BAB 2. Kajian Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. Kajian Pustaka"

Transkripsi

1 BAB 2 Kajian Pustaka 2.1 Penelitian sebelumnya (State of the art) Penelitian terdahulu merupakan acuan konten bagi penulis untuk dapat memperkaya teori yang akan digunakan dalam penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian ini dilakukan melalui riset jurnal-jurnal nasional dan internasional. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan judul yang sama, namun terdapat beberapa jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan saat ini, diantaranya : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Sella Kurnia Sari (2013) PENGARUH CITRA PERUSAHAAN TERHADAP MINAT KONSUMEN (Evaluasi Penjualan Jasa Kamar Citra memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen (Sella,2013) Aston Karimun City hotel) Perbedaan: Dalam penelitian ini, Sella ingin menjelaskan bagaimana pengaruh antara citra perusahaan terhadap minat beli konsumen yang ternyata memiliki pengaruh. Sedangkan dalam penelitian kali ini, akan diteliti mengenai pengaruh kegiatan promosi oleh public relations terhadap citra Garuda Indonesia sebagai perusahaan profesional. Penulis menggunakan jurnal ini untuk menganalisa variabel pengukuran citra perusahaan sehingga dapat diimplementasikan dalam penelitian kali ini. Sumber : Kajian Peneliti,

2 8 Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Rusmini (2013) Strategi Promosi sebagai Dasar Peningkatan Respons Konsumen Setiap perusahaan membutuhkan strategi pemasaran. yang dilakukan dalam penelitian ini yang digunakan adalah iklan. Strategi promosi melalui iklan dapat dijadikan sebagai dasar peningkatan respon konsumen Keterkaitan dengan penelitian : Jurnal ini memberikan banyak konsep mengenai promosi, strategi, dan juga bauran pemasaran yang dapat digunakan dalam penelitian yang sedang dilakukan. Perbedaannya adalah, jurnal Rusmini menggunakan periklanan, sedangkan penelitian kali ini menggunakan public relations. Sumber : Kajian Peneliti, 2014 Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Tri Akbar Vellayati,Zainul Arifin,Edy Yulianto Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Citra Perusahaan Dan Terdapat pengaruh antara variabel X1-X7 (Publikasi, Event,Sponsorship, Berita, Pidato, Kegiatan sosial, dan Media (2014) Dampaknya Identitas terhadap variabel Z Terhadap Loyalitas (citra perusahaan) Pelanggan (Survei pada Pelanggan Toyota Auto 2000 Jl. Letjend Sutoyo No.25, Malang) Keterkaitan dengan Penelitian : Jurnal ini mengulas marketing public relations yang melakukan bauran pemasaran. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dari strategi public relations nya dan variabel terikatnya. Sumber : Kajian Peneliti, 2014

3 9 Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Adebisi Sunday Strategic Influence Of Hasil penelitian ini A., Babatunde Promotional Mix On mengungkapkan bahwa bauran Bayode O. (2011) Organisation Sale Turnover In The Face Of Strong Competitors promosi berpengaruh signifikan terhadap omset penjualan. Dalam hal ini pilihan yang tepat dari bauran promosi akan sempurna meningkatkan penjualan dan meningkatkan citra yang baik dari sebuah organisasi. Keterkaitan dengan penelitian : Jurnal ini dipakai sebagai acuan dalam melihat teori bauran pemasaran. Sehingga dapat disesuaikan dengan bauran pemasaran yang akan digunakan dalam penelitian ini. Sumber : Kajian Peneliti, 2014 Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Aksoy & Tekin, 2011) Event and Brand Image Transfer in Multiple Fair Sponsorship; African Journal of Business Management Vol. 6 Kegiatan sponsorship mempengaruhi citra dari merek sponsor. Citra yang telah dibentuk oleh partisipan yang datang akan ditransfer kepada orang lain sehingga citra dari satu orang dapat mempengaruhi beberapa orang. Oleh karena itu, pembentukan citra sangat penting bagi perusahaan maupun produk/jasa yang diimiliki Perbedaan: Pada jurnal ini, dijelaskan mengenai kegiatan sponsorship yang mempengaruhi citra perusahaan. Perbedaannya, kali ini peneliti membahas kegiatan lain dari public relations yang tujuannya sama-sama untuk mempertahankan citra Sumber : Kajian Peneliti, 2014

4 Landasan Teori Integrated Marketing Communications (IMC) Dewasa ini, banyak perusahaan yang mengusung konsep komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication) atau biasa disebut IMC karena dirasa lebih sesuai dengan kondisi masyarakat yang telah mengalami banyak perubahan disegala aspek. Konsep IMC dapat menyampaikan pesan dari berbagai saluran komunikasi secara jelas, konsisten, dan menarik. IMC adalah suatu proses bisnis strategis yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur, dan persuasif untuk jangka waktu tertentu dengan konsumen, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya, serta pemerhati yang berkaitan didalam dan diluar perusahaan (Don Schultz&Heidi Schultz dalam Soefijanto & Idris,2012:9). Sedangkan menurut Duncan, IMC merupakan sebuah proses untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pesan merek yang menciptakan hubungan dengan konsumen (Soefijanto & Idris,2012:9). Pendapat lain dikemukakan oleh American Association of Advertising Agencies (AAA), IMC merupakan konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menghargai pentingnya nilai tambah dari sebuah perencanaan yang komprehensif yang digunakan untuk mengevaluasi peran-peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi, contohnya periklanan secara umum, tanggapan langsung,promosi penjualan, dan kehumasan dan menggabungkan semua disiplin tersebut untuk menyajikan kejelasan,konsistensi, dan dampak komunikasi yang maksimal (Soefijanto & Idris,2012:9). Lebih terperinci lagi, Gurau dalam Soefijanto & Idris (2012:8) menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi tumbuhnya IMC, yaitu:

5 11 Berkembangnya fragmentasi dan segmentasi pasar, kian banyak kegiatan pemasaran yang memanfaatkan hubungan baik demgam konsumen (relationship marketing), dan pemasaran langsung (direct marketing) Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, dan aplikasi basis data. Makin terfragmentasinya pemirsa media,tumpang tindih, dan jenuhnya saluran media Promotion Dalam pelaksanaan konsep IMC, dibutuhkan kegiatan promosi yang berguna untuk menyampaikan pesan yang menarik bagi masyarakat. Belch & Belch (2007) memberikan pedapat bahwa promosi dapat diartikan sebagai pengkoordinasian dari semua usaha yang berasal dari penjual untuk membuka jalur informasi dan persuasi agar dapat menjual barang dan jasa. Menurut Slanton dalam Rusmini (2013), "Promotion is an exercise in information persuasion and communication". Menurutnya promosi merupakan usaha dalam bidang informasi yang berusaha membujuk dan berkomunikasi. Ketiga hal tersebut saling berkaitan. Di satu sisi produsen selaku pemberi informasi berusaha untuk membujuk konsumen, di lain pihak yang dibujuk sesungguhnya diuntungkan karena mendapatkan informasi. Dalam konsep IMC, terdapat bauran promosi. Bauran promosi atau promotion mix merupakan paduan spesifik hubungan masyarakat, iklan, promosi penjualan, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2008:116)

6 12 Gambar 2.1 Promotional Mix (Sumber : Kotler & Armstrong, 2010:429) Berikut merupakan bauran promosi (promotion mix) dalam IMC : 1. Periklanan (Advertising) Periklanan, seperti yang didefinisikan oleh Belch & Belch dalam Soefijanto & Idris adalah sebagai segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar, tentang sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide, oleh sponsor yang teridentifikasi. Dalam iklan, kita memiliki kontrol untuk mengatur waktu penayangan dan isi pesan karena kita membayar sejumlah uang kepada media (Soefijanto&Idris,2012:98).

7 13 2. Promosi penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan mengacu pada kegiatankegiatan pemasaran selain personal, memanfaatkan iklan penjualan dan publisitas, yang mendorong pembelian konsumen dan keefektifan dealer, seperti menampilkan, menunjukan, dan pameran, demonstrasi, dan berbagai upaya menjual secara berulangdalam waktu yang tidak ditentukan (Belch dan Belch dalam Soefijanto & Idris: 2012:132). 3. Penjualan personal (Personal Selling) Penjualan personal merupakan metode promosi di mana satu pihak (misalnya penjual) menggunakan keterampilan dan tekniknya untuk membangun hubungan pribadi dengan pihak lain yang mengakibatkan kedua belah pihak menmperoleh nilai (Belch and Belch dalam Soefijanto & Idris: 2012:130) 4. Pemasaran langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang unik yang bertujuan untuk mendapatkan respons langsung dari prospek individu atau kelompok. (Soefijanto & Idris : 2012:119) 5. Hubungan masyarakat (Public Relations) Public Relations atau hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur individu atau organisasi dengan kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program kegiatan untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. (Cutlip, Center & Broom, 2011:5).

8 14 Setiap bauran promosi diatas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam pelaksanaannya. Namun, konsep dari IMC adalah menggunakan segala bentuk bauran promosi secara terintegrasi agar menghasilkan suatu bentuk komunikasi yang berdampak luar biasa. Namun, karena keterbatasan waktu dan lainnya, dalam penelitian kali ini, yang diangkat hanyalah promosi oleh Public Relations Public Relations Definisi Public Relations Public Relations merupakan salah satu bagian dari promotional mix. Tidak seperti kegiatan promotional mix lain, public relations adalah kegiatan promosi yang tidak memberikan dampak langsung. Namun, dampak dari public relations amat sangat menunjang keberhasilan promotional mix lainnya. Kini masyarakat sudah cerdas dalam mengartikan pesan yang disampaikan oleh perusahaan sehingga mereka memiliki ketidakpercayaan yang sebesar dulu ketika iklan masih menjadi alat promosi yang paling efektif. Sehingga banyak perusahaan yang menggunakan public relations untuk menciptakan pengertian yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip, Center & Broom, 2011:6). Sedangkan Grinswold menyebutkan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan, dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, dan melaksanakan suatu program kerja dalam

9 15 upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik (Soemirat dan Ardianto, 2012:12). Definisi lain, dicetuskan oleh International Public Relations Associations (IPRA) dalam Soemirat dan Ardianto, yang mendefinisikan Public Relations sebagai fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka (Soemirat dan Ardianto, 2012:14). Unsur-unsur yang lazim dijumpai dalam banyak definisi Public Relations menurut Gordon menyatakan bahwa PR (Cutlip,Center dan Broom, 2011): 1. Melakukan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen operasional 2..Menangani hubungan antara organisasi dan publik strakeholdernya. 3. Memonitor kesadaran opini,sikap, dan perilaku didalam dan diluar organisasi. 4. Menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur, dan aksi terhadap public stakeholdernya. 5. Mengidentifikasi tindakan yang bertentangan dengan publik, dan kelangsungan organisasi Tujuan Public Relations Menurut Nova (2011: 52-53), dua tujuan besar dari kegiatan public relations dalam perusahaan adalah : a. Performance Objectives

10 16 Kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan dimata stakeholders. b. Support of Consumer Market Objectives Mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran masyarakat, sikap, dan persepsi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan perusahaan atau lembaga. Pendapat lain dikemukakan oleh Frank Jefkins (2004:30). Menurutnya, tujuan Public Relations sebagai berikut: 1. Mengubah citra perusahaan di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan yang dilakukan perusahaan. 2. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 3. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayak. 4. Meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah mengalami krisis.

11 Strategi Public Relations Dalam menjalankan kegiatannya, Public Relations harus memiliki strategi yang baik agar pesan yang akan disampaikan dan segala tujuannya dapat tersampaikan dengan baik. Public Relations tidak dapat melakukan sesuatu tanpa perhitungan karena Public Relations merupakan corong dari perusahaan. Banyak makna mengenai strategi. J.L Thompson menganggap strategi sebagai cara untuk mencapai hasil akhir. Sedangkan Bennet menggambarkan strategi sebagai Arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya, (Oliver,2011). Dari beberapa definisi mengenai strategi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah serangkaian langkah yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai bersama dengan perencanaan yang sudah dipersiapkan dengan matang. Strategi dibutuhkan seorang Public Relations dalam mempertahankan citra perusahaan dan juga untuk mengetahui dengan jelas tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Strategi public relation yang dinyatakan oleh Nova (2011: 54-55) terdiri atas: a. Publikasi Yaitu cara-cara dan strategi yang dijalankan public relations untuk menyebarkan atau mempresentasikan ide, gagasan, atau informasi kepada klien dan khalayak. Dalam hal ini, tugas public relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

12 18 b. Acara (Event) Yaitu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh divisi public relations dalam proses menyebarkan informasi atau idenya kepada publik. Selain itu, merancang sebuah event bertujuan untuk mendekatkan diri ke publik, serta mempengaruhi opini publik terhadap perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis event: 1. Calendar Event, meliputi kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan secara reguler, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan lain-lain. 2. Special Event, yaitu acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin seperti acara ulang tahun perusahaan, peluncuran produk, pembukaan kantor, acara ulang tahun, dan lain-lain. 3. Moment Events, event yang bersifat momentum c. Berita (News) Yaitu informasi yang dikomunikasikan kepada klien atau publik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan

13 19 tujuan untuk mendapatkan opini publik dan respon yang positif. d. Citra Perusahaan (Corporate Identity) Yaitu cara pandang publik kepada suatu perusahaan terhadap segala aktifitas yang dilakukan. Citra yang terbentuk dibenak publik dapat berupa citra positif dan negatif, tergantung dari upaya yang sudah perusahaan lakukan untuk menciptakan dan mempertahankan citra perusahaan yang bersangkutan. e. Hubungan dengan Publik (Community Involvement) Yaitu relasi yang sudah dibangun oleh publik atau khalayak (stakeholder, stockholder, klien, media, masyarakat, dll) f. Lobbying and Negotiation Yaitu sebuah rencana baik jangka panjang maupun pendek yang dibuat oleh public relation dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang sudah direncanakan akan berjalan dengan lancar sehingga meminimalisir kegagalan. g. Corporate Social Responsibility (CSR) Yaitu sebuah wacana yang digunakan oleh perusahaan untuk mensejahterahkan masyarakat di sekitarnya dengan cara melaksanakan aktivitas bersama. Namun untuk mempersempit pembahasan, maka kali ini penelitian dibatasi

14 20 oleh bahasan mengenai Publication, event, news, corporate identity, dan CSR Citra Definisi Citra Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations Technique menyimpulkan bahwa secara umum, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. (Soemirat dan Ardianto, 2012:114). Sementara Kriyantono memberikan definisi bahwa citra merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan (Kriyantono,2008:9) Proses Pembentukan Citra Proses pembentukan citra digambarkan melalui persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap yang dimiliki individu. Seperti yang dijelaskan oleh John S. Nimponeo dalam Soemirat dan Ardianto (2012:115) mengenai proses pembentukan citra adalah sebagai berikut. Gambar 2.2 Proses Pembentukan Citra (Sumber : Ardianto & Soemirat, 2012:115)

15 21 Pengertian dari istilah dalam pembentukan citra yaitu: 1. Stimulus : Rangsangan atau kesan perusahaan yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. 2. Persepsi : Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan suatu proses pemaknaan. 3. Kognisi : Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus di berikan informasi - informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisi 4. Motivasi : Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 5. Sikap : Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Model pembentukan citra ini menunjukan bagaimana stimulus yang berasal dari luar dapat mempengaruhi respon yang akan diberikan oleh publik. Menurut Soemirat dan Elvinaro, stimulus yang diberikan kepada individu dapat diterima atau ditolak (Soemirat dan Elvinaro, 2012: 115).

16 Jenis Citra Jefkins (Soemirat dan Ardianto, 2012:117) menyebutkan beberapa jenis citra, antara lain yaitu: 1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) menejemen terhadap public eksternal dalam melihat perusahaannya 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image 3. The wish image (citra yang diinginkan) yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. 4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan Manfat Citra Citra memiliki dua manfaat yang terbagi menjadi dua, yaitu citra jangka panjang dan citra jangka pendek. Citra jangka pendek akan terasa langsung ketika stimulus diberikan, sedangkan citra jangka panjang baru akan dirasakan ketika perusahaan mengalami krisis. Mengutip pendapat dari Sutojo dalam Firsan (2011: 303) mengenai manfaat yang didapatkan jika perusahaan memiliki citra positif, yaitu:

17 23 1. Menjadi perisai pada saat perusahaan mengalami krisis. Citra perusahaan yang baik di mata masyarakat bisa dijadikan oleh perusahaan itu sendiri sebagai senjata pelindung.karena sebagian masyarakat bisa mengerti dan memahami kesalahan atau krisis yang terjadi pada perusahaan yang selama ini memiliki citra yang baik. 2. Meningkatkan daya tarik perusahaan Dengan citra yang baik, publik akan merasa tertarik dengan perusahaan tersebut. Adanya keinginan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perusahaan, produk maupun kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut. 3. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran Perusahaan yang mempunyai citra yang baik di mata publik, akan lebih mudah dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaannya. Baik dari mulai merencanakan sampai dengan pelaksanaan kegiatannya. 4. Menghemat biaya operasional Dengan mudahnya dalam menjalankan kegiatan seperti yang sudah dijelaskan pada poin ke 3 (tiga), hal tersebut juga memberikan manfaat lain seperti hematnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dan tentunya berbagai macam biaya yang tidak diinginkan bisa dihindari oleh perusahaan. 5. Daya saing jangka menengah dan jangka panjang. Perusahaan yang memiliki citra yang baik akan lebih mudah dalam bersaing dengan perusahaan lainnya, karena publik akan lebih percaya pada

18 24 perusahaan yang memiliki citra dan reputasi yang baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang tidak memiliki citra yang baik Citra Perusahaan (Corporate Image) Menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek,orang, atau organisasi. sedangkan Seitel dalam Soemirat dan Ardianto menyatakan, bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalama jangka panjang. (Soemirat dan Ardianto,2012:111) Elemen Citra Perusahaan Menurut Shirley Harrison (1995:71) dalam Jurnal Sella 2013 mengemukakan bahwa informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan meliputi empat element sebagai berikut: 1. Kepribadian Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial. 2. Reputasi Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank. LeBlanc dan Nguyen (1996:45), reputasi perusahaan senantiasa melekat pada citra dan

19 25 berdampak pada harapan pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh perusahaan. Jika kinerja pelayanan hotel memenuhi atau melebihi citra yang dihasilkan maka ia berfungsi memperkuat citra hotel, atau bahkan mungkin memperbaikinya. Namun, bila kinerja berada di bawah harapan (expectation) maka citra yang dihasilkan akan memudar secara nyata. 3. Nilai Nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan. Menurut Kotler (2002:230), setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang citra suatu restoran, bahkan dua orang yang sependapat pun berbeda tentang citra suatu restoran, keberhasilan industri jasa, seperti hotel, restoran, pusat pertokoan, pusat konvensi dan eksebisi juga tergantung pada citra daerah setempat. Oleh karena itu, sering kali industri jasa berupaya memperdayakan karyawan sehingga pengunjung mendapat kesan awal dan akhir yang menyenangkan, selain memberikan pelayanan dan fasilitas yang lengkap melalui keterampilan berkomunikasi yang baik serta berperilaku yang sopan dan ramah. 4. Identitas perusahaan

20 26 Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan. Menurut Anggoro (2000:280), Identitas perusahaan adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa identitas perusahaan harus diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau khas tentang perusahaan yang bersangkutan secara fisik Professional Garuda Indonesia adalah salah satu perusahaan milik Negara yang sudah tidak diragukan lagi profesionalitasnya. Hal ini terlihat dari beberapa penghargaan yang diraihnya. Untuk menjadi perusahaan yang profesional tentu dibutuhkan tekad dan usaha dari segenap stakeholder perusahaan. Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau mengisi waktu luang. (Isnanto, 2009:10)

21 27 Dalam hal ini, Garuda Indonesia sebagai perusahaan yang profesional telah melakukan segala kegiatan perusahaan dengan sangat baik yang telah dibuktikan dengan prestasiprestasi yang telah dicapainya Karakteristik Profesional Gambar 2.3 Six Characteristics of Professional Style (Sumber: Susan S. Stratton, 2002) Ethical Style : Penawaran jujur dengan orang lain, Menjaga kerahasiaan tentang hal-hal profesional, mengakui profesional adalah dasar dari sikap dan tindakan atas dasar pemikiran suara, percaya bahwa orang lain mengenali postur seorang profesional, tidak menggambarkan kualifikasi pribadi, menghadapi diri jujur. Altruistic Style : Berperilaku tanpa pamrih, mencurahkan praktek untuk kepentingan orang lain, menujukkan motifasi untuk praktek profesional yang

22 28 tidak egois, menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain, menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. Responsible Style : - Janji hanya apa yang dapat disampaikan dengan cara : 1. Menindaklanjuti Komitmen 2. Tepat Waktu 3. Berani Mengatakan TIDAK Tanpa Rasa Bersalah 4. Bertanggung Jawab Atas Tindakan Sendiri - Mendukung Prinsip Dasar Profesi : Mengembangkan filosofi dan dasar pemikiran yang kuat untuk praktek profesional. - Berfikir Sebelum Melakukan Sesuatu : 1. Meramalkan hasil yang mungkin dari tindakan profesional. 2. Membuat keputusan berdasarkan kemungkinan. 3. Mempertimbangkan kepentingan terbaik klien. - Mengevaluasi / prakteknya profesionalnya : 1. Menghadapi perbedaan antara niat dan tindakan. 2. Menilai kontribusi sendiri realistis. Theoretical Style : - Praktek berpikir kritis. - Berkontribusi untuk basis pengetahuan. - Menunjukkan apresiasi? Beasiswa, penelitian dan teori. - Menyajikan landasan teoritis ide dan tindakan. - Mengevaluasi praktek profesional sendiri di tengah kondisi baru dan pengetahuan

23 29 Committed Style : - Menghabiskan waktu melampaui panggilan tugas. - Milik dan mengambil bagian aktif dalam organisasi profesi. - Mengidentifikasi dengan profesi baik ketika dipuji dan dikritik. - Mengartikulasikan filsafat profesi dan berlatih kepada publik. Intellectual Style : - Membaca Jurnal : 1. Mengikuti perkembangan kemajuan teknis. 2. Membaca tentang profesi sendiri dan terkait dan spesialisasi. - Berinteraksi dengan rekan-rekan untuk mendapatkan perspektif baru : 1. Berpartisipasi dalam konferensi. 2. Mendaftar di program secara teratur. - Berusaha menuju perbaikan diri Mengembangkan keterampilan kinerja.

24 Kerangka Pemikiran Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran (Sumber : Penulis 2014)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI

Produksi Media Public Relations AVI Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: 01Fakultas FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations dan periklanan

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan hubungan masyarakat merupakan kebutuhan. Humas akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan adanya hubungan-hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication I

Integrated Marketing Communication I Modul ke: Integrated Marketing Communication I Pengantar IMC Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan

Lebih terperinci

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: IMC 2 Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication Pink flowers

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Perspektif Komunikasi Pemasaran Terpadu pada manajemen

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. 1 PENGERTIAN Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap perusahaan besar maupun kecil akan cenderung mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai salah satu acuan konten sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public BAB 2 LANDASAN TEORI Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public Relations Dalam Menjalankan Program Go Green Di Hotel Le Meridien Jakarta melalui, yaitu teori dasar / umum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukunya Services Marketing: People, Technology, Strategy (2012:29),

BAB I PENDAHULUAN. bukunya Services Marketing: People, Technology, Strategy (2012:29), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Menurut Lovelock dan Wirtz dalam bukunya Services Marketing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, peran seorang Public Relations (PR) dalam sebuah organisasi atau perusahaan menjadi semakin penting. Menurut Cutlip (2009:6), PR adalah fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Corporate Image (Citra Perusahaan) Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul -5 Syerli

Lebih terperinci

MENGKOMUNIKASIKAN NILAI. By Swasta Priambada

MENGKOMUNIKASIKAN NILAI. By Swasta Priambada MENGKOMUNIKASIKAN NILAI By Swasta Priambada Pemasaran Modern Mengembangkan produk yang baik Menetapkan harga yang menarik Membuat produk mudah diakses oleh pelanggan Komunikasi yang lancar dan baik dengan

Lebih terperinci

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunikasi pemasaran merupakan penggabungan seluruh elemen komunikasi untuk mencapai objective di bidang pemasaran. Pemikiran tentang IMC bermula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pengertian pemasaran merupakan suatu hal yang sangat komplek,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pengertian pemasaran merupakan suatu hal yang sangat komplek, 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Secara umum pengertian pemasaran merupakan suatu hal yang sangat komplek, dimulai dari penetapan harga, penelitian pemasaran, pendistribusian barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BENTUK- BENTUK PROMOSI

BENTUK- BENTUK PROMOSI BENTUK- BENTUK PROMOSI Promosi merupakan kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising atau periklanan, direct marketing atau pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting, terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis di segala sektor usaha.

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising Modul ke: Integrated Marketing Communication Public Relation Fakultas 10FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Public Relation menurut James Grunig dan Todd Hunt,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sales Promotion Girls (SPG) merupakan salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari berbagai aspek. Secara penggunaan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, kegiatan ekonomi berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan berbagai sektor industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia pemasaran saat ini semakin ketat, perusahaan kecil

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia pemasaran saat ini semakin ketat, perusahaan kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia pemasaran saat ini semakin ketat, perusahaan kecil maupun besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah tetapi juga perlu adanya komunikasi mengenai keberadaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Strategi Humas Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. 6 Sebuah strategi public

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Internet Marketing A. Pengertian Internet Marketing Internet Marketing atau yang lebih dikenal dengan istilah online marketing menggambarkan usaha perusahaan untuk memasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perbandingan penelitian yang penulis lakukan terhadap penelitian-penelitian lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perbandingan penelitian yang penulis lakukan terhadap penelitian-penelitian lain BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Review Penelitian Review penelitian merupakan salah satu proses penulis untuk membuat perbandingan penelitian yang penulis lakukan terhadap penelitian-penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan 22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PengertianPublic Relations Pada pelaksanaan suatu kegiatan komunikasi dalam perusahaan, tidak akan lepas hubungannya dengan khalayak (masyarakat) baik di dalam perusahaan

Lebih terperinci