FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI PADA SAAT MENARCHE DI MTS BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
|
|
- Yenny Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI PADA SAAT MENARCHE DI MTS BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Menarche merupakan peristiwa paling penting bagi remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai. Salah satu yang sangat ditekankan bagi perempuan yang tengah mengalami menstruasi adalah pemeliharaan kebersihan diri. Hasil studi pendahuluan di MTS Bantarujeg terhadap 20 siswi tentang perilaku personal hygiene saat menarche didapatkan sebanyak 9 orang (45%) kurang baik dalam kebersihan diri pada saat menarche. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarche di MTS tahun Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VII dan kelas VIII MTS tahun ajar yang sudah mengalami menarch yaitu sebanyak 78 siswi. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = (0,05) Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengahnya (82.1%) siswi berperilaku baik pada saat menarch, lebih dari setengahnya (69.2%) siswi berpengetahuan baik tentang Personal Hygiene, lebih dari setenghanya (61.5%) siswi tidak pernah terpapar informasi tentang personal hygiene saat menarch, kurang dari setengahnya (43.6%) siswi dengan peran orang tua kurang baik. Ada hubungan antara pengetahuan tentang personal hygiene dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch. Tidak ada hubungan antara keterpaparan informasi tentang personal hygiene dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch. Tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch. Saran diajukan bagi sekolah agar bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk mensosialisasikan tentang kebersihan diri saat Menarch, dengan memberikan penyuluhan kepada siswi-siswi secara berkala atau setiap ajaran baru ABSTRACT
2 Menarche is the most important event for young women as a sign of fertility cycle has begun. One of the highly emphasized for women who are menstruating are maintaining personal hygiene. Results of preliminary studies in MTS Bantarujeg to 20 female students on personal hygiene behavior at menarche earned by 9 people (45%) are less good in personal hygiene at the time of menarche. The purpose of this study was to determine the factors associated with personal hygiene behavior at menarche in girls at MTS Bantarujeg Majalengka This research is a quantitative study using a cross sectional design. The population in this study were all female students of class VII and class VIII MTS Bantarujeg Majalengka years teaching experience menarch who had as many as 78 female students. Research instrument used was a questionnaire. Data analysis included univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using chi square test with α = (0.05) The results showed more than half (82.1%) female students are well behaved when menarch, more than half (69.2%) female students good knowledge about the Personal Hygiene, more than setenghanya (61.5%) female students were never exposed to information about the personal hygiene when menarch, less than half (43.6%) female students with the role of parents is not good. There is a relationship between knowledge about personal hygiene personal hygiene student behavior during menarch. There is no relationship between exposure to information about the personal hygiene personal hygiene student behavior during menarch. There is no relationship between the role of parents with personal hygiene student behavior during menarch. Suggestions put forward for schools to cooperate with health workers to socialize about personal hygiene when Menarch, by providing counseling to female students on a regular basis or each new school PENDAHULUAN Pada masa remaja, datanganya menstruasi untuk pertama kalinya (menarche) merupakan suatu tanda bahwa remaja tersebut mulai mengalami masa masa dewasa. Sarwono (2005:103) mengemukakan bahwa menarche merupakan peristiwa paling penting bagi remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai. Akan tetapi datangnya menarche dapat membuat sebagian remaja takut dan gelisah, karena beranggapan bahwa darah haid merupakan suatu penyakit, namun beberapa remaja justru merasa senang sewaktu mendapatkan menarche, terutama mereka yang telah mengetahui tentang menarche. Salah satu yang sangat ditekankan bagi perempuan yang tengah mengalami menstruasi adalah pemeliharaan kebersihan diri. Kebersihan diri pada saat menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang peranan penting dalam perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat kelamin. Hal ini seperti yang dijelaskan menurut Rosidah (2006:98) menyatakan bahwa pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan infeksi saluran reproduksi. Secara umum dampak apabila tidak menjaga menjaga kebersihan diri, terutama menjaga kebersihan organ reproduksi dijelaskan menurut Surjadi (2002:79) yaitu udara panas cenderung lembab dan berkeringat membuat tubuh menjadi lembab, terutama daerah alat reproduksi yang menyebabkan bakteri mudah berkembang biak, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan mudah menimbulkan penyakit seperti kanker rahim.
3 Menurut Progestian (2009, dalam : mengemukakan bahwa berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari kasus baru dengan kematian penderita terjadi setiap tahun diseluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Di Wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah ada 1,3 Milyar perempuan berusia 13 tahun ke atas yang beresiko terkena kanker serviks. WHO memperkirakan ada lebih dari kasus kanker serviks dengan kematian penderita setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih dari kasus baru kanker serviks dengan sekitar kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia menurut Nurwijaya dkk (2010, dalam : mengemukakan bahwa menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker serviks merupakan angka kematian terbanyak di antara jenis kanker lain di kalangan perempuan. Diperkirakan, 52 juta perempuan Indonesia berisiko terkena kanker serviks, sementara 36 persen perempuan dari seluruh penderita kanker adalah kanker serviks. Ada kasus baru per tahun dengan kematian orang pertahun Di Jawa Barat berdasarrkan data dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tahun sebanyak 20,09 penderita kanker merupakan penderita kanker serviks. (Susanto, 2008 dalam : Angka kejadian kanker serviks di Kabupaten Majalengka pada tahun 2012 sebanyak 7 orang (1,3%) dari semua penderita yang dirawat, terdiri dari 4 orang di RSUD Cideres dan 3 orang di RSUD Majalengka (Rekam Medik RSUD Cideres dan Majalengka, 2015). Salah satu upaya bentuk pencegahan dini kanker servisk adalah dengan pemeriksaan papsmear dan memperbaiki perilaku kebersihan diri terutama pada saat menstruasi. Perilaku higienis perlu dibahas secara mendalam, hal ini karena berdasarkan studi pustaka yang ada yaitu menurut Indriastuti (2009:38) menjelaskan bahwa salah satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku higienis. Namun demikian perilaku higienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi. Menurut Notoatmodjo (2007 : 144) menjelaskan bahwa Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Peran orang tua dalam perilaku kebersihan remaja pada saat menarch sangat penting, hal ini dijelaskan menurut Sotjiningsih (2004:52) bahwa orang tua memiliki peranan penting terhadap remaja putrinya, apalagi hal ini menyangkut menarche dimana pada proses menstruasi ini akan menjadikan sesuatu yang membuat remaja putri waswas dan risau manakala kedua orang tua (terutama ibu) tidak memberikan penjelasan secara proporsional tentang kebersihan diri saat menstruasi. Keterpaparan informasi dapat mempengaruhi perilaku kebersihan diri pada remaja saat mesntruasi pertama kali, seperti dijelaskan menurut Notoatmodjo (2007:148) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan data dari UPTD Puskesmas Bantarujeg pada bulan Januari tahun 2015 ditemukan angka kejadian keputihan pada remaja usia > 14 sebanyak 2 orang dan angka kejadian dismenorhoe sebanyak 3 orang. Hasil
4 studi pendahuluan di MTS Bantarujeg yang dialkukan pada bulan April tahun 2015 dengan cara membagikan kuesioner terhadap 20 siswi tentang perilaku personal hygiene saat menarche didapatkan sebanyak 9 orang (45%) kurang baik dalam kebersihan diri pada saat menarche dan sebanyak 11 orang (65%) siswi sudah baik dalam personal hygiene saat menarche. Berdasarkan latar belakang masalah peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Faktor- Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarche di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarche di MTS tahun 2015, secara rinci : 1. Untuk mengetahui gambaran perilaku personal hygiene siswi pada saat menarche di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang personal hygene saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Untuk mengetahui gambaran keterpaparan informasi tentang personal hygiene saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Untuk mengetahui gambaran peran orang tua di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarche di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Untuk mengetahui hubungan keterpaparan informasi dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarche di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarche di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun 2015 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VII dan kelas VIII MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun ajar yang sudah mengalami menarch yaitu sebanyak 78 siswi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total sampling atau seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, Pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara memberikan angket kepada siswi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS, meliputi analisa univariat dan analisa bivariat HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Tahun 2015
5 Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch f % Kurang baik Baik Total Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa siswi dengan perilaku personal hygiene kurang baik sebanyak 14 orang (17.9%) dan siswi dengan perilaku personal hygine baik ebanyak 64 orang (82.1%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Personal Hygiene di MTS Tahun 2015 Pengetahuan f % Kurang Cukup Baik Total Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat siswi yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (6.4%) dan siswi yang berpengetahuan cukup sebanyak 19 orang (24.4%) dan siswi yang berpengetahuan baik sebanyak 54 orang (69.2%). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Keterpaparan informasi Tentang Personal Hygiene di MTS Tahun 2015 Keterpaparan informasi f % Tidak Pernah Pernah Total Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswi yang tidak pernah terpapar informasi tentang personal hygiene saat menarch sebanyak 48 orang (61.5%) dan siswi yang pernah terpapar informasi tentang personal hygiene saat menarch sebanyak 30 orang (38,5%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peran Orang Tua di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Peran Orang Tua f % Kurang Baik Total Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa siswi dengan peran orang tua kurang baik sebanyak 34 orang (43.6%) dan siswi dengan peran orang tua baik sebanyak 44 orang (56.4%).
6 Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Tentang Personal Hygiene Dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Perilaku Pengetahuan Kurang Baik Baik Total n % n % n % Kurang Cukup Baik Jumlah p value 0,013 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 5 siswi yang berpengetahuan kurang ada sebanyak 2 (40,0%) dengan perilaku baik, dari 19 siswi berpengetahuan cukup ada sebanyak 14 (73,7%) dengan perilaku baik dan dari 54 siswi ada sebanyak 48 (88,9%) siswi dengan perilaku baik. Hasil analisis menunjukkan hasil yang bermakna dapat terlihat dari uji chi square, yakni p value = 0,013 kurang dari nilai α (0,05) yang berarti hipotesis nol ditolak atau ada hubungan antara pengetahuan tentang personal hygiene dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat Menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Tabel 4.6 Hubungan Keterpaparan informasi tentang Personal Hygiene dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Keterpaparan informasi Perilaku Total Kurang Baik Baik n % n % n % Tidak terpapar Terpapar Jumlah p value 0,253 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 48 siswi yang tidak terpapar informasi ada sebanyak 37 (77,1%) siswi dengan perilaku baik dan dari 30 orang siswi yang terpapar informasi ada sebanyak 27 (90,0%) siswi dengan perilaku baik. Hasil analisis menunjukkan hasil yang kurang bermakna dapat terlihat dari uji chi square, yakni p value = 0,253 > α (0,05) yang berarti hipotesis nol gagal ditolak atau tidak ada hubungan antara keterpaparan informasi dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat Menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Tabel 4.7 Hubungan Peran Orang Tua Dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Tahun 2015 Peran Orang Tua Perilaku Kurang Baik Baik Total p value
7 n % n % n % Kurang Baik Jumlah ,154 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 34 siswi yang kurang mendapat peran orang tua ada sebanyak 25 (73,5%) siswi dengan perilaku baik dan dari 44 orang siswi yang mendapat peran orang tua baik ada sebanyak 39 (88,6%) dengan perilaku baik. Hasil analisis menunjukkan hasil yang tidak bermakna dapat terlihat dari uji chi square, yakni p value = 0,154 lebih dari nilai α (0,05) yang berarti hipotesis nol gagal ditolak atau tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun PEMBAHASAN a. Gambaran Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 pada faktor perilaku Personal Hygiene siswi pada saat Menarch didapatkan kurang dari setengahnya siswi di MTS tahun 2015 sebagian kecil berperilaku kurang terhadap Personal Hygiene siswi. Pengetahuan dan keterpaparan informasi siswi yang kurang akan berdampak langsung pada perilaku siswi terhadap keberishan Menarch. Lingkungan pergaulan siswi disekolah atau lingkungan sekitar rumah akan berpengaruh terhadap perilaku siswi. Hasil ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003:127) menjelaskan bahwa perilaku pada manusia dipengaruhi beberapa faktor, yang meliputi faktor predisposisi (predisposing faktors) yang terwujud dalam pengetahuan, keterpaparan informasi, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya, faktor pendukung (enabling faktors) yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alat-alat steril dan sebagainya, dan faktor pendorong (reinforcing faktors) yang terwujud dalam keterpaparan informasi dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Penelitian ini sejalan dengan teori Notoatrmodjo (2010:86) mengemukakan bahwa terbentuknya perilaku menjaga kebersihan organ genital, terutama pada remaja putri dimulai pada domain kognitif, dalam arti remaja putri tahu terlebih dahulu tehadap stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya. Sehingga menimbulklan pengetahuan baru pada subjek tersebut dan selanjutnya menimbulkan respons batin dalam bentuk keterpaparan informasi si subjek terhadap objek yang diketahui itu. b. Gambaran Pengetahuan Tentang Personal Hygiene di MTS Tahun 2015 pada faktor pengetahuan tentang Personal Hygiene didapatkan kurang dari setengahnya siswi di MTS tahun 2015 berpengetahuan kurang tentang Personal Hygiene. Hal ini dikarenakan materi tentang personal hygiene tidak dipelajari secara khusus
8 di sekolah umum, sehingga banyak siswa yang masih awam dengan bahasa medis, selain itu UKS jarang mengadakan seminar tentang personal hygiene saat menarch. Hal ini sesuai dengan pendapat Alimul (2006:124) menyatakan bahwa Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pendapat tersebut sejalan dengan Rasmun (2001:141) mengemukakan bahwa pengetahuan Personal Hygiene merupakan informasi yang menerangkan tentang berbagai aspek yang diketahui oleh remaja dalam lingkup Personal Hygiene meliputi reproduksi sehat, perkembangan seksual pada remaja, anatomi fisiologi alat reproduksi, proses kehamilan, masa subur seorang wanita, aborsi, penyakit menular seksual Hasil ini sejalan juga dengan pendapat Widiastuti (2009:72) menjelaskan bahwa pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara fisik, kejiwaan, dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang membingungkannya. Informasi tentang haid serta tentang alat reproduksi wanita perlu diperoleh setiap remaja wanita. Dengan melaksanakan berbagai metoda untuk memberikan pengetahuan pada remaja, mengenai Personal Hygiene, diharapkan akan tumbuh keadaan yang kondusif dalam peningkatan pengetahuan, kemudian keterpaparan informasi, dan perilaku kehidupan seksual sehat dan bertanggung jawab pada remaja. c. Gambaran Keterpaparan informasi Tentang Personal Hygiene di MTS Tahun 2015 pada faktor keterpaparan informasi tentang personal hygiene didapatkan lebih dari setengahnya siswi di MTS tahun 2015 tidak terpapar informasi. Hal ini dapat disebabkan karena minimnya sarana dan prasaran infromasi tentang personal hygiene dan sosialisasi yang kurang dari UKS. Hal ini akan berdampak pada kurang baiknya perilaku personal hygine siswi terutama pada saat menstruasi. Keterpaparan informasi dapat mempengaruhi perilaku kebersihan diri pada remaja saat mesntruasi pertama kali, seperti dijelaskan menurut Notoatmodjo (2007:148) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Soekanto (2002) mengemukakan bahwa Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. d. Gambaran Peran Orang Tua di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 pada faktor peran orang tua didapatkan kurang dari setengahnya yaitu siswi di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun 2015, kurang dari setengahnya dengan peran orang tua kurang. Siswa yang kurang mendapat peran dari orang tua dapat dikarenakan kurang terbukanya orang tua dalam komunikasi dengan anak tentang kebersihan pada saat menstruasi. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengantarkan anak-anaknya kealam dewasa. Ayah dan ibu menjadi sumber utama, informasi mengenai pengetahuan tentang pubertas kepada remaja secara benar dan terpercaya (Hurlock, 2005:425). Menurut Wulandari (2008 dalam :
9 menjelaskan bahwa peran orang tua yang salah akan berdampak pada pengetahuan dan perilaku remaja dalam menghadapi perkembangan reproduksi, dimana perilaku itu di pengaruhi oleh pengetahuan. Disini di perlukan peran orang tua dalam memberikan informasi agar remaja tidak memiliki persepsi yang salah tentang kesehatan reproduksi jika remaja tidak diberikan informasi yang benar dan tepat oleh orang tua maka remaja akan memiliki reaksi atau persepsi yang negative terhadap kesehatan reproduksi. e. Hubungan Pengetahuan Tentang Personal Hygiene Dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan tentang personal hygiene dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch di MTS tahun Hal ini dapat dimengerti karena pada sisiwi yang berpengetahuan baik pada umumnya lebih baik dalam perilaku personal hygiene. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2003:129) menyatakan bahwa terbentuknya perilaku menjaga kebersihan organ genital, terutama pada remaja putri dimulai pada domain kognitif, dalam arti remaja putri tahu terlebih dahulu tehadap stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya. Sehingga menimbulklan pengetahuan baru pada subjek tersebut dan selanjutnya menimbulkan respons batin dalam bentuk keterpaparan informasi si subjek terhadap objek yang diketahui itu. Hasil ini sejalan dengan pendapat Skinner dalam Rasmun (2001:78) menyatakan bahwa hasil hubungan antara tahu dan input mengenai stimulus atau respon yang datang dari individu dalam hal ini pengetahuan merupakan suatu stimulus yang akhirnya akan membentuk suatu keterpaparan informasi baik yang bersifat positif maupun negatif. f. Hubungan Keterpaparan Informasi tentang Personal Hygiene dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Tahun 2015 menunjukan tidak ada hubungan antara keterpaparan informasi tentang personal hygiene dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun Hal ini dikarenakan pada siswi yang tidak terpapar informasi ada kecenderungan memiliki perilaku yang baik dalampersonal hygiene. Mudahnya akses informasi bagi remaja terutama tentang kesehatan reproduksi dapat meningkatkan pengetahuan sehingga mempengaruhi perilaku. Menurut Notoatmodjo, (2003) mengemukakan bahwa informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacammacam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lainlain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
10 terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. Menurut Soekanto (2002) mengemukakan bahwa Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. g. Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarch di MTS Tahun 2015 menunjukan tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Hal ini dikarenakan pada siswi yang kurang mendapat peran dari orang tua memiliki perilaku yang baik dalam personal hygiene pada saat menarch. Menurut Wulandari (2008 dalam : menjelaskan bahwa peran orang tua yang salah akan berdampak pada pengetahuan dan perilaku remaja dalam menghadapi perkembangan reproduksi, dimana perilaku itu di pengaruhi oleh pengetahuan. Disini di perlukan peran orang tua dalam memberikan informasi agar remaja tidak memiliki persepsi yang salah tentang kesehatan reproduksi jika remaja tidak diberikan informasi yang benar dan tepat oleh orang tua maka remaja akan memiliki reaksi atau persepsi yang negative terhadap kesehatan reproduksi. Pengaruh orang tua dalam personal hygiene siswi didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan (Maryatun 2012 dalam pdf) diperoleh hasil bahwa remaja yang tinggal bersama dengan orang tuannya, memperlihatkan komunikasi antar orang tua dan remaja yang baik. Komunikasi tersebut menjadikan remaja mempunyai perilaku seksual yang rendah, komunikasi yang baik menunjukan peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Orang tua memegang peran sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan anak remaja pada umumnya dan kesehatan reproduksi pada khususnya. KESIMPULAN dan pembahasan mengenai Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Personal Hygiene Siswi Pada Saat Menarche di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun 2015 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sebagian kecil (17,9%) siswi dengan perilaku kurang baik pada saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun Sebagian kecil (6,4%) siswi berpengetahuan kurang tentang personal hygiene di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun Lebih dari setenghanya (61,5%) siswi tidak pernah terpapar informasi tentang personal hygiene saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun Kurang dari setengahnya (43.6%) siswi dengan peran orang tua kurang baik di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun Ada hubungan antara pengetahuan tentang personal hygiene dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun Tidak ada hubungan antara keterpaparan informasi tentang personal hygiene dengan perilaku
11 personal hygiene siswi pada saat menarch di mts bantarujeg kabupaten majalengka tahun Tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku personal hygiene siswi pada saat menarch di MTS Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2015 SARAN 1. Perlunya upaya pihak sekolah agar bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk mensosialisasikan tentang kebersihan diri saat Menarch, dengan memberikan penyuluhan kepada siswi-siswi secara berkala atau setiap ajaran baru. 2. Meningkatkan pengetahuan siswi melalui diadakannya pendidikan kesehatan tentang Personal Hygiene atau pun mengadakan kegiatan konseling khusus siswi dengan guru BP. Menambah sumber informasi tentang kebersihan diri pada saat Menarch melalui media internet atau buku-buku khusus tentang Personal Hygiene 3. Siswi agar lebih aktif lagi dalam pencarían informasi tentang personal hygiene pada saat menstruasi, memaksimalkan komunikasi dengan orang tua tentang personal hygiene saat menstruasi dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang mendukung personal hygiene. DAFTAR PUSTAKA
12 Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta BKKBN Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta : BKKBN Barbara Buku Ajar Fundamental keperawatan: Konsep,. Proses, dan Praktik, Edisi 7, Volume 1. Jakarta: EGC Deswita, Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Erna, Gizi dalam kesehatan reproduksi. Jakarta : EGC Hidayat, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika Indriastuti Perilaku Hgienis Remaja Putri Saat Menstruasi. Jurnal. Surakarta : Universitas Muhammadiyah. Mubarak Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC Maulana, Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Notoatmodjo, Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka. Cipta, Promosi Kesehatan dan Ikmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka. Cipta, Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta. Rineka Cipta Pinem Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: TIM Prawirohardjo Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina. Pustaka Proverawati, Menopause dan Sindrome Premenopause. Yogyakarta : Nuha medika Potter dan Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,. Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC Santrock, Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Sarwono Psikologi remaja. Edisi revisi 8. Jakarta : Raja Grafindo Pustaka. Soekanto Sosiologi suara pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sotjiningsih Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta: Sagung Seto Surjadi Kesehatan Reproduksi. Ed. 1. Jakarta : Jaringan Epidemiologi Nasional Suharti Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu. Wiknjosastro Ilmu Kebidanan, Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Widiastuti, Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitra Maya.
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 1 dan kelas 2 SMP : Perilaku personal hygiene
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWA KELAS VII-VIII PADA SAAT MENARCHE DI SMPN 2 MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Tresna Komalasari ABSTRAK Salah satu upaya mengurangi gangguan
Lebih terperinciPERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTERI PADA SAAT MENSTRUASI PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR FEMALE TEENAGER WHEN TO MENSTRUATING
Perilaku Personal Hygiene Remaja Puteri pada Saat Menstruasi PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTERI PADA SAAT MENSTRUASI PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR FEMALE TEENAGER WHEN TO MENSTRUATING STIKES RS. Baptis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Mardikaning Tiyas Puji Lestari 201310104171 PROGAM STUDIBIDAN
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciOleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS DAN KETERPAPARAN INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LOJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN Hafriani 1, Defiyani 2 1 Dosen Program Studi D III Kebidanan STIKes Bina Nusantara
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian tentang kesehatan reproduksi menunjukkan bahwa 75% wanita di dunia pasti mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya dapat mengalami
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015 Oom Komalassari ABSTRAK Menstruasi adalah pengeluaran darah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI Yudha Indra Permana & Ida Untari Akper PKU Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Masa reproduksi adalah masa yang penting bagi
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 3 No. 2 September 2015
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI PADA SISWI KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO KARANGANYAR Oleh : Ratna Indriati 1, Dwi Rindu Rusyati
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Febra Ayudiah 1610104457 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7
PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE ORGAN GENITALIA PADA PELAJAR PUTRI DI SMK N 7 SURAKARTA Skripsi ini disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciKesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon
Serambi Saintia, Vol. V, No. 1, April 2017 ISSN : 2337-9952 Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon Maya Maulida Fitri 1, Masyudi 2 1,2) Fakultas Kesehatan Masyarakat USM Email: masyudi29@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012 Mareta Wulan Permatasari *), Budi Mulyono *), Siti Istiana *)
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Yeti Yuwansyah*, Suyanti**, Aris Wahyuni*** * Dosen Program Studi DIII
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI SMA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI Oleh : Ratna Indriati 1 Endang Dwi Ningsih 2 Eni Novita Sari 3
Lebih terperinciRiska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA TINGKAT I TAHUN AJARAN 2013-2014 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MEANTRUASI DI SMKN 02 BANGKALAN ANALIZE THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE YOUNG WOMEN CLASS X ABOUT MENSTRUATION
Lebih terperinci: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di MI Salafiyah Simbang Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Ervina Ulfa dan Rizky Ajeng Mardiyana Aida Rusmariana,
Lebih terperinciAtnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSISI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 TELUKNAGA TANGERANG Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : atnesia.ajeng@gmail.com
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI DI DESA KEDUNG KUMPUL KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Siti Asiyah Mardani*, Arifal Aris**, Priyoto***.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciumur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Remaja akan mengalami suatu perkembangan fisik, seksual dan psikososial sebagai
Lebih terperinciNurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD KELAS V DI SD PUNDENARUM I KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Nurul Fatimah, Isy
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG Dessy Yunita Dewi Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun
Lebih terperinciRahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN SISWI DENGAN KESIAPAN SISWI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI DI MI SANGGRONG TEGALREJO PURWANTORO WONOGIRI Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kecemasan Pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Tarakanita Solo Baru Sukoharjo (The Correlation Knowledgeable About Mentrual With the Anxiety
Lebih terperinciPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.
20 Jurnal Keperawatan Volume 2, Nomor 1, Juli 2016 Hal 20-25 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Nandang Sutrisna 1, Nuniek Tri Wahyuni 2 1 Kepala Pustu Tajur Cigasong
Lebih terperinciOleh : Merlly Amalia ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI WIWI SARTIKA Program Studi D-III Kebidanan, Universitas Abdurrab Jalan Riau Ujung No.73 Pekanbaru Telp (0761)
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU Riske Chandra Kartika, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menarche merupakan perdarahan pertama kali dari uterus yang terjadi pada wanita di masa pubertas sekitar usia 10-16 tahun. Menarche merupakan perubahan yang menandakan
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Bandung terhadap Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS Tahun 2016 Relationship Between Knowledge
Lebih terperinci60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN
PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS Eny Pemilu Kusparlina (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun) ABSTRAK Pendahuluan: Angka aborsi di
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014
144 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014 Suherni 1, Anita Rahmawati 1 1 Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78
dan Lingkungan Hidup, 2/ (206), 69-78 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMA Angkola Barat Tahun 206 Maria Haryanti Butarbutar* *Program
Lebih terperinciPENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI ACEH BESAR KNOWLEDGE OF YOUNG WOMEN IN READINESS TO FACE MENARCHE STATE OF ACEH BESAR Maulida Sri Rahayu 1 ; Dewi Marianthi 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciSKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SELAMA MENSTRUASI PADA SISWI SMP N I KEBONARUM KABUPATEN KLATEN Skripsi ini disusun untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian Gambaran Pengetahuan dan Perilaku tentang Personal Hygiene saat Menstruasi pada Siswi SMA St. Carolus Surabaya, dapat disimpulkan bahwa :
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan perempuan, terutama kesehatan yang berkaitan dengan fungsi reproduksi kini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut kehamilan
Lebih terperinciUniversitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Meity Asshela 1), Swito Prastiwi 2), Ronasari Mahaji
Lebih terperinciMaria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENARCHE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI PRA MENSTRUASI ( The Effectiveness Of Menarche Health Promotion to the Pre Menstrual Female Adolescents Knowledge And Attitude
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA (Survei Pada Ibu Usia Kurang 20 tahun di Desa Wonoharjo Wilayah Kerja Puskesmas Pangandaran Kabupaten Ciamis) Susi Aprilyanti 1) Nur Lina
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012 Oleh : Mamlukah, SKM.,M.Kes SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi
PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA PELAJAR PUTRI DI SMP NEGERI 14 KOTA MANADO Novira Emanuela Bontong*, Sulaemana Engkeng*, Afnal
Lebih terperinciPenyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling
Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Romadhoni 1, Noor Yazid, Dian Aviyanti 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Staf
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE
TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE Tita Restu Yuliasri & Dyah Ayu Tri Puspita Ning Tyas Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail
Lebih terperinciPENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE
PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATOLOGI PADA SISWI KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rini Arianti
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR
TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR Andriyani Puji Hastuti, Nafiisah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK
Lebih terperinciUniversitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Tersedia online pada: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/jnki JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pendidikan Kesehatan dengan Media Slide Efektif
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG Eni Fitrotun Imbarwati*) Dewi Elliana*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI Friska Wulandari 1, Suci Musvita Ayu 2 1,2 Fakultas Kesehatan masyarakat, universitas Ahmad dahlan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Yeti Yuwansyah Penggunaan alat kontrasepsi sangat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM
HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM Lisastri Syahrias Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Batam ABSTRAK
Lebih terperinciPENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA
1 PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA 1 Sofia Februanti 1 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Abstrak Pernikahan dini merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015 Irmayanti STIKes Prima Program Studi Kesehatan Masyarakat Korespondesi penulis: irmayanti.harahap@stikesprima-jambi.ac.id
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS Sukatmi*, Nikmaturohmah.** *) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri **) Perawat Puskesmas Badas
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Wiwin Widia Astuti 201510104060 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK Manuscript Oleh Eko Sugianto G2A009115 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciSuci Musvita Ayu 1 INTISARI ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS IV, V DAN VI SD MUHAMMADIYAH KLIWONAN, DESA SIDOREJO, GODEAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Suci Musvita Ayu 1 INTISARI Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG
Tersedia di http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/ DOI : 10.26714/jk.6.2.2017.80-85 Jurnal Kebidanan, 6 (2), 2017, 80-85 HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN
Lebih terperinciProgram Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUTH PUBERTY WITH ADOLESCENTS ATTITUDE IN THE FACE OF PUBERTY IN ADOLESCENTS IN JUNIOR HIGH SCHOOL 3 DEPOK, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA Dwi Agustiana Sari, Wiwin Lismidiati
Lebih terperinciHUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG
HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG Adhiana Aysha Rohman 1), Syamsulhuda 2), Anung Sugihantono 3) Bagian Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN KESIAPAN ANAK USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI SIDOMULYO 04 UNGARAN TIMUR
HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN KESIAPAN ANAK USIA 10-12 TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI SIDOMULYO 04 UNGARAN TIMUR Ida Nilawati*), Purbowati, S.Gz., M.Gizi**), Puji Pranowowati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan hidup, manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut menjadi perhatian masyarakat secara umum dan individu secara khusus. Kesehatan reproduksi juga merupakan salah satu unsur
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI Oleh : Sri Aminingsih 1,Kharisma Ayu Susilowati 2,Ichlasi Lintang Suminar 3 Abstract Introduction: Based
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 Intisari RITA PURNAMA SARI Mahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh
Lebih terperinciCorrelation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013
Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013 Ayuza, D 1), Sibero, HT 2), Karyus, A 3) Medical Faculty of Lampung University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang remaja. Menstruasi merupakan indikator kematangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang remaja. Menstruasi merupakan indikator kematangan seksual pada remaja putri. Usia rata-rata
Lebih terperinciTri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMK N 1 KARANGANYAR Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciOleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI
ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail
Lebih terperinciHubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Iis Suprapti 1610104196 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciFajarina Lathu A INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG MENOPAUSE DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI KE ISTRI PADA MASA MENOPAUSE DI DUSUN SOROWAJAN KELURAHAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Fajarina Lathu A INTISARI
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN PROMOSI BPJS KESEHATAN DAN PENGETAHUAN PASIEN DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN BPJS KESEHATAN DI RSUD AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN Vera J. Tumbuan *, Febi K. Kolibu *, Budi T. Ratag * * Fakultas
Lebih terperinciPENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI. Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Organ reproduksi adalah salah satu bagian terpenting
Lebih terperinci