Alat dan Bahan a. Penggaris b. Jangka sorong c. Balok besi d. Bola-bola kecil
|
|
- Teguh Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. Tujuan a. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar. b. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang. c. Mengerti arti angka berarti. II. Alat dan Bahan a. Penggaris b. Jangka sorong c. Balok besi d. Bola-bola kecil III. Dasar Teori a. Pendahuluan Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa penyebab ketidakpastian tersebut antara lain adanya Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, adanya gesekan, kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran dan lingkungan yang saling mempengaruhi serta keterampilan pengamat. Dengan demikian amat sulit untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. b. Penggaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku ). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat. Mistar dengan skala terkecil yaitu mistar dengan skala sentimeter (cm) dengan mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. c. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm. Kegunaan jangka sorong adalah: - untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit - untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur - untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
2 cara"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang d. Mikrometer Sekrup Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrologi, studi dari pengukuran. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut : Mikrometer Luar: Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang. Mikrometer dalam: Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda Mikrometer kedalaman: Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot. Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu. e. Stopwatch Stopwatch (jam sukat) adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan. Jam sukat ada dua macam, yaitu jam sukat analog dan jam sukat digital/bergana. Jam sukat analog memiliki batas ketelitian 0,1sekon sedangkan jam sukat digital memiliki batas ketelitian hingga 0,01. Cara menggunakan jam sukat dengan memulai menekan tombol di atas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua pengguna dapat menyetel ulang jam sukat kembali ke nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam waktu. f. Busur Derajat Protractor (busur derajat) adalah sebuat alat yang bisa digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Protractor sederhana biasanya berupa cakram separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam ilmu geometri. Busur derajat memiliki ketidakpastian 0.5º.
3 g. Termometer Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Termometer memiliki ketidakpastian 0,5ºC h. Amperemeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian. i. Voltmeter Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter). j. Neraca Teknis Neraca Teknis adalah neraca yang memiliki tingkat ketelitian yang rendah karena hanya sampai 2 desimal di belakang koma.neraca ini biasanya dipakai untuk menimbang zat - zat atau benda yang tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi, misalnya menimbang bahan sebagai larutan pereaksi. Neraca teknis dibagi menjadi dua, yaitu neraca analog dan neraca digital. Neraca analog adalah neraca yang biasanya masih tradisional misalnya neraca Ohhaus(diambil dari nama penemunya), sedangkan neraca digital adalah neraca teknis yang sudah modern, yang sekarang sering dipakai di laboratorium untuk menimbang dan tidak diperlukan hal rumit, tinggal menaruh benda atau zat di piring neraca. k. Nilai Skala Terkecil Pada setiap alat ukur terdapat suatu nilai skala yang tidak dapat lagi dibagi-bagi. Inilah yang disebut Nilai Skala Terkecil (NST). Pada gambar 1.1 tampak bahwa:
4 l. Nonius Untuk membantu mengukur dengan lebih teliti melebihi yang ditunjukkan oleh NST, maka digunakan nonius. Skala nonius akan meningkatkan ketelitian pembacaan alat ukur. Umumnya terdapat suatu pembagian sejumlah skala utama dengan sejumlah skala nonius yang akan menyebabkan garis skala titik nol dan titik maksimum skala nonius berimpit dengan skala utama. Cara membaca skalanya adalah sebagai berikut: 1. Baca posisi 0 dari skala nonius pada skala utama 2. Angka decimal (dibelakang koma) dicari dari skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Pada gambar 1.2, hasil pembacaan tanpa nonius adalah 6,7 satuan dan dengan nonius adalah 6,7 ( ) x (10 9) x 0,1 6,7 satuan. Kadangkadang skala utama dan nonius dapat berbentuk lingkaran seperti dapat dijumpai pada meja putar untuk alat spektroskopi yang ditunjukkan oleh gambar 1.3 Dalam gambar 1.3b dapat dilihat bahwa pembacaan tanpa nonius memberikan hasil 60º, sedangkan dengan menggunakan nonius hasilnya adalah 60+( ) x (4-3) x 10 67,5º
5 m. Alat Ukur Dasar Beberapa alat ukur dasar yang akan dipelajari dalam praktikum ini adalah jangka sorong, micrometer sekrup, barometer, neraca teknis, penggaris, busur derajat, stopwatch dan beberapa alat ukur besaran listrik. Masing-masing alat ukur memiliki cara untuk mengoperasikan dan juga cara untuk membaca hasil yang terukur. n. Ketidakpastian Pada Pengukuran Tunggal Pada pengukuran tunggal, ketidakpastian yang umumnya digunakan bernilai setengah NST. Untuk suatu besaran X maka ketidakpastian mutlaknya adalah: Dengan hasil pengukurannya dituliskan sebagai berikut: Sedangkan yang dikenal dengan ketidakpastian relatif adalah: Apabila menggunakan KTP relatif maka hasil pengukuran dilaporkan sebagai: o. Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang Menggunakan Kesalahan Rentang Pada pengukuran berulang, ketidak pastian dituliskan tidak lagi seperti pada pengukuran tunggal. Kesalahan - rentang merupakan salah satu cara untuk menyatakan ketidakpastian pada pengukuran berulang. Cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut: 1. Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran variabel x, misalnya n buah, yaitu: 2. Cari nilai rata-ratanya yaitu x : 3. Tentukan dan dari kumpulan data x tersebut dan ketidakpastiannya dapat dituliskan sebagai berikut: 4. Tuliskan hasilnya sebagai berikut: Untuk lebih jelasnya akan diberikan sebuah contoh dari hasil pengukuran (dalam mm) suatu besaran x yang dilakukan sebanyak empat kali. 153,2 153,6 152,8 153,0
6 Rata-ratanya adalah: Nilai terbesar dalam hasil pengukuran tersebut adalah 153,6 mm dan nilai terkecilnya adalah 152,8 mm. Maka rentang pengukuran adalah (153,6-152,8) 0,8 mm Sehingga ketidakpastian pengukuran adalah Maka hasil pengukuran yang dilaporkan adalah p. Angka Penting (Significant Figures) Angka penting berarti (AB) menunjukkan jumlah digit angka yang akan di laporkan pada hasil pengukuran. AB berkaitan dengan KTP relative (dalam %). Semakin kecil KTP relatif maka semakin tinggi mutu pengukuran atau semakin tinggi ketilitian hasil pengukuran yang dilakukan. Aturan praktis yang menghubungkan antara KTP relatif dan AB adalah sebagai berikut: AB 1 log (KTP relatif) Sebagai contoh suatu hasil pengukuran dan cara menyajikannya untuk beberapa AB akan disajikan dalam tabel 1.1 berikut ini: Nilai yang terukur 1,202 x KTP relatif AB (%) 0, Hasil Penulisan q. Ketidakpastian pada Fungsi Variabel (Perambatan Ketidakpastian) Jika suatu variabel merupakan fungsi dari variabel lain yang disertai oleh ketidakpastian, maka variabel ini akan disertai pula oleh ketidakpastian. Hal ini disebut sebagai perambatan ketidakpastian. Untuk jelasnya ketidakpastian variabel yang merupakan hasil operasi variabel-variabel lain yang disertai oleh ketidakpastian akan disajikan dalam tabel 2 berikut ini. Misalnya dari suatu pengukuran diperoleh. Kepada kedua hasil pengukuran tersebut akan dilakukan operasi matematik dasar untuk memperoleh besaran baru.
7 Variabel yang dilibatkan Operasi Hasil Ketidakpastian Penjumlahan p a + b Pengurangan q a b Perkalian r a x b Pembagian s Pangkat t IV. Langkah Kerja a. Menentukan NST penggaris dan jangka sorong b. Menentukan skala nonius penggaris dan jangka sorong c. Mengukur panjang, lebar dan ketebalan balok besi dengan jangka sorong dan penggaris d. Mengukur diameter bola besi besar dan kecil dengan menggunakan jangka sorong dan penggaris e. Mengukur diameter pipa besi dengan menggunakan jangka sorong dan penggaris f. Mengukur panjang pipa dengan jangka sorong dan penggaris g. Catat keseluruhan hasil pengukuran V. Data Hasil Percobaan a. NST Alat Ukur Alat Ukur NST Skala Nonius Penggaris Plastik 0,1 cm Jangka Sorong 0,1 cm 0,05mm b. Data Hasil Pengukuran Benda Penggaris Jangka Sorong yang Diukur Panjang Lebar Tebal Diameter Panjang Lebar Tebal Diameter Balok Logam 11,9 5,4 0,3-11,95 5,485 0,32 - Pipa Besi 25, ,2 25, ,185 Bola Besi Besar Bola Besi kecil , 12 *dalam sentimeter (cm)
8 VI. Analisis Data Pengukuran Tunggal Ketidakpastian Jadi, ketidak pastiannya adalah 0,05cm a. Penggaris - Panjang Balok Logam KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 11,904 cm - Lebar Balok Logam KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 5,409 cm - Tebal Balok Logam
9 KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 0,46 cm - Panjang Pipa Besi KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 25,401 cm - Diameter Pipa Besi KTP Relatif
10 Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 2,272 cm b. Jangka Sorong - Panjang Balok Logam KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 11,954 cm - Lebar Balok Logam KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 5,494 cm - Tebal Balok Logam KTP Relatif
11 Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 0,476 cm - Diameter Pipa Besi KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 5,494 cm - Tebal Balok Logam KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 0,476 cm - Diameter Pipa Besi
12 KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 2,207 cm - Panjang Pipa Besi KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 25,351 cm - Diameter Bola Besi Besar KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 2,025 cm
13 - Diameter Bola Besi Kecil KTP Relatif Jadi, hasil pengukuran panjang balok logam adalah 1,162 cm VII. Analisis Data Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat dalam bilangan sebagai hasil membandingkannya dengan suatu besaran baku (standar) yang diterima sebagai satuan. Setiap pengukuran selalu dianggap oleh ketidakpastian. Sumber ketidakpastian disebabkan oleh adanya nilai skala terkecil alat ukur, adanya ketidakpastian bersistem, dan keterbatasan pada pengamat. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran, pertama masalah ketelitian (presisi) dan kedua masalah ketepatan (akurasi). Presisi menyatakan derajat kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkan akurasi menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya. Presisi bergantung pada alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Umumnya, semakin kecil pembagian skala suatu alat semakin presisi hasil pengukuran alat tersebut. Tanpa menyatakan ketidakpastian suatu hasil pengukuran tidak banyak memberikan informasi mengenai besaran yang diukur, mutu alat ukur dan ketelitian pengukuran. Ketidakpastian suatu hasil pengukuran dapat memberikan informasi mengenai tingkat kepercayaan akan hasil pengukuran, mutu alat yang digunakan dan ketelitian pengukuran tersebut. Alat yang dapat digunakan dalam praktikum ini adalah alat ukur jangka sorong dan penggaris. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang digunakan di laboratorium dan di bengkel, dapat digunakan untuk mengukur dalam satuan millimeter (mm) ataupun inci (in). Jangka sorong umumnya terdiri dari batang pengukur yang terbuat dari baja antikarat yang dikeraskan, mempunyai rahang ukur tetap pada salah satu ujungnya dan bagian yang bergerak yang mempunyai rahang
14 ukur dan skala nonius. Skala nonius digerakkan dalam satu bagian (unit) sepanjang batang sampai kedua rahangnya bertemu benda kerja yang diukur. Umumnya dua macam skala dibuat dalam batang, satu dalam millimeter (mm) dan satunya lagi dalam inci (in). Bagian yang bergerak juga mempunyai dua macam skala nonius yaitu dalam millimeter (mm) dan inci (in) mengikuti skala dari batang. Skala nonius adalah skala yang kedua, pembagian garisnya lebih pendek dari pembagian garis pada skala utama. Perbedaan dari kedua skala ini adalah untuk memungkinkan mengukur benda dengan teliti lagi. Penggaris merupakan alat ukur yang sering kita gunakan. Penggaris pada umumnya terbuat dari dua bahan yaitu plastik dan baja antikarat yang biasa digunakan pada bengkel. Penggaris sendiri hanya berfungsi untuk mengukur panjang atau lebar benda datar atau rata dengan ketelitian 1mm dan untuk membuat garis lurus. Dengan ketelitian tersebut, penggaris kurang efektif untuk mengukur ketebalan benda ataupun diameter benda bulat seperti bola ataupun pipa. Penggaris umumnya memiliki skala millimeter(mm) dan inci (in). Setelah kami melakukan percobaan dan telah mendapatkan data-data, maka dapat dianalisa bahwa, kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur dapat dilihat dari NST (Nilai Skala Terkecil)-nya. Selain dari NST (Nilai Skala Terkecil), ada skala lain yang dapat membantu ketelitian suatu alat ukur yang disebut skala nonius. Umumnya terdapat suatu pembagian sejumlah skala utama dengan sejumlah skala nonius yang akan menyebabkan garis skala titik nol dan titik maksimum skala nonius berhimpit dengan skala utama. Saat percobaan, salah satu alat ukur yang menggunakan skala nonius adalah jangka sorong. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,05mm. Sehingga jangka sorong sangat tinggi tingkat akurasinya bila digunakan untuk mengukur benda-benda yang kecil bahkan sulit untuk diukur dengan penggaris. Jangka sorong juga sangat efektif karena dapat digunakan untuk mengukur panjang, tebal, diameter, dan kedalaman benda. Berbeda dengan penggaris yang memiliki NST (Nilai Skala Terkecil) 1mm. Penggaris kurang efektif dibandingkan dengan jangka sorong. Selain itu, penggaris juga kurang akurat dibandingkan dengan jangka sorong karena hanya memiliki skala utama tanpa skala nonius. Jadi penggaris hanya bisa digunakan pada pengukuran panjang atau lebar suatu benda.
15 VIII. Pertanyaan Tugas Akhir 1. Tentukan NST mistar plastik, thermometer, voltmeter, amperemeter, stopwatch dan busur derajat! Jawab: - Mistar plastik 1mm - Termometer 1ºC - Voltmeter 0,01 Volt - Amperemeter 0,01 A - Stopwatch 0,1s -Busur derajat 1º 2. Bagaimana menentukan NST dari alat ukur digital? Jawab: Dengan cara melihat berapa banyak angka di belakang koma (,) dari alat tersebut. 3. Perhatikan nonius pada jangka sorong dan micrometer sekrup. Tentukan NSTt alat ukur tersebut tanpa dan dengan nonius! Jawab: - Jangka sorong memiliki NST sebesar 0,05mm dan NSTt-nya sebesar 0,1mm - Mikrometer sekrup memiliki NST sebesar 0,01mm dan NSTt nya sebesar 0,5mm Pertanyaan 1. Ketidakpastian yang termasuk kedalam ketidakpastian bersistem adalah kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, gesekan dan kesalahan paralaks. Bagaimana menurut anda cara mengatasi ketidakpastian jenis ini? Jawab: Cara mengatasi ketidakpastian jenis ini yaitu dengan mengkalibrasi ulang instrumen terhadap instrumen standar. Kesalahan tersebut juga dapat diatasi dengan melakukan koreksi pada hasil pengukuran. 2. Tentukanlah NST dari: a. Jam dinding yang satu lingkarannya dibagi menjadi 60 skala. b. Penunjuk jarak antar kota yang dipasang disepanjang jalan oleh Departemen Pekerjaan Umum. c. Alat timbang duduk yang dipakai bila anda membeli gula pasir di warung. No Nama NST Jumlah Baris Skala Ukuran 1 NST jam dinding 1 sekon 12 60s 2 NST penunjuk jarak 10 kilometer 5 100Km 3 NST alat timbang duduk 1 ons 10
16 3. Jika suatu alat ukur memiliki pembagian 9 skala utama 10 skala nonius, gambarkan posisi nonius yang menghasilkan pembacaan 36,21 4. Panjang pensil dilaporkan, apa artinya? Berapakah NST alat ukur yang digunakan? Jawab: 12,8 cm panjang 0,05 cm 2. 0,05 cm 0,1 cm 5. Hitunglah, kalau nilai A berturut-turut adalah 10,1; 10,2; 10,0; 10,0; 9,8; 10,1; 9,8; 10,3; 9,7; dan 10,0. Beri interpretasi yang tepat atas hasilnya! Jawab: 10 0,3 Hasil pengukuran 6. Tentukan panjang minimum yang dapat diukur dengan menggunakan mistar biasa. Apabila dituntut ketidakpastian relatifnya tidak lebih dari 10% dan 1% pada hasilnya. Jawab: NST mistar 0,1 cm KTP relatif 10%. 0,1 cm Jadi panjang minimum mistar adalah 0,99 cm 7. Diketahui π 3, Tuliskan nilai π tersebut dengan KTP relatif: a. 0,1% b. 1% c. 10%
17 d. 6% Jawab: Nilai A KTP Relatif % AB Hasil Penulisan 0, , IX. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggaris plastik digunakan untuk mengukur panjang dan lebar suatu benda, nilai skala terkecilnya adalah 0,1cm, tidak memiliki skala nonius dan tidak akurat untuk benda yang kurang datar. 2. Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan, diameter dalam, dan diameter luar benda, nilai skala terkecilnya adalah 0,1cm, nilai skala noniusnya adalah 0,05mm, tingkat akurasinya tinggi. 3. Penggunaan alat ukur dapat disesuaikan dengan bentuk benda yang akan diukur dan batas ketelitian dari alat ukur. 4. Sumber utama penyebab ketidakpastian sistemik adalah ketidakpastian alat, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang saling mempengaruhi serta keterampilan pengamat. Konversi SATUAN PANJANG: * 1 yards 0,9144 meter 36 inches * 1 inch 2,54 centimeters * 1 foot (feet) 30,48 centimeters 12 inches * 1 mile 1,609 kilometers 5280 feet 1760 yard SATUAN BERAT: * 1 kilogram 2,2046 pounds (lbs) 35,2739 ounces (oz) * 1 pounds 453,59 grams * 1 ounce 28,350 grams SATUAN VOLUME: * 1 liter 0,2642 US gallons 0,2200 imperial gallons 33,824 fluid ounces * 1 cubic feet 28,3168 liters 7,4827 US gallon 6,2309 imperial gallon * 1 barrel of oil 158,9873 liter US gallons 5,6146 cubic feet * 1 imperial gallon 4,544 liters 8 pints 4 quarts * 1 US gallon 3,7843 liter 7,9976 pints 15,995 cups * 1 liter 1,761 pints 0,881 quarts
18 SATUAN TEKANAN: * 1 bar 1,0197 Kg/Cm 0,689 pounds per inch 14,5 pounds per square inch (psi) * 1 bar 100 kilopascals 0,9869 atmospheres (atm) * 1 atmospheres bar * 1 psi 0,0690 bar 0,0703 Kg/Cm2 (3000 psi 206,89 bar) SATUAN KECEPATAN: * 1 kph (kilometer per hour) 0,6213 mph (mil per hour) 0,5399 knot * 1 knot 1,852 kph 1,151 mph * 1 kph 0,2778 meter per second 0,911 feet per second SATUAN TEMPERATUR Celcius (ºC) Fahrenheit(ºF) Kelvin(K) Rankine(ºR) Reaumure(ºr) Celcius (ºC) Fahrenheit(ºF) Kelvin(K) Rankine(ºR) Reaumure(ºr)
19 X. Daftar Pustaka Braid, D.C., Experimentation: An Introduction to Measurement Theory and Experiment Design, Darmawan Djonoputro, B., Teori Ketidakpastian, Penerbit ITB, University of Melbourne School of Physics, Physics 160 laboratory Manual,
20 XI. Gambar Alat Pipa Besi Mistar Baja Lempengan Besi Jangka Sorong Bola Besi
21 LAPORAN TETAP FISIKA TERAPAN PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN D I S U S U N OLEH: Abellio Nathanael Sitompul ( ) Chinthia Oktadinda ( ) Dhiemas Aulia ( ) Fitriyani ( ) Indah Nurcahyanti ( ) M. Ridho Fitriyanto ( ) M. Zahir Fisahbililah ( ) Raden Innu Romi F ( ) Kelompok 1 EGB Dosen Pembimbing: Ahmad Zikri, S.T., M.T. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2013
1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS
/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS A. TUJUAN. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar mekanis. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang B. PENGANTAR Pengukuran
Lebih terperinciBAB 4 MEMAHAMI KAIDAH PENGUKURAN
BAB 4 MEMAHAMI KAIDAH PENGUKURAN 83 A. Alat Ukur Mengukur adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui terhadap standar ukuran tertentu. Alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses
Lebih terperinciALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda
ALAT UKUR PRESISI Mengukur adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui terhadap standar ukuran tertentu. Alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses produksi massal. Tanpa alat
Lebih terperinciLAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN Disusun oleh: 1. Derryl Tri Jaya (061340411682) 2. Erlangga Pangestu (061340411685) 3. Feraliza Widanti (061340411686) 4. Juriwon (06134041)
Lebih terperinciBESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur
BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang
Lebih terperinciitu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.
PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut
Lebih terperinciJANGKA SORONG I. DASAR TEORI
JANGKA SORONG I. DASAR TEORI Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm.
Lebih terperinciMikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk
Lebih terperinciBAIQ HELMA HIDYANTI
BAIQ HELMA HIDYANTI 0802824 1. Jangka sorong Jangka sorong berguna untuk mengukur panjang, jangka sorong mempunyai batas ukur 15 cm dan nilai skala terkecil adalah 0,1 mm. Bagian-bagian jangka sorong adalah
Lebih terperinciPengukuran Besaran Fisika
Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisika Dasar 1
Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si Disusun oleh : Kelompok 1 1. Istari Muslimah (14221051) 2. Megawati (14221056) 3. M. Saipudin Hidayatulla (14221061) 4. Nadya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT) Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 7 Oktober 2010 / 13.00-15.00 Asisten : Dicky Maulana JURUSAN
Lebih terperinciFMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1
A. Latar Belakang dan Tujuan Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berbasis pada pengamatan terhadap gejala alam. Inti dari pengamatan adalah pengukuran. Dengan demikian, fisika adalah ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciLembar Kegiatan Siswa
Lembar Kegiatan Siswa Tingkat Satuan Pendidikan : SMA Negeri Jakarta Kelas : X -. Kelompok : Anggota :.......... 6.. Waktu praktikum :.,.. A. Judul Praktikum : Pengukuran panjang B. Tujuan Praktikum :.
Lebih terperinciBESARAN DAN PENGUKURAN
A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran
K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.
Lebih terperinciDASAR PERCOBAAN-PERCOBAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA DASAR PERCOBAAN-PERCOBAAN PENYUSUN TIM DOSEN PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciJangka sorong Kegunaan
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian
Lebih terperinciGambar mengukur menggunakan jengkal
PENGUKURAN Aktivitas manusia setiap hari selalu berkaitan dengan pengukuran terutama pengukuran waktu. Misalnya, waktu yang kamu perlukan untuk menempuh jarak dari rumah ke sekolah adalah 25 menit. Dapatkah
Lebih terperinciPaket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan
Paket 2 PENGUKURAN Pendahuluan Fokus pada paket ini adalah pengukuran. Pembahasan tentang pengukuran ini merupakan bahasan kelanjutan dari paket sebelumnya yaitu besaran dan satuan. Paket ini akan menguraikan
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:
TUGAS INDIVIDU 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: 2. Panjang sebuah pensil ditunjukkan oleh nonius sebuah jangka sorong seperti gambar samping. Panjang pensil
Lebih terperinciBAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN
BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN A. RINGKASAN MATERI Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Fisika Dasar Pengukuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh
Lebih terperinciPENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM L. Antika, E. Julianty, Miroah, A. Nurul, F. Hapsari Prodi Pendidikan Fisika Pasca
Lebih terperinciContoh Laporan Praktikum Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
Contoh Laporan Praktikum Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang
Lebih terperinciPilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!
Soal latihan UTS Ganjil IPA kelas VII Semester 1 Pada kumpulansoalulangan.blogspot.com Nama : Tanggal : Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! 1. Alat
Lebih terperinciMGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari
Kompetensi Dasar 1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagat raya terhadap keberan Tuhan yang menciptakannya 1.2. Menyadari Kebesaran Tuhan yang mengatur
Lebih terperinciPENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN
PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN A. PENGANTAR Para ilmuwan melakukan percobaan untuk memperoleh nilai kuantitas fisika yang ditelitinya. Kuantitas fisika atau yang lebih dikenal dengan besaran fisika
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN FISIKA
DASAR PENGUKURAN FISIKA M1 TUJUAN 1. Mampu melakukan pengukuran dan membedakan penggunaan berbagai alat ukur 2. Mampu menghitung densitas zat padat dan zat cair TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan pengertian
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5
1. Perhatikan tabel berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 No. Besaran Satuan Alat Ukur (1) Suhu celcius Termometer (2) Massa kilogram Neraca (3) Panjang
Lebih terperinciStandar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya
Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar 1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang dan waktu) 1.2. Menganalisis besaran - besaran fisika serta satuannya
Lebih terperinciPENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm
PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda
Lebih terperinciBAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN
BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN 1. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan? 2. Mengapa setiap besaran harus memiliki satuan? 3. Apa yang dimaksud dengan sistem satuan internasional?
Lebih terperinciBerikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :
Pengertian Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Sedangkan pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu, dengan bantuan alat ukur. Contohnya : Suatu saat, kita
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil
1. Pengukuran dan Besaran a. Mengukur adalah mebandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : Mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris Pensil adalah
Lebih terperinciAlat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung
Alat ukur sudut Merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu sudut. Sudut dapat diartikan sebagai harga besar kecilnya pembukaan antara dua garis (lurus) yang bertemu pada suatu titik.
Lebih terperinciSMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
Lebih terperinciMAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment
MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment 1. I. PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan atas percobaan. Dalam percobaan, pengukuran merupakan salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan.
Lebih terperinciPentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :
Pentingnya Pengukuran 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 1 ( satu ) c. Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka
Lebih terperinciPengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Pengukuran Pengukuran A Pengertian Pengukuran Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. B Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran
Lebih terperinciMengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.
Lebih terperinciA. Sejarah singkat mesin perkakas
BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Sejarah singkat mesin perkakas Mesin perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika penemu dari negara Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horisontal untuk mengerjakan
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 5 BALIKPAPAN Jl. Abdi Praja Blok F No. 119 Ring Road Balikpapan Telp.(0542) 878237,878421 Fax.873970 Web-Site : www.sma5balikpapan.sch.id E-mail:tu@sma5balikpapan.sch.id
Lebih terperinciBAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :
BAB I. PENGUKURAN Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar : Memahami peta konsep tentang besaran fisika, Mengenal besaran pokok dan satuan standar besaran pokok
Lebih terperinciTEORI KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN
I. PENDAHULUAN TEORI KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN Di dalam percobaan Fisika hasil-hasil yang diperoleh biasanya tidak dapat diterima begitu saja sebab hasil percobaan tersebut harus dipertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN. untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil
BAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN A. Kesalahan Pengukuran Menurut Soetojo dan Sustini (1993: 1), pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat fisis
Lebih terperinciPengukuran, Besaran, dan Satuan
B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,
Lebih terperinciStandar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif
Standar Kompetensi Lulusan 1 Standar Kompetensi Lulusan Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif Indikator Membaca hasil
Lebih terperinciTabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok
1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan
Panjang benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,1 mm) diperlihatkan seperti gambar di bawah ini : 3 cm 4 cm 0 5 10 Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah... A 33,00
Lebih terperinciPendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data
Angka penting dan Pengolahan data Pendahuluan Pengamatan merupakan hal yang penting dan biasa dilakukan dalam proses pembelajaran. Seperti ilmu pengetahuan lain, fisika berdasar pada pengamatan eksperimen
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SATUAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciBAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) A. Pengertian LKS Lembar kerja siswa merupakan salah satu komponen dari perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur kemampuan serta pemahaman siswa terhadap
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengukuran untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciKompetensi Siswa Hakikat Fisika
MENGUKUR Kompetensi Siswa 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU KLAS X
PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk
Lebih terperinciSILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.
SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester SMA Dwija Praja Pekalongan FISIKA X (Sepuluh) 1 (Satu) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi 1.1 Mengukur
Lebih terperinciDIKTAT PRAKTIKUM FISIKA DASAR
DIKTAT PRAKTIKUM FISIKA DASAR disusun oleh: Widitya Tri Nugraha, S.Pt., M.Sc. PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2018 TATA TERTIB PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1. Seluruh rangkaian
Lebih terperinciMODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1
1 MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1 OLEH: TRI NOFIATUN SMP NEGERI 1 KERTANEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2 BAB 1 Besaran dan satuan Untuk mendapatkan letupan kembang api yang indah seperti
Lebih terperinciMateri Konsep dasar & istilah dalam Angka-angka Jenis-jenis kesalahan berdasarkan penyebabnya
BAB 1. PENGUKURAN & KESALAHAN By Aksan,ST,MT Teknik Listrik PNUP Materi : @. Konsep dasar & istilah dalam pengukuran @. Angka-angka penting @. Jenis-jenis kesalahan berdasarkan penyebabnya @. Jenis-jenis
Lebih terperinciBUKU 1 PROSES PEMESINAN (PENGANTAR) ALAN ANDIKA PRIYATAMA, M.Pd
BUKU 1 PROSES PEMESINAN (PENGANTAR) ALAN ANDIKA PRIYATAMA, M.Pd PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 PURBALINGGA 2014 1 PRAKATA TITIK BUTA (BLIND SPOT )* Semua pesepak bola profesional
Lebih terperinciRingkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6
Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X / 1 Mata Pelajaran : FISIKA 1. Standar : 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan
Lebih terperinciOleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil
Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil Latar Belakang Jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam berbagai industri baik industri kecil ataupun industri besar. Kebenaran
Lebih terperinciALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU
ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis alat-alat ukur dalam kerja bangku 2. Menjelaskan
Lebih terperinciBESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI
BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP CONTOH SOAL CONTOH SOAL CARA ANALITIS BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI ANGKA PENTING KEGIATAN
Lebih terperincimetrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.
239 BAB 5 5.1. Alat Ukur Orang-orang yang bergerak pada bidang teknik akan selalu berhubungan dengan bidang pengukuran. Dalam dunia ilmu pengetahuan teknik, ada dua sistem penggukuran yang digunakan dalam
Lebih terperinci- - BESARAN DAN SATUAN
- - BESARAN DAN SATUAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1besaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciSOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF
SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d dan e! 1. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan
Lebih terperinciMENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI
MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI SMK PGRI1 NGAWI A. JANGKA SORONG (VERNIER CALIPER) 1. Bagian bagian mistar geser Keterangan: Beam (Batang/rangka) Fixed jaw (rahang tetap) Sliding Jaw (rahang
Lebih terperinci1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU
1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara
Lebih terperinciMENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA
MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA Menggunakan Alat Ukur Yang Tepat untuk Mengukur Suatu Besaran Fisis MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com JENIS-JENIS
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.
SILABUS Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : MADRASAH ALIYAH NEGERI BAYAH : X (Sepuluh) / 1 (Satu) : FISIKA 1. Standar Kompetensi: 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciAPLIKASI KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN Nama: Handoyo Margi Waluyo
APLIKASI KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN Nama: Handoyo Margi Waluyo A. Latar Belakang dan Tujuaan Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berbasis pada pengamatan terhadap gejala alam. Inti dari pengamatan
Lebih terperinciBAB 1 PENGUKURAN. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:
BAB 1 PENGUKURAN Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya. Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
: Pertama / 2 x 45 menit : Ceramah dan praktik o Menyiapkan instrumen secara tepat serta melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu, dengan mempertimbangkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : Fisika : X / Ganjil : MIA : Besaran dan Satuan : 2 x 3 JP A. Kompetensi Inti (KI) 1 : Menghayati
Lebih terperinciBAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong
BAB 7 ALAT-ALAT UKUR 7.1 Alat Ukur Mekanik Macam-macam alat ukur mekanik yang digunakan dalam dunia teknik, antara lain : Gambar 7.3 Penggaris pita 7.1.1 Pengaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur
Lebih terperinciPentalogy BIOLOGI SMA
GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,
Lebih terperinciBAB II PENGUKURAN DASAR
Laporan Praktikum Fisika Dasar 3 BAB II PENGUKURAN DASAR 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Dapat melakukan pengukuran terhadap besaran dasar : panjang, massa, waktu. 2. Dapat melakukan pengukuran terhadap besaran
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNADAKSA
- 1315 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SDLB TUNADAKSA KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciKELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN
Page 1 of 7 NAMA :.. KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN 1. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,05080 m. Banyaknya
Lebih terperinciBesaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si
Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Materi Besaran Fisika Pengukuran dan Satuan Satuan Sistem Internasional Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran Pengukuran
Lebih terperinciPengukuran, Besaran, dan Satuan
B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,
Lebih terperinciD. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J
1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1 Mata Pelajaran : Ilmu pengetahuan Alam Materi Pokok : Objek IPA dan Pengamatannya Alokasi Waktu : 18 JP
Lebih terperinciPengukuran 2. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Pengukuran 2 Drs. Sutrisno, M.Pd. D PENDAHULUAN alam mata kuliah Fisika Dasar 1 telah dibahas mengenai pengukuran, besaran, satuan, dan dimensi. Pembahasan itu lebih menekankan kepada pengetahuan
Lebih terperinciAda beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :
Dasar Teori Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu besaran dalam fisika. Pada umumnya ada tiga besaran yang paling banyak diukur dalam dunia fisika untuk tingkat SMA yaitu panjang, massa
Lebih terperinciSOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984
SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil
Lebih terperinciMata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA Kelompok Bisnis dan Manajemen Jln. Prof. Jokosutono, SH. No.2A Kebayoran
Lebih terperinciPRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG
PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG A. KOMPETENSI DASAR Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran jangka sorong dengan prosedur yang benar B. SUB KOMPETENSI DASAR 1. Mengkalibrasi
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciDi unduh dari : Bukupaket.com
v vi Kata Sambutan iii Sekilas Isi Buku v ii ii B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Langkahlangkah
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-115 Nama Mata Kuliah : Praktikum Fisika Jumlah SKS : 1 Semester : II Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-103 Fisika Dasar Deskripsi Mata
Lebih terperinciSoal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121
SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap
Lebih terperinciNeraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas
Neraca pegas Neraca pegas dilengkapi dengan dua jenis skla, yaitu skala satuan besaran massa [kilogram] dan skla satuan besaran gaya [newton]. hal ini berart, neraca pegas dapat dipakai untuk mengukur
Lebih terperinciStandar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan ektor BESARAN dan SATUAN Pengukuran besaran-besaran Fisis Fisika
Lebih terperinci