BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor utama suatu pembangunan. Sumber daya manusia yang berkualitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor utama suatu pembangunan. Sumber daya manusia yang berkualitas"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional sejatinya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Oleh sebab itu manusia merupakan faktor utama suatu pembangunan. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi merupakan modal pembangunan yang mampu berperan aktif dalam proses pembangunan. Salah satu langkah pemerintah dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan ialah dengan meningkatkan kualitas pembangunan manusia. Kualitas pembangunan suatu negara dapat diukur dengan Indeks Pembanguan Manusia (IPM) yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), (Dwiyantari (2015),dalam Adiputra DKK (2015)). IPM merupakan salah satu adalah tolak ukur yang dapat digunakan dalam menilai kinerja pemerintah (Tika Anggraini dan Sutrayo,2015). IPM mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah kompenen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat,pengetahuan dan kehidupan yang layak ( diakses pada ). Untuk meningkatkan IPM semata mata tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi baru merupakan syarat perlu. Agar pertumbuhan

2 2 ekonomi sejalan dengan pertumbuhan manusia, maka pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan syarat cukup yaitu dengan pemerataan pembangunan. Dengan adanya pemerataan pembangunan terdapat jaminan bahwa semua penduduk dapat merasakan manfaat pembangunan. Berdasarkan pengalaman pembangunan di berbagai negara, diperoleh pembelajaran bahwa untuk mempercepat pembangunan manusia dapat dilakukan antara lain melalui dua hal yaitu distribusi pendapatan yang merata dan alokasi belanja publik yang memadai. Pemerintah telah mengeluarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang- Undang No 33 Tahun 2004 tentang perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah. Kedua undang- undang ini merupakan titik awal berjalannya otonomi daerah. Misi utama kedua undang undang tersebut adalah desentrali fiskal yang diharapkan menghasilkan dua manfaat yaitu peningkatan partisipasi masyarakat, prakarsa, dan kreatifitas masyarakat dalam pembangunan (Adisasmita, 2011). UU Nomor 23tahun 2014 tentang pemerintah daerah memberikan kewenangan penuh bagi masing masing daerah, baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten / kota untuk menngurus danmengatur urusan rumah tangga daerahnya dengan sedikit mungkin intervensi dari pemerintah pusat. Kebijakan tersebut dikenal dengan kebijakan otonomi daerah. Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 dessentralisasi merupakan penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah otonom

3 3 untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan asas desentralisasi, pembiayaan penyelenggaraan pembangunnan pemerintah daerah dilakukan atas beban APBD. Pengeluaran pembiayaan untuk penyelenggaraan ini digunakan untuk belanja operasi, belanja modal, dan belanja tak terduga. Pengalokasiannya pada masing masing jenis belanja diprioritaskan untuk urusan wajib, urusan wajib yang dimaksudkan ialah belanja yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang layak. Pemerintah mengalokasikan dana tersebut kedalam bentuk alokasi belanja modal yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.belanja pendidikan merupakan belanja yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Belanja dibidang ini bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan pendidikan yang transparan, profesional dan akuntabel melibatkan masyarakat secara aktif, mendorong masyarakat untuk ikut mengawasi secara langsung dan ikut meningkatan perekonomian masyarakat bawah sehingga dapat mendorong peningkatan pembangunan manusia. Sumber keuangan untuk pembiayaan belanja daerah di dapat melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi, laba perusahaan BUMD dan pendapatan lain yang sah. Kuncoro (2007) menyebutkan bahwa PAD hanya mampu membiayai belanja pemerintah daerah paling tinggi sebesar 20 % ini menunjukan bahwa kemandirian daerah belum sepenuhnya terlaksana. Menanggapi

4 4 hal tersebut karena pendelegasian dari pemerintah pusat kepada daerah membutuhksn pembiayaan yang sangat tinggi. Pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 25 Tahun 2005 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dana perimbangan yang dimaksud terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Penelitian I Made Pradana Adi Putra, Ni Kadek Desi dan Dewa Kadek Darmada (2015), menyimpulkan bahwa PAD berpengaruh positif pada belanja modal tetapi tidak berpengaruh pada IPM, sedangkan Dana Perimbangan yang terdiri dari DAU tidak berpengaruh pada Belanja Modal dan IPM, DAK juga tidak berpengaruh pada Belanja Modal dan IPM, sedangkan DBH dinyatakan tidak berpengaruh pada Belanja Modal dan IPM. Sedangkan menurut Tika Anggraini dan Sutaryo PAD berpengaruh positif terhadap IPM. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah SE, Vitalis Ari dan Widyaningsih menyimpulkan bahwa PAD berpengaruh signifikan positif terhadap IPM, DAK berpengaruh negative signifikan terhadap IPM, DAU berpengaruh negative tidak signifikan. (Kartika 2014, dalam I Made Pradana Adi Putra 2015).

5 5 Tabel 1.1 Research Gap No Peneliti Variabel PAD DAU DAK Belanja Pendidikan 1 2 Williantara dan Budiasih (2016) X X V- - Adiputra DKK (2015) X X X - 3 Sutaryo dan Tika Anggraeni (2015) 4 Widyaningsih DKK (2014) X V+ V- V- - 5 Syahril Ilhami (2014) 6 Lugastoro (2013) 7 Setyowati dan Suparwati (2012) Sumber : Berbagai Jurnal Keterangan : X : Tidak berpengaruh V : Berpengaruh V V X V - V+ V+ V+ -

6 6 Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa hasil penelitian yang berbeda antara peneliti satu dan lainnya, maka hal yang harus dikembangkan dari hasil penelitian terdahulu adalah pengaruh PAD, DAK, DAU, dan Belanja Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Studi Kasus Pada 29 Kabupaten dan 6 Kota Di Jawa Tengah). Sehingga judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI KHUSUS, DANA ALOKASI UMUM, DAN BELANJA PENDIDIKAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( STUDI KASUS PADA 29 KABUPATEN DAN 6 KOTA DI JAWA TENGAH) Rumusan Masalah Bila dilihat dari uraian di atas dapat diketahui bahwa adanya perbedaan hasil penelitian dari masing-masing peneliti, maka peneliti akan meneliti lebih lanjut mengenai PAD, DAK, DAU, Dan Belanja Pendidikan dimana variable tersebut tidak selalu berpengaruh positif maupun negative terhadap IPM. Berdasarkan research gap yang telah disampaikan, maka perlu di teliti adanya pengaruh PAD, DAK, DAU, Dan Belanja Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia, maka pertanyaan yang muncul pada penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap IPM? 2. Apakah terdapat pengaruh Dana Alokasi Khusus terhadap IPM? 3. Apakah terdapat pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap IPM? 4. Apakah terdapat pengaruh Belanja Pendidikan terhadap IPM?

7 Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui secara empiris dan menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembanguan Manusia. 2. Untuk mengetahui secara empiris dan menganalisis pengaruh Dana Alokasi Khusus terhadap Indeks Pembanguan Manusia. 3. Untuk mengetahui secara empiris dan menganalisis pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Indeks Pembangunan Manusia. 4. Untuk mengetahui secara empiris dan menganalisis pengaruh Belanja Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. b. Kegunaan Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain : 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak Akademisi dengan memberikan bukti empiris dan melengkapi literatur mengenai pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum dan Belanja Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. 2. Bagi Pemerintah diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi lembaga-lembaga terkait dalam menentukan kebijaksanaannya yang berkaitan dengan pembangunan manusia.

8 8 3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan dapat menjadi bahan yang menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dibidang akuntansi, khususnya mengenai pembangunan manusia. 4. Sebagai bahan referensi ataupun acuan bagi peneliti selanjutnya terutama bagi peneliti yang berminat mengadakan penelitian dengan kajian yang sama dimasa yang akan datang.

9 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variable Penelitian dan Definisi Operasional Variable Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variable, yaitu : 1. Variable terikat/ Variable Tergantung (Dependent Variable) Variable terikat adalah variable yang memberikan respon jika dihubungkan dengan variable bebas, variable ini dipengaruhi oleh variable independent. Dalam penelitian ini variable dependentnya yaitu Indeks Pembangunan Manusia. Sebagai variable Y 2. Variable Bebas (Independent Variable) Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi variable lain, atau variable yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variable dependent dimana faktornya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Dalam penelitian ini variable independentnya yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Belanja Pendidikan (BP),Sebagai Variabel X.

10 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap suatu variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya ( Sularso, 2003). 1. Variabel Independent Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pendapatan Asli Daerah meliputi, pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah dalam penelitian ini adalah realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota/kabupaten di Jawa Tengah, diukur dalam satuan jutaan rupiah. Pendapatan yang sah,yang di rumuskan : PAD = HPD + RD + PLPD + LPS 2..Variabel Independent Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

11 28 DAU dalam penelitian ini adalah realisasi Dana alokasi Umum Kota/kabupaten di Jawa Tengah, diukur dalam satuan jutaan rupiah dengan rumus sebagai berikut : DAU = celah fiskal + alokasidasar 3. Variabel Independent Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional dengan tetap memperhatikan ketersediaan dana dalam APBN. Dana Alokasi Khusus dalam penelitian ini adalah realisasi Dana Alokasi Khusus Kota/kabupaten di Jawa Tengah, diukur dalam satuan jutaan rupiah. Adapun penentuannya harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis, penentuan masing masing kriteria sebagai berikut : Kemampuan Keuangan Daerah = Penerimaan Umum APBD Belanja Pegawai Daerah PAD + DAU + (DBH DBHDR) - Belanja PNSD Keterangan: PAD APBD DAU = Pendapatan Asli Daerah = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah = Dana Alokasi Umum

12 29 DBH = Dana Bagi Hasil DBHDR = Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi PNSD = Pegawai Negeri Sipil Daerah 4. Variabel Independent Belanja Pendidikan Belanja pendidikan adalah pengeluaran anggaran untuk kebutuhan pendidikan yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja pendidikan meliputi Belanja pendidikan urusan pendidikan dan Belanja pendidikan di luar urusan pendidikan. Belanja Modal dalam penelitian ini adalah realisasi Belanja Modal Kota/kabupaten di Indonesia, diukur dalam satuan jutaan rupiah. Dalam panduan AKPK di rumuskan sebagai berikut : Belanja Sektor Pendidikan = Total Belanja Pendidikan Dari Urusan Pendidikan - Anggaran Kegiatan Tidak Termasuk Urusan Pendidikan + Total Belanja Pendidikan Diluar Urusan Pendidikan 5. Variabel Dependent Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran capaian pembangunan berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM di Indonesia disusun berdasarkan tiga komponen indeks, yaitu: 1) Indeks angka harapan hidup ketika lahir. 2) Indeks pendidikan, yang diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah

13 30 (rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas di seluruh jenjang pendidikan formal yang dijalani) dan angka melek huruf Latinatau lainnya terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun atau lebih). 3) Indeks standar hidup layak, yang diukur dengan pengeluaran per kapita (PPP- Purchasing Power Parity/paritas daya beli dalam rupiah). IPM merupakan rata- rata dari ketiga komponen tersebut. IPM = Indeks (AHH + P + PPP) Dimana : AHH = Angka Harapan Hidup P = Pendidikan PPP= Purchasing Power Parity ( paritas daya beli dalam rupiah ) Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalamdefinisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalamlingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti.definisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

14 31 Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Nama Variabel Definisi Variabel Indikator (Pengukuran) Sumber Variabel Independen: 1. PAD (X1) Pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2. DAK (X2) Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional 3. DAU (X3) Dana yang berasal dari Pemerintah Pusat yang diambil dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan rangka pelaksanaan desentralisasi PAD = HPD + RD + PLPD + LPS Kemampuan Keuangan Daerah = Penerimaan Umum APBD Belanja Pegawai Daerah * PU APBD= PAD + DAU + (DBH DBHDR) DAU = Celah Fiskal + Alokasi Dasar *Celah Fiskal = Kebutuhan Fiskal Kapasitas Fiskal UU No. 33 Tahun 2004 PP No. 55 Tahun 2005 PP No. 55 Tahun Belanja Pendidikan (X4) Belanja Sektor Pendidikan dihitung dari belanja SKPD urusan pendidikan dikurangi anggaran program kegiatan yang bukan urusan pendidikan ditambah anggaran yang ada di SKPD SKPD yang bukan urusan Belanja Sektor Pendidikan = Total Belanja Pendidikan Dari Urusan Pendidikan - Anggaran Kegiatan Tidak Termasuk Urusan Pendidikan + Total Belanja Pendidikan Diluar Urusan Pendidikan PP 38/2007

15 32 pendidikan Variabel Dependen: Indeks Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia (IPM) Manusia merupakan ukuran capaian pembangunan berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM = Indeks (AHH + P + PPP) BPS.go.id 3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Objek dalam penelitian ini adalah 29 kabupaten dan 6 kota di jawa tengah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang di peroleh dari website DJPK dan website BPS. Unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo,2012). Unit sampel dalam penelitian ini adalah PAD, DAK, DAU, BP, IPM Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 1999). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten/kota se- Jawa Tengah tahun Populasi dalam penelitian ini adalah 29 kabupaten dan 6 kota di jawa tengah.

16 33 Sampel adalah sekelompok atau beberapa bagian dari suatu populasi (Indriantoro & Supomo, 1999).Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method (Ghozali, 2012). Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menerbitkan Laporan Realisasi Anggaran secara berturut-turut per 31 Desember dari tahun Memiliki data IPM yang lengkap dan konsisten selama Memiliki data lengkap dan konsisten berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Belanja Pendidikan (BP), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dalam penelitian karena seluruh populasi telah memenuhi semua kriteria sampel. 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh, dikumpulkan, dan diolah terlebih dahulu oleh pihak lain. Jenis dan sumber data penelitian ini adalah : 1. Data Laporan Realisasi APBD tahun , yang diperoleh dari situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah melalui internet dimana dari dokumen ini

17 34 diperoleh data mengenai jumlah realisasi Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Belanja Pendidikan. 2. Data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diperoleh dari Badan Pusat Statistik. 3.4 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang relevan sehingga dapat dianalisis, maka diperlukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi dimana data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi dengan mempelajari dokumen- dokumen atau data yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan pencatatan dan penghitungan dengan cara menghimpun informasi untuk menyelesaikan masalah berdasarkan data- data yang relevan. Sumber dan penggunaannya dengan data statistik yang didapat dari data eksternal yaitu data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) dan Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah.Sifat datanya adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa angka angka, dan bersifat obyektif Metode Analisis Metode analisis data penelitian ini adalah analisis regresi berganda, namun sebelum melakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu akan di lakukan analisis statistic deskriptif dan uji asumsi klasik.

18 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai responden atau data variabel yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi Uji Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi sederhana. Penggunaan analisis sederhana harus berbeda dengan pengujian asumsi klasik. Untuk itu, sebelum dilakukan analisis regresi sederhana harus dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan menguji uji normalitas, multikolineritas, heterokedastisits, dan autokorelasi Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan analisis grafik, yaitu dengan cara menganalisis grafik normal probability plot. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titik tersebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Data akan normal jika signifikansinya > α = 0,05. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika data menyebar jauh dan tidak megikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model distribusi normal tidak memenuhi asumsi normalitas.

19 Uji Multikolinieritas Uji Multikolonieritas umtuk menguji korelasi antara variable bebas (independen) dalam regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VarianceInflasi Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan variabel bebas lainnya. Semua variabel yang akan dimasukkan dalam perhitungan regresi harus mempunyai tolerance di atas 10%. Pada umumnya jika VIF lebih besar daripada 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolonieritas dengan variabel bebas lainnya Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara data dalam variabel pengamatan. Apabila terjadi korelasi maka dapat dikatakan terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, sepeti bulanan, tahunan, dan seterusnya, karena itu ciri khusus uji ini adalah waktu (Singgih Santoso, 2014:192). Untukmendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut(singgih Santoso, 2014:194): a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi.

20 37 c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas bertujuan menguji ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heteroskedasitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengananalisis statistic yaitu Uji Glejser. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2013) Analisis Regresi Berganda Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi berganda (multiple regression), hal ini sesuai dengan rumusanmasalah, tujuan dan hipotesis penelitian ini. Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variable independen dalam suatu model prediktif tunggal. Uji regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum terhadap belanja modal. Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut : Y = α + β1pad + β2dak + β3dau + β4bp+e dimana : Y = Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

21 38 α β = Konstanta = Slope atau koefisien regresi atau intersep PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD) DAK = Dana Alokasi Khusus ( DAK) DAU = Dana Alokasi Umum (DAU) BP E = Belanja Pendidikan (BP) = error Secara statistik ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F serta koefisien determinasinya. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Hο ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Hο diterima. Pengujian hipotesis menggunakan analisis data panel (pooled data) yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Pengujian Hipotesis Pengujian Parsial (Uji Statistik t) Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual, hal ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan tabel pada level ofsignificant 5% dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Hο : β = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan variable independen terhadap variabel dependen.

22 39 Hο : β 0 artinya ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2013:99) adalah: a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel ( Ghozali 2013: 99 ). a. Apabila - t tabel t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak b. Apabila t hitung >t tabel atau t hitung - t tabel maka Ho di tolak dan Ha diterima Pengujian Simultan ( Uji Statistik F) Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi variabel independenterhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujiandilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel padalevel of significant 5% dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Hο : β1 = β2 = βk = 0 artinya tidak ada pengaruh yangsignifikan antara semua variabel independen dengan variable dependen. Hο : β1 β2 βk = 0 artinya ada pengaruh yang signifikanantara semua variabel independen terhadap variabel dependen. a. Jika F hitung < F tabel maka Hο diterima dan H 1 ditolak b. Jika F hitung > F tabel maka H 1 diterima dan Hο ditolak

23 Koefisien Determinan (R 2 ) Tujuan pengujian ini untuk menguji tingkat keeratan atauketerikatan antar variabel dependen dan variabel independenyang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi(adjusted R-square). Nilai koefisien determinasi adalah antaranol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabelindependen dalam menjelaskan keterikatannya denganvariabel dependen amat terbatas sedangkan nilai yang mendekatisatu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasivariabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada Kabupaten Kota Jawa Tengah dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung berjumlah 14 kabupaten dan kota. Sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang dikumpulkan dari dokumen pemerintah daerah di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Februari 2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, akan tetapi ada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran pada Kabupaten Kota Jawa Barat dari tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian data ini adalah Pemerintah Daerah pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitiannya, yaitu data PAD, DAU, DAK, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN.  Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Penulis melakukan pengambilan data dari situs www.djpk.kemenkeu.go.id.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2016. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Dalam penelitian ini, data diambil dari laporan terbitan BPS nasional periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN BAB lll METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kinerja pemerintah provinsi Banten telah gagal menyusul penilaian Opini Tidak Memberikan Pendapat yang diperoleh pemerintah provinsi Banten sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel dependen dalam Penelitian ini adalah belanja modal, sedangkan variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, daerah diberi kewenangan yang luas dalam mengurus dan mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN. Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil

BAB III METODE PENILITIAN. Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil BAB III METODE PENILITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua kabupaten dan kota yang ada di Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil sebanyak

Lebih terperinci

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif,yaitu penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan beban kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan beban kewenangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aspek yang sangat krusial dalam desentralisasi (otonomi daerah) adalah permasalahan desentralisasi fiskal. Secara konseptual, desentralisasi fiskal mensyaratkan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta) PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode statistik. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menguji hubungan signifikan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan data DP (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil), PAD, dan BD. Data tersebut adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten di Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten di Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini mengambil sampel dari pemerintah daerah kota/ kabupaten di Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap 6 (enam) buah hipotesis yaitu hubungan pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015, penelitian ini menggunakan data sekunder untuk pengumpulan data. Tempat penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipologi Penelitian Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menguji pengaruh Derajat Desentralisasi, Dana

Lebih terperinci

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal 1 Muhammad Miftah Falah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Edi Sukarmanto 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dampak kinerja keuangan terhadap alokasi belanja modal dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penilitian ini dilakukan tahun 2014 yang dianalisis

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE 2009-2011 Gomgom Arthur Simamora / 26209168 Pembimbing: Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Dan Data Penelitian Pengambilan data dilakukan di Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan melalui internet. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pelayanan publik di daerah. Di Indonesia, dokumen anggaran daerah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pelayanan publik di daerah. Di Indonesia, dokumen anggaran daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik di daerah. Di Indonesia, dokumen anggaran daerah disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan melakukan analisis pada sektor pemerintahan di provinsi Jawa Timur. Dimana penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berada di situs web www.idx.com. BEI dipilih sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: : Prastian Bayang Januar Npm : Dosen Pembimbing : Agustin Rusiana Sari, SE, MM

Disusun Oleh: : Prastian Bayang Januar Npm : Dosen Pembimbing : Agustin Rusiana Sari, SE, MM PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TAK LANGSUNG (STUDY KASUS KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR) Disusun Oleh: Nama : Prastian

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011- BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Agency problem muncul ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Agency problem muncul ketika BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menganalisis hubungan kontraktual di antara dua atau lebih individu, kelompok,

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada kebupaten/kota provinsi Sumatera Selatan tahun 2011-2013 yang seluruh data APBD telah di terbitkan dan dilaporkan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian iniadalah seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Yogjakarta. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari5 KabupatenKota, yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dirubahnya sistem pemerintahan di Indonesia yang pada awalnya menganut sistem sentralisasi menjadi sistem desentralisasi atau dikenal dengan sebutan otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB)

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB) PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB) (Studi Empiris Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah)

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website  Data diperoleh 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah blueprint atau model untuk mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah blueprint atau model untuk mengumpulkan, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah blueprint atau model untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan penelitian (Sekaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. 60 III. METODE PENELITIAN A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Pemilihan Kota Bandar Lampung sebagai daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Desember 2013 Februari 2014. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah di Kabupaten Tangerang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian apabila dilihat dari segi bentuk data ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun ) ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari upaya pembangunan secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, sehingga tercipta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013 yang seluruh data keuangannya telah di terbitkan dan dilaporkan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan Penelitiaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian didasarkan pada kerangka tertentu dalam pengumpulan data, sehingga penelitian ini bisa dilakukan terarah dan tidak mengambang sehingga hasil yang diperoleh valid

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci