Keywords: Mechanism Slider Crank, Matlab, Variation round, crank length, PID.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords: Mechanism Slider Crank, Matlab, Variation round, crank length, PID."

Transkripsi

1 1 ANALISA DINAMIK MODEL MEKANISME SLIDER CRANK MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Oleh: Wahyu Aditama Y 1), Rizky Arman 2), Burmawi 3) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas - Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang Wahyuaditama359@gmail.com Abstrak Mekanisme Engkol Peluncur digunakan pada sebagian peralatan mekanik untuk mencapai proses atau gerakan tertentu. Mekanisme semacam ini terdiri dari batang-batang yang bergerak relatif satu terhadap yang lain. Untuk mengidentifikasi perpindahan maupun kecepatan sudut mekanisme engkol peluncur di satu posisi, analisis dilakukan untuk mengidentifikasi perpindahan serta kecepatan mekanisme engkol peluncur diseluruh posisi batang input yang berputar 360 0, secara grafis akan memakan banyak waktu. Untuk kasus semacam ini, cara analitik dengan bantuan computer merupakan cara penyelesaian yang tepat. Analisa dilakukan menggunakan perangkat lunak Matlab (Matrix Laboratory), dan menetapkan mekanisme engkol peluncur sebagai studi kasus penelitian. Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam satu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut dipelajari secara ilmiah. PID Controller (Proposional Integral Derivatif) merupakan salah satu jenis pengatur yang banyak digunakan, karakteristik dari setiap pengontrol P, pengontrol I, dan pengontrol D serta bagaimana menggunakannya untuk mendapatkan respon yang diinginkan. Analisa dilakukan pada variasi putaran dan panjang engkol, sedangkan dimensi batang hubung dan batang pengikut dianggap tetap. Perbandingan kecepatan sudut untuk panjang batang yang bervariasi dapat simpulkan bahwa jika terjadi perubahan pada panjang batang input, maka akan mempengaruhi terhadap kecepatan sudutnya. Semakin besar panjang batang inputnya maka kecepatan sudutnya akan semakin rendah. Kata Kunci : Mekanisme Engkol Peluncur, Matlab, Variasi putaran, Panjang engkol, PID.. Abstract Mechanism Slider Crank used in most mechanical equipment to achieve the process or movement. Such mechanisms consist of rods that move relative to one another. To identify displacement and angular velocity of mechanism slider crank in one position, the analysis conducted to identify mechanisms of displacement and velocity throughout the Slider Crank rotating input rod position 3600, graphically it will take a lot of time. For such cases, computer-assisted analytical way is the right way of settlement. The analyzes were performed using the software Matlab (Matrix Laboratory), and establish a mechanism slider crank as a case study research. Simulation is a technique to mimic the operations or processes that occur in a single system with the aid of computer equipment and based on certain assumptions that the system studied scientifically. Controller PID (Proportional Integral Derivative) is one type of regulator that is widely used, the characteristics of each controller P controller I, and D controllers as well as how to use it to get the desired response. The analysis was made on the variation of rotation and crank length, while the dimensions of the bar and bar follower circuit is considered permanent. Comparison of angular velocity for varying stem lengths can conclude that if there is a change in input bar length, it will affect the angular velocity. The greater the length of the bar input the angular velocity will be lower. Keywords: Mechanism Slider Crank, Matlab, Variation round, crank length, PID.

2 2 Jurnal Teknik Mesin Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi itu tidak terlepas dari dukungan dunia industri manufaktur dimana terdapat industri besar maupun industri kecil dan menengah. Setiap industri selalu memiliki mekanisme-mekanisme yang terhubung untuk menggerakkan industri tersebut, diantaranya pada sistem pengoperasian pada alat industri. Mekanisme Slider Crank digunakan pada sebagian peralatan mekanik untuk mencapai proses atau gerakan tertentu. Mekanisme semacam ini terdiri dari batang-batang yang bergerak relatif satu terhadap yang lain. Dalam notasi yang umum, batang tersebut juga disebut sebagai link. Sambungan dua batang yang memungkinkan gerakan relatif antara dua batang yang disambung, disebut joint. Dengan demikian mekanisme slider crank yang dimaksud, terdiri dari empat batang (link) yang dihubungkan oleh sambungansambungan (joint) sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya gerakan relatif diantara batang-batang yang ada. Dalam analisis kinematika, perpindahan serta kecepatan dari sambungan (joint) mekanisme slider crank mempunyai peran sangat penting. 2. Landasan Teori 2.1. Mekanisme Sebuah rantai kinematis adalah sebuah system dari batang batang penghubung yang berupa benda kaku yang apakah digabungkan bersama atau dalam keadaan saling bersinggungan sehingga memungkin kan mereka untuk bergerak relatif satu terhadap yang lainnya. Jika salah satu dari batang penghubungnya tetap dan gerakan dari seberang batang penghubung yang lain ke posisinya yang baru akan menyababkan setiap batang penghubung yang lain bergerak ke posisi-posisi tertentu yang telah diramalkan system tersebut adalah sebuah rantai kinematis yang dibatasi. Jika salah satu dari batang penghubung ditahan tetap gerakan dari batang penghubung yang lain ke posisinya yang baru tidak akan menyebabkan setiap batang penghubung yang lain bergerak ke posisi tertentu yang telah diramalkan maka system tersebut adalah suatu rantai kinematis yang tak terbatas. 2.2 Kinematika dan Dinamika Dalam mempelajari gerakan-gerakan dari bagian-bagian mesin, biasanya kita gambarkan bagian-bagian tersebut dalam bentuk sketsa sehingga hanya bagian-bagian yang akan memberi efek pada gerakan yang diperhatikan. Batang penghubung (link adalah suatu nama yang diberikan pada setiap benda yang mempunyai gerakan relatif terhadap yang lainnya. Gambar 2.2 Diagram Kinematis Gambar diatas menyatakan elemenelemen utama dalam sebuah mesin diesel. Bagian-bagian yang diam, terdiri dari bantalanbantalan kruk as dan dinding silinder diberi label 1. Engkol dan kruk as adalah batang penghubung 2, batang penghubung 3, dan torak atau peluncur adalah penghubung 4. Posis kecepatan, kecepatan dan percepatan sudut dari batang tergantung hanya pada panjang dari batang hubung dan engkol dan tidak dipengaruhi oleh lebar atau ketebalan dari batanag. Gambar skala yang menyatakan suatu mesin sehingga hanya dimensi yang memberi efek pada gerakannya disebut diagram kinematis Inversi Dengan membuat suatu batang penghubung yang berbeda dalam rantai kinematis sebagai bagian yang tidak bergerak, kita memperoleh mekanisme yang berbeda. Penting untuk dicatat bahwa inverse dari suatu mekanisme tidak akan mengubah suatu gerakan antara batang-batang penghubungnya. Gambar 2.3 Inversi Sebagai contoh, gambar diatas jika batang penghubungnya 2 berputar searah jarum jam relatif terhadap terhadap batang penghubung

3 1, batang penghubung 4 akan bergerak kekanan sepanjang garis lurus pada batang penghubung 1. Hal ini akan selalu demikian tidak peduli batang penghubung mana yang ditahan tetap Pasangan Dua benda saling kontak akan membentuk suatu pasangan. Pasangan lebih rendah (Lower pairing) terjadi jika dua permukaan saling kontak. Contohnya dari pasangan lebih rendah adalah sebuah torak dengan dinding silindernya. Dalam putaran (rotasi) semua titik dalam sebuah benda selalu mempunyai jarak yang tetap dari sebuah garis tegak lurus terhadap bidang geraknya. Garis ini adalah sumbu putaran (axis of rotation) dan titik-titik dalam benda tersebut membuat lintasan menurut jalur berupa lingkaran terhadap garis tersebut Kecepatan dan Percepatan Lintasan dari sebuah titik adalah perubahan dari posisinya dan dia adalah besaran vektor. Pada gambar dibawah ini sebagai titik P bergerak sepanjang jalur dari posisi B ke posis C. Lintasan linearnya adalah perbedaan posisi dari vektor OB dan OC. 3 Gambar 2.4Lower Pairing Pasangan lebih tinggi (Higher Pairing) meyatakan suatu kontak yang berupa titik atau garis. Contohnya dari pasangan yang lebih tinggi adalah torak dengan silindernya tetapi toraknya dibuat seperti bola, maka toraknya akan kontak dengan dinding silinder sepanjang suatu lingkaran. Gambar 2.5Higher Pairing Bidang gerakan adalah sebuah benda mempunyai bidang gerakan jika semua titiktitiknya bergerak dalam bidang-bidang parallel terhadap bidang referensinya. Bidang referensi tersebut disebut bidang gerakan (Plane motion). Bidang gerakan dapat merupakan salah satu dari 3 tipe : gerakan menurut garis lurus (translasi), putaran atau kombinasi dari translasi dan rotasi. Translasi adalah sebuah benda mempunyai gerakan berupa translasi, jika ia bergerak sedemikian hingga semua garis-garis lurus dalam benda tersebut bergerak mengikuti posisi-posisi yang sejajar. Translasi garis lurus (rectilinear translation) adalah suatu gerakan dimana semua titik dari suatu benda bergerak dalam jalur garis lurus. Suatu translasi dimana titik-titik dalam suatu benda bergerak sepanjang jalur yang berpa kurva disebut translasi meurut kurva (curvilinear translation). Gambar 2.7 Vektor OB dan OC Kecepatan linear adalah kecepatan perubahan terhadap waktu dari lintasan linearnya. Dalam gambar diatas titik P bergerak dari posisi B ke posisi C dalam waktu yang telah ditentukan. Suatu sudut tidak mempunyai percepatan dalam satu arah, apakah normal, tangensial atau kedua-duanya, terhadap jalur dari geraknya. Jika suatu titik mempunyai gerakan yang berbentuk kurva. Akan mempunyai sebuah percepatan normal sebagai akibat dari perubahan dalam arah percepatan linearnya. Jika besaran dari kecepatan berubah maka titik tersebut akan mempunyai percepatan tangensial. Sebuah benda dikatakan mempunyai sebuah gerakan relatif terhadap benda lainnya hanya jika mempunyai perbedaan dalam gerakan-gerakan absolutnya. Gerakan relatif ditunjukan dalam gambar dibawah ini dimana Va dan Vb adalah kecepatan-kecepatan dari dua benda. Gambar 2.8 Gerakan relative

4 4 Jurnal Teknik Mesin Persamaan Gerak (Posisi, Perpindahan, Kecepatan dan Percepatan) Gerak benda dapat dinyatakan dalam tiga persamaan, yaitu Posisi sebagai fungsi waktu r(t), Kecepatan sebagai fungsi waktu v(t) dan Percepatan sebagai fungsi waktu a(t). Posisi, kecepatan dan percepatan memiliki kaitan yang erat, jika suatu benda dinyatakn dalam posisi, kecepatan benda dan percepatannya dapat ditemukan. Begitupun juga jika suatu benda dinyatakan dalam kecepatan atau percepatan. 1. Posisi dan Perpindahan 3. Percepatan Rata-rata dan Percepatan Sesaat. Percepatan didefenisikan sebagai perubahan kecepatan benda tiap satuan waktu. Percepatan dibagi menjadi 2 yaitu : a. Percepatan Rata-rata Percepatan rata-rata yaitu perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Rumusnya yaitu : b. Percepatan Sesaat Percepatan sesaat adalah percepatan dalam selang waktu sangat kecil atau mendekati 0 Gamba 2.9 Koordinat Bidang xy Posisi didefenisikan sebagai kedudukan benda terhadap titik acuan. Titik acuan adalah titik asal (0,0) dalam koordinat bidang xy. Secara matematis Posisi dituliskan sebagai berikut: Maksud dari î adalah vektor satuan, berturutturut dalam arah x dan y. Besar suatu dari vektor r dapat diketahui menggunakan Teorema Phytagoras, yakni : Sementara untuk arah vektor r terhadap sumbu x adalah : θ = arc tan y/x 2. Kecepatan Rata-rata dan Kecepatan sesaat a. Kecepatan Rata-rata Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan benda setiap waktu. Maka kecepatan rata-rata benda tersebut adalah : b. Kecepatan sesaat Kecepatan sesaat adalah turunan dari fungsi posisi terhadap waktu jadi rumus untuk kecepatan sesaat yaitu : 2.3 MATLAB (Matrix Laboratory) Matlab adalah singkatan dari Matrix Laboratory, merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc. Yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++. Matlab merupakan bahasa pemograman level tinggi yang dikhususkan untuk kebutuhan komputasi teknik, visualisasi dan pemograman seperti komputasi matematik, analisis data, pengembangan algoritma, simulasi dan pemodelan dan grafik-grafik perhitungan. Pada awalnya Matlab dibuat untuk memberikan kemudahan mengakses data matrik pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini Matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver mulai dari simple sampai masalah-masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu. Dalam linkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa dan keilmuan. Di industri, Matlab merupakan perangkat pilihan untuk penilitian dengan

5 produktifitas yang tinggi, pengembangan dan analisanya. Kegunaan Matlab secara umum sebagai berikut : a. Matematikan dan komputasi b. Perkembangan algoritma c. Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype d. Analisa data, eksplorasi dan visualisasi e. Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan antarmuka grafis Karakteristik Matlab a. Bahasa pemogramannya didasarkan pada matriks (baris dan kolom) b. Lambat (dibandingkan dengan Fortran atau C) karena bahasanya lansung diartikan c. Automatic memory management, misalnya kita tidak harus mendeklarasikan arraysterlebih dahulu d. Tersusun rapi e. Waktu pengembangannya lebih cepat dibandingkan dengan Fortran atauc f. Dapat diubah kebahasa C lewat Matlab compliner g. Tersedia banyak toolbox untuk aplikasiaplikasi khusus Beberapa kelebihan Matlab jika dibandingkan dengan pemograman yang lain seperti Fortran, dan Basic adalah : 1. Mudah dalam memajukan struktur matriks dan perhitungan berbagai operasi matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, invers dan fungsi matriks lainnya. 2. Menyediakan fasilitas untuk memplot struktur gambar (kakuatan fasilitas grafik tiga dimensi yang sangat memadai). 3. Scrip program yang dapat diubah sesuai dengan keinginan user. 4. Jumlah routine-routine powerful yang berlimpah yang terus berkembang. 5. Kemempuan interface (mialkan dengan bahasa C, word dan mathematica). 6. Dilengkapi dengan toolbox, simulink, stateflow dan sebagainya, serta mulai melimpahnya source code di internet yang dibuat dalam Matlab (contoh toolbox misalnya : signal procecing, control system, neural networks dan sebagainya) Lingkungan kerja Matlab Secara umum lingkungan kerja Matlab terdirir dari tiga bagian penting yaitu : 1. Command Windows Windows ini muncul pertama kali ketika kita menjalankan program Matlab. Command windows digunakan untuk menjalankan perintah-perintah Matlab, memanggil tool Matlab seperti editor, fasilitas help, model simulink, dan lain-lain. Ciri dari windows ini adalah adanya prompt (tanda lebih besar) yang menyatakan Matlab siap menerima perintah Workspace : Menampilkan semua variable yang pernah dibuat meliputi nama variable, ukuran, jumlah byte dan class. Command history : Menampilkan perintah-perintah yang telah diketikkan pada command windows. 2. Editor Windows Windows ini merupakan tool yang disediakan oleh Matlab yang berfungsi sebagai editor script Matlab (listing perintahperintah yang harus dilakukan oleh Matlab). Ada dua cara untuk membuka editor ini, yaitu : 1. Klik : File, lalu New dan kemudian M-File 2. Ketik pada Command windows: edit Secara formal suatu script merupakan suatu file eksternal yang berisi tulisan perintah Matlab. Tetapi script tersebut bukan merupakan suatu fungsi. Ketika anda menjalankan suatu script, perintah didalamnya dieksekusi seperti ketika dimasukan langsung pada Matlab melalui keyboard. M-file selain dipakai sebagai penamaan file juga bisa dipakai untuk menanamkan fungsi, sehingga fungsi-fungsi yang kita buat dijendela editor bisa disimpan dengan ekstensi.m sama dengan file yang kita panggil dijendela editor. Saat kita menggunakan fungsi Matlab seperti ins, abs, cos, sin, dan sqrt, matlab menerima variable berdasarkan variable yang kita berikan. Fungsi M-file mirip dengan script file dimana keduanya merupakan file teks dengan ekstensi.m. sebagaimana script M-file, fungsi M-file tidak dimasukkan kedalam jendela command windows tetapi file tersendiri yang dibuat dengan editor teks. 5

6 6 Jurnal Teknik Mesin Membentuk dan menjalankan M-file : Klik menu File, pilih New dan klik M- File Pada editor teks, tulis arguman atau perintah Simpan dengan cara kilk File, pilih Save As dan beri nama dengan ekstensi.m Pastikan file yang akan dijalankan berada pada direktori aktif Misalkan file grafl.m berada di C:\MATLAB, maka lakukan perintah cd >>cd c:\matlab Kemudian jalankan file grafl.m dengan cara >>grafl 3. Figure windows Windows ini merupakan hasil visualisasi dari script Matlab. Matlab memberikan kemudahan bagi programmer untuk mengedit windows ini sekaligus memberikan program khusus untuk itu, sehingga selain berfungsi sebagai visualisasi output yang berupa grafik juga sekaligus menjadi media input yang interaktif. Windows ini umumnya digunakan untuk mensimulasikan system kendali berdasarkan block diagram yang telah diketahui. Untuk mengoperasikannya ketik simulink pada pada command windows. 2.4 Analisa Menggunakan Matlab Pada pembahasan kali ini, sebelum melakukan percobaan yang diperkenalkan dengan yang namanya Matlab, daerah linkungan kerjanya, karakter-karakter special Matlab yang juga perlu kita ketahui serta cara meimplentasikan fungsi, vektor, matriks maupun grafik ke dalam Matlab. Matlab adalah sebuah bahasa pemograman yang berbeda dengan bahasa pemograman tinggkat tinggi seperti visual basic, Delphi dan lain-lain, Malab memiliki kelebihan sendiri yaitu dapat menyelesaikan persoalan komputasi teknik, visualisasi dan pemograman seperti komputasi matematik, analisa data, pengembangan algoritma, simulasi dan pemodelan dan grafik-grafik perhitungan. Matlab memiliki aturan/kaidah sendiri dalam penulisan perintah programnya misalnya kita ingin membuat persamaan matriks maka kita harus mengawalinya dengan tanda [ dan diakhiri tanda ] seta tanda ; sebagai pemisah baris satu dan baris selanjutnya. Dan untuk mengetahui invers atau determinan dari matriks tersebut kita tinggal berikan perintah inv atau det.bukan hanya matriks, bisa juga turunan integral, laplace, laplace balik dan lain-lain. Selain dapat menyelesaikan perhitungan matematik, Matlab juga dapat menyajikan data input dalam tampilan grafik. Grafik yang disajikan dapat berupa 3D atau 2D berupa plot, stem, bar atau stair. Tergantung bagaimana input yang kita berikan. Bahkan Matlab juga dapat bermanfaat untuk pengoperasian fungsi laplace dan membuat diagram block. PID controlleryang merupakan salah satu jenis pengaturan yang dilakukan dapat disimulasikan dengan metode Simulink pada Matlab. Setelah melakukan percobaan terhadap Matlab, dapat dpahami bahwa dal penulisan perintah program pada Matlab diperlukan ketelitian yang sangat tinggi karena salah sedikit saja maka pesan error akan ditampilkan, tetapi disini Matlab lagi-lagi memiliki kelebihan ketika mengalami kesalahan atau error maka Matlab akan memberitahu kita baris mana yang mangalami kesalahan penulisan pemograman program tersebut, sehingga kita tidak susah lagi untuk mencari kesalah dinama yang terjadi. Contoh figure berupa grafik pada perangkat lunak Matlab : figure(1); plot(angle,input); grid; xlabel('angle (rad)'); ylabel('torque (N-m)'); title('input Torque Vs. Crank Angle'); 3. Metodologi Penelitian Pada bab ini berisikan tentang metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada skripsi ini. Analisa dilakukan menggunakan perangkat lunak Matlab (Matrix Laboratory), dan menetapkan mekanisme slider crank sebagai studi kasus penelitian. Referensi didapatkan dari buku, jurnal, dan internet. Menggunakan referensi-referensi sebagai dasar yang dapat menunjang penelitian dan mengikuti bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing.

7 Program Matlab adalah paket pemograman matematika berbasis matrik. Pada program Matlab terdapat dua pelayanan program yaitu: Pertama, secara interatif (secara lansung) menggunakan program Q-basic, terletak pada view immediate. Kedua, dengan pemograman, yakni program dibuat pada tempat terpisah baru dilakukan tes pada Matlab. Pelayanan secara interaktif dilakukan dengan cara mengetikkan perintah-perintah yang diinginkan lansung pada prompt dari Matlab yang berbentuk lambang >>. Pelayanan dengan pemograman dilakukan dengan cara membuat / menyusun program dengan editor dan simpan dengan ektensi m. Dalam memulai suatu analisa, akan lebih baik apabila membuat langkah pengerjaan yang akan dilakukan terlebih dahulu. hal ini akan mempermudah dalam melakukan suatu analisa data. Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan berurutan dan sistematis seperti ditunjukkan pada gambar Urutan Proses Analisis Untuk melakukan analisis pada sistem mekanisme slider crank, maka dibuat urutan proses agardalam pengerjaan tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik. Urutan ini dilakukan oleh penulis dimulai dari awal hingga pembahasan tentang materi tugas akhir ini Pembuatan data awal Untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dalam penyelesaian masalah ini, maka dilakukan studi literatur.informasi berkenaan masalah ini diperoleh dari buku-buku dan jurnaljurnal yang berhubungan dengan mekanisme slider crank secara umum yang diperoleh dari berbagai sumber. Pada tahap ini dilakukan pembuatan analisa data mekanisme slider crank Metode Pengerjaan Metode pengerjaan yang dilakukan adalah studi tentang kinematika dan dinamika pada mekanisme slider crank.didukung oleh data pendukung yang digunakan untuk menjalankan perintah numerik pada perangkat lunak Matlab. Mekanisme Slider Crank yang dibuat meliputi : a. Input data pada command windows Matlab Command windows / edit merupakan windows yang dibuka pada saat Matlab dijalankan, pada command windows dimasukan perintah-perintah yang sudah diketik dan dapat disimpan menggunakan command diary. b. Simulink mekanisme slider crank Mekanisme Slider Crank pada Matlab dapat dilihat dengan menggunakan simulink, pada simulink sudut dari mekanisme Slider Crank yang kita analisa, data yang dikeluarkan berupa gambar yang bergerak. c. Analisa data Analisa data pada matlab dapat dilihat dengan keluaran grafik dengan bantuan figure windows. Data keluaran / Output data dapat berupa grafik. d. Output Dari Analisa Matlab Output dari Matlab dapat berupa simulink dan grafik Kriteria Mekanisme Slider Crank Untuk mengkaji fenomena respon dinamik batang hubung elastis pada mekanisme slider crank,maka dilakukan pengukuran regangan secara eksperimental. Untuk itu, dilakukan analisa dinamik model pada mekanisme slider crank dengan batang hubung elastis. Analisa dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang fenomena respon dinamik batang hubung elastis dilakukan pengujian pada kecepatan putar engkol yang lebih tinggi. Komponen utama pada analisa dinamik model mekanisme slider adalah : Peluncur Batang pengikut Engkol 7

8 8 Jurnal Teknik Mesin Model Simulasi Pada tahap simulasi model mekanisme slider crank, dapat mensimulasikan model hanya dengan mengklik tombol Star pada Editor Model. Namun sebelum memulai sebuah simulasi, tentukan pilihan barbagai simulasi, seperti waktu mulai simulasi dan waktu berhenti dan jenis solver yang digunakan untuk menyelesaikan model pada setiap langkah simulasi. Menentukan pilihan simulasi yang disebut dengan mengkonfigurasi model. Dengan perangkat lunak Matlab, dapat membuat konfigurasi beberapa model, menyetel konfigurasi, memodifikasi dan mengatur konfigurasi yang ada. Setelah menetukan atau memilih satu set konfigurasi model, maka kita dapat memulai simulasi. Simulasi berjalan dari waktu mulai ditentukan sampai waktu berhenti ditentukan. Saat simulasi berjalan, kita dapat berinteraksi dengan simulasi dengan berbagai cara, menghentikan atau jeda simulasi dan melakukan model simulasi lainnya. Jika kesalahan terjadi selama simulasi, simulasi dapat dihentikan dan penampilan diagnostik muncul membantu untuk menentukan penyebab kesalahan Sistem Model Simulasi Untuk mengetahui bagaimana tanggapan keluaran model sistem, dapat diketahui hasil keluaran model sistem yang dimiliki sebagai berikut : 1. Menggunakan Block Scope Dapat menampilkan jejak keluaran selama simulasi menggunakan block scope. Gambar 3.2Block Scope Tampilan scope akan menunjukan jejak keluaran. Block scope memberikan kesempatan untuk memperbesar atau memperkecil sesuai keinginan dan memberikan kemampuan untuk menyimpan keluaran dalam bentuk data workspace. 2. Menggunakan variabel keluaran Dengan mengeluarkan nilai waktu dan keluaran, anda dapat menggunakan perintah plot untuk menampilkan hasil simulasi. Block dengan nama Out adalah block keluaran dari library milik Port & Subsystems. Jejak keluaran, yout, dihasilkan oleh solver integrasi. Gambar 3.3Variabel Output Dapat juga menjalankan simulasi ini dari menu simulation dengan menetapkan variable untuk waktu, keluaran dan state pada panel Data Import/Export yang ada pada kotak dialog Configuration Parameter. Selanjutnya dapat menggunakan perintah Plot (tout, yout). 3. Menggunakan block to Workspace Block to Worlspace dapat digunakan untuk memperoleh keluaran. Model berikut sebagai ilustrasi penggunaannya : Gambar 3.4Block To Workspace Variable y dan t akan tampil dalam workspace saat simulasi selesai. Itu menunjukan telah menyimpan vektor waktu dengan memasukan block clock ke block to workspace.block To Workspace dapat menerima masukan array, dengan jejak elemen masukan disimpan dalam variable workspace Simulink Mekanisme Slider Crank Simulink merupakan bagian tambahan dari perangkat lunak Matlab. Simulink dapat digunakan sebagai sarana pemodelan, simulasi dan analisis dari sistem dinamik dengan menggunakan antarmuka grafis (GUI). Simulink terdiri dari beberapa kumpulan toolbox yang dapat digunakan untuk analisis

9 sistem linear dan non linear. Beberapa library yang sering digunakan dalam sistem kontrol antara lain Math, Sink, dan Source. Simulink dapat juga digunakan untuk mensimulasi sistem artinya mengamati dan menganalisa perilaku dari tiruan sistem. Tiruan sistem diharapkan mempunyai perilaku yang sangat mirip dengan sistem fisik. Pada simulink terdapat juga tentang pemodelan. Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisa maupun merancang suatu sistem. Sebagai alat komunikasi yang effesien, model dapat menunjukan bagaimana suatu operasi dapat bekerja dan mampu meransang untuk berfikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. 4. Analisa dan Hasil Simulasi 4.1 Simulasi Model Mekanisme Slider Crank Dalam bab ini, penulis melakukan simulasi variasi putaran dan panjang engkol dan menganalisa respon dinamik dari mekanisme Slider Crank. Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasioperasi atau proses-proses yang terjadi di dalam satu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh bebrapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut dipelajari secara ilmiah. Dengan membuat model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya. Melakukan pemodelan adalah suatucara untuk mempelajari sistem dan model itu sendiri dan juga bermacam-macam perbedaan perilakunya. Untuk ukuran standar pada setiap link harus ditetapkan, apabila ukuran link tidak sesuai dengan standar, maka simulink tidak dapat beroperasi secara normal. Ukuran standar untuk link tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Parameter Panjang Batang Crank Rocker Link (a) Link (b) 20 mm 50 mm Tabel 4.1 Analisa Model Mekanisme Slider Crank Setelah ukuran sudah ditetapkan, maka simulink dapat bergerak secara normal. Setelah itu kita juga dapat melihat figure keluaran pada tabel analisa model mekanisme slider crank Input Data Pada M-File Dan Figure Windows end a. Tahap 1 % The length of crank and the s lider in m a = 2; b = 5; % point p1 P1 = [0 0]; % parameter of the plot axis(gca,'equal'); % The aspect ratio axis([ ]); % The limits % The anguler speed of the crank in rad/s k = 1; % Now comes the loop for t=1:500 %t is the time in tenths of seconds theta = k*(t/10); % The point P2 P2 = a*[cos(theta) sin(theta)]; % The crank line crank = line([p1(1) P2(1)],[P1(2) P2(2)]); % The interval to update the plot pause(0.001); % Delete the previous line delete(crank); 9 Gambar 4.1 Model Mekanisme Slider Crank 4.2 Analisa Model Mekanisme Slider Crank Dalam tahap ini kita akan melakukan analisa model, pada link diatas dengan merubah ukuran panjang engkol dan variasi putaran. Gambar 4.6 Figure Crank

10 10 Jurnal Teknik Mesin Pada di tahap pertama ini hasil dari figure windows yang telah di input oleh data M-File hanya menunjukkan tampilan dari figure Crank yang di ketahui panjang Crank 20 mm. Karna di tahap pertama ini hanya menetapkan Crank Link saja untuk memudahkan penyambungan ke tahap selanjutnya. b. Tahap 2 Pada di tahap kedua ini hasil dari figure windows yang telah di input oleh data M-File sudah mulai memperlihatkan jalur lintasan dan rotasi dari Crank link. Di tahap kedua ini kita sudah bisa menganalisa bahwa Crank Link berputar atau berotasi 360 dengan pergerakkan berlawanan arah jarum jam. c.tahap 3 % The length of crank and the s lider in m a = 2; b = 5; % point p1 P1 = [0 0]; % parameter of the plot axis(gca,'equal'); % The aspect ratio axis([ ]); % The limits % The anguler speed of the crank in rad/s k = 1; % Now comes the loop m rad/s % The length of crank and the s lider in a = 2; b = 5; % point p1 P1 = [0 0]; % parameter of the plot axis(gca,'equal'); % The aspect ratio axis([ ]); % The limits % The anguler speed of the crank in k = 1; % Now comes the loop end for t=1:500 %t is the time in tenths of seconds theta = k*(t/50); % The point P2 P2 = a*[cos(theta) sin(theta)]; % The crank line crank = line([p1(1) P2(1)],[P1(2) P2(2)]); % The point P2 trajectory P2_traj = viscircles([0 0],a,'LineStyle','--'); % The point P1 and P2 P1_circ = viscircles(p1,0.1); P2_circ = viscircles(p2,0.1); % The interval to update the plot pause(0.01); % Delete the previous line delete(crank); delete(p1_circ); delete(p2_circ); for t=1:500 %t is the time in tenths of seconds theta = k*(t/50); % The point P2 P2 = a*[cos(theta) sin(theta)]; % The angle alfa alfa = asin(a*sin(theta)/b); % The point P3 P3 = [(a*cos(theta) + b*cos(alfa)) 0]; % The crank line crank = line([p1(1) P2(1)],[P1(2) P2(2)]); % The slider line slider = line([p2(1) P3(1)],[P2(2) P3(2)]); % The point P2 trajectory P2_traj = viscircles([0 0],a,'LineStyle','--'); % The point P1 and P2 P1_circ = viscircles(p1,0.1); P2_circ = viscircles(p2,0.1); % The interval to update the plot pause(0.01); % Delete the previous line delete(crank); delete(p1_circ); delete(p2_circ); delete(slider); end Gambar 4.7 Figure Crank

11 11 Gambar 4.8 Figure Crank dan Rocker Pada tahap ketigaini hasil dari figure windows yang telah di input oleh data M-File yang diketahui panjang Rocker 50 mm. Karna di tahap ini kita sudahbisa melihat langsung tampilan sambungan dari figurecrank link dan Rocker Link. end d.tahap 4 % The length of crank and the s lider in m a = 2; b = 5; % point p1 P1 = [0 0]; % parameter of the plot axis(gca,'equal'); % The aspect ratio axis([ ]); % The limits % The anguler speed of the crank in rad/s k = 1; % Now comes the loop for t=1:500 %t is the time in tenths of seconds theta = k*(t/50); % The point P2 P2 = a*[cos(theta) sin(theta)]; % The angle alfa alfa = asin(a*sin(theta)/b); % The point P3 P3 = [(a*cos(theta) + b*cos(alfa)) 0]; % The crank line crank = line([p1(1) P2(1)],[P1(2) P2(2)]); % The slider line slider = line([p2(1) P3(1)],[P2(2) P3(2)]); % The point P2 trajectory P2_traj = viscircles([0 0],a,'LineStyle','--'); % The point P1, P2 and P3 P1_circ = viscircles(p1,0.1); P2_circ = viscircles(p2,0.1); P3_circ = viscircles(p3,0.1); % The interval to update the plot pause(0.01); % Delete the previous line delete(crank); delete(p1_circ); delete(p2_circ); delete(slider); delete(p3_circ); Gambar 4.9 Figure Crank,Rocker dan Slider Pada tahap keempat yaitu tahap terakhir bisa di lihat sekema lengkap dari Crank, Rocker dan Slider pada tampilan figurewindowsdi atas. Hasil dari figure windows yang telah di input oleh data M-File ini telah menampilkan Slider yang berada pada ujung sambungan Rocker,yang mana kita bisa menganalisa slider bergerak translasi searah horizontal yang digerakan oleh Rocker(batang pengikut), dan Rocker mengikuti pergerakan dari Crank(engkol) yang bergerak rotasi 360 yang berlawanan dengan arah jarum jam. 5. Kesimpulan Dari analisa dinamik model Mekanisme Slider Crank menggunakan perangkat lunak Matlab, terdapat banyak kelebihan dan kekurangan dalam m enganalisa respon dinamik pada mekanisme slider crank tersebut, dalam analisis model simulink terdapat perbandingan panjang batang antara Crank Link dan Rocker Link. Dalam menganalisa Mekanisme gerak Slider Crank dengan menggunakan data data seperti terdapat dalam tabel 4.1 dimana panjang batang Crank 20 mm dan panjang batang Rocker 50 mm dengan menginput data pada M-File maka akan tampil Figure Windows, dari Figure tersebut dapat dilihat mekanisme gerak slider crank. 6. Saran Sebaiknya dalam mengunakan software Komputer diharapkan data yang diinput sesuai dengan ukuran sebenarnya, dimana kalau tidak sesuai maka akan mempengaruhui hasil dari keluaran data tersebut yang berupa simulink dan grafik. Diharapkan untuk membuat persamaan pada software komputer sebaiknya

12 12 Jurnal Teknik Mesin memperhatikan ketentuan dari software tersebut, hal ini di maksudkan supaya dalam menganalisa tidak terjadi kekeliruan dan salah analisa yang akan mengakibatkan program yang kita buat tidak bergerak. Dalam menganlisa benar atau tidaknya hasil running program yang kita buat, sebaiknya kita buat suatu perbandingan lain yang memiliki hasil yang sama yaitu dengan cara manual dan dengan menggunakan bantuan software komputer. Daftar Pustaka Chen, J.S., Chian, C.H, Effects of Crank Length on the Dynamics Behavior of a Flexible Connecting Rod, ASME, Journal of Vibration and Acoustics, Vol 123, pp Huda, S., Mahyuddin, A.I., Analisis Ketidakstabilan Parametrik Mekanisme Empat Batang, Journal Mesin Vol. XVII No.3. Kimbrell, T. Jack., Kinematics Analysis and Synthesis, Singapore, Richards, J.A., Analysis of Periodically Time- Varying Systems, Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York, 1983 Suharto, D., Dasar-Dasar Analisis Tegangan Eksperimental, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Mesin, ITB. Waldron, K.J and Kinzel, G.L., Kinematics, Dynamics, and Design of Machinery, First Edition, Department of Mechanical Engineering, The Ohio State University, USA, 1999.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

Memulai Simulink. Memulai Simulink. Membuat Model Baru. Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink :

Memulai Simulink. Memulai Simulink. Membuat Model Baru. Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink : Memulai Simulink Memulai Simulink Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink : 1. Jalankan program MATLAB. 2. Ketik simulink pada jendela peritah MATLAB. maka akan nampak Library untuk Simulink

Lebih terperinci

METODE NUMERIK Modul I

METODE NUMERIK Modul I LABORATORIUM KOMPUTASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS YARSI METODE NUMERIK Modul I a. Estimasi waktu: 100 menit b. Tujuan Istruksional Khusus: Mahasiswa dapat menggunakan Mathlab dengan baik

Lebih terperinci

Bab I. Kinematika mesin adalah suatu pengetahuan tentang gerak relatif. dari bagian-bagian mesin yaitu posisi, kecepatan dan percepatan.

Bab I. Kinematika mesin adalah suatu pengetahuan tentang gerak relatif. dari bagian-bagian mesin yaitu posisi, kecepatan dan percepatan. ab I KNSEP KNSEP DSR 1.1 KINEMTIK Kinematika mesin adalah suatu pengetahuan tentang gerak relatif dari bagian-bagian mesin yaitu posisi, kecepatan dan percepatan. 1.2 DIGRM KINEMTIS Dalam mempelajari gerakan-gerakan

Lebih terperinci

Analisis Perpindahan (displacement) dan Kecepatan Sudut (angular velocity) Mekanisme Empat Batang Secara Analitik Dengan Bantuan Komputer

Analisis Perpindahan (displacement) dan Kecepatan Sudut (angular velocity) Mekanisme Empat Batang Secara Analitik Dengan Bantuan Komputer Analisis Perpindahan (displacement) dan Kecepatan Sudut (angular velocity) Mekanisme Empat Batang Secara Analitik Dengan Bantuan Komputer Oegik Soegihardjo Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD

BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD Dalam tugas akhir ini, peneliti melakukan analisa dinamik connecting rod. Geometri connecting rod sepeda motor yang dianalisis berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI M-File dan Simulink Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar yang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu akan mempermudah

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MATLAB

MODUL I PENGENALAN MATLAB MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN SIMULINK MATLAB SERTA ANTAR MUKA MENGGUNAKAN PCI1710HG

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN SIMULINK MATLAB SERTA ANTAR MUKA MENGGUNAKAN PCI1710HG 36 KARYA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DASAR-DASAR PEMROGRAMAN SIMULINK MATLAB SERTA ANTAR MUKA MENGGUNAKAN PCI1710HG Oleh : Dr. Ir. Bambang Sujanarko, M.M. NIP/NIDN: 196312011994021002/001126311 Drs. Yagus

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 4 NO. 1 SEPTEMBER 2011 PERANCANGAN DAN PENALAAN PENGENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIF MENGGUNAKAN SIMULINK Hastuti 1 ABSTRACT This paper describes how to design and to adjust parameters of the PID Controller in order to

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, 92 BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, maka diperlukan analisis kinematika untuk mengetahui seberapa jauh model matematika itu

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB PETUNJUK PRAKTIKUM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB Oleh Ahmad Kamsyakawuni JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2009 MODUL 1 MENGENAL MATLAB A.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN MEKANISME ENGKOL PELUNCUR PADA KOMPONEN MESIN

PENENTUAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN MEKANISME ENGKOL PELUNCUR PADA KOMPONEN MESIN Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 2: Juli 2012: 268-278 ISSN 2086-3403 PENENTUAN KECEPATAN DAN PERCEPATAN MEKANISME ENGKOL PELUNCUR PADA KOMPONEN MESIN Naharuddin Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK

KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK Irfan Wahyudi MSc Materi/Pertemuan ke 1 Pendahuluan Pada tahap awal perancangan suatu mekanisme mesin perlu dilakukan dulu suatu analisa terhadap mekanisme pergerakan, kecepatan.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013 PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM FISIS MENGGUNAKAN SIMULINK Hastuti 1 ABSTRACT Physical systems can be analyzed its performance through experiments and model of the physical systems. The physical systems

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di. Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di. Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 MATLAB MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di gunakan dalam : Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype

Lebih terperinci

MODUL I MENGENAL MATLAB

MODUL I MENGENAL MATLAB MODUL I MENGENAL MATLAB TUJUAN Mahasiswa dapat mengenal MATLAB Mahasiswa dapat menggunakan fungsi Help Mahasiswa dapat menggunakan operasi pada MATLAB TEORI Gambaran sederhana tentang MATLAB adalah sebuah

Lebih terperinci

Modul 1 Pengenalan MATLAB

Modul 1 Pengenalan MATLAB Modul 1 Pengenalan MATLAB MATLAB singkatan dari MATrix LABoratory, merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork.inc (http://www.mathwork.com). Bahasa pemrograman ini banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE OPTIMASI MATLAB

BAB III METODE OPTIMASI MATLAB BAB III METODE OPTIMASI MATLAB 3.1 Langkah Optimasi Dalam membuat desain optimasi digunakan program MATLAB, suatu bahasa pemrograman perhitungan yang melibatkan operasi matematika elemen, matrik, optimasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Apakah Maple itu? Maple adalah suatu program interaktif yang mengintegrasikan kemampuan komputasi baik numerik ataupun simbolik, visualisasi (grafik) dan pemrograman.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana.

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Simulasi Sistem Kontrol Gerak Kinematika Robot Manipulator

Lebih terperinci

MATLAB UNTUK STATISTIKA & TEKNIK OPTIMASI Aplikasi untuk Rekayasa & Bisnis

MATLAB UNTUK STATISTIKA & TEKNIK OPTIMASI Aplikasi untuk Rekayasa & Bisnis MATLAB UNTUK STATISTIKA & TEKNIK OPTIMASI Aplikasi untuk Rekayasa & Bisnis Oleh : Budi Santosa Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

Panduan Praktikum S1 Elins Eksp. Kontrol Digital 1

Panduan Praktikum S1 Elins Eksp. Kontrol Digital 1 1 Sistem Kontrol Digital Eksperimen 1 : Pengenalan Matlab dan Simulink pada Sistem Kontrol Digital Tujuan : Memperkenalkan Matlab, Simulink dan Control System Toolbox yang digunakan untuk mensimulasikan

Lebih terperinci

JURNAL PENGKLASIFIKASIAN GENDER DENGAN MENENTUKAN TITIK-TITIK PENTING PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN MATLAB 6.5 DISUSUN OLEH: FARIDA

JURNAL PENGKLASIFIKASIAN GENDER DENGAN MENENTUKAN TITIK-TITIK PENTING PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN MATLAB 6.5 DISUSUN OLEH: FARIDA JURNAL PENGKLASIFIKASIAN GENDER DENGAN MENENTUKAN TITIK-TITIK PENTING PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH 1. ABSTRAKSI MENGGUNAKAN MATLAB 6.5 DISUSUN OLEH: FARIDA Pengenalan wajah manusia dengan menggunakan sistem

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. Simulasi Model Dinamik

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. Simulasi Model Dinamik LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI Simulasi Model Dinamik Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Rancangan Awal Pemodelan Blender merupakan software grafis 3 Dimensi yang sangat baik. Tidak hanya menyediakan fasilitas untuk membuat object 3D dengan mudah tapi juga

Lebih terperinci

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan 1.1. Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep- konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN Andy Rosady 0400530056 Riza

Lebih terperinci

PEMODELAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

PEMODELAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK PEMODELAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK Model Fisik Motor DC Parameter Fisik moment of inertia of the rotor (J) = 0.01 kg.m^2/s^2 damping ratio of the mechanical system (b) = 0.1 Nms electromotive

Lebih terperinci

MEMULAI MENGGUNAKAN MATLAB

MEMULAI MENGGUNAKAN MATLAB BAB 1 MEMULAI MENGGUNAKAN MATLAB A. PENDAHULUAN Apa itu MATLAB? Apa yang dapat dilakukan oleh MATLAB? Kemampuan apa yang dimilikinya? Bagaimana kita menggunakan MATLAB untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR

BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR 2.1 Quick Properties Quick Properties adalah fasilitas untuk menampilkan informasi properties yang terdapat pada tiap-tiap objek secara umum, sehingga bisa mempermudah untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAGAN KENDALI MUTU UNTUK KOMPOSISI. simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990).

PENGEMBANGAN BAGAN KENDALI MUTU UNTUK KOMPOSISI. simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990). Lalu bagan Shewhart dapat dibentuk dengan rumus sebagai berikut: simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990). p = Rata-rata proporsi produk cacat n = Ukuran contoh yang diambil UCL = Batas

Lebih terperinci

DASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000

DASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000 Halaman 1 dari Bab 1 Bab 1 DASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000 1. KEMAMPUAN SAP2000 Program SAP merupakan salah satu software yang telah dikenal luas dalam dunia teknik sipil, terutama dalam bidang analisis

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT Siti Nafaati dan Harus

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER

SIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER SIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER Gilang Pratama Putra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah Analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan- kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

SETTING AUTOCAD. 3.1 Media Gambar

SETTING AUTOCAD. 3.1 Media Gambar 3 SETTING AUTOCAD 3.1 Media Gambar Media yang umum digunakan untuk menggambar tentu saja kertas. AutoCAD menyediakan dua macam media untuk menggambar, yaitu media model dan media paper. Gambar 3.1 Media

Lebih terperinci

Tutorial Dasar AutoCAD 2008

Tutorial Dasar AutoCAD 2008 Tutorial Dasar AutoCAD 2008 July28 TUTORIAL AutoCAD 2008 Pada dewasa saat ini, teknologi sangat berkembang seiring zaman. Dan pada kesempatan kali ini, saya ingin mengenalkan pada anda sebuah program yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK.. ABSTRACT... DAFTAR TABEL.. DAFTAR PERSAMAAN..

DAFTAR ISI.. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK.. ABSTRACT... DAFTAR TABEL.. DAFTAR PERSAMAAN.. ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat semakin sedikitnya suatu industri yang memakai operator dalam menjalankan suatu proses produksi. Pada saat ini, kontrol otomatis lebih banyak

Lebih terperinci

Pengantar Pemrograman MATLAB

Pengantar Pemrograman MATLAB Pengantar Pemrograman MATLAB Pengantar Pemrograman MATLAB Amir Tjolleng, M.Sc. PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Pengantar Pemrograman MATLAB Amir Tjolleng, M.Sc. 2017, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Lebih terperinci

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

GeoGebra. 10 Lessons

GeoGebra. 10 Lessons GeoGebra in 10 Lessons Geogebra Untuk diketahui GeoGebra adalah software matematika yang dinamis dan bersifat open source (free) untuk pembelajaran dan pengajaran matematika di sekolah. GeoGebra dikembangkan

Lebih terperinci

- tab kedua : mengatur polar tracking, dengan tujuan membantu menentukan sudut secara otomatis sesuai dengan sudut yang ditentukan.

- tab kedua : mengatur polar tracking, dengan tujuan membantu menentukan sudut secara otomatis sesuai dengan sudut yang ditentukan. BAB. 3 PERINTAH-PERINTAH GAMBAR Sebelum memulai penggambaran, sebaiknya kita lakukan drafting setting. Melalui drafting setting kita dapat mengatur environment AutoCAD, seperti : onjek snap, polar, mengatur

Lebih terperinci

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu : BAB V FUZZY LOGIC MATLAB TOOLBOX Agar dapat mengunakan fungsi-fungsi logika fuzzy yang ada paad Matlab, maka harus diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox adalah fasilitas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB A. Tujuan 1. Mahasiswa mengenal lingkungan MATLAB dan mampu menggunakannya. 2. Mahasiswa mampu menggunakan fungsi-fungsi dasar MATLAB yang

Lebih terperinci

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK PRAKTIKUM PELATIHAN GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISUSUN OLEH: Atmini Dhoruri, MS Emi Nugroho RS, M.Sc Dwi Lestari, M.Sc. (dwilestari@uny.ac.id) JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap data-data yang merepresentasikan masalah, sehingga dapat diketahui spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan:

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan: No. LST/EKA/PTI 236/07 Revisi: 01 April 2011 Hal 1 dari 9 A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan: 1. Mengenal dan menggunakan matlab sebagai

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

Tutorial CATIA : Merakit Mesin Torak (seri 7)

Tutorial CATIA : Merakit Mesin Torak (seri 7) Tutorial CATIA : Merakit Mesin Torak (seri 7) Agus Fikri Rosjadi agus.fikri@gmail.com http://agus-fikri.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di agus-fikri.blogspot.com dapat digunakan, dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /

Lebih terperinci

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.5 Pendahuluan Transformasi Sumbu Koordinat Tujuan

Lebih terperinci

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak.

Visual Basic (VB) Tatik yuniati. Abstrak. Visual Basic (VB) Tatik yuniati Tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Visual Basic adalah generasi ketiga -event bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan terpadu (IDE) dari Microsoft untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER * Mushafa Amala 1, Susilo Adi Widyanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat sejak permulaannya.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat sejak permulaannya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tes psikometrik telah ada sejak awal abad ke 20 dalam 25-30 tahun terakhir ini, tes psikometrik ini banyak digunakan secara luas dikalangan industri karena

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI ROTASI BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA

TRANSFORMASI GEOMETRI ROTASI BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA ISSN : 2460 7797 e-issn : 2614 8234 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika TRANSFORMASI GEOMETRI ROTASI BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan sistem, permasalahan yang menjadi faktor analisa sehingga jika diketahui permasalahan yang ada dalam pembuatan

Lebih terperinci

Simulasi Estimasi Arah Kedatangan Dua Dimensi Sinyal menggunakan Metode Propagator dengan Dua Sensor Array Paralel

Simulasi Estimasi Arah Kedatangan Dua Dimensi Sinyal menggunakan Metode Propagator dengan Dua Sensor Array Paralel ABSTRAK Simulasi Estimasi Arah Kedatangan Dua Dimensi Sinyal menggunakan Metode Propagator dengan Dua Sensor Array Paralel Disusun oleh : Enrico Lukiman (1122084) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Program Aplikasi Program adalah kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian aplikasi dilakukan berdasarkan pada skenario pengujian yang ditentukan. 30

Lebih terperinci

Gambar 2. front panel dan block diagram

Gambar 2. front panel dan block diagram MODUL 2 : Simulasi Pengendalian Laju Aliran Air (Flow) Dengan LABVIEW 2012 I. Tujuan: 1. Praktikan dapat mengetahui konfigurasi hardware Labview DAQ 6009 yang digunakan untuk mengendalikan besarnya Laju

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Program AutoCAD 2006 dengan keterangan elemen-elemennya

Gambar 1.1 Program AutoCAD 2006 dengan keterangan elemen-elemennya Introduction AutoCADPage 1 of 6 1.1 Mengenal AutoCAD 2006 AutoCAD merupakan program CAD yang paling banyak dipergunakan. AutoCAD dibuat oleh perusahaan perangkat lunak raksasa Amerika Serikat, Autodesk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Menurut Fathul Wahid (2005 : 217), perancangan adalah pendekatan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan bidang lainnya yang digunakan untuk menspesifikasikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mengungkapkan perilaku dinamik suatu sistem fisik seperti mekanik, listrik, hidrolik dan lain sebagainya, umumnya sistem fisik dimaksud dimodelkan dengan sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Microsoft Visual Basic Versi 6 Microsoft Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah perintah atau instruksi yang

Lebih terperinci

RAGAM DIALOG. Ragam Dialog (Dialogue Style) adalah cara yang digunakan untuk mengorganisasikan berbagai tehnik dialog.

RAGAM DIALOG. Ragam Dialog (Dialogue Style) adalah cara yang digunakan untuk mengorganisasikan berbagai tehnik dialog. RAGAM DIALOG Ragam Dialog (Dialogue Style) adalah cara yang digunakan untuk mengorganisasikan berbagai tehnik dialog. Inisiatif merupakan sifat dasar dari sembarang dialog, karena inisiatif akan menentukan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB

PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB Membuat vector dengan nilai antara 0 dan 16 dengan kenaikan 2. Menjumlahkan vector Menjumlakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Elvys, (2015) menyatakan untuk memenuhi kebutuhan mesin perkakas CNC bagi workshop industri kecil dan atau sebagai media pembelajaran pada institusi pendidikan,

Lebih terperinci

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA

BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA BAHAN PRAKTIKUM GEOGEBRA Berikut ini diberikan petunjuk praktikum pembelajaran Matematika Aljabar dan Kalkulus menggunakan Geogebra. Geogebra merupakan software yang berisi aplikasi aljabar dan geometri.

Lebih terperinci

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab.

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab. MODUL 1 1. Pahuluan Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis sistem Analisis sistem merupakan tahap yang paling penting dalam suatu pengembangan sebuah aplikasi, karena kesalahan pada tahap analisis sistem akan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk melaksanakan dan menyelesaikan sesuatu hasil studi. Dalam hal ini dikemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan 13 BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Engine Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan usability. Maintainability berarti kode program engine harus mudah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian yang dilakukan pada mesin CNC adalah pertama memerintahkan motor untuk bergerak ke kanan dan ke kiri (STEP LEFT dan STEP RIGHT). Kedua adalah pengujian memerintahkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi komputer adalah suatu pekerjaan

Lebih terperinci

Martil. Gambar 5.1. Animasi Martil yang Sedang Memaku Kayu. Berikut langkah-langkah pembuatannya.

Martil. Gambar 5.1. Animasi Martil yang Sedang Memaku Kayu. Berikut langkah-langkah pembuatannya. Martil Pada bab ini kita akan membuat animasi martil yang sedang memaku. Gerakan martil dan paku terjadi secara berulang sampai paku benar-benar menancap sepenuhnya dalam kayu. Gambar 5.1. Animasi Martil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini penulis akan menganalisa kebutuhan kebutuhan dalam membuat aplikasi ini. Setelah semua kebutuhan selesai dianalisa, maka penulis akan melanjutkan ke tahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 41 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA Perangkat lunak penghitungan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dengan menggunakan fungsi integral tentu ini memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Perangkat

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM)

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM) Pengoperasian Dasar Windows Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 03 Abstract Modul ini membahas tentang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci: PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno**

Lebih terperinci

AutoCAD. untuk. Desain dan Finishing Rancang Bangun 3D

AutoCAD. untuk. Desain dan Finishing Rancang Bangun 3D AutoCAD untuk Desain dan Finishing Rancang Bangun 3D Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.19 Grafik simulasi double pendulum dengan Simulink dan. SimMechanics xiii

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.19 Grafik simulasi double pendulum dengan Simulink dan. SimMechanics xiii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Macam-macam bipedal walking robot... 2 Gambar 1.2 Diagram alir penelitian... 5 Gambar 2.1 Mekanisme berjalan pada manusia... 7 Gambar 2.2 Model dinamik dari swing leg... 8 Gambar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA DINAMIK CONNECTING ROD MOTOR 4 LANGKAH MULTI-SILINDER IN-LINE DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MATLAB-SIMMECHANIC

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA DINAMIK CONNECTING ROD MOTOR 4 LANGKAH MULTI-SILINDER IN-LINE DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MATLAB-SIMMECHANIC UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA DINAMIK CONNECTING ROD MOTOR 4 LANGKAH MULTI-SILINDER IN-LINE DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MATLAB-SIMMECHANIC TUGAS AKHIR PANJI SASONGKO JATI L2E 007 070 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI UMUM Dalam bagian bab 4 (empat) ini akan dilakukan analisis dan pembahasan terhadap permasalahan yang telah dibahas pada bab 3 (tiga) di atas. Analisis akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci