MAKALAH BAJA FAKULTAS TEKNIK S1 TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR 2010/2011 DI SUSUN OLEH NUR SYAHFITRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH BAJA FAKULTAS TEKNIK S1 TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR 2010/2011 DI SUSUN OLEH NUR SYAHFITRI"

Transkripsi

1 MAKALAH BAJA DI SUSUN OLEH NUR SYAHFITRI FAKULTAS TEKNIK S1 TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR 2010/2011

2 KATA PENGANTAR Puji syukur tak terhingga penyusun panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunianya yang telah di limpahkan kepada penyusun sehingga penyusunan makalahl ini dapat selesai tepat pada waktunya di mana tugas ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Teknologi Bahan pada jurusan teknik arsitektur Fakultas Teknik UNIFA (Universitas Fajar). Memang tak bisa di elakkan pasti ada kekurangan dan ketidaksempurnaan dari tugas ini tetapi penyusun tetap optimis dengan hasil yang telah di temukan dengan berbagai keterbatasan dan kekurangan literatur dan kemampuan yang penyusun miliki sehinggah hasil yang di capai dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhirnya pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada selaku dosen yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dalam penyusunan makalah ini. Dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penyusun baik langsung maupun tidak langsung semoga Tuhan YME akan selalu memberi rahmat dan karunia-nya semoga apa yang kami sajikan ini dapat bermanfaat. Makassar, 20 mey 2011 Penulis

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... Tujuan Umum dan Tujuan Khusus... BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Baja Ringan... Jenis dan Bentuk atap... Bagian dan Bahan baja ringan... Mutu Baja... Jenis Profil baja ringan... Kekurangan dan Kelebihan baja ringan... BAB III PENUTUP Kesimpulan... DAFTAR PUSTAKA

4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata kuliah teknologi bahan adalah merupakan mata kuliah wajib pada semester genap pada jurusan arsitektur fakultas teknik, Universitas Fajar tahun ajaran 2010/2011. Dimana mata kuliah ini menuntut mahasiswanya untuk mengetahui sekaligus memahami tujuan, proses, dan manfaat yang akan dihasilkan dari mata kuliah tersebut. Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atap konvensional yang terbuat dari kayu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi apabila akhir akhir ini material kayu semakin sulit didapat, dan kualitasnya pun sudah semakin buruk. Perbedaan besi dan baja terletak pada kandungan paduan karbon (C) yang akan menentukan sifat-sifat lain dari besi dan baja tersebut. Paduan baja yang mengandung lebih banyak karbon dari nilai komersialnya dapat dinamakan besi. Kandungan karbon pada beberapa jenis baja mencapai 0,04 persen sampai 2,0 persen. Besi tuang, besi tuang maleable, pig iron mengandung jumlah karbon sekiar 2-4 persen. Tetapi ada juga besi yang tidak mengandung karbon yaitu white-heart malleable iron.

5 B. TUJUAN a. Tujuan Umum 1) Mahasiswa dapat terlatih dan dapat dengan lincah menentukan pengukuran suatu lahan demi kepentingan-kepentingan proyek nantinya. 2) Mahasiswa dapat memperoleh informasi tentang wawasan dan pemahaman dunia kerja yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang ditekuninya melalui proses-proses sosilisasi yang diperolehnya melalui mata kuliah ini. 3) Agar lembaga pendidikan tinggi mampu mencetak sarjana penerus pembangunan yang lebih berpengalaman di bidang ilmu yang ditekuninya dan mampu bertahan terhadap segala perkembangan ilmu dalam dunia kearsitekturan. 4) Mahasiswa mampu menggambarkan hasil pengukuran yang diperolehnya di lapangan ke dalam media gambar atau demi keperluan teknik arsitektur lainnya. b. Tujuan khusus: 1. Mahasiswa mampu mengukur dan membandingkan perbandingan ketinggian tanah yang dimiliki oleh beberapa bidang tanah dengan kontur yang berbeda-beda serta memetakannya. 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menggunakan alat-alat ukur dalam proses pengukuran dan pemetaan, dalam hal ini waterpass dan theodolit.

6 3. Mahasiswa mampu menuangkan hasil pengukurannya tersebut ke dalam media gambar dan mampu menjelaskan lokasi pengukuran melalui sketsa-sketsa yang dibuatnya. 4. Mahasiswa dapat mengimplementasikan secara langsung kuliah ukur tanah melalui perangkat analisis yang dimilikinya. 5. Mahasiswa dapat mengamati dan menganalisis permasalahan yang terjadi pada sistem yang berhubungan dengan perencanaan. 6. Mahasiswa dapat mengetahui profil dari suatu trase, baik untuk menghitung galian dan timbunan serta kemiringan dalam suatu rencana.

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Baja Ringan Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel). Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atap konvensional yang terbuat dari kayu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi apabila akhir akhir ini material kayu semakin sulit didapat, dan kualitasnya pun sudah semakin buruk. Rangka atap baja ringan untuk rumah mulai mencuat akhir akhir ini. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa, sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa.kekuatan tarik dan tegangan ini untuk penggantian bentuknya yang tipis. Di Indonesia ketebalan baja ringan berkisar dari 0,4 1 mm. Baja ringan adalah komponen struktur yang terbuat dari beberapa unsur metal dan memiliki berat yang relatif ringan bila dibandingkan dengan baja konvensional. Maka disebutlah sebagai baja ringan. Meskipun ringan tapi kuat, lihat saja yang dibanderol dengan lumayan jika dibandingkan dengan baja konvensional yang memiliki Fy = 550 Mpa & Modulus geser : MpaFy antara 250 Mpa 400 Mpa.

8 Fungsi atap yang lebih khusus (spesifik): 1. Menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah vertikal kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi. 2. Menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal pada gevel. 3. menerima panas oleh sinar matahari dan menahan suhu agar tetap dingin di ruang bawah atap dan menyerap panas tersebut dalam konsep arsitektur tropis(yang bersahabat dengan iklim lokal yang panas dan lembab). 4. menghindari masuknya air hujan. JENIS JENIS PENUTUP ATAP Macam-macam tipe atap antara lain : 1. Atap datar (platdak), biasanya menggunakan beton bertulang yang dihitung tersendiri sesuai dengan bentangan dan tebal plat. Meskipun tipe ini dikatakan datar, namun permukaan atap selalu dibuat miring untuk menyalurkan air hujan kelubang talang 2. Atap strandar (lessenaar), terdiri dari sebuah bidang atap miring kebagian tepi atasnya menempel pada dinding bangunan induk, pada bentuk ini menggunakan konstruksi setengah kuda-kuda. 3. Atap pelana (Zadeldak), terdiri dari dua bidang miring atap yang tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus yang disebut bubungan. Tipe ini banyak digunakan untuk rumah sederhana dan banyak dijumpai di daerah pedesaan Bali, Jawa Barat, Jawa timur, dan Jawa Tengah. 4. Atap perisai (schildak), merupakan menyempurnaan dari bentuk atap pelana dengan menambahkan dua bidang atap miring yang membentuk segitiga pada ujung akhir atap bangunan.

9 5. Atap tenda (tentdak), biasa dipakai pada bangunan yang ukuran panjang dan lebarnya sama, ini berarti atap terdiri dari empat bidang atap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran dan lereng yang sama yang bertemu pada satu titik tertinggi, yaitu pada tiang penggantung. 6. Atap runcing atau menara (terendak), serupa dengan bentuk atap tenda, akan tetapi kemiringan dari jurai lebih curam. 7. Atap kerucut (kegeldak), jika atap itu berdenah bundar maka didapat atap berbentuk kerucut. BENTUK-BENTUK RANGKA ATAP

10 Berbagai Bentuk Atap Banyak sekali pilihan bentuk atap untuk rumah anda yang akan mempengaruhi tampilan rumah secara keseluruhan. Namun setiap pilihan tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa bentuk yang dapat anda pertimbangkan : Atap Pelana ( gable roof ) Ini adalah bentuk atap yang paling aman. Sambungan hanya ada di atas yang biasa disebut bubungan. Atap ini paling sering dipakai karena biayanya yang relatif paling murah dan pemeliharaannya pun mudah. Kebocoran lebih mudah diditeksi, biasanya pada bubungan yang merupakan satu satunya sambungan pada atap ini. Kemiringan minimal adalah 30 derajat. Tepi bawah bidang atap tempat air hujan jatuh dinamakan tepi teritis. Air bisa langsung jatuh ke tanah atau dibuatkan talang tepat dibawah teritis. Sementara pada kedua ujung tembok bangunan dibuatkan dinding sopi sopi sebagai pengganti fungsi kuda kuda. Atap perisai ( hip roof ) Jenis atap ini merupakan penyempurnaan dari atap pelana dan secara tampilan memang lebih cantik. Namun biayanya akan lebih besar karena akan menggunakan rangka yang lebih banyak. Resiko bocorpun lebih besar karena sambungan yang lebih banyak. Atap perisai terdiri dari 2 bidang atap miring yang membentuk trapezium panjang. Pada tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus. Biasanya kemiringan atap ini sama pada setiap sisinya. Atap sandar Atap ini bagian tepi atasnya memempel pada tembok vertikal sehingga sering disebut atap temple. Konstruksinya adalah setengah kuda kuda atau dapat diganti dengan dinding sofi sofi. Atap ini biasanya dipakai sebagai atap tambahan. Namun ada yang memakainya sebagai atap utama. Kadang dari depan kelihatan seperti memakai dak beton, padahal ternyata di belakang memakai jenis atap ini. Atap Datar.

11 Atap ini biasanya terbuat dari dak beton. Konstruksinya berupa balok beton dan plat beton. Kelebihannya di atas atap ini bisa dijadikan tempat aktifitas seperti menjemur pakaian, taman ataupun tempat santai. Selain beton mungkin juga atap kaca yang sering disebut skylight untuk memenuhi kebutuhan sinar matahari di dalam ruangan. Biaya atap ini yang paling mahal dibanding atap yang lainnya. Perawatannya pun lebih repot karena sering terjadi kebocoran. Maka di lapisan luar biasanya diberi lapisan anti bocor secara berkala bisa 2 atu 3 tahun sekali. Atap datar tidak mempunyai rongga udara di bawahnya sehingga membuat suhu udara ruangan di bawahnya menjadi lebih panas. Perlu dibuat ruang insulasi ( peredam suhu udara) tepat diatas plafon. Atau dapat juga dengan melapisi dak beton dengan glasswooll ( peredam panas berbahan serabut). Atap Kombinasi dan kebutuhan. Semakin kompleks desain sebuah bangunan mungkin akan lebih rumit juga desain atapnya. Mungkin diperlukan lebih dari satu jenis atap untuk rumah tinggal. Bisa bervariasi tergantung design Dalam memilih rangka atap baja ringan yang berkualitas, perlu diperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut: BAGIAN / ELEMEN DARI BAJA RINGAN Rangka atap baja ringan mempunyai beberapa elemen yaitu: 1. Kuda kuda 2. Reng 3. Jurai Dalam 4. Plat Diafragma 5. Screw Kuda kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap baja ringan. Untuk mendapat kuda kuda yang kokoh, cermati lebar bentangan dan besar beban yang akan diterima dan derajat kemiringan atap. Ketebalan material baja ringan untuk kuda kuda dan web berkisar 0,5 1 mm, sementara untuk reng antara 0,4 0,7 mm. Reng ialah pengikat kuda-kuda dan gording yang posisinya melintang di atas kuda-kuda dan gording, serta mengikat kuda-kuda dan gording tersebut hingga membentuk suatu kerangka yang kokoh. Lempengan reng adalah profil

12 yang paling kecil bentuk dan ukurannya. Fungsinya sebagai penahan genteng atau jenis atap lainnya dan sebagai pengatur jarak setiap baris genteng agar lebih rapi dan lebih "mencengkeram". Jurai Dalam untuk mencegah tampias Diafragma Plate berfungsi mengurangi gaya puntir. Screw adalah material pengikat BAHAN PEMBENTUK 1. Zincalum : Plat baja yang dilapisi alloy antara Zinc 43.5% Alumunium 55% dan alloy silicon 1.5% Zincalum ini adalah lapisan anti karat yang tahan terhadap korosi air garam tetapi lemah terhadap semen. - zincalum AZ 100 berarti baja ringan yang memiliki kadar lapisan 100 gr/m2 - zincalum AZ 150 cocok digunakan pada struktur kuda-kuda truss, karena tidak berhubungan langsung dengan udara luar. - zincalum AZ 200 cocok digunakan sebagai bahan genteng metal yang selalu berhubungan dengan panas dan hujan. Catatan: Sebenarnya zincalum ini adalah paten punya bluescope lysaght, sedangkan yang produk local yang memiliki bahan penyusun sama dengan zincalum diberi nama galvalum. 2. Galvanize : Kalo ini sih plat baja yang dilapisi bahan Zinc/ seng biar ga seperti shampoo anti ketombe. Lapisan galvanize ini diklaim mampu melindungi baja dari gerogotan karat maupun air semen, tapi lemah terhadap air garam. - Galvanize Z180 berarti kadar lapisan seng sebesar 180 gr/m2. 3.Magnesium Yang ketiga ini agak kurang begitu kenal, tapi konon kabarnya dengan campuran magnesium akan lebih tahan terhadap bahan 2 kimia MUTU BAJA Material baja ringan (Light Steel), mempunyai spesifikasi kekuatan lebih tinggi dari pada baja biasa. Spesifikasi minimum baja ringan yang dipakai (G550) adalah: 1. Kekuatan Leleh Minimum : 550 MPa 2. Tegangan Maksimum : 550 MPa

13 3. Modulus Geser : MPa 4. Modulus Elastisitas : MPa Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension Steel, umumnya (standar) G550, artinya Yield Strength maupun Tension Strength dari baja tersebut minimal 550 MPa. ( minimal tidak sama dengan rata-rata dengan kata lain sewaktu diuji tarik di laboratorium, tension strength-nya tidak boleh kurang dari 550 MPa) Lapisan Anti Karat Di Indonesia lapisan anti karat yang umumnya dipakai adalah lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan AZ (Aluminum dan Zinc). Masing-masing lapisan punya kelebihan maupun kekurangan sendiri. Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Aluminum Zinc lebih baik daripada Zinc (Galvanis), padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan yang dipakai, bukan jenisnya. Untuk mencapai taraf ketahanan yang relatif setara, ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada Aluminum Zinc. Standar umum untuk bahan struktural (menanggung beban), ketebalan lapisan Aluminum Zinc tidak boleh kurang dari 150 gram/m2 (AZ 150) sedangkan untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200). Sistem Pengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate) Rangka atap baja ringan dibuat dari baja tipis, meskipun telah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, kekuatannya tinggi tetapi kekakuannya lemah (dibanding balok kayu misalnya). Dengan kekakuan yang lemah, struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku / bracing yang cukup. Banyak kasus rangka atap baja ringan yang roboh akibat kurangnya batang pengaku/bracing ini. Batang pengaku / bracing yang harus dipasang terdiri dari: - Bottom Chord Bracing, pengaku pada batang bawah - Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan - Diagonal Web Bracing (ikatan angin), untuk meneruskan gaya dari lateral tie - Top Chord Bracing, pengaku batang atas, biasanya berupa reng - Strapbrace, hanya dipasang untuk atap dengan bentang besar atau bangunan yang panjang Peraturan bangunan (building code) baik di Jepang, Amerika, Australia bahkan Malaysia pun mewajibkan pemasangan bracing secara lengkap. Kita juga memerlukan top plate (murplat) untuk menjamin kesatuan rangka atap dan yang diikat dengan dynabolt ke ring balok tumpuan. Alat Sambung Self Drilling Screw dan Pemasangannya Salah satu bagian terpenting dari struktur rangka atap baja ringan adalah alat sambung, yang biasanya berupa Self Drilling Screw (SDS), atau sekrup dengan ujung penembus baja tanpa mur. Untuk baja tipis, SDS yang dipakai harus jenis khusus dengan alur yang kasar, dan adanya ruang di bawah kepala baut. Alur yang kasar akan membuat baja tipis tersusun di antara alur (bukan dirusak oleh alur), sehingga SDS mampu memikul beban yang besar di sambungan.

14 Hal lain yang juga penting adalah bahwa pemasangan SDS harus memakai alat khusus berupa screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi. Tanpa adanya kontrol torsi, SDS beresiko kehilangan fungsinya karena aus (overtighten), di mana keadaan ini amat berbahaya. Pada rangka atap kayu, kalau satu kuda-kuda mengalami kegagalan, hanya kuda-kuda tersebut yang roboh, sedangkan rangka atap baja ringan mempunyai tendensi untuk roboh secara keseluruhan mengingat bahan baja tidak mudah patah / putus seperti kayu. Referensi: a. Australian Standard 1397:2001 Table 2.2 Mechanical Property Requirements for Structural Grades b. Japanaese Industrial Standard G 3302 Table 7.8 Yield Point, Tensile Strength, Elongation and Non-Aging (coldrolled base metal used) c. American Society for Testing and Materials ASTM Standard A1003 / A1003M-05 Table 1 Coating Weight [Mass] Requirements (Metallic Coatings) d. JKR-Malaysia Specification for Pre- Fabricated Cold-Formed Steel Roof Trusses LAPISAN ANTI KARAT Di Indonesia, lapisan anti karat yang umum dipakai adalah lapisan AZ (Aluminium Zinc Alloy) dan lapisan Z (Zinc) yang disebut Galvanis. Lapisan Zinc tidak korosif terhadap adukan semen bila dibandingkan lapisan AZ yang cenderung korosif terhadap air semen. Ini penting karena kebanyakan bangunan di Indonesia masih memakai karpusan yang biasanya diisi lapisan semen pada bagian noknya. Seringkali konsumen menganggap bahwa Aluminium Zinc lebih baik dari pada Zinc, tapi sekali lagi yang penting adalah apakah ketebalan lapisan anti karat yang dipakai memenuhi standar yang sudah diuji kelayakannya oleh lembaga-lembaga yang berwenang untuk itu. Sebagai contoh sesuai dengan ASTM A 1003 / A1003 M 05 tebal lapisan anti karat minimum untuk lapisan AZ adalah 150 gr/m2 dan untuk lapisan Z adalah 180 gr/m2. Spesifikasi Lapisan Anti Karat Brady Steel Roof Sistem: - Lapisan Zinc (Galvanis) - Memakai Coating Spesifikasi Z220 (220 gr/m2) - Memenuhi standar (180 gr/m2) dari : ASTM A 1003 / A 1003 M 05 AS JIS G KONEKTOR

15 Alat sambung merupakan salah satu bagian penting pada struktur rangka atap. Jenis alat sambungnya tentunya harus disesuaikan dengan fungsi dan penempatannya. SELF DRILLING SCREW (SDS) Yaitu sekrup dengan ujung penembus baja tanpa mur. Untuk baja tipis: 1. SDS yang dipakai harus jenis khusus dengan alur yang kasar, dan adanya ruang di bawah kepala baut 2. Alur yang kasar akan membuat baja tipis tersusun diantara alur, bukan rusak oleh alur, sehingga SDS mampu memikul beban yang besar di sambungannya. 3. SDS yang mudah didapat di pasaran umumnya mempunyai alur yang rapat/ halus, dimana SDS ini khusus dipakai untuk sambungan baja tebal, bukan untuk baja ringan SDS khusus untuk struktur baja ringan. Minimum Corrosion Rating : Class 2 Zinc Plated Sesuai dengan : - AS AS Panjang (tanpa kepala baut) : 16 mm Kepadatan Alur : 16 alur per inci Diameter Badan : - Dengan Alur : 4.80 mm - Tanpa Badan : 3.80 mm Single Shear Strength : 5.1 kn Axial Tensile Strength : 8.6 kn Torsional Strength : 6.9 Kn KEISTIMEWAAN ATAP BAJA RINGAN 1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah, namun mampu menahan beban lebih berat 2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible) apabila terjadi kebakaran 3. Konsumen tak perlu khawatir dimakan rayap (rangka baja ringan anti rayap) 4. Pemasangannya relatif sangat cepat bila dibandingkan dengan rangka kayu. 5. Baja ringan nyaris tidak memuai maupun menyusut JENIS PROFIL

16 1. Profil C: Profil C ini adalah profil yang umum ada di pasaran. Bentuknya yang simple menjadikan profil C ini memudahkan para aplikator untuk memasang di lapangan dan mudah untuk memodifikasinya. Profil C yang beredar di pasaran ada beraneka macam mulai dari ketebalan 0,65 mm, 0.75 mm dan 1 mm. dengan panjang antara 6 meter sampai 9 meter. Koneksi pada profil C ini biasanya menggunakan self drilling screw yang bisa langsung mengunci tanpa harus menggunakan mur. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROFIL C Kelebihan 1. Dengan perbandingan penampang melintang 75 mm x 40 mm maka si Profil C ini memanfaatkan Inertia nya untuk menahan momen lentur karena gaya dari atas (dengan syarat bagian tingginya berdiri). 2. Memiliki banyak profil-an / tekukan sehingga memiliki kekakuan yang tinggi 3. Fleksible dalam pemasangan ( dari bentuknya yang cenderung persegi sehingga mudah untuk disambung, baik back to back maupun system box). 4. Menggunakan sambungan joint yang memakai self drilling screw sehingga mudah dalam pemasangannya. Kekurangan 1. Butuh banyak self drilling screw untuk membentuk kuda-kuda. 2. Sambungan antar frame kuda-kuda dengan web pengisinya menggunakan system back to back sehingga arah garis kerja gaya tidak satu sumbu ( menimbulkan momen puntir ). 3. Sambungan (joint) cenderung berkelakuan kaku karena setiap joint menggunakan lebih dari 4. screw, dimana untuk rangka atap ringan perilaku dari joint dianggap tidak terjadi momen yang akan timbul bila sambungan pada joint ternyata sambungan kaku. 2. Profil S: Profil S ini kurang begitu menjamur di pasaran, terutama di Indonesia, karena setahu ku baru ada satu produsen saja yang bermain di produk ini. Dilihat dari bentuknya yang memiliki dimensi lebar x tinggi adalah 50 mm x 85 mm maka profil S ini memiliki Tahanan Inertia yang tinggi. Lebih tinggi

17 jika dibanding profil C dengan tinggi profil 75 mm (yang kebanyakan dipakai di lapangan). Profil S ini berbahan Zincalum yang memiliki ketebalan 0.85 mm jadi cukup tangguh bila menahan gaya melintang dari atas dan dengan model profil S yang memiliki cukup banyak tekukan dibanding profil C, maka Profil S ini menjadi Cukup KAKU. Profil S ini menjadi satu paket dengan profil Capsule karena profil ini yang sesuai bila harus di baut ke bodynya si profil S. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROFIL S Kelebihan 1. Dengan perbandingan penampang melintang 85 mm x 50 mm maka si Profil C ini memanfaatkan Inertia nya untuk menahan momen lentur karena gaya dari atas (dengan syarat bagian tingginya berdiri) 2. Memiliki banyak tekukan sehingga memiliki kekakuan yang tinggi. 3. Penggunaan baut diameter 1/2 (12 mm) yang di beri ring dan mur sebagai pengikat sehingga cukup memberi kekuatan pada joint- nya. 4. Sambungan berada tepat pada pusat berat profil S, sehingga tidak terjadi momen puntir. 5. Sambungan pada joint menggunakan baut yang berjumlah hanya satu sehingga menjadi lebih sesuai dengan pemodelan struktur truss yang mengharuskan setiap joint di-release untuk menghindari munculnya gaya momen. Kekurangan 1. Kurang fleksible dalam pemasangan di lapangan. 2. Harus benar-benar diukur kondisi ring balk di lapangan karena harus di produksi di pabrik. 3. Profil Z: Keterangan untuk profil Z ini hampir sama dengan profil S, tapi di sini joint dari web dengan frame menggunakan Self drilling screw. Dan bahan pembentuknya umunya beupa galvanize. Dan pada profile Z ini masih muncul momen puntir karena dari garis kerja gaya yang tidak tepat pada sumbu berat profile Z. 4. Profil U:

18 Profile U Keterangan nya hampir sama dengan profile C di atas Cuma pada profile U ini material pembentuknya biasanya dari Galvanize. 5. Profil Capsule: Capsule Profil Capsule ini merupakan pasangan dari profil S dan digunakan sebagai Web pada rangka truss yang dibentuk/ digawangi oleh profil S. METODE KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN Baja ringan adalah struktur yang terdiri dari anggota batang diatur untuk membentuk satu atau lebih segitiga. Sendi yang terjepit (bukan moment saat) sehingga para anggota harus membentuk segitiga. Sebuah kerangka atau frame, di sisi lain, adalah struktur yang terdiri dari anggota berkas berorientasi secara terukur yang terhubung secara kaku atau dengan pin di sendi. Anggota dapat mendukung bending atau membelok juga beban aksial. Aspek baru yang penting untuk mempelajari struktur rangka atap baja ringan ini adalah pertimbangan dari unsur kekakuan dari anggota yang berorientasi secara terukur. Sejak berbeda berorientasi anggota harus dipertimbangkan secara bersamaan, mereka harus telah umum atau global sumbu referensi. Hubungan antara global dan sumbu lokal ditetapkan melalui 3- D rotasi matriks. Kami pertama-tama akan mengembangkan analisis struktur untuk plane sebagai langkah antara untuk memperkenalkan kasus umum ruang frame. Referensi adalah sumber yang sangat baik untuk rincian tambahan pada 3.D pemodelan struktur. Asumsi mendasar dalam perkembangan berikut ini adalah bahwa prinsip super posisi berlaku. Dengan cara ini, kita dapat mengumpulkan bingkai umum dengan menggabungkan tindakan terpisah dari kasus-kasus sederhana yang dikembangkan dalam hal ini dan bab-bab sebelumnya. Analisa Baja Ringan

19 Kekakuan matriks adalah berkenaan dengan koordinat lokal, yaitu, satu set koordinat sejajar dengan anggota. Akibatnya, dalam sebuah gugusan yang terdiri dari anggota dengan orientasi yang berbeda ada banyak coordinat lokal tersebut. Esensi dari pendekatan kekakuan langsung adalah bahwa kekakuan dari berbagai anggota dirujuk ke sistem koordinat global umum sebelum assemblage. Untuk itu, kita harus terlebih dahulu mendapatkan matriks kekakuan dari elemen yang berorientasi secara utuh dimaksud sistem koordinat global. Pertimbangkan sebuah elemen truss yang membujur sumbu membuat sudut 0 derajat relatif terhadap sumbu x global yang ditunjukkan Matriks kekakuan dari elemen truss. Kekuatan dan pemindahan dimaksud koordinat lokal busur sekarang dilambangkan dengan notasi yang berjeruji. Kami ingin memberikan tambahan anggota truss derajat kebebasan yang memungkinkan untuk bergerak dalam pesawat. Yaitu, kita ingin menambahkan derajat kebebasan dan O. kekakuan hubungan yang berkaitan diperoleh dengan peningkatan di atas nol persamaan dengan menambahkan kekuatan dalam i- arah, dan Lh perpindahan nodal i, dan 6, di arah ke-i pada Node Node I dan 2, masing-masing. Konektivitas Untuk menggunakan bentuk umum dari matriks kekakuan elemen, kita harus konsisten dalam penunjukan orientasi. Sebagai contoh, anggota yang tegak dapat dikatakan memiliki orientasi baik U = 90 atau 0 = _900 tergantung pada akhir yang dianggap sebagai 'pertama' node. Kita akan menyatakan informasi ini dalam bentuk sebuah connecuvity. Jelasnya, kita akan menyatakan (sebagai milik anggota) dua node yang menghubungkan. Perhatikan bahwa sebenarnya urutan penomoran simpul tidak penting, hanya yang kedua adalah dianggap simpul pertama. Pertimbangkan penomoran dari frame. Penomoran anggota cukup bebas tetapi, seperti akan kita lihat nanti, penomoran dari simpul dapat sangat penting bagi efisiensi komputasi. Pre Engineered Building adalah salah satu konsep baru yang menarik cara melihat dunia bisnis. Pra rekayasa bangunan merupakan pilihan terbaik bagi orang-orang yang percaya pada kecepatan dan ketepatan. Mereka mengikuti teknik yang sederhana, perakitan komponen di luar kantor, dan kemudian perakitan yang sama di mana pun Anda inginkan. Membangun gedung tidak pernah begitu mudah. Sebuah desain pada komputer, memungkinkan pembangunan sebuah bangunan untuk penggunaan tertentu. Dengan pengiriman super cepat, terkoordinasi kualitas dunia, mesin modern, mereka adalah yang terbaik di mana Anda dapat diandalkan. Persaingan Pemasok baja ringan sangat kuat bagi orang-orang dalam metode tradisional yang terlibat dalam pembangunan konstruksi.

20 Pre Engineered Bangunan Baja saat ini banyak dibutuhkan oleh orangorang yang ingin membangun kantor dalam waktu singkat. Ada banyak perusahaan di bisnis ini, perusahaan-perusahaan ini menawarkan banyak jenis bangunan seperti portal, kasau dan kolom, loteng tengah dan menghasilkan berbagai jenis bangunan sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Anda tidak dapat membiarkan pelanggan tidak puas dengan hasil kerja anda. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan adalah salah satu fitur yang paling penting yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Metal rangka atap bangunan anda akan melindungi dari angin dan air. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menyelamatkan atap rumah anda dari kerusakan. Pre engineered steel buildings menawarkan berbagai solusi besar, seperti fleksibilitas desain langit-langit dinding dan solusi baja ringan kepada para pelanggannya. Ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan metode yang baja biasa, beberapa di antaranya adalah biaya yang lebih rendah, efisiensi yang lebih besar, menghemat waktu. Kenapa memilih Rangka Atap baja ringan Rangka atap baja ringan menjadi pilihan dikarenakan sifatnya yang tahan terhadap karat, anti rayap, tidak membesarkan api, ringan dan pemasangannya yang relative cepat. Selain itu juga karena makin sulit didapatkan material kayu dengan kualitas yang baik. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN dan KAYU KELEBIHAN Rangka atap baja ringan memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah poin poin kelebihannya. 1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah. 2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible). 3. Konsumen tidak perlu khawatir baja ringan dimakan rayap. 4. Karena sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka kayu pada luasan yang sama, pemasangan kerangka atap baja ringan dilapangan relative lebih cepat. 5. Baja ringan nyaris tidak mempunyai nilai muai susut.

21 KEKURANGAN Adapun kekurangannya ada pada poin poin berikut: 1. Kerangka rangka atap baja ringan tidak dapat di ekspos seperti rangka kayu, system rangkanya yang berbentuk seperti jarring kurang menarik bila tanpa penutup/plafon. 2. Karena strukturnya yang seperti jarring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya. 3. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil. Pada konstruksi atap yang berbentuk bundar akan lebih mudah bila konstruksinya menggunakan rangka kayu. Rangka Atap Kayu Kelebihannya: 1. Atap konstruksi kayu masih diminati banyak orang 2. Merupakan bahan yang mudah didapatkan di mana saja di toko toko material 3. Merupakan bahan bangunan yang banyak dikuasai oleh tukang lokal 4. Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel (dapat diukur, dipotong, dibentuk melengkung, dan sebagaiya) Kekurangannya: 5. Atap kayu mudah terbakar, dan bisa dimakan rayap 6. Material kayu bisa mengembang atau menyusut 7. Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter. 8. Kayu makin sulit didapatkan, akibatnya harganya makin mahal. MENGAPA RANGKA ATAP BAJA RINGAN a. Anti rayap Jangka panjang Hal yang paling mencolok dari sifat material baja ringan ini yang antirayap, sesuatu yang acapkali dikeluhkan pengguna material kayu, apalagi bilamana kayu yang digunakan hanyalah kayu kualitas kelas II. Bila kayu terayapi berpotensi untuk kerpos dan mengurangi kekuatan menopang atap diatasnya. b. Tahan cuaca dan api Selain antirayap, material baja ringan memiliki ketahanan yang lebih terhadap air hujan maupun terpaan terik matahari. Seringkali, material kayu lebih

22 mudah rusak karena sering terkena air meski hanya sekadar tempias atau karena terpaan panas matahari. Kalau sudah demikian, kekuatan kayu pun rontok, lapuk, atau malah membusuk. Salah satu sifat baja ringan adalah tahan api. Artinya, material ini tidak akan merambatkan api tatkala terjadi kebakaran. Memang salah satu sifat baja adalah kekuatannya baja akan berkurang apabila terkena panas yang berlebihan. Namun, dalam baja ringan terdapat sistem proteksi khusus yang disebut fire resistance yakni rakitan sistem struktur untuk membatasi penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuk secara menerus berperan menahan struktur ketika terpapar api. 9. Garansi Anda perlu memahami bahwa rangka atap baja ringan memiliki garansi desain, material ataupun pemasangan. Karena hal-hal tersebut yang menjadi acuan baik atau tidaknya kualitas rangka tersebut selama berjalannya waktu. Karena itu pastikan aplikator rangka atap baja ringan tersebut memiliki komitmen akan hal tersebut, misalnya bagaimana profil perusahaan yang mumpuni untuk jangka waktu garansi yang diberikan. 10. Investasi jangka panjang Rumah anda bisa dikatakan adalah investasi bagi anda dan keluarga, sehingga anda harus bisa waspada terhadap hal-hal yang membuat investasi anda terjaga. Dengan potensi kerugian yang mungkin di alami dari kegagalan struktur rangka atap anda maka sudah semestinya anda memberi perhatian terhadap hal ini. Dengan menggunakan rangka atap baja ringan yang benar maka anda bisa menjaga berjalannya investasi rumah anda tersebut. Rumah yang menggunakan material baja ringan juga memiliki struktur yang lebih kuat dan ringan, sehingga secara struktur lebih memberi rasa aman. Bobotnya yang ringan dibandingkan dengan kayu, membuat beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya pun menjadi lebih rendah. Selain itu, baja ringan juga tidak memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu. Dengan keunggulan tersebut, baja ringan yang semula dianggap lebih mahal pada kenyataannya lebih efisien dan ekonomis. Biaya pemeliharaan lebih kecil dan memiliki daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan tidak lapuk sehingga masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.

23 BAB III PENUTUP Kesimpulan Setelah membaca dan mencermati makalah ini, maka kami dapat mengambil kesimpulan: a. Kuda-kuda baja ringan lebih kuat dan tahan lama di bandingkan kuda-kuda kayu. b. Baja ringan lebih murah c. Baja ringan lebih kuat

24 Daftar pustaka Australian Standard 1397:2001 Table 2.2 Mechanical Property Requirements for Structural Grades Japanaese Industrial Standard G 3302 Table 7.8 Yield Point, Tensile Strength, Elongation and Non-Aging (cold-rolled base metal used) American Society for Testing and Materials ASTM Standard A1003 / A1003M- 05 Table 1 Coating Weight [Mass] Requirements (Metallic Coatings) JKR-Malaysia Specification for Pre-Fabricated Cold-Formed Steel Roof Trusses Imelda Akmal Architecture Writer Studio, 2009 oktober 2006, Baja Ringan,.Gramedia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek selain aspek kekuatan yang mutlak harus dipenuhi seperti

Lebih terperinci

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

RANGKA ATAP BAJA RINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA Roland Martin S 1*)., Lilya Susanti 2), Erlangga Adang Perkasa 3) 1,2) Dosen,

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu gedung telah mengenal tiga jenis bahan utama yang di gunakan, yaitu : baja, beton dan kayu. Di samping itu, sering juga digunakan baja ringan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( ) BAB 4 STUDI KASUS Struktur rangka baja ringan yang akan dianalisis berupa model standard yang biasa digunakan oleh perusahaan konstruksi rangka baja ringan. Model tersebut dianggap memiliki performa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atap merupakan salah satu bagian kontruksi yang berfungsi untuk melindungi bagian bawah bangunan dari panas matahari, hujan, angin, maupun sebagai perlindungan lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu pondasi dan struktur atas yaitu dari sloof sampai

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA Tjetjep Mutaqin NRP : 0121019 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT

Lebih terperinci

AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN???

AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? AMANKAH RANGKA ATAP BAJA RINGAN??? Apakah struktur rangka atap yang menggunakan material baja ringan aman? Apakah bahan yang digunakan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Tegangan batang tarik, Beban kritis terhadap batang tekan

Kata Kunci : Tegangan batang tarik, Beban kritis terhadap batang tekan ANALISIS BAJA RINGAN SEBAGAI BAHAN KONSTRKSI ATAP PADA PEMBANGUNAN RUMAH DINAS BANK INDONESIA PALANGKA RAYA AFRIJONI, ST Alumni Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur sistematika perancangan struktur Kubah, yaitu dengan cara sebagai berikut: START

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN

KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN Tugas : KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN ANGGOTA KELOMPOK : ABDUL HASYIM E1A1 12 002 SUPIRMAN E1A1 12 019 SIDRATUL NDISE TANAKA E1A1 12 013 DESHI ASTARY MADJID E1A1 12 030 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau bahan yang dapat

Lebih terperinci

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN ANALISIS PROFIL CFS (COLD FORMED STEEL) DALAM PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN Torkista Suadamara NRP : 0521014 Pembimbing : Ir. GINARDY HUSADA, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X BAJA RINGAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI KAYU PADA STRUKTUR RANGKA KUDA-KUDA DITINJAU DARI SEGI BIAYA Oleh: Fajar Nugroho Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE ANALISIS

BAB 3 METODE ANALISIS BAB 3 METODE ANALISIS Perkembangan teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistemnya

Lebih terperinci

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian : Pengertian struktur Struktur adalah sarana untuk menyalurkan beban dalam bangunan ke dalam tanah. Fungsi struktur dalam bangunan adalah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim, bahayabahaya

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkantoran, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, ruang serba guna, pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN. perkantoran, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, ruang serba guna, pabrik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi rangka atap umumnya dibuat dari bahan kayu, dan digunakan pada bangunan yang memiliki sistem struktur atap, seperti bangunan sekolah, perkantoran, rumah

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan 3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi bahan konstruksi bangunan saat ini menunjukkan kecenderungan penggunaan material yang efisien sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya adalah penggunaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 IMMANIAR F. SINAGA. Ir. Sanci Barus, M.T.

PERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 IMMANIAR F. SINAGA. Ir. Sanci Barus, M.T. TUGAS AKHIR PERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 Disusun oleh: IMMANIAR F. SINAGA 11 0404 079 Dosen Pembimbing: Ir. Sanci Barus, M.T. 19520901 198112 1 001 BIDANG STUDI STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Diagram Alir Mulai Data Eksisting Struktur Atas As Built Drawing Studi Literatur Penentuan Beban Rencana Perencanaan Gording Preliminary Desain & Penentuan Pembebanan

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP A. Kuda-Kuda BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP 1. Pendahuluan Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak terkecuali pada bangunan rumah tinggal sederhana. Balok merupakan bagian struktur yang fungsinya

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN Diajukan oleh : ABDUL MUIS 09.11.1001.7311.046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang BAB II TINJAUAN PIISTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dapat dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap (Senol,Utkii,Charles,John Benson, 1977), yaitu : 2.1.1 Tahap perencanaan (Planningphase)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk yang terus meningkat tentu

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material baja ringan (Cold Formed Steel) merupakan baja profil yang dibentuk sedemikian rupa melalui proses pendinginan sebuah pelat baja. Baja ringan memiliki ketebalan

Lebih terperinci

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder Dalam penggunaan profil baja tunggal (seperti profil I) sebagai elemen lentur jika ukuran profilnya masih belum cukup memenuhi karena gaya dalam (momen dan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur merupakan bagian vital yang berfungsi menopang beban sebuah bangunan yang memerlukan perhatian khusus. Seiring dengan berkembangnya teknologi kini mulai dipergunakan

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan intensitas gempa yang cukup tinggi. Kondisi ini mengharuskan masyarakat Indonesia menjadi lebih selektif dalam pemilihan bahan bangunan

Lebih terperinci

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP IRIANTO Staff Pengajar Universitas Yapis Papua ABSTRAK Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai kemajuan telah berhasil

Lebih terperinci

KONSTRUKSI RANGKA ATAP

KONSTRUKSI RANGKA ATAP KONSTRUKSI RANGKA ATAP 2. URAIAN MATERI ATAP Atap merupakan bagian dari bangunan gedung ( rumah ) yang letaknya berada dibagian paling atas, sehingga untuk perencanaannya atap ini haruslah diperhitungkan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) Tiga komponen penyusun atap: 1. struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap); 2. penutup atap (genteng,polikarbonat); 3. pelengkap atap (talang horizontal/vertikal

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI Dewasa ini kuda-kuda baja ringan menjadi alternatif penggunaan kuda-kuda kayu pada rangka

Lebih terperinci

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Pendahuluan POKOK BAHASAN 1 PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pekerjaan konstruksi, atap merupakan salah satu elemen penting pada bangunan gedung dan perumahan. Sebab atap pada bangunan berfungsi sebagi penutup seluruh atau

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA Tri Hartanto Abstrak Pengetahuan tentang sistim struktur dan konstruksi, dan teknologi bahan sangat erat sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinding panel merupakan suatu komponen non struktural yaitu dinding yang dibuat dari suatu kesatuan blok dinding parsial, yang kemudian dirangkai menjadi sebuah dinding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia konstruksi teknik sipil, antara lain kayu, baja, dan beton. Hampir 60% material yang digunakan

Lebih terperinci

Struktur dan Konstruksi II

Struktur dan Konstruksi II Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Material Struktur Bangunan Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, di berbagai tempat dibangun gedung-gedung betingkat, jembatan layang, jalan, dan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU Estika 1 dan Bernardinus Herbudiman 2 1 Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan bangunan yang banyak dipilih oleh para ahli struktur. Banyaknya pemakaian beton disebabkan beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh,

Lebih terperinci

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder Dalam penggunaan profil baja tunggal (seperti profil I) sebagai elemen lentur jika ukuran profilnya masih belum cukup memenuhi karena gaya dalam (momen dan gaya

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

Struktur Rangka Ruang (Space frame)

Struktur Rangka Ruang (Space frame) Struktur Rangka Ruang (Space frame) Struktur Space Frame ialah konstruksi rangka ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang / member satu sama lain yang menggunakan bola / ball joint sebagai sendi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Pada gedung bertingkat perlakuan stmktur akibat beban menyebabkan terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas pekerjaan dilapangan, perencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan, sehingga membentuk suatu jenis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa suatu perubahan bagi dunia konstruksi, khususnya di Indonesia. Kita telah mengenal adanya konstruksi kayu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan

Lebih terperinci

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap Konstruksi Atap Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik (mikrokosmos/makrokosmos).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Gempa adalah fenomena getaran yang diakibatkan oleh benturan atau pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan (fault zone). Besarnya

Lebih terperinci

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur

Lebih terperinci

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : MIRANA

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV STRUKTUR PLAT LIPAT AZRATIH HAIRUN FRILYA YOLANDA EFRIDA UMBU NDAKULARAK AGRIAN RIZKY RINTO HARI MOHAMMAD GIFARI A. PENGERTIAN STRUKTUR PLAT LIPAT Pelat adalah struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atap merupakan salah satu bagian paling atas dari bangunan hunian, gudang, dan masih banyak lainnya yang berfungsi sebagai pelindung ruangan yang ada di bawahnya dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Konstruksi dari beton banyak memiliki keuntungan yakni beton termasuk tahan aus dan tahan terhadap kebakaran, beton sangat kokoh dan kuat terhadap beban gempa bumi, getaran,

Lebih terperinci

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap {senol utku, Charles, John Benson, 1977). yaitu : 1. Tahap Perencanaan (Planning phase) Meliputi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Melalui pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan untuk melakukan pemilihan antara penggunaan kayu dan baja ringan sebagai penutup atap terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Baja Baja merupakan bahan konstruksi yang sangat baik, sifat baja antara lain kekuatannya yang sangat besar dan keliatannya yang tinggi. Keliatan (ductility) ialah kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini, juga membuat semakin berkembangnya berbagai macam teknik dalam pembangunan infrastruktur, baik itu

Lebih terperinci

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA STRUKTUR MASSA 1.1. PENDAHULUAN Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya apakah bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1. Diagram Alir Perencanaan Struktur Atas Baja PENGUMPULAN DATA AWAL PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL PERHITUNGAN PEMBEBANAN DESAIN PROFIL RENCANA PERMODELAN STRUKTUR DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beban Struktur Pada suatu struktur bangunan, terdapat beberapa jenis beban yang bekerja. Struktur bangunan yang direncanakan harus mampu menahan beban-beban yang bekerja pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangunan bentang panjang merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan perilaku struktur bambu akibat beban rencana. Pengujian menjadi penting karena bambu merupakan material yang tergolong

Lebih terperinci

MODUL III BAJA RINGAN

MODUL III BAJA RINGAN MODUL III BAJA RINGAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN TAHAN GEMPA A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan tahan gempa. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Konsep Desain Desain struktur harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya Kekuatan (strength), kemampuan layan (serviceability), ekonomis (economy) dan Kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan baik

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER MAKALAH TUGAS AKHIR PS 1380 MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER FERRY INDRAHARJA NRP 3108 100 612 Dosen Pembimbing Ir. SOEWARDOYO, M.Sc. Ir.

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN ELEMEN-ELEMEN BANGUNAN Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan

Lebih terperinci

TKS 4406 Material Technology I

TKS 4406 Material Technology I TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR BAB IV PERMODELAN STRUKTUR IV.1 Deskripsi Model Struktur Kasus yang diangkat pada tugas akhir ini adalah mengenai retrofitting struktur bangunan beton bertulang dibawah pengaruh beban gempa kuat. Sebagaimana

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN Oleh : 1. AGUNG HADI SUPRAPTO 3111 030 114 2.RINTIH PRASTIANING ATAS KASIH 3111

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN...1

BAB 1 PENDAHULUAN...1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR PERSAMAAN...xiv INTISARI...xv ABSTRACT...xvi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontruksi bangunan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan pernah berhenti dan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berbagai

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA DESAIN RUMAH TINGGAL ATAP DATAR BETON BERTULANG YANG BERORIENTASI PADA PEMANFAATAN ATAP DATAR Oleh : Mohammad Harun Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (mohamadharun@gmail.com) Abstrak Kriteria

Lebih terperinci

Panduan Baja Ringan Paling Lengkap di Indonesia

Panduan Baja Ringan Paling Lengkap di Indonesia Panduan Baja Ringan Paling Lengkap di Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2009 ( Gigasteel ) www.kmpbajaringan.com Anda DIPERBOLEHKAN menyebarluaskan ebook ini kepada teman atau siapa saja yang menurut Anda

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur komposit merupakan gabungan antara dua atau lebih jenis material yang berbeda sehingga merupakan satu kesatuan dalam menahan gaya atau beban luar, dimana komposit

Lebih terperinci

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP Yervi Hesna 1, Elim Hasan 1, Harri Novriadi 2 1 Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas 2 Asisten

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB III PEMODELAN STRUKTUR BAB III Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan analisis statik ekivalen terhadap struktur rangka bresing konsentrik yang berfungsi sebagai sistem penahan gaya lateral. Dimensi struktur adalah simetris segiempat

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN http//: www.salmanisaleh.wordpress.com A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA II.1 Umum dan Latar Belakang Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok loteng, rangka atap, lintasan crane dalam bangunan pabrik dan sebagainya yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini umumnya dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar, salah

Lebih terperinci

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan 1- PENDAHULUAN Baja Sebagai Bahan Bangunan Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan untuk menyeberangi sungai dan membuat peralatan-peralatan

Lebih terperinci