The Relations Between Parenting and The Adherence of Posyandu Visitation for Toddler Between 1-59 Months Old in Ngebel Posyandu, Kasihan, Bantul

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "The Relations Between Parenting and The Adherence of Posyandu Visitation for Toddler Between 1-59 Months Old in Ngebel Posyandu, Kasihan, Bantul"

Transkripsi

1 The Relations Between Parenting and The Adherence of Posyandu Visitation for Toddler Between 1-59 Months Old in Ngebel Posyandu, Kasihan, Bantul Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepatuhan Kunjungan Balita Usia 1-59 Bulan di Posyandu Ngebel, Kasihan, Bantul Nafi atus Syarifah 1, Denny Anggoro Prakoso 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY ABSTRACT Based on Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2007 to 2013, the prevalence of lownutrient children is 19,6% increasing. Nutrient state s disorder will influence the growth and development from toddler until the next phase. That is the reason why we should pay attention. One of the most important factors in toddler s nutrient state is parenting. The indication of health service utilization is the presence of people to attend to the health service itself, in this case, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). The adherence of parents to monitor children s growth and development using Kartu Menuju Sehat (KMS) is the key. The aim of this research is to analyze the relations between parenting and the adherence of toddler s (1-59 months old) visitation in Ngebel Posyandu, Kasihan, Bantul. This research method is a quantitative using analytic observational research with cross-sectional approach. Samples that used are parents with 1-59 months old toddler in Ngebel Posyandu. From these samples, 52 respondents were collected with simple random sampling technique using Chi Square Test and Kolmogorov Smirnov to analyze the data. This research confirmed that there are 28 respondents had authoritative kind of parenting with 29 children with bad eating parenting, 30 children with good self parenting, 33 children with bad health parenting, and 28 respondents were not adherence to visit Posyandu. There is a relation between parenting and the adherence for Posyandu visitation with p value = 0,007 for the parenting type, p value = 0,000 for eating parenting, p value = 0,004 for self parenting and p = 0,015 for health parenting. Keywords: Parenting, Adherence, Posyandu

2 ABSTRAK Berdasarkan hasil Riset Dasar Kesehatan dari tahun 2007 ke tahun 2013 prevalensi gizi kurang meningkat 19,6%. Gangguan status gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik pada masa balita maupun masa berikutnya sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu faktor yang berperan dalam status gizi balita adalah pola asuh orang tua. Indikasi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah kepatuhan kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan tersebut, dalam hal ini spesifik pada pemanfaatan Posyandu. Kepatuhan orang tua sangat penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kepatuhan kunjungan balita usia 1-59 bulan di Posyandu Ngebel, Kasihan, Bantul. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki balita usia 1-59 bulan di Posyandu dusun Ngebel berjumlah 52 responden dengan teknik Simple Random Sampling menggunakan analisis data Chi-Square Test dan Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian ini didapatkan jenis pola asuh autoritatif sebanyak 28 responden dengan tindakan asuh makan tidak baik sebanyak 29 balita, asuh diri baik sebanyak 30 balita, asuh kesehatan tidak baik sebanyak 33 balita dan 28 responden tidak patuh untuk berkunjung ke Posyandu. Pola asuh orang tua berhubungan dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu dengan nilai p = 0,007 untuk jenis pola asuh, p = 0,000 untuk tindakan asuh makan, p = 0,004 untuk asuh diri dan p = 0,015 untuk asuh kesehatan. Kata Kunci: Pola Asuh, Kepatuhan, Posyandu

3 Pendahuluan Anak bawah lima tahun (balita) merupakan masa terbentuknya dasar kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Perkembangan dan pertumbuhan anak pada masa kini memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila perkembangan dan pertumbuhan anak mengalami gangguan, hal ini akan berakibat pada terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. 1 Di Indonesia jumlah balita pada tahun 2013 sebanyak + 24 juta jiwa dari jumlah penduduk 250 juta jiwa atau sebesar 9,6%. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai jumlah balita dimana 16,2% mengalami gizi kurang atau buruk Hasil riset dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan dimana gizi kurang (underweight) meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%. 2 Hal ini terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat yang mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah. Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang menentukan masa depannya. Pada periode itu anak Indonesia menghadapi gangguan pertumbuhan yang serius dan apabila lewat dari seribu hari, dampak buruk kekurangan gizi sangat sulit diobati. 3 Status gizi sering dikaitkan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung adalah penyakit infeksi dan konsumsi makanan. 4 Sedangkan faktor tidak langsung adalah tidak cukup persediaan pangan, pola asuh, pelayanan kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan tidak memadai. 5 Pola asuh orang tua merupakan suatu cara yang digunakan oleh orang tua dalam mendidik, menjaga, merawat, dan memelihara anak. 6 Posyandu merupakan wadah untuk

4 mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat. Posyandu menjadi pelayanan kesehatan penting untuk bayi dan balita yang paling awal. Namun, pada kenyataannya warga masyarakat sendiri banyak yang tidak memanfaatkan Posyandu. 7 Masyarakat masih lebih banyak sebagai objek daripada sebagai subjek pembangunan kesehatan. 8 Partisipasi balita dalam program Posyandu biasanya menurun setelah anak menginjak umur 2 tahun padahal seharusnya anak berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu sampai umur 5 tahun. 9 Ketidakpatuhan kunjungan Posyandu mengakibatkan ibu tidak akan memperoleh informasi dini mengenai kesehatan anak balitanya sehingga tidak ada dorongan untuk memperbaiki status gizi serta pemeliharaan kesehatan anak. 10 Kedatangan orang tua sangat penting untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) melalui penimbangan bulanan balita dan mengetahui keadaan kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan lainnya pada balita. Dengan adanya pemantauan dari KMS dapat meminimalkan terjadinya gizi buruk dan balita berat badannya dibawah garis merah (BGM). 11 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kepatuhan kunjungan balita usia 1-59 bulan di Posyandu Ngebel, Kasihan, Bantul. Metode Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian secara cross sectional mengenai pola asuh orang tua terhadap kepatuhan kunjungan balita usia 1-59 bulan. Penelitian ini menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel bebas dan terikat hanya satu kali dan secara simultan pada suatu saat, sehingga tidak ada tindak lanjut. Populasi dalam penelitian ini

5 adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 1-59 bulan yang memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS). Berdasarkan data yang diperoleh dari data kependudukan dusun Ngebel, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, jumlah populasi adalah sebanyak 54 orang. Perhitungan sampel diperoleh jumlah sampel sebanyak 48 balita. 12 Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah Simple Random Sampling, karena semua sampel memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. 13 Cara pengambilan sampel dengan random yang digunakan adalah dengan cara mengundi nomer sesuai kedatangan pada saat Posyandu dengan jumlah undian yang diambil sesuai jumlah sampel yaitu 48 balita. Hasil Penelitian Data karakteristik responden pada penelitian ini yang dilihat dari usia, alamat, pendidikan, dan pekerjaan dengan jumlah responden sebanyak 52 orang menunjukkan bahwa hasil perhitungan statistik usia ibu saat dilakukannya penelitian berkisar antara tahun dengan proporsi terbesar yaitu 51,9% pada usia ibu antara tahun yang berjumlah 27 responden. Sementara karakteristik respoden yang dilihat dari alamat RT dari RT 1 hingga RT 5 dengan proporsi terbesar yaitu 32,7% pada RT 02 yang berjumlah 17 responden. Untuk karakteristik pendidikan responden, mayoritas adalah SMA dengan proporsi 38,5% berjumlah 20 orang, sedangkan untuk pekerjaan dari responden, mayoritas adalah Ibu Rumah Tangga dengan proporsi 61,5% berjumlah 33 responden. Secara rinci karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.1.

6 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Posyandu Kemuning A Ngebel Kasihan Bantul (N=52) No Kriteria Frekuensi % 1 Usia (tahun) Alamat RT RT RT RT RT RT Pendidikan SMP SMA Sarjana Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Bukan Ibu Rumah Tangga Karakteristik balita meliputi umur, dan jenis kelamin yang berjumlah 52 balita. Hasil perhitungan statistik untuk karakteristik balita yang dilihat dari usia balita menunjukkan bahwa usia balita 0-6 bulan berjumlah 6 balita (11,5%), 7-12 bulan berjumlah 5 balita (9,6%), bulan 14 balita (26,9%), dan bulan 27 balita (51,9%). Sementara itu karakteristik balita dilihat dari jenis kelamin, balita laki-laki berjumlah 25 balita (48,1%) dan balita perempuan berjumlah 27 balita (51,9%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara laki laki dan perempuan memiliki jumlah yang hampir sama. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita di Posyandu Kemuning A Ngebel Kasihan Bantul (N=52) No Kriteria Frekuensi % 1 Usia (bulan) 0-6 bulan bulan bulan bulan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

7 Pola asuh orang tua dalam penelitian terbagi menjadi dua, yaitu jenis pola asuh dan tindakan pola asuh. a. Jenis Pola Asuh Jenis pola asuh dalam penelitian ini adalah autoritatif, otoriter, dan permisif. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan hasil bahwa pola asuh orang tua autoritatif sebanyak 28 responden (53,9%), untuk otoriter berjumlah 5 orang (9,6%), dan untuk permisif berjumlah 19 responden (36,5%). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Jenis Pola Asuh Orang tua di Posyandu Kemuning A Ngebel Kasihan Bantul (N=52) No Jenis Pola Asuh Frekuensi % 1 Autoritatif Permisif Otoriter Mayoritas orang tua di Posyandu Kemuning A Ngebel, Kasihan, Bantul menerapkan jenis pola asuh autoritatif. Hal ini menujukkan bahwa orang tua berusaha untuk membuat anaknya berpikir secara rasional, beorientasi pada masalah yang dihadapi, serta menghargai komunikasi yang saling memberi dan menerima. b. Tindakan Pola Asuh Tindakan pola asuh dalam penelitian ini terbagi menjadi pola asuh makan, pola asuh diri, dan pola asuh kesehatan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.4:

8 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Balita di Posyandu Kemuning A Ngebel, Kasihan, Bantul (N=52) Baik Tidak baik No Pola Asuh N % N % 1 Asuh Makan Asuh Diri Asuh Kesehatan Kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu dinilai menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan cara menghitung rasio seberapa sering balita berkunjung ke Posyandu dibagi jumlah kegiatan Posyandu yang harus diikuti dan dinyatakan dalam bentuk prosentasi. Dikatakan patuh apabila nilai kepatuhan %, dikatakan cukup patuh apabila nilai kepatuhan 26-74%, dan dikatakan tidak patuh apabila nilai kepatuhan 0-25%. Mayoritas balita tidak patuh untuk berkunjung ke Posyandu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kepatuhan Kunjungan Balita ke Posyandu Kemuning A Ngebel Kasihan Bantul (N=52) No Jenis Pola Asuh Frekuensi % 1 Patuh Cukup Patuh Tidak Patuh Data untuk variabel pola asuh diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden, yaitu kuesioner jenis pola asuh dan tindakan pola asuh. a. Hubungan antara Jenis Pola Asuh dan Kepatuhan Kunjungan Balita Ke Posyandu Terdapat 3 jenis pola asuh yang dihubungkan dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu, yaitu otoriter, autoritatif, dan permisif. Masing masing jenis pola asuh di hubungkan dengan kategori kepatuhan. Rincian tabel sebagai berikut:

9 Tabel 4.6 Hubungan antara Jenis Pola Asuh dan Kepatuhan Kunjungan Balita Ke Posyandu (N=52) Jenis Pola Kepatuhan Kunjungan Ke Posyandu Total Asuh Patuh Cukup Tidak Patuh Patuh N % N % N % Permisif Otoriter Autoritatif Total P Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari 19 balita dengan pola pengasuhan permisif, sebanyak 4 balita masuk dalam kategori cukup patuh dan 15 balita tidak patuh. Sebanyak 5 balita dengan pola pengasuhan otoriter, 1 balita masuk dalam kategori cukup patuh dan 4 balita tidak patuh. Sedangkan 28 balita dengan pola pengasuhan autoritatif, 19 balita masuk dalam kategori cukup patuh dan tidak patuh sebanyak 9 balita. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada balita yang masuk dalam kategori patuh dari masing-masing jenis pola asuh. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua yang menjadi responden dari ketiga jenis pola asuh tersebut tidak patuh untuk membawa balitanya berkunjung ke Posyandu. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai p sebesar (<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis pola asuh dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu. Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan karena syarat untuk uji Chi-square tidak terpenuhi. b. Hubungan antara Tindakan Pola Asuh dan Kepatuhan Kunjungan Balita Ke Posyandu Terdapat 3 jenis tindakan pola asuh yang dihubungkan dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu, yaitu pola asuh makan, pola asuh diri, dan pola asuh kesehatan. Secara rinci akan dibahas pada tabel berikut ini :

10 Tabel 4.7 Hubungan antara Pola Asuh Makan dan Kepatuhan Kunjungan Balita Ke Posyandu Pola Asuh Kepatuhan Kunjungan Ke Posyandu Total Makan Patuh Cukup Tidak Patuh Patuh N % N % N % Baik Tidak Baik Total P Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa dari 23 balita dengan kategori pola asuh makan baik, 17 balita cukup patuh untuk berkunjung ke Posyandu, 6 balita lainnya tergolong dalam kategori tidak patuh. Sedangkan 29 balita dengan pola asuh makan tidak baik terdapat 7 balita dengan kategori tidak patuh dan 22 balita dengan kategori tidak patuh. Dari data tersebut, dapat pula dilihat bahwa baik dari kedua kategori pola asuh makan, tidak ada balita yang tergolong dalam kategori patuh untuk berkunjung ke Posyandu. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p sebesar (<0.05), sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pola asuh makan balita dengan kepatuhan kunjungan ke Posyandu. Tabel 4.8 Hubungan antara Pola Asuh Diri dan Kepatuhan Kunjungan Balita Ke Posyandu Pola Asuh Kepatuhan Kunjungan Ke Posyandu Total Diri Patuh Cukup Tidak Patuh Patuh N % N % N % Baik Tidak Baik Total P Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui terdapat 30 balita dalam kategori pola asuh diri baik, 19 balita tergolong dalam kategori cukup patuh, serta 11 balita tidak patuh

11 untuk berkunjung ke Posyandu. Untuk kategori pola asuh diri yang tidak baik terdapat 22 balita, yaitu 5 balita tergolong dalam kategori cukup patuh dan lainnya 17 balita tergolong tidak patuh. Tidak ada balita yang tergolong dalam kategori patuh untuk berkunjung ke Posyandu dari kedua kategori pola asuh diri. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p sebesar (<0.05), sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pola asuh diri dengan kepatuhan kunjungan ke Posyandu. Tabel 4.9 Hubungan antara Tindakan Pola Asuh Kesehatan dan Kepatuhan Kunjungan Ke Posyandu Pola Asuh Kepatuhan Kunjungan Ke Posyandu Total Diri Patuh Cukup Tidak Patuh Patuh N % N % N % Baik Tidak Baik Total P Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 19 balita dalam kategori pola asuh kesehatan baik, terdiri dari 13 balita tergolong dalam kategori cukup patuh, serta 6 balita tidak patuh untuk berkunjung ke Posyandu. Sedangkan 33 balita lainnya dalam kategori pola asuh kesehatan yang tidak baik terdiri dari 11 balita tergolong dalam kategori cukup patuh dan 22 balita tergolong tidak patuh. Tidak ada balita yang tergolong dalam kategori patuh dari kedua kategori pola asuh kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p sebesar (<0.05), sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pola asuh kesehatan dengan kepatuhan kunjungan ke Posyandu. Pembahasan Responden orang tua dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di Dusun Ngebel RT 1-5 dan menjadi anggota Posyandu Kemuning A Dusun Ngebel. Distribusi

12 karakteristik responden orang tua mayoritas berusia tahun, pendidikan paling banyak hingga jenjang SMA dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Usia balita yang menjadi sampel mayoritas berusia bulan dengan jumlah yang hampir sama antara laki-laki dan perempuan. Distribusi jenis pola asuh orang tua mayoritas adalah pola asuh autoritatif yang menunjukkan bahwa orang tua cenderung mengajak anaknya untuk terlibat dalam urusan keluarga, dalam hal menu makanan, maupun keputusan lain serta orang tua tidak mengambil posisi mutlak, tetapi juga tidak mendasarkan pada kebutuhan semata. Distribusi pola asuh makan yang dilakukan oleh orang tua terhadap balita usia 0-59 bulan diperoleh hasil mayoritas termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini dikarenakan banyak ibu yang tidak memberikan ASI hingga usia 6 bulan, balita sudah diberi makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan, ibu tidak berusaha untuk membujuk balitanya jika tidak mau makan, ibu jarang mendampingi balita saat makan, dan menu makanan yang disajikan untuk balita tidak bervariasi setiap harinya. Distribusi pola asuh diri terhadap personal hygine orang tua dan balita didapatkan hasil paling banyak termasuk dalam kategori baik. Namun tidak sedikit pula orang tua yang masih kurang baik dalam menjaga kebersihan balita dan lingkungannya. Hal ini terlihat dari tindakan orang tua yang memotongkan kuku balita hanya jika orang tua ingat meskipun kuku terlihat panjang, mencuci tangan tanpa menggunakan sabun, tidak membiasakan balita memakai sandal jika bermain di luar rumah, dan peralatan makan balita dibersihkan menggunakan sabun dan air di ember. Distribusi pola asuh kesehatan berdasakan penelitian didapatkan hasil mayoritas responden termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini terlihat dari beberapa orang tua tidak rutin membawa balita ke Posyandu untuk dilakukan penimbangan setiap bulan, orang tua jarang mencuci tangan setiap ingin memberikan makan

13 kepada balita, dan orang tua tidak memantau setiap jenis makanan yang dikonsumsi balita (termasuk jajanan). Distribusi kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu didapatkan hasil bahwa secara umum kepatuhan kunjungan balita ke posyandu tergolong tidak patuh. Hal ini dibuktikan dengan hasil sejumlah 24 balita tergolong dalam kategori cukup patuh. Sisanya yaitu sejumlah 28 balita tergolong dalam kategori tidak patuh dan tidak ada balita yang tergolong dalam kategori patuh. Kondisi lingkungan tempat tinggal, terutama lingkungan keluarga sangat mempengaruhi derajat kesehatan anak. Orang tua khususnya seorang ibu di dalam rumah tangga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi kesehatan anak mulai dari dalam kandungan sampai anak menjadi dewasa. Berdasarkan studi ekonomi dan demografi menunjukan bahwa seorang ibu merupakan kunci bagi kesehatan dan pengatur gizi, serta kesejahteraan dalam keluarga karena faktor yang menentukan kesehatan anak berhubungan positif dengan kondisi orang tuanya terutama dengan ibunya. 14 Kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti usia, pengetahuan dan pekerjaan orang tua. Tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir seiring dengan bertambahnya usia. Semakin dewasa seseorang, maka cara berpikir semakin matang. Pengetahuan juga mempunyai peranan yang penting dalam partisipasi balita di Posyandu. Pengetahuan tentang posyandu akan membantu orang tua dalam memanfaatkan Posyandu. Seorang ibu dengan pengetahuan yang mencukupi akan meningkatkan kesadaran tentang pemanfaatan sarana kesehatan khususnya untuk memantau kesehatan balitanya, sehingga angka kunjungan balita ke posyandu semakin tinggi atau menyebabkan kunjungan menjadi rutin. Pengetahuan seseorang akan suatu program kesehatan akan mendorong orang tersebut mau berpartisipasi di dalamnya. 15 Kepatuhan ibu juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu faktor keterlibatan tenaga kesehatan khususnya

14 kader Posyandu. Semakin baik pelayanan yang diberikan kader, semakin teratur pula ibu dalam kunjungannya ke Posyandu. Meskipun dari segi usia, pekerjaan dan pengetahuan responden telah baik namun kendala kualitas pelayanan yang kurang baik menjadikan alasan ibu untuk tidak mengikuti kegiatan Posyandu. Pengetahuan bukan merupakan dasar yang kuat mempengaruhi ibu berkunjung ke Posyandu. Ibu mengetahui bahwa penting untuk menimbangkan berat badan balita ke Posyandu, namun pada saat yang sama ibu lebih memilih menyelesaikan pekerjaan rumah dimana acara Posyandu juga diadakan pada pagi hari. Hal ini membuktikan bahwa peran serta aktif kader Posyandu sangat menentukan kepatuhan ibu untuk datang ke Posyandu. 16 Berdasarkan data yang sudah diperoleh terdapat 28 respoden (53,9%) dengan pola asuh autoritatif, 19 responden (36,5%) dengan pola asuh permisif, dan 5 responden (9,6%) dengan pola asuh otoriter. Saat dianalisis dan dihubungkan dengan kepatuhan kunjungan balita ke posyandu, didapatkan nilai p <0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis pola asuh dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu. Upaya ibu untuk membawa balita ke pelayanan kesehatan seperti Posyandu merupakan suatu aktivitas yang positif sebagai bentuk kesadaran agar dapat mencegah terjadinya masalah gizi dan kesehatan balita. Terdapat faktor langsung dan tidak langsung yang dapat mempengaruhi status gizi balita. Salah satu faktor tidak langsungnya adalah pola asuh orang tua. Maka dapat disimpulkan bahwa jenis pola asuh orang tua menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu. 17 Berdasarkan data tindakan pola asuh makan, didapatkan 23 responden (44.2%) mempunyai pola asuh makan baik, sedangkan untuk 29 responden (55,8%) lainnya mempunyai pola asuh makan tidak baik. Saat dianalisis hubungannya dengan kepatuhan kunjungan balita menggunakan chi - square didapatkan hasil p value <0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh makan dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu.

15 Pemberian makanan bergizi mutlak dianjurkan untuk anak melalui peran ibu atau pengasuhnya. Pola asuh makan yang kurang baik tercermin dari perilaku orang tua khususnya ibu yang kurang memperhatikan asupan gizi keluarga. Faktor yang cukup dominan yang menyebabkan perilaku pola asuh makan yang kurang benar dikalangan masyarakat ialah dalam memilih dan memberikan makanan kepada anggota keluarganya, terutama pada anak anak. 18 Berdasarkan data tindakan pola asuh diri, didapatkan 30 responden (57.7%) mempunyai pola asuh diri baik, sedangkan untuk 22 responden (42,3%) lainnya mempunyai pola asuh diri tidak baik. Saat dianalisis hubungannya dengan kepatuhan kunjungan balita menggunakan chi - square didapatkan hasil p value <0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh makan dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu. Pola asuh diri berkaitan dengan tindakan orang tua dalam menjaga kebersihan balita dan lingkungan sekitar. Perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang kebersihan balita dan lingkungan secara umum, terutama melalui bimbingan yang diberikan oleh kader-kader Posyandu. Kader Posyandu yang belum mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman menyebabkan kurangnya komunikasi dan informasi pada waktu melakukan bimbingan. Oleh karena itu, dalam meningkatkan bimbingan diperlukan adanya dukungan dari berbagai sektor untuk diadakan pelatihan kader yang dapat meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat. 19 Berdasarkan data tindakan pola asuh kesehatan, didapatkan 19 responden (36.5%) mempunyai pola asuh kesehatan baik, sedangkan untuk 33 responden (63,5%) lainnya mempunyai pola asuh kesehatan tidak baik. Saat dianalisis hubungannya dengan kepatuhan kunjungan balita menggunakan chi - square didapatkan hasil p value <0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh kesehatan dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu. Pola asuh kesehatan berhubungan dengan interaksi terhadap sarana dan prasarana

16 yang ada di lingkungan rumah tangga dan lingkungan sekelilingnya. Status kesehatan merupakan salah satu faktor pola asuh yang dapat mempengaruhi status gizi balita kearah yang lebih baik. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dan dapat menjadi modal dasar dalam rangka pengembangan pengetahuan daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah atau cukup. Responden dalam penelitian ini mayoritas berpendidikan menengah sehingga pendidikan yang ada pada diri responden dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya tentang masalah kesehatan terutama kesehatan balitanya. Oleh sebab itu, peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dapat dilakukan dengan meningkatkan fasilitas pelayanan di Posyandu, kader dan petugas kesehatan memberikan bimbingan dan pembinaan kepada ibu yang mempunyai balita, dan kerjasama antar petugas kesehatan dalam meningkatkan kegiatan di Posyandu secara terus menerus. 16 Kesimpulan Posyandu. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kepatuhan kunjungan balita ke Saran Berdasarkan penelitian tersebut terdapat beberapa rekomendasi untuk para pihak yang terkait, diantaranya : 1. Bagi orang tua Diharapkan orang tua dapat menciptakan pola asuh yang baik dalam keluargadan pentingnya kunjungan ke Posyandu. 2. Bagi kader Posyandu

17 Diharapkan kader Posyandu dapat meningkatkan kinerja serta pengetahuan tentang masalah kesehatan serta mengajak para orang tua yang masih belum rutin datang ke Posyandu. 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam tentang faktor - faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu selain pola asuh yang menjadi fokus penelitian kali ini. Daftar Pusaka 1. Lubis, Chairuddin Usaha pelayanan kesehatan anak dalam membina keluarga sejahtera. Medan: Universitas Sumatra Utara. 2. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Laporan Komunikasi Data Gizi dan KIA Terintregasi Tahun Jakarta: Pusdatin Kementrian Kesehatan. 3. RenStra (Rencana Strategis) Kementerian Kesehatan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 4. Soekirman Ilmu Gizi dan Aplikasinya: Untuk keluarga dan masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. 5. Soekidjo, N Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 6. Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 7. Yulifah, R., Johan, T. A. Y Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika. 8. Departemen Kesehatan RI Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI. 9. Anwar, H Peranan Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Medika. 10. Saragih, K Kontribusi Posyandu Bagi Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia. Warta Posyandu, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Jakarta: Depkes dan Kessos. 12. Yamane, Taro., Slovin Mathematics For Economists : An Elementary Survey. Englewoodcliff: Prentice-Hall. 13. Notoatmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 14. Sulistiyanti, A., Untariningsih, R. D Hubungan Status Pekerjaan dengan Keaktifan Ibu Menimbangkan Balita di Posyandu Puri Waluyo Desa Gebang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. 15. Hutami, I. R., Ardianto, E Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Indramayu: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Wiralodra 16. Sugihartiningsih, Vanara, D. S., Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

18 Dengan Kepatuhan Mengikuti Kegiatan Posyandu Balita Di Posyandu Wijaya Kusuma Di Desa Jombor Kabupaten Semarang. Profesi Volume 11 / Maret Agustus Hidayat, T. S., Jahari, A. B Perilaku Pemanfaatan Posyandu Hubungannya Dengan Status Gizi Dan Morbiditas Balita. Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 40, No. 1, Maret, 2012: Diana, F. M Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Anak Batita Di Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang Tahun Padang: Staf Pengajar PSIKM FK Unand. 19. Sari, N. N Bimbingan Kader Posyandu Dengan Kepatuhan Kunjungan Ibu Balita Di Posyandu. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bantul merupakan sebuah kabupaten yang berada di bawah wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : NAFI ATUS SYARIFAH

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : NAFI ATUS SYARIFAH KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN JENIS DAN TINDAKAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ORANG TUA BALITA USIA 1-59 BULAN DI POSYANDU NGEBEL, KASIHAN, BANTUL Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak bawah lima tahun (balita) merupakan masa terbentuknya dasar kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, H Peranan Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Medika.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, H Peranan Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Medika. DAFTAR PUSTAKA Adriani, M., Kartika V. 2013. Pola Asuh Makan Pada Balita Dengan Status Gizi Kurang Di Jawa Timur, Jawa Tengah Dan Kalimantan Tengah Tahun 2011. (Online), Buletin Penelitian Sistem Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. Penelitian

Lebih terperinci

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang The Correlation between Mothers Knowledge

Lebih terperinci

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22 HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif. HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN PEMBERIAN EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Ridzka Cristina* Nova H. Kapantow, Nancy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kekurangan gizi belum dapat diselesaikan, prevalensi masalah gizi lebih dan obesitas

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH KINERJA KADER POSYANDU TERHADAP KEPATUHAN IBU BALITA UNTUK MENIMBANG DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALATE KOTA GORONTALO TAHUN OLEH NIM : 841411013 PENGARUH

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MUTIARA THEO THERRA AWK 080201146 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan disiplin terhadap perintah, aturan dan sebagainya (Departemen. oleh dokter atau orang lain (Slamet, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan disiplin terhadap perintah, aturan dan sebagainya (Departemen. oleh dokter atau orang lain (Slamet, 2007). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepatuhan a. Definisi Kepatuhan Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti taat, suka menurut dan disiplin terhadap perintah, aturan dan sebagainya (Departemen

Lebih terperinci

FREKUENSI PENIMBANGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

FREKUENSI PENIMBANGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA FREKUENSI PENIMBANGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA Siti Nur Rochimiwati 1, Aswita Amir 1, Ramlan Asbar 1, Riana Arfani Toro 2 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar 2 Alumni, Jurusan Gizi,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM

Lebih terperinci

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI HUBUNGAN ANTARA WAKTU PENYAPIHAN, POLA PEMBERIAN MAKAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-60 BULAN DI DESA GARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 Yelli

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN Arifah Istiqomah, Titin Maisaroh Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : ariffah@yahoo.com

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Okky Kezia Kainde*, Nancy S.H Malonda*, Paul A.T Kawatu*

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lembaran permohonan menjadi responden LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1. Lembaran permohonan menjadi responden LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 66 Lampiran 1. Lembaran permohonan menjadi responden LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Maret 2017 Kepada Yth. Saudara/Responden Di Posyandu Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 3 Nomor 03 November 2012 Tinjauan Pustaka PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU MONITORING THE GROWTH OF INFANTS IN POSYANDU Fatmalina Febry Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NANING MASRURI 0502R00317 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta Retno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi menjadi penyebab dari sepertiga kematian anak di dunia. Gizi buruk dan juga gizi lebih masih menjadi

Lebih terperinci

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN : Serambi Saintia, Vol. II, No., Oktober 04 ISSN : 337-995 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA ANEUK PAYA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR Yunita

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNGKAL KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2016 Rickah Liva Yulianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat

Lebih terperinci

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban The Correlation between Mother Knowledge about Nutrient

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO TAHUN 2014 Merry M. Senduk*, Ricky C. Sondakh*,

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA Mardiana Zakir* Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Gusti Evi Zaidati 1, Deni Suryanto 2 1 Akademi Kebidanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA Umi Kalsum 1), Andi Lis Arming Gandini 1) 1) Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM GRINGSING BATANG 5 Anjar Puji Hastuti ABSTRAK World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA 29 HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA CORRELATION BETWEEN POSYANDU X S SERVICE WITH ELDERLY SATISFACTION LEVEL ENDAH RETNANI WISMANINGSIH Info Artikel Sejarah Artikel Diterima

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia, termasuk anak-anak. Setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara sehat dan

Lebih terperinci

Nisa khoiriah INTISARI

Nisa khoiriah INTISARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi Pasien Diare Anak di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung pada Peserta BPJS dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 ABSTRAK Etik Sulistyorini, SST 1 Tri Rahayu 2 Masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 Meuthya Aulia Dodhy Putri* Drs. H. Junaid., M.Kes** Lisnawaty, S.KM., M.Kes** Email: meuthyaaulia@gmail.com*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan pembangunan manusianya. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang lebih diarahkan pada upaya menurunkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG Sri Heniarti Puskesmas Berangas Kabupaten Barito Kuala Email: filannoah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dibidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi. HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Erwin Kurniasih, Nurul Hidayah Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi ABSTRAK Latar belakang: Gizi bagi balita

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih, 2004). Gizi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran makanan sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Pada saat anak sedang melalui tahap pertumbuhan, anak membutuhkan gizi yang berbeda dari orang dewasa (Soetjiningsih,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN KE POSYANDU PADA IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DI DESA GENENG SENTUL SIDOAGUNG GODEAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Populasi Lanjut Usia (Lansia) pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat. HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEAKTIFAN IBU DAN BALITA DATANG KE POSYANDU GEMBLEKAN, KALIKOTES, KLATEN TAHUN 214 Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta

Lebih terperinci

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA 40 GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Intan Nugroho 1, Budi Rahayu 1 1 Stikes Jen. A.Yani

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni

Lebih terperinci

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J HUBUNGAN ANTARA POLA PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN MORBIDITAS DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama * ) * ) Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang Korespondensi:

Lebih terperinci

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu Correlation of Attitudes and Participation Mother in Posyandu with The Occurance Diarrhea of Toddlers in Posyandu Natar Village Nusadewiarti A, Larasati TA, Istiqlallia Faculty of Medicine Lampung University

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban) Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban) The Correlation between Mother Knowledge about Nutrient

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK Yumeina Gagarani 1,M S Anam 2,Nahwa Arkhaesi 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Landasan teori Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa anak ketika berusia 5 10 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO Ratna Indriati¹, Christin Lidyawati 2 Abstract Posyandu is a method to monitor growth

Lebih terperinci

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita Di

Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Posyandu Mawar RW 05 Kelurahan Wonodri The Analysis Of Factors That Related With The Status Of Nutrient To Toddler At Mawar Posyandu

Lebih terperinci

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2 HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU DAN KADER DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN NANGGELENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGELENG KOTA SUKABUMI Asti Nurilah Khadar

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET 66 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 01, Januari 2016 TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET Ranityas Kinasih 1, Era Revika 1, Diyah Yuliantina 1 ABSTRACT Background:

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nila Eriza Sativa 1610104275 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Naskah Publikasi diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan bahwa Salah satu indikator yang ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan terkait dengan upaya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU (Studi di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tahun 2016) Siti Aisyah *Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ascariasis yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau cacing gelang merupakan penyakit usus halus yang pada sebagian besar kasus ditandai dengan sedikit gejala

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu 1 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian di Desa Tegowanu Nurul Budi Lestari 1, Agus Sartono 2, Erma Handarsari 3 1,2,3 Program Studi S1 Ilmu Gizi FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang asartono15@yahoo.com

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya

Lebih terperinci

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Factors About Visit of Children Under Five at Posyandu Bulak Lor Village In Working Area of

Lebih terperinci

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN : HUBUNGAN ANTARA KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI Anik Kurniawati Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta E-mail: kurniawati_anik@yahoo.co.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU MURWATI & TITIK LESTARI Poltekes Depkes Surakarta Abstrak Posyandu merupakan jenis upaya kesehatan

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 http://jurnal.fk.unand.ac.id 635 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 Selvi Indriani Nasution 1, Nur Indrawati Liputo 2, Mahdawaty

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua menginginkan mempunyai anak yang sehat, cerdas, sholeh, berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan mempunyai generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat dengan dukungan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA Enny Fitriahadi STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: ennyfitriahadi@rocketmail.com Abstract:

Lebih terperinci

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011 EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NILA TITIS PAWESTRI NIM : 201010104147

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA Rahmi Nur Fitri Handayani, Tenti Kurniawati STIKES Aisyiyah Yogyakarta E-mail: tenti_a@yahoo.com Abstract: This

Lebih terperinci