BAB I PENDAHULUAN. Assessment) mulai tahun 2000, 2003, 2006, 2009, dan 2012, tren pendidikan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut data hasil pemetaan PISA (Programme for International Student Assessment) mulai tahun 2000, 2003, 2006, 2009, dan 2012, tren pendidikan Indonesia cenderung stagnan, pada tahun 2012 Indonesia ada pada peringkat 64 dari 65 negara. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pada tahun 2014 mengatakan beberapa masalah pendidikan di Indonesia adalah standar minimal pelayanan sekolah yang tidak terpenuhi, rendahnya uji kompetensi guru dan mutu perguruan tinggi. Apapun permasalahannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memiliki tugas dalam penyelenggaraan pendidikan tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama semua instansi yang terkait dengan bidang pendidikan di Indonesia, dari level pusat sampai level daerah kabupaten/kota ( diakses tanggal 2 November 2016). Dalam menjalankan tugas serta fungsinya, sudah tentu kemendikbud hingga dinas pendidikan di kabupaten membutuhkan dukungan sumber daya manusia dalam hal ini pegawai dengan kinerja yang baik, karena dengan kinerja pegawai yang baik maka organisasi atau institusi juga akan berkinerja baik dalam mencapai tujuannya. Untuk itu perlu suatu usaha untuk mengelola kinerja pegawai dengan cara yang profesional dengan menciptakan kondisi yang dapat 1

2 mendorong pegawai untuk mengembangkan serta meningkatkan kinerja yang dimiliki secara optimal. Penelitian mengenai kinerja pegawai di Dinas Pendidikan telah dilakukan oleh beberapa peneliti, ada beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pendidikan, diantaranya ; motivasi interinsik, motivasi eksterinsik, dan disiplin kerja, Iriani (2010); Lingkungan kerja, pelatihan dan penempatan, Weol (2014); Perilaku kepemimpinan, komitmen karyawan, Hidayat (2012); Kepemimpinan, motivasi, dan komitmen organisasi, Wijayanti (2010); Kemampuan dan motivasi kerja, Jaya (2012); Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompetensi, Suparno dan Sudarwati (2014); Kompetensi, Komunikasi dan Budaya Kerja, Arafah (2015); Kepemimpinan dan komunikasi, Sukarja dan Machasin (2015). Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan penelitian dari penelitian Wijayanti (2010) dengan tetap mempertahankan variabel kepemimpinan, karena kepemimpinan merupakan kunci dari kinerja pegawai dalam sebuah organsasi, kemudian mengubah variabel motivasi dengan kepuasan kerja karena variabel kepuasan kerja lebih mampu memahami perasaan pegawai di tempat kerja, serta memfokuskan variabel komitmen organisasi pada komitmen normatif karena tipe komitmen normatif lebih sesuai dengan subyek penelitian pegawai. 2

3 Salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Yulk (2007) adalah proes untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1995) mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoersive) untuk memotivasi orang-orang mencapai tujuan tertentu. Selain kepemimpinan, kepuasan kerja juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2007) adalah keadaan emosional pegawai dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa pegawai dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh pegawai yang bersangkutan. Sedangkan Kreitner dan Kinicki (2014) memandang kepuasan kerja adalahrespon afektif atau emosional terhadap berbagai aspek dari pekerjaan seseorang. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah komitmen organisasi, yang mana dalam hal ini akan diperdalam pada komitmen normatif. Menurut Kreitner dan Kinicki (2014) komitmen organisasi merupakan tingkat identifikasi individu dengan organisasi dan berkomitmen untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Mayer dan Allen dalam Edison dkk (2016) menjelaskan 3

4 Komitmen normatif mencerminkan perasaan pekerja atas kewajiban untuk tetap tinggal dengan organisasi karena itu merupakan yang terbaik untuk dilakukan. Alasan lokasi penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas karena dinas yang memiliki visi terwujudnya pelayanan pendidikan yang demokratis, berkualitas, mandiri dan berdaya saing ini tentunya memerlukan dukungan dari kinerja pegawai demi mewujudkan visi yang telah ditetapkan, sehingga dapat memberikan sumbangan dalam perbaikan pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pada uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti mengambil judul skripsi : PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN NORMATIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen normatif secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas? 2. Apakah kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas? 4

5 3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas? 4. Apakah komitmen normatif berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen normatif secara simultan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. 2. Untuk mengetahui pengaruh positif kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. 3. Untuk mengetahui pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. 4. Untuk mengetahui pengaruh positif komitmen normatif terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian tujuan penelitian di atas, maka penelitian manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas 5

6 Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan-keputusan tingkat manajerial untuk menentukan langkah-langkah dalam meningkatkan kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen normatif. 2. Manfaat bagi ilmu MSDM Merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai khususnya di lingkup Dinas Pendidikan. 3. Manfaat bagi peneliti Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhammadiyah Purwokerto dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang sangat berharga dalam menganalisis persoalan-persoalan penerapan teori yang diperoleh saat perkuliahan dengan praktek nyata. 6