PERKARA NOMOR , , , , , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI JAMBI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKARA NOMOR , , , , , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI JAMBI"

Transkripsi

1

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI ACEH PERKARA NOMOR , , , , , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI JAMBI PERKARA NOMOR , , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI BENGKULU PERKARA NOMOR , , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI SULAWESI TENGAH PERKARA NOMOR , , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI SULAWESI BARAT PERKARA NOMOR , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 KALIMANTAN SELATAN PERKARA NOMOR , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI GORONTALO PERKARA NOMOR , , , , , , , , , /PHPU-DPR- DPRD/XII/2014 PROVINSI PAPUA PERKARA NOMOR , , , , /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI JAWA TENGAH PERIHAL Permohonan Pembatalan Keputusan KPU Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 PEMOHON 1. Partai Nasional Demokrat 2. Partai Hati Nurani Rakyat 3. Partai Golongan Karya 4. Partai Keadilan Sejahtera 5. Partai Bulan Bintang 6. Partai Persatuan Pembangunan 7. Partai Gerakan Indonesia Raya 8. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 9. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 10. Partai Demokrat 11. Partai Amanat Nasional 12. Partai Kebangkitan Bangsa TERMOHON Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) ACARA Pengucapan Putusan Jumat, 27 Juni 2014, Pukul WIB Pukul WIB Pukul WIB Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Hamdan Zoelva (Ketua) 2) Ahmad Fadlil Sumadi (Anggota) 3) Anwar Usman (Anggota) 4) Arief Hidayat (Anggota) 5) Aswanto (Anggota) 6) Maria Farida Indrati (Anggota) 7) Muhammad Alim (Anggota) 8) Patrialis Akbar (Anggota) 9) Wahiduddin Adams (Anggota) Ida Ria Tambunan Irfan Nur Rachman Cholidin Nasir Luthfi Widagdo Eddyono Rizki Amalia Dewi Nurul Savitri Abdul Ghoffar Cholidin Nasir Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti

3 Pihak yang Hadir: 1. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 01-01/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: 1. Parulian Siregar 2. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 02-10/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: 1. Nasrullah 2. Misbahuddin Gasma 3. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 11-08/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: 1. Dzulfikar 2. Sulistyowati 3. Hasrizal 4. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 12-02/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: 1. Irawadi Uska 5. Kuasa Hukum Termohon: 1. Rasyid Alam Perkasa Nasution 2. Dedi Mulyana 3. Sigit Nurhadi Nugraha 4. M. Alfarisi 5. Syafran Riyadi 6. Absar Kartabrata

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: HAMDAN ZOELVA Sidang Mahkamah Konstitusi untuk Pengucapan Putusan dalam Perkara 01-01, 02-10, 03-05, 04-03, 05-14, 06-09, 07-06, 08-15, 09-04, 10-07, 11-08, 12-02/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Ya, saya mau absen dulu. Perkara Nomor 01 ada? 2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 01-01/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: PARULIAN SIREGAR Hadir, Yang Mulia. 3. KETUA: HAMDAN ZOELVA Hadir. Nomor 02? 4. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 02-10/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: MISBAHUDDIN GASMA Hadir, Yang Mulia. 5. KETUA: HAMDAN ZOELVA Nomor 03? 6. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 03-05/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: Hadir, Yang Mulia. 7. KETUA: HAMDAN ZOELVA Nomor 04? 8. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 04-03/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: HIKMAT PRIHADI Hadir, Yang Mulia. KETUK PALU 3X

5 9. KETUA: HAMDAN ZOELVA Nomor 05? Nomor 06? Nomor 06? Enggak hadir, ya. Nomor 07? Hadir? Hadir enggak? Belum ya. Nomor 08? 10. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 08-15/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: RIO RAMA BASKARA Hadir, Yang Mulia. 11. KETUA: HAMDAN ZOELVA 09? 09, belum hadir. 10? 12. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 10-07/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: YAKUB ZAKARIA Hadir, Yang Mulia. 13. KETUA: HAMDAN ZOELVA 11? 14. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 11-08/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: SULISTYOWATI Hadir, Yang Mulia. 15. KETUA: HAMDAN ZOELVA 12? 16. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 12-02/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014: IRAWADI USKA Hadir, Yang Mulia. 17. KETUA: HAMDAN ZOELVA Terima kasih. Termohon, hadir ya? 18. KUASA HUKUM TERMOHON: M. ALFARISI Hadir, Yang Mulia.

6 19. KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, kita mulai putusan pagi ini dari Provinsi Papua. Bismillahirrahmaanirrahiim. PUTUSAN NOMOR /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (PROVINSI PAPUA) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014, yang diajukan oleh: [1.2] Partai Nasional Demokrat yang diwakili oleh: 1. Nama : Surya Dharma Paloh; Jabatan : Ketua Umum Partai Nasional Demokrat; Alamat kantor : Jl. R.P. Soeroso Nomor 44 Gondangdia Lama, Jakarta; 2. Nama : Patrice Rio Capella; Jabatan : Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat; Alamat Kantor: Jl. R.P. Soeroso Nomor 44 Gondangdia Lama, Jakarta. Masing-masing adalah Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal yang bertindak untuk dan atas nama Partai Nasional Demokrat, peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan Nomor Urut 1; Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 01/Partai- NasDem/BAHU.PND/PHPU/ SKK/MK/2014 bertanggal 10 Mei 2014 memberikan kuasa kepada Taufik Basari., S.H, S.Hum, LL.M.; Regginaldo Sultan, S.H., M.M.; Muhammad Rullyandi, S.H., M.H.; Ira Zahara Jatim, S.H.; Hermawi Taslim, S.H.; Parulian Siregar, S.H.; Wibi Andrino, S.H.; Enny. P. Simon, S.H.; Michael R. Dotulong, S.H.; Ferdian Sutanto, S.H.; Paulus Tarigan, S.H.; R. Romulo Napitupulu, S.H.; Wahyudi, S.H.; Ridwan S. Tarigan, S.H.M.H.; Rahmat Aminudin, S.H., Sulkarnain Talolo, S.H., Anton F. Hutabarat, S.H., Iskandar Zulkarnaen, S.H., M.H., Apriandy Iskandar Dalimunthe, S.H., Yuli Kurniawati, S.H., Laura Donna, S.H., Anwarsyah Nasution, S.H., Evi Panjaitan, S.H., Mas Agus

7 Iwan Saputra, S.H., Zaini Djalil, S.H., Arbab Paproeka, S.H., Unoto Dwi Yulianto, S.H., H. Hamdani Laturua, S.H., H. Ali Mazi, S.H., Aria Gunawan, S.H., Yahdi Basma, S.H., H. Hulain, S.H., Zulfikar Sawang, S.H., Syahrul Rizal, S.H.; Dedi Meradi, S.H.; kesemuanya adalah Advokat yang tergabung dalam Badan Advokasi Hukum (BAHU) Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat, yang beralamat di Jl. RP. Soeroso Nomor 44, Gondangdia Lama, Jakarta, dalam hal ini masing-masing dapat bertindak baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk dan atas nama Pemberi Kuasa Partai Nasional Demokrat, sebagai peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 dengan Nomor Urut 1; Selanjutnya disebut sebagai Pemohon; Terhadap [1.3] Komisi Pemilihan Umum, berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat; Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 1189/KPU/V/2014 tanggal 21 Mei 2014, memberi kuasa kepada Ali Nurdin, S.H., S.T.; Rasyid Alam Perkasa Nasution, S.H.; Dr. Absar Kartabrata, S.H,. M.H.; Abdul Qodir, S.H.; Dr. Berna Sudjana Ermaya, S.H., M.H.; Muh. Hikmat Sudiadi, S.H.; Syafran Riyadi, S.H.; KM Ibnu Shina Zaenudin, S.H.; Dedy Mulyana, S.H., M.H., Arie Achmad, S.H., Subagio Aridarmo, S.H., Guntoro, S.H.,M.H.; Rieke Savitri, S.H., Muhamad Alfarisi, S.H., M.Hum., Muhammad Ridwan Saleh, S.H., Moh. Agus Riza Hufaida, S.H., Arif Effendi, S.H., Sigit Nurhadi Nugraha, S.H., M.H., kesemuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum yang tergabung dalam Tim Advokasi KPU, yang memilih domisili hukum pada kantor Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (CCABN) di Jalan Panglima Polim Raya VI Nomor 123 Jakarta Selatan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Selanjutnya disebut sebagai Termohon; [1.4] Membaca permohonan Pemohon; Mendengar keterangan Pemohon; Mendengar dan membaca jawaban Termohon; Mendengar keterangan saksi dan/atau ahli Pemohon dan Termohon; Membaca keterangan Pemberi Keterangan (Badan Pengawas Pemilu Provinsi Papua); Membaca keterangan Pihak Terkait; Memeriksa dengan saksama alat bukti Pemohon dan Termohon; Membaca kesimpulan tertulis Pemohon dan Termohon;

8 20. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Pendapat Mahkamah Dalam Eksepsi [3.13] Menimbang dan seterusnya. Dalam Pokok Permohonan [3.14] Menimbang bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon yang berkaitan dengan penggunaan sistem noken atau sistem ikat dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 di Provinsi Papua, Mahkamah telah mempertimbangkan dalam paragraf [3.13] sampai dengan paragraf [3.23] Putusan Nomor 06-32/PHPU-DPD/XII/2014, dengan demikian pertimbangan putusan tersebut mutatis mutandis berlaku terhadap permohonan Pemohon a quo; [3.1 5 ] Menimbang bahwa setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama permohonan Pemohon, jawaban Termohon, keterangan ahli, keterangan Pemberi Keterangan (Bawaslu Provinsi Papua), bukti-bukti yang diajukan para Pihak, fakta yang terungkap dalam persidangan, serta kesimpulan tertulis para Pihak, Mahkamah berpendapat sebagai berikut. DPR RI DAPIL PAPUA [3.1 6 ] Menimbang bahwa Pemohon dalam permohonannya sebagaimana dimuat secara lengkap dalam bagian Duduk Perkara pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa untuk membuktikan dalil permohonan Pemohon a quo, Pemohon mengajukan alat bukti yang diberi tanda P.1.PAPUA.PAPUA.01 s.d. P.1.PAPUA.PAPUA.239 dan P.1.PAPUA- 01 s.d. P.1.PAPUA-20 serta 3 (tiga) orang saksi yaitu Marselus Tekege, Agus A. Wenda, dan Oge P. Wenda yang keterangan lengkap dimuat di bagian Duduk Perkara; Bahwa terhadap dalil permohonan a quo, Termohon membantah dengan menegaskan bahwa perolehan suara Pemohon yang benar adalah sebagaimana yang ditetapkan dalam pleno penghitungan suara di tingkat kabupaten sampai provinsi, dan Termohon sama sekali tidak menambah atau mengurangi suara; Bahwa untuk membuktikan bantahannya, Termohon mengajukan alat bukti yang diberi tanda T-1.PAPUA.1 sampai dengan T- 1.PAPUA.2 dan keterangan Ketua KPU Papua, Ketua KPU Lanny

9 Jaya, dan KPU Paniai, yang pada pokoknya menolak dalil permohonan Pemohon, serta keterangan Ahli Drs. S.A. Hasyim Sangadji, yang selengkapnya dimuat dalam bagian Duduk Perkara. [3.1 7 ] Menimbang bahwa setelah Mahkamah mencermati dengan saksama bukti tulisan dan saksi/keterangan para Pihak, jawaban Termohon, keterangan ahli, kesimpulan tertulis para Pihak, serta keterangan tertulis Bawaslu Provinsi Papua, Mahkamah menemukan dan mempertimbangkan fakta hukum sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan dan fakta hukum tersebut di atas, menurut Mahkamah dalil permohonan Pemohon tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. DPR PAPUA DAPIL PAPUA 1 [3.18] Menimbang bahwa terhadap Dapil a quo Mahkamah telah mempertimbangkan pada paragaraf [3.6], yang pada pokoknya Mahkamah menyatakan bahwa penarikan kembali permohonan Pemohon terhadap dapil a quo beralasan menurut hukum; DPR PAPUA DAPIL PAPUA 2 [3.1 9 ] Menimbang bahwa Pemohon dalam permohonannya sebagaimana dimuat secara lengkap pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa untuk membuktikan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda bukti P-1.Papua-II-01 sampai dengan P-1.Papua-II-63, serta mengajukan Saksi Paulus Kendi, yang keterangan selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa Termohon pada pokoknya menolak dalil permohonan Pemohon, yang keterangan selengkapnya telah dimuat pada bagian Duduk Perkara, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut. (dianggap dibacakan). Bahwa terhadap dalil permohonan a quo, Termohon menyampaikan bantahan dengan mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda bukti T- 1.Papua II.3 sampai dengan T-1.Papua II.7; [3.2 0 ] Menimbang bahwa setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama permohonan Pemohon, jawaban Termohon, bukti-bukti yang diajukan para Pihak, fakta yang terungkap dalam

10 persidangan, serta kesimpulan tertulis para Pihak, Mahkamah berpendapat sebagai berikut. (dianggap dibacakan). Bahwa mendasarkan fakta hukum tersebut di atas, Mahkamah memberikan penilaian dan berkeyakinan bahwa Pemohon tidak memiliki alat bukti serta alasan yang cukup untuk membuktikan dalil permohonan agar Termohon melakukan penghitungan suara ulang di 8 (delapan) distrik di Kabupaten Kepulauan Yapen yaitu Distrik Yapen Barat, Distrik Poom, Distrik Wonawa, Distrik Yapen Timur, Distrik Kepulauan Ambai, Distrik Raimbawai, Distrik Teluk Ampimoi, dan Distrik Yapen Utara. Oleh karenanya, menurut Mahkamah, dalil permohonan Pemohon tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum; DPR PAPUA DAPIL PAPUA 3 [3.21] Menimbang bahwa Pemohon dalam permohonannya sebagaimana telah dimuat secara lengkap dalam bagian Duduk Perkara, pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa untuk membuktikan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda bukti P.1.PAPUA-III.01 s.d. P.1.Papua-III.12 (Kab. Intan Jaya), P.1.PAPUA-III.01.s.d. P.1.PAPUA-III.16 (Kab. Mimika), P.1.PAPUA III-01.MIMIKA.s.d. P.1.PAPUA III-11.MIMIKA, P.1.PAPUA III- 01.MEDIA.s.d. PAPUA III-18.MEDIA, P.1.PAPUAII-01.IJ.s.d. P.1.PAPUAII-32.IJ, dan P.1.MIMIKA-I,II,III-01.s.d. P.1.MIMIKA- I,II,III-21, dan mengajukan saksi Pelipus Badi, yang keterangan lengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon a quo, Termohon pada pokoknya menolak permohonan Pemohon, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Untuk membuktikan bantahannya, Termohon mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda T Papua7 dan keterangan Karolus Tsunme (Ketua KPU Mimika), yang selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa Pihak Terkait Partai Demokrat juga membantah dalil permohonan Pemohon sebagaimana selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya menyatakan dalil dan bukti Pemohon kabur, sehingga sudah selayaknyalah Mahkamah menolak permohonan Pemohon. [3.22] Menimbang bahwa setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama permohonan Pemohon, jawaban Termohon, keterangan Pihak Terkait Partai Demokrat, bukti-bukti yang diajukan para Pihak, fakta yang terungkap dalam persidangan, serta kesimpulan

11 tertulis para Pihak, Mahkamah berpendapat sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, Mahkamah berkeyakinan bahwa Pemohon tidak memiliki cukup bukti untuk membuktikan dalilnya bahwa Termohon seharusnya menetapkan perolehan suara Pemohon sebanyak suara di Kabupaten Intan Jaya dan sebanyak suara di Kabupaten Mimika di dapil a quo. Oleh karenanya, menurut Mahkamah, dalil permohonan Pemohon a quo tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. DPR PAPUA DAPIL PAPUA 5 DAN DAPIL PAPUA 6 [3.2 3 ] Menimbang bahwa terhadap dapil-dapil a quo Mahkamah telah mempertimbangkan pada paragaraf [3.6] yang pada pokoknya menurut Mahkamah penarikan kembali permohonan Pemohon terhadap dapil-dapil a quo beralasan menurut hukum. DPRD KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN DAPIL KEPULAUAN YAPEN 3 [3.2 4 ] Menimbang bahwa Pemohon dalam permohonannya sebagaimana dimuat secara lengkap pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa untuk membuktikan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda bukti P-1.Yapen-III.01 sampai dengan P-1. Yapen-III.15, P-1.Yapen- III.16 sampai dengan P-1.Yapen-III.32, serta keterangan 2 (dua) orang saksi yaitu Paulus Kendi dan Saksi James Matheus Rumatora, yang selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya sebagai berikut: (Dianggap dibacakan). Bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon a quo, Termohon pada pokoknya memberikan bantahan, untuk itu Termohon mengajukan alat bukti tertulis dan alat bukti lainnya yang diberi tanda T Kepulauan Yapen.8, dan keterangan Benyami Wayangkau (K etua KPU Kabupaten Kepulauan Yapen), yang selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya membantah terjadinya pengurangan suara, karena rekapitulasi di tingkat kabupaten didasarkan pada rekapitulasi suara dari PPD; [3.3 5 ] Menimbang bahwa setelah Mahkamah mencermati dengan saksama bukti-bukti berupa bukti tertulis dan saksi/ahli yang diajukan para Pihak serta keterangan Bawaslu Provinsi Papua sebagaimana diuraikan di atas, Mahkamah menemukan dan

12 mempertimbangkan fakta hukum sebagai berikut. (Di anggap dibacakan). Bahwa berdasarkan penilaian terhadap fakta-fakta hukum tersebut di atas, menurut Mahkamah Pemohon tidak dapat membuktikan dalil permohonan agar Mahkamah menetapkan suara Pemohon yang benar adalah suara, dengan demikian permohonan Pemohon tidak beralasan menurut hukum. DPRD KABUPATEN MIMIKA DAPIL MIMIKA 2 [3.26] Menimbang bahwa terhadap dapil a quo, Mahkamah telah mempertimbangkan pada paragaraf [3.6] yang pada pokoknya menurut Mahkamah penarikan kembali permohonan Pemohon terhadap dapil a quo beralasan menurut hukum; DPRD KABUPATEN INTAN JAYA DAPIL INTAN JAYA 2 [3.2 7 ]Menimbang bahwa terhadap dapil a quo, Mahkamah telah mempertimbangkan pada paragraf [3.5] yang pada pokoknya menurut Mahkamah penarikan kembali permohonan Pemohon terhadap dapil a quo beralasan menurut hukum. DPRD KOTA JAYAPURA DAPIL JAYAPURA 4 [3.28] Menimbang bahwa Pemohon dalam permohonannya sebagaimana telah dimuat secara lengkap pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). Bahwa untuk membuktikan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda bukti P-1.Jayapura-IV.01 s.d. P-1.Jayapura-IV.29, P-1. Kota Jayapura- IV.32 s.d. P-1. Kota Jayapura-IV.51, P-1.Jayapura-IV.01a s.d. P- 1.Jayapura-IV.07a, serta 1 (satu) orang saksi yaitu Lexi Michael Dacosta, yang keterangan selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya menerangkan bahwa Pemohon mendapatkan sebanyak suara di Kelurahan Heram, akan tetapi karena ada penambahan suara di semua partai, Pemohon tidak mendapatkan kursi dari Heram, Bahwa Termohon pada pokoknya membantah dalil Pemohon, untuk itu, Termohon mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti T Jayapura.9 dan T Jayapura.10, serta 1 (satu) keterangan Yeremias Numberi ( Ketua KPU Kota Jayapura), yang selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya menerangkan bahwa rapat pleno di Kota

13 Jayapura dilaksanakan dengan baik dan tidak ada keberatan dari saksi yang hadir; Bahwa terhadap dalil permohonan a quo, Bawaslu Provinsi Papua menyampaikan keterangan tertulis yang selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya menerangkan bahwa Pemohon telah menyampaikan keberatan pada rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat Kota Jayapura karena adanya penambahan suara di Kelurahan Waena, Kampung Yoka, Kelurahan Heram, Kampung Waena, dan Kelurahan Yabansai. Terhadap keberatan tersebut, Panwaslu Kota Jayapura telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk melakukan pembetulan terkait beberapa perolehan suara calon legislatif sesuai dengan penyampaian keberatan yang disampaikan saat pleno rekapitulasi suara tingkat Kota Jayapura; [3.2 9 ] Menimbang bahwa setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama permohonan Pemohon, jawaban Termohon, bukti-bukti yang diajukan para Pihak, keterangan tertulis Bawaslu Provinsi Papua, fakta yang terungkap dalam persidangan, serta kesimpulan tertulis para Pihak, Mahkamah berpendapat sebagai berikut. (Dianggap dibacakan). [3.30]Menimbang bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah berpendapat bahwa permohonan Pemohon tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. 21. KETUA: HAMDAN ZOELVA KONKLUSI Berdasarkan penilaian atas fakta dan hukum sebagaimana diuraikan diatas, Mahkamah berkesimpulan: [4.1] Mahkamah berwenang mengadili permohonan a quo; [4.2] Pemohon memiliki kedudukan hukum ( legal standing) untuk mengajukan permohonan a quo; [4.3] Permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan; [4.4 ] E k s e p s i T e r m o h o n t i d a k b e r a l a s a n m e n u r u t h u k u m ; [ 4. 5] Penarikan kembali permohonan Pemohon sepanjang mengenai DPR Papua Dapil Papua 1, DPR Papua Dapil Papua 5, DPR Papua Dapil Papua 6, DPRD Kabupaten Dapil Mimika 2, DPRD Kabupaten Dapil Intan Jaya 2, beralasan menurut hukum; [4.6] Permohonan Pemohon tidak beralasan menurut hukum untuk selain dan selebihnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan seterusnya dianggap dibacakan).

14 AMAR PUTUSAN Mengadili, Menyatakan, Dalam Eksepsi Menolak eksepsi Termohon; Dalam Pokok Permohonan 1. Mengabulkan penarikan kembali permohonan sepanjang mengenai DPR Papua Dapil Papua 1, DPR Papua Dapil Papua 5, DPR Papua Dapil Papua 6, DPRD Kabupaten Dapil Mimika 2, DPRD Kabupaten Dapil Intan Jaya 2; 2. Menolak Permohonan Pemohon untuk selain dan selebihnya. KETUK PALU 1X Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Hakim oleh sembilan Hakim Konstitusi yaitu Hamdan Zoelva selaku Ketua merangkap Anggota, Arief Hidayat, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, Patrialis Akbar, Aswanto, dan Wahiduddin Adams, masing-masing sebagai Anggota pada hari Senin, tanggal dua puluh tiga, bulan Juni, tahun dua ribu empat belas, dan diucapkan dalam sidang pleno Mahkamah Konstitusi terbuka untuk umum pada hari Jumat, tanggal dua puluh tujuh, bulan Juni, tahun dua ribu empat belas, selesai diucapkan pukul WIB, oleh sembilan Hakim Konstitusi, yaitu Hamdan Zoelva selaku Ketua merangkap Anggota, Arief Hidayat, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, Patrialis Akbar, Aswanto, dan Wahiduddin Adams, masing-masing sebagai Anggota, dengan didampingi oleh Abdul Ghoffar sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Pemohon dan/atau Kuasanya, Termohon dan/atau Kuasanya, Pihak Terkait dan/atau Kuasanya. P U T U S A N NOMOR /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (PROVINSI PAPUA) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014, yang diajukan oleh: [1.2] Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) yang diwakili oleh:

15 1. Nama : Jenderal (Purn.) Dr. H. Wiranto, S.H., M.M. Jabatan : Ketua Umum Alamat Kantor : Jl. Tanjung Karang No. 7, Jakarta Pusat. 2. Nama : Dr. H. Dossy Iskandar Prasetyo, S.H., M.Hum. Jabatan : Sekretaris Jenderal Alamat Kantor : Jl. Tanjung Karang No. 7, Jakarta Pusat Masing-masing adalah Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal yang bertindak untuk dan atas nama Partai HANURA, peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan Nomor Urut 10; Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 12 Mei 2014 memberikan kuasa kepada Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 12 Mei 2014 memberi kuasa kepada Dr. H. Teguh Samudera, S.H., M.Hdan akwan-kawan. Kesemuanya adalah para Advokat dan Asistennya yang beralamat kantor di Jalan Tanjung Karang No. 7 Jakarta Pusat, yang bertindak baik secara bersamasama maupun sendiri-sendiri untuk dan atas nama Partai HANURA peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 dengan Nomor Urut 10. Selanjutnya disebut sebagai Pemohon; Terhadap [1.3] Komisi Pemilihan Umum, berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 1188/KPU/V/2014 bertanggal 21 Mei 2014 memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Ali Nurdin, S.H., S.T.; dan akwan-kawan. Kesemuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum, yang tergabung dalam TIM ADVOKASI Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang memilih domisili hukum pada kantor Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (CCABN) yang beralamat di Jalan Panglima Polim VI Nomor 123 Jakarta Selatan, nomor telepon , nomor faksimili , baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa. Selanjutnya disebut sebagai Termohon; [1.4] Membaca permohonan Pemohon; Mendengar keterangan Pemohon; Mendengar dan membaca jawaban Termohon; Mendengar dan membaca keterangan Pihak Terkait;

16 Mendengar keterangan saksi dan/atau ahli dari Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait; Memeriksa dengan saksama alat bukti dari Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait; Membaca kesimpulan tertulis dari Pemohon, Termohon, Pihak Terkait. 22. HAKIM ANGGOTA: ARIEF HIDAYAT Pendapat Mahkamah Dalam Eksepsi Dianggap dibacakan. Dalam Pokok Permohonan (Dianggap dibacakan). DPR RI DAPIL PAPUA [3.14] Menimbang bahwa Pemohon dalam permohonan Pemohon yang selengkapnya dimuat pada bagian Duduk Perkara, pada pokoknya mendalilkan sebagai berikut. (dianggap dibacakan) Bahwa untuk menguatkan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti yang diberi tanda P-10.1 sampai dengan P-10.3, P-10.5 sampai dengan P-10.10, P-10.1 sampai dengan P-10.38, dan P sampai dengan P-10.7, serta 3 (tiga) orang saksi yaitu Yahuda Gobai, Fredrik H. Mebri, dan Yustus Way yang keterangan selengkapnya dimuat dalam bagian Duduk Perkara; Bahwa terhadap dalil Pemohon, pada pokoknya Termohon membantah. Untuk menguatkan bantahannya, Termohon mengajukan alat bukti T PAPUA.1 dan 2 (dua) penyelengga Pemilu yaitu Ketua KPU Dogiyai, dan Ketua KPU Kota Jayapura; Bahwa Pihak Terkait Partai Nasional Demokrat pada pokoknya menyatakan Termohon telah benar menetapkan perolehan suara di Dapil Papua untuk pengisian keanggotaan DPR RI. Untuk membuktikan dalilnya, Pihak Terkait Partai Nasional Demokrat tidak mengajukan alat bukti tertulis dan saksi. Bahwa Pihak Terkait Partai Keadilan Sejahtera yang pada pokoknya membantah dalil permohonan Pemohon sepanjang Dapil Papua untuk pengisian keanggotaan DPR RI. Untuk membuktikan dalilnya, Pihak Terkait Partai Keadilan Sejahtera mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti PT-3.1

17 s.d. PT-3.3 dan 1 (satu) orang saksi yaitu Dadi Waluyo, yang selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara. Bahwa Pihak Terkait Partai Amanat Nasional yang pada pokoknya membantah dalil permohonan Pemohon sepanjang Dapil Papua untuk pengisian keanggotaan DPR RI. Untuk membuktikan dalilnya, Pihak Terkait Partai Amanat Nasional mengajukan alat bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti PT-1 s.d. PT-55, PT-59, dan PT-66 serta 1 (satu) orang saksi yaitu, Johny Lantopo, yang keterangan selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara. [3.15] Menimbang bahwa setelah Mahkamah mencermati dengan saksama bukti tulisan dan saksi Pemohon dan Termohon, jawaban Termohon, keterangan ahli Termohon, keterangan Pihak Terkait Partai Keadilan Sejahtera, Pihak Terkait Partai Demokrat, Pihak Terkait Partai Amanat Nasional, dan Pihak Terkait Partai Nasional Demokrat serta kesimpulan Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait, Mahkamah menemukan dan mempertimbangkan fakta hukum sebagai berikut Mahkamah menemukan fakta hukum sebagai berikut. - Bahwa terhadap alat bukti P-10.1 sampai dengan P yang diajukan oleh Pemohon, setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama, alat bukti ini diajukan oleh Pemohon untuk membuktikan kecurangan di Kabupaten Tolikara yang tidak ada dalam dalil permohonan Pemohon. Dengan demikian, menurut Mahkamah alat bukti a quo tidak relevan untuk dipertimbangkan. - Bahwa terhadap alat bukti P-10.6 sampai dengan P.10.8 yang diajukan oleh Pemohon, Mahkamah tidak mempertimbangkan alat bukti a quo karena bukan dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara Pemilu (KPU). - Bahwa terhadap Terhadap alat bukti P.10.9 yang diajukan oleh Pemohon, setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama, secara nyata Pemohon tidak memperoleh suara atau nol suara. Sedangkan terhadap alat bukti Pemohon, P.10.10, Mahkamah tidak meyakini keasliannya karena alat bukti tersebut tidak dibubuhi tanda tangan dari penyelenggara Pemilu dan para saksi partai politik. - Bahwa terhadap alat bukti P.10.1 sampai dengan P.10.7 yang berupa Model DA-1 DPR RI, Model DB, Model D, Model D-1 DPR, dan Model DA, setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama alat bukti a quo, Mahkamah menemukan fakta hukum bahwa alat bukti a quo diperuntukkan untuk daerah Kota Jayapura dan Kabupaten Mimika. Dengan demikian, tidak ada relevansinya dengan dalil permohonan Pemohon.

18 - Bahwa terhadap alat bukti selain dan selebihnya, Mahkamah tidak mempertimbangkan lagi karena sudah tidak signifikan untuk membuktikan dalil permohonan Pemohon. - Bahwa terhadap keterangan saksi yang diajukan oleh Pemohon, yakni Yahuda Gobai, Fredrik H. Mebri, dan Yustus Way, Mahkamah tidak meyakini keterangan yang disampaikannya. Sebab keterangan tersebut tidak didukung dengan bukti tertulis yang bisa diyakini kebenaran dan keasliannya. Bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum di atas, menurut Mahkamah dalil permohonan Pemohon tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. DPR PAPUA DAPIL PAPUA 3, DAPIL PAPUA 4, DAPIL PAPUA 5, dan DAPIL PAPUA 6 [3.16] Menimbang bahwa permohonan Pemohon untuk dapil-dapil a quo setelah Mahkamah mencermati dalil permohonan Pemohon, menurut Mahkamah, Pemohon tidak menguraikan secara rinci tentang kesalahan hasil penghitungan yang diumumkan oleh Termohon dan hasil penghitungan yang benar menurut Pemohon. Sehingga dengan demikian menurut Mahkamah permohonan a quo kabur dan tidak jelas (obscuur libel). DPR PAPUA DAPIL PAPUA 7 [3.17] Menimbang bahwa terhadap Dapil a quo, diajukan melewati tenggang waktu 3x24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak Termohon mengumumkan penetapan hasil pemilihan umum secara nasional. Bahwa berdasarkan Ketetapan Mahkamah Nomor 01-01/PHPU- DPR-DPRD/XII/2014 sampai dengan Nomor 12-02/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014, tanggal 28 Mei 2014, dapil a quo dinyatakan dihentikan pemeriksaannya karena tidak memenuhi syarat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan; DPRD KABUPATEN NABIRE DAPIL NABIRE 1 [3.18] Menimbang bahwa permohonan Pemohon untuk dapil a quo setelah Mahkamah mencermati dalil permohonan Pemohon, menurut Mahkamah, Pemohon tidak menguraikan secara rinci tentang kesalahan hasil penghitungan yang diumumkan oleh Termohon dan hasil penghitungan yang benar menurut Pemohon. Sehingga dengan demikian menurut Mahkamah permohonan a quo kabur dan tidak jelas (obscuur libel).

19 DPRD KABUPATEN NABIRE DAPIL NABIRE 2, DAPIL NABIRE 3, DAN DAPIL NABIRE 4 [3.19] Menimbang bahwa berdasarkan fakta di persidangan tanggal 6 Juni 2014, Pemohon menegaskan bahwa Dapil Nabire 2, Dapil Nabire 3, dan Dapil Nabire 4 tidak ada, dengan demikian, Mahkamah mengesampingkan dapil-dapil a quo. 23. KETUA: HAMDAN ZOELVA KONKLUSI Berdasarkan penilaian atas fakta dan hukum sebagaimana diuraikan di atas, Mahkamah berkesimpulan: [4.1] Mahkamah berwenang mengadili permohonan a quo; [4.2] Pemohon memiliki kedudukan hukum ( legal standing) untuk mengajukan permohonan a quo; [4.3] Permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, kecuali sepanjang mengenai DPR Papua Dapil Papua 7; [4.4] Eksepsi Termohon dan Pihak Terkait Partai Amanat Nasional tidak beralasan menurut hukum; [4.5] Permohonan Pemohon sepanjang mengenai DPR Papua Dapil Papua 3, DPR Papua Dapil Papua 4, DPR Papua Dapil Papua 5, DPR Papua Dapil Papua 6, dan DPRD Kabupaten Dapil Nabire 1 kabur dan tidak jelas; [4.6] Permohonan Pemohon tidak beralasan menurut hukum untuk selain dan selebihnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan seterusnya dianggap dibacakan. AMAR PUTUSAN Mengadili Menyatakan, Dalam Eksepsi Menolak eksepsi Termohon dan Pihak Terkait Partai Amanat Nasional; Dalam Pokok Permohonan 1. Menyatakan permohonan Pemohon sepanjang mengenai DPR Papua Dapil Papua 7, DPR Papua Dapil Papua 3, DPR Papua Dapil Papua 4, DPR Papua Dapil Papua 5, DPR Papua Dapil Papua 6, dan DPRD Kabupaten Dapil Nabire 1 tidak dapat diterima; 2. Menolak Permohonan Pemohon untuk selain dan selebihnya.

20 KETUK PALU 1X Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Hakim oleh sembilan Hakim Konstitusi yaitu Hamdan Zoelva selaku Ketua merangkap Anggota, Arief Hidayat, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, Patrialis Akbar, Aswanto, dan Wahiduddin Adams, masing-masing sebagai Anggota pada hari Senin, tanggal dua puluh tiga, bulan Juni, tahun dua ribu empat belas, dan diucapkan dalam sidang pleno Mahkamah Konstitusi terbuka untuk umum pada hari Jumat, tanggal dua puluh tujuh, bulan juni, tahun dua ribu empat belas, selesai diucapkan pukul WIB, oleh sembilan Hakim Konstitusi, yaitu Hamdan Zoelva selaku Ketua merangkap Anggota, Arief Hidayat, Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, Patrialis Akbar, Aswanto, dan Wahiduddin Adams, masing-masing sebagai Anggota, dengan didampingi oleh Abdul Ghoffar sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Pemohon dan/atau Kuasanya, Termohon dan/atau Kuasanya, dan Pihak Terkait dan/atau Kuasanya. Selanjutnya Putusan Nomor 04. PUTUSAN NOMOR /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (PROVINSI PAPUA) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014, yang diajukan oleh: [1.2] Partai Keadilan Sejahtera yang diwakili oleh: 1. Nama : Muhammad Anis Matta Jabatan : Presiden Partai Keadilan Sejahtera Alamat : MD Building Jalan T.B. Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia. 2. Nama : Muhammad Taufiq Ridlo H, Lc.Dipl., Lc. Jabatan : Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Alamat : MD Building Jalan T.B. Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta 12520

21 Indonesia. Masing-masing adalah Presiden dan Sekretaris Jenderal bertindak untuk dan atas nama Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan Nomor Urut 3; Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 09 Mei 2014, memberikan kuasa kepada: Zainudin Paru, S.H.; Ismu Harkamil, S.H., M.H.; Tulus Wahjuono, S.H., M.H.; Evi Risna Yanti, S.H.; Basrizal, S.H.; Aristya Kusuma Dewi, S.H.; Ahmar Ihsan, S.H.; Muhammad Ridwan, S.H., M.H.; Faudjan Muslim, S.H.; Aldefri, S.H.; Purwanto, S.H.,; Wajdi, S.H.; Edy Sugiarto, S.H., M.H.; Agus S.P. Otto S.H.; M.H.; R. Hikmat Prihadi, S.H.; Sugiyono, S.H.; Ahmad Baskam Muhammad, S.H.; Muhammad Ichsan, S.H.; Zulkifli, S.H.; Saut Maruli Tua Manik, S.H., M.H.; Deviyanti Dwiningsih S.H., M.H.; Ismail Nganggon S.H.; Ruli Margianto S.H.; Anggi Aribowo S.H.; Sunandar PS, S.H., M.H.; Sidik Efendi S.H.; dan M. Wiman Wibisana, S.H.; kesemuanya adalah para Advokat dan Konsultan Hukum yang tergabung dalam Tim Advokasi Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 Partai Keadilan Sejahtera, yang berkantor di MD Building Jalan T.B. Simatupang Nomor 82 Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Selanjutnya disebut sebagai Pemohon; Terhadap [1.3] Komisi Pemilihan Umum, berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, Nomor 1195/KPU/V/2014, tanggal 21 Mei 2014, memberi kuasa kepada Ali Nurdin, S.H., Rasyid Alam Perkasa Nasution, S.H., Dr. Absar Kartabrata, S.H,. M.Hum., Abdul Qodir, S.H., M.A., Dr. Berna Sudjana Ermaya, S.H., M.H., Muh. Hikmat Sudiadi, S.H., Syafran Riyadi, S.H., Ibnu Shina Zaenudin, S.H., Dedy Mulyana, S.H., M.H., Arie Achmad, S.H., Subagio Aridarmo, S.H., Guntoro, S.H., Rieke Savitri, S.H., Muhamad Alfarisi, S.H., M.Hum., Muhammad Ridwan Saleh, S.H., Moh. Agus Riza Hufaida, S.H., Arif Effendi, S.H., Sigit Nurhadi Nugraha, S.H., M.H., kesemuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum yang tergabung dalam Tim Advokasi KPU, yang memilih domisili hukum pada kantor Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (CCABN) di Ja lan Panglima Polim

22 Raya VI Nomor 123 Jakarta Selatan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Selanjutnya disebut sebagai Termohon; [1.4] Membaca permohonan Pemohon; Mendengar keterangan Pemohon; Mendengar dan membaca jawaban Termohon; Mendengar keterangan saksi dan/atau ahli Pemohon dan Termohon; Memeriksa dengan saksama alat bukti Pemohon dan Termohon; Membaca kesimpulan tertulis dari Pemohon dan Termohon; 24. HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Pendapat Mahkamah Dalam Eksepsi [3.11] Menimbang bahwa sebagaimana telah diuraikan pada bagian Duduk Perkara di atas dan paragraf [3.3] sampai dengan paragraf [3.5] serta paragraf [3.7] sampai dengan paragraf [3.9] telah ternyata bahwa Termohon tidak secara jelas dan tegas mengajukan eksepsi terkait kewenangan Mahkamah dan tenggang waktu dalam mengadili perkara a quo; Bahwa Termohon juga mengajukan eksepsi yang pada pokoknya menyatakan permohonan Pemohon kabur ( obscuur libel) namun tidak terkait dengan dalil Pemohon a quo sepanjang Dapil Papua (DPR RI), DPR Papua Dapil Papua 3, Dapil Papua 4, Dapil Papua 5, Dapil Papua 6, Dapil Papua 7, DPRD Kabupaten Dapil Nabire 1, Dapil Nabire 2, Dapil Nabire 3, yang terdapat dalam Permohonan Pemohon a quo; Bahwa Pihak Terkait Partai Amanat Nasional mengajukan eksepsi perihal tenggang waktu pengajuan permohonan Pemohon sepanjang Dapil Papua 5 yang selengkapnya tertera pada bagian Duduk Perkara di atas dan telah dipertimbangkan oleh Mahkamah pada paragraf [3.9] yang pada pokoknya menyatakan permohonan a quo tidak melewati tenggang waktu sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam Pokok Permohonan [3.13] Menimbang bahwa terhadap dalil permohonan yang berkaitan dengan penggunaan sistem noken atau sistem ikat dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 di Provinsi Papua, Mahkamah telah mempertimbangkan dalam

23 paragraf [3.13] sampai dengan paragraf [3.23] Putusan Nomor 06-32/PHPU-DPD/XII/2014, dengan demikian pertimbangan putusan tersebut mutatis mutandis berlaku terhadap permohonan Pemohon a quo; [3.14] Menimbang bahwa setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama permohonan Pemohon, jawaban Termohon, bukti-bukti yang diajukan para pihak, fakta yang terungkap dalam persidangan, serta kesimpulan para Pihak, sebagaimana selengkapnya diuraikan pada bagian Duduk Perkara di atas, Mahkamah berpendapat sebagai berikut: DPRD Kabupaten Keerom Dapil Keerom 2 Semua Dalil Pemohon dianggap dibacakan. [3.15]Untuk membuktikan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti yang diberi tanda P-3.1 sampai dengan P-3.10 dan mengajukan saksi yaitu Slamet Segnun, Chorneles Benyamin, dan Doni Wake yang keterangan selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara. Bahwa terhadap dalil Pemohon, Termohon pada pokoknya membantah dalil Pemohon. Untuk membuktikan bantahannya, Termohon mengajukan alat bukti T Papua-2.2 sampai dengan T Papua-2.8, T Papua-1.2, dan 1 (satu) keterangan Penyelenggara Pemilu yaitu Bonefasius Bao (Ketua KPU Kabupaten Keerom) yang keterangan selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara. Menimbang bahwa setelah Mahkamah mencermati dan mempertimbangkan dengan saksama fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, serta memperhatikan pula hasil pemeriksaan di persidangan yang telah melakukan pemeriksaan silang antara bukti dan saksi/keterangan penyelenggara Pemilu dari Pemohon dan Termohon, Mahkamah mempertimbangkan sebagai berikut: 1. Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan adanya jumlah suara yang tidak sesuai dengan hasil perolehan suara sebagaimana data yang ada di dalam Model C-1 berjumlah 218 suara, dibandingkan dengan Model DA-1/DPRD Kab/Kota berjumlah 207 suara yang berasal dari TPS 1 dan TPS 3 Kampung Yanama, adalah dalil yang tidak cermat. Karena setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama, jumlah 218 suara sebagaimana didalilkan oleh Pemohon merupakan total suara dari penjumlahan TPS 1, TPS 2, dan TPS 3 di Kampung Yanama, sedangkan jumlah TPS 1 dan TPS 3 di Kampung Yanama sebagaimana didalilkan oleh Pemohon hanya berjumlah 144 suara. Pemohon juga tidak merinci berapa jumlah suara Pemohon yang berkurang di masing-masing TPS

24 yang didalilkan tersebut. Karena setelah Mahkamah membandingkan bukti Pemohon di TPS 1 dan TPS 3 dengan bukti Termohon di TPS yang sama, justru tidak terdapat perbedaan angka diantara keduanya. Meskipun pada alat bukti, Pemohon telah melampirkan tanda bukti P yang menunjukkan perolehan suara Pemohon di TPS 2 di Kampung Yanama yang berjumlah 74 suara, Mahkamah harus mengesampingkannya karena alat bukti tersebut tidak didasarkan pada dalil yang termuat dalam permohonan Pemohon yang awal maupun permohonan yang telah dilakukan perbaikan. Selain itu, karena TPS 2 di Kampung Yanama tidak masuk dalam dalil permohonan, Termohon tidak melampirkan alat bukti bantahan, sehingga Mahkamah tidak dapat meyakini bukti yang diajukan oleh Pemohon karena tidak dapat mempersandingkannya dengan bukti Termohon. 2. bahwa Pemohon mendalilkan adanya jumlah suara yang berbeda antara hasil perolehan suara sebagaimana data yang ada di dalam Model C-1 Pemohon yang berjumlah 23 suara (bukti P. 3.4) dengan Model C-1 Termohon yang berjumlah 2 suara (bukti T Papua-2.4) di TPS 1 Kampung Sawanawa. Setelah Mahkamah memeriksa dan mencermati kedua alat bukti yang diajukan, Mahkamah berkesimpulan bahwa alat bukti yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat meyakinkan Mahkamah karena terdapat banyak perbedaan dengan alat bukti yang diajukan Termohon. Perbedaan tersebut antara lain adalah pada pengisian kolom suara, jumlah tanda tangan saksi, dan perbedaan tanda tangan saksi, serta ketiadaan pembubuhan paraf pada kolom perolehan suara untuk masing-masing partai. 3. Bahwa Mahkamah justru menemukan fakta hukum bahwa saksi Pemohon atas nama Slamet Segnun telah menandatangani hasil rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten sebagaimana bukti T Papua 2.8 yang dilampirkan oleh Termohon, dan tidak pula mengajukan keberatan terhadap hasil rekapitulasi suara dimaksud. Berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum di atas, Mahkamah berpendapat bahwa dalil permohonan Pemohon tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. DPRD Kota Jayapura Dapil Jayapura 3 Dalil Permohonan Pemohon dianggap dibacakan. [3.16] Untuk menguatkan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti berupa P-3.1 sampai dengan P-3.57 dengan saksi saudara Basri

25 Landika dan Budi Wijayansah yang keterangan selengkapnya sebagaimana termuat dalam bagian duduk perkara. Pihak Termohon pada pokoknya membantah dalil Pemohon, dan untuk membuktikan bantahannya, Termohon mengajukan alat bukti T Papua-2 dan 1 (satu) keterangan Penyelenggara Pemilu yaitu Jeremias Numberi (Ketua KPU Kota Jayapura) yang keterangan selengkapnya sebagaimana termuat dalam bagian Duduk Perkara. Menimbang bahwa setelah Mahkamah mencermati dan mempertimbangkan dengan saksama fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, serta memperhatikan pula fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan yang telah melakukan pemeriksaan silang antara bukti Pemohon dan Termohon, keterangan saksi Pemohon dan Termohon, Mahkamah mempertimbangkan sebagai berikut: 1. dalil Pemohon yang menyatakan bahwa terdapat penambahan suara bagi Partai Golkar dengan total suara yang masing-masing terdiri atas, PPS Awiyo sebanyak 703 suara, PPS Kelurahan Kota Baru sebanyak 728 suara, PPS Kelurahan Vim sebanyak 280 suara, dan PPS Kelurahan Yobe sebanyak 71 suara sehingga seharusnya suara Partai Golkar yang menurut Pemohon semula mendapat suara menjadi suara. Setelah Mahkamah memeriksa alat bukti yang diajukan oleh Pemohon dan Termohon, Mahkamah justru menemukan fakta hukum bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Dapil Jayapura 3 berjumlah pemilih, sedangkan jumlah total suara sah untuk seluruh partai politik di Dapil Jayapura 3 hanya berjumlah suara (bukti T Papua-2). Sehingga adalah hal yang sangat tidak mungkin jika hampir seluruh perolehan suara sah di Dapil Jayapura 3 adalah milik Partai Golkar. Sebaliknya, Termohon justru membuktikan bahwa perolehan suara Partai Golkar di Dapil Jayapura 3 hanya berjumlah suara dan perolehan suara Partai PKS adalah 663 suara. 2. dalil Pemohon yang menyatakan bahwa terdapat pengurangan suara Pemohon sebanyak 39 suara di beberapa PPS adalah dalil yang bersifat kabur ( obscuur) karena Pemohon tidak dapat menunjukan tempat peristiwa ( locus) hilangnya suara Pemohon pada PPS dan TPS mana hal itu terjadi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Mahkamah berpendapat bahwa dalil permohonan Pemohon tidak terbukti dan tidak beralasan menurut hukum. DPRD KABUPATEN YAHUKIMO DAPIL YAHUKIMO 2

26 Dalil Pemohon dianggap dibacakan. [3.17] Untuk membuktikan dalilnya, Pemohon mengajukan alat bukti yang diberi tanda P-3.1 sampai dengan P-3.17 dan mengajukan saksi yang bernama Matius Hugi dan Sadrak Lunggy yang keterangan selengkapnya sebagaimana termuat dalam bagian duduk perkara. Bahwa Termohon pada pokoknya membantah dalil Pemohon, khususnya terhadap adanya perubahan nama dapil yang semula menurut Termohon bernama Dapil Yahukimo 6, menjadi Dapil Yahukimo 2. Terhadap perubahan nama dapil tersebut, Termohon menyatakan keberatannya di dalam persidangan Mahkamah yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juni Menurut Termohon, perubahan nama dapil yang dilakukan oleh Pemohon telah melampaui tenggang waktu sebagaimana disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan. Atas keberatannya tersebut, Termohon tidak memberikan jawaban atas permohonan Pemohon pada dapil Yahukimo 2, melainkan tetap memberikan jawaban dan kesimpulan terhadap permohonan Pemohon pada dapil Yahukimo 6. Demikian pula terhadap alat bukti yang diajukan, Termohon mengajukan bukti yang diberi tanda T Papua-2.2 sampai dengan T Papua-2.8 untuk dapil Yahukimo 6 dan mengajukan seorang saksi dari Penyelenggara Pemilu yaitu Nonce Wenda (Ketua KPU Kabupaten Yahukimo) yang keterangan selengkapnya sebagaimana termuat dalam bagian duduk perkara. Menimbang bahwa setelah Mahkamah mencermati permohonan Pemohon yang diajukan pada tanggal 12 Mei 2014 (permohonan awal), perbaikan permohonan yang diajukan pada tanggal 15 Mei 2014, dan perbaikan permohonan pasca sidang pleno pada tanggal 24 Mei 2014, khususnya permohonan untuk Kabupaten Yahukimo, Mahkamah menemukan fakta hukum bahwa Pemohon pada pokoknya telah mencantumkan permohonan untuk Dapil Yahukimo 2 di dalam permohonannya namun Pemohon salah mencantumkan nama judul permohonan dan daftar isi permohonan menjadi Dapil Yahukimo 6. Dengan demikian menurut Mahkamah, meskipun terdapat kesalahan nama judul permohonan yang seharusnya tertulis Dapil Yahukimo 2 menjadi Dapil Yahukimo 6, menurut Mahkamah keberatan Termohon atas adanya perubahan dapil yang dilakukan oleh Pemohon adalah tidak beralasan menurut hukum, karena pada substansinya Pemohon sejak awal permohonan telah menguraikan permasalahan di Dapil Yahukimo 2. Selain itu, Pemohon juga telah menerangkan kesalahan judul dan melakukan renvoi di dalam persidangan Pleno Mahkamah terhadap judul Dapil Yahukimo 6 menjadi Dapil Yahukimo 2.

27 Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah berpendapat bahwa keberatan Termohon harus dikesampingkan dan pokok permohonan Pemohon harus dilanjutkan pemeriksaannya. Bahwa setelah Mahkamah mempertimbangkan dengan saksama fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, serta memperhatikan pula fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan, serta mendengarkan keterangan saksi Pemohon dan Termohon, Mahkamah memberikan pertimbangan sebagai berikut. Pemohon mendalilkan bahwa telah terjadi penambahan suara Partai Demokrat sebanyak (lima ribu dua ratus dua belas) suara dan kesalahan penghitungan suara Pemohon di Distrik Samenage, Distrik Suru-suru, dan Distrik Hogio yang seharusnya berjumlah (enam ribu sembilan ratus tujuh puluh) suara menjadi (empat ribu lima ratus sebelas) suara, sehingga terdapat kekurangan suara sebanyak (dua ribu empat ratus lima puluh sembilan) suara di 3 (tiga) distrik tersebut. Setelah Mahkamah mencermati bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon, Mahkamah menemukan fakta hukum berupa kejanggalan terhadap alat bukti yang diajukan oleh Pemohon, yaitu: 1. pada alat bukti P-3.1 berupa DA-1 untuk Kecamatan Samenage, antara jumlah data pemilih, jumlah pengguna hak pilih, jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2%, dan jumlah suara sah seluruh partai politik memiliki angka yang sama yaitu Selain itu pada alat bukti a quo, jumlah partai politik yang mendapatkan suara hanya dua partai yaitu Partai PKS sebanyak suara dan Partai Golkar sebanyak 183 suara. Jika perolehan suara kedua partai tersebut dijumlahkan, maka terdapat selisih 2 suara dari jumlah suara sah total yang diterima partai politik yang berjumlah suara. Di samping itu, tidak semua form dalam lampiran Model DA-1 bukti a quo, ditandatangani oleh PPK dan para saksi, khususnya pada kolom partai yang tidak memperoleh suara; 2. hal yang sama juga terdapat pada alat bukti P-3.2 berupa DA- 1 untuk Kecamatan Hogio, antara jumlah data pemilih, jumlah pengguna hak pilih, jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2%, jumlah suara sah untuk seluruh partai politik, dan jumlah suara sah dan tidak sah memiliki angka yang sama yaitu Selain itu pada alat bukti a quo, jumlah partai politik yang mendapatkan suara hanya 3 Partai Politik yaitu, PKS sebanyak suara, PDIP sebanyak suara, dan PAN sebanyak 449 suara. Jika perolehan suara ketiga partai politik tersebut dijumlahkan maka diperoleh angka suara dimana jumlah angka tersebut jauh

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Banten) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Banten) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 05-14-13/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Banten) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat)

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) PUTUSAN Nomor 05-14-20/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 10-07-14/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 10-07-12/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sumatera Utara)

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sumatera Utara) PUTUSAN Nomor 05-14-02/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sumatera Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua [Pasal

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014. (Provinsi Kalimantan Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014. (Provinsi Kalimantan Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 08-15-21/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-16/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 1/PHPU-PRES/XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN Nomor 1/PHPU-PRES/XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN Nomor 1/PHPU-PRES/XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Mahkamah Konstitusi telah menerima permohonan dari Pasangan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Nusa Tenggara Barat)

PUTUSAN. Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Nusa Tenggara Barat) 1 PUTUSAN Nomor 01-01-18/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Nusa Tenggara Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 168/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 168/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 168/PHPU.D-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 08-15-31/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

KETETAPAN. Nomor 13/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN. Nomor 13/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN Nomor 13/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Mahkamah Konstitusi telah mencatat dalam Buku Registrasi Perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 81/PHPU.D-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 81/PHPU.D-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 PUTUSAN Nomor 81/PHPU.DX/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014. (Provinsi Sumatera Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014. (Provinsi Sumatera Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 05-14-07/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sumatera Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 411/KPTS/KPU/TAHUN 2014 PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 412/KPTS/KPU/TAHUN 2014

PERIHAL PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 411/KPTS/KPU/TAHUN 2014 PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 412/KPTS/KPU/TAHUN 2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 01-01-16/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PERKARA NOMOR 03-05-06/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PERIHAL PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA.

PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. 1 F PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 04-03-23/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDA SARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1] Menimbang bahwa sebelum memeriksa, mengadili, memutus pokok perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 27/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 27/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 PUTUSAN Nomor 27/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009

PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009 PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 10/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN Nomor 10/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, KETETAPAN 10/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Mahkamah Konstitusi telah mencatat dalam Buku Registrasi Perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 07-06-30/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 86/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN NOMOR 86/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA F PUTUSAN NOMOR 86/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 97/PHPU.D-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN Nomor 97/PHPU.D-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN 97/PHPU.D-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Putusan 97/PHPU.DX/2012, 20 Desember 2012, amarnya menyatakan: Mengadili,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009

PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 05-14-12/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-22/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 48/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 48/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 48/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-31/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 52/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 52/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Nomor 52/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sulawesi Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sulawesi Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-26/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sulawesi Tengah) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PARTAI POLITIK LOKAL)

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PARTAI POLITIK LOKAL) LAMPIRAN VI PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

Permohonan Pembatalan Keputusan KPU Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 PEMOHON

Permohonan Pembatalan Keputusan KPU Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 PEMOHON MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 01-16, 02-14, 03-30, 04-25, 05-16, 06-32, 07-32, 08-22, 09-09, 10-02, 11-19, 12-13, 13-29, 14-18, 15-31, 16-07, 17-11,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 116/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 116/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 116/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 100/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN Nomor 100/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN Nomor 100/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Mahkamah Konstitusi telah menerima permohonan bertanggal 29

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPRA DAN DPRK)

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPRA DAN DPRK) LAMPIRAN VII PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat)

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) PUTUSAN Nomor 04-03-20/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD)

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD) LAMPIRAN VIII PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 02-10-23/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009

P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009 P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 11-19/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Nusa Tenggara Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 11-19/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Nusa Tenggara Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 11-19/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Nusa Tenggara Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Bengkulu) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Bengkulu) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-09/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Bengkulu) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PARTAI POLITIK)

PEDOMAN PENYUSUNAN KETERANGAN PIHAK TERKAIT (PARTAI POLITIK) LAMPIRAN IV PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

PERIHAL. Permohonan Pembatalan Keputusan KPU Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 PEMOHON

PERIHAL. Permohonan Pembatalan Keputusan KPU Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 PEMOHON MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 01-01-11, 02-10-11, 03-05-11, 06-09-11, 07-06-11, 10-07-11, 11-08-11, 12-02-11/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PROVINSI DKI JAKARTA,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PHP.BUP-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PHP.BUP-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PHP.BUP-XIV/2016 PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN TAHUN

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jambi) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jambi) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 07-06-06/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jambi) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan No.256/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 05-14-08/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 23/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 23/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 23/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 468/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PEMOHON (PARTAI POLITIK LOKAL)

PEDOMAN PENYUSUNAN JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PEMOHON (PARTAI POLITIK LOKAL) LAMPIRAN X PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 63/PHPU.D-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN Nomor 63/PHPU.D-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN Nomor 63/PHPU.D-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa membaca surat dari Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru Nomor

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 48/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 48/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SALINAN PUTUSAN Nomor 48/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir,

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 439/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 01-01-31, 02-10-31, 03-05-31, 04-03-31, 05-14-31, 06-09-31, 07-06-30, 08-15-30, 10-07-30, 12-02-30/PHPU-DPR- DPRD/XII/2014

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jambi) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jambi) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 0-0-06/PHPU.DPR-DPRD/XII/204 (Provinsi Jambi) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [.] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara)

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) PUTUSAN Nomor 10-07-31/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 19-31/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara)

PUTUSAN Nomor 19-31/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) PUTUSAN Nomor 19-31/PHPU-DPD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Gorontalo) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Gorontalo) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 0-03-25/PHPU.DPR-DPRD/XII/201 (Provinsi ) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [Pasal 29 ayat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Ambang Batas) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Ambang Batas) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, PUTUSAN Nomor 05-14-35/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Ambang Batas) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR : 04/PMK/2004 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Aceh) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Aceh) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 05-14-01/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Aceh) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PHP.BUP-XV /2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PHP.BUP-XV /2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PHP.BUP-XV /2017 PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI GAYO LUES TAHUN 2017 ACARA PENGUCAPAN PUTUSAN JAKARTA,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PUU-XI/2013 PERKARA NOMOR 3/SKLN -XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PUU-XI/2013 PERKARA NOMOR 3/SKLN -XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PUU-XI/2013 PERKARA NOMOR 3/SKLN -XI/2013 PERIHAL 1. Pengujian Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang KUHP (1/PUU-XI/2013)

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 147/PHP.BUP-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN Nomor 147/PHP.BUP-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN KETETAPAN Nomor 147/PHP.BUP-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Mahkamah Konstitusi telah menerima permohonan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 23/PUU-XIII/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 23/PUU-XIII/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SALINAN PUTUSAN Nomor 23/PUU-XIII/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 56/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 57/PHP.

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 56/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 57/PHP. MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 56/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 57/PHP.BUP-XV/2017 PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KEPULAUAN YAPEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-X/2012 PERKARA NOMOR 60/PHPU.D-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-X/2012 PERKARA NOMOR 60/PHPU.D-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-X/2012 PERKARA NOMOR 60/PHPU.D-X/2012 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 92/PHPU.A-VII/2009

P U T U S A N Nomor 92/PHPU.A-VII/2009 P U T U S A N Nomor 92/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN No. 26/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 80/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004

P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004 P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013

Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013 Pertimbangan Putusan Barito Timur, Kalteng 17 Juli 2013: No. 55 / DKPP-PKE-II/2013 PERTIMBANGAN PUTUSAN [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait dengan dugaan pelanggaran

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 124/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 124/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 123/PUU-XII/2014 PERKARA NOMOR 124/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

KETETAPAN Nomor 57/PHPU.D-VI/2008

KETETAPAN Nomor 57/PHPU.D-VI/2008 KETETAPAN Nomor 57/PHPU.D-VI/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa membaca Surat Permohonan dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 06-09-31/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Maluku Utara) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (PROVINSI PAPUA)

PUTUSAN NOMOR /PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (PROVINSI PAPUA) PUTUSAN NOMOR 08-15-32/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 (PROVINSI PAPUA) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 10-07-08/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 19/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. : Habiburokhman S.H., M.H.

PUTUSAN Nomor 19/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. : Habiburokhman S.H., M.H. SALINAN PUTUSAN Nomor 19/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 22/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 22/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 22/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor: 052/PHPU.C.1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor: 052/PHPU.C.1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor: 052/PHPU.C.1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 388/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 03-30/PHPU-DPD/XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

PUTUSAN Nomor 03-30/PHPU-DPD/XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, PUTUSAN Nomor 03-30/PHPU-DPD/XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir,

Lebih terperinci

PUTUSAN PUTUSAN Nomor 91/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN PUTUSAN Nomor 91/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN PUTUSAN Nomor 91/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir,

Lebih terperinci

KETETAPAN. Nomor 12/PUU-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,

KETETAPAN. Nomor 12/PUU-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, KETETAPAN Nomor 12/PUU-IX/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Mahkamah Konstitusi telah mencatat dalam Buku Registrasi Perkara

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-20/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 102/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. : Paulus Agustinus Kafiar

PUTUSAN Nomor 102/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. : Paulus Agustinus Kafiar PUTUSAN Nomor 102/PUU-X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci