PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK PANGKAT DI KELAS X SMA KATOLIK ST.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK PANGKAT DI KELAS X SMA KATOLIK ST."

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK PANGKAT DI KELAS X SMA KATOLIK ST. ANDREAS PALU Yuliyanti Rantelino yuliantirantelino@gmail.com Marinus B. Tandiayuk marinustandiayuk@yahoo.com Linawati linaluckyanto@yahoo.co.id Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat di kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui lembar observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat di kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1) perumusan masalah, 2) pemrosesan data dan penyusunan konjektur, 3) pemeriksaan dan verbalisasi konjektur, dan 4) umpan balik. Kata Kunci: Metode Penemuan Terbimbing; Hasil Belajar; Bentuk Pangkat. Abstract: The aim of the research is to describe the application of guided discovery method in order to improve student learning outcomes in the exponential of material in class X SMA Chatolik St. Andreas Palu. Kind of this research is classroom action research. The design of this research refers to research design Kemmis and Mc. Taggart 1) planning, 2) implementation of the acting, 3) observating and 4) reflecting. The subject were students of class X SMA Chatolik St. Andreas Palu totaling twenty three students. This research was conducted in two cycles. Data of this research was collected through observation sheet, interview, note fields and test. The results showed that the application of the guided discovery method can upgrade student learning outcomes in the exponential of material in class X of SMA Chatolic St. Andreas Palu through the following steps: 1) formulation of the problem, 2) processing of the data and preparation of conjecture, 3) examination and verbalization of conjecture, and 4) feedback. Keywords : Guided Discovery Method; Learning Outcomes; Exponential Form. Matematika merupakan matapelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi. Karena matematika sangat dibutuhkan dalam pengembangan ilmu matematika itu sendiri, ilmu-ilmu lain dan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi pembelajaran matematika semester ganjil di tingkat SMA/MA meliputi: 1) bentuk pangkat, akar, dan logaritma, 2) persamaan dan pertidaksamaan linear dalam tanda mutlak, 3) sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, 4) matriks, 5) relasi dan fungsi, dan 6) barisan dan deret. Materi bentuk pangkat merupakan materi prasyarat yang harus dipahami sebelum mempelajari materi-materi selanjutnya. Namun siswa masih mengalami kesulitan pada materi bentuk pangkat. Adapun penelitian yang mendukung bahwa siswa kesulitan dalam mempelajari materi bentuk pangkat yakni, penelitian yang dilakukan oleh Mayanti (2014) yang mengatakan

2 Yuliyanti Rantelino, Marinus B. Tandiayuk, dan Linawati, Penerapan Model 257 bahwa kesulitan siswa SMA Negeri 4 Palu pada materi bilangan berpangkat adalah tidak memahami konsep bilangan berpangkat, siswa lupa dengan sifat-sifat bilangan berpangkat, kurangnya pengetahuan prasyarat siswa seperti operasi hitung pada bilangan bulat, serta siswa mengalami kesulitan dalam mengubah bilangan berpangkat bulat negatif ke pangkat bulat positif dan sebaliknya. Hal demikian terjadi pula di SMA Katolik St. Andreas Palu. Berdasarkan hasil dialog peneliti dengan guru matematika di SMA Katolik St. Andreas Palu, diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi bentuk pangkat. siswa lupa menempatkan posisi yang sesuai dengan sifat-sifat bentuk pangkat. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Menindaklanjuti hasil dialog dengan guru matematika, peneliti memberikan tes identifikasi masalah kepada siswa kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu. Dua di antara soal yang diberikan yaitu : 1) Ubahlah bentuk bilangan berpangkat berikut ini ke dalam bentuk perkalian berulang. 2) Ubahlah ke dalam bentuk yang paling sederhana. Jawaban siswa terhadap soal tersebut sebagaimana pada Gambar berikut: 6 JS01 JS02 Gambar 1. Jawaban siswa soal no. 1 Gambar 2. Jawaban siswa soal no 2 Gambar 1, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam mengubah bilangan berpangkat ke dalam bentuk perkalian berulang yaitu (JS01), seharusnya siswa menjawab. Gambar 2, menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat. Pangkat yang seharusnya dikalikan tetapi siswa menjumlahkannya yaitu (JS02). Seharunya siswa menjawab 6 = =. 6 = = Berdasarkan hasil dialog dan tes identifikasi, peneliti menyimpulkan bahwa kesalahan yang banyak dilakukan siswa diakibatkan siswa tidak memahami konsep tentang bentuk pangkat dan sifat-sifat bentuk pangkat sehingga hasil belajar siswa di sekolah rendah. Mencermati hal tersebut, maka upaya yang dilakukan peneliti adalah menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk mengkonstruksi sendiri pemahaman mereka tentang materi bentuk pangkat sehingga dapat membekas dalam pemikiran mereka dan mampu mengerjakan soal menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat dengan tepat. Metode yang cocok menurut peneliti yaitu metode penemuan terbimbing. Menurut Ruseffendi (2006) metode penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Pembelajaran dengan metode penemuan merupakan pembelajaran yang membuat siswa berusaha menemukan konsep dan rumus dan semacamnya dengan bimbingan guru. Ada beberapa keuntungan penemuan terbimbing menurut Siadari (2001) yaitu: 1) pengetahuan yang diajarkan dapat bertahan lama, mudah diingat dan mudah diterapkan pada situasi baru, 2) meningkatkan kreatifitas siswa untuk terus belajar, memecahkan masalah dan tidak hanya menerima saja. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing pada penelitian ini yaitu peneliti menggunakan pembelajaran berkelompok. Belajar secara berkelompok

3 258 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016 diharapkan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam bekerja sama dengan anggota kelompoknya, lebih terbuka untuk saling bertanya dan bertukar pendapat. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu: 1) Penelitian yang dilakukan oleh Karim (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing lebih baik dari pada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada sekolah level tinggi, sedang, dan rendah, 2) Hasil penelitian Yani (2006) menyatakan bahwa metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 1 SMA Negeri 6 Pontianak pada pokok bahasan pangkat rasional. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat di kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (2013) yang terdiri atas empat komponen yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu yang berjumlah 23 siswa. Selanjutnya dari subjek penelitian tersebut, dipilih tiga orang informan yang diambil berdasarkan tes awal dan konsultasi dengan guru mata pelajaran matematika yaitu siswa MJW berkemampuan tinggi, siswa SIT berkemampuan sedang, dan siswa JC berkemampuan rendah. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa aktivitas guru dan siswa yang diambil melalui lembar observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Sedangkan data kuantitatif berupa tes awal untuk mengetahui kemampuan prasyarat siswa dan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal bentuk pangkat. Analisis data mengacu pada model Miles & Huberman (1992) yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini yaitu jika aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan menerapkan metode penemuan terbimbing berkategori baik dan sangat baik. Indikator hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika pada siklus I siswa mampu menyelesaikan soal bentuk pangkat bulat positif, sedangkan pada siklus II siswa mampu menyelesaikan soal bentuk pangkat bulat negatif. HASIL PENELITIAN Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu: 1) pra tindakan dan 2) pelaksanaan tindakan. Kegiatan pada tahap pra tindakan yaitu peneliti memberikan tes awal kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi prasyarat. Hasil tes awal juga dijadikan acuan dalam pembentukan kelompok yang heterogen berdasarkan kemampuan matematika serta dijadikan pedoman dalam menentukan informan penelitian. Materi tes yang diujikan yaitu operasi hitung pada bilangan bulat. Tes awal ini diikuti seluruh siswa di kelas X sejumlah 22 orang siswa. Berdasarkan hasil analisis tes awal yang diberikan, hanya 6 orang siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar, sedangkan 16 orang siswa lainnya masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan. Umumnya siswa belum bisa menentukan hasil operasi hitung pada bilangan bulat yang diberikan baik itu tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian dua buah bilangan

4 Yuliyanti Rantelino, Marinus B. Tandiayuk, dan Linawati, Penerapan Model 259 dengan tanda yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti bersama siswa membahas hasil tes yang telah diberikan. Pelaksanaan tindakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode penemuan terbimbing dan pertemuan kedua yaitu pelaksanaan tes akhir tindakan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti, dan 3) kegiatan penutup. Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan awal yaitu: 1) menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran, 2) menyampaikan topik materi dan tujuan pembelajaran, 3) memberikan motivasi, 4) Memberikan materi prasyarat, dan 5) mengajak siswa bergabung ke dalam kelompoknya. Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan inti yaitu: 1) perumusan masalah, 2) pemprosesan data dan penyusunan konjektur, 3) pemeriksaan konjektur dan verbalisasi konjektur, dan 5) umpan balik. Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan penutup yaitu guru memberikan pekerjaan rumah dan menutup pembelajaran dengan berpesan kepada siswa untuk tetap belajar. Kegiatan awal dimulai dengan peneliti membuka pembelajaran, menyapa siswa dan mengecek kehadiran siswa. Seluruh siswa atau sebanyak 23 orang siswa hadir pada pertemuan pertama siklus I dan siklus II. Peneliti menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis dan buku yang digunakan dalam pembelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk memusatkan perhatian siswa pada awal pembelajaran. Peneliti kemudian menyampaikan topik materi dan tujuan pembelajaran. Materi yang dipelajari pada siklus I adalah bentuk pangkat bilangan bulat positif dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menemukan sifat-sifat bentuk pangkat bilangan bulat positif dan siswa dapat menyelesaikan (mengoperasikan dan menyederhanakan) soal mengenai bentuk pangkat bilangan bulat positif dengan menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat bilangan bulat positif secara tepat. Siklus II materi yang dipelajari adalah bentuk pangkat bilangan bulat negatif dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menemukan sifat-sifat bentuk pangkat bilangan bulat negatif serta dapat menyelesaikan (mengoperasikan dan menyederhanakan) soal mengenai bentuk pangkat bilangan bulat negatif dengan menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat bilangan bulat negatif secara tepat. Hasil dari peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yaitu siswa menjadi lebih terarah dalam belajar. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan menjelaskan manfaat mempelajari materi bentuk pangkat. Adapun manfaatnya yaitu dengan mempelajari materi bentuk pangkat memudahkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yang berhubungan dengan bentuk pangkat misalnya materi bentuk akar dan logaritma. Setelah pemberian motivasi siswa menjadi bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya, Peneliti memberikan apersepsi dengan tujuan mengingatkan materi prasyarat yang berkaitan dengan materi bentuk pangkat. Materi prasyarat pada siklus I adalah operasi hitung pada bilangan bulat dan materi prasyarat pada siklus II adalah sifat-sifat bilangan berpangkat bulat positif serta perkalian berulang. Apersepsi yang dilakukan membuat siswa dapat mengingat kembali materi yang dipelajari sebelumnya, sehingga siswa lebih siap untuk belajar. Selanjutnya, peneliti mengajak siswa bergabung ke dalam kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan inti dimulai dengan langkah perumusan masalah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada langkah ini yaitu peneliti memberikan LKS kepada setiap kelompok yang didalamnya terdapat langkah-langkah untuk menemukan sifat-sifat bentuk pangkat yaitu, sifat perkalian; sifat pembagian; sifat

5 260 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016 pemangkatan; sifat perkalian dan pemangkatan; sifat pembagian dan pemangkatan;. Kegiatan pembelajaran pada langkah pemprosesan data dan penyusunan konjektur yaitu peneliti meminta siswa untuk mengikuti prosedur kerja dan menjawab pertanyaanpertanyaan dalam LKS. Peneliti menjelaskan agar setiap siswa dalam kelompok mau bekerja sama dan saling bertukar pikiran dalam mengerjakan LKS. Peneliti memberikan bimbingan kepada kelompok 2 dan kelompok 4 yang mengalami kesulitan dalam menyusun konjektur. Berikut satu di antara konjektur yang telah disusun oleh kelompok 2 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. K2LKSS1 01 K2LKSS1 02 K2LKSS1 03 K2LKSS1 04 Gambar 4. Konjektur yang disusun oleh kelompok 2 soal nomor 4 pada LKS siklus I Berdasarkan Gambar 4, konjektur yang disusun oleh kelompok 2 adalah (K2LKSS101), (K2LKSS1 02), (K2LKSS103), dari contoh di atas dapat diperoleh (K2LKSS1 04). Pelaksanaan pembelajaran pada langkah pemeriksaan dan verbalisasi konjektur yaitu peneliti kembali mengamati dan memeriksa konjektur yang telah disusun oleh siswa. Kelompok yang pertama kali selesai menyusun semua konjektur yaitu kelompok I, disusul kelompok III, lalu kelompok V, pemeriksaan konjektur pada kelompok II dan IV dilakukan setelah konjektur dari kelompok I, III, dan V selesai diperiksa. Hasil pemeriksaan konjektur diperoleh informasi bahwa semua siswa dalam setiap kelompok pada umumnya masih mengalami kekeliruan dalam menyusun konjektur seperti konjektur yang disusun oleh kelompok 2. Kelompok 2 menyimpulkan bahwa K2LKSS104). Seharusnya (K2LKSS105). Namun, setelah peneliti memberikan bimbingan, siswa kembali menyusun konjektur mereka hingga benar. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Jawaban kelompok 2 setelah di verbalisasi K2LKSS1 01 K2LKSS1 02 K2LKSS1 03 K2LKSS1 04 Setelah itu, peneliti memantau hasil kerja kelompok dengan mengarahkan masingmasing kelompok untuk saling menukarkan LKS kelompoknya dengan kelompok lain.

6 Yuliyanti Rantelino, Marinus B. Tandiayuk, dan Linawati, Penerapan Model 261 Kemudian peneliti mengarahkan agar masing-masing kelompok memeriksa dan menanggapi jawaban LKS kelompok yang mereka pegang. Hasil pada langkah ini, sebagian besar siswa sudah mampu mengerjakan perintah yang terdapat di dalam LKS tersebut dengan baik hanya saja mereka belum mampu membuat kesimpulan dengan benar. Selanjutnya, peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang kesimpulan materi yang telah dipelajari, kesimpulan yang diperoleh yaitu pengertian pangkat bulat positif yaitu perkalian berulang dengan faktor-faktor yang sama dan sifat-sifat bentuk pangkat yaitu sifat perkalian; sifat pembagian; sifat pemangkatan; sifat perkalian dan pemangkatan; sifatsifat pembagian dan pemangkatan; dengan. Aktivitas yang dilakukan peneliti pada langkah umpan balik yaitu peneliti memberikan soal latihan yang dikerjakan secara individu, peneliti memberikan 3 nomor soal latihan tambahan. Peneliti mengawasi dan memeriksa jawaban siswa. Dari hasil pengamatan peneliti pada siklus I yaitu sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal latihan secara individu, dan terdapat 8 orang siswa mengerjakan soal latihan dengan bertanya dan terlihat kebingungan dalam mengerjakan soal. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut lebih banyak bermain dan kurang membantu teman kelompoknya mengerjakan LKS. Hasil pengamatan peneliti pada siklus II yaitu sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal latihan secara individu, dan terdapat 5 orang siswa mengerjakan soal latihan dengan bertanya. Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya. Kegiatan penutup pada siklus I yaitu peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes tentang materi bentuk pangkat bilangan bulat positif, sedangkan pada siklus II dilaksanakan tes tentang materi bentuk pangkat bilangan bulat negatif. Akhirnya, peneliti menutup pembelajaran dengan memberikan PR kepada siswa dan meminta ketua kelas memimpin temannya untuk berdoa sebelum keluar ruangan. Setelah berdoa, peneliti mengucapkan salam. Pertemuan kedua pada setiap siklus yaitu pelaksanaan tes akhir tindakan. Tes akhir tindakan pada siklus I terdiri atas tiga nomor soal. satu diantara soal yang diberikan yaitu: sederhanakan bentuk berikut menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat. Berdasarkan hasil tes akhir siklus I, dari 23 siswa yang mengikuti tes, 13 siswa memperoleh nilai tuntas, 10 siswa tidak tuntas. Jika dilihat dari pekerjaan siswa, umumnya siswa yang tidak tuntas mengalami kesulitan dalam menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat bulat positif. Berikut jawaban siswa sebagaimana Gambar 6. SITS101 SITS102 SITS104 SITS103 Gambar 6. Jawaban SIT pada tes akhir siklus I soal nomor 3 Terlihat pada jawaban siswa SIT sebagaimana Gambar 6, siswa SIT masih keliru dalam menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat, siswa SIT menjumlahkan pangkat dari variabel yang berbeda (SITS101) sebagai hasil perkalian bilangan berpangkat.

7 262 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016 Seharusnya sifat perkalian bilangan berpangkat dapat digunakan untuk variabel yang sama. Jawaban yang sebenarnya. Selanjutnya peneliti melakukan dialog untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan siswa SIT sebagaimana transkip wawancara sebagai berikut: SITS121P : Coba kamu perhatikan bentuk soalnya! Variabelnya apa saja? SITS122S : m dan n kak. SITS123P : Berarti variabelnya berbeda kan? SITS124S : Iya kak. Saya tidak teliti lihat soalnya kak SITS125P : Kalau berbeda bisa tidak diselesaikan dengan cara seperti ini? SITS126S : Tidak kak. SITS127P : Harusnya bagaimana? SITS128S : Berdasarkan hasil dialog tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa siswa SIT sudah memahami sifat-sifat bentuk pangkat (SITS128S), tetapi karena siswa SIT tidak teliti melihat soal (SITS124S) sehingga salah dalam mengerjakan soal tersebut. Tes akhir tindakan siklus II terdiri atas tiga nomor soal. satu diantara soal yang diberikan yaitu: jika =2 dan =3, tentukan nilai dari. Berdasarkan hasil tes akhir siklus II, dari 23 orang siswa yang mengikuti tes, 19 orang siswa memperoleh nilai tuntas, 4 orang siswa tidak tuntas. Jika dilihat dari pekerjaan siswa, umumnya siswa sudah dapat menggunakan sifat-sifat bentuk pangkat dengan benar, tetapi salah dalam menemtukan operasi hitung bilangan bulat. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 7. JCS201 JCS202 JCS203 Gambar 7. Jawaban JC pada tes akhir siklus II soal nomor 3 Terlihat pada jawaban siswa JC sebagaimana Gambar 7, siswa JC mengubah bentuk pangkat bulat negatif kedalam bentuk pangkat bulat positif dan sebaliknya = (JCS201) jawaban ini benar. Kemudian siswa JC mensubtitusi nilai berdasarkan yang diketahui (JCS202) jawaban ini juga benar. Tetapi siswa JC salah dalam menentukan hasil dari penjumlahan pangkat tersebut. Siswa JC menjawab (JCS203). Jawaban sebenarnya. Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa JC pada siklus II Untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Sebagaimana ditunjukkan pada transkip wawancara sebagai berikut: JCS218P : Sekarang coba perhatikan nomor 3? JCS219P : Dari mana JC dapatkan 2 pangkat 11? JCS220S : 11 itu dari 3 ditambah 8 kak. JCS221P : Yakin? Kalau 8 dikurang 3 berapa?

8 Yuliyanti Rantelino, Marinus B. Tandiayuk, dan Linawati, Penerapan Model 263 JCS222S : 5 kak. Eh 5 jawabannya yang diatas kak bukan 11. Berdasarkan hasil dialog tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa secara umum siswa JC sudah paham dengan materi yang diajarkan setelah mendapat penjelasan dari peneliti dan paham dengan kekeliruannya sehingga bisa memberikan jawaban yang benar (JCS222S). Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas guru pada saat melaksanakan pembelajaran setiap siklus, yaitu: 1) membuka pembelajaran, 2) menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, 3) memberi motivasi kepada siswa, 4) memberi apersepsi kepada siswa, 5) mengelompokkan siswa ke dalam kelompok belajar, 6) memberikan informasi pokok materi dan penjelasan tentang hal-hal yang akan dipelajari, 7) memberikan LKS kepada setiap kelompok dan menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan siswa dengan LKS, 8) memberikan bantuan dan bimbingan seperlunya kepada siswa jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS, 9) mengamati siswa pada saat penyusunan konjektur, 10) memeriksa hasil konjektur siswa dan memberikan alasan terhadap konjektur siswa bila terdapat kekeliruan, 11) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun kembali konjektur yang benar, 12) mengarahkan siswa untuk memeriksa LKS temannya dan menyuruh siswa untuk menanggapi jawaban LKS temannya jika berbeda dengan jawabannya, 13) mengajak siswa mendiskusikan jawaban yang diperoleh, 14) membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi bentuk pangkat, 15) memberikan soal latihan bentuk pangkat, 16). mengecek jawaban siswa, 17) memberi PR, 18) menutup pembelajaran, 19) efektivitas pengelolaan waktu, 20) performance guru, dan 21) pemanfaatan media pembelajaran. Siklus I aspek 1, 15, 16, 17dan 18 memperoleh nilai 5. Aspek 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 19, 20 dan 21 memperoleh nilai 4. Aspek nomor 3 memperoleh nilai 3. Jumlah skor yang diperoleh adalah 88, sehingga aktivitas guru berkategori sangat baik. Kemudian pada siklus II, aspek 1, 2, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 memperoleh nilai 5. Aspek nomor 3, 4, 9, 10, 11, dan 21 memperoleh nilai 4. Jumlah skor yang diperoleh adalah 99, sehingga aktivitas guru berkategori sangat baik. Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas siswa pada saat melaksanakan pembelajaran setiap siklus, yaitu: 1) mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran, 2) mendengarkan materi dan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 3) memperhatikan guru menyampaikan motivasi dan apersepsi, 4) bergabung ke dalam kelompok yang telah ditentukan, 5) menyimak guru menyampaikan informasi pokok materi dan memberikan pendapat, 6) melakukan pengamatan dan memperhatikan hal penting tentang bentuk pangkat, 7) mengerjakan LKS secara berkelompok serta bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dimengerti sekaligus menyusun konjektur, 8) memeriksa dan menanggapi konjekur teman kelompok lain, 9) berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas, 10) memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari, 11) mengerjakan soal latihan bentuk pangkat bilangan bulat positif, 12) mencatat PR yang diberikan oleh guru, 13) memperhatikan guru dalam memberikan pesan sebelum pembelajaran berakhir, 14) efektivitas pengelolaan waktu, 15) antusias siswa, dan 16) interaksi siswa. Siklus I, aspek 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 memperoleh nilai 4. Aspek 5 dan 9 memperoleh nilai 3. Jumlah skor yang diperoleh adalah 62, sehingga aktivitas siswa berkategori baik. Kemudian pada siklus II, aspek 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12 dan 13 memperoleh nilai 5. Aspek 5, 11, 14, 15, dan 16 memperoleh nilai 4. Jumlah skor yang diperoleh adalah 75, sehingga aktivitas siswa berkategori sangat baik

9 264 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016 PEMBAHASAN Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan materi prasyarat siswa dan sebagai acuan dalam pembentukan kelompok yang heterogen. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurcholis (2013) bahwa pelaksanaan tes awal bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan untuk dijadikan alat dalam pembentukan kelompok yang bersifat heterogen. Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui apa yang hendak mereka capai dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Barlian (2013) yang menyatakan bahwa penyampaian tujuan pembelajaran sebelum memulai pembelajaran merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan agar siswa mengetahui dan berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Peneliti memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat mempelajari materi bentuk pangkat, agar siswa tertarik dan terdorong serta memberikan perhatian selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Aritonang (2007) menyatakan bahwa adapun langkah-langkah membangkitkan motivasi belajar siswa adalah dengan menarik perhatian siswa. Perhatian siswa muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu, rasa ingin tahu itu perlu mendapat rangsangan berupa manfaat dari apa yang mereka pelajari, sehingga siswa akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Peneliti memberikan apersepsi untuk mengingatkan kembali pemahaman siswa mengenai materi prasayarat yaitu materi operasi hitung bilangan bulat. Siswa terlebih dahulu harus memahami konsep A sebelum mempelajari konsep B. Tanpa memahami konsep A siswa tersebut tidak akan memahami konsep B. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudojo (1990) menyatakan bahwa sebelum mempelajari konsep B, seseorang perlu memahami lebih dulu konsep A yang mendasari konsep B. Sebab tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Selanjutnya, peneliti mengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil yang heterogen. Pembentukan kelompok sangat membantu kinerja guru, karena dapat memaksimalkan proses berpikir siswa melalui diskusi anggota-anggota kelompok yang bersifat heterogen dan ternyata siswa yang berkemampuan lebih tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan dibawahnya untuk memahami konsep materi bentuk pangkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Karim (2011) bahwa dengan adanya pembagian kelompok maka akan mempermudah siswa melakukan aktivitas penemuan, karena siswa dapat berinteraksi dengan siswa lainnya. Interaksi berupa tukar pendapat dan ide atau siswa yang berkemampuan rendah bertanya pada siswa yang pandai dan siswa yang pandai menjelaskannya. Aktivitas peneliti pada langkah perumusan masalah yaitu peneliti memberikan LKS yang didalamnya terdapat sejumlah prosedur kerja dan pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara sistematis, yang digunakan siswa untuk melakukan penyelidikan sehingga dapat memandu siswa dalam proses penemuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Trianto (2009) bahwa LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah yang didalamnya terdapat sejumlah prosedur kerja dan pertanyaanpertanyaan yang disusun secara sistematis sehingga dapat membantu siswa dalam proses penemuan. Pada langkah pemrosesan data dan penyusunan konjektur siswa menyusun, memproses, mengorganisir dan menganalisis data. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dan menyusun konjektur yang belum pasti kebenarannya. Hal ini sesuai

10 Yuliyanti Rantelino, Marinus B. Tandiayuk, dan Linawati, Penerapan Model 265 dengan pendapat Sari (2014) yang mengemukakan bahwa pada tahap pemrosesan data dan penyusunan konjektur, siswa menyusun, memproses, mengorganisir dan menganalisis data. Siswa mempunyai jawaban-jawaban dari LKS yang diberikan. Jawaban-jawaban tersebut adalah konjektur yang belum pasti kebenarannya. Peneliti sebagai fasilitator berusaha mencoba membimbing siswa dalam menyusun konjektur, peneliti diperbolehkan membantu siswa yang mengalami kesulitan tetapi tidak diperbolehkan memberikan jawaban yang sebenarnya secara langsung karena siswa harus mampu menemukan sendiri konsepnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (2009) yang menyatakan bahwa dalam metode penemuan terbimbing guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa sendiri yang melakukan penemuan (discovery), sedangkan guru membimbing ke arah yang benar. Aktivitas peneliti pada langkah pemeriksaan konjektur yaitu peneliti memeriksa konjektur yang telah dibuat oleh siswa. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa sehingga menuju ke arah yang hendak dicapai. Peneliti memberikan alasan terhadap konjektur siswa yang melakukan kesalahan dan selanjutnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun konjektur yang benar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sari (2014) yang menyatakan bahwa pada tahap pemeriksaan dugaan sementara, guru memeriksa kebenaran konjektur yang telah disusun oleh siswa, hal ini bertujuan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa sehingga menuju ke arah yang hendak dicapai dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun konjektur yang benar. Setelah setiap kelompok memperbaiki konjektur yang mereka buat, peneliti mengarahkan siswa untuk saling menukarkan jawabannya kepada kelompok lain dan mengarahkan siswa untuk memeriksa dan menanggapi jawaban kelompok lain jika berbeda dengan jawaban LKS kelompoknya. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa mengemukakan pendapatnya mengenai jawaban yang diberikan sehingga hal yang dipelajarinya menjadi lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahmawati (2013) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika siswa perlu dibiasakan untuk memberikan argumen atas jawabannya serta memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan oleh orang lain, sehingga apa yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa siswa tidak hanya meniru atau mencerminkan apa yang diajarkan atau yang ia baca, melainkan menciptakan pengertian. Kemampuan siswa membandingkan jawabannya dengan jawaban temannya yang berbeda kelompok sangat berpengaruh untuk dapat menarik sifat yang lebih umum dari pengalaman-pengalaman khusus serta melihat kesamaan dan perbedaannya untuk dapat membuat klasifikasi dan membangun suatu pengetahuan. Diakhir pembelajaran peneliti bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Hal ini sesuai pendapat Barlian (2013) yang menyatakan bahwa guru bersama-sama dengan siswa membuat simpulan pelajaran pada akhir pembelajaran. Aktivitas peneliti pada langkah umpan balik yaitu peneliti memberikan tes kepada siswa dalam bentuk soal latihan secara individu mengenai materi yang telah dipelajari. Karena tanpa umpan balik siswa tak mungkin dapat memperbaiki kekurangannya dan tidak dapat mencapai tingkat penguasaan keterampilan yang mantap. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2011) yang menyatakan bahwa guru dapat menggunakan berbagai cara untuk memberikan umpan balik secara lisan, tes dan komentar tertulis. Tanpa umpan balik spesifik, siswa tak mungkin dapat memperbaiki kekurangannya dan tidak dapat mencapai tingkat penguasaan keterampilan yang mantap.

11 266 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016 Berdasarkan hasil tes akhir tindakan, dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas pada tes akhir tindakan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 13 orang siswa dari 23 siswa yang mengikuti tes. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 19 orang siswa dari 23 siswa yang mengikuti tes. Tes akhir tindakan siklus I dan siklus II ini merupakan komponen untuk mengecek hasil belajar siswa. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dari kegiatan siklus I ke siklus II. Setiap aspek yang dinilai pada lembar observasi aktivitas guru maupun aktivitas siswa pada siklus II berada pada kategori baik maupun sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam hal ini peneliti dan aktivitas siswa memenuhi indikator keberhasilan tindakan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat di kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu. Adapun penelitian yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurcholis (2013) menyimpulkan bahwa implementasi metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penarikan kesimpulan logika matematika di kelas X A SMA Negeri 9 Palu. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat di kelas X SMA Katolik St. Andreas Palu dengan mengikuti mengikuti langkahlangkah, yaitu: 1) perumusan masalah, 2) pemrosesan data, 3) penyusunan dugaan sementara/konjektur, 4) pemeriksaan dugaan sementara/konjektur, 5) verbalisasi dugaan sementara/konjektur, dan 6) umpan balik. Langkah perumusan masalah dimulai dengan peneliti memberikan informasi pokokpokok materi dan penjelasan tentang materi bentuk pangkat yang dipelajari kepada siswa. Setelah memberikan informasi pokok-pokok materi dan penjelasan tentang materi yang dipelajari peneliti memberikan LKS kelompok kepada siswa. Selanjutnya, langkah pemrosesan data dan penyusunan konjektur. Kegiatan pada langkah ini yaitu siswa mengamati, menalar dan mecoba mengerjakan LKS secara berkelompok dan menyusun konjektur dari LKS yang diberikan. Peneliti mengamati dan mengawasi siswa yang sedang mengerjakan soal pada LKS dan memberikan bimbingan seperlunya kepada siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa melangkah ke arah yang hendak dicapai. Pada langkah pemeriksaan konjektur peneliti memeriksa hasil konjektur siswa dan memberikan alasan terhadap konjektur siswa yang melakukan kesalahan. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun konjektur yang benar. Aktivitas peneliti pada langkah verbalisasi konjektur yaitu peneliti mengarahkan siswa untuk memeriksa dan mendiskusikan jawaban LKS kelompok lain dan siswa dapat menanggapi dan bertanya kepada kelompok yang diperiksa. Pada langkah umpan balik yaitu peneliti memberikan soal latihan secara individu mengenai materi yang telah dipelajari kepada siswa. SARAN Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat peneliti berikan yaitu bagi guru diharapkan dapat menggunakan metode penemuan terbimbing sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Metode penemuan

12 Yuliyanti Rantelino, Marinus B. Tandiayuk, dan Linawati, Penerapan Model 267 terbimbing merupakan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir sendiri dan melibatkan siswa secara langsung untuk menemukan konsep dan prinsip umum dalam matematika, siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dan menjadikan pengetahuan yang diperoleh lebih lama membekas dalam ingatan siswa. DAFTAR PUSTAKA Aritonang K. T (2007). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur. [Online], Vol. 10, No. 1, 11 halaman. Tersedia: bpkpenabur.or.id/wp-content/uploads/2015/10/jurnal-no10-thn7-juni2008.pdf. [1 Maret 2016]. Barlian, I. (2013). Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar Bagi Guru? Jurnal forum social.[online].vol. 6 (1), 6 halaman. Tersedia: /2/isi.pdf. [19 Februari 2016]. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 MataPelajaran Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hamalik, O. (2009). Pengajaran Unit Sistem. Jakarta: CV. Manjar Bandung. Hudojo, H. (1990). Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang. Kemmis, S. dan McTaggart, R. (2013). The Action Research Planner: Doing Critical Participatory Action Research. Singapore: Springer Sience [Online]. Tersedia: mmis+and+mctaggart&hl=en&sa=x&redir_esc=y#v=onepage&q=kemmis%20and% 20mctaggart&f=false. [8 September 2016]. Karim, A. (2011). Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Elektronik PGSD Universitas Almuslim [Online]. Vol. 1, No. 1. Tersedia: article/view/37 [19 Juni 2015]. Mayanti, D. (2014). Penerapan Metode Latihan Berstruktur untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat di Kelas X MIA 5 SMA Negeri 4 Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako. Vol. 02, No. 01, 12 halaman. [Online]. Tersedia: [19 Juni 2015]. Miles, M.B dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif:Buku Sumbe Tentang Metode-metode Baru. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Pres. Nurcholis. (2013). Implementasi Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Penarikan Kesimpulan Logika Matematika. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako. Vol. 1, No. 1, 11 halaman. [Online], Tersedia: 4. [19 Juni 2015]. Rahmawati, F. (2013). Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal FMIPA Unila [Online]. Vol. 01, No. 01, 12 halaman. Tersedia: fmipa.unila.ac.id /.index.php /semirata/article/view/882/701. [12 Juni 2016].

13 268 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016 Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016 Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. (Edisi revisi). Bandung: Tarsito. Sari, P. (2014). Penerapan Metode Penemuan Terbimbing Berbantuan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Materi Luas Permukaan dan Volume Limas di SMP Negeri 19 Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako [Online]. Vol. 2 (1), 17 halaman. Tersedia: jurnal/ index.php/ JEPMT/article. [17 Juni 2015]. Siadari. (2001). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika SLTP Berdasarkan Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery). [Online], Tersedia: eprints.ung.ac.id/2519/6/ bab pdf [09 Februari 2016]. Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Yani, A. (2006). Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Metode Penemuan terbimbing pada Pokok Bahasan Pangkat Rasional bagi Siswa Kelas I SMA Negeri 6 Pontianak. Jurnal Pendidikan [Online]. Vol. 2 (2), 10 halaman. Tersedia: isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ pdf. [17 Juni 2015]

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII SMP NEGERI 13 PALU

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII SMP NEGERI 13 PALU PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII SMP NEGERI 13 PALU Lili Cendana E-mail: lilicendana18@gmail.com Muh. Hasbi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRAPESIUM DI KELAS VII SMP NEGERI 7 PALU

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRAPESIUM DI KELAS VII SMP NEGERI 7 PALU PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRAPESIUM DI KELAS VII SMP NEGERI 7 PALU Lusi Susilawati E-mail: lusisusilawati744@yahoo.co.id Bakri Mallo E-mail:

Lebih terperinci

Anita Anggraini Muh. Hasbi

Anita   Anggraini   Muh. Hasbi PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 SIGI Anita E-mail: anitamarsale@yahoo.co.id Anggraini

Lebih terperinci

Ulfiana

Ulfiana PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 TORIBULU PADA MATERI KELILING DAN LUAS DAERAH LAYANG-LAYANG Ulfiana E-mail: ulfiana1810@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI GRADIEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI GRADIEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI GRADIEN DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU I Putu Adi Yusnawan E-mail: yusnawan@yahoo.com Abstrak: Masalah rendahnya pemahaman

Lebih terperinci

Hairiyah I Nyoman Murdiana Linawati

Hairiyah   I Nyoman Murdiana   Linawati PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT KELAS X MIA SMA NEGERI 1 BANAWA Hairiyah E-mail: hairiyahalkaff21@gmail.com

Lebih terperinci

Ari Winanto Sudarman Bennu Muh. Hasbi

Ari Winanto   Sudarman Bennu   Muh. Hasbi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BENTUK AKAR DI KELAS X MIA 7 SMA NEGERI 4 PALU Ari Winanto E-mail: ariwinanto92@yahoo.com Sudarman

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMPN 20 PALU Ni Putu Ratny Listyawati E-mail: puturatny@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU I Ketut Catur Suwitra E-mail: catursuwitra55@gmail.com I Nyoman

Lebih terperinci

Patta Rani Nuraisyah Muh Hasbi Ibnu Hadjar

Patta Rani Nuraisyah   Muh Hasbi   Ibnu Hadjar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 PALU Patta Rani Nuraisyah E-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BERPANGKAT DI KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 4 PALU

PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BERPANGKAT DI KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 4 PALU PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BERPANGKAT DI KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 4 PALU Desi Mayanti E-mail: desimayanti92@gmail.com Muh Hasbi E-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA FUNGSI KOMPOSISI DI KELAS XI IPA I SMAN 7 PALU Yuni Kastarina E-mail: yunikastarina@gmail.com

Lebih terperinci

I Made Adi Armawan Gandung Sugita 2)

I Made Adi Armawan   Gandung Sugita   2) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMFAKTORAN BENTUK KUADRAT DI KELAS VIII SMPN 7 PALU I Made Adi Armawan E-mail: imadeadiarmawan23@gmail.com

Lebih terperinci

Inka Lestari Abd. Hamid Evie Awuy

Inka Lestari   Abd. Hamid   Evie Awuy PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELILING DAN LUAS DAERAH LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU Inka Lestari Email: inkalestari.lestari@gmail.com

Lebih terperinci

92 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 04 Nomor 01 Maret 2015

92 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 04 Nomor 01 Maret 2015 PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELILING DAN LUAS DAERAH SEGITIGA DI KELAS VII SMPN 3 TINOMBO SELATAN Syamsiar E-mail: syamsiar.parasulu@yahoo.com

Lebih terperinci

Ali Musaddad L. Dasa Ismaimuza Sudarman Bennu

Ali Musaddad L.   Dasa Ismaimuza   Sudarman Bennu PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 13 PALU Ali Musaddad L. E-mail: alimusaddad088@gmail.com

Lebih terperinci

Dewi Oktariani 1), Bakri M 2), I Nyoman Murdiana 3) 1), 2),

Dewi Oktariani 1), Bakri M 2), I Nyoman Murdiana 3) 1), 2), PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 7 PALU PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS Dewi Oktariani

Lebih terperinci

Irman 1), Maxinus Jaeng 2), Tegoeh S. Karniman 3) 1), 2), 3)

Irman 1), Maxinus Jaeng 2), Tegoeh S. Karniman 3) 1), 2), 3) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN DAN KELOMPOK KECIL (PPKK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 LABUAN Irman 1), Maxinus

Lebih terperinci

I Made Sudarsana 1), I Nyoman Murdiana 2), Rita Lefrida 3), 1), 2),

I Made Sudarsana 1), I Nyoman Murdiana 2), Rita Lefrida 3), 1), 2), PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPA F SMA NEGERI 1 PARIGI PADA MATERI BARISAN DAN DERET I Made Sudarsana

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GRAFIK FUNGSI EKSPONEN DI KELAS X MIA 6 SMAN 4 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GRAFIK FUNGSI EKSPONEN DI KELAS X MIA 6 SMAN 4 PALU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GRAFIK FUNGSI EKSPONEN DI KELAS X MIA 6 SMAN 4 PALU Jein Saroinsong Email: jeinsaroinsong@gmail.com H. M. Tawil Made Ali

Lebih terperinci

Ismi Febriani 1), Abdul Hamid 2), Dasa Ismaimuza 3) 1), 2),

Ismi Febriani 1), Abdul Hamid 2), Dasa Ismaimuza 3) 1), 2), MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BERPANGKAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 PALU Ismi Febriani 1), Abdul

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENARIKAN KESIMPULAN LOGIKA MATEMATIKA

IMPLEMENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENARIKAN KESIMPULAN LOGIKA MATEMATIKA IMPLEMENTASI METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENARIKAN KESIMPULAN LOGIKA MATEMATIKA Nurcholis E-mail : nurcholis.asnawir@gmail.com Abstrak : an ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Fadillah Muh. Hasbi Teguh S. Karniman

Fadillah   Muh. Hasbi   Teguh S. Karniman PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII SMP-IT QURROTA A YUN PALU Fadillah E-mail: fadillahismail4@gmail.com Muh.

Lebih terperinci

Ahmad Ariansyah M. Tawil Madeali I Nyoman Murdiana

Ahmad Ariansyah   M. Tawil Madeali   I Nyoman Murdiana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN MODEL TERPADU MADANI PALU PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN Ahmad Ariansyah E-mail: ariansyahahmad03@gmail.com

Lebih terperinci

Ni Luh Putu Juni Wisnawati, Marinus B. Tandiayuk, dan Anggraini, Penerapan 183

Ni Luh Putu Juni Wisnawati, Marinus B. Tandiayuk, dan Anggraini, Penerapan 183 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN ANTAR GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII SMP NEGERI 12 PALU Ni Luh Putu Juni Wisnawati

Lebih terperinci

Ufi 1), Muh Rizal 2), Ibnu Hadjar 3) 1), 2), 3)

Ufi 1), Muh Rizal 2), Ibnu Hadjar 3) 1), 2), 3) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PALU DALAM MATERI HUBUNGAN ANTAR GARIS DAN SUDUT Ufi 1), Muh Rizal 2), Ibnu Hadjar 3) ufi_azis@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ADVENT PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR I Made Marsana E-mail:

Lebih terperinci

Tiska 1), Bakri Mallo 2), H. Abd. Hamid 3) 1), 2), 3)

Tiska 1), Bakri Mallo 2), H. Abd. Hamid 3) 1), 2), 3) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP 1 SINDUE TOMBUSABORA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Tiska

Lebih terperinci

Syahrial Syahrir Tamauni Sukayasa Muh. Hasbi

Syahrial Syahrir Tamauni   Sukayasa   Muh. Hasbi PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN DI KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 DAMPELAS Syahrial Syahrir Tamauni

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 SIGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 SIGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 SIGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG Sri Wahyuni E-mail: sriw8023@gmail.com Marinus. B Tandiayuk

Lebih terperinci

Agus Rusmawan Gandung Sugita Dasa Ismaimuza

Agus Rusmawan   Gandung Sugita   Dasa Ismaimuza PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMFAKTORAN BENTUK KUADRAT DI KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU Agus Rusmawan

Lebih terperinci

Sitti Ruqaiyyah Kasim Sutji Rochaminah Ibnu Hadjar

Sitti Ruqaiyyah Kasim   Sutji Rochaminah   Ibnu Hadjar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALAT PERAGA KARTU VARIABEL DAN KARTU KONSTANTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII MTsN POSO

Lebih terperinci

Sri Muthia

Sri Muthia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN ALAT PERAGA MESIN FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI KOMPOSISI DUA FUNGSI DI SMAN 3 PALU Sri Muthia E-mail: srimuthia_075@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Kata Kunci: metode penemuan terbimbing, hasil belajar, penarikan kesimpulan logika matematika.

Kata Kunci: metode penemuan terbimbing, hasil belajar, penarikan kesimpulan logika matematika. PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENARIKAN KESIMPULAN LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 7 PALU Muhammad Fitrah E-mail: mfitrah_92@yahoo.com

Lebih terperinci

Resky Yuliani Putri Abdul Hamid I Nyoman Murdiana

Resky Yuliani Putri   Abdul Hamid   I Nyoman Murdiana PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU Resky Yuliani Putri E-mail: resky.yuliani@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PALU PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN BENTUK ALJABAR Eliswatus Solekhah E-mail:

Lebih terperinci

Ummi Mu afiah Sutji Rochaminah

Ummi Mu afiah   Sutji Rochaminah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMPN 15 PALU Ummi Mu afiah E-mail: ummimuafiah1992@gmail.com

Lebih terperinci

Ratna Sari Baharuddin Paloloang com Bakri Mallo

Ratna Sari   Baharuddin Paloloang   com Bakri Mallo PENERAPAN LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMPN 6 BOLANO LAMBUNU Ratna Sari Email: ratnajuludin@gmail.com Baharuddin

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT Nurhidayah E-mail: hidayah_math@yahoo.co.id Abdul Hamid E-mail:

Lebih terperinci

Desriyana Pampi Ibnu Hadjar Muh Rizal

Desriyana Pampi   Ibnu Hadjar   Muh Rizal PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII SMP SATAP NEGERI 18 SIGI Desriyana Pampi E-mail: desriyanapampi@gmail.com

Lebih terperinci

Yuniarti 1), Maxinus Jaeng 2), Sudarman 3) 1), 3)

Yuniarti 1), Maxinus Jaeng 2), Sudarman 3) 1),  3) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN DAN KELOMPOK KECIL (PPKK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VII B 7 SMP NEGERI 14 PALU

Lebih terperinci

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Neri Sondek Sukayasa Maxinus Jaeng

Neri Sondek   Sukayasa   Maxinus Jaeng PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA DI KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU Neri Sondek E-mail: nerisondek94@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

Sri Katon Sukayasa Evie Awuy

Sri Katon   Sukayasa   Evie Awuy PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 9 PALU PADA BAHASAN KELILING DAN LUAS DAERAH LINGKARAN Sri Katon E-mail: srikaton46@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII MTs ALKHAIRAAT TONDO MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI IRISAN DAN GABUNGAN HIMPUNAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII MTs ALKHAIRAAT TONDO MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI IRISAN DAN GABUNGAN HIMPUNAN PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII MTs ALKHAIRAAT TONDO MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI IRISAN DAN GABUNGAN HIMPUNAN Norma E-mail: norma.math10@gmail.com Mustamin Idris Program Studi

Lebih terperinci

Samsiah Muhamad 1), Muh. Hasbi 2), Marinus B. Tandiayuk 3) 1), 2),

Samsiah Muhamad 1), Muh. Hasbi 2), Marinus B. Tandiayuk 3) 1), 2), PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS X MIPA 2 SMA NEGERI 5 PALU Samsiah Muhamad

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Awaludin Bakri Mallo Rita Lefrida

Awaludin   Bakri Mallo   Rita Lefrida PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS VII MTs PUTRI AISYIYAH

Lebih terperinci

Nurul Fitra Ramdhani I Nyoman Murdiana

Nurul Fitra Ramdhani   I Nyoman Murdiana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANAWA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS Nurul Fitra Ramdhani E-mail: tiara_nurulfitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Nursusanti, Anggraini, dan Gandung Sugita, Penerapan Model 359

Nursusanti, Anggraini, dan Gandung Sugita, Penerapan Model 359 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARA PERSEORANGAN DAN KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SOJOL UTARA PADA MATERI MELUKIS SUDUT Nursusanti 1), Anggraini 2), Gandung

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,

Lebih terperinci

Dewi Puspita Sukayasa Sutji Rochaminah

Dewi Puspita Sukayasa Sutji Rochaminah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PENERAPAN HIMPUNAN DI KELAS VII MTs. ALKHAIRAAT PUSAT PALU Dewi Puspita

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII MTs NEGERI PALU BARAT

PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII MTs NEGERI PALU BARAT PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII MTs NEGERI PALU BARAT Dian Hayati Tukidjo E-mail: dian_10pm@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SCAFFOLDING

PENERAPAN TEKNIK SCAFFOLDING PENERAPAN TEKNIK SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN PROSEDUR SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 BALAESANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL LIMIT FUNGSI ALJABAR Irfandi E-mail: irfandiipank@yahoo.co.id I

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak

Lebih terperinci

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI LUAS DAERAH SEGITIGA DI KELAS VII MTs NEGERI PALU SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI LUAS DAERAH SEGITIGA DI KELAS VII MTs NEGERI PALU SELATAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI LUAS DAERAH SEGITIGA DI KELAS VII MTs NEGERI PALU SELATAN Putri Nurmadinah E-mail: puputmadinah@ymail.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN BENTUK ALJABAR DI SMP ALKHAIRAAT 1 PALU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN BENTUK ALJABAR DI SMP ALKHAIRAAT 1 PALU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN BENTUK ALJABAR DI SMP ALKHAIRAAT 1 PALU Fatmawati E-mail:fatmawati337@ymail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Ihsan Ruliyanda Baso Amri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako

Ihsan Ruliyanda   Baso Amri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 4 SMAN 2 PALU PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK Ihsan Ruliyanda E-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI ALJABAR DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALAESANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI ALJABAR DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALAESANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI ALJABAR DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BALAESANG Afdalul Rahman E-mail: afdalul.rahman@gmail.com Sukayasa

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Sdn Pipilogot Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Ahas Weros Popatoon, Dasa Ismaimusa, dan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang II. KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2004: 7) pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

Lebih terperinci

Gambar 1. Kelompok jawaban siswa 1

Gambar 1. Kelompok jawaban siswa 1 PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS DI SMP NEGERI 19 PALU Pujiati Sari Email: pujiatisarifromheaven@gmail.com

Lebih terperinci

Rafika 1), Anggraini 2), Baharuddin Paloloang 3) 1), id 2),

Rafika 1), Anggraini 2), Baharuddin Paloloang 3) 1), id 2), PENERAPAN LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU Rafika 1), Anggraini 2), Baharuddin

Lebih terperinci

Dina Fitriana Toangi Bakri Mallo Linawati

Dina Fitriana Toangi Bakri Mallo Linawati PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMPN 10 PALU Dina Fitriana Toangi E-mail:dinafitrianatoangi93@gmail.com

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SDN 03 BATUNG Disusun Oleh: RENI FIRMASARI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII MTs ALKHAIRAAT PUSAT PALU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII MTs ALKHAIRAAT PUSAT PALU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII MTs ALKHAIRAAT PUSAT PALU Apsah Ude E-mail: Hafshamahmude95@gmail.com Wayan Sukayasa

Lebih terperinci

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,

Lebih terperinci

Puspa Yanti Abd. Hamid Anggraini

Puspa Yanti   Abd. Hamid   Anggraini PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSTISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Lebih terperinci

Suherni Muh. Rizal Evie Awuy

Suherni Muh. Rizal   Evie Awuy PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII SMPN 12 PALU Suherni E-mail:Suherni.92@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JUMLAH BESAR SUDUT-SUDUT SEGITIGA DI KELAS VII SMP PGRI SIENJO

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JUMLAH BESAR SUDUT-SUDUT SEGITIGA DI KELAS VII SMP PGRI SIENJO PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JUMLAH BESAR SUDUT-SUDUT SEGITIGA DI KELAS VII SMP PGRI SIENJO Sakina A. Bajuber E-mail: sakinah_badjuber@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, DAN LUAS JURING DI KELAS VIII C SMP NEGERI 9

Lebih terperinci

Ni Luh Ari Yani 1), M. Tawil Made Ali 2), Marinus B. Tandiayuk 3) 1), 2),

Ni Luh Ari Yani 1), M. Tawil Made Ali 2), Marinus B. Tandiayuk 3) 1), 2), PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII E SMP NEGERI 7 PALU Ni Luh Ari Yani 1), M. Tawil Made Ali 2), Marinus

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 12 PALU Nurulia Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR Gatot Prayitno 1, Suripto 2, Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan sebuah metode pembelajaran, yaitu Pairs Check, seperti

Lebih terperinci

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University 1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA ALKHAIRAT KALUKUBULA

PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA ALKHAIRAT KALUKUBULA PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA ALKHAIRAT KALUKUBULA Wahyuni E-mail: wahyuni_mathematic10@yahoo.co.id Anggraini E-mail: anggiplw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Desi Natalia Tompira Abd. Hamid Evie Awuy

Desi Natalia Tompira   Abd. Hamid   Evie Awuy PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN PEMECAHAN MASALAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA PROGRAM LINEAR KELAS XI SMA NEGERI 4 PALU Desi Natalia Tompira Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Lebih terperinci

Muzdalivah Marinus B. Tandiayuk Anggraini

Muzdalivah Marinus B. Tandiayuk Anggraini PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME DARI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU Muzdalivah E-mail:muzdalivahmalengga@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP Nuria, Edy Tandililing, Hamdani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis... 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN KEMUNINGSARI KIDUL 01 JEMBER (Improving the Fourth Grade Student's Writing Suggestive Narration

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN ARTIKEL Oleh ZULFARIDA PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MODEL SMA NEGERI 1 SIGI PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MODEL SMA NEGERI 1 SIGI PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MODEL SMA NEGERI 1 SIGI PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI Dwi Rahmandani E-mail: dhani.lampard.dr@gmail.com Gandung

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika. ARTIKEL PUBLIKASI PENINGKATAN MINAT DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 02 Banyudono Boyolali Tahun 2014/2015) Usulan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR,, 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus Kebumen 2 3 Dosen FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM Tari Asdiati 1 & Agusfianuddin 2 1 Pemerhati Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima

Lebih terperinci