BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keperluan untuk mengetahui apa yang terjadi merupakan kunci lahirnya
|
|
- Sucianty Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperluan untuk mengetahui apa yang terjadi merupakan kunci lahirnya jurnalisme selama berabad-abad. Tetapi jurnalisme itu sendiri baru benar-benar dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun Surat kabar pertama yang terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman pada tahun 1609 : Aviso di Wolfenbuttel dan Relation di Strasbourg. Tak lama kemudian surat kabar lainnya muncul di Belanda (1618), Perancis (1620), Inggris (1620), dan Italia (1636). Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, radio, televisi, film dan internet. Surat kabar atau koran merupakan salah satu dari The Big Five Traditional Media. Kelima besar media tradisional itu adalah surat kabar, majalah, radio, televisi dan iklan atau media luar ruang. Disebut sebagai lima besar media tradisional karena kelima media tersebut memiliki jangkauan audience yang luas dan terbanyak. Media tradisional yang pada dasarnya masih menggunakan teknologi analog makin tersaingin dengan hadirnya media baru yang lahir sebagai dampak lahirnya teknologi digital.penerbit media cetak 1
2 2 sadar, bahwa media massa konvensional atau media cetak terancam eksistensinya lantaran berbagai informasi yang semula dikuasai oleh media cetak kini dengan mudah dapat diakses masyarakat tanpa terikat ruang dan waktu. Hal yang lebih menarik adalah adanya keunggulan dari segi kecepatan dan informasi variatif yang diramalkan bakal menggantikan media cetak. Perusahaan surat kabar berubah menjadi sangat berorientasi mengejar keuntungan dan berkompetisi menguasai pasar. Tekanan kepentingan ekonomi dan politik nonliberal yang cenderung dominan kerap mengalahkan pertimbangan etis yang melandasi praktik jurnalisme profesional. Apalagi pemerintah membuat undangundang Kerahasiaan negara dan pencemaran nama baik yang mempersulit pers melakukan investigasi terhadap penyimpangan atau mengungkap skandal korporasi dan pemerintahan. Metamorfosis tidak muncul begitu saja dan terlepas dari yang lain. Semua muncul secara bertahap dari metamorfosis media terdahulu. Ketika media baru muncul, maka media terdahulu berdaptasi dan terus berkembang, bukan mati. Banjir informasi melalui internet membuat masyarakat tidak memiliki waktu lagi untuk menguji kebenaran informasi yang diterimanya. Salah satu cara yang paling mudah untuk konfirmasi kebenaran informasi adalah merujuk informasi dari media cetak dan elektronik atau media online dari media cetak. Keterbatasan waktu masyarakat dalam konfirmasi kebenaran informasi inilah yang memaksa masyarakat untuk kembali kepada media konvensional.
3 3 Di abad ke-21 seperti sekarang ini, teknologi semakin berkembang seiring dengan kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat. Internet sebagai bentuk perkembangan teknologi, dengan mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Perkembangan ini mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali di bidang jurnalistik. Persaingan dalam bisnis media massa dewasa ini tak lepas dari perkembangan teknologi tersebut. Media massa yang pada awal perkembangannya hanya menggunakan tulisan tangan, kemudian berkembang menjadi media cetak dan elektronik. Saat ini, dengan adanya internet sebagai media baru, para pebisnis media massa turut memanfaatkan fasilitas internet sebagai sarana publikasi hasil karya jurnalistiknya.banyak media konvensional baik cetak maupun elektronik yang melakukan konvergensi dengan media baru. Hal ini dilakukan karena berbagai motivasi, salah satunya agar mampu mengikuti perkembangan zaman, sesuai dengan keinginan pasar (konsumen). Hadirnya internet dengan segala kemudahan untuk mengakses informasi, membuat masyarakat tak lagi hanya tergantung pada media cetak dan elektronik seperti televisi, radio, majalah, koran, dsb. Masyarakat memiliki alternatif baru untuk memilih berita yang ingin didapatnya. Kenyataan ini yang membuat kebanyakan media cetak dan elektronik seakan wajib melakukan konvergensi dengan media baru untuk memenuhi keinginan khalayak. Perbincangan mengenai surat kabar menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Fenomena terkini perkembangan media, antara lain ditandai dengan hadirnya teknologi multimedia. Teknologi inilah yang memungkinkan terjadinya konvergensi teknologi media, telekomunikasi, dan komputer. Selain
4 4 menantang produk dan layanan yang lebih dahulu berada di pasar, perkembangan teknologi informasi dan menjamurnya internet yang makin mudah diakses masyarakat telah mempengaruhi kebiasaan manusia dalam mengonsumsi media. Termasuk diantaranya adalah mempengaruhi pola konsumsi media massa. Misalnya beralihnya pembaca media cetak seperti surat kabar dan majalah media online. Jumlah pengguna komputer untuk mengakses internet juga semakin bertambah seiring dengan kemudahan untuk mengaksesnya baik melalui komputer maupun alat komunikasi atau gadget. Dengan begitu, waktu yang digunakan untuk menonton televisi atau membaca koran atau majalah otomatis berkurang sehingga orang-orang malas untuk membaca koran. Akibatnya daya beli masyarakat terhadap koran pun cenderung menurun karena banyak masyarakat memanfaatkan gadgetnya untuk membaca langsung beragam berita yang ingin mereka ketahui melalui online. Dengan perkembangan teknologi, maka manusia pun seiring perkembangan terknologi tersebut mulai beralih media. Gaya hidup masyarakat metropolitan yang harus menghabiskan banyak waktu di jalan untuk beraktivitas banyak berpengaruh pada konsumsi media. Mereka yang tadinya biasa membaca koran atau majalah juga menonton televisi sebelum memulai beraktivitas, sekarang tidak bisa lagi. Cukup mengakses via online di gadget pembaca sudah tercukupi kebutuhannya dalam mendapatkan ragam informasi yang akurat. Perubahan kebiasaan itu sangat signifikan, sehingga bila para pengiklan ingin menjangkau target konsumen dari kategori perilaku tersebut, maka harus dijangkau lewat media lain yang juga aktif dan efektif.
5 5 Dampak langsung dari perubahan pola konsumsi media tersebut adalah berkurangnya jumlah edar surat kabar. Perubahan ini dipengaruhi oleh makin berkembangnya internet dan kemudahan aksesnya. Tidak heran jika media konvensional mendapat porsi waktu lebih sedikit dibandingkan dengan media baru. Meski demikian, tidak berarti kecenderungan era digital bisa diabaikan. Setidaknya hal itu terekam dari jumlah kunjungan terhadap website Tempo.co yang diluncurkan tahun Melihat kecenderungan pembaca surat kabar diatas, masuk akal, mengapa oplah surat kabar dalam satu dekade ini stagnan dan cenderung menurun. Pola konsumsi media menjadi alasan selain faktor ekonomi. Hal lain yang membayangi industri media cetak adalah rivalitas dalam mendapatkan kue iklan makin ketat seiring dengan bertambahnya jumlah media dan semakin besarnya anggaran promosi dari para produsen. Pangsa pasar iklan masih dikuasai oleh televisi sebesar 62 persen, surat kabar 35 persen, dan3 persen majalah dan tabloid. Hasil riset Nielsen terhadap 24 stasiun televisi, 95 surat kabar, dan 163 majalah atau tabloid, dalam kwartal I 2011 belanja iklan di media massa mencapai nilai Rp 15,6 triliun atau meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun Pada tahun 2010, belanja iklan meningkat dari Rp 48,58 triliun menjadi Rp 59,83 triliun. (Bisnis Indonesia, Mei 2011) Demikian Tempo sebagai perusahaan media terbesar di Indonesia yang terus berkonsistensi dalam memenuhi kebutuhan pemberitaan yang diharapkan para
6 6 pembacanya di seluruh pelosok tanah air. Transformasi media cetak menuju konvergensi ini juga sebagai bentuk reaksi sekaligus sikap antisipatif atas sejumlah prediksi para pakar tentang masa depan surat kabar. Ada kecenderungan, bahwa komputer tablet banyak dimanfaatkan bagi para penerbit media cetak di berbagai belahan dunia. Untuk itulah sangat diperlukan kreativitas mulai dari memikirkan konsep produknya, membuat prototipe, dan menjadikan lebih menghibur dalam penyampaian berita kepada pemirsanya. Kehadiran devices baru akan mengubah industri media secara keseluruhan. Bahkan untuk pertama kalinya satu media memiliki satu platform yang sama yaitu video, foto, infografik. Dari segi konten, konvergensi media mengacu pada kemampuan untuk menampilkan berbagai macam format konten media hanya melalui satu media saja. Contoh media konvergen yang berisi konten multimedia ini misalnya koran online Tempo.co. Melalui website, Koran Tempo menjadi media konvergen yang dapat memuat berita dalam format teks, suara, dan video, bahkan dapat menyediakan wadah interaktif bagi komunitas pembacanya dalam format blog, bernama Indonesiana. Organisasi berita yang memanfaatkan website seperti Tempo ini, disebut juga convergent journalism. Dalam aspek jurnalisme, konten multimedia ini dapat pula menghasilkan konvergensi newsroom, dimana satu redaksi dapat menghasilkan berbagai output berita dengan konten multimedia. Konvergensi dengan media baru ini juga dilakukan oleh Tempo. Dalam perjalanannya,tempo sering mendapat teguran dari berbagai pihak karena kekritisan yang dimuat dalam beritanya. Bahkan beberapa kali dimatikan
7 7 oleh pemerintah orde baru saat itu. Namun disini penulis tidak membahas tentang sejarah terbentukya Tempo serta bagaimana kronologi pembredelan-pembredelan itu secara rinci, penulis lebih memfokuskan pada konvergensi dengan media baru yang dilakukan Tempo. Berawal ketika 21 Juni 1994 Tempo kembali dibredel. Penyebab pelarangan terbit majalah Tempo ini tidak pernah jelas. Namun menurut kabar yang beredar, bahwa Menteri Penerangan saat itu, Harmoko, mencabut Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) Tempo karena berita tentang impor kapal perang dari Jerman. Berita itu dianggap membahayakan 'stabilitas negara'. Laporan utama membahas keberatan pihak militer terhadap impor oleh Menristek BJ Habibie. Untuk mengatasi pembredelan ini, Tempo memiliki alternatif lain. Pada 6 Maret 1996, Tempo meluncurkan Tempo Interaktif melalui dengan hasil liputan perdana yang berjudul Mengapa Timor?Mengapa Tommy?, yang merupakan majalah digital pertama di Indonesia. Dengan beredar di dunia maya, dan aturan SIUPP tidak menjangkau internet, maka Tempo Interaktif lolos dari pemberedelan, namun tetap saja mendapat cap ilegal dari pemerintah. Pada saat itu memang belum banyak masyarakat yang mengakses internet. Akibatnya, Tempo Interaktif tidak mampu menujukkan taringnya bagi Indonesia. Berbeda dengan ketika Tempo masih terbit sebagai majalah mingguan yang kian lama semakin diminati masyarakat karena idealisme dan independensinya.seiring dengan runtuhnya rezim Soeharto di era transisi menuju reformasi, angin segarkebebasan pers Media Massa di Indonesia ini juga dirasakan Tempo. Presiden BJ Habibie mencabut
8 8 pembredelan Tempo dan mengijinkannya untuk terbit kembali. Perkembangan Tempo begitu pesat, pada 12 September 2000 menerbitkan Tempo Magazine, yakni majalah mingguan berbahasa Inggris, lalu mendirikan Koran Tempo pada 2 April Perkembangan teknologi dan kebutuhan informasi menuntut media konvensional melakukan konvergensi dengan media baru untuk bisa bertahan. Saat ini Tempo juga melakukan demikian. Situs ini mencakup berita yang ada di majalah Tempo, Tempo Megazine, dan koran Tempo. Namun tulisan yang dimuat dalam rubrik majalah di situs tersebut tidak lengkap. Untuk melanjutkan membaca, khalayak harus berlangganan terlebih dahulu, lalu login dengan Identitas yang telah didaftarkan sebelumnya, tentu saja tidak gratis untuk mendaftar. Hal ini sengaja dilakukan agar pembaca penasaran dan akhirnya membeli atau berlanggan majalah/koran Tempo. Selain sebagai sarana promosi, konvergensi tempo dengan media baru juga untuk memudahkan pembacanya memperoleh berita. Hal ini bisa dilihat dengan adanya Majalah Tempo dalam bentuk digital yang penggunanya harus berlangganan terlebih dahulu untuk bisa membacanya. Bahkan, Tempo menyediakan fitur khusus untuk pengguna ipad dan Android untuk memudahkan pembaca mengakses berita. Tak dapat dipungkiri, hampir seluruh media konvensional saat ini telah melakukan konvergensi dengan media baru untuk bisa bertahan. Sebuah pilihan yang sepertinya memang harus dilakukan ditengah gempuran arus perkembangan teknologi. Kebutuhan akan informasi yang kian tinggi, dengan banyaknya sumber
9 9 sumber informasi yang bisa didapat membuat khalayak bisa menentukan sendiri informasi apa yang ingin didapatnya. Dengan begitu, melakukan konvergensi berarti juga membuat sumber informasi semakin banyak, yang berarti memperbanyak pilihan khalayak dan kesempatan untuk membaca media tersebut. Melihat fakta diatas, surat kabar sebesar Koran Tempo pun tidak mampu melawan arus perubahan yang terjadi khususnya di bidang teknologi dan komunikasi. Sejumlah parameter yaitu oplah, pendapatan iklan, readership yang turun menjadi indikator makin kuatnya penetrasi media baru dalam kehidupan masyarakat. Di tengah dinamika persaingan ketat, upaya beradaptasi terhadap perkembangan teknologi media baru, dan perubahan sosial budaya, pers harus tetap menjaga dimensi spiritual jurnalisme profesional. Media konvensional mau tidak mau harus melakukan transformasi ke media baru. Dalam melakukan transformasi ini media konvensional melakukan mediamorfosis dengan sejumlah prinsip yang harus dilakukan. Salah satu prinsip mediamorfosis adalah koevolusi dan koeksintensi. Semua bentuk media komunikasi hadir dan berkembang bersama dalam sistem yang adaptif dan kompleks, yang terus meluas. Begitu muncul dan berkembang setiap bentuk baru, dalam beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka ragam, memenuhi setiap bentuk yang lain.keputusan sebuah industri media untuk melakukan konvergensi bukanlah perkara yang mudah, sebab faktor saling terkait. Misalnya kesiapan infrastruktur (termasuk teknologi), sumber daya manusia, dan kesiapan budaya untuk berani berubah. Maka tidak heran, jika sebuah industri media membutuhkan waktu panjang
10 10 untuk bertransformasi dari era media konvensional menjadi era media baru yang mengusung kekuatan teknologi digital. Tidak mudah bagi media cetak khususnya surat kabarberubah konsep dari konvensional menjadi konvergensi. Persoalan mendasar yang menjadi kendala berasal dari mentalitas sumber daya manusia, yaitu spirit mau berubah. Kenyamanan selama berada dalam media konvensional sudah membuahkan budaya kerja yang akan menghambat transformasi di era digital. Cara kerja media konvensional sangat berbeda dengan di cara kerja media baru. Teknologi yang ada di media baru menuntut sumberdaya manusianya untuk beradaptif dengan perkembangan teknologi. Kompetensi sumber daya manusia dalam media baru dituntut untuk mampu melakukan pekerjaan yang bersifat multitasking. Maka bagi media cetak, perubahan adalah keniscayaan. Transformasi menuju konvergensi media menjadi sebuah keharusan agar media cetak tetap bertahan. Pemilihan model transformasi media secara tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi media cetak ikut menentukan tercapainya konvergensi media. Demikian juga dengan Tempo, proses panjang harus dilalui dalam bertransformasi menuju konvergensi. Berbagai sikap pro dan kontra terus terjadi, namun tetap menjaga harmoni. Disadari sepenuhnya bahwa, perubahan apapun itu akan selalu membawa dampak baik bagi pembiayaan maupun sumber daya manusianya. Salah satu konsekuensi dengan adanya proses perubahan ini adalah makin terfokusnya pada budaya kompetensi dan kompetisi.
11 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi Koran Tempo dalam mentransformasikan dirinya menuju konvergensi media? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui strategi transformasi Koran Tempo menuju konvergensi media. 2. Mengetahui faktor yang mendorong dalam melakukan transformasi menuju konvergensi media. 3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan transformasi menuju konvergensi media Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif baik secara akademis maupun praktis.
12 Manfaat Akademis Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran wajah industri media cetak tanah air yang bertransformasi menuju konvergensi. Hasil penelitian ini akan melengkapi sejumlah penelitian terdahulu yang mengulas seputar konvergensi media. Diharapkan strategi konvergensi Koran Tempo dapat menjadi salah satu model konvergensi yang dapat menjadi alternatif lain bagi media cetak yang akan melakukan konvergensi media Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini, diharapkan industri media khususnya media cetak, dapat belajar banyak dari pengalaman transformasi Koran Tempo menuju konvergensi. Industri media makin menyadari, bahwa konvergensi adalah sebuah keharusan bagi industri media cetak.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Koran dalam bentuk media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, dan menjadi bagian dari masyarakat. Koran berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau berita bisa disebarkan melalui berbagai perangkat, yakni desktop (personal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, internet semakin menjadi primadona teknologi informasi. Keberadaan internet mengubah pola penyajian berita menjadi lebih cepat, baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mematikannya. Produk media yang pertama kali dihasilakan dari PT. Tempo Inti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Tempo media lahir pada zaman orde baru, disokong oleh perusahaan yang juga dibesarkan pada masa orde baru tahun 1971, tetapi orde baru juga yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin canggih sangat mempengaruhi keberadaan dan persaingan media informasi. Menurut Ishadi (2010)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini semakin tingginya kesadaran khalayak untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin tingginya kesadaran khalayak untuk mendapatkan informasi serta perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat dunia jurnalistik berkembang pesat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di daerah-daerah dapat dengan mudah dilihat
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Internet telah disebut sebagai kemajuan terbesar sejak penemuan mesin cetak. Diperkirakan bahwa sekitar dua miliar orang di seluruh dunia menggunakan internet, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai
Lebih terperinciPETA MEDIA INDONESIA. Dyan Rahmiati. Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB
PETA MEDIA INDONESIA Dyan Rahmiati Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB Dandhy Laksono, WatchDoc, 2011 Pertumbuhan industri media dimanapun, berkaitan dengan sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebebasan media dalam memberitakan berita yang bertentangan dengan pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan bebas memberitakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan yang penting, bahkan menjadi primer terutama untuk mengisi kebutuhan pikiran tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata infotainment merupakan neologisme, atau kata bentukan baru yang menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya infotainment adalah informasi
Lebih terperinciMODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI
Pertemuan 4 MODUL Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN SURAT KABAR DESKRIPSI Pokok bahasan perkembangan surat kabar. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa tahun terakhir semakin sering terdengar. Khususnya di Indonesia, banyak media-media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak. Di Indonesia, meskipun penggunaan internet belum merata ke seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan
Lebih terperinciSEJARAH KOMUNIKASI MASSA
Pengajar : Nuria Astagini SEJARAH KOMUNIKASI MASSA SESI-3 KOMUNIKASI MASSA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2014 Era Komunikasi Lisan Informasi dan Ilmu pengetahuan disebar luaskan melalui ucapan lisan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini telah melaju dengan sangat pesat, dimana perubahan pun banyak terjadi dalam tatanan kehidupan manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telepon gengam (ponsel/telepon seluler) telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Bagi sebagian orang, kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perjuangan politiknya. Pers telah dipakai sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak era Reformasi, pers atau media massa di Indonesia dapat bernafas lega dalam alam kebebasan. Gerakan reformasi politik, ekonomi dan sosial ditandai dengan runtuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media massa sebagai sarana menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan pada saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat dahsyat. Perkembangan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan Televisi Siaran Analog pada pita Ultra High Frequency dan sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah jenis media massa yang hingga saat ini diminati masyarakat luas, dikarenakan sifatnya yang audio visual sehingga masyarakat dapat merasakan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi dewasa ini berkembang cukup pesat, baik media cetak, elektronik maupun internet. Dalam hal ini perkembangan yang pesat dalam penyampaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh hampir semua orang melalui perangkat mobile technology yang semakin terkonvergensi oleh hadirnya
Lebih terperinciDi Tengah Isu LGBT dan Efek Negatif Internet, Mental Anak Perlu Diperkuat
Di Tengah Isu LGBT dan Efek Negatif Internet, Mental Anak Perlu Diperkuat UNAIR NEWS Belakangan ini, isu tentang LGBT menyeruak. Pun demikian, problem terkait efek negatif internet. Termasuk di dalamnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, media baru (internet) berkembang dengan pesat setiap tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan ketersediaan infrastruktur
Lebih terperinciIMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL
IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL Muhammad Sholeh Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta muhash@akprind.ac.id Abstract E-paper merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, meraka terus berusaha menjalin hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi sekarang, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghububung
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
31 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan (impartiality) media dalam pemberitaan konflik KPK dan POLRI dalam kasus pengadaan simulator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media mengandung istilah sebagai sebuah lembaga milik swasta maupun pemerintah yang mempunyai tugas memberikan informasi. Saat ini media merupakan faktor sentral dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini teknologi jauh lebih canggih dan terus berkembang. Perkembangan teknologi tersebut dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat informasi menjadi aspek yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat informasi menjadi aspek yang sangat krusial dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat merasa perlu mengetahui apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SURAT KABAR KOMPAS. (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kadipiro)
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SURAT KABAR KOMPAS (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kadipiro) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciTetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan jurnalistik tidaklah dapat berjalan dengan baik bila tanpa menggunakan perantara media massa. Media massa yang digunakan dapat berupa media cetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia membutuhkan komunikasi dalam menjalani kehidupannya. Seiring perkembangan jaman maka berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana ketiganya merupakan tahap-tahap dari perkembangan media komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi kini mengalami banyak perubahan salah satunya, media konvensional atau media lama mulai tergantikan oleh media baru. Dimulai dari munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan media paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, media menjadi sebuah keniscayaan. Setiap hidup manusia selalu tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah, menonton televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Dengan munculnya internet, orang-orang semakin bebas berekspresi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mengubah perilaku media dan para penggunanya. Dengan munculnya internet, orang-orang semakin bebas berekspresi di dunia maya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciadalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di dalam kehidupan sehari harinya melalui media massa ( surat kabar, majalah, film, radio, dan TV ), untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang menarik terjadi dalam industri media dalam beberapa tahun belakangan ini. Sejak tahun 1996, industri ini tampak semakin menarik bagi para investor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bidang teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, politik, ekonomi-budaya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya penggunaan internet berpengaruh secara meluas tidak hanya pada bidang teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, politik, ekonomi-budaya, termasuk media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Komunikasi sangat berperan penting baik dari segi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, maupun politik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari komunikasi sangat penting. Tidak dapat dibayangkan jika manusia hidup tanpa komunikasi dengan orang disekitarnya. Komunikasi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Umatera Utara. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selama satu dekade terakhir telah bertransformasi begitu pesat. Dampak perkembangan tersebut dirasakan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Informasi sendiri merupakan data yang sudah diolah/diproses ke dalam bentuk yang sangat berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan suatu terobosan terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat kebutuhan informasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran penelitian, di mana kesimpulan diharapkan dapat memberi gambaran menyeluruh tentang temuan dan analisis atas masalah utama penelitian, yakni manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut sumber dari PT. Pikiran Rakyat Bandung Pikiran Rakyat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis media massa. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Media massa menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi, edukasi, hiburan, dan juga
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu
Dalam Milyar BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu jasa iklan di televisi mulai dijual dalam hitungan
Lebih terperinciRUBRIK RESENSI KEBEBASAN ATAU KEBABLASAN PERS KITA
Jurnal Komunikasi Universitas tarumanagara, Tahun I/01/2009 RUBRIK RESENSI KEBEBASAN ATAU KEBABLASAN PERS KITA Eko Harry Susanto e-mail : ekohs@centrin.net.id Judul Buku : Keutamaan di Balik Kontroversi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minat besar seseorang dalam membaca (media cetak), mendengar (radio), dan
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat besar seseorang dalam membaca (media cetak), mendengar (radio), dan menonton (televisi) suatu media, merupakan sebuah kebutuhan yang perlu dipenuhi. Penggunaan
Lebih terperinciBAB V INTERPRETASI DATA
57 BAB V INTERPRETASI DATA Seperti yang dibahas pada bab analisis data, terdapat temuan-temuan yang tidak sesuai dengan basis argumen awal (berdasarkan referensi-referensi ilmiah yang dikumpulkan peneliti).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan
Lebih terperinciPeluang dan Tantangan Industri Media dan Konten Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIA REPUBLIK INDONESIA Peluang dan Tantangan Industri Media dan Konten Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi Rakornas KADIN Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada orang yang tidak terpapar oleh media massa saat ini, mengapa bisa dikatakan seperti itu apapun profesi pekerjaan dan umur, setidaknya ia pernah mendengarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi kini menjadi hal penting dalam era globalisasi. Beberapa negara bahkan memiliki lembaga formal untuk mengatur segala hal mengenai informasi. Kemajuan teknologi
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam penyampaian informasi
Lebih terperinciBISNIS MEDIA: KORPORASI MEDIA DAN KEPENTINGAN PUBLIK
Matakuliah Globalisasi Media Sesi 04 & 05 BISNIS MEDIA: KORPORASI MEDIA DAN KEPENTINGAN PUBLIK 1. Industri Media Kontemporer 2. Dua sisi: Profit dan Kepentingan Publik 3. Perkembangan Regulasi Media 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam beberapa tahun terakhir sangat menarik untuk diamati. karena surat kabar sekarang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi massa. Wilbur Scramm menggunakan ide yang telah dikembangkan oleh seorang psikolog, yaitu Charles
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun media elektronik dan merupakan suatu proses komunikasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan
Lebih terperinciOBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM
OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Berita Film Documenter Cowboys in Paradise di media on line kompas.com edisi 26 April 30 April
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman, sehingga semakin berkembanglah dunia perdagangan dan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir bulan Oktober 2012 media massa ramai memberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mempublikasikan adanya pemesaran yang dilakukan oleh anggota DPR terhadap
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak terlepas dari kebutuhan akan pemberitaan dan informasi. Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu saluran komunikasi yang dapat memberikan informasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Saat ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari seseorang bangun
Lebih terperinci