EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA YANG BERDAMPAK TERHADAP KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT PADA PT BOGOR RAYA DEVELOPMENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA YANG BERDAMPAK TERHADAP KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT PADA PT BOGOR RAYA DEVELOPMENT"

Transkripsi

1 EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA YANG BERDAMPAK TERHADAP KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT PADA PT BOGOR RAYA DEVELOPMENT Nina Susiyanti Tatang Komplek Perumda 1 Blok D nomor 6, RT 01/RW 02, Cipaku-Bogor Selatan nina_januari@ymail.com Nina Susiyanti Tatang, Dra. Engelwati Gani, Ak.,M.M Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan pengendalian internal pada perusahaan telah berjalan secara efisien dan efektif, dan untuk mengidentifikasi masalahmasalah yang dihadapi dan memberikan rekomendasi khususnya pada prosedur pemberian piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit yang diberikan PT. Bogor Raya Development kepada calon pembeli rumah. Penelitian ini menganalisis dan mengevaluasi pengendalian internal pada penjualan, piutang usaha, dan kebijakan penjualan kredit berdasarkan 5 komponen COSO. Kata kunci : Pengendalian Internal, Piutang Usaha, Kebijakan Penjualan Kredit. Abstract The purpose of this study was to evaluate whether the implementation of internal controls at the company has been run efficiently and effectively, and to identify the problems faced and provide recommendations on procedures for granting, especially accounts receivable and credit sales policy given PT. Bogor Raya Development to prospective home buyers. This study analyzes and evaluates internal controls on sales, accounts receivable and credit sales policy is based on five components of COSO. Keywords: Internal Control, Accounts Receivable, Credit Sales Policy.

2 Pendahuluan Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin pesat perkembangan dunia industri, maka semakin meningkat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan harus dapat menentukan strategi yang tepat, agar dapat mencapai tujuan utama yaitu menghasilkan laba bagi sang pemilik, meningkatkan penghasilan dan mempertahankan nama baik perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang sejenis. Persaingan tersebut banyak timbul dari berbagai macam aspek. Ada dari aspek bidang industri, tekstil, bidang sarana alat komunikasi, dan bidang properti yang setiap orang pasti membutuhkannya, seperti tempat untuk tinggal yaitu rumah atau apartemen dan tanah pun menjadi investasi di bidang properti yang sangat bagus, karena harga tanah akan selalu naik dari tahun ke tahun. Untuk menghasilkan laba, suatu perusahaan di bidang properti harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat yang sesuai dengan lifesyle di kehidupan jaman sekarang. Barang yang menarik dan disukai sesuai dengan kebutuhan dan selera masyarakat untuk produk apa saja yang akan dijual dengan melihat berbagai peluang yang ada di dunia usaha. Pada proses menghasilkan sampai bisa memasarkan produk tersebut perusahaan perlu membuat perencanaan yang baik agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan. Rumusan Masalah 1. Apakah PT Bogor Raya Development telah mengimplementasikan lima komponen pengendalian internal menurut COSO? 2. Apakah setiap customer yang terlambat membayar angsuran akan dikenakan sanksi / denda oleh PT Bogor Raya Development? Kajian Pustaka 1. Penelitian dilakukan oleh Hartati pada tahun 2009 mengenai analisis pengendalian intern piutang usaha pada PT SFI Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari unsur-unsur pengendalian intern menurut kerangka kerja COSO, unsur penentuan resiko dan unsur aktivitas kurang efektif, sedangkan unsur lingkungan, unsur informasi komunikasi, serta unsur pemantauan cukup efektif. 2. Penelitian dilakukan oleh Saraswati pada tahun 2012 mengenai analisis efefektivitas penerapan struktur penerapan struktur pengendalian intern piutang usaha dalam meminimalkan kerugian dan memberikan informasi yang relevan dalam penyajian laporan keuangan pada PT Hasrat Multifinance Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pengendalian intern piutang usaha PT Hasrat Multifinance Manado sudah cukup efektif dalam menguji efektivitas penerapan struktur pengendalian intern piutang usaha. 3. Penelitian dilakukan oleh Dana R. Hermanson, Jason L. Smith dan Nathaniel M. Stephens pada tahun 2012 mengenai how effective are organizations internal controls? insights into specific internal control elements. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian perusahaan publik secara konsisten dinilai lebih efektif dibandingkan dengan organisasi lain. Kami juga menemukan sejumlah perbedaan yang menarik, terutama

3 dalam komponen monitoring, dimana bank-bank dan perusahaan jasa keuangan lainnya tampaknya memiliki kontrol pemantauan lebih kuat daripada perusahaan jasa lainnya. Tujuan Penelitian 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal menurut COSO (The Committe of Sponsoring Organizations of Treadway Comission) pada PT. Bogor Raya Development 2. Menguji kelayakan calon pembeli rumah berdasarkan kebijakan kredit yang diberikan PT. Bogor Raya Development kepada pelanggan yang ingin membeli rumah. 3. Memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan. Metode Penelitian Jenis penelitian penulisan skripsi ini adalah kualitatif, metode ini menitikberatkan penjelasan dan penguraian untuk memperoleh informasi yang memadai dan mendukung bagi penelitian mengenai hasil dari evaluasi pengendalian internal atas piutang usaha yang berdampak terhadap kebijakan penjualan kredit pada PT. Bogor Raya Development. Data yang digunakan adalah data primer yang meliputi, penjualan, pemberian kredit, penagihan piutang yang dilakukan dan pelaksanaan internal control yang sedang diterapkan dan dilaksanakan pada PT. Bogor Raya Development. Data yang diperoleh langsung dari perusahaan, yaitu data tahun 2012 dan Hasil Penelitian Tahap Penelaahan dan Evaluasi atas Sistem Pengendalian Internal Pada tahap ini dilakukan penilaian sistem pengendalian internal manajemen perusahaan. Evaluasi dilakukan prosedur dan peraturan umum yang diberlakukan pada fungsi penjualan, piutang usaha, dan kebijakan penjualan kredit yang nantinya akan menjadi tolak ukur bagi pemeriksa pada penentuan luasnya pemeriksaan yang dilakukan. Tahap ini dilakukan dengan cara memberikan kuisioner kepada bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas penjualan, piutang usaha, dan kebijakan penjualan kredit yang berisi beberapa pertanyaan tentang unsur pokok yang berkaitan dengan pengendalian internal yang berpedoman pada unsur COSO. Pertanyaan dalam kuisioner merupakan pertanyaan umum yang bersifat objektif dan disertai dengan jawaban / dapat dijawab dengan : 1. Ya, menunjukan kekuatan dalam pelaksanaan pengendalian atas fungsi penjualan, piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit.

4 2. Tidak, berarti sistem dan prosedur belum diterapkan dengan baik sebagaimana mestinya dan menunjukkan adanya kelemahan dalam pengendalian atas fungsi penjualan, piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit. Jawaban dari kuesioner ini, akan diperoleh temuan yang dapat menunjukkan indikasi kuat atau lemah pelaksanaan pengendalian internal atas fungsi penjualan, piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit. Kelemahan yang ditemukan akan dievaluasi dan diberikan saran-saran perbaikan. Kuesioner untuk pengendalian internal atas fungsi penjualan, piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit pada PT. Bogor Raya Development disajikan di lampiran. Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak yang bersangkutan di perusahaan, kelebihan pada prosedur penjualan, piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit pada PT. Bogor Raya Development yaitu : 1. Perusahaan sudah memiliki pedoman tertulis mengenai syarat pemesanan rumah, pemberian piutang usaha dan kebijakan penjualan kredit. 2. Perusahaan sudah memiliki target penjualan yang diberlakukan kepada setiap salesman. 3. Dokumen-dokumen terkait sudah bernomor urut tercetak (prenumbered). 4. Perusahaan sudah menetapkan sanksi jika terjadi keterlambatan pembayaran piutang atas angsuran rumah. 5. Perusahaan akan memberikan bonus kepada setiap sales yang dapat mencapai target penjualan. 6. Perusahaan telah mengasuransikan aset-aset fisik perusahaan, seperti gedung kantor dan kendaraan (mobil dan bus antar jemput karyawan). 7. Perusahaan membuat catatan akuntansi umur piutang (aging schedule) Kelemahan yang ditemukan dari kuesioner yang diisi oleh pihak yang bersangkutan di perusahaan, yaitu : 1. Kurangnya koordinasi antara bagian penjualan dengan bagian piutang perusahaan. 2. Bagian kredit tidak dipisahkan dengan bagian piutang. 3. Tidak adanya sanksi atas keterlambatan pelunasan piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) jika pelanggan telah membeli tanah / rumah. 4. Kurangnya pemakaian CCTV pada bagian back office perusahaan. 5. Pihak manajemen tidak melakukan pemantauan saat terjadi transaksi penjualan dengan calon pembeli rumah. 6. Saat sales melakukan deal pemesanan rumah dengan calon pembeli, terkadang uang booking fee tidak langsung di setorkan ke bagian keuangan. 7. Selain itu juga terkadang salesman terlambat memberikan sales order ke bagian finance. Sehingga menghambat terjadinya serah terima antara developer dan calon pembeli.

5 Evaluasi Pengendalian Internal Atas Piutang Usaha yang Berdampak Terhadap Kebijakan Penjualan Kredit Evaluasi Pengendalian Internal menurut COSO dibagi menjadi lima, yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Evaluasi atas lingkungan pengendalian dimaksudkan agar dapat memahami sikap, kesadaran serta tindakan-tindakan yang dilakukan pemimpin yang berhubungan dengan lingkungan pengendalian. Dengan metode wawancara dapat diketahui bagaimana keandalan setiap internal control dapat meminimalisasikan kelemahan yang ada pada perusahaan. Melalui wawancara yang dilakukan pada pihak penjualan, akuntansi dan keuangan PT. Bogor Raya Development dapat disimpulkan bahwa lingkungan pengendalian pada PT. Bogor Raya Development telah berjalan cukup baik, berikut akan diuraikan beberapa aspek dalam lingkungan pengendalian. a. Integritas dan nilai etika b. Komitmen terhadap kompentensi c. Dewan direksi dan komite audit d. Filosofi dan gaya operasi manajemen e. Penetepan wewenang dan tanggung jawab f. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia 2. Evaluasi Penaksiran Risiko (Risk Assessment) Manajemen perlu mempertimbangkan risiko yang akan terjadi dari banyak sebab yang tidak dapat diduga oleh pihak manajemen. Oleh karena itu diperlukan adanya penilaian risiko dalam pengendalian internal, agar manajemen dapat memiliki persiapan guna untuk memperbaiki risiko yang akan muncul di dalam perusahaan. Berikut merupakan penaksiran risiko-risiko yang mungkin muncul dan pengantisipasiannya, yaitu: a. Risiko terhadap perubahan dalam organisasi b. Risiko adanya kecurangan karyawan c. Risiko adanya personel baru d. Risiko penggunaan sistem informasi yang baru atau dimodifikasi 3. Evaluasi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, pengolahan, dan penyampaian informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Informasi dan komunikasi tidak hanya menghadapi data-data yang dihasilkan oleh pihak internal, tetapi

6 juga kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi yang diperlukan untuk memberikan informasi dalam rangka pembuatan keputusan bisnis dan laporan eksternal. Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan beberapa hal terkait dengan penerapan informasi dan komunikasi pada perusahaan, yaitu: a. Perusahaan telah memiliki sistem akuntansi yang memadai b. Pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing telah diperoleh setiap karyawan di perusahaan, berkenaan dengan pengendalian internal fungsi yang dipegangnya. c. Di dalam perusahaan, komunikasi antara direktur dan karyawan sangat baik. 4. Evaluasi Aktivitas Pengendalian (Control Activities) Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menghadapi risiko-risiko yang tersangkut tercapai tujuan entitas. Berikut merupakan evaluasi kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian internal atas piutang usaha yang berdampak terhadap kebijakan penjualan kredit meliputi : a. Evaluasi terhadap pemisahan kewajiban yang memadai b. Evaluasi terhadap pengendalian pengolahan informasi c. Evaluasi terhadap pengendalian fisik atas aktiva d. Evaluasi terhadap kinerja Terdapat aging schedule piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) yang di buat oleh perusahaan setiap bulannya, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.4 Aging Schedule Piutang Usaha IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) Dalam 000 rupiah Customer Jumlah Belum Jatuh Setelah Jatuh Tempo (hari) Piutang Tempo Bapak A Bapak B Ibu C Ibu D Bapak E Ibu F Bapak G Ibu H Ibu I Bapak J

7 Berdasarkan Aging Schedule Piutang Usaha IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) yang dibuat perusahaan, dari 10 pemilik rumah yang terdaftar pada tabel di atas banyak para pemilik rumah yang menunggak pembayaran piutang IPL sampai berbulan-bulan atau bahkan sampai bertahun-tahun. Berdasarkan tabel diatas, Bapak B mempunyai tunggakan piutang IPL yang paling banyak dari pada customer yang lain, ini dikarenakan Bapak B tidak menempati rumahnya, dan Bapak B mempunyai rumah lain di Jakarta. Saat dihubungi oleh bagian keuangan perusahaan, yang mengangkat telpon selalu sekretaris di kantor Bapak B bekerja. Sehingga sulit bagi bagian keuangan untuk menagih tunggakan atas IPL rumah Bapak B. Memang tidak semua pemilik rumah terlambat membayar IPL, berdasarkan tabel diatas Ibu C tidak terlambat membayar IPL, tapi Ibu C melakukan deposit atas IPL rumah Ibu C. IPL yang ditetapkan perusahaan atas rumah Ibu C yaitu sebesar Rp Ibu C selalu membayar IPL sebelum jatuh tempo ini dikarenakan Ibu C ingin mendapatkan potongan harga jika membayar 6 bulan dimuka atau 1 tahun dimuka. Saran yang dapat diberikan mengenai kondisi piutang IPL yang mempunyai banyak tunggakan dari para pemilik rumah yaitu perusahaan seharusnya menetapkan denda bagi para pemilik rumah yang terlambat membayar IPL setiap bulan. Denda yang mungkin bisa ditetapkan perusahaan kepada para pemilik rumah yaitu 5% setiap bulan. Padahal perusahaan sudah memberikan potongan harga kepada semua pemilik rumah yang membayar IPL untuk 6 bulan atau 1 tahun ke depan. Potongan harga yang diberikan perusahaan jika ada pemilik rumah yang membayar 6 bulan ke depan yaitu potongan harga sebesar 1 bulan IPL, sedangkan potongan harga untuk pemilik rumah yang membayar 1 tahun ke depan yaitu potongan harga sebesar 2 bulan IPL. Contoh: Jika Ibu A mempunyai kewajiban IPL sebesar Rp setiap bulan, lalu Ibu A ingin membayar IPL untuk 1 tahun kedepan (12 bulan), maka untuk IPL yang dibayarkan Ibu A kepada bagian keuangan perusahaan yaitu sebesar : Rp x 10 bulan = Rp Evaluasi Pemantauan (Monitoring) Pemantauan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian internal pada suatu waktu. Setiap perusahaan membutuhkan pengawasan terhadap kinerja para karyawan. Perusahaan perlu mengamati proses kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Proses pengawasan ini dilakukan dengan cara berkesinambungan. Selain itu, hasil dari pemantauan yang dilakukan membutuhkan solusi yang baik bagi perusahaan. Berarti solusi bisa tercipta apabila pamantauan di dalam perusahaan berlangsung dengan baik. Analisis 5C Kredit dalam Menguji Kelayakan Calon Pembeli Dalam proses menganalisis kelayakan calon pembeli, PT. Bogor Raya Development tetap memperhatikan analisis 5C untuk memperkecil resiko terjadi kemacetan kredit. Yang dimana analisa 5C tersebut yaitu: 1. Character (kepribadian) Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berhutang) sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur (pihak pemberi hutang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya, misalnya dari rekan bisnis, seperti customer atau supplier yang berkaitan dengan debitur. Namun apabila

8 pihak kreditur memberikan kredit melalui bank maka pihak developer dapat lebih yakin dengan melihat Daftar Orang Tercela (DOT). 2. Capacity (kapasitas) Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan lain-lain. Dalam perusahaan, untuk menentukan kapasitas calon pembeli rumah, perusahaan dapat meminta bukti slip gaji calon pembeli rumah, dapat juga meminta bukti pembayaran air, telepon, dan listrik selama 3 bulan terakhir. 3. Capital (modal) Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa banyak modal yang ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan usahanya. 4. Collateral (jaminan) Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman. Contoh, jika kita ingin meminjam uang ke bank senilai Rp ,00 maka jaminan yang pihak bank minta kepada calon peminjam uang yaitu lebih dari Rp ,00 karena bank harus memikirkan risiko-risiko yang mungkin muncul jika peminjam uang tidak mengembalikan uang yang dipinjam beserta bunganya. 5. Condition of economy (kondisi ekonomi) Keadaan perekonomian disekitar tempat tinggal calon debitur juga harus diperhatikan untuk memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagianya. Simpulan dan Saran Simpulan Dari hasil pembahasan dan evaluasi pengendalian internal atas piutang usaha yang berdampak terhadap kebijakan penjualan kredit pada PT. Bogor Raya Development yang terkait dengan lima komponen menurut COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dan pemantauan, penulis menyimpulkan bahwa : 1. Masih kurangnya pengawasan dari pihak manajemen terhadap karyawan sehingga ada beberapa karyawan yang datang tidak tepat waktu. Perusahaan juga tidak memberikan uang lembur jika ada karyawan yang bekerja di luar jam kerja. 2. Tidak terdapat bagian kredit di struktur organisasi untuk melakukan proses pemberian kredit kepada calon pembeli. Alasan perusahaan tidak melakukan penambahan bagian tersebut dikarenakan menambah biaya pengrekrutan karyawan baru untuk bagian kredit. 3. Pengawasan tiap-tiap supervisor penjualan masih kurang dalam mengontrol anak buahnya. Karena saat ada event di mall, terkadang hanya ada orang sales saja, tidak di kontrol oleh supervisor bagian penjualan. Sehingga mungkin saja, saat ada customer yang melakukan booking fee, uang booking fee yang di dapat sales bisa saja di pakai dulu untuk keperluan pribadi si sales. 4. Terdapat kelemahan pada kebijakan penagihan piutang. PT. Bogor Raya Development sulit melakukan penagihan piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) karena jika pemilik rumah telat bayar tidak dikenakan denda atau sanksi, padahal jika pemilik rumah membayar IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) 6 bulan ke depan atau 1 tahun ke depan, maka pemilik rumah akan mendapatkan potongan harga. Namun,

9 tetap saja banyak pemilik rumah yang menunggang pembayaran piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan). Hal ini dapat berdampak buruk dalam arus keuangan perusahaan, karena dari ratusan pemilik rumah hampir sebagian yang menunggak piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan). Saran 1. Agar tidak banyak karyawan yang datang terlambat, seharusnya dalam 1 bulan karyawan yang sering terlambat lebih dari 5 kali akan di potong gaji. Misalnya jika karyawan yang terlambat lebih dari 30 menit, maka akan di potong gaji sebesar Rp ,00. Jadi tiap 1 menit dipotong gaji Rp 1.000,00. Dan seharusnya perusahaan memberikan uang lembur jika ada karyawan yang bekerja di luar jam kerja, tentu karyawan itu rela lembur demi menyelesaikan pekerjaan agar cepat selesai. 2. Disarankan pihak manajemen melakukan pencarian karyawan yang ada di dalam perusahaan yang memiliki potensi dan kemampuan kerja tinggi agar dapat diberikan rangkap jabatan dalam bagian struktur organisasi secara khusus untuk bagian kredit. 3. Seharusnya tiap-tiap supervisor penjualan mengawasi anak buahnya jika dalam event penjualan di mall. Sehingga uang booking fee yang diberikan dapat langsung masuk ke bagian keuangan perusahaan. Agar tidak terjadi penyelewengan uang booking fee yang telah diberikan calon pembeli kepada sales. 4. Disarankan agar pelunasan piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) tidak terhambat, lebih baik PT. Bogor Raya Development menetapkan kebijakan baru mengenai syarat pelunasan secara tertulis berupa surat yang diberikan kepada setiap pemilik rumah. Jika dalam 3 bulan piutang IPL tidak di bayar ke bagian keuangan, maka akan dikenakan denda setiap bulan sebesar Rp ,00 dan maintenance untuk rumah yang ditempati pemilik rumah tidak akan dilaksananakan. Seperti pengawasan satpam, kebersihan sekitar rumah yang ditempati pemilik rumah yang belum membayar piutang IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan). Referensi Agoes, S. (2012). Praktikum Audit (Buku 1) Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Agoes, Sukrisno. (2007). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Arens, Alvin A., & James K. Loebbecke. (2003). Auditing An Integrated Approch jilid 1, Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf, (edisi 8). New York, Prentice-Hall International, Inc., Arens, A. A., Randal, J.E., & Beasley, M.S. (2012). Auditing and Assurance Services an Integrated Approach. (14 th Edition). New Jersey: Pearson. Boynton, Johnson, dan Kell. (2006). Modern Auditing. Unites Stated: Cram101 Incorporated. COSO, the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commision, Retrived March 2, 2007, Hall, James A.(2011). Introduction to Accounting Information Systems, 7 th Edition. English. Hermanson, R. Dana, Jason L. Smith & Nathaniel M. Stephens. (2012). How Effective are Organizations Internal Controls? Insight into Specific Internal Control Elements. American Accounting Association. Diakses 14 Mei 2014 dari Himawati. (2008). Ekspolarasi Zahir Accounting. Jakarta: Elex Media Komputindo. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Kuswandi. (2008). Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: Elex Media Komputindo. Mardi, M.Si. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia. Mulyadi. (2008). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Rama, Dasaratha V & Jones, Frederick L. Ahli bahasa oleh M. Slamet Wibowo. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Royan, Frans. (2009). Account Receivable Sales Force. Jakarta: Elex Media Komputindo.

10 Sugiono, Arief. Soenarno, Yanuar. Kusumawati, Synthia. (2009). Akuntansi & Pelaporan Keuangan. Jakarta: Grasindo. Tunggal. A. W., (2013). Pokok-pokok COSO Based Auditing. Jakarta: Harvindo. Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. Warren, Reeve dan Fess (2008). Accounting. USA: South-Western Cengage Learning. Riwayat Penulis Nina Susiyanti Tatang lahir di kota Bogor pada tanggal 28 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 pada tahun 2014 di Universitas Bina Nusantara fakultas Ekonomi dan Komunikasi jurusan Akuntansi peminatan Perpajakan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai pelaksanaan evaluasi pengendalian internal pada PT. Bogor Raya Development. Pembahasan tersebut dibatasi pada fungsi penjualan, piutang usaha

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT HARI PURNAMA PERKASA Yosep Abdulrahman Komplek Taman Surya Buana Blok F No. 4, Kreo, Cileduk, Tangerang, 15155 081293462784

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA

BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA BAB 4 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN PT HARI PURNAMA PERKASA 4.1 Perencanaan dan tujuan evaluasi pengendalian internal atas prosedur piutang usaha dan penerimaan kas Pada

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai risiko-risiko yang dapat terjadi di siklus penjualan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern. memberikan definisi sebagai berikut : Pengendalian intern (internal control)

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern. memberikan definisi sebagai berikut : Pengendalian intern (internal control) BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Pengendalian Intern II.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Dasaratha V. Rama dan Frederick L. Jones dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci

Munawaroh STKIP PGRI Jombang ABSTRACT

Munawaroh STKIP PGRI Jombang   ABSTRACT Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Koperasi Pegawai BRI Cabang Kediri) Munawaroh STKIP PGRI Jombang E-mail: munawarohw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan dibidang industri maupun dagang menjual barang dagangannya secara kredit. Bagi banyak perusahaan, pendapatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini sangat dipengaruhi dengan adanya pertumbuhan ekonomi global yang sangat cepat. Dampak globalisasi terutama di sektor

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

Gary Hamel, Evaluasi Sistem Pengendalian. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PIUTANG PADA PT NUSANTARA SURYA SAKTI.

Gary Hamel, Evaluasi Sistem Pengendalian. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PIUTANG PADA PT NUSANTARA SURYA SAKTI. Gary Hamel, Evaluasi Sistem Pengendalian. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PIUTANG PADA PT NUSANTARA SURYA SAKTI Oleh: Gary Hamel Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan perekonomian dunia saat ini mengalami kemajuan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan perekonomian dunia saat ini mengalami kemajuan pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan perekonomian dunia saat ini mengalami kemajuan pesat hal ini ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada era globalisasi ini, sektor ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, seiring dengan pertumbuhan berbagai sektor lainnya juga. Munculnya berbagai perusahaan yang berskala kecil,

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PETRA ENERGY INTERNATIONAL

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PETRA ENERGY INTERNATIONAL EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PETRA ENERGY INTERNATIONAL Alexander Michael Kristian Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, alex@petra-energy.com Aries Wicaksono

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah adanya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat bahwa hasil penelitian terkait dengan audit operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. ESHAM DIMA MANDIRI

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. ESHAM DIMA MANDIRI EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. ESHAM DIMA MANDIRI Sutan Andry Ananda, Komar Darya Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada banyak pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai audit. Salah satunya menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji dan upah, maka dapat diambil simpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Prosedur penerimaan kas CTJ dapat melalui dua cara, yaitu penerimaan kas secara tunai di kasir atau melalui transfer antarbank. CTJ memiliki dua rekening

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT. STAR KINANTI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT. STAR KINANTI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN : STUDI KASUS PT. STAR KINANTI CARRY RESMANA Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, carry_ifandel@yahoo.com GATOT SOEPRIYANTO,S.E.,AK.,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA Patricia Anggreani; Aries Wicaksono Jurusan Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus University Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT JURNAL PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus Koperasi Jaya Abadi Tulungagung) ROLE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS IN SUPPORTING

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan

Lebih terperinci

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. BFI Finance cabang Malang 2 Lailatul Khomariyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada konsumen, perusahan dapat melakukannya secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adanya penelitian terdahulu yang telah dibahas sebelum penelitian ini dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Audit Menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. LMY

EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. LMY EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. LMY Henny Hendarti; Leonard; Agus Thamrin; Yohanes Jurusan Komputer Akuntasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No.

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER EDWINSA Jln. Malaka No.25C Tambora, Jakarta Barat 087896455556 edwinsa21@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem informasi akuntansi siklus penjualan dan pengendalian internal CV Aneka Niaga Jaya, kesimpulan yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA USAHA EKONOMI KELURAHAN-SIMPAN PINJAM (UEK-SP) PRIMADANA SEJAHTERA PEKANBARU

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA USAHA EKONOMI KELURAHAN-SIMPAN PINJAM (UEK-SP) PRIMADANA SEJAHTERA PEKANBARU ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA USAHA EKONOMI KELURAHAN-SIMPAN PINJAM (UEK-SP) PRIMADANA SEJAHTERA PEKANBARU Fadrul dan Intan Purnama Program Studi S1 Akuntansi Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian dunia dewasa saat ini ikut mempengaruhi perkembangan dunia usaha di Indonesia. Untuk menyikapi hal tersebut, setiap pelaku usaha

Lebih terperinci

Volume II No.1, Februari 2016 ISSN : PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP RESIKO KREDIT PADA KOPERASI IKA TEMAN LAMONGAN

Volume II No.1, Februari 2016 ISSN : PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP RESIKO KREDIT PADA KOPERASI IKA TEMAN LAMONGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP RESIKO KREDIT PADA KOPERASI IKA TEMAN LAMONGAN *( Ratna Handayati Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran No.53A Lamongan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL DAN MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL DAN MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT KEPADA USAHA KECIL DAN MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk Theresia Alien Novianty Binus University, Kebon Jeruk,

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin meningkat dan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan.

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya) PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya) Natalia Ruben, Tri Lestari, Arief Rachman Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama pendirian usaha yaitu untuk menciptakan laba. Laba digunakan perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pemeriksaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pemeriksaan 125 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pemeriksaan Operasional dalam Menunjang Pengendalian Intern Pemberian Kredit Modal Kerja (studi kasus

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Syariah (LKMS) yang berbentuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Bab I. Pendahuluan. Syariah (LKMS) yang berbentuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perbankan merupakan industri yang memiliki banyak risiko. Selain melibatkan dana masyarakat, bank harus memutarkan dana tersebut berupa: pemberian kredit, pembelian

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD.

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM MEMINIMALKAN RESIKO KREDIT MACET. Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam An Nisa. Farida Nikmatul Laila

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM MEMINIMALKAN RESIKO KREDIT MACET. Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam An Nisa. Farida Nikmatul Laila EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM MEMINIMALKAN RESIKO KREDIT MACET Studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam An Nisa Farida Nikmatul Laila UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA e-mail : Fariida.NL@gmail.com

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK

METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK Lusy Suprajadi Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan Abstract Self assessment system is implemented in fulfilling income tax obligation, especially in preparing

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Audit Internal Tindakan pemeriksaan dapat dilakukan oleh semua orang dan bukan hanya oleh pemeriksa yang tugas pokoknya sehari-hari melakukan

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT Definisi Materialitas FASB mendefinisikan materialitas sebagai berikut: Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dipandang dari keadaan-keadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin maju. Tidak jarang para pelaku bisnis membuka lapangan kerja baru untuk mencapai tujuan bisnisnya. Mulai dari bisnis makanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengendalian internal II.1.1. Definisi Pengendalian internal Ada beberapa pendapat ahli mengenai definisi Pengendalian Internal, antara lain: a) Menurut Institut Akuntan Publik

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI Diajukan oleh : ABDUL KHARIS 0613010266/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas penjualan, piutang dan penerimaan kas pada PT.Smartdata Securindo. Pengendalian intern dilakukan untuk mengamankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa, perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Semua itu dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. jasa, perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Semua itu dapat dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan meningkatnya daya saing pada berbagai bidang usaha yang bergerak di bidang jasa, perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di PT Dharma Sakorindo Perkasa serta pembahasan hasil penelitian dalam bab 4, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah reformasi, dunia usaha di Indonesia berkembang semakin pesat yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan jasa yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan

Lebih terperinci