Kemana aliran dana cukai rokok?

Transkripsi

1 Muhammad Rofiuddin

2 Kemana aliran dana cukai rokok?

3 Dana cukai rokok besar tapi tak pernah terserap maksimal Rp 70,950 miliar sisa Rp 3,8 miliar 2010 Rp 64,755 miliar sisa 8,7 miliar 2011 Rp 54,6 miliar terserap 78,17 persen.

4 Penggunaan dana cukai rokok tak boleh sembarangan. Pasal 66 A ayat (1) UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai dan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Dana cukai hanya untuk mendanai kegiatan: - peningkatan kualitas bahan baku; - pembinaan industri; - pembinaan lingkungan sosial; - sosialisasi ketentuan di bidang cukai, - dan atau pemberantasan barang kena cukai ilegal.

5 Bagaimana penafsiran atas aturan penggunaan dana cukai itu? Sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Kudus tidak?

6 Di biro perekonomian: diberi dana DBHCHT Rp 100 juta untuk program koordinasi, monitoring dan laporan DBHCHT. Bappeda. Diberi dana DBHCHT 2010 Rp 400 juta untuk monitoring, evaluasi, pelaporan DBHCHT. Di LPJ APBD tapi secara global, tak ada perincian. (di DPRD, biasanya APBD bertumpuk-tumpukan seperti tak digunakan). Website: tapi hanya menampilkan nama kegiatan DBHTC, tanpa ada ada sebutan dana.

7 Hingga kini, Kudus tak punya PPID. (PP 61/ 2010 tentang Pelaksanaan UU 14/2008 batas akhir bagi badan publik untuk membentuk (PPID) adalah 23 Agustus 2011.

8 Pada 5 Oktober 2011, saya ke Humas Pemkab. Beri informasi bahwa dokumen laporan penggunaan dana cukai rokok ada di Biro Perekonomian dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

9 5 Oktober 2011 saya ajukan surat permohonan informasi ke Bappeda Diterima pegawai. Surat masuk tanpa diberi bukti terima. Saya minta tak dikasih. Surat permohonan juga saya berikan ke biro perekonomian

10 7 Oktober 2011: staf biro perekonomian mengabari butuh disposisi Bupati Kudus. Saya diminta kirim permohonan yang ditujukan ke Bupati Kudus Musthofa. Surat saya kirim ke bupati.

11 17 Oktober: Saya konfirmasi ke Bappeda, ditemui sekretaris Bappeda, Dia menyuruh saya ke bagian Humas lagi. Bappeda-Humas sudah koordinasi. Saya langsung ke Humas. Tapi, lagi-lagi Humas angkat tangan.

12 17 Oktober: saya cek yang surat ke bupati. Ditemui sekretariat bagian administrasi pemkab. Pegawai mempertanyakan kenapa surat tak ada kop dan stempel TEMPO. Hari itu juga, Kantor Tempo langsung mengirimkan surat permohonan informasi dokumen ke Bupati Kudus Musthofa melalui fax lengkap dengan stempel dan kop Tempo.

13 19 Oktober: saya konfirmasi ke Winarto (bag administrasi pemkab). Surat masih di asisten Pemkab. Dia nyuruh saya ke bagian perekonomian. Saya ke perekonomian, pegawainya tak juga mau melayani.

14 Karena melalui pintu depan ada tanda-tanda gagal, di sela-sela itu, saya mencari dokumen LPJ melalui pintu belakang. Setelah menelisik-menelisik, saya diberi LPJ seorang pejabat yang sedang tak rukun dengan bupati. Saya juga turun lapangan mengamati proyek-proyek dana cukai.

15 24 Oktober: saya ke bagian perekonomian lagi. Surat yg saya ajukan pada 5 Oktober tak juga ditanggapi dengan alasan disposisi Bupati belum turun. Kami hanya bawahan. Nggak tahu data itu boleh diberikan atau tidak, kata pejabat di perekonomian Tri Pudiastuti. Tri minta saya untuk menunggu, jika nanti disposisi sudah turun maka akan mengabari saya.

16 23 Oktober: komunikasi dg bupati untuk wawancara. 25 Oktober: saya wawancara bupati konfirmasi data cukai. Saya minta data LPJ cukai rokok: Iya, informasi itu nanti kami berikan, kata bupati sambil meminta staf ahlinya nyiapkan dokumen yang saya minta. Siang harinya, saya menagih ke staf tadi. Dia bilang belum bisa karena masih perlu disiapkan. (padahal, waktu saya wwncr dg bupati, saya liat bawa dokumen LPJ itu).

17 Dua dan tiga hari kemudian saya tagih lagi ke Fiza tapi tak direspon. Saya juga mempertanyakan ke staf administrasi, perekonomian dan bappeda, tapi permohonan informasi yang saya ajukan juga tak diberi. Sampai sekarang dokumen LPJ yang dari pintu depan tak juga saya dapatkan.

18 Prosedur Mengajukan secara tertulis/tak tertulis Badan publik mencatat nama dan alamat pemohon Hasil Iya Tidak Badan publik memberikan tanda bukti penerimaan permohonan informasi Tidak 10 hari setelah surat diterima, harus menyampaikan pemberitahuan tertulis Badan publik dapat memperpanjang 7 hari Tidak Tidak keberatan baru bisa diajukan setelah 30 hari setelah keberatan tak diberi informasi dalam perki: keberatan dengan asumsi sudah ada PPID

19 Dana cukai rokok termasuk informasi yang wajib disediakan dan diumumkan berkala: UU 14/2008 pasal 9 ayat 2 huruf: a. Informasi yang berkaitan dengan badan publik. b. Informasi mengenai kegiatan/kinerja badan. c. Informasi mengenai laporan keuangan

20 Perki No 1/2010 standar layanan informasi Pasal 11 Ayat 1 : b: anggaran program dan kegiatan. d: ringkasan laporan keuangan. Pasal 14 ayat 1 huruf: d. informasi tentang keuangan anggaran badan publik secara umum maupun anggaran secara khusus unit pelaksana serta laporan PPID tak ada: pencari informasi kebingungan. Badan publik wajib bentuk PPID tapi ada sanksi bagi badan publik tak bentuk PPID. PPID jadi sentra informasi publik.

21 Bupati harus taati UU KIP. Dalam pelantikan sudah diambil sumpah taat pada UU 45, pancasila dan UU lainnya. Pernyataan bupati yang akan memberikan informasi harusnya jadi cerminan hukum. Tapi nyatanya anak buah bupati tak juga beri informasi. Yang namanya informasi dipegang penguasa. Dia yang punya otoritas buka/tutup informasi. Di kasus Kudus, bupati punya konsultan wartawan.

22 Informasi yang ada indikasi diselewengkan (terutama soal LPJ dana) sangat sulit diperoleh. Informasi yang normatif mudah diperoleh.

23

24

25

26 Di kegiatan pemberantasan barang kena cukai illegal, dana cukai 2010 diguyurkan ke Satpol hingga Rp 5 miliar. Dana itu diperuntukan untuk pengadaan sebelas unit mobil beberapa merek, yakni satu mobil dinas patrol dua kabin seharga Rp 348 juta, 9 unit mobil pick up satu kabin jenis Toyota Hiluk seharga Rp 174 juta per unit, serta satu unit mobil Kijang Innova yang diperuntukan untuk mobil operasional Kepala Satpol PP Kudus. Satpol PP Kudus juga membelanjakan dana cukai rokok untuk pengadaan 9 unit sepeda motor masing-masing seharga Rp 15 juta, 13 unit note book seharga Rp 174 juta, baliho 10 buah seharga Rp 9,3 juta per unit, pakaian kerja, pengadaan handy cam, serta pengadaan berbagai alat dan perabotan kantor. Pada 2010 dan 2011, Satpol PP kembali mendapatkan guyuran dana cukai Rp 300 juta dan Rp 600 juta untuk operasional pemberantasan cukai illegal.

27 Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kudus hanya Rp 360 juta per tahun untuk pemberantasan cukai illegal di lima kabupaten. Dana itu tak hanya untuk operasi di lapangan tapi juga penyidikan, pelimpahan kasus ke aparat penegak hukum, jaksa, kepolisian hingga eksekusi tersangka ke rumah tahanan. Selama 2011 ini, KPPBC sudah menindak sebanyak 46 kasus. Semua hasil operasi kita sendiri. Tak ada satupun yang berasal dari laporan Satpol PP, kata Nugroho.