What Does Cost Really Mean?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "What Does Cost Really Mean?"

Transkripsi

1 What does cost really mean? 1 What Does Cost Really Mean? Suwardjono Artikel ini pernah dimuat di majalah Akuntansi edisi Mei Artikel ini juga diterbitkan dalam buku Gagasan Pengembangan Profesi dan Pendidikan Akuntansi di Indonesia: Kumpulan Artikel (BPFE, 1992) dan dilampirkan dalam buku Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (BPFE, 2005) oleh penulis. Pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini sebenarnya akan lebih lengkap kalau diungkapkan sebagai berikut: "What does cost really mean within the framework of accounting as an information provider?" Pertanyaan tersebut berkaitan dengan pertanyaan "What does it cost?" yang menjadi judul artikel Bourke [1978] yang membahas betapa membingungkannya istilah cost yang digunakan dalam akuntansi. Kerancuan penggunaan istilah cost dikemukakan pula oleh Hasemen [1978] yang mengusulkan suatu rerangka untuk menginterpretasi arti cost tersebut sesuai dengan konteksnya. Istilah cost memang mempunyai banyak arti. Akan tetapi, dalam konteks akuntansi sebagai penyedia informasi finansial kuantitatif, istilah tersebut mempunyai arti khusus. Dalam dunia praktik (profesi) dan akademik sekarang ini, istilah biaya, harga pokok, harga perolehan dan kadang-kadang beban digunakan sebagai padan kata atau terjemahan istilah cost tersebut. Menurut pengamatan penulis, istilah-istilah tersebut menimbulkan kerancuan dalam penggunaan dan dalam pemahaman akuntansi sebagai penyedia informasi. Kerancuan dalam pemahaman dapat ditunjukkan dengan contoh tanya-jawab dalam suatu ujian komprehensif berikut ini. Penguji: "Coba jelaskan menurut pemahaman anda pengertian biaya dalam akuntansi?" Mahasiswa: "Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomik yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa." (Bagus sekali anda memang hafal dengan pengertian tersebut) Penguji: "Berilah contoh pengorbanan sumber ekonomik yang dilakukan perusahaan!" Mahasiswa: "Misalnya perusahaan mengeluarkan kas atau aktiva lainnya." (Bagus! Berarti anda memahami konsep kesatuan usaha) Penguji: "Sekarang berilah contoh barang dan jasa yang diperoleh perusahaan!" Mahasiswa: "Mesin, Pak." Penguji: "Kalau begitu, jumlah rupiah pengeluaran untuk memperoleh mesin tersebut dapat disebut biaya mesin?" Mahasiswa: "Bukan, Pak! Itu harga pokok!" Percakapan di atas menunjukkan bahwa suatu pengertian dalam definisi sudah benar tetapi simbolnya tidak tepat sehingga suatu istilah tidak dapat diterapkan atau berlaku umum sesuai dengan pendefinisiannya. Dalam artikel ini, penulis membahas dan mengajukan argumentasi bahwa istilah biaya, harga pokok dan harga perolehan tidak tepat sebagai pada istilah cost. 1 Demikian juga istilah beban sangat tidak tepat untuk digunakan sebagai padan kata expense. Kemudian, penulis akan mengajukan istilah alternatif untuk menghindari kerancuan tersebut. Artikel ini juga merupakan tanggapan penulis terhadap exposure draft Standar Khusus Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi (IAI, Prinsip Akuntansi Indonesia Pernyataan No. 5). 2 Tanggapan tersebut penulis sampaikan dalam public hearing terhadap exposure draft tersebut. Draft standar tersebut merupakan bukti nyata adanya kerancuan pemahaman dan pengaplikasian cost sebagai data dasar akuntansi karena misnomer dalam pemilihan padan kata. Pengertian Cost dan Istilah yang Berkaitan Lepas dari padan kata yang tepat untuk istilah cost, sebagai dasar pembahasan akan diuraikan dahulu makna cost yang sebenarnya dalam konteks akuntansi sebagai penyedia informasi. Sumber acuan yang akan digunakan dalam pembahasan ini diambil dari literatur akuntansi yang dianggap cukup autoritatif. Berikut ini adalah kutipan beberapa pengertian cost dalam literatur akuntansi tersebut yang dianggap cukup untuk menjadi basis pembahasan. Kohler [1975: 139] mendefinisi cost sebagai berikut: An expenditure or outlay of cash, other property, capital stock, or services, or the incurring of a liability therefor, identified with goods or services acquired or with any loss incurred, and measured by the amount of cash paid or payable or the market value of other property, capital stock, or services given in exchange or, in other situation, any commonly accepted basis of valuation. 1 Standar Akuntansi Keuangan 2001 menggunakan istilah beban pokok penjualan untuk padan kata cost of goods sold. 2 Pernyataan ini telah dituangkan kembali dalam Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia sebagai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 29, Akuntansi Minyak dan Gas Bumi.

2 What does cost really mean? 2 Sprouse dan Moonits [1962: 8-9] mendefinisi cost dan expense sebagai berikut: Cost is a foregoing, a sacrifice made to secure benefit, and is measured by an exchange price. Expense is the decrease in net assets as a result of the use of economic services in the creation of revenues or the imposition of taxes by governmental unit. Grady [1965: 228] mengemukakan definisi cost sebagai berikut: Cost is the amount, measured in money, or cash expended or other property transferred, capital stock issued, services performed, or a liability incurred, in consideration of goods or services received or to be received. Costs can be classified as unexpired and expired. Unexpired costs (assets) are those which are applicable to the production of future revenues....expired costs are those which are not applicable to the production of future revenues, and for that reason are treated as deductions from current revenues or charged against retained earnings.... Unexpired cost may be transferred from one classification to another before becoming expired cost as above defined,.... Anthony dan Reece [1989: 63] memberi pengertian cost dan beberapa istilah yang sangat erat kaitannya dengan terjadinya cost sebagai berikut: Cost is a monetary measurement of the amount of resources used for some purpose. An expenditure is a decrease in an asset (usually cash) or an increase in a liability (often accounts payable) associated with the incurrence of a cost. The expenditures in an accounting period equal the cost of all the goods and services acquired in that period. An expense is an item of cost applicable to the current accounting period. An expense represents resouces consumed by the entity's earning activities during the current period. When an expenditure is made, the ralated cost is either an asset or an expense. If the cost benefits future periods, it is an assets. If not, it is an expense a reduction in retained earnings of the current period. A disbursement is the payment of cash. A cash expenditure is a disbursement; but so is any cash payment, such as paying an account payable, repaying a loan, or paying a cash dividend to shareholders. Dengan mengutip dari The Nature of Business Cost General Concepts, Bourke [1978: 193] mendefinisi cost sebagai berikut: Cost is a general term for measured amount of value purposefully released or to be released in the acquisition or creation of economic resources, either tangible or intangible. Hilton (2002: 36) menjelaskan makna cost, expense, dan cost of goods sold sebagai berikut: Cost is the sacrifice made, usually measured by the resources given up, to achieve a particular purpose. An expense is the consumption of assets for the purpose of generating revenue. Cost of goods sold is the expense measured by the cost of the finished goods sold during a period of time. Bila dicari dari sumber-sumber yang lain, makna yang dilekatkan pada istilah cost dan expense akan sama dengan pengertian yang diberikan oleh sumbersumber di atas. Karakteristik Cost Dengan mempelajari definisi-definisi di atas secara saksama, mudah-mudahan telah diperoleh pemahaman arti atau makna cost yang sebenarnya. Berdasarkan pemahaman penulis, berikut ini adalah atribut atau karakteristik yang melekat pada istilah cost. 1. Cost merupakan pengukur (a measurement) dalam unit moneter suatu sumber ekonomik yang digunakan atau dikorbankan untuk tujuan tertentu. Dalam konteks akuntansi yang mendasarkan diri pada konsep kesatuan usaha, pengorbanan berarti keluarnya sumber ekonomik (aktiva) dari kesatuan usaha. Ada berbagai pengertian pengorbanan ditinjau dari berbagai konteks. Hasemen [1978: 77] membahas berbagai jenis pengorbanan (sacrifice) ditinjau dari berbagai aspek. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa walaupun cost itu sendiri sering disebut sebagai pengorbanan, yang dikorbankan sebenarnya adalah sumber ekonomik (baik fisik maupun nonfisik) dan cost hanyalah sebagai pengukur secara kuantitatif pengorbanan tersebut dalam unit moneter. Secara umum dapat dikatakan bahwa cost mengukur penggunaan (termasuk perubahan) atau pengorbanan suatu sumber ekonomik. Dalam akuntansi, pada umumnya sumber ekonomik yang dikorbankan pun sebelumnya sudah diukur dengan cost. 2. Cost dinyatakan dalam unit moneter khususnya dalam rerangka akuntansi sebagai penyedia informasi kuantitatif. Cost mengukur seberapa banyak atau besar penggunaan sumber ekonomik dalam unit moneter untuk tujuan tertentu. Pengukuran ini penting karena hasil pengukuran kuantitatif akan menjadi data dasar dalam penyediaan informasi untuk menentukan total penggunaan berbagai jenis dan jumlah sumber ekonomik dalam satuan yang homogen. Dengan satuan yang homogen, dapat diperoleh pengetahuan mengenai besarnya (size) dan hubungan (relationship) komponen-komponen sumber ekonomik yang secara keseluruhan membentuk kesatuan sumber ekonomik tertentu, Pengetahuan seperti itulah yang disebut informasi kuantitatif. Kalau kuantifikasi dinyatakan dalam unit moneter, informasi yang diperoleh adalah

3 What does cost really mean? 3 informasi finansial. Memang tidak semua cost dapat diukur dalam unit moneter. Akan tetapi, karena dalam akuntansi semua faktor harus dikuantifikasi, pengertian cost dapat dikatakan sebagai pengukur dalam unit moneter. 3. Pengukuran cost selalu dihubungkan dengan suatu fokus atau objek atau dengan tujuan (purpose) atau pusat perhatian. Fokus atau objek ini dikenal secara teknis sebagai cost object atau cost objective. Cost object dapat berupa produk, departemen, projek, kegiatan atau sesuatu yang komponen pembentuknya perlu diukur secara moneter agar pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi mengenai size dan relationship yang bermakna. Tujuan perlu diidentifikasi karena tujuan yang berbeda memerlukan pengukuran cost yang berbeda pula untuk menghasilkan informasi. Tujuan memperoleh informasi cost adalah untuk perencanaan (planning), pengendalian (control) dan pertanggungjawaban keluar (periodic external reporting). Perusahaan dapat dipandang sebagai susunan atau kumpulan berbagai sumber ekonomik. Tentu saja, besarnya dan hubungan antara komponen yang membentuk perusahaan dapat dilihat dari beberapa aspek. Seorang kepala bagian personalia akan melihat perusahaan sebagai kumpulan orang dengan hubungan seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi perusahaan. Seorang insinyur akan melihat perusahaan sebagai kegiatan atau proses sebagaimana digambarkan dalam bagan proses produksi. Bagi seorang analis finansial (atau dari sudut akuntansi keuangan), perusahaan akan dipandang sebagai simbol-simbol (elemen-elemen) finansial sebagaimana ditunjukkan oleh laporan keuangan. Elemen laporan keuangan termasuk dalam pengertian objek atau fokus yang harus diukur (cost merupakan salah satu dasar pengukurannya). Manajemen melihat perusahaan sebagai satuansatuan kegiatan (terdiri atas mesin, bahan dan manusia) yang mengolah input menjadi output. Satuan-satuan kegiatan berkaitan satu sama lainnya secara terpadu. Untuk tujuan pengendalian melalui informasi finansial, satuan kegiatan fisik direpresentasi dalam bentuk pusat pertanggungjawaban sedangkan masukan dan keluaran direpresentasi dan diukur dalam bentuk cost. Dengan demikian, berbagai satuan kegiatan, termasuk masukan dan keluaran, dapat menjadi objek cost. Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan cost itu sendiri yang mempunyai arti penting akan tetapi justru jasa yang ada di balik angka cost yang termuat dalam rekeninglah yang mempunyai arti penting. Jadi arti pentingnya objek atau jasa diwakili oleh cost yang tercatat dalam tiap rekening. Di balik deretan angkaangka akuntansi terkandung jasa-jasa yang berwujud fisik maupun nonfisik. Jasa-jasa tersebut adalah daya, kemampuan atau kapasitas yang kalau ditukarkan atau digabungkan satu sama lainnya dapat menimbulkan daya, kemampuan atau kapasitas lain yang kekuatannya (besarnya) paling tidak sama dengan yang sebelumnya dimiliki perusahaan. Misalnya, kas ditukarkan dengan mesin, ini berarti bahwa daya beli ditukarkan dengan daya produksi. Oleh karena itu, akuntansi berusaha untuk menentukan simbol-simbol yang dapat merepresentasi daya tersebut sehingga tanpa melihat perusahaan secara fisik orang dapat membayangkan kegiatan operasi perusahaan hanya dengan membaca laporan keuangan. FASB [1985] dalam SFAC No. 6 mengidentifikasi dan mendefinisi sepuluh elemen laporan keuangan yang dapat menjadi simbol sumber daya dan kegiatan yaitu: asset, liability, equity, revenue, expense, gain, loss, investment by owners, distribution to owners, dan comprehensive income. 4. Secara fisik, kesatuan usaha menguasai dan mengelola sumber ekonomik yang disebut aktiva. Secara akuntansi, sumber ekonomik dan perubahannya direpresentasi dalam bentuk unit moneter. Unit moneter di sini adalah hasil pengukuran yang ditentukan pada saat transaksi pemerolehan sumber ekonomik tersebut dan didasarkan pada harga pertukaran. Kesepakatan harga pertukaran akan menciptakan data yang akan dicatat dalam sistem pembukuan kesatuan usaha. Data hasil pengukuran yang telah dicatat tersebut disebut dengan cost dan merupakan pengukur sumber ekonomik pada saat terjadinya atau diperolehnya. Karena sudah terjadi dan tercatat, cost ini sering disebut dengan historical cost. Walaupun demikian, pengertian cost tidak terbatas pada cost yang sudah terjadi. Memang pengertian cost yang dominan adalah sebagai historical cost. Namun demikian, cost dapat juga mengukur objek yang akan terjadi (future cost). Lebih dari itu, untuk mengukur cost, dasar yang digunakan tidak hanya pengeluaran sumber ekonomik yang telah terjadi. Pengeluaran tersebut mungkin saja baru akan terjadi di masa yang akan datang. Kalau cost sudah terjadi tetapi pengeluarannya belum terjadi maka utang akan timbul. Itulah sebabnya utang didefinisi FASB [1985: par. 35] sebagai "pengorbanan sumber ekonomik di masa mendatang yang cukup pasti akibat transaksi yang telah terjadi sebelumnya." Pengeluaran juga tidak harus berupa kas tetapi dapat pula berupa sumber ekonomik lain seperti jasa perusahaan, surat berharga dan saham atau obligasi perusahaan. Telah disebut sebelumnya bahwa elemen laporan keuangan merupakan simbol untuk merepresentasi kondisi fisik dan kemampuan ekonomik suatu perusahaan. Elemen tersebut saling berkaitan yang disebut dengan artikulasi, Kalau elemen-elemen tersebut diukur dalam unit moneter yang berarti bahwa suatu unit moneter dilekatkan pada elemen-elemen tersebut maka simbol dan unit moneter sebagai pengukurnya akan membentuk informasi berupa laporan keuangan. Akuntansi menganut cost principle concept yang berarti bahwa elemen laporan keuangan

4 What does cost really mean? 4 dinilai/diukur atau dilekati dengan cost yang telah terjadi agar menjadi informasi. Oleh karena itu, laporan keuangan yang dihasilkan dengan penilaian seperti itu sering disebut dengan historical cost financial statements. 5. Sebagai dasar pengukuran, cost tidak mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal yang negatif (mengurangi) atau merugikan atau sesuatu yang jelek. Kesan seperti ini akan menghalangi atau mengacaukan pemahaman makna cost. Mengenai hal ini, Haseman [1978: 70] menyatakan: "The tendency to think erroneously of all costs as expenses, or of cost connoting something bad or undesireble prevents a clear understanding of the meaning of cost." Kerancuan dan kesalahan dalam menangkap makna cost disebabkan orang tidak memandang cost sebagai suatu pengertian yang netral atau generik seperti disarankan Hasemen. Kerancuan pemahaman dan aplikasi terjadi karena orang memandang cost sebagai objek, wadah atau elemen (misalnya expense, loss, asset) dan bukan sebagai pengukur (monetary measurement) elemen itu sendiri. Cost sendiri bukanlah informasi tetapi sekadar data dasar. Objek yang telah dilekati dengan cost itulah yang secara bersama-sama (objek dan pengukurnya) merupakan informasi, Oleh karena itu, cost harus dihubungkan dengan sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Suatu (objek) yang menjadi pusat perhatian harus diidentifikasi sehingga cost akan mempunyai nilai informasi. Telah disebutkan sebelumnya objek ini dapat berupa produk, fasilitas, jasa, kegiatan atau projek. Selanjutnya Haseman mengemukakan bahwa berbagai objek yang akan dilekati cost akan menjadi basis klasifikasi cost dan cost accounting merupakan suatu proses, prosedur, metode dan teknik pengolahan data cost untuk dilekatkan pada objek yang menjadi pusat perhatian manajemen sehingga informasi finansial untuk kepentingan pengambilan keputusan dapat diperoleh. Bergantung pada kepentingan manajemen dan keperluan informasi yang diinginkan, objek yang menjadi basis klasifikasi antara lain: Fungsi operasi: production, marketing, dan administrative Komponen produk: raw material, direct labor dan overhead Variabilitas: fixed dan variable Keleluasaan untuk menentukan besarnya: discretionary dan engineered Waktu terjadinya: historical, current dan future Penandingan dengan pendapatan: product dan period Lokasi terjadinya: direct dan allocated Elemen laporan keuangan: asset, liability, equity, revenue, expense, gain, loss, investment by owners, distribution to owners, dan comprehensive income. Aktivitas: setup, inspection, dan material handling Masalah Dengan mendasarkan pada pembahasan dan pengertian cost di atas, dapat disimpulkan bahwa cost merupakan hasil pengukuran dalam unit moneter suatu objek dan cost tercipta karena adanya kejadian ekonomik dalam suatu unit organisasi. Cost tersebut dicatat dalam sistem akuntansi dan menjadi data dasar atau bahan olah untuk menghasilkan informasi. Agar menjadi informasi maka data cost harus diklasifikasi dengan wadah tertentu yang menjadi pusat perhatian (fokus) atau dihubungkan dengan objek tertentu. Istilah cost memang mempunyai banyak arti dan dalam komunikasi bisnis sering terjadi salah interpretasi karena pengertian yang berbeda mengenai apa yang disebut dengan cost. Masalah timbul kalau seseorang harus menjawab pertanyaan "What does it cost?" seperti yang diajukan oleh Bourke [1978], Kalau objek atau pusat perhatian dapat diidentifikasi untuk mengganti it dalam pertanyaan Bourke tersebut, maka pertanyaan-pertanyaan dalam Daftar 1 berikut merupakan hal yang akan sering terjadi dalam komunikasi bisnis atau akuntansi. Daftar 1 What is the cost of labor? What is the cost of machinary? What is the cost of production? What is the cost of product A? What is the cost of goods sold? What is the cost of bonds payable? What is the cost of inventory? What is the cost of administrative function? What is the current cost* of stockholders' equity? What is the current cost of selling expenses? What is the current cost of sales? What is the current cost of income? *Istilah ini digunakan dalam pembahasan akuntansi untuk perubahan harga (accounting for price changes) khususnya dalam current cost accounting. Pertanyaan di atas diajukan untuk mengetahui besarnya (size) suatu objek dari sudut moneter. Pertanyaan di atas sebenarnya masih belum dapat dijawab dengan tuntas karena harus ada kesepakatan mengenai apa saja komponen yang membentuk cost tersebut. Pada umumnya untuk mengukur cost suatu objek, akuntansi menggunakan dasar yang disebut full cost yaitu semua sumber yang digunakan untuk membentuk suatu objek cost. Namun demikian, komponen yang dapat masuk ke dalam suatu objek bergantung pada tujuan dan jenis keputusan yang akan diambil oleh pemakai informasi. Dengan kata lain, komponen cost harus relevan dengan tujuan penyediaan informasi. Artikel ini tidak menekankan pada apa komponen-komponen cost yang relevan tetapi lebih memfokuskan pada pencarian istilah yang tepat. Sebagai data dasar dan bahan olah akuntansi untuk menghasilkan informasi, istilah cost dalam pertanyaan

5 What does cost really mean? 5 di atas mempunyai arti atau makna yang sama. Hal yang perlu dipegang adalah bahwa apapun objek, komponen atau wadah yang akan dilekati dengan cost, jumlah unit moneter atau jumlah rupiah cost harus tetap merupakan cost. Daftar 2 merupakan pertanyaan yang akan terjadi kalau pertanyaan dalam Daftar 1 diindonesiakan kecuali kata cost. Daftar 2 Berapakah cost tenaga kerja? Berapakah cost mesin? Berapakah cost produksi? Berapakah cost produk A? Berapakah cost barang terjual? Berapakah cost utang obligasi? Berapakah cost sediaan barang? Berapakah cost administrasi? Berapakah current cost modal pemegang saham? Berapakah current cost biaya penjualan? Berapakah current cost penjualan? Berapakah current cost laba? Telah disebutkan sebelumnya bahwa kerancuan sering timbul karena orang tidak dapat membedakan antara pengukur dan objek/elemen yang diukur khususnya dalam penggunaan istilah cost. Kalau cost mempunyai pengertian dan makna sebagai pengukur dalam unit moneter, apakah padan kata bahasa Indonesia untuk istilah cost untuk seluruh pertanyaan dalam Daftar 2 yang tidak menimbulkan kerancuan? Apakah istilah biaya, harga pokok, atau harga perolehan tepat sebagai padan istilah? Apa akibatnya bagi dunia praktik (profesi) maupun pendidikan (akademik) bila kerancuan ini dibiarkan berlangsung? Kerancuan Karena Misnomer Dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2001, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) memadankatakan istilah biaya dengan cost, beban dengan expense, dan beban pokok penjualan dengan cost of goods sold. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa pasal dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan berikut (istilah dalam tanda kurung adalah istilah aslinya): Keseimbangan antara biaya dan manfaat (cost and benefit) lebih merupakan kendala yang pervasif daripada karakteristik kualitatif (par. 44). Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban... (par. 70) Beban (expenses) diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya (cost) yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses...; misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan (cost of goods sold) diakui pada saat yang sama sebagai penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang (par. 95). IAI sendiri tidak tegas membedakan biaya dan beban tetapi berbagai uraian dalam SAK mengesankan bahwa istilah biaya dimaksudkan sebagai padan kata cost. IAI tampaknya mulai menjauhkan penggunaan harga pokok sebagai padan kata cost tetapi lebih banyak menggunakan harga perolehan atau biaya perolehan. 1 Untuk cost dalam cost of goods sold, IAI menggunakan istilah beban pokok dan goods sold diterjemahkan menjadi penjualan. Walaupun demikian, banyak buku-buku akuntansi menggunakan istilah harga pokok untuk cost dan harga pokok penjualan untuk cost of goods sold. Dengan pengertian yang ada dalam buku SAK tersebut berarti bahwa biaya dipandang sebagai bahan olah akuntansi atau pengukur dalam unit moneter suatu objek berupa barang dan jasa (termasuk elemen laporan keuangan cost historis). Kalau demikian, secara konsekuen dan konsisten mestinya beberapa pertanyaan dalam Daftar 2 akan diungkapkan seperti pada Daftar 3, Istilah biaya akan mengganti semua istilah cost karena istilah cost dalam Daftar 2 mempunyai pengertian dan makna yang sama yaitu sebagai pengukur dalam unit moneter. Daftar 3 Berapakah biaya tenaga kerja? Berapakah biaya mesin? Berapakah biaya produksi? Berapakah biaya produk A? Berapakah biaya barang terjual? Berapakah biaya utang obligasi? Berapakah biaya sediaan barang? Berapakah biaya administrasi? Berapakah biaya sekarang modal pemegang saham? Berapakah biaya sekarang biaya penjualan? Berapakah biaya sekarang penjualan? Berapakah biaya sekarang laba? Kalau istilah biaya memang cukup luas dan tepat maka ungkapan seperti dalam Daftar 3 itulah yang seharusnya terjadi. Kenyataannya, justru ungkapanungkapan seperti dalam Daftar 4 di halaman berikutlah yang terjadi. Kalau ungkapan/pertanyaan dalam Daftar 3 diinggriskan kembali dengan makna biaya sebagai bahan olah atau pengukur dalam unit moneter, maka istilah biaya di atas jelas akan menjadi cost semua. Dengan istilah tersebut tidak akan terjadi kerancuan sebagaimana contoh aplikasi berikut: secara fisik, bahan baku, tenaga kerja dan overhead kalau 1 Kata memperoleh mempunyai kata pangkal peroleh sehingga proses memperoleh mestinya disebut pemerolehan bukan perolehan karena tidak ada kata dioleh atau mengoleh.

6 What does cost really mean? 6 digabungkan akan menjadi produk; secara simbol kuantitatif dengan cost sebagai pengukur, cost bahan baku, cost tenaga kerja, dan cost overhead kalau digabungkan dengan sendirinya akan membentuk cost produk. Hal yang tidak logis terjadi kalau aplikasi tersebut diindonesiakan: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead kalau digabung menjadi harga pokok produk. Daftar 4 Berapakah biaya tenaga kerja? Berapakah harga pokok (harga perolehan) mesin? Berapakah biaya produksi? Berapakah harga pokok produk A? Berapakah harga pokok* penjualan? Berapakah nilai buku utang obligasi? Berapakah harga pokok sediaan barang? Berapakah biaya administrasi? Berapakah harga pokok sekarang modal pemegang saham? Berapakah harga pokok sekarang biaya penjualan? Berapakah harga pokok sekarang penjualan? Berapakah harga pokok sekarang** laba? *Dalam Standar Akuntansi Keuangan IAI, istilah beban pokok penjualan bahkan digunakan. **Ada beberapa buku yang menggunakan istilah biaya berlaku untuk padan kata current cost sehingga pertanyaan itu menjadi "Berapakah biaya berlaku laba?" atau "Berapa laba biaya berlaku?" Kenyataan seperti di atas sebenarnya mengisyaratkan bahwa istilah biaya untuk padan kata cost adalah suatu misnomer, demikian juga istilah harga pokok, Kalau bukan salah istilah, berarti istilah harga pokok dapat mengganti semua istilah cost untuk tiap pertanyaan dalam Daftar 2, tetapi nyatanya juga tidak demikian yang terjadi. Harga pokok juga kurang tepat karena mempunyai konotasi bahwa ada elemen lain yang tidak pokok padahal cost mempunyai kedudukan yang sama. Yang jelas harga pokok tidak mempunyai makna sebagai pengukur (a measurement) dan oleh karena itu tidak tepatlah untuk mengatakan bahwa akuntansi mengolah harga pokok. Kerancuan istilah akan menyebabkan kerancuan berpikir yang menghambat pemahaman. Kalau toh terjadi pemahaman maka pemahaman tersebut juga merupakan pemahaman yang rancu. Tanya-jawab dalam ujian komprehensif pada awal artikel ini adalah contoh kerancuan berpikir yang disebabkan oleh misnomer dalam penggunaan istilah biaya untuk menyimbolkan pendefinisian makna cost. Percakapan tersebut menunjukkan bahwa makna atau pengertian sudah didefinisi secara benar tetapi simbolnya tidak tepat sehingga simbol (istilah) tidak berlaku umum. Hal ini analogi dengan menggunakan istilah ayam untuk menyimbolkan pengertian unggas. Istilah biaya tidak tepat karena pengertian biaya secara semantik dalam bahasa Indonesia adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang atau sesuatu yang negatif atau sesuatu yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir. Dalam suatu perusahaan, tujuan akhir (berupa pendapatan yaitu aliran masuk barang dan jasa) harus diperoleh dengan biaya (berupa aliran keluar/penyerahan barang atau jasa). Dari segi informasi, biaya ini lebih merupakan objek atau pusat perhatian yang diukur dengan cost dan bukan sebagai pengukur itu sendiri. Dengan demikian, sebagai pengukur dalam unit moneter, istilah biaya tidak bersifat generik dan terlalu sempit untuk merepresentasi makna cost yang sesungguhnya. Akibat tidak sesuainya makna dengan simbol akhirnya istilah biaya (kalau dianggap sebagai bahan olah) tidak dapat berlaku umum dan akhirnya harus ada "kualifikasi" penggunaan istilah tersebut. Penggunaan istilah harga pokok merupakan kualifikasi ketidaktepatan rasa dan makna bahasa istilah biaya tersebut untuk mengganti istilah cost secara penuh. Jadi, karena tidak pas atau cocok secara rasa bahasa dan keterbatasan arti semantik biaya, untuk objek atau elemen tertentu terpaksa digunakan istilah harga pokok atau harga perolehan untuk cost. Hal ini kurang menguntungkan dalam memahami arti akuntansi sebagai penyedia informasi karena tidak adanya kesatuan pengertian mengenai bahan olahnya. Harga perolehan (istilah yang tepat menurut kaidah bahasa seharusnya adalah pemerolehan) juga tidak tepat karena cost adalah netral dan tidak harus disangkutkan dengan saat terjadinya. Kecuali itu, kerancuan sering timbul karena orang mengartikan cost sama dengan acquisition cost. Heitger dan Matulich [1986: 52] menjelaskan bahwa cost merupakan valuation concept dan bukan merupakan timing concept yang digunakan dalam pendefinisian expense. Acapkali orang juga berpolemik mengenai mana yang benar: harga pokok produksi atau biaya produksi sebagai padan istilah cost of production; harga pokok produk atau biaya produk sebagai padan istilah product cost. Kalau cost yang dimaksud dalam pengertian tersebut adalah bahan olah atau pengukur dalam bentuk moneter, kedua istilah tersebut sama-sama tidak tepat. Dengan demikian polemik tersebut tidak akan pernah berakhir karena memang tidak dapat ditentukan mana yang paling tepat. Atau, kalau ditemukan padan istilah lain yang tepat, polemik tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi. Istilah yang Tepat Untuk mendapatkan padan kata yang tepat harus selalu diingat fungsi akuntansi sebagai pengada/pencipta (generator) data kuantitatif dasar (basic quantitative data) dan penyedia informasi keuangan kuantitatif. Pertimbangan lain adalah kemudahan belajar di masa mendatang dan kelancaran berkomunikasi dalam profesi dan pendidikan akuntansi.

7 What does cost really mean? 7 Berdasarkan rasa dan makna bahasa serta dengan mempertimbangkan kesatuan pengertian dan kemudahan belajar dan berkomunikasi dalam akuntansi di masa mendatang, menurut pendapat penulis, istilah biaya lebih tepat kalau digunakan sebagai padanan expense bukannya cost. Memang biaya merupakan pengorbanan, tetapi biaya mempunyai makna sebagai pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu yang merupakan tujuan akhir. Dalam perusahaan, tujuan akhir adalah berupa penyerahan produk atau jasa untuk memperoleh pendapatan. Mengorbankan sumber ekonomik untuk memperoleh potensi jasa berupa mesin, bahan baku dan jasa lainnya untuk memproduksi barang bukan merupakan tujuan akhir suatu unit usaha tetapi lebih merupakan tujuan khusus (to achieve a specific objective atau for some purpose). Jadi, tujuan akhir perusahaan adalah untuk menciptakan pendapatan yang akhirnya mendatangkan laba dan untuk menimbulkan pendapatan perusahaan perlu mengeluarkan atau menyerahkan produk atau jasa sebagai biaya. Sebelum ada penyerahan produk atau jasa maka belum terjadi biaya (expenses atau expired cost). Penggunaan atau pengorbanan (a forgoing or a sacrifice) sumber ekonomik untuk memperoleh barang dan jasa sebenarnya tidak atau belum melibatkan biaya sama sekali, yang terjadi sebenarnya adalah perubahan sumber ekonomik yang satu (misalnya kas) menjadi sumber ekonomik yang lain (misalnya sediaan barang atau mesin atau tenaga kerja). Pengorbanan di sini adalah pengorbanan kesempatan untuk menggunakan manfaat suatu sumber ekonomik tertentu karena manfaat sumber ekonomik yang lain perlu diperoleh atau dikuasai (a sacrifice made to secure benefit) untuk mencapai tujuan akhir. Secara rasa bahasa, sumber ekonomik baru dapat dikatakan menjadi biaya setelah manfaat sumber ekonomik (yang direpresentasi dalam bentuk cost) dikorbankan (keluar dari kesatuan usaha) untuk mencapai tujuan akhir yaitu penyerahan produk untuk memperoleh pendapatan. Istilah cost dengan makna sebagaimana dijelaskan di atas memang tidak mempunyai padanan yang pas dalam bahasa Indonesia, lebih-lebih kalau istilah cost kemudian digunakan untuk menunjuk bahan olah akuntansi. Harga pokok, harga perolehan dan biaya terbukti tidak dapat mewakili makna yang terkandung dalam pengertian cost di atas. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencari istilah Indonesianya adalah menyerap istilah tersebut menjadi. Istilah ini sebenarnya sudah dikenalkan IAI [1986: 128] yaitu dalam Daftar Istilah buku Norma Pemeriksaan Akuntan. Dengan istilah ini akan mudahlah untuk menunjukkan hubungan antara objek/elemen/fokus pelaporan keuangan dan pengukurnya dan akuntansi akan nampak mengolah bahan yang sama dan generik yaitu. Kos akan menjadi data dasar dalam menyediakan informasi keuangan yang dapat diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan atau laporan manajerial. Dengan istilah, akan mudahlah untuk memperoleh pengetahuan tentang size dan relationship secara jelas dan konsisten antara objek-objek yang menjadi pusat perhatian pihak luar maupun manajemen. Kos Sebagai Bahan Olah Akuntansi Atas dasar pengertian yang dikutip dari berbagai sumber sebelunya mengenai cost, expenditure, expense, dan disbursement dan dihubungkan dengan konsep kesatuan usaha, konsep perioda waktu, dan elemen laporan keuangan, pengertian sebagai bahan olah akan menjadi lebih jelas dengan rerangka seperti pada Gambar 1. Dengan rerangka yang dilukiskan dalam Gambar 1 tersebut akan mudahlah untuk memahami berbagai pengertian dan definisi istilah yang dijumpai dalam akuntansi. Dengan rerangka tersebut, akan mudahlah untuk membedakan antara pengukur dan wadah atau elemen. Bahwa mempunyai kedudukan sebagai pengukur atau bahan olah akuntansi dan bukan sebagai objek atau wadah menjadi jelas dalam rerangka tersebut. Pengorbanan (pengeluaran sumber ekonomik) untuk memperoleh barang dan jasa harus dibedakan dengan pengorbanan (pengeluaran sumber ekonomik) untuk memperoleh pendapatan, Kalau terjadi transaksi pemerolehan barang atau jasa, maka perusahaan akan melakukan pengeluaran (expenditures). Pengeluaran ini akan merupakan pengukur barang dan jasa yang diperoleh. Kos ini harus dicatat karena tersebut akan menjadi data dasar untuk menghasilkan informasi mengenai kegiatan operasi perusahaan selama perioda tertentu. Secara teknis pembukuan, (jumlah rupiah pengeluaran) tersebut dapat dicatat ke dalam wadah yang namanya aset atau biaya bergantung pada karakteristik hubungan pengeluaran dengan pendapatan sebagai tujuan akhir. Kalau tersebut di catat ke dalam wadah aktiva, maka pengeluaran tersebut disebut dengan pengeluaran untuk aset atau pengeluaran untuk barang modal (capital expenditures) sedangkan kalau tersebut dicatat ke dalam wadah biaya (yang berarti langsung dikaitkan dengan pendapatan), maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran untuk pendapatan (revenue expenditures). Hal yang penting adalah bahwa ke manapun jumlah rupiah pengeluaran tersebut dicatat, jumlah tersebut tetap merupakan. Dengan cara berpikir yang sama, kalau perusahaan melakukan pengeluaran untuk memperoleh mesin atau sediaan barang maka pengeluaran tersebut akan menjadi mesin atau sediaan barang. Dengan demikian orang akan dapat bertanya: "Berapakah mesin?" atau "Berapakah sediaan barang?" Ada masalah untuk menjawab pertanyaan ini karena ada bermacam-macam pengeluaran untuk memperoleh

8 What does cost really mean? 8 Gambar 1 Rerangka Konsep Kos dan Istilah yang Berkaitan Kesatuan Usaha Pengorbanan sumber ekonomik untuk memperoleh barang dan jasa disbursement (pengeluaran kas) kas aset lainnya expenditure (pengeluaran) barang atau jasa cost () sebagai pengukur pemerolehan barang dan jasa Pengorbanan sumber ekonomik untuk memperoleh pendapatan expense (biaya) biaya sebagai wadah/objek produk dan/atau jasa kas/ jasa/ barang baru matching pengakuan nilai tambah oleh pihak independen melalui transaksi penjualan/ pertukaran revenue (pendapatan) pendapatan sebagai wadah/objek mesin atau sediaan barang. Masalahnya adalah pengeluaran yang mana saja yang membentuk mesin atau sediaan tersebut. Agar terjadi kesamaan interpretasi dan komunikasi yang efektif, perlu ada kesepakatan mengenai hal ini dalam bentuk prinsip atau bila perlu standar akuntansi. Prinsip akuntansi yang sekarang dianut mengenai apa yang masuk dalam mesin misalnya adalah bahwa mesin meliputi seluruh pengeluaran dalam rangka memperoleh mesin (aset tetap) sampai mesin (aset tetap) tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Demikian juga, sediaan barang adalah semua jumlah rupiah pengeluaran yang diperlukan sampai sediaan barang siap dipakai atau siap dijual. Dengan cara seperti ini tidak perlu lagi ada inkonsistensi penggunaan istilah biaya, harga pokok dan harga perolehan. Bila istilah digunakan sebagai istilah generik untuk menunjuk jumlah rupiah yang melekat pada suatu objek (barang atau jasa atau kegiatan) maka tidak perlu terjadi kerancuan dan inkonsistensi seperti dijumpai dalam exposure draft Pernyataan No. 5 (Standar Khusus Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi atau sekarang PSAK No. 29). Dengan rerangka seperti Gambar 1 dan konsep sebagai bahan olah akan mudah pula untuk menjelaskan pengertian expese dan revenue serta konsep penandingan atau pengasosiasian (matching). Yang jelas keduanya (expese dan revenue) merupakan wadah atau objek dan bukan bahan olah. Kalau keduanya dilekati (diukur) dengan maka size dan relationship keduanya dapat diketahui sehingga dihasilkan suatu informasi. Beban Misnomer yang sangat fatal adalah penggunaan istilah beban sebagai padan kata expense. Wibisana (1992) menyatakan istilah beban sering menjerumuksan. 1 Kesalahan bukan saja terletak pada makna bahasa tetapi yang lebih penting juga pada makna definisional. Secara defisional, expense adalah jasa atau manfaat suatu sumber ekonomik yang telah digunakan dalam rangka menciptakan pendapatan yang merupakan tujuan setiap unit usaha. Berdasarkan makna dalam definisi tersebut, istilah biaya sebenarnya lebih mendekati pengertian dan makna expense tersebut sehingga tepatlah kalau dikatakan bahwa biaya adalah sumber ekonomik (yang direpresentasi dalam bentuk ) yang telah keluar dari kesatuan usaha (menjadi 1 Lihat Jusuf Wibisana, Kerangka Konseptual dan Penyusunan Standar Akuntansi dalam Prosiding Konvensi Nasional Akuntansi Ke-2, Yogyakarta 3-5 Desember 1992, hlm. 101.

9 What does cost really mean? 9 expired cost) akibat penyerahan barang atau jasa kepada pelangganan dalam upaya menghasilkan pendapatan. Untuk tujuan pelaporan yang informatif, yang telah keluar ini secara konvensi ditampung ke dalam tiga wadah yaitu produk terjual, perioda berjalan dan rugi yang secara keseluruhan merupakan biaya (lihat Gambar 2). Bahwa suatu saat berubah menjadi biaya bukan berarti bahwa sama dengan biaya. Yang sesungguhnya terjadi adalah data yang semula ditampung dalam wadah aset atau lainnya sekarang dialihkan atau dinyatakan masuk ke wadah biaya untuk merepresentasi kegiatan perusahaan yang senyatanya. Demikian juga, kalau bahan baku, tenaga kerja, dan overhead digabungkan menjadi produk maka yang melekat pada komponen produk tersebut sekarang melekat pada produk tersebut dan oleh karena itu semua komponen akan membentuk produk bukan biaya produk atau harga pokok atau lainnya. Pemahaman makna dan biaya seperti di atas akan memudahkan untuk menjawab atau menjelaskan mengapa buku-buku teks akuntansi dan badan penyusun standar (termasuk FASB dan IAI) mendefinisi biaya sebagai aliran keluar aset atau penurunan aset bersih. FASB [1985: par. 80], misalnya, mendefinisi expense sebagai berikut: Expenses are outflows or other using up of assets or incurrences of liabilities (or a combination of both) during a period from delivering or producing goods, rendering services, or carrying out other activities that constitute the entity's ongoing major or central operation. Istilah beban sebagai padan kata expense secara rasa bahasa juga sangat tidak tepat karena istilah beban samasekali tidak mengandung makna ekonomi. Artinya istilah tersebut (khususnya kalau berdiri sendiri) tidak memberi kesan sebagai jumlah rupiah atau nilai ekonomik sebagaimana istilah biaya,, rugi, pendapatan dan laba. Kecuali itu, istilah beban tidak mengisyaratkan makna sebagai suatu aliran keluar sumber ekonomik dari kesatuan usaha. Istilah beban (diterjemahkan dari kata charge) mempunyai arti tidak lebih dari sekadar pengurang atau debit (charges to revenue) dan berkaitan dengan teknik pembukuan semata-mata. Secara teknis, biaya memang sering disebut beban karena dalam akun Laba-Rugi (Income Summary) semua biaya dibebankan atau didebit (charged) ke akun tersebut. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa biaya dapat disebut sebagai beban atau debit. Lebih jauh, beban mempunyai makna sebagai sesuatu yang harus ditanggung padahal secara konseptual expenses (biaya) merupakan sesuatu yang harus dikorbankan dahulu untuk menciptakan pendapatan. Menyebut expenses sebagai beban sama saja dengan mengatakan bahwa pendapatan harus menanggung biaya dan ini bertentangan dengan konsep bahwa yang telah dikorbankan (keluar dari kesatuan usaha) merupakan upaya (effort) untuk menimbulkan pendapatan (accomplishment). Namun demikian, secara teknis pendapatan diukur lebih dahulu baru kemudian biaya yang menghasilkan pendapatan tersebut ditentukan untuk dikurangkan atau dibebankan ke pendapatan sehingga angka laba diperoleh. Akibat misnomer kata beban dan tidak digunakannya konsep seperti diuraikan dalam Gambar L1 1, banyak timbul ungkapan yang janggal dalam Standar Akuntansi Keuangan seperti (PSAK No. 29, par. 5): a. Semua beban pemasaran produk di dalam negeri diperlakukan sebagai beban operasi pemasaran, sedang beban pabrikasi dan pengemasan termasuk dalam harga pokok produk. b. Semua beban pemasaran gas di dalam negeri diperlakukan sebagai beban operasi pemasaran. Dapat dibayangkan bahwa nanti akan muncul ungkapan biaya pemasaran dibebankan sebagai beban untuk menyatakan marketing costs are charged as an expense. Mahasiswa yang sedang belajar bahasa Inggris akan mengalami kesulitan menerjemahkan definisi Hilton (2002) berikut: Cost of goods sold is the expense measured by the cost of the finished goods sold during a period of time (hlm. 36). Makna Pendapatan Kalau perusahaan memperoleh pendapatan berarti bahwa ada aliran sumber ekonomik yang masuk ke kesatuan usaha. Aliran masuk sumber ekonomik ini juga diukur berdasarkan pengakuan atau penghargaan pihak luar perusahaan terhadap barang atau jasa yang diserahkan perusahaan. Aliran masuk sumber ekonomik ini umumnya berupa kas atau piutang. Kas atau piutang tersebut sebenarnya merupakan juga karena kalau kas dan piutang tersebut dikeluarkan (dikorbankan) untuk memperoleh barang dan jasa akhirnya akan menjadi juga. Jadi, dari segi informasi akuntansi, sebenarnya dapat dikatakan bahwa pendapatan merupakan wadah pengukuran dan bukan bahan olah atau pengukur itu sendiri. Pengukurnya adalah yang masuk ke perusahaan. Oleh karena itu, dimungkinkan pula untuk bertanya "Berapa penjualan?" dalam konteks akuntansi historis. Akan tetapi karena aliran yang berbeda, untuk membedakannya dengan aliran keluar, aliran masuk pendapatan tetap disebut sebagai pendapatan. Dengan rerangka pikir tersebut, dapat dijelaskan mengapa buku-buku teks akuntansi dan badan penyusun autoritatif mendefinisi pendapatan sebagai kenaikan aset atau sebagai aliran masuk aset. IAI [2001, Kerangka Dasar, prg. 70], misalnya mendefinisi pendapatan (revenue) yang dicakupi dalam pengertian penghasilan (income) sebagai berikut:

10 What does cost really mean? 10 Gambar 2 Hubungan Antara Kos, Pendapatan, dan Biaya Kesatuan usaha Bahan baku Produk baru pendapatan Produk/barang terjual TK langsung product matching biaya Overhead Pemasaran Pemasaran period matching biaya Administrasi/Umum Administrasi/Umum period matching biaya Lain-lain arbitrary matching biaya Rugi Aliran masuk barang/jasa/kas sebagai pendapatan dengan baru sebagai pengukur. Aliran keluar barang/jasa/kas sebagai biaya dengan sebagai pengukur.... kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam mdal.. Karena menjadi tujuan, pendapatan pada umumnya ditentukan lebih dahulu jumlah rupiahnnya (""nya) baru kemudian biaya yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan tersebut diidentifikasi dan diukur. Persoalan akuntansi yang timbul adalah mana saja yang dianggap telah keluar (expired) menjadi biaya dalam rangka menghasilkan pendapatan. Untuk itu diperlukanlah dasar penandingan (pengasosiasian) yang tepat agar angka laba yang dihasilkan mempunyai makna ekonomik yang berarti. Dengan rerangka pada Gambar 1, penandingan berarti mencari hubungan yang tepat antara aliran masuk (sebagai pendapatan) dan aliran keluar (sebagai biaya). Gambar 2 melukiskan konsep pengasosiasian yang telah dianggap keluar dalam rangka memperoleh pendapatan. Dasar pengasosiasian untuk menentukan mana saja yang melekat pada barang atau jasa dianggap telah keluar dari kesatuan usaha dan dipindahkan ke wadah (objek) biaya adalah pengasosiasian produk (product matching), alokasi sistematik (systematic or period allocation), dan pengasosiasian arbitrer (arbitrary matching). Kos yang melekat pada produk diasosiasi dengan pendapatan atas dasar produk yang menimbulkan penjualan (pendapatan) dan menjadi barang terjual. Kos administrasi dan penjualan diasosiasi dengan pendapatan atas dasar perioda terjadinya pendapatan menjadi biaya administrasi dan penjualan. Kos riset diasosiasi dengan pendapatan atas dasar perioda atau arbitrer menjadi biaya perioda (sering disebut immediate recognition). Objek (barang dan jasa) tertentu karena sesuatu hal nya terpaksa dianggap keluar menjadi biaya sebagai rugi. Beban Pokok Penjualan Dengan rerangka seperti Gambar 1, cost of goods sold berarti cost yang melekat pada barang yang terjual dan menjadi bagian dari total biaya. Oleh karena itu, padan kata yang logis dan jelas maknanya adalah barang terjual atau dapat juga produk terjual. Dalam perusahaan jasa objek ini dapat disebut jasa terjual atau cost of services sold. Istilah yang umum digunakan sekarang dan yang menyimpang dari makna aslinya adalah harga pokok penjualan. Tidak jelas kata penjualan dalam harga pokok penjualan mengacu pada barang yang dijual atau mengacu pada jumlah penjualan yang setara dengan pendapatan dalam perusahaan jasa. Istilah harga pokok penjualan barangkali akan tepat kalau yang dimaksud adalah harga pokok pendapatan yang berarti semua biaya dalam rangka menghasilkan penjualan (pendapatan) sehingga di samping yang melekat pada

11 What does cost really mean? 11 produk termasuk juga di dalamnya biaya penjualan dan administrasi dan biaya lainnya, padahal yang dimaksud dengan cost of goods sold adalah cost barang dan jasa yang secara teknis dapat diidentifikasi terhadap produk fisik yang terjual sehingga tersebut dianggap melekat pada produk, Sebagai objek yang akan diukur, makna "produk fisik yang terjual" (goods sold) jelas tidak sama dengan makna "penjualan" (sales), oleh karena itu menyebut cost of goods sold dengan harga pokok penjualan jelas merupakan suatu total misnomer. Argumentasi seperti ini juga menjelaskan mengapa buku-buku teks sekarang jarang yang menggunakan istilah cost of sales untuk menunjuk yang melekat pada produk yang telah terjual. Dalam perusahaan jasa, cost of services sold akan setara dengan barang terjual. Akan tetapi, karena jasa tidak mempunyai unit fisik sebagai wadah pengukuran, istilah cost of services sold praktis tidak akan pernah digunakan. Kalau toh hal tersebut digunakan, objek tersebut tidak mempunyai kandungan informasi yang berarti. Dalam perusahaan jasa semua aliran keluar aset dalam upaya memperoleh pendapatan akan disebut biaya. Sangat menyimpang jauh, IAI menginterpretasi makna cost of goods sold sebagai pos pengurang penjualan yang pokok dibandingkan pos-pos pemasaran dan administratif. Cost of goods sold dibelokkan maknanya menjadi beban pokok penjualan yang secara implisit menempatkan pemasaran dan administratif sebagai beban yang tidak pokok. Menempatkan barang terjual sebagai beban pokok sangat bertentangan dengan manajemen modern yang berorentasi pada konsumer sehingga pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting dalam operasi perusahaan. Pemasaran modern lebih memfokuskan pada kepuasan konsumer (consumers satisfaction) daripada produk (product oriented). Pemaknaan IAI terhadap cost of goods sold juga sangat bertentangan dengan konsep bahwa semua kegiatan (diukur dengan ) mempunyai arti penting atau kedudukan yang sama dalam rangka menciptakan pendapatan. Hal ini dinyatakan oleh Paton dan Littleton (1970: 67) sebagai berikut: In their relation to revenues,..., all costs are homogeneous and rank abreast;... Costs, in other words, are not recovered through revenues in preferential order.... if two or more factors are essential to a given goal or objective no ranking is permissible which results in excluding or minimizing the effect of any particular factor. The persistent overstressing of the distinction between merchandise cost of sales and other operating charges in the trading field illustrates the tendency to indulge in questionable ranking. All costs necessary to the product of the business, in trading as well as in other lines, are on a common level of general significance (hlm. 67). Kalau semua argumentasi dan pembahasan di atas dapat mendukung pengertian sebagai bahan olah akuntansi yang generik, maka pertanyaan-pertanyaan dalam Daftar 5 akan merupakan cara yang mudah untuk menyatakan pertanyaan dalam Daftar 2 tanpa menimbulkan kerancuan. Daftar 5 Berapakah tenaga kerja? Berapakah mesin? Berapakah produksi? Berapakah produk A? Berapakah barang terjual? Berapakah utang obligasi? Berapakah sediaan barang? Berapakah administrasi? Berapakah sekarang modal pemegang saham? Berapakah sekarang biaya penjualan? Berapakah sekarang penjualan? Berapakah sekarang laba? atau Berapa laba sekarang? Arti Penting Istilah yang Tepat Penggunaan istilah yang menggambarkan makna tidak hanya bermanfaat dalam menghindari kerancuan tetapi juga akan memudahkan memahami akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan kuantitatif dan mendorong pemahaman akuntansi dengan perspektif yang lebih luas. Istilah membawa perilaku dan oleh karenanya istilah yang salah akan menyebabkan perilaku yang salah pula, Lebih dari itu, dengan istilah yang tepat dan tunggal, mereka yang akan mempelajari buku teks akuntansi berbahasa Inggris juga akan terbantu karena adanya pengertian istilah yang konsisten. Dalam menemukan istilah yang tepat kita harus beranggapan bahwa pemakai laporan adalah orang yang mempunyai tingkat pengetahuan tertentu atau paling tidak knowledgeable people yang cukup terpelajar dan bukan orang awam (layman atau man on the street). Oleh karena itu, jangan sampai kita tergelincir untuk menolak suatu istilah semata-mata hanya atas dasar kekhawatiran bahwa orang akan bingung tetapi orang yang diacu adalah orang awam atau orang yang tidak akan berkepentingan dengan akuntansi. Berkaitan dengan hal ini, FASB [1980: par. 40] menyatakan: "information provided by financial reporting should be comprehensible to those who have a reasonable understanding of business and economic activities and are willing to study the information with reasonable diligence." Tentunya akademisi dan praktisi yang memahami masalah kebahasaan merupakan pihak yang paling mudah menerima gagasan baru sepanjang gagasan tersebut masuk akal dan akan membawa ke keadaan yang lebih baik.

What Does Cost Really Mean?

What Does Cost Really Mean? What does cost really mean? 83 Artikel 5 1 What Does Cost Really Mean? Suwardjono Fakultas Ekonomi 2 UGM Penulis telah menggunakan istilah kos sejak 1989 untuk semua artikel dan buku dan timbul salah sangka

Lebih terperinci

Expenses and Loss. Anna Christin SE Ak MM

Expenses and Loss. Anna Christin SE Ak MM Expenses and Loss Modul ke: Definisi dan klasifikasi biaya Pengakuan dan pengukuran biaya Penyajian (pelaporan) biaya Pelatihan (Dosen : Silvi Ariyanti) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

31 Maret 2018/ March 31, 2018

31 Maret 2018/ March 31, 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION As of 31 Maret 2018/ 31 Desember 2017/ December 31, 2017 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,4,33,34,36 9.447.735 8.796.690 Cash and cash

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.219.104.170.177

Lebih terperinci

BAB II PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BIAYA, ASET, DAN BEBAN. pihak yang independen disebut dengan arm s-length transaction, artinya

BAB II PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BIAYA, ASET, DAN BEBAN. pihak yang independen disebut dengan arm s-length transaction, artinya BAB II PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BIAYA, ASET, DAN BEBAN A. Biaya 1. Definisi Biaya Secara luas, biaya adalah jumlah harga kesepakatan barang atau jasa yang diterima, atau surat berharga yang diterbitkan,

Lebih terperinci

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret/ March 31, 2017 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015

(Tidak Diaudit)/ Catatan/ December 31, (unaudited) Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret/ March 31, 2016 31 Desember/ (Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan. Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan yang

Lebih terperinci

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited)

30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, (Tidak diaudit/ Catatan/ December 31, 2016 Unaudited) Notes ( Diaudit/Audited) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni/ June 30, 2017 31 Desember/ (Tidak diaudit/

Lebih terperinci

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September/ September 30, 2017 31 Desember/

Lebih terperinci

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERUM PERCETAKAN UANG INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN REPUBLIK REPUBLIK INDONESIA AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Disajikan

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni 2015/ 31 Desember 2014/ June 30, 2015 December

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ March 31, 2016

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 March 31, 2015 and December 31, 2014 31 Maret 2015/ 31 Desember 2014/ March 31, 2015

Lebih terperinci

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013

1 Januari 2014/ 31 Desember January 2014/ December 31, 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2015, 2014 dan As of December 31, 2015, 2014, and 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 1 January 2014/ December

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 30 Juni 2014/ June 30, 2014 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 March 31, 2017 and December 31, 2016 31 Maret 2017/ 31 Desember 2016/ March 31, 2017

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2015/ March, 31, 2015 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya Mobile:

UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS. I.K. Gunarta ITS Surabaya   Mobile: UNDERSTANDING FINANCIAL STATEMENTS, TAXES, AND FREE CASH FLOWS I.K. Gunarta ITS Surabaya Email: ik.gunarta@gmail.com Mobile: 0811 372 068 Financial Statements Income statement A summary of the revenue

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2 PERUSAHAAN Yuridis: Kewajiban Yuridis: Perbuatan atau kegiatan yang bersifat: Terus menerus Terang-terangan (legal) Menyediakan barang/jasa Bertujuan

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,617,503

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY

PT MULTI INDOCITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 ( Tidak diaudit ) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS ( Unaudited ) PT MULTI INDOCITRA Tbk

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 September 30, 2015 and December 31, 2014 30 September 2015/ 31 Desember 2014/

Lebih terperinci

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and Catatan/ 31/03/2009 Notes 31/03/2008 NERACA (Tidak Diaudit) BALANCE SHEETS (Unaudited) 31 Maret 2009 dan 2008 March 31,2009 and 2008 AKTIVA AKTIVA LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS Kas dan Setara kas 28,089,288,306 3 8,555,729,439 Cash on hand

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITION Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013 Catatan/ 2014 2013 *) ASET ASSETS Aset Lancar Current

Lebih terperinci

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015

Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 546.419 LAPORAN POSISI KEUANGAN THE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 As of March 31, 2016 and December 31, 2015 Catatan/ 31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/ Notes March

Lebih terperinci

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29.

31 Desember 2016 December 31, 2016 ( Tidak diaudit/ Catatan/ (Diaudit/ Unaudited) Notes Audited) m,2r,4,29. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

Lebih terperinci

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya PT Asuransi Eka Lloyd Jaya Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of December 31, 2016

Lebih terperinci

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : :

Report No. Page : : 002/08 63 of /08 63 dari 67. Laporan No. Halaman : : 63 dari 67 63 of 67 NERACA Per 30 September 2007, BALANCE SHEETS As of September 30, 2007 and AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4.571.920.198 3.083.975.594 4.398.682.153 Cash

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement 31 Maret 2013/ March 31, 2013 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement

Lebih terperinci

31 Desember/December, 31 Catatan/ Notes

31 Desember/December, 31 Catatan/ Notes Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2016 dan 2015 Statements of Financial Position As of December 31, 2016 and 2015 ASET 31 Desember/December, 31 Notes 2016 2015 ASSETS Aset Lancar Current Assets Kas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seperti yang telah kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Namun, pengadaan air merupakan masalah diantara

Lebih terperinci

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 373,735,769,065 191,458,673,774 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015 30 September 2016/ 31 Desember 2015/

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang di dalamnya terdiri dari beberapa elemen yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31, 2016 30 September 2017/ 31 Desember 2016/

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Akuntansi Biaya Modul ke: Cost Systems and Cost Accumulation Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kemampuan yang diharapkan Mampu menjelaskan arus

Lebih terperinci

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 March 31, 2011 and December 31, 2010 31 Maret 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit)

Lebih terperinci

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015

31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and Catatan/ 2016 Notes 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Catatan/ 2016 Notes 2015 ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Interim Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal dan 31 Desember 2013 Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal (Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan yang

Lebih terperinci

Bab 5. Konsep Dasar. Transi 1

Bab 5. Konsep Dasar. Transi 1 Bab 5 Transi 1 Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk: Menjelaskan pengertian dan fungsi konsep dasar. Menyebutkan sumber-sumber konsep dasar. Menyebutkan konsep-konsep dasar

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015 30 Juni 2016/ 31 Desember 2015/ June 30, 2016 December

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik

BAB I PENDAHULUAN. Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu aset dan ekuitas atau

Lebih terperinci

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, 2010 30 Juni 2011/ 31 Desember

Lebih terperinci

KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB

KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB Pembeda SAK / IFRS FASB Definisi Beban Definisi Biaya Beban merupakan penurunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Analisis keselarasan definisi/istilah yang dianut dalam penilaian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Analisis keselarasan definisi/istilah yang dianut dalam penilaian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dalam bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 5.1.1 Analisis keselarasan definisi/istilah yang dianut dalam penilaian. 1. Standar

Lebih terperinci

PT PERTA-SAMTAN GAS. Lampiran 1/1 Schedule

PT PERTA-SAMTAN GAS. Lampiran 1/1 Schedule Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of 31 December 2015 Catatan/ Notes 2015 2014 *) 2013 *) ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 June 30, 2017 and December 31, 2016 30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December

Lebih terperinci

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f,

Catatan/ Notes Rp dan Rp masingmasing pada 31 Desember 2006 dan 2005) c, 2f, Halaman : 2 dari 43 NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember Pages : 2 of 44 CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, AKTIVA ASSETS AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 10.160.758.858 2c, 2d, 3 15.231.755.461

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 16 Financial Management Sasaran Pembelajaran Menjelaskan bagaimana perusahaan menggunakan akuntansi. Menjelaskan bagimana untuk menginterpretasikan laporan keuangan. Menjelaskan

Lebih terperinci

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010

30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 September 30, 2011 and December 31, 2010 30 September

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL KONSOLIDASIAN POSITIONS Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012 ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Catatan/ 2013 2012

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 2014 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 June 30, 2014 and December 31, 2013 30 Juni 2014/ 31 Desember 2013/ June 30, 2014 December

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Laporan Keuangan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal- Tanggal PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Financial Statements Periods Ended PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 September 30, 2014 and December 31, 2013 30 September 2014/ 31 Desember 2013/

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006

LAMPIRAN. Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006 LAMPIRAN L1 Lampiran A Neraca Komparatif PT. GN Tahun 2005 dan 2006 PT GN BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2006 AND 2005 (In Rupiah) Notes 2006 2005 ASSETS Current Assets Cash and Cash Equivalents 2b,

Lebih terperinci

31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008

31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 31 Maret 2009 dan 2008 March 31, 2009 and 2008 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 252,879,603,447 402,682,025,568 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT TUGU REASURANSI INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2017 Lampiran - 1 - Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENT OF FINANCIAL

Lebih terperinci

The Income Statement

The Income Statement S t I c e S t I c e S k o u s e n The Income Statement Chapter 4 Intermediate Accounting 16E Prepared by: Sarita Sheth Santa Monica College COPYRIGHT 2007 Thomson South-Western, a part of The Thomson Corporation.

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2016 dan 2015 December 31, 2016 and 2015 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 350,467

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes 2009

Catatan/ 2010 Notes 2009 NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.570.132.925.725 2c,3 1.223.600.573.265 Cash and cash equivalents 2d,4,13, Investasi jangka pendek,

Lebih terperinci

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/and subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasi enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (diaudit)

Lebih terperinci

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited)

31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) March 31, 2012 (Unaudited) and December 31, 2011 (Audited) Catatan/ 31 Maret/ 31 Desember/

Lebih terperinci

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes

31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, Maret / 31 Desember / March 31, December 31, Catatan / Notes Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 March 31, 2014 and December 31, 2013 31 Maret / 31 Desember / March 31, December 31,

Lebih terperinci

31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006

31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 31 Maret 2007 dan 2006 March 31, 2007 and 2006 AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 108,871,947,078 549,013,543,573 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 September 30, 2013 and December 31, 2012 30 September 2013/ 31 Desember 2012/

Lebih terperinci

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 June 30, 2015 and December 31, 2014 30 Juni/ June 30, 2015 31 Desember/ Catatan/ (Tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai akuntansi, pendapatan, biaya, laporan keuangan, dan akuntansi kontrak konstruksi dapat menjadikan

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen Periode Yang Berakhir Pada Tanggaltanggal 30 September 2006 Dan 2005 Financial Statements With Independent Auditors Report September 30, 2006 And 2005

Lebih terperinci

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2 June 5 MOJAKOE 2013 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : www.spa-feui.com Pengantar Akuntansi 2 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2011/2012 PENGANTAR

Lebih terperinci

PT SIWANI MAKMUR Tbk

PT SIWANI MAKMUR Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia) Financial Statements For the Years Ended December 31, 2010 and

Lebih terperinci

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004

PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004 Laporan Keuangan Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2005 Dan 2004 PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk Financial Statements Nine Months Ended September 30, 2005 And 2004 PT WAHANA

Lebih terperinci

1 Januari 2014 January 1, 2014 (31 Desember 2013) (December 31, 2013) disajikan kembali/ restated (tidak diaudit/ unaudited )

1 Januari 2014 January 1, 2014 (31 Desember 2013) (December 31, 2013) disajikan kembali/ restated (tidak diaudit/ unaudited ) Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position Per 31 Desember 2015 dan 2014, As of December 31, 2015 and 2014, serta per 1 Januari 2014 (31 Desember 2013) and as of January 1, 2014 (December

Lebih terperinci

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 409,488 1,183,482

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 September 2016 31 Desember 2015

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES. 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 September 30, 2012 and December 31, 2011 30 September 2012/ 31 Desember 2011/

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) June 30, 2017 December 31, 2016 Audited ASSETS Cash and

Lebih terperinci

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Modul ke: Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak

Lebih terperinci

PT STEADY SAFE Tbk DAN ENTITAS ANAK PT STEADY SAFE Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DECEMBER 31, 2011 AND

Lebih terperinci

PT. ABCD HOLDING DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT. ABCD HOLDING DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SEPTEMBER 30, 2012 AND DECEMBER 31, 2011 Catatan/ 30 September/ 31 Desember /

Lebih terperinci

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT TUGU REASURANSI INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2015 Lampiran - 1 - Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENT OF FINANCIAL

Lebih terperinci

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka ,

Catatan/ 2010 Notes Kas dan bank j, Cash on hand and in banks Deposito berjangka , NERACA BALANCE SHEETS ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 9.039.545 2j,3 4.436.796 Cash on hand and in banks Deposito berjangka 2.227.500 4,24 2.227.500 Time deposit Piutang usaha Trade

Lebih terperinci

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2017

PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2017 PT PANIN SEKURITAS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 MARCH 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) March 31, 2017 December 31, 2016 Audited ASSETS Cash and

Lebih terperinci

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT TUGU REASURANSI INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2016 Lampiran - 1 - Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENT OF FINANCIAL

Lebih terperinci

PT TUGU REASURANSI INDONESIA

PT TUGU REASURANSI INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2014 Lampiran 1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Neraca Laporan Rugi Laba

Lebih terperinci

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY. Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statement / September 30, 2014 TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Pernyataan Direksi Director s Statement LAPORAN

Lebih terperinci

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Halaman / Pages PERNYATAAN DIREKSI / DIRECTOR STATEMENT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT... 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / FINANCIAL STATEMENTS

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Audit Kas

Lebih terperinci

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PANIN SEKURITAS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Audit Audit

Lebih terperinci

PT TIMAH (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES. Lampiran 2/1 Schedule

PT TIMAH (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES. Lampiran 2/1 Schedule Lampiran 2/1 Schedule LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS

Lebih terperinci

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries

PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries PT Selamat Sempurna Tbk Dan Entitas Anak/ and Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September (tidak diaudit) dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011

Lebih terperinci

30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006

30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 30 Juni 2007 dan 2006 June 30, 2007 and 2006 AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 650,963,436,118 118,679,465,155 Cash and cash equivalents Investasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B ABSTRACT THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG By: Ella Indryani B12.2010.01515 Revenue can be considered as a company product, which means that income is

Lebih terperinci