CAD dan FEA. Penelitian ini dilakukan pada dua jenis susunan konstruksi: preliminary desain dan modifikasi desain. Preliminary desain menggunakan konstruksi dengan kerangka profil-i sedangkan modifikasi desain menggunakan konstruksi dengan kerangka dari plat 6mm serta susunan kerangka sarang laba-laba untuk head-nya.konstruksi yang aman pada kedua jenis desainini telah diperoleh dan kemudian dibandingkan dari sisi bobotnya. Hasil menunjukkan bahwa konstruksi pada modifikasi desainchamber lebih baik dari preliminary desain chamber. Kata kunci: Chamber, multiplace, desain konstruksi, CAD, FEA. ABSTRACT One of the most important part in a hyperbaric oxygen therapy device is the hyperbaric chamber. Chamber is a pressure vessel which is intended to withstand internal pressure during therapy. This study was developing a multiplace chamber design which has square cross-section (rectangular). The complexity of the design made it hard to be done analytically. Therefore, this research was done numerically using a package software that has the ability of CAD and FEA. This study was conducted on two types of construction arrangement: preliminary design and modified design. Preliminary design uses I-profile its frame construction while the modified one uses bended 6mm plate and spider s web construction for its heads. Secure construction for both design was obtained and both was compared in terms of its weight. The results showed that the construction of modified design is better than the preliminary design. Keywords:Chamber, multiplace, construction design, CAD, FEA. Pendahuluan Terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy (HBOT) adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen pada tekanan lebih dari tekanan atmosfir kepada pasien di dalam hyperbaric chamber.terapi ini telah terbukti mampu mengobati berbagai macam penyakit dekompresi pada penyelam, komplikasi diabetes, sertapenyakit-penyakit klinis lainnya.berdasarkan Atlas.idf [2], jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,5 juta jiwa, berada pada urutan ke-tujuh dunia.dari kasus ini terlihat bahwa alat hiperbarik sangat dibutuhkan, namun, SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
2 penyelenggaraan alat terapi ini masih sangat terbatas di Indonesia.Sehingga perlu dilakukan upaya pengembangan alat terapi ini. Terapi hiperbarik biasanya dilakukan dari 2,4 hingga 2,8 ATA dalam waktu yang diperlukan 60 hingga 90 menit per sesinya (Mortensen, [7]). Khusus untuk terapi di dalam multiplace hyperbaric chamber, biasanya oksigen bertekanan diberikan kepada pasien melalui masker atau helm oksigen. Pada sisi lain, tekanan di dalam ruangan ditingkatkan dengan menggunakan udara bertekanan. Hal ini terkait dengan harga oksigen yang relatif mahal serta bersifat mudah terbakar (combustible). Jadi, jika oksigen digunakan untuk meningkatkan tekanan di dalam ruangan hiperbarik maka akan sangat boros dan berbahaya (Cheng, [4]). Secara garis besar, alat HBOT terdiri dari empat komponen utama, yaitu: hyperbaric chamber, panel kontrol, kompresor, dan tabung oksigen. Hyperbaric chamber merupakan komponen yang paling fundamental dari alat HBOT.Hyperbaric chamber adalah ruangan yang merupakan suatu bejana tekan yang berfungsi untuk menahan tekanan internal pada saat terapi.pada ruangan hiperbarik multiplace yang lebih modern biasanya dilengkapi dengan lock space yang digunakan agar pasien maupun perawat dapat keluar masuk chamber selama terapi berlangsung (Basham, [3]). Namun, berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di RS. Pertamina Cilacap, lock space tidak pernah digunakan berdasarkan fungsinya, oleh karena itu ruangan lock space dijadikan sebagai tempat tambahan untuk terapi. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam desain chamber adalah aman, nyaman, serta mudah untuk dimanufaktur.chamber yang dirancang perlu dianalisis terlebih dahulu keamanannya sebelum masuk ke proses manufaktur. Ruangan hiperbarik Aaron dalam patennya memiliki bentuk rectangular (berpenampang persegi) dan tersusun atas panel-panel yang dapat disambung-sambung, sehingga chamber dapat diubah kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.namun, untuk mampu menahan tekanan, chamber dengan bentuk rectangularmemiliki konstruksi yang berat bila dibandinkan dengan yang berbentuk silindris.namun bentuk chamber rectangularmembuat ruangan menjadi lebih luas (Aaron, [1]).Dengan demikian pasien dapat merasa lebih nyaman dalam menjalani terapi. Metode Penelitian Material yang digunakan untuk chamber adalah JISG3101 SS400 atau ASTM A36, yang mana material ini pada umumnya digunakan sebagai baja struktrur untuk plat, batang, profil, dan lain-lain. Selain itu, material ini juga memiliki harga yang relatif murah, mampu las yang baik, serta kemampuan untuk dimanufaktur yang baik. Berikut ini adalah sifat-sifat mekanis dari material dengan kode JIS G3101 SS400 (MEADinfo, [6]): Density : 7860 kg/m3 Young s Modulus : GPa Tensile Strength : MPa Yield Strength (MPa) : MPa Poisson's ratio : 0,26 Desain serta pengujian pada chamber menggunakan softwareautodeskinventor Proffesional 2013 yang mana merupakan suatu paket software untuk modeling parametrik yang berbasis pada bentuk sehingga desain original dapat dikonstruksikan menjadi suatu model. Variabel-variabel model yang telah digambarkan dapat dimodifikasi/di-updatedengan mudah. Berikut ini adalah langkah-langkah secara umum dalam memodelkan suatu bentuk (Shih,[8]): 1. Menggambar suatu sketsa dua dimensi dari suatu bentuk dasar desain. 2. Menerapkan atau memodifikasi batas-batas dan ukuran-ukuran sketsa dua dimensi tersebut. 3. Mengekstrusi (extrude), memutar (revolve), atau meneruskan (sweep) sketsa dua dimensi tersebut untuk memperoleh suatu bentuk padat dari desain. 4. Menambah bentuk-bentuk (bagian-bagian) lain dengan cara mendefinisikan hubungan-hubungannya sehingga dihasilkan desain yang diinginkan. SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
3 5. Melakukan analisis-analisis dan memperbaiki desain tersebut bila diperlukan. 6. Membuat gambar yang diinginkan menjadi suatu dokumen desain. Pada umumnya, Autodesk Inventor digunakan sebagai software desain. Selain itu, dalam software tersebut juga terdapat fitur yang dapat digunakan untuk analisis-analisis seperti yang dimaksudkan pada point 5 di atas. Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah analisis tegangan (stress analysis).analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tegangan yang diderita oleh setiap bagian desain sebagai akibat dari beban-beban kerja yang diterimanya. Berdasarkan kriteria desain dan hasil studi literatur yang telah dilakukan maka dihasilkan suatu desain chamber yang berbentuk rectangular dengan dimensi bagian dalam chamber 2m x 2m x 4m dan pada setiap bagian sudutnya terdapat chamfer yang bertujuan untuk mengurangi beban kritis pada daerah sudutnya. Sketsa desain dapat dilihat pada Gambar 1. (a) (b) Gambar 1. Sketsa desain chamber (a) 2D dan (b) 3D Adapun tahap desain pada konstruksi chamber yang akan diuji adalah sebagai berikut: 1. Konstruksi pada preliminary desain menggunakan kerangka profil-i sebagai penguatnya. 2. Konstruksi pada modifikasi desain yang menggunakan kerangka profil dari plat yang ditekuk serta konstruksi sarang laba-laba pada bagian head. Kedua tahap desain tersebut disimulasikan untuk mengetahui tegangan maksimum yang terjadi pada konstruksinya saat diberikan tekanan. Kontruksi tidak boleh melebihi tegangan maksimum yang diijinkan pada material. Desain chamber diuji pada tekanan maksimum terapi yaitu sebesar 3 ATA atau 2 ATM. Hasil simulasi kemudian dievaluasi dengan mempertimbangkan tegangan maksimum yang diijinkan dan bobot konstruksi. SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
4 Merujuk pada kekuatan material yang digunakan, maka tegangan yang diderita oleh setiap bagian dari desain tidak diperbolehkan melebihi dari tegangan maksimum yang diijinkan. Dengan demikian, desain dapat dikatakan aman. Jika sebaliknya maka diperlukan perbaikan/modifikasi terhadap desain hingga tegangan tersebut berada di bawah tegangan maksimum yang diijinkan. Secara matematis, faktor keamanan dalam suatu perancangan sistem dapat dituliskan sebagai berikut: (1) Berdasarkan jenis beban kerja yang diterima oleh sistem maka besarnya nilai faktor keamanan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok (Dobrovolsky, 1974), yaitu: Beban statis : 1,25 2 Beban dinamis : 2 3 Beban kejut : 3 5 Dalam penelitian ini, faktor keamanan yang digunakan untuk perancangan hyperbaric chamber adalah 2.Nilai tersebut sangat representatif terkait dengan jenis beban kerja yang dominan diterima oleh hyperbaric chamber.bila kekuatan material pada sistem adalah yield strength material sedangkan faktor keamanan untuk beban statis adalah 2, maka dengan menggunakan Persamaan (1) dapat diperoleh tegangan maksimum yang diijinkan yaitu sebesar 122,5 MPa. Hasil dan Pembahasan Preliminary Desain Chamber Pada tahap preliminarydesain awal yang selanjutnya disebut Preliminary I Desain Chamber, desain dibuat dengan menggunakan plat dengan tebal 7 mm dengan diberi support yang berupa kerangka batang profil I dengan ukuran 125 mm x 125 mm sebanyak 15 kerangka. Hasil simulasi menunjukkan bahwa desain aman dengan tegangan maksimum yang bekerja adalah 113 MPa.Hasil simulasi Preliminary I Desain Chamber ditunjukkan pada Gambar 2. Akan tetapi, berat konstruksi masih terlalu berat, yaitu 6,25 Ton. Gambar 2. Hasil simulasi Preliminary I Desain Chamber SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
5 Gambar 3. Hasil simulasi Preliminary II Desain Chamber Kerangka Preliminary I Desain Chamber kemudian diubah menjadi menggunakan profil-i dengan ukuran 125 mm x 60 mm dengan jumlah kerangka 23. Agar tegangan maksimum tidak melebihi tegangan yang diijinkan, ketebalan plat yang digunakan diubah menjadi 8 mm. Pengubahan desain ini kemudian disebut Preliminary II Desain Chamber. Hasil simulasi dari Preliminary II Desain Chamberdapat dilihat pada Gambar 3. Hasil ini menunjukkan bahwa desain aman dengan tegangan maksimum yang bekerja adalah 96,87 MPa. Adapun bobot dari konstruksi adalah 6,027 Ton. Hal ini menunjukkan terjadi sedikit pengurangan pada bobot dari desain chamber. Modifikasi Desain Chamber Pada modifikasi desain chamber, profil yang digunakan sebagai kerangka berasal dari plat tipis yang ditekuk, sedangkan kerangka pada head-nya menggunakan konstruksi yang menyerupai sarang labalaba. Bentuk konstruksi sarang laba-laba bila dibandingkan dengan sarang laba-laba ditunjukkan pada Gambar 5. Konstruksi kerangka yang digunakan adalah double-l dengan panjang web 150 mm dan lebar flange 50 mm.ketebalan plat yang ditekuk adalah 6 mm. Penampang double-l ditunjukkan pada Gambar 4. Agar chamber aman, maka digunakan kerangka double-l sebanyak 17. Gambar 4. Penampang kerangka double-l SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
6 Gambar 5. Perbandingan bentuk sarang laba-laba dengan konstruksi pada head Gambar 6. Hasil simulasi Modifikasi I Desain Chamber Hasil simulasi Modifikasi I Desain Chamber ditunjukkan pada Gambar 6. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa desain aman dengan tegangan maksimum yang diterima sebesar 118,8 MPa. Bobot dari konstruksi chamber adalah 5,9 Ton.Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan konstruksi ini lebih baik dibandingkan dengan desain preliminary. Modifikasi I Desain Chamber dilakukan perbaikan dengan mengganti kerangka double-l menjadi kerangka double-u dengan ukuran web 100 mm dan flange 50 mm atau menambahkan tekukan pada profil-l pada Modifikasi I Desain Chamber (Gambar 6).Jumlah kerangka yang digunakan pun dapat dikurangi menjadi 15. Selain itu struktur kerangka pada head diubah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 untuk mempermudah dalam proses manufaktur khususnya pada saat pengelasan.hasil perubahan ini disebut Modifikasi II Desain Chamber. Gambar 6. Bentuk penampang kerangka double-u SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
7 Gambar 7. Perubahan konstruksi head Gambar 8 menunjukan hasil simulasi dari konstruksi Modifikasi II Desain Chamber. Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui bahwa tegangan maksimum yang bekerja pada konstruksi adalah 119,2 MPa, sedangkan bobot konstruksi adalah 5,525 Ton.Hal ini menunjukkan telah terjadi perubahan yang cukup signifikan dari sisi bobot chamber dari preliminary desain. Gambar 8. Hasil simulasi Modifikasi II Desain Chamber Kesimpulan Pengembangan desain hyperbaric chamber merupakan upaya awal dalam rangka mengembangkan alat terapi osigen hiperbarik. Studi terhadap rancangan perlu dilakukan sebelum dilakukannya proses manufaktur untuk mencegah terjadinya kegagalan pada alat, sehingga dapat mengurangi biaya-biaya serta waktu untuk memperbaiki chamber apabila terjadi kegagalan. Studi numerik merupakan salah satu upaya yang lebih efisien pada penelitian ini. Hasil rancangan yang telah dilakukan mulai dari preliminary desain hingga modifikasi desain menunjukkan adanya pengembangan yang cukup baik pada setiap tahapnya. Pembuatan profil dari plat yang ditekuk dianggap lebih mudah daripada pembuatan profil-i standar yang biasanya melalui proses ekstrusi.profil double-u mampu menahan kekuatan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan profil-i.hal ini dikarenakan ketebalan pada web kerangka double-u memiliki ketebalan yang lebih besar dibandingkan pada profil-i yang standar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desain pada Modifikasi II Desain Chamber merupakan hasil terbaik yang mana selain aman juga memiliki bobot yang paling ringan.hasil ini kemudian dilanjutkan ke proses manufaktur. SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
8 Daftar Pustaka 1. Aaron, Audley L., 2002, Pressure Vessel, US Patent, US 6,354,457 B1, Mar. 12th 2. Atlas.idf, 2014, retrieved on 01 June Basham, Donald L., James W. Wright, Kathleen I. Ferguson, Get W. Moy, Design : Hyperbaric Facilities, UFC, USA, Cheng, Kuo-Chung, 2004, Air Conditioner Apparatus of a Hyperbaric Oxygen Chamber, US Patent, US 6,748,760 B1, Jun. 15th. 5. Dobrovolsky, V., Machine Elements, Second Edition, Peace Publishers, Moscow. 6. MEADinfo, 2010, retrived from 20 June Mortensen, Christian Risby, Hyperbaric Oxygen Therapy, Current Anaesthesia & Critical Care 19, Department of Anaesthesia and Operation, Denmark, 2008, Shin, H. Randy, Learning Autodesk Inventor 2013, SDC Publications, SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy (HBOT) adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen bertekanan kepada pasien (Mahdi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy adalah terapi medis dimana pasien berada dalam suatu ruangan udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi dalam bidang ilmu kedokteran semakin dituntut kemajuannya. Karena kesehatan adalah harta terbesar bagi setiap individu. Untuk itu berbagai macam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Terapi oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen therapy (HBOT) adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen bertekanan kepada pasien didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan ilmu dan prinsip teknik dalam bidang medis saat ini telah mendapat banyak perhatian pada kemajuan teknologi dewasa ini. Penggabungan kemampuan desain
Lebih terperinciPERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY
PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY Alvin Soesilo 1), Agustinus Purna Irawan 1) dan Frans Jusuf Daywin 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta 2) Teknik Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien.pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciSIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Khoirul Huda 1), Luchyto Chandra Permadi 2) 1),2) Pendidikan Teknik Mesin Jl. Semarang 6 Malang Email :khoirul9huda@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)
Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas) Nur Azizah 1*, Muhamad Ari 2, Ruddianto 3 1 Program Studi Teknik Desain dan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan
Lebih terperinciDESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP
DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP Okazar 1, Muftil Badri 2, Dodi Sofyan Arief 3 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Riau, Kampus Bina Widya Panam, Pekanbaru, 28293 1 Zar_oka@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Fungsi upper Hinge Pada Refrigerator Dalam dunia industry manufactur, khususnya industry refrigerator ( lemari pendingin ) terdapat berbagai jenis komponen atau part yang mempumyai
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK
OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK Didi Widya Utama Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: didiu@ft.untar.ac.id Abstrak Peningkatan kualitas
Lebih terperinciPENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Willyanto Anggono 1), Hariyanto Gunawan 2), Ian Hardianto
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC Widiajaya 0906631446 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciSumber :
Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah. Sumber : http://id.wikipedia.org Rachmawan
Lebih terperinciBAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV
BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV 3.1 Metodologi Optimasi Desain Tabung COPV Pada tahap proses mengoptimasi desain tabung COPV kita perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, setelah itu melakukan
Lebih terperinciSimulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor
Jurnal Integrasi vol. 7, no. 2, 2015, 146-150 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 14 August 2015 Accepted 15 September 2015 Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor Muhammad Hasan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Data Teknis Rear Tipper Vessel TV35- Rear Tipper Vessel merupakan salah satu tipe vessel produksi dari PT. United Tractors Pandu Engineering dengan tipe rear unloading atau
Lebih terperinciAlternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-1 Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna Muhammad Ihsan dan I Made Londen Batan Jurusan Teknik
Lebih terperinciSimulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor
Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor Muhammad Hasan Albana*, Faizul Praja*, Benny Haddli Irawan* Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Jln. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTUR RANGKA PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK BEBAN 150 KG MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5R15 Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh
Lebih terperinciSTRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Data Awal Analisa Tegangan Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam analisa tegangan ini, baik perhitungan analisa tegangan
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta
PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD Fitroh Anugrah Kusuma Yudha 1*, Suyitno 2 1 Program Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Bener Tr IV No79 Rt/Rw 06/02,
Lebih terperinciJasa Desain Mesin Autodesk Inventor Malang
Jasa Desain Mesin Autodesk Inventor Malang Autodesk Inventor adalah salah satu dari produk Autodesk Corp. yang diperuntukkan untuk engineering design and drawing. Inventor merupakan software yang bersifat
Lebih terperinciGambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]
STRESS ANALYSIS PADA HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE BLADE Achmad Rachmad Tullah 1), Made K. Dhiputra 2) dan Soeharsono 3) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta
Lebih terperinciANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Didi Widya Utama dan Roby Department of Mechanical Engineering, Universitas Tarumanagara e-mail: didi_wu@hotmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK
PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK Hafidz Ammar Haryono Putro 1), Stenly Tangkuman 2), Michael Rembet 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tujuan Penelitian ini untuk mendapatkan sebuah
Lebih terperinciPENGARUH KONFIGURASI RANGKA DAN OPTIMASI PROFIL TERHADAP KINERJA PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA
PENGARUH KONFIGURASI RANGKA DAN OPTIMASI PROFIL TERHADAP KINERJA PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA Eva Arifi *1, Hendro Suseno 1, M. Taufik Hidayat 1, Hafidz Emirudin Grahadika 2 1 Dosen / Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya konstruksi bangunan terdiri dari dua komponen, yaitu komponen struktural dan non struktural. Dinding, pintu, jendela, dan komponen arsitektur lain merupakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG
RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG *Andre Krisna Putra 1, Susilo Adi Widyanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lab. Mekanika Struktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung untuk mensimulasikan kemampuan tangki toroidal penampang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH
PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH Michael Wijaya, Didi Widya Utama dan Agus Halim Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: mchwijaya@gmail.com
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting
Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting M. Naufal Falah 1, Budianto 2 dan Mukhlis 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Permesinan Kapal, Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk yang terus meningkat tentu
Lebih terperinciKAJIAN TEGANGAN DAN KEAMANAN TABUNG GAS ELPIJI BRIGHT GAS 5,5 KG MELALUI SIMULASI SOFTWARE SOLID WORK
KAJIAN TEGANGAN DAN KEAMANAN TABUNG GAS ELPIJI BRIGHT GAS 5,5 KG MELALUI SIMULASI SOFTWARE SOLID WORK Iwan Agustiawan1*, Muhammad Noor Widdy 2 1,2 Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Bandung, Jalan
Lebih terperinciINDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN
ANALISIS OPTIMASI TEBAL RIB SAYAP PESAWAT WIG IN GROUND EFFECT 2 SEAT DENGAN FEM Bayu Handoko 1, H. Abu Bakar 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI Pada
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Mechanical Desktop, 3DS MAX, Virtual reality, Mobil pengangkut sampah.
APLIKASI MECHANICAL DESKTOP DAN 3DS MAX SOFTWARE PADA PERANCANGAN VIRTUAL REALITY MOBIL PENGANGKUT SAMPAH SISTEM TERTUTUP STUDI KASUS: PERANCANGAN MOBIL PENGANGKUT SAMPAH KAPASITAS 1 TON Willyanto Anggono
Lebih terperinciTINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG
TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciEdi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2
PERANCANGAN DIES POTONG DAN DIES TEKUK PADA PRESS BRAKE Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2 1 Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Ibn Khaldun Jalan KH. Sholeh Iskandar Km. 2, Bogor,
Lebih terperinciOPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.
OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA Noor Eddy 1 ; Muhammad Irfan Nofa 2 ; A.C. Arya 3 1,3 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS KAPASITAS TEKAN PROFIL-C BAJA CANAI DINGIN MENGGUNAKAN SNI 7971:2013 DAN AISI 2002 Tania Windariana Gunarto 1 dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI START. Persiapan : Studi literatur Survey
BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN Secara umum pelaksanaan Tugas Akhir ini dibagi dalam beberapa tahapan dari mulai persiapan sampai dengan pengambilan kesimpulan dan saran. Adapun tahapan pelaksanaan
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER
KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER Halman 1, Moch. Agus Choiron 2, Djarot B. Darmadi 3 1-3 Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciRANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI
RANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI Oleh : Saddam Jahidin (4109100085) Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc., Ph.D. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerangka manusia disokong oleh struktur seperti ligamen, tendon, otot, dan organ manusia yang lain. Sejumlah 206 tulang membentuk sistem kerangka manusia dewasa.
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA STRUKTUR BAJA NON-PRISMATIS, CASTELLATED BEAM, DAN RANGKA BATANG
PERBANDINGAN BIAYA STRUKTUR BAJA NON-PRISMATIS, CASTELLATED BEAM, DAN RANGKA BATANG Jason Chris Kassidy 1, Jefry Yulianus Seto 2, Hasan Santoso 3 ABSTRAK : Pesatnya perkembangan dalam dunia konstruksi
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)
Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT) Roby Tri Hardianto 1*, Wahyudi 2, dan Dhika Aditya P. 3 ¹Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur sistematika perancangan struktur Kubah, yaitu dengan cara sebagai berikut: START
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA Komputer menjadi alat bantu yang menakjubkan dalam menyelesaikan problem-problem numerik maupun non-numerik (teks, grafis, suara, dan gambar) pada setiap aspek
Lebih terperinciLAMPIRAN A GRAFIK DAN TABEL. 1. Grafik untuk menentukan dimensi optimal bejana tekan. [Ref.5 hal 273]
DAFTAR PUSTAKA 1. Bednar, H. Henry.P.E. 1986. Pressure Vessel Design Handbook. Krieger Publishing Company. Florida. 2. Brownell, E. Llyod. dan Edwin, H. Young. 1959. Process Equipment Design. John Willey
Lebih terperinciJurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013
Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 013 PERANCANGAN BEJANA TEKAN (PRESSURE VESSEL) UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DENGAN VARIABEL KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON/BULAN Meylia Rodiawati 1) A. Yudi
Lebih terperinciPerancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat
Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat Muhammad Hamzah Habbiburrahman Program Studi Teknik
Lebih terperinciDesain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal
Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal Danardono A.S 1,a*, Gatot Prayogo 1,b, Sugiharto 1,c, Teguh N. 2,d, Kusnan Nuryadi 2,e 1 Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS
BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS 4.1 Proses Peraneangan Untuk proses peraneangan kanopi surya pada sepeda motor listrik ini dilakukan dengan tahapan yaitu : pembuatan konsep/desain, pembuatan gambar,
Lebih terperinciPERANCANGAN PRESSURE VESSEL KAPASITAS 0,017 M 3 TEKANAN 1 MPa UNTUK MENAMPUNG AIR KONDENSASI BOGE SCREW COMPRESSOR ABSTRAK
PERANCANGAN PRESSURE VESSEL KAPASITAS 0,017 M 3 TEKANAN 1 MPa UNTUK MENAMPUNG AIR KONDENSASI BOGE SCREW COMPRESSOR Cahya Sutowo 1.,ST.MT. Hantawan 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine,
Lebih terperinciProsiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:
ANALISIS KEKUATAN KOSTUM TIKUS PADA KONSTRUKSI SALURAN KABEL UDARA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SECARA PEMODELAN MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput
BAB II DASAR TEORI 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput Mesin ini merupakan mesin serbaguna untuk perajang hijauan, khususnya digunakan untuk merajang rumput pakan ternak. Pencacahan ini dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik Penelitian mengenai sistem rangka bracing tipe v terbalik sudah pernah dilakukan oleh Fauzi (2015) mengenai perencanaan ulang menggunakan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pencacah rumput ini adalah sumber tenaga motor listrik di transmisikan ke poros melalui pulley dan v-belt. Sehingga pisau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi terus menerus mengalami peningkatan, kontruksi bangunan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan pernah
Lebih terperinciANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
SKRIPSI ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANANG HADI SAPUTRO NIM. 201254007 DOSEN PEMBIMBING Taufiq Hidayat, ST., MT. Qomaruddin, ST.,
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-183 Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga Ardianus, Septia Hardy Sujiatanti,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC Frendy Rian Saputro 96631194 Departemen Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciKOMPOSIT BETON-PROFIL LIP CHANNEL UNTUK MENCEGAH TEKUK LATERAL-TORSIONAL
KOMPOSIT BETON-PROFIL LIP CHANNEL UNTUK MENCEGAH TEKUK LATERAL-TORSIONAL Ridwan Rinaldo Loe (loe.naldo@yahoo.com) 1) Jusuf J.S. Pah 2) Tri M.W. Sir 3) ABSTRACT Lip channels profile usually failed before
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang
Lebih terperinciPerancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-168 Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut Musfirotul Ula, Irfan Syarief Arief, Tony Bambang
Lebih terperinciMESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK
PENGUJIAN KEKUATAN MEKANIK DISAIN SUPPORT BALL SCREW PADA OTOMATISASI MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK PENGUJIAN KEKUATAN
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian
Lebih terperinciKAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU Estika 1 dan Bernardinus Herbudiman 2 1 Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh
III. METODE PENELITIAN Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh rumah tangga yaitu tabung gas 3 kg, dengan data: Tabung 3 kg 1. Temperature -40 sd 60 o C 2. Volume 7.3
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam
SIDANG TUGAS AKHIR TM091476 Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam Oleh: AGENG PREMANA 2108 100 603 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERKUATAN STRUKTUR PELAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA ABSTRAK
PERBANDINGAN PERKUATAN STRUKTUR PELAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Samuel Agustinus NRP: 1321005 Pembimbing: Cindrawaty Lesmana, S.T., MSc. (Eng.), Ph.D. ABSTRAK Kerusakan pada bangunan disebabkan karena
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontruksi bangunan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan pernah berhenti dan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berbagai
Lebih terperinciPERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1
PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND IN Andryan ), Joni Dewanto ) Program Studi Teknik Otomotif Universitas Kristen Petra,) Jl. Siwalankerto -3, Surabaya 03. Indonesia,) Phone: 00-3-8439040, Fax: 00-3-84758,)
Lebih terperinciAnalisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi
1 Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Muhammad S. Sholikhin, Imam Rochani, dan Yoyok S. Hadiwidodo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Bagan Alir Perencanaan Ulang Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah. MULAI Data struktur atas perencanaan awal, As Plan Drawing Penentuan beban
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
C.7 ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Sumar Hadi Suryo 1, Hendrawan Surya Hadijaya 2, Moch. Fihki Fahrizal 3 Department
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan
20 III. METODE PENELITIAN A. Pemodelan Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan sketsa 2D, karena dari sketsa 2D inilah nantinya akan dihasilkan bentuk 3D. 1. Sketsa
Lebih terperinciGambar 1.1. Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulang belakang (tulang punggung) merupakan salah satu bagian terpenting rangka yang menopang seluruh tubuh manusia. Tulang belakang terdiri dari susunan 33 ruas tulang
Lebih terperinciterletak di atas keranjang sehingga buah tidak akan terjatuh ke tanah.
1 RINGKASAN Saat ini terdapat banyak alat pertanian yang dijual di pasaran, salah satunya adalah alat pemetik buah. Buah-buahan yang berasal dari pohon yang tinggi cukup sulit untuk dipetik, Oleh karena
Lebih terperinciPerilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja Pertemuan - 1 Sub Pokok Bahasan : Perilaku Mekanis Baja Pengantar LRFD Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek selain aspek kekuatan yang mutlak harus dipenuhi seperti
Lebih terperinciPENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?
PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai
Lebih terperinciOleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.
Oleh : Fadhila Sahari 6108 030 028 Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT. PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning
45 BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin CNC Mesin CNC adalah mesin perkakas otomatis yang dapat diprogram secara numerik melalui komputer yang kemudian disimpan pada media penyimpanan. Mesin CNC terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
54 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. ANALISIS MODEL Setelah perancangan konsep selesai, selanjutnya akan dilakukan pemilihan model desain mini konveyor yang akan dipakai. Pada pemilihan model desain ini berharap
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )
PERBANDINGAN PRESSURE AKTUAL HYDROTEST WELDING PIPE API 5L B PSL 1 ERW SCH 10 Ø30 TERHADAP TEGANGAN LULUH DENGAN SIMULASI NUMERIK METODE FEM ( FINITE ELEMENT METHOD ) Muhammad Irawan *, Nurul Laili Arifin
Lebih terperinciSIDANG P3 TUGAS AKHIR ALLISSA SUWONDO P
SIDANG P3 TUGAS AKHIR ALLISSA SUWONDO P 4305100079 Dosen Pembimbing1 Bpk.Yoyok Setyo Hadiwidodo, ST., MT. 197111051995121001 Dosen Pembimbing2 Sholihin, ST., MT. 19690828200012100 JUDUL: Deteksi Kerusakan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN HORIZONTAL
ISSN : 2338-0284 Seminar Nasional Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: baja, elemen struktur, balok dan kolom baja, analisa, desain. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Baja konstruksi adalah baja paduan yang pada umumnya mengandung 98% besi dan biasanya kurang dari 1% karbon. Bangunan baja memiliki metoda khusus dalam pelaksanaan di lapangan contohnya pada desain
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemodelan Benda Uji pada Program AutoCAD 1. Penamaan Benda Uji Variasi yang terdapat pada benda uji meliputi diameter lubang, sudut lubang, jarak antar lubang, dan panjang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Tinjauan Pustaka & Dasar Teori. Pengumpulan Data. Perhitungan Manual. Pembuatan Kurva dengan Parameter Tertentu
BAB 3 METODOLOGI 3.1 FLOW CHART Penyusunan Tugas Akhir ini mengarah pada pembuatan suatu alat bantu desain untuk elemen kolom struktur baja. Berikut tahapan/proses yang dilakukan di dalam pembuatan alat
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 STUDI PERILAKU DAN KEMAMPUAN SAMBUNGAN BALOK BAJA DENGAN KOLOM BAJA BERINTIKAN BETON (CONCRETE FILLED STEEL TUBE) PADA BANGUNAN GEDUNG AKIBAT BEBAN LATERAL
Lebih terperinci